Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PENULISAN FEATURE”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Jurnalistik Investigasi
Dosen Pembina : Syafiqiyah Adhimiy, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


1. MOHAMMAD RASUL
2. NUR FAUZIAH

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU KEISLAMAN AL-HIDAYAH
STIKA ALHIDAYAH ARJASA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah feature tentang pengertian tentang freature dan jenis-
jenisnya.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah freature ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Arjasa, 07 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang..........................................................

2. Rumusan Masalah.....................................................

3. Tujuan Makalah.......................................................

BAB II Pmbahasan.

2.1. Pengertian Feature...................................................

2.2. Cri-ciri Feature .........................................................

2.3. Unsur-Unsur Tulisan Features..................................

2.3.1. Sifat-Sifat Feature..................................................

2..3.2. Jenis-Jenis Feature..............................................

2.3.3. Struktur Feature....................................................

2.4. Teknik Penulisan Featur..........................................

Contoh Feature..............................................................

BAB III Penutup

3.1. Kesimpulan.............................................................

3.2. Saran.......................................................................

Daftar Pustaka................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi telah berpengaruh terhadap peran
media massa cetak. Akibat perkembangan teknologi ini, media massa menjadi
dijauhi dan menyebabkan manusia purna aksara menjadi buta aksara lagi. Hal ini
disesalkan Marshall Mc Luhan, bahwa terdesaknya media cetak oleh media
elektronik mengakibatkan tersisihnya sastra sebagai salah satu mata rantai
komunikasi antar generasi. Namun dengan hadirnya media massa elektronik tidak
menghapus keberadaan media massa cetak, bahkan diperlukan. Namun,
persaingan antara media massa cetak dan media massa elektronik membuat media
masa cetak harus memiliki sesuatu yang berbeda dari media massa elektronik. Di
sinilah feature mengambil perannya dalam persaingan antar jenis media ini.
Feature sekarang ini merupakan sesuatu yang tidak bisa tidak harus ada dalam
surat kabar. Terutama dalam menghadapi persaingan dengan media elektronik
yang juga memiliki jenis feature udara.
Menulis features seperti halnya menulis karya nonfiksi lainnya, seperti
artikel, esai, laporan penelitian, dsb. Ia tetap ditulis dengan menggunakan data
atau referensi. Namun, ia sangat berbeda dengan hard news di surat kabar.
Features cenderung dipaparkan secara hidup sebagai pengungkapan daya
kreativitas, kadang-kadang dengan sentuhan subjektivitas si penulis terhadap
peristiwa, situasi, dsb. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas
tuntas mengenai features.

1.1 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian tulisan feature?
1.2.2 Apa jenis-jenis dan ciri-ciri dari penulisan feature?
1.2.3 Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam tulisan feature?
1.2.4 Bagaimana teknik menulis feature?
1.2 Tujuan Makalah
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian feature
1.3.2 Mengetahui jenis dan ciri-ciri dari penulisan feature
1.3.3 Menjabarkan unsur-unsur yang terdapat dalam tulisan features
1.3.4 Mengetahui teknik penulisan features beserta contohnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Feature
Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama
dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan (Wicaksono, 2007).
Menurut Santana K. (2005: 11) kisah feature memang orisinal dan bersifat
deskriptif. Bisa saja dalam sebuah feature dipenuhi dengan orisinalitas dan
deskripsi penulis yang menghibur, dan sedikit informasi. Atau, penulisnya lebih
banyak menginformasikan amatanya dengan sedikit menghibur. Tulisan feature
yang bagus mengkombinasikan segala aspeknya dengan baik dan proporsional.
Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek
atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur,
meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000).
Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek yang paling dominan
dalam sebuah produk tulisanfeature. Pengertian feature yang demikian sebetulnya
tidaklah begitu saklek karena masing-masing penulis memiliki arti tersendiri.
Dalam penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis
sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini itu
tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan
narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Santana (2005) mengemukakan, feature itu merupakan suatu informasi
yang human interest , terkait dengan ketertarikan dan minat ornag tentang people
(orang) danthings (pikiran orang itu) , yang mungkin unusual (tidak lazim) dan
ketidakbiasaan itu yang membuat informasi tersebut menjadi menarik. Kisah
human interest feature,menurut Santana (2005) menjadi “hidup”, berwarna, ketika
khalayak diajak membayangkan rincian atau detail, latarbelakang peristiwa, dan
tindakan-tindakan terentu. Cara demikian seakan-akan membawa pembaca media
cetak, pendengar radio atau pemirsa televisi ketempat kejadian. Mengikuti apa
yang diketahui dan dirasakan penulis, seperti sedih atau gembira.
Menurut Alexis McKinney, “Feature menemukan dampaknya di luar
bidang dasar-dasar penulisan berita straight news dan di luar who-what-where-
why and how yang tanpa polesan. Keabsahan, kekuatan, dan ciri pengenal feature
terletak pada penetrasi imaginasinya bukan pada pemisahannya dari kebenaran
dan pada pelonggaran kebenarannya, tetapi pada penembusannya ke dalam
kebenaran yang khas dan khusus yang menggugah perasaan ingin tahu, perasaan
simpati, perasaan skeptic, perasaan humor, perasaan cemas, atau perasaan takjub
orang. Menulis sebuah feature dapat disebut sebagai presentasi cerdas tentang
fakta-fakta dan gagasan-gagasan sehingga fakta-fakta dan gagasan-gagasan yang
tidak kentara bisa menjadi pusat perhatian pengamat yang sambil lalu.”
Menurut Wiliamson, “Feature adalah tulisan kreatif yang terutama
dirancang untuk memberi informasi sambil menghibur tentang suatu kejadian
situasi atau aspek kehidupan seseorang”. Wiliamson menekankan pengertian
feature pada unsur kreativitas (dalam penciptaan), informatif (isinya) dan
menghibur (gaya penulisannya) dan boleh subyektif (penuturannya). Ketiga syarat
utama ini mutlak ada dalam feature, sedangkan unsur subyektifitas tidak mutlak.
Feature merupakan tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu
objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur,
meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000).
Sisi-sisi kemanusiaan atau human interest merupakan aspek yang paling dominan
dalam sebuah penulisan feature. Dalam penulisan feature, penulis sering
memasukkan unsur kehendak, opini atau subyektifitas pandangan dari penulis itu
sendiri. Opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh,
serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan
kredibilitasnya.
Feature dapat dikatakan juga sebagai artikel yang kreatif, terkadang
subyektif, yang dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi
kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Feature
memungkinkan reporter ‘’menciptakan’’ sebuah cerita. Meskipun masih diikat
etika bahwa tulisan harus akurat karangan fiktif dan khayalan tidak boleh, reporter
bisa mencari feature dalam pikirannya, setelah mengadakan penelitian terhadap
gagasannya itu. Secara kasar karya jurnalistik bisa dibagi menjadi tiga, pertama
straight/spot News berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada
publik (sering pula disebut breaking news) Kedua, news feature, memanfaatkan
materi penting pada spot news, umumnya dengan memberikan unsur
human/manusiawi di balik peristiwa yang hangat terjadi atau dengan memberikan
latarbelakang (konteks dan perspektif) melalui interpretasi. Dan ketiga, feature
bertujuan untuk menghibur melalui penggunaan materi yang menarik tapi tidak
selalu penting.
2.2. Ciri-Ciri Feature
1. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu
peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan,
rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).
2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita hanya
berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik
kembali dan tetap aktual.
3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu
kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca
mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar,
majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi, radio, web dan blog)
5. Panjang tak Tentu
Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga
tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah
feature tergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang
diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat
dari awal sampai akhir.
2.3.Unsur-Unsur Tulisan Features
2.3.1 Sifat-Sifat Feature
Feature merupakan berita yang berfungsi sama dengan berita umumnya, tetapi
dengan gaya bahasanya yang terkesan seperti seni itu adalah ciri khas dari feature.
Target yang ingin dicapainya adalah perasaan pembaca bukan rasio, seperti
sasaran berita umumnya.
Ada beberapa sifat feature menurut Tempo (1979:6-8) yaitu:
1. Kreatif (adanya unsur kreativitas)
Feature membutuhkan kreativitas penulisnya, dalam mencari objek tulisan yang
khas, yang kadang-kadang merupakan peristiwa biasa, namun belum pernah atau
jarang terungkap.Dalam penyusunan feature, penulis tidak terlalu terikat pada
tekhnik penyajian tertentu. Penyajian feature dapat berbeda-beda tergantung pada
kekhasan penulisnya. Kreativitas penulis sangat dituntut untuk menuturkan
informasi yang diperolehnya. Penyajian permasalahan dikembangkan dengan
kreativitas penulisnya. Kadang ada pakar yang menyebut feature lebih mendekati
sastra. Persamaan ini dilihat dari sudut pandang tekhnik penyajiannya yang
membolehkan pemanfaatan kreativitas. Kesamaan featuredengan sastra bukanlah
dari sudut data dan fakta. Dalam featuretetap dimuat data dan fakta yang benar
dan akurat.
2. Variatif (adanya unsur menghibur)
Sebuah feature ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan mampu
membangkitkan imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata, komposisi atau
rangkaian kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-fakta yang diperoleh
ditulis tidak monoton, hidup dan variatif. Feature disusun dengan penyajian yang
bisa membuat pembaca mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang karena terlalu
sibuk bekerja. Karena disajikan dengan gaya santai, feature diharapkan dapat
menghibur pembaca. Featureadalah bentuk komunikasi yang santai. Feature
banyak ditemukan dalam surat kabar mingguan. Sajiannya yang menghibur dapat
membantu pembaca untuk menyegaran kembali pemikirannya. Surat kabar
mingguan tidak tepat kalau isinya banyak berbentul berita langsung.
3. Subyektif (adanya unsur subjektivitas)
Feature bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang, wawasan,
intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya. Dalam menyusun feature,
penulis dibolehkan memasukkan unsur subjektivitas. Ini dimaksudkan agar
featurebisa lebih menarik dan tersaji dengan lancar. Wartawan boleh memasukkan
perasaan atau emosional sebatas untuk memudahkan penyajian, pikiran, dan
pemahaman terhadap permasalahan dalam feature. Subjektivitas pada feature
hanya sebatas untuk memudahkan penyajian, tidak untuk pengolahan data-data.
Data-data yang subjektif hanya terdapat dalam sastra. Inilah yang membedakan
feature dengan sastra.
4. Informatif
Feature membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk merasakan
gambaran dari suaru kejadian, atau mempengaruhinya bertindak atau percaya.
Nilai informativefeature berbeda dengan berita langsung yang benar-benar
menyajikan informasi. Informasi dalam feature lebih mendalam dan lengkap.
Feature disusun dan ditujukan untuk mengemukakan informasi-informasi penting
dan bermanfaat bagi pembaca.Feature memuat ibnformasi-informasi yang
mungkin diabaikan dalam penulisan berita langsung. Banyak persoalan yang tidak
layak menjadi berita atau reportase, namun perlu dan bermanfaat untuk diketahui
masyarakat. Yang cocok untuk mengungkapkan hal ini adalah dengan melalui
feature.
2.3.2 Jenis-Jenis Feature
Adapun jenis-jenis feature, di antaranya:
1. Feature Berita
Tulisan feature yang lebih banyak mengandung unsur berita, berhubungan dengan
peristiwa actual yang menarik perhatian khalayak.
2. Feature Artikel
Tulisan feature yang lebih cenderung ke dalam sastra. Biasanya dikembangkan
dari sebuah berita yang tidak actual lagi atau berkurang aktualitasnya. Misalnya,
tulisan mengenai keadaan atau suatu kejadian, seseorang, suatu hal, suatu
pemikiran, tentang ilmu pengetahuan.dan lain-lain yang dikemukakan sebagai
laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan menghibur.
Berdasarkan tipenya, maka feature dapat dibedakan menjadi:
a. Feature Human Interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan
atau kebencian, simpati dan sebagainya). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat
di rumah sakit, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah terpencil, atau kisah
seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
b. Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biografi. Misalnya riwayat hidup
seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang
yang meiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi.
c. Feature Perjalanan. Misalnya, kunjungan ke tempat bersejarah di dalam atau di
luar negeri, atau ke tempat yang jarang di kunjungi orang. Dalam feature jenis ini,
biasanya unsure subjektivitas menonjol, karena biasanya penulisnya yang terlibat
langsung dalam pweristiwa/ perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “saya”, atau
“kami” (sudut pandang- point of view-orang pertama).
d. Feature Sejarah yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa
proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan dengan memunculkan “tafsir
baru” sehinggga tetap terasa aktual untuk masa kini.
e. Feature Petunjuk Praktis (Tips), artikel, Guidance Feature, atau mengajarkan
keahlian- how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangu
rumah, dan sebagainya.
f. Feature komunitas di majalah atua koran sekolah, biasanya tipe informatif
menghubungkan sekolah dengan bagian dari suatu komunitas yang berkaitan
dengan murid. Banyak koran sekolah dewasa ini mempunyai feature tentang
aspek-aspek pengadilan remaja, kepolisian, pendaftaran pemilu, unit gawat
darurat rumah sakit, bahkan perawatan dirumah dan panti jompo. Jika dipakai,
semua subjek ini harus menarik bagi pembaca di sekolah atau kampus.
g. Feature Interpretatif yaitu menjelaskan beragam aspek sekolah atau kampus,
atau masyarakat pada umumnya, seperti pameran seni, pelajaran baru, perubahan
syarat nilai kelulusan, problem keuangan sekolah atau pemda, dan sebagainya.
h. Feature wawancara simposium adalah diskusi panel tentang topik terbaru yang
menarik pembaca. Beberapa contohnya adalah opini tentang sistem konseling,
informasi mahasiswa, uang jasa untuk dosen, persyaratan kelulusan dan lain
sebagainya. Latar belakang penulis harus dimasukkan dalam berita.
2.3.3 Struktur Feature
Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik, yang terdiri
dari:
1. Judul (head)
2. Teras (Lead). Lead, intro atau teras feature, berisi hal terpenting untuk menarikl
perhatian pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang dimualinya
penulisan
3. Bridge atau jembatan antara lead dan body
4. Tubuh tulisan (Body)
5. Penutup (ending) yang biasanya mengacu kepada lead, menimbulkan kenangan
atau kengerian, menyimpulkan yang telah diceritaakan atau mengajukan
pertanyaan tanpa
2.4. Teknik Penulisan Feature
Setelah reporter mengumpulkan informasi berita, maka selanjutnya adalah proses
penulisan dan penyusunan berita. Reporter harus menulis teras berita yang pendek
tetapi menarik bagi pembaca sehingga mereka tidak cepat-cepat beralih ke berita
lain.
Teras dari tulisan feature bukan ringkasan isi berita. Teras feature sering kali
berisi contoh, kisah ringan atau pernyataan yang membuka nuansa berita. Teras
berita yang unik, mencolok dan menarik dapat diaplikasikan saat menulis tulisan
feature.
Biasanya, feature punya paragraf utama atau paragraf fokus sesudah teras berita.
Paragraf inti atau fokus ini mengaitkan teras berita ke dalam fokus berita. Paragraf
inti membantu pembaca memahami point utama berita dan memberi alasan bagi
pembaca mengapa ia harus membaca berita tersebut. Paragraf utama akan memuat
isi berita terkini jika berita feature ini dikaitkan dengan suatu kejadian.
Berita feature dapat ditata dalam bentuk apa saja dan bisa di tulis dengan panjang.
Penulis sering menggunakan alat fiksi seperti ketegangan, kejutan, dialog,
deskripsi, narasi dan klimaks dalam menegmbangkan isi berita feature jika
dimungkinkan dan tepat.
Tujuan utamanya adalah membuat berita terus mengalir dan menarik pembaca
tanpa henti. Susunlah berita sedemikian rupa sehingga pembaca dapat membaca
dengan urutan logis.
Penataan susunan akan bervariasi bergantung pada tipe beritanya. berita feature
dapat ditulis secara kronologis. Atau bisa juga dengan teknik flashback seperti
dalam film. Jika penulis menggunakan elemen kejutan dan ketegangan, maka
pikatlah perhatian pembaca dengan sedikit informasi sembari tetap
mempertahankan ketertarikan pembaca. Ini adalah tugas yang amat sulit. Penulis
feature harus menyusun outline struktur beritanya sebelum mereka menulis.
Contoh feature:
Judul :Janda Pejuang Diberi Cuma Rp50 ribu
Disusun oleh : Tiorina Nainggolan
Ditonton ribuan pasang mata, dua janda veteran perang gerilya dipanggil lewat
pelantang agar memasuki lapangan Ambarita. Pukul 11.00 siang itu, 17 Agustus
2013, pengibaran bendera Merah Putih baru saja kelar dalam upacara peringatan
dirgahayu Republik Indonesia. Salah satu janda pejuang sempat terpinga-pinga
setelah pejabat Kecamatan Simanindo menyalamkannya sepucuk amplop putih.
“Apa ini, Pak?” tanya dia kepada aparat yang menjabat tangannya. Dijawab
bahwa isi amplop adalah sekadar bantuan dana tali asih bagi janda bekas pejuang
kemerdekaan.
“Oh, terima kasih untuk kalian.” Si nenek pun semringah, lalu kembali duduk.
Beberapa birokrat, anggota DPRD Samosir, dan tokoh masyarakat yang duduk di
podium bertepuk tangan.Saya menghampiri kedua istri veteran itu. Terlihat
mereka diam-diam membuka amplop. Isinya …, olala! Hanya satu lembar uang
pecahan Rp50 ribu.
Ditanya bagaimana perasaannya memperoleh bantuan berupa uang receh, Tiorina
Nainggolan (82 tahun), salah satu janda veteran, berkomentar singkat: berapa pun
jumlahnya, “Terima kasih kepada pemerintah.”Suami Tiorina Nainggolan,
Martogu Rumahorbo, meninggal pada 1994. Martogu ikut berperang di hutan
Harangan Ganjang, Kabupaten Simalungun, sebelum dan sampai tahun 1945.
Karena kendala administrasi, Martogu mesti berupaya selama sepuluh tahun
sebelum akhirnya mendapat dana tunjangan kehormatan veteran dari negara. Kini
istrinyalah, Tiorina, yang mencairkan dana Rp1 juta lebih sedikit itu saban bulan
dari kantor pos.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Feature dalam arti luas merupakan tulisan-tulisan di luar berita, dapat berupa
tulisan ringan, berat, tajuk rencana, opini, sketsa, laporan pandangan mata dan
sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, feature adalah tulisan yang sifatnya
dapat menghibur, mendidik, memberi informasi, dan lain sebagainya mengenai
aspek kehidupan dengan gaya yang bervariasi (Zain, 1993).
Feature merupakan berita yang berfungsi sama dengan berita umumnya, tetapi
dengan gaya bahasanya yang terkesan seperti seni itu adalah ciri khas dari feature.
Target yang ingin dicapainya adalah perasaan pembaca bukan rasio, seperti
sasaran berita umumnya.
Adapun jenis-jenis feature, di antaranya: Feature Berita, Feature Artikel.
Sedangkan berdasarkan tipenya, maka feature dapat dibedakan menjadi: Feature
Human Interest (langsung sentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau
kebencian, simpati dan sebagainya), Feature pribadi-pribadi menarik atau feature
biografi, Feature Perjalanan, Feature Sejarah, yaitu tulisan tentang peristiwa masa
lalu, Feature Petunjuk Praktis (Tips), artikel, Feature komunitas di majalah atau
koran sekolah, Feature Interpretatif, Feature wawancara simposium.
Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik, yang terdiri
dari:
a)Judul (head),
b) Teras (Lead). Lead, intro atau teras feature,
c) Bridge atau jembatan antara lead dan body,
d)Tubuh tulisan (Body),
e) Penutup (ending).
Teknik Penulisan Feature terlebih dahulu reporter mengumpulkan informasi berita
kemudian proses penulisan dan penyusunan berita. Dalam penulisan berita
reporter harus menulis teras berita yang menarik, setelah itu, biasanya feature
punya paragraf utama atau paragraf fokus sesudah teras berita. Paragraf inti atau
fokus ini mengaitkan teras berita ke dalam fokus berita. Susunlah berita
sedemikian rupa sehingga pembaca dapat membaca dengan urutan logis.
3.2 Saran
Menulis feature sama halnya menulis karya nonfiksi lain, namun feature ditulis
dalam bentuksuatu informasi yang mengandung sisi human interest . Adabaiknya
bagi yang ingin menulis feature harus memerhatikan terlebih dahulu teknik-teknik
penulisannya agar mempermudah dalam menulis feature.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Syamsul M. Ramli, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009
Ermanto, Wawasan Jurnalistik Praktis, Yogyakarta: Cinta Pena, 2005.
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, JURNALISTIK: Teori dan
Praktik,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor: Ghalia Indonesia,
2008.
Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005
Tom E. Rolnicki,dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme,Terj. Tri Wibowo Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008.
Wahyudi J.B, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Jakarta: Pustaka Utama
Grafiti, 1996.
http://grahamediaschool.com/penulisan-berita-feature/
http://fimelrizqi.blogspot.com
http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/28/feature-271612.htm

Anda mungkin juga menyukai