Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PERMASALAHAN SISTEM INFORMASI

MUSTAHIK DI LEMBAGA ZAKAT LAZISMU

Disusun Oleh : Sakti Pardano


NIM : 11351104584

Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau


Fakultas Sains dan Teknologi
Jurusan Teknik Informatika
2015
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Sistem informasi adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya
sistem informasi manusia akan hidup seperti belum ditemukannya koran dan sumber informasi
lainnya, sulit untuk mendapatkan informasi secara cepat dan aktual. Kebutuhan manusia akan
pentingnya informasi juga mendorong kepentingan informasi itu sendiri. Saat ini penulis
menemukan masalah manajemen sistem informasi pada sebuah lembaga zakat bernama Lazismu.
Lazismu adalah salah satu bentuk dari mengapa adanya managemen sistem informasi,
permasalahan managemen keuangan dan kepegawaian didalamnya memakan waktu dan biaya
dalam mendapatkan sebuah informasi yang cepat dan tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana permasalahan sistem informasi pada lembaga zakat lazismu ?
2. Siapa saja yang berperan dalam sistem yang dimaksudkan ?
3. Bagaimana hasil pengumpulan data analisis sistem informasi pada lembaga zakat
Lazismu

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari Analisis Sistem Informasi Pada lembaga Zakat Lazismu ialah untuk
mengidentifikasi permasalahan utama dari lembaga zakat lazismu serta mengetahui stakeholder
yang berperan lansung didalam sistem guna, mempermudah dalam memecahkan masalah dan
memberikan solusi yang tepat berdasarkan fungsi dari masing-masing aktor yang berperan.
BAB II
Pembahasan

1. Identifikasi
Pada sebuah lembaga zakat lazismu, terjadi dua proses besar yang membutuhkan untuk
diselesaikan permasalahannya. Dua proses tersebut adalah proses yang kita sebut dengan
mustahik yakni penyaluran dana zakat dan mustahid yakni penghimpunan zakat dari mitra dan
donatur terkait. Dari tingkat permasalahannya mustahik menjadi titik permasalahan tidak
beraturnya informasi yang diberikan. Karena penggunaan metode sistem informasi yang masih
konvensional membuat administrasi berjalan lebih lambat dan informasi yang juga sulit dicapai
dengan cepat dan akurat.
Berikut adalah alur dari proses mustahik secara konvensional.

Penyeleksian secara
Pengisian formulir Melakukan survey secara
manual melalui form yang
bantuan dana langsung ke rumah dan
telah diisi sesuai dengan
mencatat kondisi yang
Sesuai kategori kategori bantuan yang
dipertimbangkan
dimohonkan

Pemberian dana sesuai


Kategori berupa : Melakukan penyeleksian
dengan kategori yang
pendidikan, ekonomi, berdasarkan kondisi dari
telah dimohonkan
dakwah, dan kesehatan dokumentasi hasi survey.
sebelumnya

Permasalahan yang dapat diidentifikasi dari proses tersebut yakni :

1. Tidak adanya standar pasti dalam penyeleksian secara survey sehingga pemohon bisa saja
lulus atau tidak lulus sesuai dengan kondisi.
2. Terlalu banyaknya pemohon yang melakukan permohonan, misal bapak A telah melakukan
permohonan pada kategori ekonomi, namun ternyata setelah dicari pada dokumen-
dokumen yang ada, bapak A sudah pernah menerima bantuan dari kategori kesehatan dan
pendidikan. Hal ini menjadi permasalahan karena informasi yang sulit sekali untuk
ditemukan karena sifatnya yang masih berupa konvensional.
3. Sulitnya mengatur penyaluran dana, tidak adanya data pasti dari dana yang telah
terkumpul menyebabkan dana tersebut terkadang bernilai minus, atau penyaluran yang
dilakukan secara berlebihan.
4. Pada kategori ekonomi terdapat 2 subkategori yakni, bantuan langsung dan pembinaan
kelompok. Dimana pada pembinaan kelompok, anggota sulit untuk dilihat keikut sertaanya
dalam pelatihan dan pengumpulan simpanan uang sebesar yang ditentukan sebanyak 25
pekan.

