Anda di halaman 1dari 35

ANATOMI KULIT DAN DARAH

PENDAHULUAN

Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah kita telah merekomendasikan bekam sebagai
salah satu pengobatan yang dikembangkan oleh berbagai peradaban untuk mencegah dan
mengobati berbagai penyakit. Rasulullah SAW bersabda,” jika ada manfaat dari pengobatan,
manfaat itu ada pada torehan bekam, madu dan kauterisasi/ Al Kayy, akan tetapi aku tidak
menyukai Al Kayy .”Dalam sejarahnya bekam bukan hanya dilakukan oleh ummat Islam,
bahkan sebelum masa kenabian Muhammad SAW pun bekam telah banyak berkembang.
Metode bekam pun berkembang, sehingga saat ini kita menjumpai adanya banyak
perbedaan metode yang tentunya akan memberikan respon yang berbeda pada tubuh
manusia.
Akan tetapi secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu dry cupping dan wet cupping. Al-
Hijamah/ Bekam yang dicontohkan pada masa Rasulullah mempunyai teknik yang khas yang
berbeda dengan bekam yang dipraktekan oleh bangsa Cina. Banyak miskonsepsi yang
muncul dari kurangnya pemahaman terhadap perbedaan Al Hijamah dengan metode lain,
demikian juga terhadap mekanisme kerjanya. Beberapa miskonsepsi itu antara lain adalah
adanya anggapan bahwa semakin banyak darah kita keluarkan maka semakin baik
metodenya, Al Hijamah harus dilakukan dengan cara melukai pembuluh kapiler, Al Hijamah
dapat mengobati semua penyakit tanpa memperhatikan spesifikasi titik-titik yang penting
dalam tubuh manusia. Miskonsepsi ini harus diluruskan dengan mempelajari perbedaan
berbagai teknik menurut teori-teori yang sudah dibuktikan melalui penelitian dan juga
mempelajari dasar-dasar ilmu anatomi, fisiologi, terutama Kulit dan Darah, ilmu paal yang
lain

KULIT
Kulit, yang menutupi seluruh tubuh manusia layaknya selubung, penuh dengan sifat yang
menakjubkan. Kulit mampu memperbaiki dan memperbarui diri, air tidak dapat menembusnya,
meskipun banyak pori-pori kecil di permukaannya, padahal ia berfungsi membuang air lewat
proses perspirasi. Strukturnya yang luar biasa lentur, memungkinkan gerakan bebas, padahal
ia cukup tebal sehingga tidak mudah robek. Kulit mampu melindungi tubuh dari panas, dingin,
dan sinar matahari yang merugikan. Kesemuanya itu hanyalah sedikit sifat kulit yang khusus
diciptakan untuk manusia. Di sini, kita berhadapan dengan sifat khusus dari kertas pembungkus
ajaib ini: kemampuannya untuk melindungi tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit.
Jika tubuh dianggap sebagai kastil yang dikepung musuh, kita bisa menyebut kulit sebagai
dinding kastil yang kuat.

Fungsi perlindungan utama kulit diwujudkan lewat lapisan sel mati yang merupakan bagian
terluar dari kulit. Setiap sel baru yang dihasilkan oleh pembelahan sel bergerak dari bagian
dalam kulit menuju ke permukaan luar. Sembari melakukan ini, unsur cair (sitoplasma) di
dalam sel berubah menjadi protein kuat yang disebut keratin. Selama proses ini, sel itu mati.
Senyawa keratin yang baru terbentuk ini mempunyai struktur yang sangat keras dan karena itu
tidak dapat didekomposisi oleh enzim pencernaan. Dengan demikian, penyerang seperti bakteri
dan jamur tidak akan bisa mendapatkan sesuatu untuk dicabik dari lapisan luar kulit.
Lebih dari itu, sel mati yang mengandung keratin itu selalu gugur dari permukaan kulit. Sel-
sel baru yang berasal dari bawah untuk menggantikan sel yang sudah usang membentuk
penghalang yang tak dapat tembus di daerah itu.

Organisme yang hidup di kulit menjalankan fungsi perlindungan lain dari kulit. Sekelompok
mikroba tak berbahaya hidup di kulit, dan telah beradaptasi dengan medium asam kulit. Karena
memperoleh makanan dari bahan-bahan sisa di keratin kulit, mikroba ini menyerang segala
macam benda asing untuk melindungi tempat makannya. Kulit, sebagai tuan rumah mikroba
ini, bagai bidang perlengkapan yang menyediakan dukungan eksternal bagi pasukan di dalam
tubuh manusia.

Pandangan Mendalam atas Kulit


Di atas adalah gambar penampang melintang kulit. Tetesan keringat yang
dikeluarkan dari kulit memainkan berbagai peran bagi tubuh. Selain
menurunkan suhu tubuh, mereka menyediakan zat gizi bagi bakteri dan
jamur tertentu yang hidup di permukaan kulit, dan menghasilkan bahan sisa
bersifat asam seperti asam laktat yang membantu menurunkan tingkat PH
(keasaman) kulit.

Secara embriologi kulit berasal dari ektoderm (epidermis) dan mesoderm( dermis). Kulit
terdiri atas 3 lapisan utama lapisan epidermis, dermis dan lemak sub kutan. Epidermis
merupakan lapisan terluar, mengandung beberapa lapisan sel dan tidak mengandung
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan kulit merupakan organ yang paling hipoksik
dibanding organ yang lain. Ketebalannya bervariasi dari 0.07 hingga 0.12 mm (0.8 sd 1.4
mm di telapak tangan dan kaki).

FISIOLOGI KULIT
Kulit mempunyai banyak fungsi bukan hanya sebagai barier mekanik, pelindung dari
rangsangan fisik, sinar radiasi ultraviolet, kimia dan serangan mikroba, akan tetapi kulit juga
mempunyai berbagai fungsi yang lain yang menjadikannya sebagai organ terpenting dalam
menjaga homeostasis tubuh. Berikut adalah fungsi kulit secara global:
1. Sebagai barier mekanik
Fungsi perlindungan utama kulit diwujudkan lewat lapisan sel mati yang merupakan bagian
terluar dari kulit. Setiap sel baru yang dihasilkan oleh pembelahan sel bergerak dari bagian
dalam kulit menuju ke permukaan luar. Sembari melakukan ini, unsur cair (sitoplasma) di
dalam sel berubah menjadi protein kuat yang disebut keratin. Selama proses ini, sel itu mati.
Senyawa keratin yang baru terbentuk ini mempunyai struktur yang sangat keras dan karena itu
tidak dapat didekomposisi oleh enzim pencernaan. Dengan demikian, penyerang seperti bakteri
dan jamur tidak akan bisa mendapatkan sesuatu untuk dicabik dari lapisan luar kulit.

2. Sebagai organ eksresi dan detoksifikasi


Kulit adalah organ terluas di tubuh yang mempunyai fungsi penting dalam fungsi eksresi.
Kulit mampu mendegradasi, menginaktifasi, melakukan biotrasnformasi, detoksifikasi dan
mengeliminasi banyak obat-obatan, zat kimia dan zat toksik endogen melalui enzim yang
memetabolisme obat, sistem antioxidant ,Sel langerhans mempunyai kontribusi dalam
mekanisme fagositosis dan kemampuan makropiknotik yang menyebabkan ia disebut sebagai
“trash collectors”, yang mampu membersihkan jaringan baik dari toksin, bakteri maupun keratinosit
yang mati.
3. Imunomodulator
Kulit merupakan organ yang berfungsi penting dalam imunitas tubuh bukan hanya sebagai
fungsi barier. Kulit adalah organ yang tidak steril, akan tetapi homeostatis yang menjaganya
meyebabkan sebagian besar manusia tidak sakit. Ketika barier kulit rusak maka sistem imun
akan merespon dengan beberapa cara apakah akan dilawan atau tidak, dan tubuh akan
menentukan juga respon yang tepat untuknya. Kulit memegang peranan penting dalam sistem
imunitas innate/ alami dan adaptif/ didapat. mekanisme immunomodulasi kulit dapat terjadi
karena beberapa faktor sebagai berikut:
Adanya sel-sel imunosit dalam kulit yaitu ;
Keratinosit
Sel dendritik
Limfosit T di epidermis
Melanosit
4. Sebagai sistem neuroendokrin
Sel-sel kulit merupakan sel neuroendokrin aktif, yang bukan hanya menjadi target organ tetapi
juga memproduksi neurotransmiter dan hormon yang bukan hanya menjadi sarana komunikasi
lokal akan tetapi juga sistemik, yang mengatur fungsi imunomodulasi dan fungsi metabolisme.
5. Sebagai penghasil vitamin D
Sel-sel kulit mengandung kolesterol yang apabila terpapar sinar matahari akan
berubah menjadi vitamin D, yang oleh hati dan ginjal diubah menjadi bentuk yang
lebih aktif yang disebut 1,25-D atau kalsitriol. Vitami ini sering disebut sebagai
“sun shine vitamin”, oleh karena sinar matahari adalah cara terbaik untuk
mendapatkannya. Paparan sinar matahari selama 15 menit sehari dapat mencukupi
kebutuhan vitamin D tubuh. Vitamin ini penting dalam absorbsi kalsium dan fosfor
di usus halus, memelihara kekuatan otot, fungsi insulin, respon imun dan mencegah
kanker.

