1. A. Pengertian Feature
Feature adalah karangan khas berupa tulisan di media massa selain berita
dan artikel yang menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan
riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara
kerjanya, dengan menggunakan gaya atau teknik penulisan karya sastra
seperti cerpen atau novel.
Pengertian praktisnya, feature adalah karya jurnalistik yang penulisannya
menggunakan gaya bahasa sastra, bercerita atau bertutur (story telling),
layaknya menulis cerpen atau novel.
feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus
mengikuti rumus klasik 5W + 1 H dan bisa dibedakan dengan berita, artikel
(opini), kolom, dan analisis berita.
“Kita punya kisah atas fakta-fakta telanjang,” kata William L Rivers (1967),
“dan itu kita sebutkan sebagai “berita”. Disamping berita, lanjut Rivers, kita
jumpai lagi tajuk rencana, kolom, dan tinjauan, yang kita sebutkan “artikel”
atau “opinion pieces”. Sisanya yang terdapat dalam lembaran surat kabar,
itulah yang disebutkan karangan khas (feature).
Awal mula lahirnya feature dalam jurnalistik (tulisan di suatu surat kabar
harian) diperkenalkan oleh novelis Amerika, Thomas Wolfe.
B. Jenis-jenis Feature
4. Feature Sidebar
Feature sidebar adalah feature human interest yang melengkapi berita
utama atau memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa
besar, misalnya kisah korban selamat dari tsunami, nasib pengungsi
yang kehilangan rumah ketika banjir.
5. Feature Biografi
6. Feature Profil
7. Feature Perjalanan
8. Feature Penjelasan
9. Feature Sejarah
1. Membuat Outline
Goenawan Mohamad menekankan pentingnya penulisan outline (kerangka
tulisan): pembuka tulisan, isi, dan penutup. Akibat tidak ada outline, penulis
atau seorang wartawan tidak dapat fokus dengan apa yang ditulisnya,
kacaunya urutan cerita dan terjadi pengulangan yang tak perlu.
Dalam membuat tulisan, kita harus menentukan bagian awal yang akan kita
ceritakan. Kita harus menguasai bahan dan mempunyai gambaran lebih
dulu.
Kita harus membuat tulisan secara urut. Macam-macam jenis urutan yakni
urutan kronologis, urutan ruang, urutan logis.
Urutan sebab-akibat
Urutan akibat – sebab
Urutan khusus – umum
Urutan umum-khusus
Urutan pemecahan masalah.
2. Menulis Teras
Kunci penulisan feature yang baik terletak pada paragraf pertama,
yaitu lead. Mencoba menangkap minat pembaca tanpa lead yang baik, sama
dengan mengail ikan tanpa umpan.
Lead ini sama dengan yang dipakai dalam penulisan hard news. Yang ditulis
hanya inti ceritanya, kemudian terserah pembaca apakah masih cukup
berminat mengikuti kelanjutannya.
Lead ringkasan ini sering dipakai bila reporter mempunyai persoalan yang
kuat dan menarik, yang akan laku dengan sendirinya. Karena lead ini sangat
gampang ditulis, banyak reporter yang langsung memilihnya bila diuber
deadline, atau bila ia bingung untuk mencari lead yang baik.
Lead ini yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik
pembaca, dan membenamkannya.
Kutipan yang dalam dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila
yang dikutip orang yang terkenal. Kerugian lead semacam ini adalah bahwa
kutipan yang dipilih bisa keluar dari isi cerita, bila tekanan pokok diletakkan
kepada kutipan itu saja.
Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead
imajinatif. Wartawan menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang
sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh teras
jenis ini ialah rasa ingin tahu pembaca.
Ciri-ciri teras ini adalah ditemukannya kata “Anda”, yang disisipkan pada
paragraf pertama atau di tempat lain.
Lead ini biasanya pendek dan ringan. Umumnya dipakai teka-teki dan
biasanya hanya memberikan sedikit, atau sama sekali tidak, tanda-tanda
bagaimana cerita selanjutnya.
Lead ini memikat dan informatif. Gayanya yang khas dan tak kenal
kompromi itu bisa menarik pembaca, hingga ceritanya bisa laku.
Dalam menulis isi, setiap alinea menguraikan lebih rinci persoalan yang
disebut alinea sebelumnya. Bahan cerita disajikan dalam alinea – alinea yang
terpisah, secara lengkap.
Gunakan alinea pendek. Paragraf atau alinea yang panjang hanya membuat
pembaca segan pembaca. Potonglah alinea yang kelihatan terlalu panjang.
Tulisan singkat dan sederhana. Kalimat majemuk yang panjang kadang kala
memang benar menurut tata bahasa.
Isi feature berisi hasil liputan. Cerita bisa dibuat secara kronologis, berurutan
dengan kalimat sederhana dan pendek-pendek.
Usahakan tulisan kita bukan hanya berisi informasi belaka, tapi juga diselingi
deskripsi suasana, karakter sosok yang kita sampaikan, atau hal-hal ringan
lainnya.
4. Penutup
Penutup Feature adalah bagian akhir. Dalam berita, tidak ada penutup.
Untuk feature, setidak-tidaknya ada empat jenis penutup:
1. Penutup Ringkasan.
Merangkum kembali cerita-cerita yang lepas untuk mengacu kembali ke intro
awal atau lead.
2. Penutup Penyengat.
Membuat pembaca kaget karena sama sekali tak diduga-duga. Seperti kisah
detektif saja.
3. Penutup Klimaks.
Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologis. Jadi,
penyelesaiannya jelas. Di masa lalu, ada kegemaran menulis penutup yang
singkat dengan satu kata saja: Semoga. Sekarang, hal seperti ini menjadi
tertawaan. Ini sebuah bukti bahwa setiap masa ada kekhasannya.
Cerita berakhir dengan mengambang. Ini bisa merupakan taktik penulis agar
pembaca merenung dan mengambil kesimpulan sendiri, tetapi bisa pula
masalah yang ditulis memang menggantung, masih ada kelanjutan, tetapi
tidak pasti kapan.