Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN KERJA KOMITE ETIK KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kemajuan pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan berdampak besar

terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang

dilaksanakan oleh tenaga perawat profesional dalam menjalankan tugasnya dapat

bekerja secara mandiri dan dapat bekerjasama dengan profesi lain sebagai tim.

Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk klien baik

secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia

secara bio- psiko- social- spiritual yang komprehensif. Sebagai tenaga yang

professional dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin

terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggungjawab secara moral.

Perawat sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya

kesehjateraan fisik, mental, spiritual, untuk selalu berpedoman pada sumber

asalnya, yaitu kebutuhan pelayanan keperawatan masyarakat Indonesia. Warga

keperawatan di Indonesia menyadari bahwa kebutuhan keperawatan bersifat

universal bagi klien. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu

didasarkan pada cita- cita yang luhur, niat yang murni, untuk keselamatan dan

kesehjateraaan umat manusia, tanpa membeda-bedakan bangsa, suku, warna kulit,

umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut, serta kedudukan social.

1
2

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien di Rumah Sakit Suaka

Insan Banjarmasin, cakupan tanggungjawab perawat adalah meningkatkan derajat

kesehatan (promotif), mencegah terjadinya penyakit (preventif), mengurangi dan

menghilangkan penderiataan serta memulihkan kesehatan (rehabilitatif)

dilaksanakan agar dasar pelayanan yang paripurna.

Dalam melaksanakan tugas professional yang berdaya guna dan berhasil

guna, perawat di Rumah Sakit Suaka Insan mampu serta ikhlas memberikan

pelayanan yang bermutu dengan memelihara dan meningkatkan integritas pribadi

yang luhur dengan ilmu dan keterampilan yang memenuhi standar serta dengan

kesadaran bahwa pelayanan yang diberikan merupakan bagian dari upaya

kesehatan secara menyeluruh.

Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala

bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat, berpengaruh pula terhadap

meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan keperawatan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan

dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang

berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang

kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi.

Sikap etis professional yang kokoh dari setiap perawat Rumah Sakit Suaka

Insan akan tercermin dalam setiap tingkah lakunya termasuk penampilan diri serta

keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu

pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi
3

bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan

dimana nilai- nilai klien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.

B. TUJUAN

Tujuan adanya kode etik adalah:

1. Untuk memberikan gambaran tentang etika dan hukum keperawatan dan

cara penanganannya menurut konsep ilmu.

2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan

kesehatan yang diberikan oleh perawat.

C. MANFAAT

1. Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan atau

pedoman bagi status profesional yaitu dengan cara : menunjukkan kepada

masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaaan

dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan

keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktik etikal.

3. Menerapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu

hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan

tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi

keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai

perwakilan dari asuhan keperawatan.


4

4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. Perawat membutuhkan

kemampuan untuk menghubungkan dan mempertimbangkan peran prinsip

moralitas, yaitu keyakinannya terhadap tindakan yag dihubungkan dengan

kaidah-kaidah yang telah ditetapkan organisasi profesi.


5

BAB II
KODE ETIK KEPRAWATAN DAN KEBIDANAN

A. Kode Etik Keperawatan

1. Pengertian

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai

pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.

Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan

tugas atau fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana

seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian

pelanggaran etik dapat di hindarkan .

Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang

secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar

dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang

benar dan salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari.

Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya

kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik, akan melindungi

perbuatan yang tidak profesional.

2. Tujuan Kode etik Keperawatan

a. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang di

jaga adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah

atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan

5
6

melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang

dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.

b. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik

juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi

mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik

merumuskan ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam

menjalankan tugasnya.

c. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma

serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi,

sesuai dengan bidang pengabdiannya.

3. Macam- Macam Kode Etik

a. Menurut International Council of Nurse (ICN)

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional di seluruh

dunia yang didirikan pada tanggal 1 juli 1989 oleh Mrs. Bedford Fenwich di

Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian kode etik ini

diuraikan sebagai berikut.

1) Tanggung jawab utama perawat

Tanggung jawab utama perawatan adalah meningkatkan kesehatan,

mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi

penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut,

perawat harus meyakini bahwa: Kebutuhan terhadap pelayanan

keperawatan di berbagai tempat adalah sama.


7

Pelaksanaan praktik keperawatan di titik beratkan pada

penghargaan terhadap kehidupan bermartabat dan menunjung tinggi hak

asasi manusia. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/ atau

keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,

perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.

2) Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan

keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam

menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan

kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat,

menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya. Perawat

dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat

memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang berkepentingan

atau pengadilan

3) Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan

melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan

yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat

mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk

menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota

profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar

profesi keperawatan.
8

4) Perawat dan Lingkungan Masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif,

dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah

kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

5) Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik

tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat

dapat melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa

perawatannya merasa terancam.

6) Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan

standar praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat

diharapkan ikut aktif dalam mengembangkan pengetahuan dalam

menopang pelaksanaan perawatan secara profesional. Perawat sebagai

anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan

ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

b. Menurut American Nurses Association (ANA)

Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA)

adalah sebagai berikut:

1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat

kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-


9

pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal, atau corak

masalah kesehatannya.

2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh

informasi yang bersifat rahasia.

3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya

terancam oleh praktik seseorang yang tidak kompeten, tidak etis atau

ilegal.

4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan

perawatan yang dijalankan masing-masing individu.

5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.

6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan

kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan

konsultasi, menerima tanggung jawab, dan melimpahkan kegiatan

keperawatan kepada orang lain.

7) Perawat turut serta beraktifitas dalam membantu pengembangan

pengetahuan profesi.

8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan

meningkatkan standar keperawatan.

9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan

membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang

berkualitas.
10

10) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik

terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan

integritas perawat.

11) Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga

masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan

nasional untuk memenuhi kesehatan publik.

c. Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan

Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah

Nasional PPNI VIII di Balikpapan pada tahun 2010. Dalam bimbingan

Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk

kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan perawat

Indonesia menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan

berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan

kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab,

berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :

1) Perawat dan Klien

a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat

dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh

pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran

politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.


11

b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa

memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,

adat istiadat dan kelangsungan beragama dan klien.

c) Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan

keperawatan.

d) Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui

sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika

diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku.

2) Perawat dan Praktek

a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang

keperawatan melalui belajar terus menerus.

b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang

tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan

serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang

akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang

bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan

delegasi kepada orang lain.

d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan

dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.

3) Perawat dan Masyarakat


12

Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk

memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi

kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

4) Perawat dan Teman Sejawat

a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat

maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara

keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan

pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang

memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan

ilegal.

5) Perawat dan Profesi

a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar

pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam

kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi

keperawatan.

c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun

dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan

keperawatan yang bermutu tinggi.


13

B. Kode Etik Kebidanan

Berdasarkan Rakernas II IBI September 1996

1. Kewajiban Terhadap Klien dan Masyarakat

a. Senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah

jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi

harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada

peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga

dan masyarakat.

d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan

klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di

masyarakat.

e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan

kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama

sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan

pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat unntuk

meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.


14

2. Kewajiban Terhadap Tugasnya

a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien,

keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang

dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai

kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk

keputusan mengadakan konsultasi dan/ atau rujukan.

c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/

atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau

diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

3. Kewajiban Bidan Terhadap Teman Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya

a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk

menciptakan suasana kerja yang serasi.

b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati

baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4. Kewajiban Terhadap Profesinya

a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra

profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan

memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.
15

c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

5. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri

Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan

tugas profesinya dengan baik. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk

meningkatkan pengetahuan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

6. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa dan Tanah Air

Bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan

ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam

pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga.

Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan

pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan

pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga.


16

BAB III
ETIKA KEPERAWATAN BAGI PERAWAT DAN BIDAN
RS SUAKA INSAN BANJARMASIN

A. ETIKA DALAM BERPAKAIAN DINAS

1. Perawat Putri

a. Pakaian sesuai ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal.

b. Sepatu hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan suara

keras.

c. Rias wajah termasuk lipstik tidak menyolok

d. Kuku pendek

e. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin dan subang kecil

f. Rambut pendek dan bagi yang berambut panjang disanggul mengguanakan

hairnet

2. Perawat Putra

a. Pakaian sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal

b. Sepatu warna hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan

suara keras.

c. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin

d. Kuku pendek

e. Rambut pendek tidak gondrong.

16
17

B. ETIKA DALAM TUGAS

1. Etika Dalam Menerima Pasien

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

c. Sopan, santun, ramah dan sabar

d. Lugas dan luwes

e. Memperhatikan keluhan pasien dan keluarga pasien

f. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap yang dapat diterima oleh

pasien maupun keluarga pasien.

2. Etika Dalam Membawa Pasien

a. Menggunakan komunikasi teraputik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Menjaga kehormatan dan privasi pasien

d. Mejaga keamanan dan kenyamanan pasien

e. Tidak bersenda gurau

f. Mendengarkan keluhan pasien maupun keluarganya.

3. Etika Dalam Menghadapi Pasien di Ruangan

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam beriteraksi

c. Cekatan

d. Inisiatif

e. Ulet

f. Mahir dalam mengambil tindakan pelayanan sesuai kebutuhan pasien


18

g. Memperhatikan keluhan pasien dan keluhan keluarga pasien

h. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap, dapat diterima oleh pasien

dan keluarga pasien

i. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien

j. Tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial ekonomi dan budaya.

4. Etika Dalam Menghadapi Penunggu

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti

d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat

e. Memberikan/ menunjukkan sikap empati dan simpati

f. Memberikan kelonggaran kepada penunggu atau keluarganya untuk berdo’a

dan mendampingi pasien secara bergiliran

g. Memperhatikan keluhan penunggu pasien.

5. Etika Dalam Menghadapi Pengunjung

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti

d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat

e. Memberikan kesempatan kepada pengunjung pasien untuk berdo’a dan

mendampingi pasien secara bergiliran

f. Memberikan kesempatan berkunjung secara bergiliran


19

g. Mencegah infeksi nosokomial

h. Mentaati tata tertib pengunjung

i. Mengerti perasaan pengunjung, sosial, budaya dan ekonomi.

6. Etika Waktu Berjalan di Lingkungan Rumah Sakit

a. Menjaga sopan santun

b. Tidak boleh bersenda gurau atau membuat gaduh

c. Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang yang berpapasan

d. Menghargai perasaan orang, memahami situasi dan kondisi

e. Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada yang sedang membawa pasien

f. Tidak dibenarkan menggunakan pakaian kerja khusus di luar ruangan

(Seperti pakaian kerja di ruang IGD,ICU,ICCU,HCU,PICU,NICU).

7. Etika Pada Waktu Memulangkan Pasien

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi

c. Menyampaikan informasi yang jelas dan meliputi: surat kontrol, diet

makanan, kebersihan diri, mium obat tepat waktu dan jumlah, serta

perawatan di rumah

d. Ikut membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang

e. Bagi penderita yang belum dapat berjalan sendiri diantar sampai pintu

gerbang.

8. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Perawat

a. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam berinteraksi pada

atasan, teman sejawat dan bawahan


20

b. Menghormati pendapat atasan

c. Menghargai pendapat bawahan

d. Memahami perasaan dan membantu memecahkan masalah.

9. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Karyawan

a. Menghormati yang senior

b. Menghargai yang junior

c. Jangan menjelekkan/menyalahkan sesama karyawan di depan rekan lain/

pasien

d. Menghargai pendapat yang positif dari rekan lain.

10. Etika Dalam Menghadapi kasus-kasus/Pasien Kritis

a. Etika terhadap keluarga yang menghadapi kasus kritis

1) Menampilkan sikap sopan, ramah, sabar, simpati dan empati dalam

berinteraksi

2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

3) Memberikan informasi yang jelas

4) Menyiapkan tempat/lingkungan yang nyaman

5) Memberikan kelonggaran kepada penunggu keluarga untuk menunggu

secara bergiliran

6) Memberikan kepada keluarga/penunggu fasilitas untuk bimbingan

spiritual

7) Mencatat dan menyampaikan pesan kepada keluarga

8) Memotivasi keluarga/penunggu fasilitas untuk mengemukakan

perasaan dan memperhatikan keluhan dan perasaan keluarga pasien


21

9) Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi keluarga/

penunggu pasien.

b. Etika terhadap sesama perawat yang menghadapi kasus kritis

1) Konsultasi dengan perawat secara sopan, ramah dan jelas.

2) Saling membantu antar perawat.

c. Etika Dalam Menghadapi Kelurga Pasien yang Meninggal Dunia

1) Bersikap ramah, sopan dan memahami perasaan

2) Memberikan informasi yang diperlukan keluarga dengan bahasa yang

mudah dimengerti

3) Menyiapkan ruangan yang nyaman dan aman

4) Memberikan kelonggaran kepada keluarga untuk berdo’a dan

mendampingi secara bergantian

5) Memotivasi keluarga/penunggu untuk mengemukakan perasaan dan

memperhatikan keluhan dan perasaan keluarga pasien

6) Merawat pasien yang meninggal dunia sesuai prosedur

7) Membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang

8) Membantu/memberikan informasi tentang; pengambilan jenazah dan

transportasi dan hal-hal lain yang diperlukan.

11. Etika Dalam Memberikan Informasi Terhadap Orang Lain Pada Waktu

Bertugas

a. Menggunakan komunikasi terapeutik

b. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti


22

d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman

e. Memperhatikan keluhan dan perasaan

f. Memberikan informasi yang jelas dan tepat

g. Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien

maupun penanggung jawabnya sehubungan dengan:

1) Pemenuhan perjanjian yang telah ditanda tangani

2) Penolakan atas tindakan atau pengobatan terhadap penyakitnya, serta

3) Permintaan pulang paksa.

12. Etika Dalam Memelihara Lingkungan Yang Tertib, Indah, Aman dan

Nyaman

a. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam

berinteraksi

b. Bersih dan rapi

c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman

e. Memberikan informasi dimana:

1) Tempat pencucian

2) Tempat pembuangan sampah

3) Tempat kamar mandi/toilet

4) Tempat Apotik dan lain-lain

f. Memahami sosial ekonomi dan budaya

g. Menyebarluaskan tentang tata cara menjaga kebersihan, ketertiban,

keindahan dan kekeluargaan di Rumah Sakit.


23

BAB IV
ATURAN- ATURAN/ ALUR PENYELESAIAN KEPERAWATAN DI RUMAH
SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN

ALUR PENANGANAN ETIK DAN DISIPLIN PROFESI TENAGA


KEPERAWATAN DI RS SUAKA INSAN BANJARMASIN

LAPORAN/ SMS/ TELPON/ WA DUGAAN


PELANGGARAN ETIK DAN DISIPLIN

ETIK

DIREKTUR KA KOMITE KEPERAWATAN

SUB KOMITE ETIK & DISIPLIN PROFESI PEMBINAAN/


PENDAMPINGA
KEPUTUSAN
/ EXEKUSI IDENTIFIKASI & TELAAH MASALAH

PANITIA ADHOC AUDIT/ SIDANG

KELALAIAN/ TIDAK ADA KELALAIAN/


PELANGGARAN PELANGGARAN

PELANGGARAN PELANGGARAN PENCABUTAN


ETIK DISIPLIN PROFESI KEWENANGAN KLINIS

REKOMENDASI

23
24

BAB V

PENUTUP

Demikian buku panduan kerja komite etik keperawatan di Rumah Sakit

Suaka Insan Bnajarmasin, semoga dapat digunakan sebagai panduan dalam

menyelenggarakan kegiatan sub komite etik keperawatan sehingga keprofesionalan

keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit Suaka Insan terus kompeten sesuai

dengan perkembangan keilmuannya.

Banjarmasin , 01 Nopember 2015

Sub Komite Etik Keperawatan RSSI Banjarmasin

Periode Tahun 2015 - 2016

KETUA

SR. MARIA BERNADETE SEA, SPC, S.KEP., NERS

Anda mungkin juga menyukai