6. Sebagai sensor kerusakan sel tubuh.


Kulit merupakan organ penangkap rangsang dari luar seperti rangsang fisik,
kimiawi dan biologis yang dapat memicu pemindaian tubuh terhadap kerusakan
sehingga tubuh dapat memperbaiki atau melakukan program pembunuhan yang
sistematis. Untuk memahami mekanisme ini diperlukan pemahaman tentang
peranan stress protein dalam mekanisme perbaikan dan kematian terprogram. Kulit
merupakan depot antigen yang akan mengeluarkan sinyal rusak dan stress yang
mengaktifkan sistem perbaikan dan apoptosis/kematian terprogram. Untuk
mempermudah pemahaman tentang fungsi sensor kulit ini maka kita bisa
mempelajari tentang bagaimana sinar matahari mempengaruhi homeostatis sel
tubuh kita dan bagaimana ia mempengaruhi irama sirkadian tubuh sehingga terjadi
proses perbaikan tubuh secara dose dependent. Pemahaman ini sangat penting
ketika kita ingin mempelajari dan meneliti lebih lanjut tentang efek bekam terhadap
tubuh manusia.
Pada panjang gelombang yang rendah sinar matahari akan memicu perbaikan
bahkan ditingkat DNA dan menurunkan apoptosis. Sebaliknya pada panjang
gelombang dan intensitas yang tinggi, ia akan berefek sebaliknya

7. Sebagai organ sosial


Stimulus dari lingkungan seperti sinar matahari, sentuhan kasih sayang sangat
dibutuhkan dalam homeostatis tubuh bukan hanya dalam hal produksi vitamin D.
Dalam mengatur kebahagiaan manusia ternyata sinar matahari dan rangsang fisik
lain dibutuhkan untuk produksi hormon kebahagiaan yang akan mempengaruhi
kehidupan sosial manusia. Sinar matahari akan merangasang pengeluaran beta
endhorphin yang memberikan rasa bahagia dan bersifat analgesik.

KULIT MANUSIA SEBAGAI ORGAN TARGET BEKAM

Kulit adalah organ yang terbesar dalam tubuh manusia, karena itu banyak CPS berkumpul
disana. Dengan berbekam dapat membersihkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia.

Inilah salah satu proses pengeluaran toksid (racun) yang sangat berkesan (mujarab) serta tiada
efek samping. Berbekam sangat berkesan untuk melegakan atau menghapuskan kesakitan,
memulihkan fungsi tubuh / badan serta memberi seribu harapan pada penderita untuk terus
berikhtiar mendapat kesembuhan dari Allah SWT.
Semua titik bekam berada di atas kulit, adapun bagian-bagian dari lapisan kulit adalah sebagai
berikut :
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hipodermis

Ketebalan kulit manusia : Kulit terdiri atas kulit tebal & kulit tipis . Ketebalan kulit punggung
tidak sama dengan ketebalan kulit wajah, tebal kulit : 1-5 mm, toksin sebagian besar berada
pada pembuluh darah yang terdapat pada lapisan epidermis & dermis, maka :

• Tidak menyamaratakan ketebalan semua kulit di tubuh.


• Pada saat pembekaman, tusukan maupun torehan tidak boleh melebihi lapisan
hipodermis.

Akibat perlukaan terlalu dalam :

- Darah yang keluar adalah darah bersih yang tidak mengandung toksin.
- Kecenderungan keluarnya darah akan semakin banyak.
- Darah yang keluar bukan merupakan darah yang banyak mengandung sampah
metabolism / CPS/Kotor
- Semakin banyak darah yg keluar pada saat proses pembekamanadalah semakin bagus
??? (keliru)
Pada Proses pembekaman target bekam adalah anyaman kapiler yang berada diantara lapisan
epidermis dan dermis
Batas sayatan / tusukan
----------------------------
Sayatan / tusukan dalam
----------------------------
----------------------------
Sayatan / tusukan terlalu dalam

Fungsi pembuluh kapiler :


- Penghubung pembuluh arteri dan vena
- Tempat pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan (cairan intertisial)
- Mengambil hasil sekresi dari kelenjar
- Menyerap zat makanan dari usus
- Menyaring darah di ginjal
- Sentralisasi pertukaran darah dari arteri dan vena dan pusat pengendapan toksin dan
oxydant

DARAH MANUSIA

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah :


- mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
- Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme,
- dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
- Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah terdiri dari dua komponen,yaitu :
1. plasma darah
2. dan sel-sel darah.
Banyaknya volume darah yang beredar di dalam tubuh manusia 8% dari berat badan atau
sekitar 5600cc pada orang yang bobot tubuhnya 70kg. Dari 5600cc darah tersebut sekitar 55%
adalah plasma darah dan sekitar 45% adalah sel-sel darah. Darah adalah suatu jaringan tubuh
yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya
tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah
yang banyak mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah
di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/
metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada air yang
mempunyai BJ1,041-1,065, temperatur380C, dan PH 7,37-7,45.

Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama
darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari
pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan
keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.

Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat
badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama,
bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua
apabila kekurangan yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme,
obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai
air seni.

B. KANDUNGAN DARAH

Kandungan dalam darah:


* Air : 91%
* Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
* Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium,
dan zat besi).
* Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).

C. FUNGSI DARAH
a. Sebagai alat pengangkut yaitu:
* Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
tubuh.
* Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
* Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh
jaringan/ alat tubuh.
* Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan
melalui ginjal dan kulit.
* mengedarkan hormon;hormon untuk membantu proses fisiologis

b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan
perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
d. menjaga keseimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan jaringan

D. BAGIAN- BAGIAN DARAH

I. Sel-Sel Darah

1. Sel darah merah (Eritrosit)


Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti.
Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira
5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya
mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di
dalamnya banyak mengandung oksigen. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan
permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan flexible, sehingga memungkinkan eritrosit
menembus kapiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta
molekul hemoglobin, sejenis pernafasan yang mengikat oksigen. Volume hemoglobin
mencapai sepertiga volume sel. Hemoglobin adalah protein pigmen yang memberi warna
merah pada darah. Funsi utama hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru-paru
membentuk oksihemoglobin.
Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan
melalui paru–paru.
Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati.
Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di sumsum tulang.
Pembentukannya diatur oleh suatu hormon glikoprotein yang disebut dengan eritropoietin-
Proeritrobla - Ortokromatik eritroblas (menjadi merah.) - retikulosit. Retikulosit
berkembang menjadi eritrosit dalam satu sampai dua hari setelah di lepaskan dari sumsum
tulang dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah, yang kemudian akan beredar di dalam
tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar
dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung zat
besi (Fe) yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin ,Eritrosit yang telah
tua akan dimakan oleh sel-sel fagosit yang ada di dalam hati dan limpa.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga
banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka
keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat,
penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

2. Sel darah putih (Leukosit)


Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),
banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. Leukosit memiliki sebuah nukleus,
Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen/ terstimulasi. Rentang
kehidupan Leukosit, setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih
satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama
beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa bulan, tergantung jenis leukositnya.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri
yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di
dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat
lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan
tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi
maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini
disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar
dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah
leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis/leukimia dan kurang dari
6000 disebut leukopenia. Sedangkan Leukosita ini menyebabkan mudah alergi.

