Anda di halaman 1dari 23

PEMANFAATAN KOK (SHUTTLECOCK) BEKAS SEBAGAI

BAHAN DASAR PEMBUATAN KAP LAMPU

LAPORAN PROYEK INVENTION


(Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Kelulusan)

Oleh
Pinko Sa’ad Abi
XI Science B

SEKOLAH MENENGAH ATAS SUGAR GROUP


LAMPUNG TENGAH
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Invention : Pemanfaatan Kok (Shuttlecock) Bekas Sebagai Bahan


Dasar Pembuatan Kap Lampu.
Nama : Pinko Sa’ad Abi
Kelas : XI Science B
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Tim Penguji pada Oktober:

Menyetujui
1. Pembimbing 2. Tim Penguji

Habibie

Mengesahkan
Kepala SMA Sugar Group

Firman Mendrofa

ii
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya


sehingga Laporan Invention yang berjudul “Pemanfaatan Kok (Shuttlecock) Bekas
Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kap Lampu” dapat diselesaikan.

Laporan ini berisi tentang pemanfaatan barang bekas yang dijadikan bahan
dasar pembuatan kap lampu. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui
kegunaan barang bekas yang dapat bernilai tinggi.

Dalam penyelesaian proyek invention ini penulis mendapat banyak dukungan


dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga proyek ini dapat diselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih:

1. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan dukungan serta doa
kepada penulis.
2. Bapak Habibie selaku guru pembimbing yang selalu memberikan arahan,
kritik dan saran bagi penulis.
3. Ibu Mei Rukmana dan Ibu Lei Noviyanti selaku guru Invention yang
memberi bantuan dan arahan bagi penulis.
4. Ibu Endang Purwaningsih selaku guru Bahasa Indonesia yang telah
memberikan saran dalam perbaikan Laporan Invention bagi penulis.
5. Seluruh guru SMA Sugar Group yang telah memberikan banyak ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi penulis.
Dengan ini, penulis berharap proposal ini bermanfaat bagi banyak pihak,
terutama inventor selanjutnya.
Lampung Tengah, Februari 2021
Penulis
Pinko Sa’ad Abi

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
PRAKATA.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................9
A. Latar Belakang.......................................................................................9
B. Rumusan masalah................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................10
D. Manfaaat Penelitian.............................................................................10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11
A. Kap Lampu Hias..................................................................................11
B. Kok Bulu Tangkis..................................................................................1
D. Rujukan Produk Sejenis.........................................................................1
BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................................2
A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................2
B. Alat dan Bahan......................................................................................2
C. Desain Produk........................................................................................3
D. Prosedur Penelitian................................................................................3
E. Prosedur Pengujian................................................................................4
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................6
A. Hasil Penelitian......................................................................................6
B. Pembahasan...........................................................................................7
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................8
A. Simpulan................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kap Lampu........................................................................................11


Gambar 2. 2 Shuttlecock..........................................................................................1
Gambar 2. 3 Kap Lampu Limbah Tongkol Jagung.................................................1

Gambar 3. 1 Desain Gambar 3

Gambar 3. 2 Kepala dipisahkan...............................................................................3


Gambar 3. 3 Potongan Bulu.....................................................................................3
Gambar 3. 4 Plastik dilapisi Plastik.........................................................................4
Gambar 3. 5 Keringkan didalam Ruangan...............................................................4

Gambar 4. 1 Hasil Produk........................................................................................6

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Spesifikasi produk...................................................................................8


Tabel 2. 3 Rincian Data............................................................................................8

vi
ABSTRAK

Pemanfaatan Kok (Shuttlecock) Bekas

Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kap Lampu

Oleh

Pinko Sa’ad Abi

vii
pinkoabis@gmail.com/+62858-9687-3800

Pembuatan laporan ini dilatarbelakangi karena banyaknya shuttlecock bekas


di GSG. Oleh karena itu, Pembuatan Lampu Gantung Berbahan Dasar Kok
(Shuttlecock) bertujuan untuk memanfaatkan barang bekas supaya dapat bernilai
jual tinggi dan mengurangi limbah pabrik.
Proses pembuatan produk ini diawali dengan tahap pengumpulan bahan.
Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan shuttlecock. Lalu, mengecat kepala
shuttlecock. Selanjutnya, penjemuran dan pencabutan bulu shuttlecock. Perakitan
masing-masing bagian. Dan tahap akhir yang dilakukan adalah ragkai aliran arus
lisrik lalu finishing produk.
Namun produk ini memiliki kekurangan yaitu bentuknya pada saat di pasang
di dudukan kayu tidak dapar tersusun rapi. Dibalik kekurangan terdapat kelebihan
dari produk ini yaitu ramah lingkungan, mengurangi limbah barang bekas dan
dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai jual tinggi.

Kata Kunci : Barang bekas, shuttlecock.

ABSTRACT

Utilization of Used Shuttlecocks

As a Basic Material for Making Lampshades

By

Pinko Sa'ad Abi

viii
pinkoabis@gmail.com/+62858-9687-3800

The background of making this report is because of the large number of used
shuttlecocks at GSG. Therefore, the manufacture of Hanging Lamps Made from
Kok (Shuttlecock) aims to utilize goods so that they are worthy of sale and reduce
factory waste.

The process of making this product begins with the stage of collecting
materials. Then proceed with cleaning the shuttlecock. Then, paint the shuttlecock
head. Next, drying and removing the shuttlecock feathers. Assembling each piece.
And the final step is to assemble the flow of electric current and then finish the
product.

However, this product has a drawback, namely the shape when installed on a
wooden stand cannot be arranged neatly. Behind the drawbacks, there are
advantages of this product, namely environmentally friendly, reducing waste of
used goods and being used as goods that are worth selling.

Keywords:Usedgoods,shuttlecock.

ix
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di masa pandemi ini semakin banyak orang yang menginginkan tubuh sehat. Salah
satunya dengan cara berolahraga, belakangan ini jumlah orang yang berolahraga semakin
meningkat ada banyak jenis olahraga yang dilakukan seperti basket, sepak bola, lari, dll.
Salah satu nya bulu tangkis, olahraga ini digemari banyak orang. Oleh karena itu volume
pemain semakin banyak dan menimbulkan kenaikan limbah kok bekas.

Barang yang tidak terpakai namun masih bermanfaat dapat menjadi bahan dasar
pembuatan karya kreatif. Apabila dapat memanfaatkannya dengan baik maka akan
menghasilkan uang. Berawal dari kesadaran diri dan lingkungan. Muncul ide kreatif yang
dapat membantu menambah nilai guna suatu barang. Dalam hal ini penulis memanfaatkan
kok bekas (shuttle cock) menjadi kap lampu gantung.

Dilingkungan GPM ini khususnya di GSG (Gedung Serba Guna) ada banyak shuttle
cocok bekas yang tidak digunakan lagi. Shuttle cock yang tidak terpakai dibuang begitu
saja dan menjadi sampah. Shuttle cock yang sudah tidak nyaman dipakai karena tidak lagi
seimbang karena itulah shuttle cock dibuang.

Penulis memilih Shuttlecock karena menjadi salah satu cara untuk memanfaatkan
kembali limbah barang. Setiap hari ada banyak limbah kok bekas. Shuttlecock bekas ini
dapat diambil di GSG (Gedung Serba Guna). Shuttlecock bekas jarang sekali
dimanfaatkan oleh masyarakat karena dianggap tidak memiliki nilai jual yang tinggi.

10
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah kok bekas dapat digunakan sebagai lampu gantung?
2. Bagaimana kualitas lampu gantung berbahan dasar kok bekas?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kok bekas dapat digunakan sebagai lampu gantung.
2. Kualiatas lampu gantung berbahan dasar kok bekas.

D. Manfaaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, dapat meningkatkan kreatifitas dalam mengembangkan produk.
2. Bagi penulis, memenuhi syarat kelulusan.
3. Bagi pembaca, dapat mengetahui hal baru dalam pembuatan lampu gantung berbahan
dasar kok bekas.

