Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH PENGINJILAN REFORMED INJILI INDONESIA

Konsentrasi Misiologi

Mata Kulah : Pelayanan Anak

Dosen : Vik. Mercy Matakupan S.Th.

Nama : Maria Amelia Mengga

Semester/Nim : III/511801208

Tugas : Review Buku "Arsitek Jiwa 1-2"

Buku 1

Seorang Guru Kristen yang sejati adalah seorang yang bukan hanya berperan dalam mengajar
dan memberikan didikan kepada muridnya tetapi ia juga harus menginjili dan mampu menguasai dunia
anak. Maka dalam hal ini, Allah ingin supaya kita tetap bersandar kepada Tuhan dan senantiasa tekun
dalam pelayanan (1Kor. 3:130). (hal.1). Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting. Alasannya
adalah pertama, mereka merupakan penerus umat manusia secara umum (anak-anak memberikan
pengharapan dan jaminan bahwa hidup manusia masih bisa diteruskan), kedua, mereka merupakan
Genus masyarakat (artinya anak menjadi modal yang paling penting bagi suatu bangsa atau negara
dalam pengenalan akan Allah), ketiga, reflektor moralitas (artinya kepolosan dan kejujuran seorang anak
merefleksikan sikap kegagalan dan kerusakan orang dewasa), keempat, prospek dan hari depan gereja
(artinya anak memiliki peran penting dalam masa depan gereja), kelima, unsur yang menyedihkan dan
membahagiakan (artinya anak-anak akan memberikan pengaruh kepada orangtuanya baik itu
kebahagiaan dan kesedihan). (hal.6-16). Selain peran anak dalam kehidupan yang umum, ada juga peran
anak dalam pandangan Allah yaitu dihadapan Tuhan ada tempat yang penting bagi anak-anak. Artinya
Tuhan tidak pernah memndang rendah anak-anak kecil, justru Tuhan sendiri yang memilih mereka untuk
menjalankan pekerjaan Tuhan dari usia mereka yang kecil. Sehingga dalam hal ini, Tuhan melarang
untuk menghina anak-anak.

Selain peran anak-anak yang penting bagi Allah, ada juga hal yang penting dari anak-anak dari
pandangan Kristus yaitu, pertama, Kristus pernah menjadi anak-anak (Kristus bukan hanya mencintai
anak-anak tetapi Ia sendiri pernah menjadi anak-anak), kedua, Kristus menjadikan anak-anak kristeria
masuk sorga (artinya Kristus selalu menggunakan objek anak-anak sebagai syarat masuk surga,
Mat.18:10), ketiga, perintah Kristus: "Gembalakanlah domba-domba-Ku (artinya Kristus bukan hanya
ingin kita menjadi gembala untuk orang dewasa tetapi harus juga mempunya jiwa yang mencintai dalam
menggembalakan anak-anak kecil). (hal.21-26). Anak juga ikut berperan dalam sejarah Kerajaan Allah
yaitu, pertama Anak dalam sejarah Alkitab. Artinya pembentukan dan penanaman iman yang benar
kepada anak adalah sejak mereka dari kecil. Pembentukan sejak kecil inilah yang akan menentukan
bagaimana kehidupan mereka ketika telah beranjak dewasa (2Tim. 3:15) (hal.28). kedua, Anak dalam
sejarah Gereja. Artinya sejak kecil kecil anak-anak sudah dididik dan ditanami iman secara kuat sehingga
mereka lebih dan semakin mencintai Tuhan. (hal.28).

Mencintai anak-anak merupakan sesuatu yang tidak bisa dipaksakan oleh siapa pun, tetapi akan
datang kesadaran mengenai betapa berharganya masa kanak-kanak. Artinya seseorang tidak bisa
dipaksa untuk mencintai anak kecil kecuali dia sadar bahwa betapa pentingnya anak-anak kecil. Ketika
kita mendidik anak kecil, itu artinya Tuhan masih mempercayakan pribadi yang baru kepada kita dan ini
merupakan suatu penghargaan yang kita terima dari Dia. Sukacita juga akan dirasakan oleh anak-anak
jika mereka dibentuk dengan baik maka pada waktu muda atau dewasa, ia akan menunjukkan hasil dari
pembentukannya (hal.33). Oleh karena itu, Tuhan ingin agar sebelum kita membentuk orang lain, kita
harus terlebih dahulu rela memberikan diri dibentuk oleh Tuhan, dan menjadi seorang yang rela
membentuk pribadi Kristen didunia ini (hal.35). Rela berarti siap menerima kekecewaan dan putus asa,
karena Tuhan ingin agar anak-anak dididik sampai mereka mempunyai karakter Kristen di dalam hati
(hal.36).

Seorang guru harus mempunyai pengertian seperti orang tua, tetapi memiliki keterampilan
mengajar sebagai guru. Artinya diantara kedua hal ini jika dikombinasikan atau digabungkan maka akan
menjadi suatu paduan yang sangat indah untuk mendidik mereka (hal.40). Pembentukan sikap spiritual
anak juga sangat penting bagi mereka. Dengan pembentukan ini anak dibentuk untuk taat pada Firman
Tuhan (hal.41). Artinya tugas seorang guru adalah memberikan kepada mereka pagar kebenaran untuk
tetap menjaga mereka tidak keluar dari pagar itu. Dalam bagian in, ada beberaa hal penting tentang
pengaruh lngkngan dan peranannya dalam pembentukan karakter seseorang yitu: pertama, pengaruh
lingkungan alamiah, kedua, pengaruh lingkungan kebudayaan (artinya aturan akan menjadi dasar dari
cara hidup dan tingkahlaku seseorang), ketiga, pengaruh lingkungan tradisi, keempat pengaruh
lingkungan keluarga (artinya keluarga merupakan tempat paling penting dalam membentuk kepribadian
anak), kelima pengaruh antara pribadi dan pribadi (artinya seseorang akan sangat sulit hidup sendiri, dia
akan tenang jika dia menemukan kecocokan dalam pribadi lain) (hal.48-52). Selain itu, ada juga orang
(anak) yang tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain. Misalnya, seorang anak yang sudah sejak kecil, dia
dipengaruhi dengan lingkungan keluarga yang baik, akhirnya membuat dia susah dipengaruhi.

Pengertian guru sebagai arsitek jiwa bukan hanya diartikan sebagai seorang tukang batu yang
sedang membangun rumah tetapi lebih dari itu, seorang guru juga adalah seorang perancang total yang
meliputi segala aspek. Artinya tugas seorang guru bukan hanya sekadar memberikan pengajaran kepada
muridnya tetapi ia juga membentuk mereka dalam sikap moral, spiritualitas, kerohanian, sehingga
dalam segala aspek mereka bisa melihat karya Tuhan bekerja di dalamnya. Dalam hal ini, seorang guru
yang berhasil membawa murid-muridnya melihat Tuhan dalam segala aspek pengetahuan adalah
seorang tidak hanya ikut-ikutan saja tetapi ia juga memiliki pengetahuan atau hikmat yang berbeda
dengan orang lain (hal.57). Empat faktor penting dalam pendidikan yang urutannya tidak bisa dibalik
urutannya adalah pertama, Guru sebagai pendidik (artinya guru bukan hanya mengajar tetapi dia juga
memiliki kontak pribadi dengan murid-muridnya dan memiliki keberanian dalam hati, kesadaran dan
memiliki kasih), kedua, bahan pendidikan (artinya ketika kita mengajar maka bahan yang dipakai
haruslah bahan yang tidak bisa digugurkan oleh apa pun yaitu Kristus), ketiga murid (artinya setelah
murid diberikan didikan maka dia akan dia akan memiliki perubahan yang jauh lebih baik dari awalnya
dan perubahan itu akan terus-menerus terlihat dalam dia), keempat sarana pendidikan (artinya dalam
hal ini fasilitas bukanlah yang paling terutama namun bagaimana guru-guru memberikan diri dengan
mempersiapkan dengan baik) (hal. 59-67).

Selain itu, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi pendidikan anak yaitu: pertama adalah
keluarga (artinya pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang paling utama dan yang terutama
bagi anak-anak karena didalamnya anak bisa dengan sebebas mungkin untuk menyatakan isi hatinya
artinya ada sikap keterbukaan didalamnya), kedua sekolah (artinya dengan adanya sekolah maka dia
melengkapi kekurangan yang ada di keluarga dan kekurangan dalam keluarga dilengkapi oleh sekolah,
intinya mereka saling bekerja sama), ketiga masyarakat (artinya pendidikan dalam masyarakat
membangkitkan rasa ingin tau anak sehingga membuat dia belajar bukan karena dipaksa tetapi kerena
dia ingin belajar sesuatu yang baru), keempat pengalaman pribadi (artinya terkadang pengalaman bisa
mengubahkan hidup kita tetapi pengalaman tidaklah lebih penting dari kebenaran), penetapan diri
(artinya hal ini akibat dari pengalaman yang sudah disebut dalam bagian keempat bahwa dari
pengalaman akan membuat kita menjadi seorang pribadi yang lebih dewasa artinya berani untuk
mengambil sebuah keputusan pada diri atau memiliki prinsip dalam diri yang harus
dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan) (hal.67-81).