3. Sel Pembeku (Trombosit)/ Keping Darah


Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-
macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-
300.000/mm3.bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari sumsum
tulang. Ukuran trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya
terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang
berhubungan dengan proses koagulasi darah. Fungsinya memegang peranan penting dalam
pembekuan darah (hemostasis). Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka
darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit
lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut
trombositopenia. Trombosit memiliki masa hidup dalam darah antara 5-9 hari. Trombosit
yang tua atau mati diambil dari sistem peredaran darah, terutama oleh makrofag jaringan.
Lebih dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa, pada waktu darah
melewati organ tersebut.

II. Plasma Darah


Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media
sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel
pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu
jaringan atau organ. Plasma darah adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun
dari 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan
berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber utama energi untuk sel-sel tubuh dan
asam-asam amino. Ion-ion yang banyak terdapat dalam plasma darah adalah natrium (Na+)
dan klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi
untuk membentuk peredaran zat-zat lainnya. Kira-kira 7% plasma darah terdiri dari
molekul-molekul protein, yaitu serum albumin 4%; serum globulin 2,7%; dan fibrinogen
0,3%. Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk
proses pembekuan darah ). Albumin adalah protein plasma yang terbanyak ,tetapi
ukurannya paling kecil. Albumin disintesis di hati dan bertanggung jawab untuk tekanan
osmotik koloid darah. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Ada dua globulin
yaitu : alfa dan beta globulin dan gamma globulin. Fibrinogen disintesis di hati dan
merupakan komponen asensial dalam mekanisme pembekuan darah.
Protein plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi merupakan protein yang dapat
mengenali dan mengikat antigen tertentu. Sedangkan antigen merupakan molekul (protein)
asing yang memacu pembentukan antibodi. Antibodi terebntuk jika ada antigen yang
masuk ke dalam tubuh. Antibodi ini berasal dari globulin dalam sel-sel plasma.
Antibodi bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan tubuh terhadap
penyebab penyakit, yaitu dengan menyerang langsung penyebab penyakit tersebut, atau
dengan mengaktifkan sistem komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit
tersebut.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang
besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping
itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.

E. Jenis/Macam Kelainan & Penyakit Sistem Transportasi Darah Pada Tubuh


Manusia
Sistem transportasi pada manusia sangat penting untuk berbagai kebutuhan penunjang
hidup. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang terjadi bila terjadi kelainan atau gangguan
pada sistem transportasi tubuh kita disertai arti definisi / pengertian masing-masing
penyakit.
1. Anemia / Penyakit Kurang Darah
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya
kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa
lemas karena hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
2. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku
Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi
luka, sehingga perdarahan sulit dihentikan. Hemofili merupakan penyakit turunan.
3. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan
pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang
lebih
antara 90-110 mmHg.
4. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah
Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg
(milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa).
5. Varises / Penyakit Otot Nimbul
Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar
dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
6. Penyakit KuningBayi
Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan sel-sel
darah oleh aglutinin sang ibu.
7. Sklerosis
Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang menjadi
keras.
8. Miokarditis
Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.
9. Trombus /Embolus
Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh adanya
gumpalan di dalam nadi tajuk.
10. Leukimia / Penyakit Kanker Darah
Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak terkontrol
pada sistem transportasi.

PATOFISIOLOGI BEKAM

Sebelum dilakukan perlukaan pada area/ titik bekam, sebaiknya kulit yang hendak di bekam
dilakukan pijatan relaksasi dengan tujuan supaya area titk bekam tidak tegang. Kemudian di
kop. Dalam proses peng-KOP-an ini terjadilah pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi).

Pada saat peng-KOP-an ini, kulit dan jaringan di buat hampa udara
(Hipoksia). Gunanya untuk mengaktifkan impuls bioelektrik pada
titik-titik bekam (motor point) agar syaraf-syaraf dipermukaan kulit
ini menghantarkan rangsangan ke Cornu Posterior Medulla Spinalis
melalui syaraf A–delta dan C, serta Traktus Spinothalamicus kea
arah Thalamus yang akan mengeluarkan endorphin.
Thalamus meneruskan rangsangannya ke ginjal, sehingga ginjal mengeluarkan hormone
Eritropoetin (EPO), lalu ginjal meneruskannya ke sumsum tulang untuk segera memproduksi
sel-sel darah yang baru.

Titik-titik bekam pada permukaan tubuh banyak mengandung kumpulan syaraf, motor neuron
dan pembuluh darah mikrovaskuler. Titik ini di sebut sebagai motor point yang terletak pada
perletakan otot syaraf (neuromuscular), titik ini sangat istimewa karena banyak mengandung
Mitokondria, pembuluh darah dan mioglobin (warnanya lebih merah).

Jaringan-jaringan di sekitar titik-titik bekam juga banyak mengandung mast sel, kelenjar limfe,
kapiler dan venula halus yang merupakan bagian untuk pertahanan tubuh. Juga banyak
ditemukan bundle- bundle dan pleksus syaraf, sehingga titik – titik tadi sangat sensititif dengan
rangsangan bekam. Bila titik – titik ini di tekan atau di dilukai (sayatan ringan), maka ibarat
tombol listrik, dia akan mengalirkan energinya ke seluruh tubuh.

Hal terpenting dari peng-KOP-an adalah efek yang di timbukannya sangat baik, karena
terjadinya pengumpulan darah di bawah kulit yang disertai melebarnya pembuluh darah
(dilatasi), peningkatan kerja jantung sekaligus membuka pori-pori kulit. Pada proses peng-
KOP-an ini diharapkan seluruh endapan-endapan darah, sisa-sisa metabolisme (kolesterol,
asam urat, ureum, kreatinin, vitamin-vitamin yang tidak berguna), dan toksin-toksin (CO2, zat
aditif, polusi, dan yang lainnya) dapat dikeluarkan dan terangkat dengan mudah ( saat di
lakukan perlukaan ringan).

Perangsangan pada saat di KOP membuat volume aliran darah meningkat dan mempercepat
sirkulasi darah, sehingga suplai darah ke kulit menjadi lebih baik.

Efek yang di timbulkannya sebagai berikut :


1. Terjadi peningkatan kerja jantung
2. Terjadi peningkatan permeobilitas dinding pembuluh darah
3. Peningkatan suhu disekitar kulit yang di kop
4. Menimbulkan rasa gatal akibat di lepaskannya Histamin

Efek Histamin :
1. Melebarkan pembuluh darah
2. Menyempitkan bronkus

Proses peng-KOP-an harus dilakukan degan hati-hati pada kasus :

1. Orang yang takut atau belum pernah di bekam, karena peng-KOP-an yang terlalu kuat
atau terlalu banyak dapat menyebabkan banyak mengeluarkan energy orang yang
dibekam, dikhawatirkan akan lemas, bahkan pingsan.
2. Pada pasien dengan penyakit jantung/gangguan pembuluh darah, proses peng-KOP-an
yang terlalu kuat dan banyak titiknya akan beresiko terjadinya Syok Cardiogenik. Hal
ini di mungkinkan karena peng-KOP-an akan meningkatkan kerja jantung.
3. Pada pasien-pasien dengan gagal nafas/ asma bronchial / asma cardial, proses peng-
KOP-an yang berlebihan akan menyebabkan menyempitnya brokus sebagai efek
dilepaskannya Histamin, sehingga di khawatirkan akan terjadi sesak nafas.

Untuk mengantisipasi ketiga kasus di atas, maka diperlukan ke hati-hatian dan yang yang
terpenting adalah bagaimana seorang terapis bekam dapat menegakan diagnosis dengan baik,
apakah pasien itu boleh di bekam atau tidak. Dan hal lain yang tidak kalah penting adalah
bagaimana agar pasien merasa nyaman dan rilek saat dibekam.

A. MIKROTAUMA (perlukaan ringan)

Rangsangan nyeri yang terjadi pada saat perlukaan ringan


menyebabkan terjadinya pengiriman sensor oleh motor neuron
ke Thalamus untuk diteruskan melalui serabut syaraf aferen
simpatis agar terjadi pelepasan ACTH, kortison, endorphin,
enkepalin dan factor humoral (hormone) lainnya.

Selain itu juga , perlukaan pada titik-titik bekam akan menimbulkan efek antiperadangan,
penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipida dan kolesterol LDL, merangsang proses liposis
jaringan lemak dan mengatur kadar glukosa darah agar normal.

Proses penyembuhan yang terjadi dengan bekam dimungkinkan jika pembekaman dilakukan
dengan tepat pada titik-titik bekam (motor point) tadi, dimana titik ini bekerja langsung pada
system endokrin, metabolisme dan peningkatan imunitas.
Selain itu perlukaan pada titik bekam akan menyebabkan perlepasan zat neurokimia seperti
endorphin yang bisa mgurangi nyeri. Nyeri ini akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen
dan aliran darah dari titik yang di bekam tadi. Ini menyebabkan otot menjadi rileks dan tercipta
kesehatan yang optimal.

DARAH BEKAM

Darah relatif sulit dilakukan uji lab, tergantung alatnya. Namun jika
bisa, hasilnya cepat keluar, sekitar 15 menit. Sementara darah segar
sekitar 45 menit.

Beberapa penjelasan berhubungan dengan darah bekam, adalah sebagai berikut :

- Kandungan lekosit hanya sepersepuluh dalam darah


hijamah.
- Eritrosit memiliki bentuk yang ganjil & tidak mampu
melaksanakan tugasnya. Karena itu sel-sel eritrosit yg ganjil
ini akan menghilang dengan sendirinya, yang disebut
dengan darah kotor.
- Oksidasi tetap terjadi, karena dalam darah ada oksigen & terjadi imbas suhu tubuh.
- Dalam darah hijamah juga terkandung oxydant dari sekresi kelenjar 7 jaringan atau
yang mengendap di dalam tubuh, bukan hanya toxin dari kontaminan/ tercemar.
- Semua sel darah merah dalam darah bekam memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel
tersebut tidak mampu lagi melakukan aktifitas. Disamping menghambat sel sel-sel lain
yang masih mudah dan aktif. Artinya darah yang terkeluar dengan bekam adalah sel
darah yang sudah tidak berguna lagi.
TEORI-TEORI TENTANG MEKANISME KERJA BEKAM
1. Teori bekam sesuai metode China
Beberapa ilmuwan bekam seperti Ilkay Chirali mendeskripsikan 10 metode bekam dalam
bukunya, meliputi weak/light cupping, medium cupping, strong cupping, moving cupping,
needle cupping, moxa/hot needle cupping, empty/flash cupping, full/bleeding cupping,
herbal cupping dan water cupping [25]. Beberapa penulis menyebut secara detail tentang
mekanismenya dalam mengatur perubahan Qi (sumber energi), Xu (kecukupan darah), Wei
Qi (defensive energy) dan konsep lain sesuai teori China. Akan tetapi konsep ini kurang
bisa menjelaskan mekanisme sesuai dengan pandangan medis dan ilmiah. Untuk
mendiskusikannya dalam pandangan ilmiah dan medis maka kita harus melihat konsep
energi dalam sel kaitannya dengan homeostasis radikal bebas dalam mitokondria, serta
proses glikolisis sebagai sumber energi sel pada sel-sel yang mitokondrianya rendah seperti
sel darah merah dan netrofil. Sumber energi sel yang lain juga perlu kita ketahui seperti
oksidasi asam lemak dan oksidasi badan keton. Produksi energi antara sel normal dan sel
kanker pun berbeda. Mitokondria sel kanker mengalami mutasi dan didominasi oleh proses
glikolisis untuk mendapatkan energi. Katabolisme glukosanya membutuhkan lebih banyak
ATP dan hasil akhirnya adalah produksi asam laktat yang dikeluarkan dari sel. Sumber
energi sel sepertinya tidak berhubungan dengan bekam, oleh karena belum ada bukti
penelitian yang menunjukkan bekam dapat mempengaruhi produksi energi melalui jalur
mitokondria dan glikolisis.
2. Mekanisme bekam menurut Hong et al.
Hong et al.melaporkan bahwa bekam dapat menyebabkan perubahan lokal dengan
mekanisme perubahan struktur jaringan karena tekanan negatif secara lokal yang
menyebabkan peregangan syaraf, dan otot sehingga terjadilah peneingkatan sirkulasi darah
ke kulit dan [35]. Teori Hong et al ini hanya menjelaskan sebatas efek lokal tekanan negatif
dan tidak bisa menjelaskan manfaat bekam terhadap selulitis, migrane, nyeri kepala,
hipertensi, CTS dan lain-lain.
3. Mekanisme bekam menurut Gao et al.
Gao et al. Memperkirakan bahwa penempatan titik bekam sesuai titik akupungtur akan
menyebabkan kulit mengalami hiperemia dan homeostatis yang menimbulkan efek terapi.
[4,36]. Akan tetapi teori ini juga tidak bisa menjelaskan efek bekam dalam mengobati
Remathoid Arthritis, CTS, selulitis dan lain-lain.
4. Mekanisme hijamah menurut Taibah theory (by Salah M. El Sayed)
Teori Taibah disusun dengan melihat tubuh manusia sebagai sitem yang harus dijaga
keseimbangannya dengan cara menjaga homeostatis fisiologisnya. Penyakit didefinikan
sebagai perubahan dan gangguan homeostasis tubuh. Keajaiban terapi Al –Hijamah terjadi
karena bekam adalah salah satu bentuk terapi ekresi/pengeluaran dari cairan darah dan
jaringan yang tercampur dengan subtansi yang berbahaya bagi tubuh. Mekanisme bekam
menurut teori taibah menjelaskan prinsip utama terapi bekam basah dan bekam kering yang
terkait dengan prinsip utamanya adalah memfungsikan kulit sebagaimana ginjal. Kulit
sebagai ginjal buatan akan memungkinkan penyaringan darah sesuai dengan ukuran
partikel dengan kecepatan filtrasi yang lebih tinggi daripada ginjal. Bekam akan
meningkatkan fungsi alami kulit dalam ekresi dan detoksifikasi, dengan meningkatkan
permeabilitas kapiler dan kulit, meningkatkan kemampuan fagositosis dan degradasi, serta
mempercepat respon perbaikan dan regenerasi.
Teori Taibah menyatakan bahwa Al-hijamah adalah metode WCT yang dianjurkan
oleh Rasulullah SAW yang berasal dari Arab, meliputi bukan hanya bekam kering tapi juga
diikuti torehan kulit yang menyebabkan evakuasi abses dan filtrasi cairan dari substansi
berbahaya seperti mekanisme glomerulus ginjal secara pressure-dependent excretion.
Al-hijamah juga didefiniskan sebagai prosedur eksresi bedah minor dengan cara
menggunakan tekanan negatif pada kulit yang menyebabkan kulit terangkat secara gradual,
mengikuti viskoelastisitas kulit sehingga menyebabkan penurunan tekanan hisdrostatik di
sekitar kapiler mengikuti hukum Boyle. Dry cupping/ bekam kering menyebabkan
peningkatan filtrasi kapiler, pengumpulan cairan yang tersaring, cairan limfe dan cairan
interstisial yang tertahan di dalam kulit yang terangkat. Pengumpulan cairan ini juga akan
menyebabkan pengenceran dari susbtansi kimia, mediator inflamasi, subtansi nosiseptik,
sehingga akhiran syaraf tertekan dan terjadi penurunan nyeri. Pada saat gelas-gelas bekam
dilepas maka akan terjadi peningkatan aliran darah yang menyebabkan hiperemia.
Skarifikasi/torehan pada kulit yang terangkat menyebabkan terbukanya barier kulit untuk
meningkatkan evakuasi CPS dan mencegah absorbsi kembali melalui akhiran kapiler dan
vena. Tekanan negatif yang kedua menyebabkan perubahan tekanan dan tarikan pada kulit,
kapiler dan pembuluh limfe sehingga cairan intertisial CPS dapat dikeluarkan,
membersihkannya darah pada area tersebut dan memberikan efek analgesia. Bekam
menurut teori taibah juga dapat menstimulasi peningkatan sistem imun baik innate maupun
adaptive immunity, meningkatkan hemolisis sel darah merah yang menua dan
meningkatkan fungsi eksresi kulit.
Bekam sebagai alat hemodialisa alami menurut El sayed mempunyai banyak
keunggulan dibanding ginjal. Subtansi yang tidak dapat tersaring oleh ginjal karena bersifat
hidrofobik dapat dikeluarkan melalui kulit. Pecahan sel darah merah yang menua dapat
melewati pori-pori kapiler yang melebar, sedangkan sel darah merah yang utuh tidak.
Pada pembekaman yang kedua kapiler dapat mengalami trauma sehingga dapat
terjadi perdarahan, akan tetapi efek terapi Al Hijamah tidak menjadikan perlukaan kapiler
sebagai prinsip kerjanya, dan efektifitasnya tidak didasarkan pada jumlah darah yang
dikeluarkan akan tetapi lebih kepada berapa banyak CPS yang dikeluarkan dan respon
tubuh terhadapnya.
Efek yang bermanfaat dari WCT juga terjadi karena adanya vasodilatasi, anti mikroba
alami, angiogenik dan penyembuhan luka karena pengeluaran NO (nitric oxide). Hal ini
akan meningkatkan mikrosirkulasi, permeabilitas kapiler, peningkatan aliran cairan,
peningkatan aliran dan clearance limfe, penurunan absorbsi pada akhiran vena dan kapiler,
peningkatan filtrasi dan eksresi. Akhirnya akan terjadi peningkatan suplai oksigen, perfusi
jaringan dan metabolisme sel, memperbaiki struktur jaringan, angiogenesis, spasme otot,
sensitifitas terhadap nyeri, mengurangi efek samping terapi farmakologi konvensional, dan
mengembalikan homeostasis tubuh. Manfaat Al Hijamah bagi kesehatan dan pengobatan
meliputi perbaikan kondisi umum, peningkatan ekskresi dan detoksifikasi, meingkatkan
sistem imun, mengurangi efek samping obat, mengurangi keluhan-keluhan neurologis,
manfaat metabolik, nutrisi, kosmetik, hemodinamik, dan psikis.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERLENGKAPAN BEKAM

Pada zaman cina kuno dan Mesir Kuno digunakan gelas kaca dan sebagian lain
menggunakan bamboo yang di dalamnya diberi api untuk proses penyedotan kulit dan darah.

Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa


menggunakan LINTAH sebagai pengganti terapi bekam.
Pada satu masa, 40 juta lintah di impor ke negara perancis
untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa di
beri makan jadi bila di sangkutkan pada tubuh manusia dia
akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu efektif
sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk
bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara
terapinya.

Semakin hari seiring dengan kemajuan zaman, alat


bekam juga semakin berkembang dan bervariasi untuk
proses vacuum dan penyedotan darah, hingga zaman
sekarang dengan munculnya kop dari bahan plastic dengan
komposisi tertentu yang lebih mudah digunakan dan disterilkan.

Perlengkapan Bekam

Untuk menunjang kenyamanan terapi bekam dibutuh alat yang sekiranya cukup lengkap, antara
lain :

Kop Bekam

Fungsi : Untuk menarik kulit dan darah dari tubuh pasien


Cara Guna :
• Tentukan tempat /lokasi yang akan dibekam.
• Sedot 3 hingga 5 kali atau disesuaikan dengan daya tahan tubuh pasien
Cara penyimpanan : simpan kop yang sudah steril dalam wadah khusus, letakkan dalam
wadahnya tablet formalin atau yang lainnya dengan tujuan menghindari masuknya pathogen
dari luar. Jika kop akan di gunakan, sebaiknya di taruh di atas nampan.

Pompa Bekam
Fungsi :Sebagai pegangan atau alat untuk memudahkan agar kop
bekam dapat ditarik dengan mudah
Cara Guna :
• Tempelkan ujung pompa pada ujung kop bekam,
kemudian tarik beberapa kali sampai kop bekam dapat
menempel dengan baik pada area titik bekam .
Lancing Device

Fungsi : digunakan untuk memasang lancet/jarum


Cara Guna :
• Buka penutuplancing kemudian masukan lancet kedalam lubang ujung lancing dan
tutup kembali.
• Setting ukuran kedalam pada lancing divece /pen lancet.
• Tekan pemantik pen lancet agar terjadi luka kecil pada kulit.
• Perhtian ! Jangan terlalu ditekan ke kulit saat pemantiknya di tekan

Lancet / jarum steril


Fungsi : alat yang digunakan untuk pelukaan pada permukaan kulit (pada titik bekam)

Cara Guna :
• Masukan gagang lancet pada lancing device, pastikan sudah masuk dengan sempurna,
kemudian buka kepala jarumnya.

Sarung Tangan

Fungsi : Melindungi kontak langsung antara pembekam dan


pasien dari zat-zat/materi berbahaya yang dapat merugikan kedua
belah pihak

Cara Guna : Masukkan kedua tangan kita dalam sarung tangan


pelastik (gloves) sebelum melakukan kontak lansung dengan
tubuh pasien

Masker
Fungsi : Sebagai media untuk proteksi terhadap penyebaran
patogen dari pasien dan atau dari penterapisnya

Cara guna : Sangkutkan karet yang berada dikedua sisi masker


pada ke dua telinga kita

Skort/Apron/ Celemek dan tutup kepala


Fungsi : untuk melindungi tubuh/ baju pembekam dari percikan darah bekam,
minyak herbal
Cara guna : kenakan saat akan melakukan pembekaman.

Baju pasien
Fungsi : menutupi bagian tubuh pasien yang tidak di bekam

Cara penggunaan :
Masukan kedua lengannya secara terbalik.

Kaca mata (Goggle)

Fungsi : melindungi mata dari percikan debu/ darah yang mungkin


saja terjadi saat membekam
Cara guna : kenakan saat mulai membekam sampai proses
pembekaman selesai

Alat cukur rambut dan gunting

Fungsi : Menggunting rambut atau bulu-bulu pada permukaan kulit yang


dapat mengganggu proses pembekamam

Cara guna : jika ada area bekam yang di tumbuhi rambut, gunting dan
bersihkan dengan kedua alat ini

Minyak Herbal

Fungsi : sebagai media pelembut kulit dan anti septic

Cara guna : lumuri area kulit yang akan di bekam (sebelum dan setelah
pembekaman) dengan menggunakan kassa steril dan clem arteri.

Kassa Steril
Fungsi : Digunakan untuk membersihkan lokasi pembekaman pada
permukaan kulit pasien, baik sebelum atau sesudah pembekaman
dan untuk membersihkan darah bekam. Penutup luka bekas bekam,
agar luka terbuka tidak terinfeksi dan tidak mengotori baju pasien.
Cara guna : Jika pada area bekam, maka
berikan cairan antiseptic / minyak herba
pada kasa steril yang akan digunakan,
kemudian usapkan dengan lembut pada
tubuh pasien dengan menggunakan clem
arteri dengan arah memutar dari tengah ke
luar.

Baskom Stainless

Fungsi : untuk menampung gelas bekam yang sedang atau telah dipakai

Cara guna : lepaskan kop bekam yang ada di tubuh pasien, kemudian letakan dalam baskom
stainless.

Nampan stainles

Fungsi : untuk menyimpan perlengkapan bekam, terutama kop,


lancing device, lancet, pompa yang belum dipakai dan beberapa
perlengkapan yang lainnya.
Cara Guna : sebelum di guankan letakanlah dengan rapi kop,
lancing, jarum dan yang lainnya di atas nampan.

Neirbeken

Fungsi : untuk mempung lancing device dan clem arteri yang


sedang di gunakan.
Cara guna : letakan lancing device dan clem arteri yang sudah
sedang atau sudah digunakan
Tissu
Fungsi : untuk mengelap perlengkapan bekam yang sudah
di bersihkan.
Perhatian !
Tissu sebaiknya tidak digunakan untuk membersihkan area
bekam atau sebagai media untuk membersihkan kulit
pasien.
Alkohol

Fungsi : untuk membersihkan kop bekam yang sudah di cuci dan


membersihkan perlengkapan lainnya seperti nampan, mangkok
stainless.

Cara guna : masukan dalam botol khusus, kemudian semprotkan pada


perlengkapan yang telah dibersihkan dengan cairan klorin, allkohol
digunakan sebagai sterilisasi akhir atau penutup.

Clorin

Fungsi : cairan disinfektan yang digunakan untuk


membersihkan kop bekam yang sudah di pakai .
Cara guna : tuang klorin dalam baskom. Masukan kop
bekam sudah digunakan dan rendamlah minimal 15
menit.
Aturan pakai :
Untuk klorin yang ada di pasaran berkadar 0,5 %
perbandingan klorin dan air 1:9
Contoh: 50ml klorin : 450ml air.

Tempat Sampah

Fungsi : menampung limbah / sampah berupa kasa steril, sarung


tangan, masker

Cara guna : masukan kantong palstik pada dalam tempat sampah


sebelum di gunakan, usahakan ada 2 tempat sampah, yang satu
untuk yang basah dan satu lagi yang buat sampah yang kering

Untuk penampung limbah infeksius seperti jarum, lancet dan


surgical blade, standarnya ditampung di wadah yang lebih kokoh,
biasanya terbuat dari bahan kardus dengan lapisan plastic seperti
tampak dalam gambar berikut:

Tempat bakar limbah bekam


Fungsi : untuk memusnahkan / menghancurkan limbah bekam
berupa kassa, sarung tangan, tissue, masker, dan yang lainnya.

Cara penggunaan : masukan semua limbah bekam dalam


kantung plastik, kemudian siram dengan larutan clorin, setelah
itu masukan dalam tong sampah lalu di bakar.
Perhatian ! Limbah bekam berupa lancets /jarum tidak
dimasukan dalam tempat ini, tetapi kumpulkan dalam tempat khusus (seperti botol bekas), jika
sudah penuh hantar ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk di musnahkan.
Sterilisator

Fungsi :
Sebagai alat yang di gunakan untuk mensterilkan perlengkapan bekam

Cara guna : masukan semua perlengkapan bekam yang sudah


dibersihkan kedalam sterilisator dan nyalakan selama 15 menit.

Perlengkapan bekam yang berbahan plastik taruh di bagian yang atas


(dengan menggunakan Ozone) dan yang berbahan stainless di bagian
yang bawah (pemanas) atau menggunakan Sterilisator ultraviolet.

---000---
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

MENENTUKAN TITIK BEKAM

Dasar Menetukan Titik Bekam

1. Titik-titik Nabawi yang didasarkan pada praktik yang dilakukan NABII sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits-hadits Rasululloh SAW.
2. Titik-titik yang berdasarkan kajian anatomi fisiologi tubuh.

Titik Nabawi

Titik Nabawi atau titik Sunnah adalah titik bekam yang dianjurkan dan yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat-riwayat hadits
memengenai bekam, sebagai berikut:
a. Ummu Mughits (Puncak Kepala) :

‫َ ِ ّمي ِه أ ُ َّم‬ ِ ْ‫سلَّ َم كَانَ يَحْ ت َ ِج ُم َهذَا ا ْلحَجْ َم فِي ُمقَد َِّم َرأ‬
َ ُ‫س ِه َوي‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى اللَّه‬ ُ ‫ أَنّ َر‬, ‫ع َم َر‬
َ ‫سو َل اللَّ ِه‬ ُ ‫ع َِن اب ِْن‬
)‫ُم ِغيث (روا الطبراني وعند الشيخ االلباني هذا حديث حَن‬
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW pernah meminta hijamah di bagian kepala atas, yang
disebut Ummu Mughits.” (Diriwayatkan Ath-Thabrany. Menurut Syaikh Al-Albany, ini hadits
hasan)

Kegunaan: Epilepsy (ayan) , pusing, vertigo, gangguan keseimbangan, migrain, darah tinggi,
mata merah, kelainan penglihatan, mata bengkak, mata terasa gatal, terserang sihir,
mimisan/epistaksis, menguatkan hafalan, gelisah, depresi, insomnia, autisme, hiperaktif,
gangguan memori, semua gangguan sistem saraf pusat, stroke, dll

Cara penetapannya adalah pertemuan garis lurus penghubung


antara dahun telinga dan kiri, dengan garis yang ditarik ke atas
dari hidung. Secara inferior sejajar dengan foramen magnum

b. Di Bagian Mana pun dari Kepala Tanpa Ada


Penetapan

ِ ْ‫عبَّاس احْ ت َ َج َم النَّ ِب ُّي صلى الله عليه وسلم فِي َرأ‬
ُ‫س ِه َو ْه َو ُمحْ ِر ٌم ِم ْن َو َجع كَانَ ِب ِه ِب َماء يُقَا ُل لَه‬ َ ‫ع َِن اب ِْن‬
)‫ (رواه البخاري احمد والنَائي‬.‫لَحْ ُي َج َمل‬
Dari Ibnu Ababs, bahwa NPBI SAW meminta hijamah di kepala beliau ketika beliau sedang
ihram karena sakit yang beliau derita di kepala saat berada di sebuah mata air yang
dinamakan Lahyu Jamal. (Diriwayatkan Al-Bukhary, Ahmad dan An-Nasa’y)

Penjelasan:
Sesuai dengan matan hadits ini dan sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab syuruh,
bahwa posisi titik di kepala ini bersifat bebas, yang disesuaikan dengan keluhan, gejala klinis
dan keadaan pasien. Logikanya, titik di kepala dapat dilakukan di kening, di wajah.

Fungsinya tak jauh berbeda dengan fungsi titik di Ummu Mughits

c. Akhda’in (Urat Leher kiri dan kanan):

َ ‫ احْ ت َ َج َم ثَالَثًا فِى األ َ ْخ َد‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫ع َْن أَنَس أَنَّ النَّ ِب َّى‬
‫ (حديث صحيح رواه ابو‬.‫عي ِْن َوا ْلكَا ِه ِل‬
)‫دود والترمذي وابن ماجه واحمد‬
Dari Anas, bahwa NPBI SAW pernah meminta bekam di tiga titik, yakni
(dua titik) di akhda’ain dan (satu titik) di kahil. (Hadits shahih riwayat
Abu Daud, Tirmidzy, Ibnu Majah dan Ahmad)

Kegunaan : Pusing, punggung & leher kaku / nyeri, TBC kelenjar limfe,
muka bengkak, tuli mendadak, tenggorokan nyeri dan serak, rahang
kaku, nyeri pada gigi, radang tulang , telinga berdengung , gondongan,
radang tenggorokan, tengkuk kaku pegel, melancarkan sirkulasi darah
ke kepala di luar tengkorak.

Lokasi :
Di bawah garis batas rambut kepala belakang. Sekitar otot trapezius
kanan dan kiri sejajar dengan tulang cervical 3 – 7. Ada pula yang
berpendapat, posisinya sejajar dengan jugularis, yang berarti di
bawah telinga kiri dan kanan. Hanya saja posisi ini ada resikonya
karena tepat mengenai pusat kelenjar getah bening di leher

d. Katifain (Bahu kiri dan kanan)

َ ‫سلَّ َم يَحْ ت َ ِج ُم ثَالثًا فِي األ َ ْخ َد‬


.‫ و بَ ْينَ ا ْل َكتِفَي ِْن‬, ‫عي ِْن‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫صلَّى اللَّه‬ ُ ‫كَانَ َر‬:َ‫ قَال‬, ‫عبَّاس‬
َ ‫سو ُل اللَّ ِه‬ َ ‫ع َِن اب ِْن‬
)‫(حديث صحيح رواه ابو دود‬
Dari Ibnu Abbas, dia berkata, bahwa Rasulullah SAW meminta
hijamah di tiga titik, di akhda’ain dan di antara kedua pundak.”
Hadits shahih riwayat Abu Daud.

Kegunaan : leher kaku, nyeri bahu pundak, lengan tak dapat


diangkat, mastitis (radang kelenjar susu), Masuk angin, Batuk
pilek, Stroke dll

Lokasi:
Ada perbedaan pendapat, titik ini langsung di pundak atau bahu, posisinya di bahu kanan kiri
di atas scapula hingga ke clavicle, ataukah di antara kedua pundak kanan dan kiri yang berarti
sama dengan titik kaahil? Wallohu a’lam bish-shawab.

e. Kaahil (Punuk)

َ ‫ احْ ت َ َج َم ثَالَثًا فِى األ َ ْخ َد‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫ع َْن أَنَس أَنَّ النَّ ِب َّى‬
‫ (حديث صحيح رواه ابو‬.‫عي ِْن َوا ْلكَا ِه ِل‬
)‫دود والترمذي وابن ماجه واحمد‬
Dari Anas, bahwa Nabi SAW pernah meminta bekam di tiga titik, yakni (dua titik) di akhda’ain
dan (satu titik) di kahil. (Hadits shahih riwayat Abu Daud, Tirmidzy, Ibnu Majah dan Ahmad)

Kegunaan : malaria, demam, TBC, influenza, asthma bronchial,


epilepsi, kekakuan leher, muntah-muntah, kedutan pada
punggung dan lengan atas, pusing, penyakit tulang belakang
leher, Hipertensi, Mimisan/epistaksis, Stroke dan semua
penyakit dll

Lokasi : tepat pada punuk, sejajar dengan vertebra torakal 1 -3, di


bawah C7

Kontra indikasi: Jika titik kaahil mengenai vertebra cervicalis, dapat mengakibatkan kesemutan
di lidah, bengkak di pipi dan bahkan kesulitan bicara yang bersifat temporal, walau tidak semua
orang mengalami efek ini.

f. Warik (Panggul)

َ ‫ احْ ت َ َج َم‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫ع َْن َجا ِبر أَنَّ النَّ ِب َّى‬
‫ (صحيح رواه ابودود‬.‫ع َلى َو ِر ِك ِه ِم ْن َو ْثء كَانَ ِب ِه‬
)‫والنَائي وابن ماجه‬
Dari JPBIr bahwa NPBI SAW meminta hijamah pada bagian panggul karena rasa nyeri yang
beliau rasakan di bagian tersebut. (Hadits shahih riwayat Abu Daud, An-Nasa’y dan Ibnu
Majah)

Kegunaan : beser mani, ngompol, impoten, hipersex, kolik ginjal, kencing darah pada batu
ginjal, sering kencing, urine sedikit,diare kronis, susah tidur bersifat lemah,keputihan,haid
tidak teratur, kuping berbunyi, mata kabur karena Yin Ginjal kurang.

Lokasi : Al-Warik adalah organ tubuh berada di atas paha. Jalasa ‘ala warikihi, artinya duduk
di atas panggul pada lateral illium kanan dan kiri, pertemuan otot gluteus maximus dengan
gluteus medius bawah, kiri dan kanan

g. Haammah

‫علَى َها َم ِت ِه َو َب ْي َن َكتِ َف ْي ِه‬


َ ‫َان يَحْ ت َ ِج ُم‬ ّ ِ ‫ع َْن أ َ ِبى َك ْبشَةَ األ َ ْن َم ِار‬
َ ‫ ك‬-‫صلى الله عليه سلم‬- ‫ى أ َ َّن النَّ ِب َّى‬
)‫(صحيح رواه ابودود وابن ماجه‬
Dari Abu Kabsyah Al-Anmary bahwa NPBI SAW pernah meminta hijamah di bagian kepala
atas dan di antara kedua bahu beliau.
Kegunaan: Serupa dengan kegunaan titik ummu mughits.

Posisi:
Tak ada kepastian dimana posisinya, apakah sama dengan titik ummu mughits
ataukah berbeda. yang pasti, dalam kitab-kitab syuruh disebutkan bahwa makna kata
haammah adalah a’la ar-ra’s atau kepala bagian atas.

h. Dzohril Qadami (punggung kaki)

‫علَى َظه ِْر ا ْلقَد َِم ِم ْن‬ ُ ‫ع َْن أَنَس أ َ َّن َر‬
َ ‫ احْ ت َ َج َم َو ُه َو ُمحْ ِر ٌم‬-‫صلى الله عليه وسلم‬- ‫سو َل اللَّ ِه‬
)‫ (حديث صحيح رواه أحمد و أبو داود والنَائي‬.‫َان ِب ِه‬ َ ‫َو َجع ك‬

Dari Anas bahwa Rasulullah SAW meminta hijamah ketika beliau


sedang ihram di telapak kaki atas karena rasa sakit di bagian
tersebut. (Hadits shahih riwayat Ahmad, Abu Daud dan An-
Nasa’y)

Kegunaan : pendarahan, mani encer, hernia, ngompol, radang


testis, sakit kepala, mulut moncong, sakit daerah iga, sakit
punggung, hipertensi, penyakit dada, dan pinggang, kesemutan
dan baal di kaki bawah, nyeri di kaki bawah, gatal-gatal di sela-sela jari kaki.

Lokasi : 1 (satu) jari di atas lipatan pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki

---000---
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

LARANGAN DALAM BEKAM (KONTRAINDIKASI BEKAM)

Meskipun bekam terbukti efektif dan terkadang langsung terasa daya kerjanya, tetapi
tidak semua orang bisa dilakukan tindakan terapi bekam, atau tidak semua bagian tubuh bisa
dilakukan pembekaman. Setidaknya ada dua pertimbangan , antara lain :

1. Larangan karena bagian tubuh yang berbahaya, yaitu bagian-bagian tubuh tertentu yang
apPBIla dilakukan pembekaman pada daerah tersebut bisa berakibat kepada kondisi bahaya
(bertambah sakit). Bagian tubuh yang tidak boleh di bekam adalah :
a. Wanita hamil
b. Tepat dibagian varises
c. Lubang tubuh alami seperti : bagian kelamin, mata, telinga, anus, hidung, mulut,
puting susu.
d. Bagian leher depan dan samping (vena jugularis)
e. Pada semua daerah lipatan dan limpatic sistem
f. Tepat dibagian tumor
g. Tepat pada permukaan kulit yang luka/infeksi
h. Pada penderita yang seluruh tubuhnya bengkak (oedema anasarka)

2. Larangan karena menderita penyakit tertentu, yaitu larangan berbekam yang berkaitan
dengan kondisi pasien yang menderita penyakit tertentu yang boleh jadi jika dilakukan
pembekaman penyakit akan bertambah berat atau disebut Kontra indikasi relative :
a. Penderita diabetes mellitus (kencing manis) yang tidak terkontrol
b. Penderita stroke akut yang masih mengalami masa kritis (14 hari)
c. Pasien yang fisiknya sangat lemah
d. Infeksi kulit yang merata
e. Penderita dehidrasi ( kekurangan cairan) sedang dan berat
f. Penderita penyakit kanker darah
g. penderita penyakit yang tidak kooperatif
h. Penderita penyakit hepatitis apPBIla sedang dalam kondisi fisik yang lemah
i. Pasien yang gagal ginjal
j. Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam keadaan lemah
dan mengalami pendarahan cukup banyak.
k. Tekanan darah rendah.
l. Pada pasien yang menderita tekanan darah tinggi kronis (hypertensi maligna)
m. Pada saat terkena serangan vertigo
n. Orang yang mengalami ketakutan sampai jiwanya tenang.
o. Orang yang sedang kekenyangan atau orang yang sedang dalam kondisi
kelaparan
p. Pasien yang menderita anemia
q. Pasien yang memiliki riwayat penyakit kelainan gangguan darah (hemofilia,
talasemia, leukemia, dll)
r. Tidak mandi setelah berbekam, minimal 3 jam
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN AWAL DAN PENENTUAN KEBUTUHAN TINDAKAN TERAPI
BEKAM DAN ADMINISTRASI DATA PASIEN BEKAM

Kita semua memaklumi bahwa ketetapatan tindakan terapi adalah dimulai dari
ketepatan diagnosa awal saat melakukan pemeriksaan kondisi penyakit atau keadaan pasien
bekam. Sehingga dengan hasil pemeriksaan awal tersebut selanjutnya seorang terapis bekam
akan menentukan kebutuhan dari tindakan terapi bekam yang akan dilakukan.

A. PEMERIKSAAN AWAL PASIEN BEKAM

Beberapa hal yang harus ditanyakan dan di catat oleh seorang pembekam :

1. Keluhan atau rasa sakit yang paling dirasakan saat ini sebagai keluhan utama
2. Keluhan lain yang menyertai keluhan utama
3. Hal-hal yang memperberat keluhan utama dan keluhan penyerta
4. Hal-hal yang meringankan keluhan utama dan keluhan penyerta
5. Adakah sedang mengkonsumsi obat dari dokter ?
6. Adakah sedang mengkonsumsi herbal ?
7. Hasil rekap medis dari laboratorium atau rumah sakit
8. Riwayat penyakit yang lainnya, seperti apakah pernah masuk rumah sakit, pernah
terjadi kecelakaan dan yang lainnya.
9. Melihat keumuman masyarakat sekarang terbiasa kalau berobat minta di lakukan
pemeriksaan tekanan darah, maka lakukanlah.
10. Selesai melakukan pemeriksaan dan penyimpulan hasil pemeriksaan, kemudian
menententukan tindakan selanjutnya, apakah pasien ini dapat di bekam atau tidak.

B. ADMINISTRASI DATA PASIEN

Salah satu wujud professionalisme dalam pelaksanaan perawatan pasien bekam adalah
pencatatan data administrasi pasien yang rapi dan sistematik, sehingga bisa dijadikan sebagai
rujukan untuk menentukan terapi yang terprogram juga sebagai bentuk tanggung jawab
pelayanan pasien.

Data sebagaimana disebutkan diatas setidaknya memuat :

1. Nama pasien bekam


2. Tanggal pelaksanaan terapi bekam
3. Penyakit atau sakit yang dikeluhkan pasien bekam
4. Kesimpulan hasil pemeriksaan penyakit pasien bekam
5. Tindakan terapi bekam yang dilakukan yaitu berapa titik dan bagian mana saja
6. Anjuran yang diberikan kepada pasien bekam

---000---
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TEHNIK BEKAM

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari bekam tentulah proses terapi harus
dilakukan dengan sangat baik, apalagi sebagaimana kita pahami bersama bahwa bekam adalah
satu terapi utama dalam pandangan Islam yang dikatakan “mendapat rekomendasi dari Allah
dan NPBI SAW” tentu harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang sesuai dengan pendekatan
kesehatan dan sunnah, dilakukan dengan standar minimal alat, perilaku, tindakan, sterilisasi,
penguasaan pengetahuan-pengetahuan yang menunjang keberhasilan bekam, dan harus
dilakukan dengan cara-cara yang bermartabat, terhindar dari efek negative yang
diakibatkannya, yang justru dapat mencederai metode pengobatan bekam secara umum
merupakan bagian dari Thibb Ilahi dan Nabawi.

Berikut adalah urutan langkah berbekam profesional :

1. Persiapan Proses Bekam


2. Penyiapan Kulit Area Bekam dengan Minyak Zaitun
3. Teknik Pembekaman
4. Teknik Perlukaan
5. Teknik Pembersihan Darah
6. Finishing Proses Bekam
7. Pembersihan alat-alat bekam di wastafel khusus
8. Penanganan Limbah Bekam

PENELITIAN-PENELITIAN TENTANG BEKAM


Belum ada review meta analisis terhadap penelitian bekam terutama Al-Hijamah.
Review penelitian oleh Cao dkk yang mengumpulkan penelitian bekam dengan metode
China antara tahun 1959 dan 2008, meliputi 73 penelitian randomized control trial/
RCT, 22 penelitian klinik dengan kontrol, 373 laporan kasus serial dan 83 laporan
kasus. Tidak ada laporan efek samping yang serius dari semua penelitian ini. Sebagian
besar penelitian meunjukkan efektifitas terapi bekam pada penyakit dengan nyeri,
herpes zoster dan penyakit lain. Cao dkk menyarankan pentingnya memperbaiki desain
penelitian. Efektifitas bekam dalam terpai stroke dikritisi oleh Soo Lee dkk, akan tetapi
belum ada cukup bukti yang menunjukkan efektifitas bekam dalam terapi stroke.
Beberapa peneliti dari Iran meneliti efektifitasnya terhadap nyeri pinggang dan mereka
menyimpulkan bahwa bekam memberikan efek terapi jangka pendek dan tidak
dijumpai efek samping. Penelitian lain meneliti tentang efek bekam terhadap Carpal
Tunnel syndrom dan membuktikan bahwa bekam mungkin efektif mengobatinya. Zang
dkk (2010) membuktikan bahwa bekam efektif untuk terapi arthritis gout. Rainai dan
dan Siaadat (2004) menyatakan bahwa bekam setiap 1 bulan sekali selama 5 bulan
menunjukkan mampu menurunkan kadar kolesterol, HDL. LDL dan FBS. Bilal, Alam
khan, Ahmed dan Afroz (2011) meneliti perbedaan darah bekam dan darah vena yang
menunjukkan banyak perbedaan , dan mereka menemukan subtansi yang berbeda pada
darh bekam yang bila ia dikeluarkan maka akan mempengaruhi parameter darah
vena.Penelitian oleh Ahmed, Madbouly, Maklad, & Abu-Shady, 2005dkk untuk
mengetahui efikasi bekam terhadap artritis reumatoid yang menunjukkan bukti bahwa
terapi kombinasi bekam dengan obat konvensional memberikan efek perbaikan secara
bermakna pada aktifitas penyakit, dan modulasi sistem imun seluler terutama sel NK
dan Sil-2R. Niasari, Kosari, & Ahmadi (2007) menyatakan bahwa terdapat penurunan
serum lipoprotein terutama LDL sehingga dapat mencegah aterosklerosis. Perlu
dilakukan penelitian yang lebih dalam untuk mengetahui efek terapi bekam.
REFERENSI
1. Subowo. 2013.Imunologi klinik. Ed.3.Sagung Seto. Jakarta
2. Scanlon V.C dan Sander T dalam F.A. Davis. 2007. Essentials of anatomy and
physiology..Ed.6. Philadelphia,.325-7
3. Schaefer, H and Redelmeier, TE, Skin Barrier: Principles of Percutaneous Absorption
1996, Basel: Karger
4. Bos, JD and Meinardi, MM, (2000): The 500 Dalton rule for the skin penetration of
chemical compounds and drugs. Exp Dermatol 9, 165-9.
5. (Sato K (1977) The physiology, pharmacology, and biochemistry of the eccrine sweat
gland. Rev Physiol Biochem Pharmacol 79: 51-131.
6. Liu XX, Sun CB, Yang TT, Li D, Li CY, et al. (2012) Decreased skin-mediated
detoxification contributes to oxidative stress and insulin resistance. Exp Diabetes Res
2012: 128694.
7. Sanders JE, Goldstein BS, Leotta DF (1995) Skin response to mechanical stress:
adaptation rather than breakdown--a review of the literature. J Rehabil Res Dev 32:
214-226.
8. Streilein, JW, (1983): Skin-associated lymphoid tissues (SALT): origins and functions.
J Invest Dermatol 80 Suppl, 12s-16s.
9. Teunissen, MB, et al., Langerhans cells and related skin dendritic cells. In: Skin
immune system. 2nd ed. 1997: CRC Press LLC.
10. Matzinger, P, (2002): The danger model: a renewed sense of self. Science 296,301-5.
[40].
11. Akira, S, et al., (2006): Pathogen recognition and innate immunity. Cell 124, 783-801.
12. Pali-Scholl I, Renz H, Jarolim E.J. Update o allergy in pregnancy, lactation, and early
childhood.J Allergy Clin Immunol. 2009;123: 1012-21
13. Slominski A. T., Zmijewski M. A., Skobowiat C., Zbytek B., Slominski R. M., Steketee
J.D..Sensing thenEnvironment:Regulation of Local and Global Homeostasis by the
Skin’s Neuroendocrine System. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. 2012.
14. Aggarwal B.A., Gupta S.C., and Ji Hye Kim. Historical perspectives on tumor necrosis
factor and its superfamily: 25 years later, a golden journey. Blood J.2012;119(3):651-
665.
15. Mohammad Reza Vaez Mahdavi, Tooba Ghazanfari ,Aghajani M, Farideh Danyali and Mohsen
Naseri Evaluation of the Effects of Traditional Cupping on the Biochemical,
Hematological and Immunological Factors of Human Venous Blood
16. Leire et al. Role of hypoxia inducible factor-1 in keratinocyte inflammatory response
and neutrophil recruitment. Journal of Inflammation 2013, 10:28. http://www.journal-
inflammation.com/content/10/1/28,
17. El Sayed et al. , Medical and Scientific Bases of Wet Cupping Therapy (Al-hijamah):
in Light of Modern Medicine and Prophetic Medicine. Altern Integ Med 2013, 2:5
18. Young-Suk Cho. HIF-1α controls keratinocyte proliferation by up-regulating
p21(WAF1/Cip1).
19. Nauta Tessa D., van Hinsbergh Victor W. M. , and Koolwijk P. .Hypoxic Signaling
During Tissue Repair and Regenerative Medicine. Int. J. Mol. Sci. 2014, 15, 19791-
19815; doi:10.3390/ijms151119791
20. Sahbaa M Ahmed, Nour H Madbouly, Soheir S Maklad, Eman A Abu-Shady.
Immunomodulatory effects of blood letting cupping therapy in patients with
rheumatoid arthritis. Egypt J Immunol 2005 ;12(2):39-51.
21. El Sayed et al., Methods of Wet Cupping Therapy (Al-Hijamah): In Light of Modern
Medicine and Prophetic Medicine.Altern Integ Med 2013, 2:3
http://dx.doi.org/10.4172/2327-5162.1000111
22.

Anda mungkin juga menyukai