11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kap Lampu Hias


Lampu hias memiliki kelebihan dalam tampilan maupun pancaran sinar, bisanya
lampu hias dibuat selain menjadi lampu penerangan dalam ruangan juga menjadi salah
satu hiasan dalam suatu ruangan.
Lampu hias ini memiliki banyak bentuk dan jenis, salah satunya yang sedang
menjadi tren pada saat ini yaitu jenis lampu hias yang dibuat dengan bahan kayu, dari
jenisnya lampu yang berbahan kayu ini ada beberapa diantaranya lampu hias bentuk kap
lampu, lampu hias box, lampu hias limbah kayu, lampu hias dinding serta lampu hias
gantung. Dari beberapa jenis tersebut kayu yang digunakan juga beragam diantaranya
kayu jati, mahoni, nangka, sono keling, akasia, pinus, jabon, serta jenis kayu lainnya dan
material tembus cahaya (Claudia R. K., 2019).

Gambar 2. 1 Kap Lampu

Sumber: Lektur.id

Lampu hias merupakan salah satu perabotan rumah tangga. Seperti namanya,
tidak hanya sebagai penerangan saja, benda ini juga digunakan sebagai hiasan rumah
dikala malam maupun siang hari. Lampu hias pada umumnya memiliki dua bagian
pokok, yaitu bagian kap dan kerangka lampu. Menurut Setyadi, lampu hias memiliki
banyak bentuk yang unik dan variatif, ada yang dibuat menyerupai lampion
menggantung, menempel pada tembok, bertengger di pagar rumah, sebagai lampu duduk,
dan masih banyak lagi. Hal tersebut bergantung pada pembuatnya, semakin kreatif maka
lampu akan semakin variatif dan unik. Keberadaan lampu hias, selain membuat ruangan
12
menjadi terang juga mempercantik ruangan. Penggunaan lampu hias juga dapat
mempertajam ruangan menjadi lebih lega dan luas dari ukuran sebenarnya, Isti
Charoline dalam (Chandra, 2019).

13
B. Kok Bulu Tangkis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata kok adalah bola
dalam permainan bulu tangkis, terbuat dari gabus berbentuk setengah bulatan
yang dilapisi kulit tipis, pada bagian yang rata diberi bulu-bulu unggas yang
dipasang berdiri melingkar sepanjang piggirnya (lektur.id, 2020).

Gambar 2. 2 Shuttlecock

Sumber: Dokumen Pribadi

D. Rujukan Produk Sejenis


Produk sejenis yang mendukung produk ini adalah Pengembangan Desain
Produk Kap Lampu Gantung Berbahan Limbah Tongkol Jagung Sebagai Upaya
Mengurangi Pencemaran Lingkungan (Wahmuda, 2013)

Gambar 2. 3 Kap Lampu Limbah Tongkol Jagung


Sumber: Reaserchget.

1
BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu: September 2021 – Oktober 2021

Tempat: PT GPM, housing 1 blok F

B. Alat dan Bahan

1. Adapun alat yang digunakan saat membuat kap lampu gantung sebagai berikut:
a. Gergaji f. Skrup
b. Gunting g. Baut
c. Palu h. Obeng
d. Penggaris i. Pisau
e. Solder
2. Adapun bahan yang digunakan saat membuat kap lampu gantung sebagai
berikut:
a. Kok bekas 30
b. Lampu 1
c. Triplek 1
d. Saklar 1
e. Fiting Lampu 1
f. Plastik Sampul 1

2
C. Desain Produk

Gambar 3. 1 Desain Gambar


Sumber: Dokumen Pribadi

D. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Pembentukan:
a. Semua alat dan bahan disiapkan.
b. Pisahkan kepala kok dengan badan kok.

Gambar 3. 2 Kepala dipisahkan

Sumber: Dokumen Pribadi

c. Bulu shuttlecock dipotong.

Gambar 3. 3 Potongan Bulu

Sumber: Dokumen Pribadi

3
d. Plastik di lapisi dengan lem fox.

Gambar 3. 4 Plastik dilapisi Plastik

Sumber: Dokumen Pribadi

e. Keringkan didalam ruangan.

Gambar 3. 5 Keringkan didalam Ruangan

Sumber: Dokumen Pribadi

f. Lapisi plastik dengan lem fox.


g. Keringkan didalam ruangan.
h. Tabur potongan bulu secara merata.
i. Setelah itu, sebanyak 50 gram lem fox dicampurkan dengan 50 mL air
dan diaduk hingga tercampur merata.
j. Lalu lapisi kembali dengan lapisan bulu dengan campuran air dan lem fox.
k. Keringkan didalam ruangan.

