Anda di halaman 1dari 2

Studi tentang bahasa atau yang disebut glottogony mempelajari asal usul

bahasa sudah lama dilakukan dan paling banyak dipertentangkan hasil studinya
karena sulit mencapai suatu kesimpulan. Pertanyaan-pertanyaan seperti
bagaimana bahasa itu ada? menimbulkan berbagai spekulasi yang tidak berakhir.
Namun, seiring berjalannya diskusi makin banyak tokoh yang mengemukakan
pendapatnya tentang bahas ini, salah satunya adalah Dr. Jacob yang menyatakan
bahwa bahasa berkembang perlahan-lahan dari sistem tertutup ke sistem terbuka
antara 2 juta sampai 0,5 juta tahun yang lalu, tetapi baru dianggap sebagai proto-
lingual antara 100.000 hingga 40.000 tahun yang lalu yang makin berkembang
setelah masa pertanian. Munculnya berbagai pendapat tentang bahasa adalah
wajar karena tidak ada sumber tertulis yang menjelaskan bagaimana bahasa
muncul di masa dahulu. Ada dua teori populer mengenai ini, yaitu divine origin
phase atau fase yang berdasarkan kedewaan, kepercayaan, mistik, takhayul dan
organic phase atau fase organis.
Fase kedewaan berlangsung sebelum abad ke-18. Teori ini menyebutkan
bahwa manusia disaat memiliki kebudayaan primitif yang menurut teori
antropologi masih banyak melibatkan Tuhan, Dewa, Nabi dan kepercayaan lain
yang dianggap sebagai awal penggunaan bahasa oleh manusia. Tak heran bila
klaim tentang bahasa pertama sering muncul dalam kebudayaan-kebudayaan
kuno, misalnya adalah Goropicus Benacus asal Belanda yang menyebutkan bahwa
bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi di surga adalah bahasa Belanda. Ada
juga yang menyebutkan bahwa bahasa pertama kali diturunkan di Jepang oleh
Amaterasu yang merupakan Tuhan dalam agama shinto. Pandangan orang-orang
dahulu mengenai bahasa dan keberadaanya sering dikaitkan dengan hal-hal yang
berbau mistik atau gaib.
Fase organis terjadi setelah akhir abad ke-18 dimana manusia sudah
berpikir lebih rasional dan logis mengutamakan logika dan hasil observasi atau
penelitian. Pada fase ini muncul 11 teori tentang asal-usul bahasa, misalnya teori
yang dikemukakan oleh Max Miller (1823-1900) yang menyatakan bahwa bahasa
manusia muncul seperti halnya dari bentuk ekspresi emosi. Contohnya adalah
perasaan jijik yang dikeluarkan dari hidung dan mulut yang terdengar seperti
“pooh” atau “pish”. Sementara bahasa menurut para tokoh Yunani Kuno dan
kaum Stoika adalah muncul sebagai “keharusan batin” atau “hukum alam” yang
pada hakikatnya merupakan perwujudan atau ekspresi dunia batin penggunanya.
Sebagian orang yang lain berpendapat bahwa bahasa merupakan hasil imajinasi
orang dengan melihat cara hewan tertentu berkomunikasi.

Meskipun para ahli tidak menemukan kata sepakat dalam pencarian asal
usul bahasa ini pada akhirnya justru mereka sepakat bahwa tidak ada yang
mengetahui secara persis mengenai asal usul bahasa sebab tidak terdapat dan
ditemukan bukti ilmiah yang cukup untuk menyimpulkan kapan dan dimana
pertama kali bahasa digunakan oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai