Makalah Studi Kasus Bab 6 (Kelompok 5)
Makalah Studi Kasus Bab 6 (Kelompok 5)
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Manajemen Basis
Data” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Septa Soraida, SE., M.Acc., Ak pada mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Septa Soraida, SE., M.Acc., Ak selaku dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun manfaat praktis
untuk para pembaca.
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
bagaimana cara membuat basis data yang baik untuk tempat penampungan hewan.
b. Manfaat Praktis
Makalah ini, diharapkan dapat memberikan dan menambah referensi bagi para
pembaca khususnya pemilik tempat penampungan hewan untuk dapat mengembangkan
sistem informasi data-data yang dimilikinya.
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Memahami apa yang dimaksud dengan sistem manajemen basis data.
2. Memahami perkembangan sistem manajemen basis data.
3. Memahami tujuan dan manfaat sistem manajemen basis data.
4. Memahami fungsi, keunggulan, dan kelemahan sistem manajemen basis data.
5. Memahami peranan manajemen basisdata dalam perusahaan.
6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat basis data yang baik dan efisien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur
basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir,
jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh
uraian field lainnya.
2.2.1 Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur hirarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan
beberapa subkelompok lagi, seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan
sebuah record dari satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen
basis data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang
tersebut. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien,
khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan digunakan dalam
suatu aplikasi.
Namun, ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja
dari sejumlah besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak efisien.
Hal ini karena setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang menunjuk
pada alamat penyimpanan dari record logis berikutnya di dalam basis data. Record-
record tidak harus disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di dalam suatu alat
penyimpanan. Satu pointer akan menunjukkan record yang "berikutnya secara logis"
(record setelahnya), dan sistem manajemen basis data akan mengambil record yang
"berikutnya secara logis." Akan tetapi, keputusan managerial mungkin hanya
membutuhkan satu record yang spesifik untuk menghadapi suatu masalah bisnis.
Seorang manajer menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu untuk
menghadapi keluhan pelayanan dari seorang 'pelanggan tertentu, dan' bukannya sebuah
daftar yang berisi ribuan pesanan pembelian yang diterima pada hari itu.
2.2.2 Struktur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan
record-record tertentu. Ia memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada semua
record lainnya di dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang merupakan
subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data
jaringan pada tahun 1971.
Struktur jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga
kembali ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record
dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data, ibaratnya
seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi, rentang
kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan
struktur jaringan pada masalah-masalah praktis. Mengizinkan setiap record menunjuk
ke record-record yang lainnya akan terlalu kacau. Bahkan profesional sistem informasi
sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan basis
data dengan menggunakan struktur jaringan.
2.2.3 Struktur Basis Data Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis
data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih
membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam penggunaan
basis data, yakni mereka membutuhkan cara untuk dapat fokus pada subkelompok kecil
4
data dan hubungan dari sepotong data dan hubungan dari sepotong data ke data yang
lain tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah
besar. Sekumpulan basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan table-tabel yang
mirip seperti table-tabel spreadsheet. Relasi diantara table tidak disimpan sebagai
petunjuk atau alamat sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik
(physical relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam
struktur basis data relasional adalah implisit. Relasi implisit (implicit relationship)
dapat secara tidakf langsung berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data
yang sama dalam dual tabel maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat
digabungkan ketika nilai-nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana kita telah
menggambungkan bersama tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH dengan
menggunakan nilai-nilai dalam field.
Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi
terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang sama,
akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan memiliki arti
yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar" (ketika telah
direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih sedikit), akan
terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan data dari sistem
berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para manajer dan staf
profesional harus mengakses informasi secara langsung dari suatu basis data agar dapat
mendukung pengambilan keputusan yang mereka lakukan. Struktur mirip tabel dari
sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami
dengan cepat oleh manajer maupun staf profesional.
5
2.3 CONTOH BASIS DATA RELASIONAL
Contoh-contoh field data , tabel, dan relasi di antara tabel akan memberikan latar
belakang untuk konsep-konsep basis data yang akan disajikan. Suatu basis data bernama jadwal
telah dibuat dari tabel-tabel yang telah digunakan. Basis data akan memecahkan informasi
kedalam beberapa tabel karena jika informasi hanya disimpan pada satu tabel, maka akan
terdapat banyak nilai field data yang terduplikasi sehingga menyebabkan data menjadi berulang
(redundant). Basis data akan mengurangi pengulangan data dalam tabel-tabel.
Basis data akan meningkatkan konsistensi data dan akurasi data. Ini merupakan masalah
yang sangat penting. Manajer mengambil keputusan yang sangat penting bagi operasi
perusahaan dan oleh sebab itu, mereka membutuhkan data yang akurat dan konsisten dengan
data lain si dalam basis data. Mengurangi jumlah pengulangan data adalah hal yang baik, tetapi
konsistensi dan akurasi data merupakan suatu hal yang vital.
2.3.1 Basis Data Jadwal
Contoh yang dipergunakan di sini diimplementasikan pada peranti lunak sistem
menejemen basis data Microsoft Access, namun implementasi ini akan serupa pada
setiap produk basis data relasional lainnya IBM, Oracle, Microsoft, dan banyak
perusahaan lain menyediakan peranti lunak sistem menejemen basis data relasional.
2.3.2 Konsep Basis Data
Ketika pengguna memikirkan record di dalam suatu basis data, mereka secara intuitif
akan merasa bahwa urut-urutan record yang ditampilkan dalam sebuah laporan
merupakan cerminan dari urut-urutan penyimpanan record tersebut di dalam disk
komputer. Suatu sistem manajemen basis data dapat menampilkan data ini dalam suatu
urut-urutan yang logis dan secara intuisif tepat, meskipun masing-masing record dari
basis data tersebut dapat tersebar di banyak file dan terletak di seluruh penjuru ruang
penyimpanan komputer. Dua sasaran utama dari konsep basis date adalah untuk
meminimalkan pengulangan data dan untuk memperoleh independensi data.
Pengulangan data—seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam bab ini—akan
membuang-buang ruang penyimpanan, memperlambat pemrosesan record, dan
mengundang ketidakkonsistenan data.
Independensi data (data independence) adalah kemampuan untuk melakukan
perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program
aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh, program komputer untuk memproses
pesanan pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembelian yang
disimpan di dalam basis data. Independensi data tercapai dengan menempatkan
spesifikasi data di dalam tabel-tabel dan kamus yang secara fisik terpisah dari program.
Ukuran field kode dapat ditingkatkan dari 8 menjadi 10 karakter di dalam definisi tabel
tanpa memengaruhi aplikasi apa pun yang menggunakan field kode. Ketika program-
program komputer melakukan akses langsung ke file-file data untuk mengambil data,
mereka haras secara eksplisit menyatakan format data. Hal ini akan memerlukan kode
program komputer untuk ditulis ulang jika jumlah karakter untuk kode mengalami
perubahan dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25 aplikasi komputer yang membutuhkan
akses ke field kode, maka seluruhnya akan perlu dimodifikasi. Dengan independensi
data, tidak diperlukan penulisan ulang kode komputer lagi, karena satu-satunya
perubahan hanyalah pada definisi dari field tersebut di dalam basis data.
Kamus data (data dictionary) mencakup definisi-definisi dari data yang disimpan di
dalam basis data dan dikendalikan oleh sistem manajemen basis data. Struktur basis
6
data yang dimuat dalam kamus data adalah kumpulan dari seluruh definisi field, definisi
tabel, relasi tabel, dan hal-hal lainnya. Nama field data, jenis data (seperti teks atau
angka atau tanggal), nilai-nilai yang valid untuk data, dan karakteristik-karakteristik
lainnya akan disimpan dalam kamus data. Perubahan-perubahan pada struktur data
hanya dilakukan satu kali di dalam kamus data program-program aplikasi yang
mempergunakan data tidak akan ikut terpengaruh.
