Anda di halaman 1dari 18

NASKAH PARODI RAMA SHINTA

Narasi..
Kisah ini bercerita tentang kesucian cinta Rama dan Shinta. Dimulai dari
sayembara yang diselenggarakan oleh Raja Janaka dari Kerajaan Wideha. Di mana
pada sayembara itu, Rama berhasil memenangkan sayembara dan mendapatkan
Shinta. Rama adalah seorang raja dari Ayodya yang berbudi pekerti luhur, jujur,
peduli , tegas, dan setia. Wajahnya begitu tampan dan mengkilap, sehingga mudah
baginya untuk menarik hati semua wanita di dunia. Betapa beruntungnya seorang
putri cantik bernama Shinta . Dia adalah satu-satunya wanita dicintai oleh Rama
dan menjadi istri Rama. Shinta adalah seorang wanita yang cantik, lembut, dan
sangat perhatian.
Rama dan Shinta hidup bahagia. Semua hari penuh dengan canda, tawa, dan
cinta, bisa membuat semua orang merasa cemburu dengan keluarga ini. Bahkan,
ada seorang wanita yang sangat cemburu dengan Shinta . Dia adalah
Sarpakenaka . Sarpakenaka adalah putri dari Mak Lampir, seorang penyihir dari
negara Alengka, sekaligus adik dari Rahwana atau Dasamuka, raja Alengka.
Meskipun Rama dan Shinta telah menikah, Sarpakenaka terus memaksa dan ingin
mendapatkan Rama sebagai suaminya. Sarpakenaka percaya bahwa Rama harus
menjadi miliknya, ia yakin bahwa jodoh Rama adalah dirinya, bukanlah Shinta.
Selain itu, ada juga seorang pria yang membenci pernikahan Rama dan Shinta. Dia
adalah Rahwana, kakak Sarpakenaka. Ia membenci pasangan itu tidak lain karena
ia jatuh hati kepada Shinta.
Dari penjelasan di atas , kisah cinta persegi antara Rama, Shinta,
Sarpakenaka, dan Rahwana akan dimulai.Sekarang , mari kita check it out this love
story!
Narasi
... (Suara Gendhing Jawa) atau OST Bolang??!!
Alkisah pada suatu hari, Rama diutus oleh Prabu Desarata untuk bertapa di
hutan Dandaka. Ia ditemani oleh istrinya yaitu Shinta, Prabu Desarata dan adiknya
Laksmana. Rama bersama dengan istri dan adiknya, diantar oleh Prabu Desarata
pergi ke hutan Dandaka untuk bertapa. Siang itu, setelah berjalan begitu jauh dari
Ayodya, akhirnya mereka sampai di hutan Dandaka.
Rama

: Dinda, sepertinya kita sudah sampai, apa dinda capek?

Shinta
: Tidak kakanda, selama aku ada disampingmu aku tidak akan pernah
merasa capek
Rama
: Ah! Dinda kebetulan sekali kamu setrong...kalau begitu aku ada
permintaan..aku lelah berjalan..maukah Dinda mengendongku??
1

Shinta

: Ah..kanda lelahbaiklahsilahkan naik ke punggung Dinda

Prabu Desarata : STOP! STOP! Apa-apaan kalian ini?!! Harusnya Shinta yang
menggendong Ayah!
*Prabu Desatara dan Rama bertengkar*
Narasi
Tidak lama setelah itu terjadi percekcokan antara Rama dan Ayahandanya
Prabu Desarata memperebutkan siapa yang digendong oleh Shinta tanpa terasa
hari telah petang. Dan tiba tiba saja.
Laksmana : Ayahanda, kakandaberhenti..hari sudah gelap dan kita sudah
berjalan cukup jauh, sudah tidak ada penginapan disekitar sini untuk beristirahat.
Bagaimana kalau kita mendirikan tenda disini saja. Sepertinya disini tempatnya
sangat teduh dan lapang.
Rama
Dinda?
Shinta

: Ya! (menganggukanggukkan kepalanya) Bagaimana menurut


: Iya Kanda, lebih baik kita mendirikan tenda disini saja.

Rama
: Baik! kalau begitu kita mendirikan tenda disini! Dik Laksmana, tolong
ambilkan tendanya di tas! Kami semua lelah
Narasi .
Lalu Laksmana mendirikan tenda seorang diri..
Shinta
: Kakanda, Kakanda pasti capek. Ini diminum dulu airnya, supaya
capeknya hilang. (mengusap dahi Rama dengan selendang)Adik Laksmana juga,
istirahat dulu! Nanti diteruskan lagi, ini diminum airnya.
Laksmana
: Iya .. Kak shinta! Sebentar lagi, nanggung !(masih sibuk
membenarkan tenda)
Rama
: Sudahlah, Dik! Benar apa yang dikatakan kakakmu Shinta, istirahat
dulu nanti diteruskan!
Laksmana
: Ya sudaaah Aku istirahat... (menghentikan pekerjaannya lalu
duduk di dekat Rama dan meminum minumannya)
Prabu Destara : Kenapa adikmu kamu suruh berhentikita tidur dimana??
Rama : Sabar Ayahandananti sesudah dia minum kita suruh lagi dia memasang
tenda lagi

*kemudian mereka tertawa terbahakbahak dan kemudian Laksmana mendirikan


tenda seorang diri hingga selesai*
Narasi..
Di saat yang sama tetapi di tempat yang berbeda, Sarpakenaka, Rahwana,
dan Mak Lemper sedang mengamati keromantisan Rama Shinta dari bola kristal.
Mereka mengamati dengan penuh rasa sakit. Sakit teramat sakit melihat
kemesraan pasangan suami istri itu.
Sarpakenaka
: "Huh... Ini tidak adil!! Mengapa hal itu harus terjadi padaku? Aku
tidak suka melihat mereka bahagia. Karena Rama harus suamiku... Huhuhu...
Simbok!!" (menangis)
MakLemper

: "Keep silent, sayang... Tenang..."

Sarpakenaka : "Ya Tuhan .. Simbok, lihatlah mereka, mereka terlihat begitu dekat,
aku tidak tahan melihatnya. Hatiku merasa seperti diiris pisau tajam, huhuhu ... Ini
perih..sakitnya tuh disini..!" (masih menangis)
*dancing sakitnya tuh disini Sarpakenaka+MakLemper+Rahwana* DURASI???
MakLemper
membantu..."

: "Tarik nafas... Hembuskan...

Jangan khawatir... Simbok akan

Sarpakenaka
: (meratap menangis) "Kanda Rahwana! Apa yang harus kita
lakukan? Mengapa Kanda tidak mengatakan apa-apa? Bukankah Kanda juga
mencintai Shinta? Mengapa Kanda membiarkan mereka, ha? Mengapaaa!?"
(dramatis dan alay)
Rahwana
: "Kau begitu berisik!! Aku diam bukan berarti akutak peduli!
*sambari melihat iPad* Eh tadi kamu bilang apa??
Sarpakenaka
: "Sungguh, teganya dirimu padaku. Bagaimana bisa kau
menghinaku seperti ini."
MakLemper
: "Hey! Hey! Hey! Jangan bertengkar!! Dengarkan aku, Sarpakenaka,
Kandamu benar. Kita perlu strategi untuk memisahkan Rama dan Shinta, jadi
tenanglah dahululalu berpikirlah apa yang harus kita lakukan..."
Sarpakenaka
MakLemper

: "Oke, mbok..." (terdiam sejenak untuk berpikir)


: " AHAAA!!!!!... Aku mendapatkan ide!!"

Sarpakenaka+Rahwana

: "Apa itu?"

Mak lemper
: "Ok, sini aku kasih tau. Shinta itu salah satu gadis yang mudah
tertarik dengan hal-hal menarik. Seperti kijang emas. Jadi, Rahwana... Panggil
3

abdimu dan bawa ke sini biar ia ku jadikan kijang untuk menarik perhatian Shinta.
Dan Shinta akan menyuruh Rama untuk memburunya..."
Rahwana
: Wah benar juga. Lalu, Rama dan Laksmana akan meninggalkan
Shinta kan, simbok? Dan aku bisa menculik Shinta dan memboyongnya ke
Alengka...
MakLemper

: Tumben elo pinter.

Sarpakenaka : "Bagaimana denganku, mbok?Apakah kau hanya memikirkan nasib


Kanda Rahwana?" (memelas kepada MakLemper)
MakLemper
: "Gadis Bodoh . Aku sedang berpikir tentang kau!! (terdiam
sejenak) Nah jadi begini saja...
Sarpakenaka
apa?

: "Pripun mbok? Apakah kau akan mengubahku menjadi Shinta atau

MakLemper
: "Pandai. Setelah Shinta diambil oleh Rahwana, aku akan
mengubahmu menjadi Shinta dan kamu akan hidup selamanya dengan Rama..."
Sarpakenaka
: "Benarkah??
(Sarpakenaka mencium pipi ibunya)

Terima

kasih

banyak

simbokku

tercinta...

Rahwana
: "Baguslah... Kalau begitu aku akan segera memanggil abdi
kepercayaanku." *kemudian menghubungi abdi kepercayaan dengan iPhone nya*
MakLemper

: "Apakah yang kau lakukan? Kenapa tidak segera kau hubungi???"

Rahwana
: "Please deh..ini udah dihubungi keleeeess via iMessage
keleeesss..kampuang nun jauh di mato bingits sih elo
Mak lemper : Dasar kurang ajar kamu pikir aku tidak tau apa itu imessage?
*kemudia mengeluarkan iPad *
Sarpakenaka
: ihkalian rebut banget sih.aku mau injeksi merkuri dulu..biar
putihgemesincusss duluu yaa cyinnnn (Sarpakenaka meninggalkan Rahwana
dan Mak Lemper)
Narasi
Seusai Sarpakenaka meninggalkan Rahwana dan Mak Lemper, mereka masih
menunggu datangnya abdi Rahwana hingga lumutan. Akhirnya, setelah lima jam
menunggu, tiga abdi Rahwana datang, mereka bernama Maricha, Bharata, dan
Angkara.
Rahwana
: Beraninya kau membuat kita menunggu untuk waktu yang
lama.Kau ingin dikutuk menjadi batu?? Heh?" (menempeleng kepala abdinya)
4

Maricha
: "Maafkan kelancangan kami, Yang Mulia. Kalau kutukan jadi batu
kan kisah tetangga sebelah yang durhaka dengan ibunya tuan.
Rahwana
: "Ah , kau bicara terlalu banyak. By the way, aku punya tugas besar
untukmu, datang ke sini..." (Rahwana membisikkan sesuatu pada abdi-abdinya)
Bharata
: "Hamba siap untuk melakukan perintah Anda, Yang Mulia. Hamba
tidak akan membuat Anda kecewa.
*background suara petir+tawa
setan+kemudian kesedak dan tiba2.tim kesehatan 118 praktek RJP*
*PPDS BEDAH JAGA NOL DATANGresusitasi bharata siuman dan selamat*
MakLemper
: "Baik. Sekarang, berdiri di sana dan pegang tongkat kayu ini, aku
akan mengubahmu menjadi kijang emas, Maricha. Dan kau, Bharata dan Angkara,
ku ubah kau menjadi kijang hitam sebagai pengiring Maricha. Apakah kau siap?"
(bersiap memantrai abdi dengan tongsis)
Angkara
: Lha kata Yang Mulia Rahwana tadi, kami disuruh menarik
perhatian Shinta. Kok malah jadi kijang? Maksudnya bagaimana sihhh? Kan gak
cucooookkkk cyinnnnnn
MakLemper
: Begini, setelah kalian nanti aku ubah menjadi kijang, aku
perintahkan kalian untuk menarik perhatian Shinta dengan tarian kijang!
Maricha
Baginda?