Ada juga orang yang memiliki kepribadian yang tidak normal dalam dirinya yaitu: pertama
penerimaan kasih yang tidak normal (artinya seseorang mengalami tekanan dan tidak mendapat cinta
atau perhatian sebegaimana seharusnya), kedua tidak memiliki identitas diri (artinya hal ini berawal
beberapa hal salah satunya adanya tekanan dari pihak luar yang mengganggu jiwanya), ketiga tidak
memiliki komunikasi yang baik (artinya menjadi seorang guru berarti siap untuk mendengar dan
menampung segala kesulitan-kesulitan muridnya dan jangan ada unsur penghinaan didalamnya) (hal.81-
84). Ada beberapa faktor penting tentang pembentukan karakter seseorang yaitu: pertama kebenaran
(artinya dalam mengajar anak-anak, sebagai seorang guru bukan hanya sekadar membentuk karakter
mereka saja tetapi juga membawa mereka untuk mengerti kebenaran Firman Tuhan), kedua agama
(artinya agama mencegah orang untuk tidak melakukan pelanggaran), ketiga kesengsaraan (artinya
kesengsaraan memiliki hal positif yang bisa semakin meneguhkan anak namun juga ada negatifnya yaitu
membahayakan pribadi mereka), keempat Roh Kudus (seorang guru yang baik adalah mendoakan
muridnya dan mengajari mereka untuk taat kepada Roh Kudus) (hal.85-88).

Buku 2

Seorang guru yang bertanggung jawab adalah guru yang memilki bobot tinggi dan menjadi tonggak
utama dalam seluruh sistem pendidikan serta memiliki perasaan ingin mengasihi setiap muridnya
(hal.1). Bagian yang ditekankan dalam buku kedua ini adalah bagaimana peran seorang guru dan
perlengkapan dasarnya sehingga ketika kita telah menjadi guru, kita tetap belajar. Yang kedua adalah
tidak harus menunggu sudah ada pengalaman barulah mulai melayani tetapi memilki keberanian. Hidup
adalah satu hak istimewa yang Tuhan berikan oleh karena itu ketika Tuhan menitipkan mereka kepada
kita maka itu adalah sebuah anugerah yang Tuhan percayakan kepada kita (hal.5). Menjadi seorang guru
agama bukan hanya menuntut kita untuk memberikan pengetahuan saja tetapi juga perlu memiliki
keyakinan dan sifat moral dan kesucian hidup. Satu perbedaan guru Kristen dan non Kristen adalah
Kristen memilki konsep theosentris yaitu Allah mencari manusia sedangkan agama lain memiliki konsep
antroposentris yaitu mereka yang mencari Allah. Oleh karena itu, kita memiliki peran penting dalam
mengajarkan kebenaran yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan kebenaran itu maka Tuhan akan
memberikan murid yang juga baik yang takut akan Tuhan dan membuat hubungan kita dengan setiap
murid menjadi lebih baik karena kebenaran yang kita ajarkan.

Beberapa tuntutan dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru Kristen adalah sudah mendapat kelahiran
baru artinya dia harus mendapat hidup baru sebagai ciptaan didalam Tuhan, pembentukan karakter dan
kepribadin sesuai ajaran Alkitab yaitu kasih dan keadilan yang berjalan seimbang, pengetahuan akan
kebenaran artinya seorang guru harus mengerti isi kitab Suci, memliki beban dan tanggung jawab dalam
mendidik murid. Selain itu, hal penting yaitu pembentukan karakter murid yaitu mengajarkan mereka
untuk menghargai hidup dan bahwa pendidikan sebagai tujuan terakhir artinya dalam setiap proses
pengajaran, mereka menjadi sasaran terakhir kita yang harus dihargai.

Ada empat hal dalam menghadapi murid-murid yaitu sikap terhadap kesulitan artinya sebagai seorang
guru pasti ia pernah mengalami kesulitan dan dari kesulitan itu maka ia bisa menjadikannya sebagai satu
pelajaran yang paling efektif dan juga menjadi sebuah berkat, karena guru yang sukses dalam mendidik
karakter orang lain haruslah ia lebih dahulu mengalami kesulitan. Kedua, memilki sifat perjuangan
artinya seseorang yang mengalami kesulitan, ia tidak lari tetapi ia berusaha mencari kemungkinan untuk
bisa mendapatkan jalan keluarnya. Ketiga, tegas memilih dengan bijaksana artinya menjadi seorang
guru, ditengah-tengah keadaan yang begitu kacau tetapi ia bisa mengambil keputusan dengan tegas.
Keempat, rela berbagi hidup artinya ketika telah melewati berbagai kesulitan dan telah mencapai
kesucian hidup, bukan berarti tidak ingin peduli lagi dengan orang lain tetapi justru kita harus
memberikan diri kita sepenuhnya untuk saling membantu dengan mereka.

Allah adalah kebenaran itu sendiri sehingga hal paling penting yang harus dimiliki seorang pemimpin
yang baik adalah memilki sifat kebenaran dan kebijaksanaan dalam dirinya sehingga kebenaran itu boleh
diajarkan kepada orang lain. Kebenaran jangan diterima sebagai sebuah pengetahuan saja tetapi juga
harus diterima sebagai suatu kekuatan yang dinamis dan mengubah diri sendiri untuk mengubah orang
lain tanpa berhenti didalam sejarah (hal.48). Oleh karena itu, dalam bagian ini ada beberapa hal penting
dalam proses belajar yaitu sensasi (indra) yang berarti seorang anak bisa merasakan sentuhan panas dari
panci, respons jiwa artinya bisa merasakan kesedihan dalam dirinya, imajinasi artinya seseorang bisa
merekayasa atau membayangkan apa yang terjadi padanya nanti, analisis melalui rasio atau intelek yang
cukup kuat, penemuan fakta-fakta yang berlawanan artinya ini membuat seseorang memilki rasa ingin
tahu untuk mencari, mempraktikannya artinya ketika seseorang telah melakukannya barulah ia
mengerti, mencontoh artinya seseorang akan mulai mencontoh apa yang dilakukan orang lain.

Dalam bagian ini juga memberitahukan kita beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
memberikan atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tajam yaitu pertama, seorang guru itu harus
lebih dahulu memiliki pikiran yang jauh melampaui orang lain "muridnya" maka disini dia akan bisa
dengan baik dalam mennjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh setiap muridnya, yang kedua
adalah seorang guru juga harus mrmpunyai pikiran yang bisa menguasai setiap pikiran muridnya artinya
dia berkuasa untuk menguasai seluruh pikiran muridnya dan bisa menaklukan mereka semua, yang
ketiga mengajak dan membawa mereka untuk mengikuti setiap jalan pikiran atau pengajaran kamu
sebagai guru sesuai kebenaran yang telah kita ajarkan, yang keempat sebagai seorang guru, maka kita
harus juga peka terhadap setiap hal-hal atau gangguan aneh yang mencoba untuk menghalangi
kebenran yang akan kita sampaikan kepada mereka. Karena kita sebagai guru, kita bukan hanya saja siap
untuk menerima pertanyaan dari murid tetapi kita juga harus berani memberikan pertanyaan kepada
mereka. Hal yang paling penting adalah membawa mereka untuk belajar dalam menyatukan setiap
kebenran yang telah diajarkan kepada mereka sehingga kebenaran itu tidak terpisah namun tetap utuh
dengan cara didalam setiap penyampaian itu, harus memiliki karangka yang jelas yang membuat mereka
untuk akan tetap ingat sehingga walaupun umur yang terus bergeser tetapi kebenaran yang sudah
jldiajarkan itu tetap mereka pegang.

Dalam bab yang membahas tentang otoritas seorang guru, juga menulis sebuah kalimat yang sangat
penting yaitu "Seorang guru sudah ditentukan untuk melayani muridnya, mengajar sesama yang
diserahkan oleh Tuhan kepadanya dengan jiwa yang penuh konflik" artinya kita yang sudah ditentukan
sebagai seorang guru oleh Tuhan maka kita mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar untuk
mendidik anak-anak yang telah Tuhan percayakan kepada kita, dan bukan hanya mereka tetapi setiap
sesama kita juga diberikan tanggung jawab untuk membentuk mereka dengan kebenaran firman Tuhan
walaupun setiap orang memiliki katakter dan pola pikir yang berbeda-beda namun itulah tugas kita dan
itulah yang disebut dengan jiwa yang penuh dengan konflik, karena kita akan menemukan berbagai
macam perbedaan pendapat dari setiap orang, mereka ynag tidak mau menerima teguran dan mreeka
yang terkadang ingin mengatur kembali kita namun tugas kita adalah mengarahkan mteeka kepada satu
jalan yaitu firman.

Dalam bagian selanjutnya buku buku ini menekankan tentang otoritas seorang guru baik dalam segi
teologis maupunfalwm segi praktis karena tanpa ordo atau otoritas maka akan timbul berbagai
kekacauan yang tidak sesuailqgi dengan apa yang Tuhan inginkan. Kebijaksanaan dalam sebuah ordo
tidak lepas dari kekuasaan karena tanpa bijaksana kekuasaan tidak ada artinya sebaliknya juga demikian
oleh karena itu dasar dari ordo yangsudah ditetapkan oleh Tuhan. Dalam hal ini, penekanan dalam ordo
tentang relasi dalam pendidikan juga sangat ditekankwn karena untuk menjadi seorang guru berarti kita
harus mengajarkan kebenaran dengan sebuah status yang universal atau menyeluruh. Dalam bgaian
praktis mengajarkan bahwa sebagai seorang guru maka kita ini adalah murid kebenaran. Sebelum kita
mengajarkan kebenaran kepada anak-anak maka hal pertama yang harus kita juga lakukan adalah taat
dan ditaklukan dibawah kebenaran itu dan dengan itu maka kebenaran yang kita miliki akan penuh dan
meluap keluar sehingga kebenaran dalam diri itu akan dengan baik kita ajarkan kepada mereka karena
seorang guru yang agung adalah guru yang bukan membawa muridnya kepada pribadinya tetapi
membawa mereka kembali melihat kepada Tuhan dan melihat bagaimana cinta kasih tuhan dan
keadilan-Nya terus dinyatakan.

Waktu memainkan peranan yang sangat penting didalam tanggung jawab dan kekekalan. Kita menuju
kepada kewajiban yang kekal, tetapi kita harus garap dalam keadaan sementara (hal.90) artinya difaalm
menjalankan tanggung jawab kita saat ini sangqt menentukan bagaimana kehidupan kita pada
kekekalan nanti. Jikalau kita menyia-nyiakan waktu kita saat ini maka kehidupan kita pada hari depan
akan rusak karena kita tidak menghargai dan melnjalankan peranan kita dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah Allah berikan. Oleh karena itu, sebagai seorang guru maka tugas dan tanggung jawab
kita sekarang adalah mulai menggarap setiap jiwa-jiwa untuk kembali mengenal Tuhan, bawa mereka
untuk memperkenalkan kepada mereka siapa itu Tuhan yang sejati.

Bagian ini berbicara tentang bagaimana seorang guru harus keras atau terlalu lembut. Dana terdapat
beberapa poin yang perlus ebagai seorang guru Kristen yang perlu kita ingat yaitu:

a. Menuntut lebih dari kemampuan, artinya menjadi seorang guru berarti kita tidak boleh menuntut
atau memaksa murid kita untuk mengerjakan suatu tugas yang melampaui kemampuannya.

b. Tidak menghiraukan hambatan atau kesulitan murid, artinya kita jangan menuntut mereka untuk
mengikuti apa yang kita perintahkan namun kitaemgabaikannya dan tidak ingin mengerti kesulitannya.

c. Menuntut standar yang sulit dikerjakan oleh guru sendiri, artinya kita sebagai guru mungkin kita sulit
melakukan sesuatu namun kita memaksa mereka untuk mengerjakan itu. Ini adalah pendidikan yang
sangat keras tugas seorang guru seharusnya membimbing bukan menyiksa mereka dengan sebuah
perkejaan yang "membuat mereka bisa gila"

d. Terlalu melindungi dan melayani, artinya seorang guru jangan terlalu memanjakan murid kita karena
itu akan marusak mereka sendiri. Marusak dalam hal ini adalah semakin hari kita memanjakwn mereka
maka sikap mereka untuk tunduk dan taat kepada guru sudah tidak ada lagi dan membuat mereka akan
melawan guru.

e. Merelatifkan hal yang mutlak tidak boleh dilanggar. Harus ada batasan yang jelas untuk hal-hal masih
bisa ditoleransikan.

f. Menghina kesempatan toleransi, artinya jika kita salah dan terlalu memanjakan murid maka ini akan
membuat mereka semakin hati makin menghina dan meremehkan guru mereka.

Sebagai seoenag guru .aka Kita harus memiliki keadilan, tetapi sampai suatu batas tertentu keadilan
harus dihentikan dan disanama ada tilransid an cinta kasih yang menangikqn orangbkembaki kepada
Tuhan (hal.97)

Anda mungkin juga menyukai