2. Membuat Dudukan Lampu


a. Kayu yang telah dipotong sesuai ukuran disiapkan.
b. Papan kayu dibentuk menjadi kubus dengan satu sisi tidak tertutup. c.
Bagian tengah atas diberi lubang untuk menjadi dudukan lampu.
d. Lampu dan kabel dirakit sedemikian rupa supaya berfungsi dengan baik.

4
e. Semua komponen lampu digabungkan menjadi satu hingga menjadi
lampu yang sempurna.

E. Prosedur Pengujian
1. Uji ketahanan kap lampu
 Kap lampu disiapkan.
 Lalu uji ketahanan kap lampu dengan membanting.
 Evaluasi kap lampu.
 Amati kap lampu gantung tersebut.
 Menyimpulkan layak atau tidak kap lampu.

5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Adapun hasil dalam penelitian tersebut ialah sebagai berikut:
a. Bahan: Kok (shuttlecock)
b. Diameter: 6 cm
c. Tinggi: 21 cm
d. Warna: Putih
e. Tekstur: Kasar
f. Bentuk: Tabung
g. Lampu: 20 watt

Gambar 4. 1 Hasil Produk

Sumber: Dokumen Pribadi

1. Spesifikasi Produk

Tabel 4. 1 spesifikasi produk

Tinggi 21 cm
Lebar 11 cm
Diameter 6 cm

6
2. Rincian Data
Tabel 4. 2 rincian data
Nama Bahan Jumlah Harga
Kok bekas 100 buah Rp. 0
Lampu 1 buah Rp. 15.000
Saklar 1 buah Rp. 5.000
Triplek 1 buah Rp. 5.000
Fiting lampu 1 buah Rp. 10.000
Lem Fox 1 pak Rp.7.500
Plastic 1 lembar Rp. 5.000
Total Rp. 42.500

B. Pembahasan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah pemanfaatan Shuttlecock menjadi
lampu gantung dan mengetahui kualitas Shuttlecock lampu gantung. Berdasarkan
metode penelitian tersebut saya berhasil membuat produk lampu gantung dengan
langkah pengerjaan, bahan dan alat di atas. Produk yang saya buat memiliki
spesifikasi produk sebagaimana yang saya jelaskan pada tabel. Dari hasil
penelitian tersebut bisa saya jelaskan bahwa produk kap lampu yang saya buat ini
lumayan memiliki ketahanan.
Kelemahan produk ini adalah belum bisa mendapkan bentuk yang bagus,
ketahanan yang relatif lemah. Adapun kelebihan produk ini adalah ramah
lingkungan, mengurangi limbah pabrik dan dimanfaatkan menjadi barang yang
bernilai jual tinggi.

7
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan oleh penulis maka dapat
disimpulkan bahwa:

1. Shuttlecock bekas bekas dapat dimanfaatkan untuk membuat lampu


gantung sebagai penghias atap ruangan.
2. Kualiats shuttlecock memiliki ketahanan lumayan kuat.

B. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat membuat produk
yang sempurna dengan dapat menemukan bentuk yang lebih bagus, dan juga
bahan yang lebih kuat.

8
DAFTAR PUSTAKA
Claudia, R. K. (2019). "Perencanaan Kap Lampu Hias Dengan Material Tembus
Cahaya". nelti.com, 1. Diambil kembali dari,
https://www.neliti.com/id/publications/95631/perencanaan-kap-lampu-
hias-dengan-material-tembus-cahaya

Chandra, A. (2019). Pemanfaatan Limbah Nasi sebagai Bahan Baku Karak


Dalam
Pembuatan Kap Lampu Hias. Laporan Proyek Invention, 3.

Lektur. id (2020). "Pengertian kok Bulu Tangkis". grito.com. Diambil dari


https://www.bola.com/ragam/read/4466221/pengertian-debat-ciri-ciri-
fungsi-tujuan-macam-macam-dan-unsur-unsurnya-yang-perlu-dipahami

Wahmuda. (2013). Kap Lampu Gantung Berbahan Dasar Limbah Tongkol


JagungSebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Lingkungan. Lampung Tengah:
SMA Sugar Group.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai