Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK PENULISAN FEATURE DAN OPINI


FEATURE DAN UNSUR-UNSURNYA

Dosen Pengampu : Septy Anggraini, M. Pd.


Disusun Oleh :
Kelompok 03
Dewi Sapera (2141010150)
Fahra Tri Nurlita (2141010157)
Helga Malya Razita (2141010166)
Dhien Eli Novia (2141010237)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN RADEN INTEN LAMPUNG
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang kami harapkan. Kami
juga berterima kasih kepada Ibu Septy Anggraini, M. Pd. selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Teknik Penulisan Feature dan Opini kami. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan Feature dan Opini. Selain itu,
makalah ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar feature
dan unsur-unsurnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bisa membangun selalu kami
harapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu dan Teman-
teman yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga
Allah SWT selalu meridhai setiap kegiatan kita. Aamiin.

Bandar Lampung, 17 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………. 1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………… 1
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 2
2.1. Pengertian Feature ..……………………………….….……………2
2.2. Kedudukan dan Fungsi Feature………………………..….………. 2
2.3. Unsur-Unsur Feature ……….………………………………….…. 3
2.4. Ciri-Ciri Feature ……………………………... ……….…………. 5

BAB III PENUTUP ………………………………….…………..………. 7


Simpulan ………..…………………………………..………………… 7

DAFTAR PUSTAKA ………………….………….……………………… 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika jurnalistik dirumuskan sebagai proses peliputan, pembuatan dan
penyebarluasan berita, maka media massa adalah wadah, sarana atau tempat
dituangkannya hasil proses tersebut. Media massa merupakan channel of mas
communication, yaitu saluran atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi
massa yang diarahkan kepada orang banyak, seperti Koran, Majalah, Radio, Televisi dan
Film . Media massa dapat juga disebut sebagai salah satu faktor yang menentukan
pembentukan suatu masyarakat pada masa yang akan datang. Media massa dalam hal ini
media cetak atau identik dengan pers, tidak hanya mengelola berita saja untuk dimuat
dalam surat kabarnya melainkan juga memuat Feature atau yang kerap kali sering disebut
opini.
Feature biasanya merupakan cerita atau tulisan yang panjang sehingga
membutuhkan ruang yang cukup luas. Feature memiliki beberapa seluk-beluk yang perlu
diketahui seperti ciri-ciri, karakteristik, atau bahkan unsur-unsur yang harus ada di
dalamnya. Maka dari itu, tujuan dibuatnya makalah ini ialah sebagai pengetahuan bagi
kita untuk mengetahui salah satu seluk beluk dari feature tersebut yaitu unsur-unsurnya.
Semua akan dijelaskan dalam bab pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan feature?


2. Apa saja kedudukan dan fungsi feature ?
3. Apa saja unsur-unsur feature ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian feature.
2. Menjelaskan kedudukan dan fungsi feature.
3. Menjelaskan unsur-unsur feature.
4. Memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Feature dan Opini.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Feature
Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang kadang subyektif, yang terutama
dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang
suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan (Wicaksono, 2007). Sedangkan pendapat
lain mengatakan feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek
atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan,
serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000).
Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek yang paling dominan
dalam sebuah produk tulisan feature. Santana (2005) mengemukakan, feature itu
merupakan suatu informasi yang human interest. Terkait dengan ketertarikan dan minat
orang tentang people (orang) danthings (pikiran orang itu), yang mungkin unusual (tidak
lazim) dan ketidakbiasaan itu yang membuat informasi tersebut menjadi menarik. Kisah
human interest feature, menurut Santana (2005) menjadi "hidup", berwarna, ketika
khalayak diajak membayangkan rincian atau detail, latar belakang peristiwa, dan tindakan-
tindakan tertentu. Cara demikian seakan-akan membawa pembaca media cetak, pendengar
radio atau pemirsa televisi ketempat kejadian. Mengikuti apa yang diketahui dan dirasakan
penulis, seperti sedih atau gembira.
Feature dapat dikatakan juga sebagai artikel yang kreatif, terkadang subyektif,
yang dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan. Feature memungkinkan reporter
"menciptakan" sebuah cerita. Meskipun masih diikat etika bahwa tulisan harus akurat
karangan fiktif dan khayalan tidak boleh, reporter bisa mencari feature dalam pikirannya,
setelah mengadakan penelitian terhadap gagasannya itu.
2.2. Kedudukan dan Fungsi Feature
1. Sebagai pelengkap sekaligus Feature sebagai pelengkap yang disajikan seperti
pendek, penuh daya tarik, sehingga benar-benar menggoda dan menghilangkan
kesan membosankan dan menjenuhkan penyajian berita.
2. Sebagai pemberi informasi yang menarik peristiwa terjadi. Tak selamanya fakta
suatu peristiwa disajikan dalam bentuk para reporter tidak jarang mengemas suatu
atau peristiwa justru bentuk feature. Pertimbangan itu antara ialah keunikan, sifat

2
yang melekat suatu peristiwa seperti kemalangan atau musibah, dan asumsi efek
diharapkan muncul dari khalayak fakta peristiwa tersebut dimuat.
3. Sebagai penghibur sarana rekreasi dan pengembangan imajinasi yang yang
mengandung bobot rekreasi lebih kuat, menyajikan hiburan, membangun serta
mengangkat fantasi yang sangat diperlukan bagi keseimbangan kejiwaan seseorang
segala tingkatan usia.
4. Sebagai pemberi nilai makna terhadap peristiwa. Dengan berita dilihat dari
kuantitatif: angka, jumlah, statistik. Fakta disajikan dalam bentuk feature,
sesungguhnya menghadirkan sekaligus memberi makna terhadap dimensi kualitatif
atas peristiwa, situasi, atau keadaan. Jadi, berlebihan apabila dikatakan
sesungguhnya merupakan dan suara media massa.
2.3. Unsur-Unsur Feature
Sebagai sebuah cerita, feature dibangun dengan berpijak pada beberapa unsure
pokok. Dalam cerita pendek, unsur-unsur pokok itu meliputi: karakter, mood atau suasana,
tema, gaya, sudut pandang (point of view), dan setting. Menurut kritikus sastra Jakob
Sumardjo, seorang pengarang terikat pada unsur-unsur itu meskipun ia bisamencari variasi
tersendiri. Seorang penulis bisa menekankan pada karakter atau tema, tapi tetap ia tidak
bisa melepaskan diri dari unsur-unsur yang lain. Berikut penjelasan unsur feature yang
diadaptasi dari cerpen menurut Haris Suma diria dalam bukunya Jurnalistik Indonesia:
Menulis Berita dan Feature (2014:183-189)
1. Tema
Tema adalah ide sebuah cerita. Dalam feature, ide sering muncul dari
berbagai peristiwa berita yang sifatnya aktual dan faktual. Ide tidak diperoleh lewat
imajinasi, tetapi dipetik dari informasi, hasil penelusuran referensi, kerja observasi,
pilihan visitasi, dan proses konfirmasi kesuatu atau berbagai pihak yang terkait.
Wartawan sebagai penulis feature, sama sekali tak terlibat, dan memang tidak boleh
terlibat, untuk melakukan suatu tindakan apapun. Wartawan sebagai penulis cerita
hanya berhak melakukan rekonstruksi dan visualisasi atas apa yang dilakukan
tokoh cerita sesuai dengan setting peristiwa yang terjadi
2. Sudut Pandang
Sudut pandang (point of view) pada dasarnya adalah visi pengarang, artinya
sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu kejadian cerita. Cerita
feature, dengan merujuk pada sudut pandang, umunya lebih menyukai sudut
pandang orang ketiga. Dengan sudut pandang orang ketiga, wartawan sebagai
3
penulis feature, tahu tantang segalanya. Ia bisa menceritakan apa saja yang ia
perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkan.
Sebagian kecil wartawan, menyukai sudut pandang orang pertama dengan
memerankan tokoh aku. Sudut pandang manapun yang dipilih, sesungguhnya
bergantung pada selera wartawan atau reporter, redaktur, sertasifat dan bobot
materi cerita yang ingin disampaikan kepada khalayak.
3. Plot
Plot bukan jalan cerita. Dengan mengikuti jalan cerita kita dapat menemukan
plotnya. Sesuatu yang menggerakan cerita adalah plot, yaitu segi rohaniah dari
kejadian. Plot sering dikupas menjadi lima elemen: pengenalan, timbulnya konflik,
konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan soal (Sumardjo, 2004:15-16). Feature
yang baik harus memiliki plot. Feature tidak mewajibkan pemunculan dan
penajaman konflik dalam rangkaian adegan cerita. Feature mengangkat suatu
situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya factual objektif. Tidak semua
aspek kehidupan yang diangkat dalam cerita feature mangandung unsure konflik.
Jadi, hanya pada peristiwa tertentu saja unsure konflik dan klimaks itu diperlukan
atau dihadirkan.
4. Karakter
Suatu cerita feature disebut baik, apabila karakter tokohnya dilukiskan
dengan jelas,tegas, ringkas, dan spesifik. Setiap punya karakter atau kepribadian
masing-masing, yang sekaligus membedakan dirinya dengan orang lain. Tokohlah
yang menentukan segala-galanya dalam cerita. Pengarang tidak perlu pegang
kemudi. Iahanya membiarkan saja tokoh-tokoh cerita yang dipilihnya itu hidup dan
bergerak sendiri menurut wataknya masing-masing, dan menciptakan situasi,
membuat masalah, menimbulkan ketegangan, mencetuskan klimaks, dan akhirnya
menutup cerita (Lajos Egri dalam Dipenogoro, 2003:51).
5. Gaya
Gaya adalah ciri khas pengungkapan seseorang. Cara bagaimana seorang
pengarang memilih tema, persoalan, meninjau persoalan dan menceritakan nya
sebagai sebuah cerpen. Sebagai cerita, feature ditulis oleh wartawan atau reporter
dengan gaya masing-masing. Ada wartawan yang sangat mengagumi gaya Putu
Wijaya, ada yang sangat menyukai gaya Ahmad Tohari, dll. Berbeda dengan berita
yang gaya penulisannya sama karena mengacu pada teknik melaporkan, pola pira
mida terbalik, dan rumus 5W+1H.
4
6. Suasana
Suasana dalam cerita pendek membantu menegaskan maksud. Di samping
itu suasana juga merupakan daya pesona sebuah cerita. Sama halnya dengan
feature, tidak ada cerita feature tanpa suasana. Karena suasana itulah yang bisa
menghidupkan berita feature sehingga memikat pembaca, enak dibaca, berjiwa,
dan sanggup melantunkan pesan-pesan moral tertentu yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Menulis feature adalah melukis suasana peristiwa. Dari suasana itulah
kemudian timbul imajinasi dan fantasi pembaca, pendengar atau pemirsa.
7. Lokasi Peristiwa
Setting tidak hanya menunjukkan tempat kejadian dan kapan terjadinya,
tetapi berkaitan juga dengan karakter, tema, suasana cerita. Feature juga harus
mengandung unsure ini. Dalam feature, unsure tempat/setting, tidak sekadar
sebagai keterangan pelengkap sebagaimana dijumpai pada berita langsung. Dalam
feature, setting justru memainkan peran yang amat menentukan jalannya cerita.
Setting bencana alam seperti gempa dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumut
pada 26 Desember 2004, dengan korban tewas lebihdari 100 ribujiwa, misalnya,
memunculkan aroma tragedy kemanusiaan yang luar biasa.
2.4. Ciri-Ciri Feature
1. Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah feature adalah is harus mengandung unsur
sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan
feature mirip dengan sebuah cerpen (cerita pendek) atau novel bacaan ringan dan
menyenangkan – namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang
penulis feature pada dasarnya atau pada prinsipnya adalah seorang yang bercerita.
2. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari
suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian
pendahuluan, rincian atau uraian, dan kesimpulan atau penutup (punch).
3. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebasian berita. Berita hanya
berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik
kembali dan tetap actual.

5
4. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu
kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca
mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
5. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar,
majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi, radio, web dan blog)
6. Panjang tak Tentu
Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga
tulisan feature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah
feature tergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang
diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat dari
awal sampai akhir.

6
BAB III

KESIMPULAN

Feature yang merujuk pada sudut pandang, umunya lebih menyukai sudut pandang
orang ketiga. Dengan sudut pandang orang ketiga, wartawan sebagai penulis feature, tahu
tentang segalanya. Feature yang baik harus memiliki plot. Feature tidak mewajibkan
pemunculan dan penajaman konflik dalam rangkaian adegan cerita.

Feature mengangkat suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan yang sifatnya faktual
dan objektif. Tidak semua aspek kehidupan yang diangkat dalam cerita feature mangandung
unsur konflik. Suatu cerita feature disebut baik, apa bila karakter tokohnya dilukiskan dengan
jelas, tegas, ringkas, dan spesifik. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah harus
mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya,
tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ermanto. 2005. Wawasan Jurnalistik Praktis. Yogyakarta : Cinta Pena.
AAmidor, Abraham et al. 2013. Real Feature Writing: Story Shapes and Writing Stragtegies
From The Real World Of Journalism. ed. Abraham AAmidor. NewYork and London:
Routledge.

Dunham, Richard Scott. 2020. Multimedia Reporting: How Digital Tools Can Improve.

Anda mungkin juga menyukai