Makalah Teorema Konvolusi
Makalah Teorema Konvolusi
Oleh :
Frezy Susanto.M.H
(D41112277)
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II
TEORI KONVOLUSI
A. Teori Dasar
Secara umum konvolusi didefinisikan sebagai cara untuk mengkombinasikan dua
buah deret angka yang menghasilkan deret angka yang ketiga. Secara matematis,
konvolusi adalah integral yang mencerminkan jumlah lingkupan dari sebuah
fungsi a yang digeser atas fungsi b sehingga menghasilkan fungsi c. Konvolusi
dilambangkan dengan asterisk (*). Sehingga, a*b = c berarti fungsi a
dikonvolusikan dengan fungsi b menghasilkan fungsi c.
Dilihat dari jenis sinyalnya maka jenis konvolusi dibedakan menjadi jumlah
konvolusi yang dipakai pada sistem berwaktu diskrit dan integral konvolusi yang
dipakai pada sistem berwaktu kontinu.
1. Konvolusi Kontinyu
Keluaran sistem dengan tanggapan impuls h(t) dan masukan x(t) dapat
direpresentasikan sebagai:
y (t ) x( ) (t )
all
y(t ) x( p)h(t p)dp
y(t ) h( p) x(t p)dp
Kedua rumusan diatas dikenal sebagai integral konvolusi. Untuk dua fungsi
sembarang x(t) dan h(t) maka integral konvolusi r(t) dapat dinyatakan
sebagai:
r (t ) x( p)h(t p)dp
a) Komutatif
x(t)*y(t) = y(t)*x(t)
rxy(t) = ryx(t)
b) Distributif
x(t)*[y(t) z(t)] = [x(t)*y(t)] [x(t)*z(t)]
c) Asosiatif
x(t)*[y(t)*z(t)] = [x(t)*y(t)]*z(t) (c)
2. Konvolusi Diskrit
Konvolusi diskrit antara dua sinyal x(n) dan h(n) dapat dirumuskan sebagai
berikut:
r(n) x(n) * h(n) x(k)h(n - k)
all k
x(t) = 1 0<t<1
0, t lainnya dan,
h(t) = 1 1<t<2
0, t lainnya
Carilah sinyal r(t) yang merupakan hasil konvolusi dua isyarat tersebut.
Penyelesaian:
r (t ) x( p)h(t p)dp
Pada rumus diatas dapat dilihat bahwa untuk mencari nilai r(t) diperlukan
sinyal x(p) dan sinyal h(t-p).
x(t) = 1 0<t<1
0, t lainnya maka,
x(p) = 1 0<p<1
0, p lainnya
h(t-p) = 1 1<t-p<
0, t-p lainnya
h(t-p) = 1 -2+t<p<-1+t
0, p lainnya
1 1 1
-1 1 p -1 1 2 p t-2 t-1 1 p
Pada gambar diatas sinyal h(t-p) adalah sinyal h(-p) yang tergeser sejauh t.
Dari rumusan integral konvolusi dapat dilihat bahwa sinyal h(-p) dijalankan
dari -∞ sampai +∞. Nilai integral konvolusi dapat dibagi menjadi beberapa
kasus penggal waktu t yaitu:
(a) (b)
y(p) y(p)
(c) (d)
(c) Sinyal x(p) dan h(t-p) pada saat 2<t<3
Hasil konvolusi r(t) pada tiap penggal waktu tersebut adalah sebagai berikut
r (t ) x( p)h(t p)dp
r(t) = 0
b) Pada saat 1<t<2
Pada saat 1<t<2 batasan bawah integral konvolusi berdasar Gambar 2.2
(b) adalah 0 dengan batas atas t-1.
t 1
r (t ) x( p)h(t p)dp
0
t 1
r (t ) (1)(1)dp
0
r(t) = t-1
1
r (t ) x( p)h(t p)dp
t 2
1
r (t ) (1)(1)dp
t 2
r(t) = 1-(t-2)
= 3-t
r (t ) x( p)h(t p)dp
r(t) = 0
Dengan demikian hasil konvolusi secara keseluruhan adalah sebagai
berikut:
t-1 1<t<2
0, t lainnya
r(t)
t-1
1 3-t
1 2 3 t
Gambar 3 Sinyal r(t) hasil konvolusi x(t) dan h(t)
2. Konvolusi Diskrit
Dua buah isyarat diskrit x(n) dan y(n) mempunyai representasi sebagai
berikut:
x(n) = 1 n = -1,0,1
0, n lainnya
sedangkan,
1 n=1
y(n) = 2, n=2
0, n lainnya
Penyelesaian:
x(k) = 1 k = -1,0,1
0, k lainnya
1 k=n-1
y(n-k) = 2, k=n-2
0, n lainnya
a) Untuk n= -1
x(k) = (k+1) + (k) + (k-1)
r(-1) x(k)y(-1 - k)
all k
r(-1) = 0
b) Untuk n= 0
x(k) = (k+1) + (k) + (k-1)
r(0) x(k)y(-1 - k)
all k
r(0) = 1
c) Untuk n= 1
x(k) = (k+1) + (k) + (k-1)
r(1) = ...+(0)(0)+(1)(2)+(1)(1)+(1)(0)+(0)(0)+....
r(1) = 3
d) Untuk n= 2
x(k) = (k+1) + (k) + (k-1)
r(1) = ...+(0)(0)+(1)(0)+(1)(2)+(1)(1)+(0)(0)+....
r(1) = 3
e) Untuk n= 3
x(k) = (k+1) + (k) + (k-1)
y(-1-k) = 2(k-1) +(k-2)
r(1) = ...+(0)(0)+(1)(0)+(1)(0)+(1)(2)+(0)(1)+(0)(0)....
r(1) = 2
f) Untuk n= 4
x(k) = (k+1) + (k) + (k-1)
r(1) = ...+(0)(0)+(1)(0)+(1)(0)+(1)(0)+(0)(2)+(0)(1)....
r(1) = 0
Jadi secara keseluruhan hasil konvolusi antara x(n) dan h(n) adalah:
x(k) y(k)
1 2
1
-3 -2 -1 1 2 3 k -3 -2 -1 1 2 3 k
(a)
y(-k) y(n-k)
2 2
1 1
-3 -2 -1 1 2 3 k -3 -2 -1 1 2 3 k
(b)
r(n) 3
2
1
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 n
(c)
Gambar 4 (a) Sinyal x(k) dan y(k)
http://pengolahancitra.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=30
http://rasyid14.files.wordpress.com/2009/05/ringkasanturunanfungsi.pdf