Anda di halaman 1dari 11

NASKAH PARODI RAMA SHINTA

Narasi…..

Kisah ini bercerita tentang kesucian cinta Rama dan Shinta. Dimulai dari sayembara yang
diselenggarakan oleh Raja Janaka dari Kerajaan Wideha. Di mana pada sayembara itu, Rama berhasil
memenangkan sayembara dan mendapatkan Shinta. Rama adalah seorang raja dari Ayodya yang
berbudi pekerti luhur, jujur, peduli , tegas, dan setia. Wajahnya begitu tampan dan mengkilap, sehingga
mudah baginya untuk menarik hati semua wanita di dunia. Betapa beruntungnya seorang putri cantik
bernama Shinta . Dia adalah satu-satunya wanita dicintai oleh Rama dan menjadi istri Rama. Shinta
adalah seorang wanita yang cantik, lembut, dan sangat perhatian.

Rama dan Shinta hidup bahagia. Semua hari penuh dengan canda, tawa, dan cinta, bisa
membuat semua orang merasa cemburu dengan keluarga ini. Bahkan, ada seorang wanita yang sangat
cemburu dengan Shinta . Dia adalah Sarpakenaka . Sarpakenaka adalah putri dari Mak Lampir, seorang
penyihir dari negara Alengka, sekaligus adik dari Rahwana atau Dasamuka, raja Alengka. Meskipun
Rama dan Shinta telah menikah, Sarpakenaka terus memaksa dan ingin mendapatkan Rama sebagai
suaminya. Sarpakenaka percaya bahwa Rama harus menjadi miliknya, ia yakin bahwa jodoh Rama
adalah dirinya, bukanlah Shinta. Selain itu, ada juga seorang pria yang membenci pernikahan Rama dan
Shinta. Dia adalah Rahwana, kakak Sarpakenaka. Ia membenci pasangan itu tidak lain karena ia jatuh
hati kepada Shinta.

Dari penjelasan di atas , kisah cinta persegi antara Rama, Shinta, Sarpakenaka, dan Rahwana
akan dimulai.Sekarang , mari kita check it out this love story!

Narasi…

... (Suara Gendhing Jawa)

Alkisah pada suatu hari, Rama diutus oleh Prabu Desarata untuk bertapa di hutan Dandaka. Ia
ditemani oleh istrinya yaitu Shinta dan adiknya Laksmana. Siang itu, setelah berjalan begitu jauh dari
Ayodya, akhirnya mereka sampai di hutan Dandaka.

Rama : “Dinda, sepertinya kita sudah sampai, apa dinda capek? ”

Shinta : “Tidak kakanda, selama aku ada disampingmu aku tidak akan pernah merasa capek ”

Rama : “Ah…! Dinda kebetulan sekali kamu setrong...kalau begitu aku ada permintaan..aku lelah
berjalan..maukah Dinda mengendongku??”

Shinta : “Ah..kanda lelah…baiklah …silahkan naik ke punggung Dinda ”

Rama: "Dinda memang istri yang baik" *ingin menaiki punggung Rama, sampai si Laksmana cegat*

Laksamana: "Hentikan semua ini, kakak aku capek juga loh. Kasih air dong!"

1
*Prabu Desatara dan Rama bertengkar*

Narasi …

Tidak lama setelah itu terjadi percekcokan antara Rama dan Ayahandanya Prabu Desarata
memperebutkan siapa yang digendong oleh Shinta tanpa terasa hari telah petang. Dan tiba tiba saja ….

Laksmana : “Kakak…berhenti..hari sudah gelap dan kita sudah berjalan cukup jauh, sudah tidak ada
penginapan disekitar sini untuk beristirahat. Bagaimana kalau kita tidur dijalanan saja?”

Rama : “Ya!” (mengangguk–anggukkan kepalanya) “Bagaimana menurut Dinda? ”

Shinta : “Iya Kanda, lebih baik kita istirahat dulu saja.”

Rama : “Baik! kalau begitu kita akan gelesetan disini!" *Rebahan*

Narasi ….

Lalu Shinta berinisiatif untuk mengambil air untuk Laksmana dan Rama sang suami tercinta …..

Shinta : “Kakanda, Kakanda pasti capek. Ini diminum dulu airnya, supaya capeknya hilang. ”
(mengusap dahi Rama dengan selendang)“Adik Laksmana juga,, ini diminum airnya. ”

Laksmana : *mengambil air*

Narasi…..

Berbekal tidur dijalan, mereka sangat bahagia tetapi disaat yang sama namun di tempat yang
berbeda, Sarpakenaka dan Rahwana sedang mengamati keromantisan Rama Shinta dari bola kristal.
Mereka mengamati dengan penuh rasa sakit. Sakit teramat sakit melihat kemesraan pasangan suami
istri itu.

Sarpakenaka : "Huh... Ini tidak adil!! Mengapa hal itu harus terjadi padaku? Aku tidak suka melihat
mereka bahagia. Karena Rama harus suamiku... Huhuhu... Simbok!!" (menangis)

Sarpakenaka : (meratap menangis) "Kanda Rahwana! Apa yang harus kita lakukan? Mengapa Kanda
tidak mengatakan apa-apa? Bukankah Kanda juga mencintai Shinta? Mengapa Kanda membiarkan
mereka, ha? Mengapaaa!?" (dramatis dan alay)

Rahwana : "Kau begitu berisik!! Aku diam bukan berarti akutak peduli! *sambari melihat iPad* Eh
tadi kamu bilang apa??”

Sarpakenaka : "Sungguh, teganya dirimu padaku. Bagaimana bisa kau menghinaku seperti ini."

Rahwana : " AHAAA!!!!!... Aku mendapatkan ide!!"

Sarpakenaka : "Apa itu?"


2
Rahwana : "Ok, sini aku kasih tau. Shinta itu salah satu gadis yang mudah tertarik dengan hal-hal
menarik. Seperti kijang emas. Jadi, aku akan menyuruh abdiku untuk menjadi kijang dan menarik
perhatian Shinta. Dan Shinta akan menyuruh Rama untuk memburunya..."

Sarpakenaka : “Wah benar juga. Lalu, Rama dan Laksmana akan meninggalkan Shinta kan, kang?
Dan aku bisa menculik Shinta dan memboyongnya ke Alengka...”

Rahwana : “Tumben pinter.”

Rahwana : "Baiklah... Kalau begitu aku akan segera memanggil abdi kepercayaanku." *kemudian
menghubungi abdi kepercayaan dengan iPhone nya*

Suprakenaka : "Apakah yang kau lakukan? Kenapa tidak segera kau hubungi???"

Rahwana : "Please deh…..ini udah dihubungi keleeeess via iMessage keleeesss..kampuang nun jauh
di mato bingits sih”

Sarpakenaka : “ih… rebut banget sih kang ….aku mau injeksi merkuri dulu..biar putih …gemesin …cusss
duluu yaa” (Sarpakenaka meninggalkan Rahwana dan)

Narasi

Abdi rahwana yang sudah dititah untuk menjadi kijang pun segera pergi ketempat Rama dan
Shinta. Shinta yang melihat itu sangat2 tertarik sehingga menyuruh Rama untuk menangkap kijang
tersebut.

Shinta : “Kanda, dik Laksmana, lihat! Kijang itu cantik sekali!! ”

(menunjuk kijang.)

Rama : “Iya Dinda, betapa indahnya warna emas!”

Laksmana : “Iya Kak, kijang itu lucu sekali! ”

Shinta : “Kanda, aku ingin sekali kijang emas itu, Kanda! Kanda mau kan menangkap kijang itu
untukku?”

Rama : “Apa kamu sangat menginginkannya, istriku ? ”

Shinta : “Iya kanda ! kanda mau kan menangkapnya untukku? ” (sangat berharap )

Rama : “Baiklah, demi kau istriku yang sangat aku sayangi dan aku cintai, aku akan memburu
kijang emas itu untukmu” (menyiapkan perlengkapan untuk memburu) “Dan kamu adikku, tolong jaga
kakakmu, Shinta, selama kakak pergi memburu kijang itu. Karena aku takut nanti Rahwana tiba-tiba
datang dan membawa pergi Shinta.”
3
Laksmana : “Iya kak! Saya mengerti , tenang saja kak aku akan menjaga kak shinta sampai titik darah
penghabisan.” ( sambil mengepalkan tangan keatas )

Rama : “Baiklah adikku, aku percaya kepadamu, pokoknya jangan kemana-mana sampai nanti
aku kembali.”

Shinta : “Hati-hati ya kanda .. ! aku yakin kanda pasti akan segera kembali dengan membawa
kijang emas itu untukku” ( sambil mencium tangan rama ) “Kanda, aku sangat mencintaimu ” ( sambil
memegangi tangan Rama )

Narasi…..

Setelah Rama pergi, Rahwana tetap mengintai dengan bola kristal. Ia bingung memikirkan
Laksmana yang tidak ikut memburu kijang emas itu.

Rahwana : “Aduhhh…. ! bagaimana ini, kenapa Laksmana tidak ikut memburu kijang. Padahal
bayanganku Laksmana ikut mengejar kijang emas itu. Nah … ! Sekarang bagaimana supaya Laksmana
terpisah dengan Shinta ? (Berpikir sebentar) Ohh baiklah aku punya ide ” *ambil hp* "Ok google cara
agar Laksmana menjauh dari Shinta*

Google: "Oke ini beberapa cara yang tepat"

Rahwana: "Wah menirukan suara Rama, tapi bagaimana bisa? Ok Google, suara Rama minta tolong!"

Google : “Tolong! Tolong! dik laksmana tolong aku! ”(teriaknya dengan suara menyerupai rama,
sembunyi di balik pohon)

Shinta : “Dik laksmana ! apa kamu mendengar sesuatu ? ”

Laksmana : “Kak…Shinta mendengar aku buang angin? *sambil tersipu*

Shinta : “Bukan itu…tapi dengar dengan seksama! ”

Laksmana :“Oh itu….Iya kak ! itu kak Rama, bahkan teriakan itu memanggil namaku. aku yakin itu kak
Rama ! kak rama butuh bantuan, aku harus menolongnya ” ( ucapnya dengan nada khawatir )

Shinta : “iya dik! kamu pergi saja menolong kakanda sekarang biar aku disini saja menjaga barang-
barang kita.”

Laksmana : “Tapi kak, aku sudah berjanji pada kak rama untuk menjaga kak shinta ”

Shinta : “Tidak apa-apa dik ! sekarang kakanda membutuhkan bantuan dik laksmana. Dik laksmana
tenang saja. Aku disini baik-baik saja !”

4
Laksmana : “Hmmm…Baik aku akan menolong kak rama. Tapi aku akan membuatkan perlindungan
dulu untuk kak shinta (Laksmana membuat lingkaran sakti yang akan menjaga Shinta dari
apapun)*sambil menyanyikan lagu lingkaran kecil-lingkaran kecil*

Laksmana : “Kak shinta , tolong sekarang kakak masuk dalam bundaran ini ! ”

Shinta : “Ini apa dik ?”( sambil masuk kedalam bundaran sakti ) “kok dik laksmana malah ngajak
main ?”

Laksmana : “Houm …… !” (membaca mantra) “hap! Nah sekarang bundaran ini sudah menjadi
bundaran sakti”

Shinta : “Bundaran Sakti ?”

Laksmana : “Iya , bundaran sakti ini tidak bisa ditembus atau dimasuki oleh siapapun, jadi kak shinta
tidak akan bisa disentuh oleh siapapun. Tapi kalau kak shinta keluar, kak shinta tidak akan bisa masuk
lagi kedalam bundaran ini.”

Shinta : “Baiklah kalau begitu! sekarang kamu sudah bisa tenang kan meninggalkan aku? ”

Laksmana : “Iya kak, tapi kak shinta harus janji tidak akan keluar dari bundaran sakti ini. Sampai aku
dan kak rama kembali !”

Shinta : “Iya, kak sinta janji, sekarang kamu berangkat selamatkan kak Rama ya ? ”

Laksmana : “Baik, aku berangkat! Doakan ya kak! aku akan segera kembali ” ( pamit dengan membawa
seperangkat alat memanah )

Prabu Desarata : “Suara apa sih rebut-ribut! Ayah ingin tidur! Berisik!! ”

Narasi…

Laksmana segera melesat secepat angin menyusul Kakaknya, Rama. Sedangkan Rahwana yang
sudah berhasil dalam mengusir Laksmana masih tetap bingung. Ya, dia bingung akan bagaimana
caranya mengeluarkan Shinta dari lingkaran sakti itu lalu memboyongnya ke Alengka.

Rahwana : “Aduh! Bagaimana ini? Aku kira setelah Laksmana pergi, aku langsung bisa membawa
Shinta, tapi sekarang aku malah tidak bisa menyentuh Shinta sama sekali ” ( sambil mondar-mandir dan
mengepalkan tangannya) "Ok Google cara- Loh kok udh ke search sendiri"

Google: "Cukup mas, aku capek mas aku capek"

Rahwahna : “Ah, gimana sih kamu itu! Bikin pusing. OH OK AKU ADA IDE.”

Narasi…
5
Akhirnya dengan penampilan yang sudah sangat meyakinkan dan mengesankan, Rahwana
berjalan lemah mendekati Shinta. Ia yakin Shinta akan iba padanya dan keluar untuk mendekatinya.
Usai itu? Pikirkanlah wahai pemirsa…

Shinta : “Kakek , kenapa kakek ada ditengah hutan sendiri? Kakek kan sudah tua, kenapa tidak di rumah
saja ?”

Kakek : “Kakek sedang mencari makan cucuku ! sudah satu minggu kakek tidak makan dan tidak
minum.”(kumisnya jatuh)

Shinta : “Lho kek… ! kumisnya jatuh”

Kakek : “Hah… mana ?”(meraba kumisnya kemudian mencarinya)

Shinta : “Itu kek jatuh” *sambil menunjuk kumis*

Kakek : “Iya cu…..tidak hanya kumisku…rambutku jugaaa sudah mulai rontok! Aku butuh makan. aku
yakin lama kelamaan semua rambut yang ada ditubuhku akan rontok semua karena tidak pernah
makan… beri aku makan…Tolong kakek…

Shinta : “Tapi kek …..!”

*tiba-tiba kakek terjatuh dan pingsan dan Shinta pun berlari keluar lingkaran,,mengambil makanan dan
minuman di tenda..kemudian Shinta memberikan memberikan minuman ke kakek yang terkulai lemah*

Kakek : “Terima kasih cu …. !kamu memang gadis yang baik tapi …sayanng sekali ….. ”

Shinta : “Sayang kenapa kek???”

Kakek : “ Sayang kamu booodohh hahahahahhaha ” *kemudian si kakek berubah menjadi Rahwana

Shinta : “Hah, Rahwana ! Jadi kamu ………”

Rahwana : “Iya … ! aku adalah kakek tadi, lalu kijang dan suara minta tolong tadi semuanya adalah
rekayasaku. Ha … ha… ha… !”

Shinta : “Kamu sangat licik Rahwana. Sekarang kamu mau apa ? ”

Rahwana : “Aku mau kamu ikut dengan aku ! ”

Shinta : “Tidak… ! aku….hmmm dilihat-lihat ganteng juga.. "

Rahwana : “Tidak mau? Ya sudah”

Shinta : “Iya..iyaa akuuu mauu.”

Narasi….

6
Rahwana memantrai Shinta agar Shinta pingsan. Tap! Seusai Shinta pingsan, Rahwana segera
memboyong Shinta ke Alengka. Membawanya pergi secepat angin dan menghilang di balik awan.
Sementara Rama yang mengetahui bahwa Laksmana menyusulnya pun kaget.

Rama: "Loh dek, kamu kok kesini? Shinta gimana? Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk
menjaganya?"

Laksmana: "A-aku disuruh kakak Shinta loh"

Rama: "Argh, sekarang Shinta berada di Alengka bersama Rahwana."

Laksmana: "Kok kakak tau?"

Rama: "Instastory Rahwana" *menangis*

Rama : “Shinta diculik Rahwana. Dan aku harus menyelamatkan … Tapi …. selama aku harus
bertapa di hutan ini, aku tidak boleh keluar dari hutan Dandaka ini. Sekarang aku harus bagaimana?”

Laksmana : “Tenang Kanda… kanda kan punya teman bala wanara di Gua Kiskenda ”

Rama : ”Ah iya!! Anoman, ya… anoman pasti bisa membantuku!! (mengambil HP dan menelpon
Anoman…)” *suara hp dipencet*

Anoman : *RINGTONE SUARA HP* Halo..”

Rama : “Hallo … ! Anoman ?”

Anoman : “Anoman di sini. Ini siapa yaa ? ”

Rama : “ Ini Rama…masih inget gak?! ”

Anoman : “Oh… Rama…gilaaa nomer mu ganti ??! Tumben telpon!”

Rama : “ Iya ini nomer baru..jangan lupa save ya,,Eh nom ..aku butuh bantuan mu..Shinta diculik
nih..kmu datang dong ke hutan Dandaka, aku disini…ntar aku jelasin deh. Tapi mu ketemu si Laksmana
aja yaa ku mau tapa dulu”

Anoman : “Okey kang! Anoman kesono deh. Tunggu yaaaa”

Narasi….

Tuut… Segera saja setelah telpon itu dimatikan, Anoman menuju Hutan Dandaka. Dengan
kekuatannya ia melompat sejauh mungkin lalu menhinjakkan kakinya di Hutan Dandaka. Dan dalam
waktu sekejap, Anoman sudah datang dengan girang karena mau ketemu temen lama.

Anoman : “Halo! Kenapa wajah mu bingung bener? Terus mu kok ada di hutan ini sih??? “

7
Laksmana : “Ceritanya panjang Nom, ntar saja ceritanya. Sekarang, mu bantuin buat rebut Shinta dari
tangan Rahwana. Shinta diculiknya, dan Kanda Rama sedang diperintahkan oleh Prabu Desarata untuk
bertapa di sini dan ga boleh ninggalin hutan ini. Jadi mu satu-satunya orang yang bisa membantu Kakak
gue. ”

Anoman : “Nah napa mesti aku?? Lah kamu ngapain?? Gaji buta ya?”

Laksmana : “Aku jaga kandang…dari pada kakak aing si Rama galau bunuh diri”

Anoman : ” Wani pirooo?”

Laksmana : “Cukup kaga???” * mengeluarkan uang segepok*

Anoman : “Nahh…kalo gini berangkat deh langsung! ”.

*SOUNDTRACK*

Narasi…

Anoman segera meninggalkan dua bersaudara itu dengan tarian khasnya. Ia segera menuju
Alengka dan siap merebut Shinta. Tidak lama kemudian, dia sampai di Alengka, negara para raksasa.
Meski begitu, Anoman tidak takut untuk merebut Shinta. Nyalinya patut diacungi dua jempol. Setuju?
Tapi… Gaswatnya, kedatangan Anoman di Alengka diketahui Rahwana.

Rahwana : Hee.. Anoman sedang apa kamu disini? Ini kerajaanku apa yang kamu lakukan!!

Anoman : Aku diutus Rama aku harus membawa pulang Shinta…

Rahwana : Oh tidak bisa, seenaknya saja kamu merebut Shinta dari aku..

Anoman : Heh kakek tua, yang merebut itu kamu, Rama dan Shinta adalah cinta sejati.

Rahwana : Kalau kamu mau mengambil Shinta, langkahi dulu mayatku … (mereka perang)

Narasi…

Akhirnya Rahwana dan Anoman berperang satu lawan satu. Anoman sudah nyaris kalah ketika
Rahwana membakar ekornya dengan api yang sangat panas. Tapi, untungnya Anoman memiliki akal
cerdas. Ia segera melompat-lompat kesana kemari agar api yang ada di ekornya membakar istana. Ia
kibaskan ekornya ke semua tempat. Dan Anoman berhasil membakar hangus istana Alengka.

Usai berhasil membakar hangus istana, Anoman segera mencari Shinta dan membawanya
pulang. Rahwana dan semua penghuni kerajaan kalang kabut karena istana yang mereka yang hangus
terbakar.

Anoman : “Ha… ha…. Ha….”

8
Rama : “Kakang Anoman, kakang sudah kembali, tapi mana istriku Shinta? apa kakang tidak bisa
merebutnya dari tangan Rahwana?”

Anoman : “Maafkan aku sahabatku! Rahwana sangat kuat, aku tidak bisa mengalahkannya. Bahkan
ekorku tadi dibakar! Bayangkan! Bagaimana perasaanmu, Mas Bro!! Pelecehan!!”

Rama : “Tidak mungkin!! Aku yakin kakang Anoman lebih kuat dari Rahwana.

Anoman : Maafkan aku sahabatku, tapi aku sudah punya penggantinya untukmu.

Rama : Pengganti? Apa maksudmu pengganti? Tidak, aku tidak mau mengkhianati istriku Shinta, aku
sangat mencintainya!”

Anoman : “Iya, aku mengerti! Tapi lihat saja dulu! ” (menengok ke arah Shinta) “Okey girl, come in …! ”

(Seorang gadis cantik mendekati Rama sambil menari dengan lemah gemulai. Tetapi wajahnya
ditutupi selembar kain. Entah dia siapa.) *SOUNTRACK*

Anoman : Ku persembahkan padamu… Shinta …

Shinta : “(membuka kain yang menutupi wajahnya) Kanda Rama … (mendekat Rama)”

Shinta : “Kakanda ! Kenapa kakanda diam saja? Apa kakanda tidak senang melihat dinda kembali ?”
*sambil mengamati perubahan aneh di wajah Rama*

Rama : “Ini…ah..sudahlah…Hmm…Aku senang dinda kembali, tapi kamu pasti kembali dengan
keadaan yang sudah ternodai oleh Rahwana. Kau sudah tidak suci…

Shinta : “Ya ampun kanda! Setelah berbulan-bulan kita menikah, masihkah Kanda tak percaya? Selalu
aku yang salaahh!!”

Rama : “Dindaaa!” (alay)

Shinta : “Kenapa kanda mempunyai pikiran seperti itu? Walau godaan Rahwana sangat besar, udah
ganteng, macho, gemesin…gak botak lagi, tetapi…dinda akan tetap dan selalu menjaga kesucian dinda
untuk kanda.”

Rama : “Baiklah… Aku percaya padamu istriku, tapi apa kamu tau kalau rahwana tadi telah
menyentuhmu ketika kamu tidak sadarkan diri?”

Shinta : “Tapi aku yakin kanda, Rahwana belum mengapa-apakan aku!!”

Rama : “Baik dinda, apa dinda mau membuktikannya?”

Shinta : Iya kanda, dengan apa dinda harus membuktikannya ?”

9
Rama : “Baik… (membuat api) Sekarang aku minta kamu berjalan di atas kobaran api ini, jika kamu
terbakar berarti kamu telah ternoda. Tetapi jika kamu tidak terbakar, berarti kamu masih suci!”

Shinta : ” Baik kanda, demi cintaku padamu, aku akan melakukannya! Bakarlah aku, dan cintaku kan
ku buktikan”

Narasi…

Akhirnya Shinta berjalan di atas kobaran api itu. Tak hanya itu, Shinta juga memilih membakar
dirinya di dalam api yang menyala-nyala. Tapi, apa yang terjadi? Shinta tidak sedikitpun terbakar.
Tersentuh api pun tidak. Justru setelah keluar dari api, wajah Shinta semakin cantik. Dan hatinya
semakin suci. Inilah bukti cinta sejati Shinta kepada Rama.

Rama : “Dinda, ternyata dinda masih suci. Maafkan kanda istriku, kanda telah menuduh dinda yang
aneh-aneh. Aku sayang sekali sama dinda!”

Shinta : “hmmm….sayangnya sih gitu Kanda…gimana lagi”

Narasi

Mereka bertatapan romantis satu sama lain. Seperti yang biasa ada di film-film ketika cinta
sejati dipertemukan. Nyaris ketika mereka akan … Akaann … Berpegangan tangan. Rahwana tiba-tiba
datang dengan bala tentaranya yang beribu-tibu. Ia menuntut balas atas dendamnya!! Penculikan
Shinta, pengusiran Sarpakenaka, pembunuhan Maricha, dan pembakaran istana.

Rahwana : “Stop!! Hai Rama jika kamu mau istrimu itu tetap menjadi milikmu langkahi dulu mayat ku
Rama. Jadilah cowok yang gentleman. Ayo kita lawan tanding, siapa yang cinta sejati pasti akan
menang... Jangan jadi pecundang kamu Rama.”

Laksmana : “Yang cinta sejati itu Kanda Rama dengan Shinta. Kamu hanya berondong tua saja!”

Rahwana : “Lancang kamu!!”

Laksmana : “Kanda Rama… Biarkan aku yang menghadapi raksasa sialan itu. Kanda mending
memanggil bala tentara Ayodya!”

Rama : “Tidak, Laksmana!! Biar aku saja yang akan melawannya.”

Narasi…

Perang pun tak bisa dihindari. Rahwana siap memukulkan gadanya dan Rama siap memanah
Rahwana tepat di jantungnya. Shinta bersembunyi di balik Laksmana dengan ketakutan. Perang ini akan
berlangsung seru. Dan tidak kalah seru dengan perang Bharatayudha

Pak Haji : “Stoopppp!!!” (semua menengok ke arah Pak Haji)

10
Pak Haji : “Hai, saudara saudara buat apa kalian berselisih? (bacakan ayat dan arti) sesungguhnya
tanda- tanda dari kerusakan sebuah bangsa itu adalah diangkatnya ilmu agama, tersebarnya
kemerosotan akhlak dan maraknya pemabuk dan lebih menyebar luasnya perilaku zina.” HR Bukhory.

Rahwana : “Oh jadi begitu ya? Tapi, Shinta milikku!!”

Pak Haji : “Rahwana… Kamu harus ikhlas dan menerima bahwa Rama Shinta adalah cinta sejati. Kamu
tidak pantas menganggu kehidupan bahagia mereka. Jangan syirik atau iri, setiap orang memiliki
kelebihan dan kekuranagn masing masing. Setiap orang memiliki rezeki dan takdir yang telah ditentukan
Tuhan.”

Narator : “Heh Pak Haji!! Di skenario gak ada adegan ini!! Cut!! Cut!! Merusuh saja kau. Hush!”

Laksmana : “Narator, Pak Haji benar. Kita harus berdamai kan? Ayo saling memaafkan, setuju!”

Semua : “Setuju!”

Narator : “Tapi kan gak sesuai akhir dari Ramayana”

Pak Haji : “Yang penting happy ending. Kamu mau dunia semakin rusak jika pertempuran dilanjutkan?”

Narator : “Ya… Enggak sih. Ya udah ayo maaf-maafan ”

*Pemain di atas panggung maaf-maafan. Lagu minal aidzin wal faidzin disusul semua pemain keluar*

Narasi…

Akhir dari cerita Ramayana ini bukanlah Shinta yang hilang ditelan bumi atau Rahwana yang
mati. Tetapi akhir dari Ramayana ini adalah Rahwana mengalah dan memilih mencari wanita yang lain..
Sarpakenaka juga mengalah. Rahwana menarik semua bala tentaranya kembali dan menata Kerajaan
Alengka dengan lebih baik lagi. Sedangkan Rama dan Shinta? Umm … Mereka hidup bahagia berdua
selamanya. Hingga akhir hayat nanti. Walau sesjujurnya Shinta merasa menyesal karena dia tidak
berjodoh dengan Rahwana.

** THE END **

11

Anda mungkin juga menyukai