Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhan untuk
berkomunikasi antarsatu dengan yang lain.  Salah satu alat yang biasa
digunakan manusia untuk berkomunikasi jarak jauh adalah pesawat telepon.
Teknologi pesawat telepon selalu mengalami kemajuan dari waktu ke waktu.
Walaupun jaman sekarang telah banyak bermunculan telepon genggam atau
yang biasa kita sebut handphone yang sangat canggih, tetapi saat ini pesawat
telepon juga masih banyak digunakan untuk beberapa kepentingan seperti di
kantor-kantor, instansi-instansi tertentu, dan beberapa rumah yang masih
menggunakan pesawat telepon.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah ditemukannya pesawat telepon?
2. Apa saja fungsi telepon dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana prinsip kerja listrik magnet pada pesawat telepon?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah ditemukannya pesawat telepon.
2. Mengetahui fungsi-fungsi telepon dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui prinsip kerja pesawat telepon dengan penerapan listrik
magnet.

1.4 Manfaat
Melalui pembahasan dalam makalah ini pembaca dapat mengetahui
sejarah ditemukannya pesawat telepon, fungsi telepon dalam kehidupan
sehari-hari, dan prinsip kerja dari pesawat telepon dengan penererapan listrik
magnet.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Telepon
Telepon berasal dari bahasa Yunani yaitu terdiri dari dua buah kata
yaitu tele yang berarti jauh, dan phone berarti bunyi. Telepon merupakan
pesawat atau alat penerima getaran bunyi dari jarak jauh. Pengertian telepon
dalam kehidupan sehari-hari mengandung pengertian mikrofon dan telepon.
Mikrofon berfungsi sebagai pengirim suara (yang menghadap mulut),
sedangkan telepon berfungsi sebagai yang menerima suara (yang menempel
pada telinga). Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan suara, terutama pesan yang berbentuk percakapan.
Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik
dalam jaringan telepon, sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk
berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
2.1.2 Sejarah Telepon
Telepon pertamakali ditemukan oleh Alexander Graham Bell. Ketika
itu, Graham Bell yang lahir pada tanggal 3 Maret 1847 di Edinburg ini hanya
tertarik pada pengajaran atau sekolah tempat orang-orang yang mengalami
kesulitan berbicara dan tuli. Graham Bell mengungkapkan keinginannya
untuk menciptakan suatu alat komunikasi dengan transmisi gelombang listrik.
Bell pun mengajak temannya Thomas Watson untuk membantu menyediakan
perlengkapannya. Penelitiannya dilakukan dengan menggunakan alat
pengatur suara dan magnet untuk menghantarkan bunyi yang akan
dikirimkan, peristiwa ini terbentuk pada tanggal 2 Juni 1875. Akhirnya,
terciptalah sebuah pesawat penerima telepon dan pemancar yang bentuknya
berupa sebuah piringan hitam tipis yang dipasang di depan elektromagnet.
Pada tanggal 14 Februari 1876, Bell mematenkan hasil penemuannya, tapi
baru resmi dipatenkan pada tanggal 7 Maret oleh US Patent Office untuk
“electric speaking telephone”. Bell terus memperbaharui penemuannya dan

2
untuk pertama kalinya dia berhasil mengirimkan suatu kalimat berbunyi
“Watson, come here, I want you” pada tanggal 10 Maret 1876.
2.1.3 Jenis-jenis Telepon
Telepon berdasarkan jaringannya dikelompokkkan menjadi tiga, yaitu
telepon kabel, selular, dan telepon internet.
1. Telepon kabel

Gambar 1.1 Telepon kabel


Sebagian orang masih mengenal Alexander Graham Bell (1847 –
1922) sebagai penemu telepon asal AS. Padahal sejak kongres AS pada
2002 ada ralat bahwa penemu telepon sesungguhnya adalah Antonio
Santi Guisppe Meucci atau kerap disebut Antonio Meucci. Berdasarkan
catatan sejarah Antonio menemukan sound telegrap, yaitu peralatan
komunikasi dalam bentuk suara di antara dua orang menggunakan
perantara kabel tahun 1871. Terlepas dari perdebatan siapa penemu
telepon, singkatnya pada tahun 1971 perusahaan telekomunikasi
diizinkan mengembangkan sistem komunikasi untuk kepentingan
bisnis. Hasilnya, berjuta-juta saluran telepon kabel digunakan
masyarakat.

3
2. Telepon selular

Gambar 1.2 Telepon selular


Telepon selular (ponsel) diawali pada tahun 1973, ketika Martin
Cooper dari Morola Corp, menemukan telepon genggam dengan berat
800 gram. Berat ponsel itu karena ukuran baterai yang besar untuk
keperluan tenaga. Kini ponsel jauh lebih ramping dan tipis. Teknologi
yang digunakan sudah memasuki generasi keempat (4G). Teknologi
yang menawarkan pendekatan yang menggabungkan teknologi
nirkabel, wireless, LAN, bluetooth, dll.
3. Telepon IP (Internet Protokol)

Gambar 1.3 Telepon IP


Telepon IP (Internet Protokol) dikembangkan Vocal Tec sejak
1995. Vocal Tec merintis pasar telepon IP dengan suatu perangkat
lunak untuk menghubungkan koneksi suara di antara dua komputer
melalui jaringan internet. Syarat dasar penggunaan telepon jenis ini
adalah komputer yang terhubung ke internet dengan piranti lunak
khusus. Salah satu piranti lunak yang terkenal adalah Skype.

4
2.1.4 Cara kerja dan prinsip kerja telepon
Prinsip dan cara kerja telepon yang akan dibahas adalah jenis telepon
yang menggunakan kabel.
2.1.4.1 Cara kerja
Sebuah pesawat telepon pada umunya terdiri atas bagian panggil
(dialer), bagian dering, bagian pengirim suara, dan bagian dengar.
Untuk memanggil nomor tujuan terdapat dua cara yaitu dengan rotary
dial (pulse dial) dan dengan menekan tombol dial atau dual tone
multifrequency (DTMF). Seperti namanya, dalam prinsip DTMF setiap
tombol angka yang ditekan akan menghasilkan sinyal dengan
kombinasi dua frekuensi yang berbeda, frekuensi atas dan frekuensi
bawah. Misalnya, angka 1 merupakan kombinasi frekuensi 697 Hz dan
1209 Hz. Berbeda dengan prinsip rotary dial, setiap nomor yang
diputar akan diubah menjadi  pulsa. Misalnya, jika kita memutar angka
9 maka akan menghasilkan 9 pulsa.
Bagian pengiriman suara akan dilakukan oleh transmitter yang
fungsinya  seperti microphone. Komponen terpenting dari transmitter
ini terbuat dari karbon yang akan bergetar bila ada rangsangan suara.
Getaran suara kemudian diubah menjadi sinyal elektrik yang diteruskan
ke kantor pusat melalui kabel telepon. Bagian dengar dan dering akan
dilakukan oleh speaker. Speaker akan melewatkan sinyal bicara setelah
sinyal tersebut melalui koopling transformer dengan tahanan dari
sentral sekitar 600 Ohm. Nada dering diberikan oleh sentral, dengan
frekuensi 440-480 Hz. Nada ini ditangkap sebagai arus di pesawat
telepon yang akan menggetarkan bagian palu bel (ringer). Selanjutnya
akan dikirim ke bagian speaker untuk dibunyikan.
Singkatnya, cara kerja telepon ialah sebagai berikut : saat kita
akan melakukan panggilan, kita mengangkat gagang handsetnya, pada
kondisi ini jalur pesawat telepon kita sudah terhubung dengan jalur Tip
dan Ring dari sentral. Secara otomatis, sentral akan menyuplai arus
listrik  yang terukur oleh voltmeter bawah tanah sebesar 0 volt dan

