Anda di halaman 1dari 2

RASISME

Pentingnya edukasi perihal rasisme saat ini, banyaknya rasisme yang seringkali terjadi
akibat perbedaan ras atau suku tertentu yang terkadang mengakibatkan diskriminasi terhadap
satu individu atau beberapa individu yang akibatnya perpecahan ras atau suku pun terjadi.
Rasisme seringkali kita temukan di berbagai negara, jika budaya rasisme didunia masih saja
dikembangkan maka besar kemungkinan menurut saya akan adanya perpecahan generasi dimasa
mendatang, pengetahuan bahaya rasisme kepada anak sangatlah dibutuhkan di era globalisasi
saat ini, dimana sekarang rasisme cenderung lebih sering dilakukan di social media contohnya
sekarang terlihat banyak sekali hujatan yang dilemparkan bagi orang – orang berkulit hitam.
Maka bisa disebut dunia saat ini tengah dilanda krisis kemanusiaan dan krisis moral terlebih di
era digital saat ini, semua orang bebas memposting atau pun berkomentar sesuai kehendak diri
mereka masing – masing, untuk itu akan banyak sekali peluang yang terjadi untuk melakukan
perbuatan keji tersebut.
Saat ini perlunya melakukan perubahan – perubahan untuk menetralisir atau bahkan
menghilangkan dampak perbuatan rasisme yang terjadi kepada anak usia dini, salah satunya
adalah bijak dalam bersosial media, karena bisa saja terjadi rasisme yang dilakukan dalam
bentuk postingan tertulis maupun vidio yang penuh hujatan akan dilihat anak usia dini atau anak
– anak yang duduk dibangku sekolah dasar yang sekarang sudah lihai dalam memainkan ponsel
atau teknologi digital. Lantas bagaimana Rasisme berakhir ?, Saya tidak akan bilang rasisme
akan berakhir sekarang, namun mulai dari sekaranglah kita lawan rasisme dengan cara
membekali atau memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama generasi – generasi
mendatang agar mereka mempunyai dasar yang cukup khusunya anak-anak usia dini sehingga 10
– 15 tahun mendatang tak ada lagi perpecahan akibat rasisme, karena sedari kecil mereka sudah
didik dan mempunyai dasar yang kuat.
Masih Ingatkah dengan cerita Papua ?, masih ingatkah konflik disurabaya ? tentang
warga papua yang berada di surabaya di sebut sebagai “Monyet” ataupun rasisme yang lain yang
dirasakan oleh saudara kita, jika ini terus saja terjadi hingga masa mendatang, maka Indonesia
tak dapat lagi dibilang menjadi Negara Bhineka Tunggal Ika, dan bukan lagi menjadi Negara
Persatuan sebab rasisme telah menjadi ujung tombak perpecahan. Mempunyai kulit hitam
bukanlah kesalahan namun itu memang sudah menjadi suratan takdir Tuhan, sebagai warga
Negara Indonesia kita perlu tau semboyan mutlak yang tak dapat di ganggu gugat yaitu Bhineka
Tunggal Ika (Berbeda – beda tetapi tetap satu jua),berbeda bahasa, ras, suku, budaya bukan lagi
untuk memecahkan setiap perbedaan, justru perbedaanlah yang seharusnya mampu untuk
menyatukkan agar menjadi negara yang satu yaitu negara Indonesia
Terlebih rasisme yang juga tak hanya melanda Indonesia bahkan mendunia, Dunia tengah
dilanda wabah sepanjang sejarah, tak hanya wabah kesehatan namun juga moral. Moral yang
kian rusak akibat perbedaan terlebih perbedaan ras atau suku. Seharusnya ini tak lagi menjadi
bahan perdebatan karena hukum alam pasti. Siapa yang salah, siapa yang benar akan mendapat
ganjarannya sesuai perbuataannya masing – masing tak memandang Ras, Suku, ataupun
golongan tertentu tak pandang siapa yang berkulit putih dan siapa yang berkulit hitam semuanya
berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama. Dan salah satunya yang terjadi baru-baru ini
adalah aksi rasisme dan brutalisme polisi di Amerika Serikat kepada salah seorang berkulit hitam
yaitu George Floyd, yang mengakibatkan ribuan para pengunjuk rasa memadati Kota
Washington, D.C., untuk meminta keadilaan atas kematian George Floyd yang bisa dibilang tak
wajar. Demonstrasi terjadi bukan dikarenakan George Floyd tokoh masyarakat, atau orang
penting di Amerika Serikat namun karena sebelum George Floyd telah banyak terjadi aksi
rasisme di Amerika Serikat dan rasisme yang dilakukan kepada Geroge Floyd adalah yang
terparah sepanjang sejarah rasisme di Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai