Anda di halaman 1dari 10

Deras berhamburan adalah tanda

yang fana ini maya tak abadi, Rama

jatuh pada tanah yang basah

suatu saat menjadi rumah kembali

Ragaku ini sekadar titipan, bukan kepunyaan

yang harus kaucintai kaumiliki

tengoklah, aura bernaungnya cinta

sesudah matari senja di ujung cakrawala

Telah aku catat butiran-butiran kenyataan

untuk dipersiapkan dipertanggungjawabkan

tak takut tengadahkan wajahku pada pemukul genderang

tak gentar catatan harianku dibuka, kauperhitungkan

Hidupku tak ubah tulisan pujangga


bukan suratan yang tertera, tapi

siratan dalam setiap goresan pena

hingga cintaku siap kauuji di kobar api Pancala

-Ummi Azzura Wijana-

ANOMAN OBONG

MC.....

Puisi......

Menyanyi Anoman......

Tari Jawa......

Dance Rama Sinta....

Mulai Drama....

Di kisahkan sepasang kekasih di negara Ayodhya yang bernama Rama dan Shinta. Mereka hidup bahagia
bersama. Ramayana juga memiliki seorang adik bernama laksmana.

Rama : Adinda semenjak kita dinikahkan, aku ingin bertanya kepadamu.

Shinta : Silahkan kanda. Kanda mau bertanya apa?

Rama : Dinda, aku mencintaimu dengan tulus, apakah kau juga tulus mencintaiku seperti aku
mencintaimu?

Shinta : Apakah kanda meragukan cinta dinda?


Ramayana : Tentu saja tidak adinda. Kanda hanya ingin memastikan tak ada laki-laki lain yang
mengisi ruang dihati dinda selain kanda.

Shinta : Kanda tak usah khawatir akan cinta dinda kepada kanda.

Rama : Syukurlah ternyata cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Aku dan Laksmana ingin
mengajakmu berkeliling negeri. Maukah kau ikut bersama kanda?

Shinta : Tentu saja aku mau kanda, karena dinda tak sanggup pisah dari kanda walau hanya
sedetikpun.

Rama, Shinta, Laksmana, dan dayang-dayang pergi ke takhta kerajaan Ayodhya untuk menemui
Prabu Janaka.

Shinta : Maaf, Ayahanda. Maksud kami menemui ayah untuk memohon restu.

Prabu Janaka : Restu apa anakku?

Rama : Ampun, ayahanda. Mohon restui Saya, Laksmana, Shinta, dan para dayang untuk pergi
berkelana.

Prabu Janaka : Anakku tak cukup bahagiakah kalian tinggal di istana ini? Apakah pelayanan dari
petugas istana kurang memuaskan? Katakan anakku!

Rama : Maaf Ayahanda, kami ingin berkelana untuk mencari pengalaman. Setelah kami
mendapat cukup ilmu kami akan kembali ke kerajaan ini.

Prabu Janaka : Baiklah anakku, ayahanda akan merestuimu tapi dengan syarat kau harus
menjaga Putriku, Dewi Shinta.

Ramayana : Baiklah, Ayahanda. Hamba menyanggupi syarat tersebut.

Prabu Janaka : Jaga dirimu baik-baik nak! Patuhlah pada perintah suamimu Ananda
Ramayana.

(Shinta, Ramayana, dan Laksmana memohon izin kepada Paduka Raja)

(Rama, Shinta, Laksmana, Dayang dayang, dan Rahwana masuk)


Ada seorang raja di negara Alengkadiraja yaitu Prabu Rahwana. Dari penglihatan Rahwana, Shinta
dianggap sebagai titisan Dewi Sri yang selama ini diimpikan untuk menjadi istrinya. Prabu Rahwana
mengintai mereka yang sedang berjalan di hutan Dandaka. Rahwana ingin menculik Shinta untuk dibawa
ke istananya dan dijadikan istri, dengan siasatnya Rahwana mengubah seorang hambanya bernama
Marica menjadi seekor kijang kencana.

(Rahwana dilanjutkan Marica masuk)

Rahwana : Wahai Marica, kau kuberi tugas!

Marica : Tugas apa Baginda raja?

Rahwana : Menjelmalah kau menjadi kijang yang akan menarik perhatian Dewi Shinta.

Marica : Baiklah Baginda, hamba akan melaksanakannya. Mo ya mo ya moya hap!

Rahwana : Kok belum berubah?!

Marica : Maaf, ada kesalahan teknis, Tuan. Hamba lupa mantranya.

Rahwana : Ah gimana sih, gini loh, 'Yo lo yo lo yo lo'

Marica : Ah iya tuan benar, 'Yo lo yo lo yo lo'

(Marica membaca mantra dan berubah menjadi kijang)

(Rama, Shinta, Laksmana, Dayang-Dayang, dan Marica masuk)

Di dalam hutan saat perjalanan pengelanaan, Shinta melihat seekor kijang unik, yaitu bulunya
berwarna emas.

Shinta : Kanda Rama!

Rama : Iya Dinda, ada apa?

Shinta : Lihat kijang itu, kijang itu sangat cantik. Maukah kanda menangkapnya untuk dinda?
Rama : Tentu saja dinda. Apa sih yang nggak buat kamu. Laksmana, dayang-dayang, tolong kau
jaga istriku, sementara aku hendak menangkap kijang itu.

Laksmana dan dayang-dayang : Baiklah, Tuan.

(Kemudian Rama pergi mengejar Marica)

Sejak Rama mengejar kijang itu, Rama tidak kembali setelah satu jam berlalu.

Shinta : Laksmana!

Laksmana : Iya Dewi. Apakah Dewi butuh sesuatu?

Shinta : Tidak Laksmana. Aku mulai mencemaskan kakanda Rama. Sampai saat ini ia belum
juga pulang, maukah kau dan dayang-dayang berpencar pergi untuk mencarinya untukku?

Dayang 1 : Tapi, Dewi Shinta. Tuan Rama berpesan agar tak meninggalkan Dewi Shinta seorang
diri.

Dayang 2 : Benar, Dewi. Kami mana mungkin ingin meninggalkan Dewi seorang diri?

Shinta : Laksmana, dayang-dayang, tolong. Percayalah, aku akan baik-baik saja disini.

Laksmana : Baiklah. Dewi tetap disini seraya menunggu kami kembali.

(Shinta menggangguk tersenyum meyakinkan)

(Laksmana dan dayang-dayang berpencar mencari Rama)

Saat Laksmana dan dayang-dayang mencari Rama, Rahwana datang menculik Shinta dengan
prajurit-prajuritnya.

Rahwana : Ssstttt.... Afaan tuh?

Para prajurit Rahwana sontak mengikuti arah pandangan Rahwana.


Rahwana : Prajuritku, ayo cepat tangkap dan bawa dia!

Prajurit Rahwana : Baik tuan!

(Prajurit Rahwana menarik Dewi Shinta, kemudian diikuti oleh dayang-dayang)

Dayang-dayang : Dewi!!

Sementara itu, di Kerajaan Ayodhya Rama mulai mencari keberadaan Shinta.

(Rama masuk)

Rama : Laksmana, dayang-dayang!

(Laksmana dan dayang-dayang masuk)

Rama : Dimana Dewi Shinta?

Laksmana : Ampun kakanda, tadi Dewi Shinta ada disini.

Ramayana : Tapi, ada dimana dia?

Dayang 1 : M-maaf Tuan... Tadi Dewi dibawa oleh prajurit Rahwana.

Dayang 2 : Maaf Tuan, kami tidak bisa menghalangi pasukan Rahwana saat membawa Dewi Shinta.

Rama : ikuti aku!

Saat Jetayu sedang terbang di atas hutan Dandaka, Jetayu melihat Rahwana membawa Shinta.

(Rahwana berlari membawa Shinta, Jetayu terbang dan melihat mereka, sontak Jetayu memanggil
mereka)

Jetayu : Oii Rahwana, mau dibawa pergi kemana Shinta?


Rahwana : Shinta? Mau saya bawa pergi ke negara Alengka!

Jetayu : Serahkan Shinta kepadaku!

Rahwana : Hahaha, tidak semudah itu.

Terjadilah perang antara Jetayu dan Rahwana. Pertarungan berlangsung sengit. (Backsound)

Akhirnya pertarungan dimenangkan oleh Rahwana dan Jetayu terluka parah.

Rahwana : hahaha... Hanya itu saja kemampuanmu?