7
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan dengan
namanya, berhubungan dengan data di dalam entitas dan hubungan antar entitas. ketika
pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data
untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field
data yang saling berhubungan (Entitas) daripada field-field data individu. Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang ukurannya kecil yang
mengikuti aturan-aturan struktur basis data. Satu entitas dapat berubah menjadi satu
table, namun sering kali satu entitas dipecah menjadi menjadi beberapa table. ERD
adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada table.
b. Diagram Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam aplikasi dan tindakan-tindakan yang terkait
dengan data dapat disajikan secara grafis dan merupakan beberapa model rancangan
yang berorientasi pada objek. Objek adalah bongkahan konseptual dari suatu sistem
informasi data.
Diagram kelas (class diagram) terdiri atas kelas-kelas yang memiliki nama, field-
field di dalam kelas, dan tindakan-tindakan (metode) yang dilakukan atas kelas. dimulai
dengan nama kelas dibagian atas kotak.”clsPERUSAHAAN” adalah nama kelas dari
entitas PERUSAHAAN yang sudah diuraikan sebelumnya. Relasi antar kelas
“PERUSAHAAN” dengan “clsPRODUK” diberi nama “Menjual” yang dibaca dengan
satu kejadian dimana kelas ”clsPERUSAHAAN” menjual satu atau lebih kejadian
dalam kelas “clsPRODUK” dan “satu kejadian dimana kelas clsPRODUK akan dijual
hanya pada satu kejadian dalam kelas “clsPERUSAHAAN”.
8
navigasi memerintahkan formulir untuk membuat satu record baru. Formulir
memungkan dilakukannya pembuatan record bariu maupun modivasi record-record
yang sudah ada.
AKURASI Formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika
basis data dibuat. Definisi-definisi tersebut dapat menentukan nilai-nilai valid tertentu,
rentang data untuk nilai-nilai numerik dan aturan-aturan yang lain yang mendukung
akurasi. Ia juga dapat menerapkan aturan-aturan yang berada berada diluar jangkauan
nilai-nilai data pada aplikasi area bisnis tertentu, bukannya satu aturan nialai umum
yang berlaku bagi keseluruhan pengguna basis data.
KONSISTENSI. Konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field
dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan recordnya ke tabel yang lain. Jika
seseorang pengguna salah memasukkan nilai field, maka artinya record tersebut tidak
akan digabungkan ke tabel-tabel yang lain. Perhatikan bahwa satu menu drop-down
ditampilkan kepada pengguna untuk memasukkan nilai. Field yang diberi label jurusan
yang menawarkan akan terkait dengan field singkatan dalam table MATA KULIAH.
Field tersebut menghubungkan satu record table MATAKULIAH ke satu record dalam
table JURUSAN. Menu drop down hanya akan menampilkan nilai-nilai yang telah
dimasukkan ke dalam field singkatan dari table JURUSAN, jadai entri-entri di dalam
formulir akan dibatasi agar konsisten diantara tabel.
PENYARINGAN basis data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya.
Pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin dilihat dengan menggunakan
formulir ini. Setiap field dalam formulir dapat membuat filter sehingga hanya mata
kuliah tingkat tiga yang akan ditampilkan. Penyaringan membantu mengatasi kelebihan
informasi. Ia juga dapat membatsi akses seseorang pengguna terhadap data dalam basis
data jika ada beberapa record tertentu yang ingin dirahasiakan.
SUBFORMULIR mengilustrasikan kombinasi formulir dan subformulir. Ketika
pengguna memasukkan informasi matakuliah, pada waktu yang bersamaan mereka
mereka juga dapat memasukkan informasi mengenai proyek-proyek.
LAPORAN (reports) adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara
yang akan membantu pengambilan keputusan. Sebagai contoh adalah laporan yang
menampilkan setiap jurusan dengan daftar matakuliah yang diajarkan dan proyek yang
diisyaratkan untuk matakuliah tersebut.
Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak terdapat detail pada record
pada tingkat terendah, maka record pada tingkat terendah, maka record pada tingkat
tertinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan. Mengilustrasikan
bahwa tabel JURUSAN berhubiungan ke bawah denagn table MATA KULIAH , yang
selanjutnya berhubungan kebawah dengan table PROYEK kecuali jika terdapat entry
yang berhubungan dalam table PROYEK, maka entry tebel MATA KULIAH tidak
akan ditampilkan. Jika tidak ada record dari table MATA KULIAH yang dipergunakan
maka record JURUSAN juga tidak akan ditampilkan.
Mengharuskan laporan menampilkan record bahkan ketika tidak ditemukan record yang
sama di tabel yang lebih rendah adalah suatu pekerjaan yang mudah. Tetapi jika para
pengguna tidak mengetahui bahwa laporan yang dibuat dengan aturan standart dapat
pengecualian record-record tertentu, maka mereka dapat mengambil keputusan yang
kurang terinformasi dengan baik.
9
2.5.2 Query
Beberapa pengguna ingin melangkah lebih jauh dari laporan dan formulir untuk
memberikan pertanyaan langsung ke basis data. Query adalah suatu permintaan kepada
basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih. Sistem manejemen basis data
biasanya memberikan antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna.
Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi
record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan kriteria tertentu. Konsep
Query by-exemple adalah suatu hal yang signifikasi karena pentingnya arti seorang
manejer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data. Formulir dan laporan
dapat menampilkan sejumlah hasil yang menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan
hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh menejemen. Menejer dapat memanfaatkan
QBE untuk dapat dengan cepat menemiukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
2.5.3 Bahasa Query Terstruktur
Bahasa Query Terstruktur atau Struktured Query Language (SQL) adalah kode yang
digunakan oleh sistem manejemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan basis datanya. Meskipun pengguna dapat melihat Sebagai QBE, sistem basis
data melihat bahasa query terstruktur Piranti Lunak DBMS memiliki GUI dan program-
program ‘wizard’ yang dapat menuntun pengguna menggunakan query dengan cara yang
mudah digunakan.
SQL telah menjadi topik yang penting karena dua alasan. Pertama seiring dengan lebih
banyak basis data yang dapat diakses melalui WEB, menejer dan para profesional lainnya
perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan
basis data berbasis WEB. Kedua, para menejer perlu untuk mengetahui bahwa menulis
SQL bukanlah hal yang sulit bagi sebagian besar kebtuhan data mereka.
2.5.4 Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesan analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi
hal yang semakin umum dalam piranti lunak system menejemen basis data. Vendor-
vendor memasukkasn fitur ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang
mirip dengan statistic cross-tabulation. Sebagai contoh, salah satu field dalam tabel
PROYEK berisi angka nilai yang diberikan untuk proyek. Jika anda ingin mengetahui
jumlah dari seluruh nilai untuk proyek-proyek dalam setiap matakuliah di setiap jurusan,
maka OLAP akan berguna.
Data mining, data marts dan data werehousing mengacu pada kelompok konsep yang
melihat data perusahaan sebagau sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa dan
dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi yang menawarkan akses
yang cepat kepada para pengguna.
Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Dengan
berkembangnya basis data dan semakin banyaknya jumlah data yang disimpan,
bagaimana para pengguna dapat mengetahui seluruh relasi diantara data? Apakah terdapat
data yang penting dalam basis data yang tidak dipergunakan? Knowledge mencoba untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dengan menganalisis pengguna data dan
kesamaan data diantara table-tabel berbeda.
10
2.6 PERSONEL BASIS DATA
Terdapat beberapa personel penting yang berkaitan dengan basis data. Administrator basis
data memiliki tanggung jawab teknis maupun menejerial atas sumber daya basis data.
2.6.1 Administrator Basis Data
Spesialis informasi yang ahli dalam mengembangkan, menyediakan dan mengamankan
basis data adalah administrator basis data. Administrator basis data mengawasi seluruh
aktivitas basis data. Mereka harus memiliki keahlain manajerial maupun keahlian
teknis yang tinggi. Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat area utama yaitu
perencanaan, implementasi, operasi dan keamanan.
a. Perencanaan basis data
Mencakup bekerja dengan menejer-menejer area bisnis dalam mendefinisikan
kebutuhan data perusahaan.
b. Implementasi basis data
Terdiri atas pembuatan basis data untuk mengikuti spesifikasi dari sistem
manajemen basis data yang dipilih, maupun menyiapkan dan melaksanakan
kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis data.
c. Operasi basis data
Meliputi penawaran program-program pendidikan bagi para pengguna basis data
dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.
d. Keamanan basis data
Meliputi pengawasan aktivitas basis data dengan menggunakan angka statistik yang
diberikan oleh sistem menejemen basis data.
11
Peranti lunak sistem manajemen basis data telah mengalami evolusi dengan mendorong
interaksi oleh para pengambil keputusan. pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana
cara membuat kode dari bahasa query terstruktur. Formulir query-by-example
memungkinkan poengguna memilih beberapa pilihan dan menjalankan query. Semakin
mudahnya penggunaan telah menimbulkan kenaikan penggunaan oleh pengguna
terakhir, yang selanjutnya dapat menyebabkan meningkatnya jumlah kesalahan yang
dilakukan oleh pengguna akhir.
Sistem manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang diinginkan
oleh pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis data. Kecuali jika
pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang ditampilkan mungkin
bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pengguna memerlukan
pelatihan dalam sistem basis data sehingga sumber daya basis data akan dapat menjadi
aset yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan.
12
BAB III
Anda sedang menjalani program magang di tempat penampungan hewan setempat. Tempat
penampungan ini hanya memberikan rumah sementara bagi anjing dan kucing. Mereka
tahu bahwa anda telah mengambil mata kuliah system informasi, sehingga mereka
menginginkan anda membuat sebuah basis data. Basis data ini dibutuhkan karena beberapa
alasan. Pertama, tempat penampungan ingin melacak orang-orang yang telah mengadopsi
hewan peliharaan dari tempat penampungan tersebut sehingga dapat mengirimkan surat
ucapan terima kasih. Bersama-sama dengan surat “terimakasih” itu disertakan pula
permintaan untuk memberikan sumbangan. Kedua, tempat penampungan ingin mengetahui
berapa banyak anjing dan kucing yang telah diadopsi selama satu periode waktu, seperti
sebulan atau setahun, sehingga mereka dapat mengukur keberhasilan mereka dalam
menganjurkan adopsi hewan peliharaan. Ketiga, tempat penampungan ingin menetukan
berapa banyak hewan yang telah diadopsi oleh orang yang sama. Tempat penampungan
hanya mengizinkan seseorang mengadopsi seekor hewan jika mereka belum mengadopsi
hewan dari tempat penampungan tersebut selama tiga bulan terakhir.
3.2 Pembahasan:
1. Basis data ini dapat dibuat hanya dengan dua tabel: PEMILIK dan HEWAN. Buatlah
daftar setiap field yang seharusnya terdapat dalam setiap tabel. Beberapa field telah
disebut dengan jelas dalam kasus di atas, tetapi Anda bebas menambahkan field field
lain yang Anda percaya diperlukan untuk memneuhi kebutuhan pengambilan keputusan
dalam kasus ini.
Jawab:
Field-field basis data:
• Nama pemilik
• Alamat
• Nomor Telepon
• Kode hewan
• Jenis/Ras hewan
• Ciri-ciri
13
2. Tentukan field-field mana di dalam tabel yang seharusnya menjadi field kunci.
Jawab: Untuk memilih field kunci maka harus dicari field yang unik dari table
tersebut/tidak boleh sama. Field kunci untuk table pemilik adalah kode pemilik.
Sedangkan field kunci untuk hewan adalah kode hewan yang telah diklasifikasikan
berdasarkan jenis hewan beserta nomor hewan.
14
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang mengaplikasikan
teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang data, dan alat manajemen data
lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat memenuhi
kebutuhan informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka. Struktur basis
data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini
kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.
15
DAFTAR PUSTAKA
Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat
http://danar-pake.blogspot.com/2010/11/konsep-data-mencakup-hirarki-data.html
http://rheygorou.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo_22.html
16