Anda di halaman 1dari 20

Tidak semua kejadian atau peristiwa layak

terbit di koran.
Berikut rukun iman (nilai berita) yang
harus dipenuhi, sehingga tulisan menjadi
layak muat.
Nilai Berita
• Timelines : Bisa jadi waktunya sudah lewat tetapi
masih terus menjadi pembicaraan banyak orang.
Ukurannya adalah luasnya pembicaraan mengenai
peristiwa atau masalah.

• Aktual : Baru saja terjadi.

• Magnitude : Berpengaruh sangat luas,


mengagetkan banyak orang, membuat pembaca
terhenyak. Seperti, kenaikan harga BBM.
• Prominence : Ketokohan. Melibatkan orang
terkemuka, orang penting, atau orang terkenal.
Bisa tokoh formal bisa nonformal.

• Dramatik : Menggambarkan secara detail,


mengandung suatu proses, sehingga pembaca
seolah melihat langsung peristiwa yang terjadi.

• Inovasi : Temuan-temuan baru. Bisa berupa


teknologi atau bisa sistem.
• Human Interest : Sesuatu yang menyentuh rasa
kemanusiaan atau menggugah emosi, sehingga
menjadikan sedih, menangis, tertawa, bahagia,
dan sebagainya.

• Unik : Aneh, sesuatu yang berbeda dengan


kenyataan pada umumnya.

• Eksklusif : Belum pernah dimuat di media lain.

• Elit : Sesuatu yang high class.


STRUKTUR TULISAN
Tulisan pada dasarnya terdiri atas judul,
pembukaan/lead, tubuh, dan penutup.
Judul terdiri atas satu kalimat dan mengandung
sari informasi yang akan dipaparkan pada tulisan.
Judul harus jelas, mudah dimengerti dengan
sekali baca dan menarik, serta tidak bombastis.
Panjang judul maksimal empat hingga enam kata.
Dalam menulis judul hindari singkatan tak
populer.
Pembukaan dalam penulisan berita disebut teras
berita atau lead.

Ada sejumlah cara penulisan lead, di antaranya:


1) Ringkasan (Menyajikan ringkasan informasi
yang paling penting)
2) Diskripsi (Mendiskripsikan sesuatu/seseorang)
3) Imbauan Langsung (Ditulis kalimat pernyataan
yang bernada imbauan, seolah penulis sedang
berbicara langsung kepada pembaca)
4) Kutipan (Ucapan langsung narasumber
dituliskan persis seperti yang diucapkan)
5) Penuturan (Ditulis dengan cara bercerita,
seperti kalimat yang digunakan dalam penulisan
fiksi)
6) Pertanyaan (Kalimat pertanyaan yang
menggugah kesadaran pembaca untuk
memikirkan sesuatu)
7) Pertentangan (Informasi yang disampaikan
menggambarkan adanya pertentangan antara dua
hal)
Tubuh tulisan merupakan tulisan yang
memaparkan persoalan yang hendak disampaikan
dan didukung argumentasi yang diperkuat bukti
atau contoh. Tulisan ini terdiri atas sejumlah
alinea dan disusun runtut serta ada keterkaitan
informasi antaralinea.

Penutup merupakan bagian akhir tulisan. Pada


bagian inilah informasi paling akhir disampaikan.
Penutup disusun dalam nada tulisan yang
menggambarkan pembaca bahwa tidak ada lagi
yang disampaikan.
TEKNIK WAWANCARA
Wawancara adalah merupakan teknik pengumpulan
data yang diperoleh secara langsung antara
pewawancara dengan narasumber. Sebagai sebuah
data, informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
diubah menjadi laporan tertulis.
Model Wawancara ada dua, yaitu wawancara
langsung/bertatap muka narasumber dan wawancara
tak langsung, misalnya telepon, chating, dan email
(wawancara tertulis).
 Setiap wartawan memiliki cara tersendiri guna
menemui dan memancing narasumber untuk
berbicara, secara umum teknik ini meliputi tiga
tahap, yaitu:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pasca-Wawancara
WAWANCARA
1. Menentukan topik atau masalah
2. Memahami masalah yang ditanyakan.
3. Menyiapkan pertanyaan.
4. Menentukan narasumber
5. Membuat janji –menghubungi narasumber atau
“mengintai” narasumber agar bisa ditemui.
6. Ajukan pertanyaan secara ringkas.
7. Jadilah pendengar yang baik. Ingat, tugas
wartawan menggali informasi, bukan “menggurui”
narasumber, apalagi ingin “unjuk gigi”.
PELAKSANAAN WAWANCARA
1. Datang tepat waktu.
2. Perhatikan penampilan sopan, rapi, atau sesuaikan
dengan suasana.
3. Kenalkan diri –jika perlu tunjukkan ID/Press Card.
4. Kemukakan maksud kedatangan –sekadar “basa-basi”
dan menciptakan keakraban.
5. Awali dengan menanyakan biodata narasumber,
terutama nama (nama lengkap dan nama panggilan
jika ada). Bila perlu, minta narasumber menuliskan
namanya sendiri agar tidak terjadi kesalahan.
MACAM-MACAM BERITA
1) Hard News/Straight News

Berita yang lugas, singkat, langsung ke pokok


persoalan dan fakta-faktanya. Biasanya harus cepat-
cepat dimuat, karena terlambat sedikit bisa basi.

Peristiwa ini yang mengandung unsur tiba-tiba


(tanpa diduga). Informasi terpenting dituliskan
pada bagian awal (teras berita) karena
menggunakan struktur piramida terbalik.
2) Soft News: berita yang dari segi struktur penulisannya
relatif lebih luwes dan isi tidak terlalu berat. Umumnya
tidak lugas, tidak kaku. Biasanya lebih banyak
mengangkat aspek kemanusiaan (human interest).

Dari segi bentuknya, soft news ada dua: News


Features dan Feature.

Feature adalah teknik penulisan yang khas berbentuk


luwes, tahan lama, menarik, strukturnya tidak kaku, dan
biasanya mengangkat aspek kemanusiaan. penulisannya
berkisah.
News Feature adalah Feature yang mengandung unsur
berita. Disajikan secara seru, menarik, dan dramatis.
LAPORAN MENDALAM
Penulisan ini membongkar persoalan sedalam-
dalamnya untuk memperoleh fakta dan
memetakan persoalan.
Liputan mendalam dilakukan dengan cara
interpretatif (mencoba memaknai hubungan
antarfakta agar memperoleh petunjuk fakta apa
saja yang perlu dicari dan dikumpulkan atau cara
investigatif)
OPINI/ARTIKEL
Karangan faktual secara lengkap dengan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Membahas fenomena yang sedang hangat
dibicarakan publik atau kontroversi.
Gagasan yang diangkat harus menyangkut
kepentingan sebagian besar khalayak pembaca..
Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer,
komunikatif
Gaya bahasa sesuai bahasa Indonesia yang benar.
Baik dalam segi ejaan, tanda baca, pemakaian huruf
besar kecil, maupun dalam susunan kata-kata.
Tulisan harus orisinal, bukan plagiat atau jiplakan,
serta mengandung unsur baru.
Singkat dan tuntas.
BAHASA JURNALISTIK
Ciri utamanya, yaitu efektif dan komunikatif.
Efektif terdiri singkat (tak bertele-tele), lugas (tak
berbunga-bunga), padat (kaya arti), langsung
pada pokok persoalan, tidak multi tafsir.
Komunikatif terdiri sederhana (hindari
pemakaian kata yang masih asing), mudah
dipahami, kata-kata yang merakyat, menarik
(menggelitik atau menggoda).

Anda mungkin juga menyukai