Ditengah jalan, rombongan Rama melihat Jetayu yang terluka parah.

Rama : jetayu, apa yang terjadi denganmu?

Jetayu : rahwana... Shinta....

Rama : laksmana, bawa Jetayu ke kerajaan Ayodhya

Dari keterangan Jetayu, mereka mengetahui bahwa yang menculik Shinta yaitu Rahwana. Rama
memutuskan meminta bantuan bangsa Wanara (manusia kera) dipimpin oleh panglima Hanoman)

Rama : Anoman!

Rama : Wahai Anoman. Aku ingin memberimu tugas mengenai istriku.

Anoman : Apa itu Tuan?

Rama : Kupercayakan kau untuk menyelamatkan istriku, Dewi Shinta. Yang telah diculik oleh
Rahwana di negara Alengka.

Anoman : Baik, dengan senang hati tuanku. Aku akan membawa Dewi Shinta kembali.

(Rama memberikan sebuah gelang kepada Anoman dan Anoman kemudian pergi membawa prajuritnya
ke negara Alengka)

Anoman : Siapp grakk, majuu jalann!

(Prajurit Jawa masuk) (backsound)


Anoman : Prajurit-prajurit ku, aku diberi tugas oleh Tuan Rama untuk mencari Dewi Shinta yang telah
diculik di negeri Alengka. Siapkah kalian untuk membantuku disana?

Prajurit : Siap, Tuan. Apapun yang Tuan inginkan kami akan laksanakan. (Semua prajurit)

(Tari Bali & Leak masuk)

Di Kerajaan alengka Rahwana merayakan keberhasilan karena telah menculik Sinta

Rahwana:wahai prajurit ku, kemarilah aku ingin mengadakan sebuah pesta untuk merayakan
keberhasilan ku

(Prajurit masuk mengelilingi Rahwana dan shinta)

Diiringi back sound

(Shinta dibawa oleh prajurit Rahwana ke sebuah ruangan)

Anoman datang membawa pasukan ke Alengkadiraja. Di sana dia melihat Rahwana sedang duduk
sendiri di taman. Anoman sadar bahwa Shinta tidak bersama Rahwana. Dia pun mengendap-endap
memasuki istana Alengkadiraja untuk membawa Shinta kembali.

Anoman : Dewi Shinta, ternyata Dewi ada disini. Apa Dewi tidak apa-apa?

Shinta : Siapa kamu?

Anoman : Kamu nanyeaaa? Maaf Dewi, izinkan saya memperkenalkan diri sebagai utusan Tuan Rama.

Shinta : Bohong! Atas dasar apa aku percaya kepada kamu?

Anoman : (memberikan gelang yang diberi Rama sebelum datang kesini) Ini gelang milik Tuan Rama,
pastilah Dewi tahu keberadaannya.

Shinta : Kalau begitu, cepat bawa aku keluar dari sini!

Anoman : Wani piro??

Shinta : Ish!

Anoman : Hehe maaf Dewi, Dewi pasti akan saya bawa keluar dari sini, ayo!
Saat dalam perjalanan keluar istana Alengkadiraja, Rahwana melihat Anoman dan Dewi Shinta. Ia
pun marah besar dan menyuruh para prajuritnya untuk mengobong Anoman. Anoman yang mengerti
bahwa dirinya akan diobong meminta pertolongan kepada Tuhan agar api yang membakar Anoman
menjadi dingin.

(Backsound lagu Anoman)

Dengan mengerahkan segala kekuatannya, akhirnya Anoman berhasil lari dari pasukan Rahwana.

Kemudian Rama menyusul pasukan Anoman dan menjemput Shinta.

(Anoman bertemu Rama&pasukan)

(Rahwana masuk bersama pasukan)

Rama : Shinta!

Rahwana : Mau apa kau kesini?

Rama : Kembalikan Shinta padaku!

Rahwana : Hahaha! Langkahi dulu mayatku!

Rama & Rahwana : Serang! (backsound)

Terjadilah pertempuran antara Rama dan Rahwana beserta para prajuritnya.

Rahwana beserta para prajuritnya kalah telak di tangan Rama dan prajuritnya. Kemudian Anoman
membawa kembali Shinta kepada Rama. Rama berhasil menemukan cintanya kembali. Rama dan Shinta
bersatu kembali.
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai