Oleh
Pinko Sa’ad Abi
XI Science B
i
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
1. Pembimbing 2. Tim Penguji
Habibie
Mengesahkan
Kepala SMA Sugar Group
Firman Mendrofa
ii
PRAKATA
Laporan ini berisi tentang pemanfaatan barang bekas yang dijadikan bahan
dasar pembuatan kap lampu. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui
kegunaan barang bekas yang dapat bernilai tinggi.
1. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan dukungan serta doa
kepada penulis.
2. Bapak Habibie selaku guru pembimbing yang selalu memberikan arahan,
kritik dan saran bagi penulis.
3. Ibu Mei Rukmana dan Ibu Lei Noviyanti selaku guru Invention yang
memberi bantuan dan arahan bagi penulis.
4. Ibu Endang Purwaningsih selaku guru Bahasa Indonesia yang telah
memberikan saran dalam perbaikan Laporan Invention bagi penulis.
5. Seluruh guru SMA Sugar Group yang telah memberikan banyak ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi penulis.
Dengan ini, penulis berharap proposal ini bermanfaat bagi banyak pihak,
terutama inventor selanjutnya.
Lampung Tengah, Februari 2021
Penulis
Pinko Sa’ad Abi
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
PRAKATA.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................9
A. Latar Belakang.......................................................................................9
B. Rumusan masalah................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................10
D. Manfaaat Penelitian.............................................................................10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11
A. Kap Lampu Hias..................................................................................11
B. Kok Bulu Tangkis..................................................................................1
D. Rujukan Produk Sejenis.........................................................................1
BAB III. METODE PENELITIAN.........................................................................2
A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................2
B. Alat dan Bahan......................................................................................2
C. Desain Produk........................................................................................3
D. Prosedur Penelitian................................................................................3
E. Prosedur Pengujian................................................................................4
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................6
A. Hasil Penelitian......................................................................................6
B. Pembahasan...........................................................................................7
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................8
A. Simpulan................................................................................................8
B. Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAK
Oleh
vii
pinkoabis@gmail.com/+62858-9687-3800
ABSTRACT
By
viii
pinkoabis@gmail.com/+62858-9687-3800
The background of making this report is because of the large number of used
shuttlecocks at GSG. Therefore, the manufacture of Hanging Lamps Made from
Kok (Shuttlecock) aims to utilize goods so that they are worthy of sale and reduce
factory waste.
The process of making this product begins with the stage of collecting
materials. Then proceed with cleaning the shuttlecock. Then, paint the shuttlecock
head. Next, drying and removing the shuttlecock feathers. Assembling each piece.
And the final step is to assemble the flow of electric current and then finish the
product.
However, this product has a drawback, namely the shape when installed on a
wooden stand cannot be arranged neatly. Behind the drawbacks, there are
advantages of this product, namely environmentally friendly, reducing waste of
used goods and being used as goods that are worth selling.
Keywords:Usedgoods,shuttlecock.
ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masa pandemi ini semakin banyak orang yang menginginkan tubuh sehat. Salah
satunya dengan cara berolahraga, belakangan ini jumlah orang yang berolahraga semakin
meningkat ada banyak jenis olahraga yang dilakukan seperti basket, sepak bola, lari, dll.
Salah satu nya bulu tangkis, olahraga ini digemari banyak orang. Oleh karena itu volume
pemain semakin banyak dan menimbulkan kenaikan limbah kok bekas.
Barang yang tidak terpakai namun masih bermanfaat dapat menjadi bahan dasar
pembuatan karya kreatif. Apabila dapat memanfaatkannya dengan baik maka akan
menghasilkan uang. Berawal dari kesadaran diri dan lingkungan. Muncul ide kreatif yang
dapat membantu menambah nilai guna suatu barang. Dalam hal ini penulis memanfaatkan
kok bekas (shuttle cock) menjadi kap lampu gantung.
Dilingkungan GPM ini khususnya di GSG (Gedung Serba Guna) ada banyak shuttle
cocok bekas yang tidak digunakan lagi. Shuttle cock yang tidak terpakai dibuang begitu
saja dan menjadi sampah. Shuttle cock yang sudah tidak nyaman dipakai karena tidak lagi
seimbang karena itulah shuttle cock dibuang.
Penulis memilih Shuttlecock karena menjadi salah satu cara untuk memanfaatkan
kembali limbah barang. Setiap hari ada banyak limbah kok bekas. Shuttlecock bekas ini
dapat diambil di GSG (Gedung Serba Guna). Shuttlecock bekas jarang sekali
dimanfaatkan oleh masyarakat karena dianggap tidak memiliki nilai jual yang tinggi.
10
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah kok bekas dapat digunakan sebagai lampu gantung?
2. Bagaimana kualitas lampu gantung berbahan dasar kok bekas?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kok bekas dapat digunakan sebagai lampu gantung.
2. Kualiatas lampu gantung berbahan dasar kok bekas.
D. Manfaaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, dapat meningkatkan kreatifitas dalam mengembangkan produk.
2. Bagi penulis, memenuhi syarat kelulusan.
3. Bagi pembaca, dapat mengetahui hal baru dalam pembuatan lampu gantung berbahan
dasar kok bekas.
11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Sumber: Lektur.id
Lampu hias merupakan salah satu perabotan rumah tangga. Seperti namanya,
tidak hanya sebagai penerangan saja, benda ini juga digunakan sebagai hiasan rumah
dikala malam maupun siang hari. Lampu hias pada umumnya memiliki dua bagian
pokok, yaitu bagian kap dan kerangka lampu. Menurut Setyadi, lampu hias memiliki
banyak bentuk yang unik dan variatif, ada yang dibuat menyerupai lampion
menggantung, menempel pada tembok, bertengger di pagar rumah, sebagai lampu duduk,
dan masih banyak lagi. Hal tersebut bergantung pada pembuatnya, semakin kreatif maka
lampu akan semakin variatif dan unik. Keberadaan lampu hias, selain membuat ruangan
12
menjadi terang juga mempercantik ruangan. Penggunaan lampu hias juga dapat
mempertajam ruangan menjadi lebih lega dan luas dari ukuran sebenarnya, Isti
Charoline dalam (Chandra, 2019).
13
B. Kok Bulu Tangkis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata kok adalah bola
dalam permainan bulu tangkis, terbuat dari gabus berbentuk setengah bulatan
yang dilapisi kulit tipis, pada bagian yang rata diberi bulu-bulu unggas yang
dipasang berdiri melingkar sepanjang piggirnya (lektur.id, 2020).
Gambar 2. 2 Shuttlecock
1
BAB III. METODE PENELITIAN
1. Adapun alat yang digunakan saat membuat kap lampu gantung sebagai berikut:
a. Gergaji f. Skrup
b. Gunting g. Baut
c. Palu h. Obeng
d. Penggaris i. Pisau
e. Solder
2. Adapun bahan yang digunakan saat membuat kap lampu gantung sebagai
berikut:
a. Kok bekas 30
b. Lampu 1
c. Triplek 1
d. Saklar 1
e. Fiting Lampu 1
f. Plastik Sampul 1
2
C. Desain Produk
D. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Pembentukan:
a. Semua alat dan bahan disiapkan.
b. Pisahkan kepala kok dengan badan kok.
3
d. Plastik di lapisi dengan lem fox.
4
e. Semua komponen lampu digabungkan menjadi satu hingga menjadi
lampu yang sempurna.
E. Prosedur Pengujian
1. Uji ketahanan kap lampu
Kap lampu disiapkan.
Lalu uji ketahanan kap lampu dengan membanting.
Evaluasi kap lampu.
Amati kap lampu gantung tersebut.
Menyimpulkan layak atau tidak kap lampu.
5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Adapun hasil dalam penelitian tersebut ialah sebagai berikut:
a. Bahan: Kok (shuttlecock)
b. Diameter: 6 cm
c. Tinggi: 21 cm
d. Warna: Putih
e. Tekstur: Kasar
f. Bentuk: Tabung
g. Lampu: 20 watt
1. Spesifikasi Produk
Tinggi 21 cm
Lebar 11 cm
Diameter 6 cm
6
2. Rincian Data
Tabel 4. 2 rincian data
Nama Bahan Jumlah Harga
Kok bekas 100 buah Rp. 0
Lampu 1 buah Rp. 15.000
Saklar 1 buah Rp. 5.000
Triplek 1 buah Rp. 5.000
Fiting lampu 1 buah Rp. 10.000
Lem Fox 1 pak Rp.7.500
Plastic 1 lembar Rp. 5.000
Total Rp. 42.500
B. Pembahasan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah pemanfaatan Shuttlecock menjadi
lampu gantung dan mengetahui kualitas Shuttlecock lampu gantung. Berdasarkan
metode penelitian tersebut saya berhasil membuat produk lampu gantung dengan
langkah pengerjaan, bahan dan alat di atas. Produk yang saya buat memiliki
spesifikasi produk sebagaimana yang saya jelaskan pada tabel. Dari hasil
penelitian tersebut bisa saya jelaskan bahwa produk kap lampu yang saya buat ini
lumayan memiliki ketahanan.
Kelemahan produk ini adalah belum bisa mendapkan bentuk yang bagus,
ketahanan yang relatif lemah. Adapun kelebihan produk ini adalah ramah
lingkungan, mengurangi limbah pabrik dan dimanfaatkan menjadi barang yang
bernilai jual tinggi.
7
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan oleh penulis maka dapat
disimpulkan bahwa:
B. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat membuat produk
yang sempurna dengan dapat menemukan bentuk yang lebih bagus, dan juga
bahan yang lebih kuat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Claudia, R. K. (2019). "Perencanaan Kap Lampu Hias Dengan Material Tembus
Cahaya". nelti.com, 1. Diambil kembali dari,
https://www.neliti.com/id/publications/95631/perencanaan-kap-lampu-
hias-dengan-material-tembus-cahaya
9
LAMPIRAN
10