: Terus setelah hamba menari, apa yang harus hamba lakukan

Rahwana
: Aduh! Begok banget sih. Setelah kamu menari dan kamu
melihat mereka sudah tertarik untuk memburu kamu. Kamu langsung lari saja
supaya Rama dan Laksmana lari mengejar kamu dan akhirnya Shinta ditinggal
sendirian. Nah Setelah itu aku bisa membawa lari Shinta! Paham? Gak Cerdas
kalian
Angkara

: Kami paham, Baginda...

Bharata

: Ibunda Ratu Mak Lemper... Kami sudah siap untuk kau ubah...

MakLemper
:
"Tolong
dibantuuu
yaaa.dibantuuu
yaaaaa.semuanyaa.simsalabim jadi apa prokkk proookkk prookkkkk
Narasi
Mak Lemper mengucap mantranya dan mulai mengubah ketiga abdi itu.
Dalam sekejap, Angkara,Bharata, dan Maricha berubah menjadi tiga ekor kijang.
Usai itu, ketiga kijang tadi segera berlarin menuju peristirahatan Rama Shinta di
hutan Dandaka dan segera menjalankan misinya. Mereka menaritarian kijang
dengan lincah dan menarik perhatian Shinta.
5

*TARIAN KIJANG durasi????*


Shinta

: Kanda, dik Laksmana, lihat! Kijang-kijang itu cantik sekali!!

(menunjuk kijang-kijang yang menari)


Rama

: Iya Dinda, betapa indahnya gerakan mereka!

Laksmana

: Iya Kak, kijang-kijang itu lucu sekali!

Shinta
: Kanda, lihat! Ada kijang yang bertanduk emas, aku ingin sekali
kijang emas itu, Kanda! Kanda mau kan menangkap kijang itu untukku?
Rama
Shinta
berharap )

: Apa kamu sangat menginginkannya, istriku ?


: Iya kanda ! kanda mau kan menangkapnya untukku? (sangat

Rama
: Baiklah, demi kau istriku yang sangat aku sayangi dan aku cintai,
aku akan memburu kijang emas itu untukmu (menyiapkan perlengkapan untuk
memburu) Dan kamu adikku, tolong jaga kakakmu, Shinta, selama kakak pergi
memburu kijang itu. Karena aku takut nanti Rahwana tiba-tiba datang dan
membawa pergi Shinta.
Laksmana
: Iya kak! Saya mengerti , tenang saja kak aku akan menjaga kak
shinta sampai titik darah penghabisan. ( sambil mengepalkan tangan keatas )
Rama
: Baiklah adikku, aku percaya kepadamu, pokoknya jangan kemanamana sampai nanti aku kembali.
Shinta
: Hati-hati ya kanda .. ! aku yakin kanda pasti akan segera kembali
dengan membawa kijang emas itu untukku ( sambil mencium tangan rama )
Kanda, aku sangat mencintaimu ( sambil memegangi tangan Rama )
Narasi..
Setelah Rama pergi, Shinta dan Laksmana membereskan barang-barang ke
dalam tenda. Di balik pohon beringin, Rahwana tetap mengintai dengan bola kristal
hasil ngutang dari Mak Lemper. Ia bingung memikirkan Laksmana yang tidak ikut
memburu kijang emas itu.
Rahwana
: Aduhhh. ! bagaimana ini Durya, kenapa Laksmana tidak ikut
memburu kijang. Padahal bayanganku Laksmana ikut mengejar kijang emas itu.
Nah ! Sekarang bagaimana supaya Laksmana terpisah dengan Shinta ?
(menengok Durya yang diam saja) Durya ! kamu kok diam saja, bantu aku mikir
donk!

Durya
: Hamba diam ini juga lagi mikir baginda! Ga ada ideini juga sambil
searching di mbah google, mumpung ada wi-fi ini juga udah searchtips cara
memisahkan mereka berdua
Rahwana
:Hmmmpokoke mboh piye carane aku gak pedulipokoke kamu
harus nemuin cara misahkan si Laksmana dari Shinta
Narasi..
Lima, sepuluh, lima belas, bahkan dua puluh menit lamanya mereka
memikirkan cara untuk menyingkirkan Laksmana dari sisi Shinta. Ide-ide pun
bermuncul di pikiran mereka.
Durya

: AHA!!!! Aku tau apa yang harus kita lakukan sambil berteriak

Rahwana : Hus ! jangan teriak-teriak, nanti mereka dengar!


Durya
caranya.

: Maaf baginda ! kelepasan baginda , hamba sudah menemukan

Rahwana : Iya , bagaimana ?


Durya

: Begini baginda ( sambil berbisik )

Rahwana : Bagus ! ide kamu bagus sekali, ternyata kamu pintar juga Durya ?
Durya

: Iya dong baginda! PPDS Bedah Universitas Brawijaya. Wajar dong

Rahwana : Ciyus? sama dong kaya aku !


Durya

: wah baginda tingkat berapa?

Rahwana : Heh , kenapa kita jadi membahas ini yaa?? (serunya dengan keras )
Anyway.aku setuju dengan ide mu! sekarang aku akan merubah suaraku menjadi
suara Rama. Hem Shinta ! kau pasti akan jadi milikku! tertawa keras (serunya
dengan yakin)
Narasi.
Setelah Shinta dan Laksamana selesai membereskan barang-barang mereka
yang ada di dalam tenda, mereka mulai beristirahat. Tapi, tiba-tiba mereka
mendengar jeritan Rama. Rama seakan minta tolong. Apakah yang terjadi?
Pikirkanlah hal itu
Rahwana
: Tolong! Tolong! dik laksmana tolong aku!(teriaknya dengan suara
menyerupai rama, sembunyi di balik pohon) Hihihi Durya Pasti ini berhasil
(lirih)
Shinta

: Dik laksmana ! apa kamu mendengar sesuatu ?


7

Laksmana
Shinta

: KakShinta mendengar aku buang angin? *sambil tersipu*


: Bukan itutapi dengar dengan seksama!

Laksmana
:Oh itu.Iya kak ! itu kak Rama, bahkan teriakan itu memanggil
namaku. aku yakin itu kak Rama ! kak rama butuh bantuan, aku harus
menolongnya ( ucapnya dengan nada khawatir )
Shinta
: iya dik! kamu pergi saja menolong kakanda sekarang biar aku disini
saja menjaga barang-barang kita dan Prabu Desarata
Laksmana
shinta

: Tapi kak, aku sudah berjanji pada kak rama untuk menjaga kak

Shinta
: Tidak apa-apa dik ! sekarang kakanda membutuhkan bantuan dik
laksmana. Dik laksmana tenang saja. Aku disini baik-baik saja !
Laksmana
: Ah..aku hampir lupa ayahhanda ada disini..HmmmBaik aku akan
menolong kak rama. Tapi aku akan membuatkan perlindungan dulu untuk kak shinta
(Laksmana membuat lingkaran sakti yang akan menjaga Shinta dari
apapun)*sambil menyanyikan lagu lingkaran kecil-lingkaran kecil*
Laksmana

: Kak shinta , tolong sekarang kakak masuk dalam bundaran ini !

Shinta
: Ini apa dik ?( sambil masuk kedalam bundaran sakti ) kok dik
laksmana malah ngajak main ?
Laksmana
: Houm ! (membaca mantra) hap! Nah sekarang bundaran ini
sudah menjadi bundaran sakti
Shinta

: Bundaran Sakti ?

Laksmana
: Iya , bundaran sakti ini tidak bisa ditembus atau dimasuki oleh
siapapun, jadi kak shinta tidak akan bisa disentuh oleh siapapun. Tapi kalau kak
shinta keluar, kak shinta tidak akan bisa masuk lagi kedalam bundaran ini.
Shinta
: Baiklah kalau begitu! sekarang kamu sudah bisa tenang kan
meninggalkan aku?
Laksmana
: Iya kak, tapi kak shinta harus janji tidak akan keluar dari bundaran
sakti ini. Sampai aku dan kak rama kembali !
Shinta
ya ?

: Iya, kak sinta janji, sekarang kamu berangkat selamatkan kak Rama

Laksmana
: Baik, aku berangkat! Doakan ya kak! aku akan segera kembali
( pamit dengan membawa seperangkat alat memanah )
Prabu Desarata : Suara apa sih rebut-ribut! Ayah ingin tidur! Berisik!!
8

Narasi
Laksmana segera melesat secepat angin menyusul Kakaknya, Rama.
Sedangkan Rahwana yang sudah berhasil dalam mengusir Laksmana masih tetap
bingung. Ya, dia bingung akan bagaimana caranya mengeluarkan Shinta dari
lingkaran sakti itu lalu memboyongnya ke Alengka.
Rahwana
: Aduh! Bagaimana ini? Aku kira setelah Laksmana pergi, aku langsung
bisa membawa Shinta, tapi sekarang aku malah tidak bisa menyentuh Shinta sama
sekali ( sambil mondar-mandir dan mengepalkan tangannya ) Durya, bagaimana ?
Apa kamu tidak punya ide lagi?
Durya
: Mohon maaf baginda, sepertinya kali ini hamba benar-benar tidak tau
bagaimana caranya mengambil Dewi Shinta dari bundaran sakti itu, karenadi
google tidak dijelaskan bagaimana cara menembus bundaran sakti!
Rahwahna : Ah, gimana sih kamu itu! Bikin pusing.
Durya
Rahwana
Durya)

: Tapi baginda juga bingungkan?


: Jadi kamu ngledek aku? Iya?! (membentak sambil menoyor kepala

Durya

: Ampun Baginda! Hamba tidak bermaksud seperti itu!

Rahwana

: Ya sudah sekarang kita mikir lagi! (terdiam sambil mondar mandir)

Rahwana

: Nah! Aku sekarang punya ide!

Durya

: Bagaimana baginda? ( mendekati ravhwana )

Rahwana

: Begini.... ( sambil berbisik )

Durya

: Siap baginda ! hamba siap melaksanakannya

Rahwana
: Tidak, kali ini biar aku yang melakukannya, biar nanti aku bisa
langsung membawa shinta pergi ke Istanaku
Durya

: Oh baik baginda ! ( sambil mengangguk-anggukkan kepalanya )

Rahwana
: Tapi kamu tetap disini mengawasi, siapa tau Rama dan Laksmana
nanti kembali. Dan kamu harus menghadangnya, apapun caranya !
Durya

: Siap baginda !

Rahwana
: Bagus. sekarang aku akan merubah wujudku menjadi seorang lelaki
yang tua renta. Houm! (membaca mantra, sementara itu Durya memasangkan
aksesoris ke Rahwana) Hap!
9

Kakek
Durya
Go!!

: Bagus kan?? Baik, aku akan kesana dan kamu jaga disini, Durya !
: Keren, Baginda Good luck baginda! Cemungutt eeaakk! Go Baginda
*Tim cheerleader DURASI*

Narasi
Akhirnya dengan penampilan yang sudah sangat meyakinkan dan
mengesankan, Rahwana berjalan lemah mendekati Shinta. Ia yakin Shinta akan iba
padanya dan keluar untuk mendekatinya. Usai itu? Pikirkanlah wahai pemirsa
Shinta : Kakek , kenapa kakek ada ditengah hutan sendiri? Kakek kan sudah tua,
kenapa tidak di rumah saja ?
Kakek : Kakek sedang mencari makan cucuku ! sudah satu minggu kakek tidak
makan dan tidak minum.(kumisnya jatuh)
Shinta : Lho kek ! kumisnya jatuh
Kakek : Hah mana ?(meraba kumisnya kemudian mencarinya)
Shinta : Itu kek jatuh *sambil menunjuk kumis*
Kakek : Iya cu..tidak hanya kumiskurambutku jugaaa sudah mulai rontok! Aku
butuh makan. aku yakin lama kelamaan semua rambut yang ada ditubuhku akan
rontok semua karena tidak pernah makan beri aku makanTolong kakek
Shinta : Tapi kek ..!
*tiba-tiba kakek terjatuh dan pingsan dan Shinta pun berlari
lingkaran,,mengambil makanan dan minuman di tenda..kemudian
memberikan memberikan minuman ke kakek yang terkulai lemah*

keluar
Shinta

Kakek : Terima kasih cu . !kamu memang gadis yang baik tapisayanng


sekali..
Shinta : Sayang kenapa kek???
Kakek : Sayang kamu booodohh hahahahahhaha *kemudian si kakek berubah
menjadi Rahwana
Shinta

: Hah, Rahwana ! Jadi kamu

Rahwana : Iya ! aku adalah kakek tadi, lalu kijang dan suara minta tolong tadi
semuanya adalah rekayasaku. Ha ha ha !
Shinta

: Kamu sangat licik Rahwana. Sekarang kamu mau apa ?


10

Rahwana : Aku mau kamu ikut dengan aku !


Shinta
: Tidak ! aku.hmmm dilihat-lihat ganteng juga..dibandingkan dengan
suamiku si Rama yang botak itu.
Rahwana : Tidak mau? Ya sudah
Shinta : Iya..iyaa akuuu mauu.
Narasi.
Rahwana memantrai Shinta agar Shinta pingsan. Tap! Seusai Shinta pingsan,
Rahwana segera memboyong Shinta ke Alengka. Membawanya pergi secepat angin
dan menghilang di balik awan.
Tepat setelah Rahwana memboyong Shinta ke Alengka, Mak Lemper dan
Sarpakenaka sudah siap berada di TKP. Mereka sudah siap menjalankan misi
selanjutnya. Menyamar.
Mak Lemper

: Hey Sarpakenaka kesini....

Sarpakenaka
: Oh my to the God. Bentar Simbokk (berjalan mendekat dengan
alay) Simbok Simbok Simbok itu orang tercantik dan terpintar di dunia...
Mak Lemper
: Iya donk. Sekarang kamu akan aku jadikan Shinta, duduk kamu
dilingkaran itu.... (Sarpakenaka mengangguk lalu duduk di dalam lingkaran)
*Mak Lemper berkomat-kamit mengucapkan mantranya. Dan dalam sekejap.
Hongmilahom!! Sarpakenaka berubah menjadi secantik Shinta. Bahkan tak hanya
secantik Shinta, tapi mirip seratus persen dengan Shinta. Dari atas sampai kaki tak
ada yang berbeda.*
Mak Lemper

: Sarpakenaka sekarang simbok tinggal dulu Kamu disini

Sarpakenaka
: Makasih Simbokku yang paling baik hati... (memeluk Mak Lemper)
Rama, akhirnya kamu menjadi milik ku.. Selamanyaa
Mak Lemper
Sarpakenaka)

: Ok, selamat bersenang senang sayangku (meninggalkan

Narasi.
Ketika Mak Lemper, Sarpakenaka, dan Rahwana berbahagia atas
keberhasilan misi mereka, Rama dan Laksmana sedang berjuang memburu kijang
emas yang lari tadi. Ketika sudah yakin atas sasaran panahnya, Rama melesatkan
panah apinya dari busur. Cuuusss!! Dan si kijang emas terbunuh. Tapi, tiba-tiba
kijang emas dan dua kijang hitam tadi berubah menjadi manusia.

11

Maricha
: Teganya kau membunuh kijang emas jelmaan diriku!! Bharata,
Angkara Balaskan dendamku pada Rama!! (suara tersendat, lalu mati)
Rama

: Maafkan aku Aku hanya ingin memenuhi keinginan istriku

Angkara
kau!!

: Terlaknat kau wahai Raja Ayodya. Atas nama Dewa Siwa, terkutuklah

Laksmana
: Jangan asal mengutuk Kakakku!! Kalian yang terkutuk karena berani
mengutuk kakakku!! (marah)
Bharata
: Aku, keturunan Resi Kintama Mengutukmu, Rama (suara
menggelegar) kau akan ku kutuk memiliki bulu hidung panjang kemilau abadi.
Rama
: WHATTTTT?????!!! (menjerit frustasi) Dewa!! Apa salah hamba!!
(menatap Laksmana) Adikku Aku tak kan punya lubang hidung yang mulus lagi.
(sedih)
*TIBA TIBA Prabu Desarata muncul membawa shampoo bulu hidung*
Laksmana
: Biarlah Yang lalu biarlah berlalu. Mari kita kembali saja. Kasian
shinta menunggu kita Ini kak * menyodorkan karet ramnbut untuk mengepang
bulh hidung agar praktis* (menenangkan Rama sambil merangkulnya lalu berjalan
pulang)
Narasi
Setelah kutukan itu, Rama dan Laksmana berjalan kembali ke tempat
peristirahatan mereka. Rama berjalan dengan gelisah, galau, dan merana karena
kutukan dari keturunan Resi tadi. Sedangkan Laksmana sebagai adik yang baik
selalu menenangkan kakaknya sepanjang perjalanan itu.
Ketika sampai di tempat peristirahatan, Rama menjumpai Shinta yang
pingsan di dalam lingkaran sakti. Seketika Rama terkejut dan melupakan semua
kegalauannya, ia mendekati Shinta.
Rama

: Adinda, bangun adinda...*sambari menyibakkan bulu hidung*

Sarpakenaka : (terbangun) aa.. Ramaaa... Rammaaa Akhirnya kamu kembali! Ada


apa dengan hidungmu Rama????!*
Rama
: Emb? Tidak biasanya kamu memanggilku Rama? Iniini niiillagi
trend boooooo~
Sarpakenaka : Oh maksudku kakanda...Hah??! Trend? *keheranan menatap bulu
hidung tersebut*

12

Rama
: Kamu tidak apa apa kan? Apakah kamu diganggu Mak Lemper
atapun Rahwana?
Sarpakenaka : Tidak, tidak Rama eh Kanda Shinta baik-baik saja *bergelagat
aneh*
Rama
: Hmmm.kamu tidak terlihat seperti Shinta yang biasanyaTidak,
kamu bukan Shinta, Shinta istriku tidak alay sepertimu... Lalu apa itu? (melihat
suatu tanda lahir seperti tompel di lengan) Tompel di lengan? *mendorong shinta*
Bulu kaki mu lebat!!!! Kamu bukan Shinta!! Siapa kau?!
Sarpakenaka : Kamu juga!!! Bulu Hidungmu LEBAT!!!! Bulu kakiku jadi gondrong
begini karna kelamaan menunggumu.Rama EhKakanda, aku benar Shinta ...
(memelas)
Rama
: Bohong, mengaku kamu siapa dirimu atau kamu akan kubunuh
dengan panahku? (menyiapkan panah dan busur)
Sarpakenaka : Jangan bunuh aku....Rama..
Narasi
Panah Rama sudah siap melesat. Sasarannya sudah tepat menuju jantung
Sarpakenaka. Sarpakenaka tidak memiliki pilihan lain. Ia harus mengaku sebelum
panah itu menembus dadanya dan membunuh dirinya.
Sarpakenaka : Ok Aku mengaku, aku memang bukan Shinta istrimu, aku
Sarpakenaka anak Mak Lemper. Rama, buat apa sih kamu tetap mencintai Shinta?
Dia sekarang sudah dengan Kanda Rahwana di negara Ayodya Sekarang dia
sudah tidak suci lagi, mending kamu sekarang dengan aku saja... <asi perawan ting
ting (menggoda sambil mengedipkan mata manja)
Rama

: Apa??? (kaget)... Jadi ini semua rencana kalian

Sarpakenaka : Kalau iya bagaimana, sekarang kamu tak punya pilihan selain
dengan ku, mau kemana? HayoooMau kemana?? Mau pergi? Hahaha tak bisa
kamu keluar dari hutan ini, kan kamu baru bertapa Ayolah Rama, mulailah
melupakan Shinta, masih ada aku yang akan menemani hari harimu..!! *sambil
menggoda manja*
Rama
: Pergi kamu! *mendorong Sarpakenaka sampai terjatuh kemudian
pergi meninggalkannya*
Narasi.
Rama segera mengabaikan Sarpakenaka. Rama sedang disiksa kegalauan
yang sangat berat. Ia mencoba curhat kepada adiknya. Ia tanyakan bagaimana
cara untuk mendapatkan Shinta kembali.
13

Rama
: Shinta diculik Rahwana. Dan aku harus menyelamatkan Tapi .
selama aku harus bertapa di hutan ini, aku tidak boleh keluar dari hutan Dandaka
ini. Sekarang aku harus bagaimana?
Laksmana
Kiskenda

: Tenang Kanda kanda kan punya teman bala wanara di Gua

Rama
: Ah iya!! Anoman, ya anoman pasti bisa membantuku!! (mengambil
HP dan menelpon Anoman) *suara hp dipencet*
Anoman

: *RINGTONE SUARA HP DUO SRIGALA* Halo..

Rama

: Hallo ! Bro Anoman ?

Anoman

: Yoi, Anoman di sini. Ini siapa yaa ?

Rama

: Ini gue broooo Ramamasih inget gak lo men?!

Anoman
: Oh Ramagilaaa nomer lo ganti bro??! Whats up, Bro Tumben lo
telpon gue!
Rama
: Iya ini nomer baru gue..jangan lupa lo save ya,,Eh bro..gue butuh
bantuan elo..Shinta diculik nih..lo datang dong ke hutan Dandaka, gue disinintar
gue jelasin deh. Tapi lo ketemu si Laksmana aja yaa gue mau tapa dulu
Anoman

: Okey bro! Gue kesono deh. Tunggu yaaaa

Narasi.
Tuut Segera saja setelah telpon itu dimatikan, Anoman menuju Hutan
Dandaka. Dengan kekuatannya ia melompat sejauh mungkin lalu menhinjakkan
kakinya di Hutan Dandaka. Dan dalam waktu sekejap, Anoman sudah datang
dengan tarian khasnya.
Anoman
: Whats up, Bro! Kenapa wajah lo bingung bener? Terus lo kok ada di
hutan ini sih bro???
Laksmana : Ceritanya panjang bro, ntar saja ceritanya. Sekarang, lo bantuin gue
rebut Shinta dari tangan Rahwana. Shinta diculiknya, dan Kanda Rama sedang
diperintahkan oleh Prabu Desarata untuk bertapa di sini dan ga boleh ninggalin
hutan ini. Jadi lo satu-satunya orang yang bisa membantu Kakak gue.
Anoman
Laksmana
diri
Anoman

: Nah napa mesti gue?? Lah elu ngapain broo?? Gaji buta ya?
: Gue jaga kandang broodari pada kakak gue si Rama galau bunuh
: Wani pirooo broo??
14

Laksmana : Cukup kaga??? * mengeluarkan uang segepok*


Anoman : Nahhkalo gini berangkat deh gue langsung!.
*SOUNDTRACK*
Narasi
Anoman segera meninggalkan dua bersaudara itu dengan tarian khasnya. Ia
segera menuju Alengka dan siap merebut Shinta. Tidak lama kemudian, dia sampai
di Alengka, negara para raksasa. Meski begitu, Anoman tidak takut untuk merebut
Shinta. Nyalinya patut diacungi dua jempol. Setuju? Tapi Gaswatnya, kedatangan
Anoman di Alengka diketahui Rahwana.
Rahwana
lakukan!!

: Hee.. Anoman sedang apa kamu disini? Ini kerajaanku apa yang kamu

Anoman

: Aku diutus Rama aku harus membawa pulang Shinta

Rahwana

: Oh tidak bisa, seenaknya saja kamu merebut Shinta dari aku..

Anoman
sejati.

: Heh kakek tua, yang merebut itu kamu, Rama dan Shinta adalah cinta

Rahwana
perang)

: Kalau kamu mau mengambil Shinta, langkahi dulu mayatku (mereka


*Tarian Anoman Obong* DURASI

Narasi
Akhirnya Rahwana dan Anoman berperang satu lawan satu. Anoman sudah
nyaris kalah ketika Rahwana membakar ekornya dengan api yang sangat panas.
Tapi, untungnya Anoman memiliki akal cerdas. Ia segera melompat-lompat kesana
kemari agar api yang ada di ekornya membakar istana. Ia kibaskan ekornya ke
semua tempat. Dan Anoman berhasil membakar hangus istana Alengka.
Usai berhasil membakar hangus istana, Anoman segera mencari Shinta dan
membawanya pulang. Rahwana dan semua penghuni kerajaan kalang kabut karena
istana yang mereka yang hangus terbakar.
Anoman : Ha ha. Ha.
Rama
: Kakang Anoman, kakang sudah kembali, tapi mana istriku Shinta? apa
kakang tidak bisa merebutnya dari tangan Rahwana?
Anoman
: Maafkan aku sahabatku! Rahwana sangat kuat, aku tidak bisa
mengalahkannya. Bahkan ekorku tadi dibakar! Bayangkan! Bagaimana
perasaanmu, Mas Bro!! Pelecehan!!
15

Rama

: Tidak mungkin!! Aku yakin kakang Anoman lebih kuat dari Rahwana.

Anoman : Maafkan aku sahabatku, tapi aku sudah punya penggantinya untukmu.
Rama
: Pengganti? Apa maksudmu pengganti? Tidak, aku tidak mau
mengkhianati istriku Shinta, aku sangat mencintainya!
Anoman : Iya, aku mengerti! Tapi lihat saja dulu! (menengok ke arah Shinta)
Okey girl, come in!
Seorang gadis cantik mendekati Rama sambil menari dengan lemah gemulai.
Tetapi wajahnya ditutupi selembar kain. Entah dia siapa. Tariannya begitu
mempesona Rama. Mungkinkah gadis itu akan membuat rama move on? Lets
cekidot! *SOUNTRACK*
Anoman : Ku persembahkan padamu Shinta
Shinta
Rama)

: (membuka kain yang menutupi wajahnya) Kanda Rama (mendekat

Shinta
: Kakanda ! Kenapa kakanda diam saja? Kenapa hidungmu??? Apa
kakanda tidak senang melihat dinda kembali ? *sambil mengamati perubahan
aneh di wajah Rama*
Rama
: Iniah..sudahlahHmmAku senang dinda kembali, tapi kamu pasti
kembali dengan keadaan yang sudah ternodai oleh Rahwana. Kau sudah tidak
suci
Shinta
: Ya ampun kanda! Setelah berbulan-bulan kita menikah, masihkah Kanda
tak percaya? Selalu aku yang salaahh!!
Rama

: Dindaaa! (alay)

Shinta
: Kenapa kanda mempunyai pikiran seperti itu? Walau godaan Rahwana
sangat besar, udah ganteng, macho, gemesingak botak lagi, tetapidinda akan
tetap dan selalu menjaga kesucian dinda untuk kanda.
Rama
: Baiklah Aku percaya padamu istriku, tapi apa kamu tau kalau rahwana
tadi telah menyentuhmu ketika kamu tidak sadarkan diri?
Shinta

: Tapi aku yakin kanda, Rahwana belum mengapa-apakan aku!!

Rama

: Baik dinda, apa dinda mau membuktikannya?

Shinta

: Iya kanda, dengan apa dinda harus membuktikannya ?

Rama
: Baik (membuat api) Sekarang aku minta kamu berjalan di atas
kobaran api ini, jika kamu terbakar berarti kamu telah ternoda. Tetapi jika kamu
tidak terbakar, berarti kamu masih suci!
16

Shinta
: Baik kanda, demi cintaku padamu, aku akan melakukannya! Bakarlah
aku, dan cintaku kan ku buktikan
Narasi
Akhirnya Shinta berjalan di atas kobaran api itu. Tak hanya itu, Shinta juga
memilih membakar dirinya di dalam api yang menyala-nyala. Tapi, apa yang
terjadi? Shinta tidak sedikitpun terbakar. Tersentuh api pun tidak. Justru setelah
keluar dari api, wajah Shinta semakin cantik. Dan hatinya semakin suci. Inilah bukti
cinta sejati Shinta kepada Rama.
Rama
: Dinda, ternyata dinda masih suci. Maafkan kanda istriku, kanda telah
menuduh dinda yang aneh-aneh. Aku sayang sekali sama dinda!
Shinta : hmmm.sayangnya sih gitu Kandagimana lagi
Narasi
Mereka bertatapan romantis satu sama lain. Seperti yang biasa ada di filmfilm ketika cinta sejati dipertemukan. Nyaris ketika mereka akan Akaann
Berpegangan tangan. Rahwana tiba-tiba datang dengan bala tentaranya yang
beribu-tibu. Ia menuntut balas atas dendamnya!! Penculikan Shinta, pengusiran
Sarpakenaka, pembunuhan Maricha, dan pembakaran istana.
Rahwana
: Stop!! Hai Rama jika kamu mau istrimu itu tetap menjadi milikmu
langkahi dulu mayat ku Rama. Jadilah cowok yang gentleman. Ayo kita lawan
tanding, siapa yang cinta sejati pasti akan menang... Jangan jadi pecundang kamu
Rama.
Laksmana
: Yang cinta sejati itu Kanda Rama dengan Shinta. Kamu hanya
berondong tua saja!
Rahwana

: Lancang kamu!!

Laksmana
: Kanda Rama Biarkan aku yang menghadapi raksasa sialan itu.
Kanda mending memanggil bala tentara Ayodya!
Rama

: Tidak, Laksmana!! Biar aku saja yang akan melawannya.

Narasi
Perang pun tak bisa dihindari. Rahwana siap memukulkan gadanya dan
Rama siap memanah Rahwana tepat di jantungnya. Shinta bersembunyi di balik
Laksmana dengan ketakutan. Perang ini akan berlangsung seru. Dan tidak kalah
seru dengan perang Bharatayudha
Pak Haji : Stoopppp!!! (semua menengok ke arah Pak Haji)
17

Pak Haji : Hai, saudara saudara buat apa kalian berselisih? (bacakan ayat dan arti)
sesungguhnya tanda- tanda dari kerusakan sebuah bangsa itu adalah diangkatnya
ilmu agama, tersebarnya kemerosotan akhlak dan maraknya pemabuk dan lebih
menyebar luasnya perilaku zina. HR Bukhory.
Rahwana : Oh jadi begitu ya? Tapi, Shinta milikku!!
Pak Haji
: Rahwana Kamu harus ikhlas dan menerima bahwa Rama Shinta
adalah cinta sejati. Kamu tidak pantas menganggu kehidupan bahagia mereka.
Jangan syirik atau iri, setiap orang memiliki kelebihan dan kekuranagn masing
masing. Setiap orang memiliki rezeki dan takdir yang telah ditentukan Tuhan.
Narator
: Heh Pak Haji!! Di skenario gak ada adegan ini!! Cut!! Cut!! Merusuh
saja kau. Hush!
Laksmana : Narator, Pak Haji benar. Kita harus berdamai kan? Ayo saling
memaafkan, setuju!
Semua

: Setuju!

Narator

: Tapi kan gak sesuai akhir dari Ramayana

Pak Haji
: Yang penting happy ending. Kamu mau dunia semakin rusak jika
pertempuran dilanjutkan?
Narator

: Ya Enggak sih. Ya udah ayo maaf-maafan

*Pemain di atas panggung maaf-maafan. Lagu minal aidzin wal faidzin


semua pemain keluar*

disusul

Narasi
Akhir dari cerita Ramayana ini bukanlah Shinta yang hilang ditelan bumi atau
Rahwana yang mati. Tetapi akhir dari Ramayana ini adalah Rahwana mengalah dan
memilih mencari wanita yang lain.. Sarpakenaka juga mengalah. Rahwana menarik
semua bala tentaranya kembali dan menata Kerajaan Alengka dengan lebih baik
lagi. Sedangkan Rama dan Shinta? Umm Mereka hidup bahagia berdua
selamanya. Hingga akhir hayat nanti. Walau sesjujurnya Shinta merasa menyesal
karena dia tidak berjodoh dengan Rahwana.

** THE END **

18

Anda mungkin juga menyukai