5
dibaca oleh kabel tembaga Ring sebesar -48 volt dalam bentuk arus
searah atau dc (direct current). Hal ini lah yang merupakan kelebihan
kabel tembaga. Karena arus yang diberikan oleh sentral bersifat negatif,
membuat kabel tembaga ini menjadi lebih tahan terhadap ionisasi
material tembaga. Dengan kata lain membantu mengurangi korosi.
Setelah terhubung dengan sentral, kita akan mendengar nada sambung,
kemudian kita menekan nomor tujuan panggilan kita. Nomor tujuan
kita akan diverifikasi oleh sentral, bila nomor tersebut dikenali sentral
kita akan mendengar nada dering balik. Nomor yang menjadi tujuan
panggilan kita pun akan mendengar nada dering atau nada panggil.
Adapun nomor tujuan kita sedang sibuk, kita akan diberikan nada
sibuk. Jika pelanggan tujuan mengangkat handsetnya, terjadilah
percakapan melalui transmitter dan  speaker. Selesai percakapan,
handset akan dikembalikan ke keadaan semula dan hubungan antara
pesawat telepon kita dan jalur Tip and Ring sentral pun terputus. 
Pesawat telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu mikrofon
(pesawat pengirim) dan telepon (pesawat penerima). Mikrofon terdiri
atas diafragma aluminium, kotak karbon, dan butir-butir karbon.
Adapun telepon terdiri atas diafragma besi, magnet permanen, dan
elektromagnet.
2.1.4.2 Prinsip kerja telepon
Prinsip kerja bagian mikrofon adalah mengubah gelombang
suara menjadi getaran-getaran listrik. Pada bagian pengirim ketika
seseorang berbicara akan menggetarkan diafragma aluminium. Serbuk-
serbuk karbon yang terdapat pada mikrofon akan tertekan dan
menyebabkan hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran yang berupa
sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik
menjadi gelombang bunyi. Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon
diterima oleh pesawat telepon. Apabila sinyal listrik berubah-ubah
mengalir pada kumparan, teras besi akan menjadi elektromagnet yang

6
kekuatannya berubah-ubah. Diafragma besi lentur dihadapan
elektromagnet akan ditarik dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini
menyebabkan diafragma bergetar. Getaran diafragma mempengaruhi
udara dihadapannya, sehingga udara akan dimampatkan dan
direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan
bunyi yang dikirim melalui mikrofon.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas telah kita ketahui bahwa prinsip kerja dari pesawat
telepon adalah menggunakan prinsip elektromagnetik. Hal-hal dasar yang
diperlukan untuk membentuk sebuah sistem telepon adalah penerima, bel,
kumparan induksi, sebuah magnet untuk telepon magneto dan sebuah pemutar
untuk telepon otomatis.
 Pengirim : Sebuah alat untuk mengubah gelombang suara dari pembicaraan
menjadi arus listrik. Dengan kata lain, pengirim merupakan sebuah transduser
atau yang biasa disebut dengan mikrofon. Mikrofon yang baik adalah yang
mampu mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik dengan cacat
suara seminim mungkin.
 Penerima : Sebuah alat untuk memproduksi kembali gelombang suara dengan
sebuah membran getar, yang dioperasikan oleh arus bicara dan dikirim oleh
pihak yang memanggil. Prinsip kerja penerima telepon adalah mengubah arus
listrik menjadi suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
 Bel Magnet : Bel magnet terdiri atas sebuah magnet permanen yang
berbentuk U. Pada sistem telepon, bel magnet berfungsi untuk
memberitahukan adanya sebuah panggilan.
 Magnet : Magnet dalam sistem telepon berfungsi untuk membangkitkan arus
sinyal bolak-balik. Prinsip kerja magnet sama dengan generator biasa. Arus
gelombang sinus dibangkitkan dalam sebuah konduktor yang berputar dengan
kecepatan tetap dalam medan magnet yang sama besarnya.
 Alat pemutar (dial) : Alat pemutar memutuskan arus saluran sesuai dengan
ketentuan untuk memanggil orang pada pihak pesawat penerima.

8
3.2 Saran
Alat komunikasi sejenis telepon ini masih bisa dikembangkan menjadi alat
komunikasi yang lebih canggih lagi. Untuk dapat mengembangkannya bisa
mempelajari terlebih dahulu prinsip kerja telepon saat ini secara rinci dan
mendalam. Untuk bisa mempelajarinya lebih lanjut tentang bagaimana prinsip
kerja dari telepon dapat membaca berbagai literatur lagi.

9
Daftar Pustaka
Bimbingan. 2015, Mengenal Sejarah dan Perkembangan Pesawat Telepon
[online]. Tersedia: http://www.bimbingan.org/pesawat-telepon.htm. [14 April
2015].
Diyah, D.. 2014, Cara Kerja Pesawat Telepon [online]. Tersedia:
http://dasteldiyah.blogspot.com/2014/12/cara-kerja-pesawat-telepon.html. [14
April 2015].
Mutiara. 2013, Gelombang Elektromagnet [online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/8729246/gelombang_Elektromagnet. [14 April 2015].
Riswanto. 2012, Penemu Telepon dan Sejarahnya [online]. Tersedia:
http://www.riswanto.com/2012/05/penemu-telepon-dan-sejarahnya.html. [14
April 2015].
Wikipedia. 2012, Sistim Telepon [online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistim_Telepon. [21 April 2015].

10

Anda mungkin juga menyukai