Pada Sistem Informasi Mustahik di lembaga zakat lazismu ini terdapat beberapa stake holder
yang memiliki peran dalam penggunaan sistem informasi mustahik yakni :

1. Manager keuangan yang menjadi supervisor dan yang melakukan penyeleksian


terhadap pemohon.
2. Administrator sebagai perekap data dari pemohon.
3. Pemohon, mengisikan data formulir dan menjadi objek kondisi dari penyelesian.

2. Pengumpulan hasil analisis berdasarkan wawancara yang dilakukan

Analisa Hasil Analisa


Distribusi Tugas Telah dilaksanakan dengan baik. Dimana
Manager keungan bertindak sebagai
supervisor dan administrator sebagai
perekap data.
Pengukuran pekerjaan Terdapat kesulitan dalam mencari
informasi pemohon, tidak adanya standar
dalam melakukan penyeleksian, sulitnya
menata pendanaan, sulitnya pemohon
mendapatkan informasi tentang dana yang
akan diberikan.

Dokumen Hanya berupa laporan berbentuk


konvensional tertulis pada sebuah buku
laporan bulanan.
Teknologi Tidak ada Personal Computer yang
memadai, penggunaan rekap secara print
out dilakukan dengan laptop dan diinput ke
excel secara manual.
3. Analisis kebutuhan
Pada Tahap ini, penulis akan menjabarkan kebutuhan informasi apakah yang dibutuhkan
dari masing-masing personal stakeholder yang terlibat didalam sistem informasi yang
dibuat.
a. Manager keuangan membutuhkan informasi tentang pemohon agar tidak terjadi
kesalahan dalam penyeleksian utamanya pada pemohon yang melakukan
permohonan bantuan berganda.
b. Administrator yang membutuhkan biodata formulir untuk melakukan tindakan
selanjutnya berupa pemberitahuan kepada pemohon apakah peomohon berhak
mendapatkan bantuan atau tidak.
c. Pemohon, membutuhkan informasi dari pihak administrator apakah pemohon bisa
atau tidak mendapatkan bantuan dana tersebut.

4. Rekomendasi
Pada titik ini penulis hanya dapat memberikan sedikit rekomendasi terhadap proses
memecahkan masalah sistem informasi mustahik pada lembaga zakat lazismu. Disini penulis
memulai dengan menyusun sebuah alur yang bisa sedikit memecahkan masalah dalam data
pemohon yang mungkin saja ganda atau tidak.
Berikut adalah alurnya :
1. Pemohon mengisikan formulir secara online dengan website yang telah ada pada website
lazismu.com
2. Sistem akan dibuat dengan kondisi sedemikian rupa sehingga mebantu dalam melakukan
penyeleksian secara otomatis terhadap formulir pemohon yang telah masuk.
3. Pemohon yang lulus dan tidak lulus seleksi masuk ke dalam database berdasarkan
kategorinya, hal ini menghindari pemohon yang melakukan perubahan terhadap
informasinya setelah dinyatakan lulus atau tidak lulus seleksi.
4. Pemohon yang lulus akan langsung masuk pada kolom approval yang sekarang yang
memiliki autorisasi adalah manager keuangan. Disini, manager keuangan melakukan
observasi lapangan dengan meninjau keadaan dari pemohon.
5. Manager keuangan melakukan approval dengan menyatakan pemohon berhak atau tidak
mendapatkan bantuan dana tersebut.
6. Data pemohon yang lulus dan tak lulus masuk ke database sesuai dengan kategorinya.
7. Administrator memberikan informasi bahwa pemohon berhak atau tidak mendapatkan
dana bantuan yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai