Laporan Praktik Kerja Industri sebagai Syarat Mengikuti Ujian Lisan Semester
Genap Tahun Ajaran 2015/2016
oleh
Alyaa Farrah Dibha
12.58.07218
Disetujui oleh,
Dedi Mulyadi
Suparlan, S.Si
Pembimbing I
Pembimbing II
Disahkan oleh,
KATA PENGANTAR
6.Ayah, ibu, dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan,
doa, bantuan, dan saran dalam segala bentuk, abstrak dan konkrit.
7. Staf dan guru SMK-SMAK Bogor.
8.Kak Adel, Kak Fadhlil, Kak Yudi, Kak Lusi, Mba Erna dan Mas Agus yang selalu
memberi bimbingan di laboratorium.
9. Teman teman satu institusi selama Prakerin.
Pada kesempatan ini penyusun masih membuka kritik dan saran. Sehingga
kritik dan saran tersebut dapat menjadi acuan. Sehingga dari acuan tersebut
dapat memperbaiki laporan ini. Hal ini kan bermanfaat bagi kesempurnaan
laporan ini, Karena laporan ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
hanya milik Tuhan.
Penyusun amat berharap kepada seluruh pembaca agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Baik berasal dari bidang keanaliskimiaan ataupun di
luar bidang keanaliskimiaan. Laporan ini juga dapat menjadi ide yang inovatif.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri......................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Industri.................................................................2
C. Tujuan Penulisan Laporan.............................................................................3
D. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri.........................................................4
BAB II INSTITUSI PRAKERIN..............................................................................5
A. Sejarah.......................................................................................................... 5
B. Visi dan Misi Perusahaan...............................................................................5
C. Lokasi Perusahaan........................................................................................6
D. Struktur Organisasi Perusahaan............................................................6
E. Ketenagakerjaan..........................................................................................11
F.
Sarana Produksi...........................................................................................11
G. Jenis-jenis Produk........................................................................................17
BAB III KEGIATAN DI LABORATORIUM............................................................21
A. Kegiatan Umum Laboratorium.............................................................21
B. Tujuan Pemilihan Judul................................................................................22
C. Produk Minuman Sari Buah.........................................................................23
D. Buah Jeruk...................................................................................................24
E. Kapang dan Khamir (Yeast and Mold)..................................................26
F.
Antibiotik......................................................................................................28
H. Metode Analisis............................................................................................31
I.
J.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah Buah Jeruk.........................................................24
Tabel 2. Hasil Analisis Kapang Khamir Sampel Negatif.................................45
Tabel 3. Hasil Analisis Kapang Khamir Sampel + Candida Albicans................45
Tabel 4. Hasil Analisis Kapang Khamir Sampel + Aspergillus Niger.................45
Tabel 5. Hasil Analisis Kapang Khamir Kultur Positif.....................................46
Tabel 6. Hasil Perhitungan Angka Kapang Khamir........................................47
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
d. Membina
dan
menyelenggarakan
fungsi
sosial
dan
kemasyarakatan
Kemitraan antara dunia kerja dan sekolah perlu dijalin demi kebaikan
kedua belah pihak tersebut. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah
menyediakan fasilitas belajar dengan teknologi dalam batas-batas tertentu.
Maka untuk mengatasi keterbatasan teknologi yang digunakan di sekolah,
perlu diadakan studi tentang teknologi di dunia kerja. Adapun bagi dunia
industri, karyawan yang telah terampil dan siap menghadapi tantangan dan
persaingan dalam dunia kerja sangat diharapkan. Sehingga suatu program
pelatihan kerja sangat dibutuhkan bagi sekolah maupun dunia industri.
Dalam hal ini, pelatihan kerja tersebut dikenal dengan Praktik Kerja Industri
(Prakerin).
B. Tujuan Praktik Kerja Industri
Pengetahuan dan keterampilan yang menjurus pada satu bidang
pekerjaan yang diperoleh melalui pendidikan kejuruan secara khusus
memerlukan suatu media yang bersifat melatih. Salah satu bentuk nyata dari
pelatihan tersebut yaitu dengan kegiatan Prakerin.
Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Bogor sebagai salah satu unit
pendidikan yang bernaung di bawah pembinaan Kementerian Perindustrian,
bertugas untuk menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga
menengah yang terampil dalam bidang analisis kimia khususnya, sehingga
diharapkan jika siswa-siswi terjun ke masyarakat dan terjun pada bidang yang
sesuai dengan program studi kejuruannya, tidak lagi menemui kesulitan yang
mendasar. Selain itu, tujuan Praktik Kerja Industri pada pokoknya adalah
mengembangkan dan memantapkan pengetahuan yang baru didapat selama
mengikuti program tersebut.
Secara umum Prakerin dilaksanakan untuk menerapkan pengetahuan
yang diterima selama belajar di sekolah, menambah pengetahuan serta
pengenalan lingkungan kerja di industri. Adapun tujuan yang harus dicapai
dari kegiatan Prakerin ini adalah:
1. Meningkatkan kemampuan dan memantapkan keterampilan siswa sebagai
bekal kerja yang sesuai dengan program studi kimia analisis.
3
2. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesional siswa dalam
rangka memasuki lapangan kerja.
3. Meningkatkan wawasan siswa pada aspek-aspek yang potensial dalam
dunia kerja, antara lain: struktur organisasi, disiplin, lingkungan dalam
sistem kerja.
4. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal penggunaan instrumen kimia
analisis yang lebih modern, dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di
sekolah.
5. Memperoleh
masukan
dan
umpan
balik
guna
memperbaiki
dan
dipresentasikan
pada
saat
ujian
lisan
sebagai
bahan
4
5. Siswa dapat membuat laporan kerja dan mempertanggungjawabkan tugas
A. Sejarah
PT. Hale International merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan minuman sari buah. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30
Januari 2007 oleh Lia Caroline Sutanto dengan status modal dalam negeri
(PMDN), kemudian pada tahun 2008 PT Hale International bergabung dengan
Lotus Capital Investment Pte, Ltd dari Singapura sehingga statusnya berubah
menjadi Modal Asing (MA). Pada Bulan Juli tahun 2012, PT Hale International
secara resmi diakuisisi oleh PT. Kalbe Farma Tbk. Latar belakang
dibangunnya perusahaan ini adalah keinginan untuk membangun pola hidup
sehat pada masyarakat di Indonesia terutama di kalangan generasi muda
yang diwujudkan melalui usaha untuk menginovasi serta memproduksi
minuman sehat seperti minuman sari buah. Perusahaan ini memiliki mimpi
untuk menghasilkan minuman sehat yang bermanfaat, melakukan hal yang
baik untuk masyarakat Indonesia serta membangun suatu bisnis dengan hati.
Perusahaan ini memproduksi minuman yang memiliki banyak manfaat
untuk dikonsumsi karena bahan bakunya yang alami serta memiliki standar
produksi yang tinggi. Perkembangan PT Hale International yang semakin baik
dari hari ke hari dapat diraih karena adanya sebuah filosofi sederhana yaitu
Healthy to The Last Drop. Filososfi ini menjadi dasar untuk memproduksi
minuman sari buah dengan kualitas tinggi yang berasal dari konsentrat buah
terpilih dan bahan-bahan alami tanpa adanya penambahan bahan pengawet.
Perusahaan ini memulai launching produknya pertama kali ke pasar domestik
pada tahun 2009 dengan nama Original Love Juice yang tersedia dalam lima
varian rasa yaitu delima, apel, jeruk, jambu dan mangga.
produk sehat dan berkualitas.Sementara itu misi dari perusahaan ini adalah
menjadi pelopor budaya hidup sehat dengan menghasilkan produk-produk
yang inovatif dan berkualitas.
C. Lokasi Perusahaan
PT. Hale International terletak di Jalan Raya Pemuda No. 88 A, Curug,
Gunung Sindur, Bogor. Bangunan yang memiliki kurang lebih 25.000 m 2 ini
terdiri dari dua gedung. Gedung yang pertama terdiri dari beberapa ruangan,
yaitu gudang produk jadi, kantor, ruang produksi jus, ruang produksi botol,
ruang
preparasi,
laboratorium,
gudang
penyimpanan
gula,
gudang
daya
yang
dibutuhkan
untuk
memenuhi
yang
ada
di
produksi
sehingga
tidak
terjadi
pada produk jus (sari buah), air baku dan bahan mentah.
h. Memastikan bahwa pelaksanaan tindakan koreksi dan tindakan
pencegaham dapat diimplementasikan.
i. Membuat SOP dan WI.
6. Manajer Production Planing and Inventory Control
a.
Melakukan pembahasan apakah OTF (Order to Factory) yang
b.
c.
marketing.
Merencanakan
kebutuhan
material/bahan
baku
dan
bahan
pendukung produksi.
d.
Mengkoordinasikan rencana pemasaran mingguan dan bulanan.
e.
Membuat laporan dan analisis pencapaian efisiensi produksi.
f. Membuat SOP dan WI.
g.
dapat
diimplementasikan
untuk
menghindari
dapat
diimplementasikan
untuk
menghindari
dan
10
f.
dapat
diimplementasikan
untuk
menghindari
d.
mempengaruhi mutu.
Memastikan HACCP dan GMP terimplementasikan dengan baik
yang
dan konsisten.
e.
Membuat SOP dan WI.
f. Memastikan bahwa pelaksanaan tindakan koreksi dan tindakan
pencegahan
dapat
diimplementasikan
untuk
menghindari
E. Ketenagakerjaan
g.
botol dan karyawan lainnya dalam usaha untuk meningkatkan dan menjaga
kapasitas produksi. Karyawan bagian produksi botol memiliki waktu kerja 7
jam dengan adanya sistem waktu kerja bergilir atau shift. Ada tiga shift untuk
karyawan bagian produksi botol, yaitu shift I dimulai pada pukul 07.00 WIB
hingga pukul 15.00 WIB, shift II dimulai pada pukul 15.00 WIB hingga pukul
23.00 WIB, dan shift III dimulai pada pukul 23.00 hingga pukul 07.00 WIB.
Proses produksi botol ini dilakukan selama 24 jam dan 7 hari dalam
seminggu. Sementara itu, karyawan lainnya yang merupakan karyawan
bagian manajerial dan karyawan bagian produksi minuman sari buah, memiliki
waktu kerja selama 8 jam dan 5 hari dalam seminggu yang dimulai pada pukul
08.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Karyawan terbagi menjadi satu shift
dalam satu hari. Setiap karyawan juga mendapat waktu istirahat selama satu
jam, yaitu pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
F. Sarana Produksi
h.
11
3. Sugar Tank
m. Dalam proses pembuatan sari buah, pencampuran gula dilakukan
terpisah dengan bahan-bahan lain. Hal ini bertujuan untuk memastikan
gula larut dengan sempurna. Sesuai dengan namanya, sugar tank
berfungsi untuk melarutkan gula. Tangki dengan kapasitas 1.500 liter ini
dilengkapi dengan agitator untuk melarutkan gula dengan air. Gula
dimasukkan lewat bagian atas alat sedangkan air dimasukkan dari hot
water tank ke sugar tank melalui pipa.
n.
4. Juice Tank
o. Pencampuran konsentrat dengan bahan-bahan tambahan lainnya
dilakukan di dalam juice tank. Seperti halnya sugar tank, juice tank juga
dilengkapi dengan agitator untuk mencampur bahan. Kecepatan agitator
juice tank adalah 1500 rpm. Seluruh bahan yang akan dicampurkan
dimasukkan melalui bagian atas tanki. Kapasitas juice tank adalah 2.000
liter. Alat ini juga dilengkapi dengan wiremess filter berukuran 400 mesh
untuk menyaring produk setelah dicampurkan.
p.
5. Blending Tank
q. Blending tank berfungsi untuk mencampurkan larutan gula dari
sugar tank dan larutan jus dari juice tank. Semua bahan yang telah
tercampur kemudian dialirkan ke alat sterilisasi. Oleh karena itu terdapat
pipa-pipa yang menghubungkan blending tank dengan tanki-tanki lain
seperti hot water tank, juice tank, sugar tank, dan balance tank. Terdapat
dua tanki blending tank untuk membuat produk dalam dua batch berbeda.
Masing-masing tanki memiliki kapasitas 10.000 liter. Alat ini juga
dilengkapi dengan catridge filter berukuran 1 untuk menyaring produk
setelah dicampurkan. Kecepatan agitator blending tank adalah 2.200 rpm.
r.
6. Balance Tank
s. Balance tank merupakan rangkaian dari proses sterilisasi UHT
(Ultra High Temperature). Balance tank berbentuk tanki yang terdiri dari
pipa-pipa yang dapat mengalirkan produk ke alat sterilisasi. Terdapat juga
pipa balik dari ruang filling dan pipa pengeluaran untuk proses CIP. Selain
itu
12
15
t.
dalam
rangkaian
proses
sterilisasi
UHT, spira
flow
Adapun kecepatan
aliran produk di dalam spira flow adalah 8.000 liter per jam. Suhu, waktu,
dan kecepatan aliran diatur pada panel kontrol terpusat yang terdapat
balance tank.
v.
8. Unscramble
w.
15
ac.
10. Feeder Cap
ad. Seperti halnya botol, cap atau tutup botol pun memerlukan alat
untuk mempermudah pemindahan dari gudang packaging material ke
ruang filling. Pertama-tama cap dari gudang packaging material
diletakkan ke dalamalat feeder cap. Cap dalam alat tersebut kemudian
disedot satu persatu untuk kemudian dilewatkan ke UV conveyor.
ae.
11. Conveyor
af. UV Conveyor merupakan conveyor yang dilengkapi dengan lampu
ultra violet. Conveyor ini menghubungkan antara cap feeder dan ruang
filling. Fungsi dari alat ini adalah untuk sterilisasi cap sebelum digunakan.
ag.
12. Buffer Tank
ah. Buffer tank berfungsi sebagai tempat penampung produk dari
spira flow sebelum masuk ke filling bowl. Tanki ini berada di dalam ruang
filling. Adapun kapasitas buffer tank adalah 200 liter.
ai.
13. Return Tank
aj. Jika produk di dalam filling bowl terlalu penuh, maka produk akan
dialirkan ke return tank. Produk di dalam return tank akan dialirkan
kembali ke balance tank untuk disterilisasi ulang. Adapun kapasitas dari
return tank adalah 200 liter
ak.
14. Mesin Filling
al. Proses pengisian sari buah ke dalam kemasan, kesterilan sangat
perlu untuk dijaga demi menciptakan produk yang aman dan bermutu.
Oleh karena itu, proses ini dilakukan di ruangan khusus yang sangat
diperhatikan kesterilannya. Di dalam ruangan terdapat serangkaian mesin
filling yang terdiri dari washing unit untuk pencucian botol dengan
hidrogen peroksida, rinser unit pencucian botol dengan air, dan alat untuk
pengisian sari buah ke dalam botol.Sari buah yang terdapat pada buffer
tank dialirkan ke filling bowl untuk selanjutnya dituangkan ke tiap-tiap
botol melalui nozzel. Terdapat 32 nozzel pada filling bowl yang mampu
mengisi 168 botol per menit.
am.
15
15. Induction Sealer
an. Induction sealer adalah alat yang digunakan untuk merekatkan
safety seal ke bibir botol sehingga tercipta kondisi hermetis. Pertamatama safety seal diletakkan di dalam cap. Saat botol sudah ditutup
dengan cap tersebut, botol dilewatkan di bawah induction sealer dengan
jarak
2-3
mm.Induction
sealer
akan
memancarkan
gelombang
dan
kecepatan alat
disesuaikan
agar
mencapai
waktu
15
yang kedua berfungsi untuk memeriksa kode produksi dan kadaluarsa
pada label.
au.
19. Holding Conveyor
av.
bergerak
lebih
pelan
untuk
meminimalisir
kemungkinan
aw.
20. Cooling Tunnel
ax. Cooling tunnel merupakan alat berbentuk lorong. Di dalam cooling
tunnel terdapat conveyor yang bergerak secara perlahan sehingga waktu
pendinginan produk mencapai 20 menit. Pendinginan dilakukan dengan
cara menyemprot produk dengan air.
21. Shrink Tunnel
ay. Shrink
atau
label
berbentuk
gulungan
dipotong
dengan
300ml, tiap karton diatur untuk memuat 24 botol. Alat ini juga dilengkapi
dengan Ink Jet Print untuk mencetak tanggal kadaluarsa dan kode
produksi secara otomatis saat karton melewati sensor.
16
be.
25. CIP Tank
bf. Bahan-bahan yang digunakan untuk proses Cleaning In Place
ditampung pada tangki berbeda yang terdiri dari water tank, caustic tank,
dan acid tank. Rangkaian ketiga tangki ini disebut dengan CIP kitchen
unit. Air dari water tank dialirkan ke caustic tank dan acid tank untuk
melarutkan caustic soda atau nitric acid di dalam tanki. Dari caustic tank
dan acid tank terdapat pipa yang terhubung pada alat-alat lain untuk
proses CIP.
bg.
G. Jenis-jenis Produk
bh. PT Hale International memproduksi berbagai jenis sari buah dengan
volume kemasan yang berbeda-beda. Beberapa jenis produknya dapat
dilihat pada gambar 1, gambar 2, gambar 3, gambar 4, gambar 5, gambar 6.
bi.
1. Original Love Juice
bj. Produk sari buah ini terdiri dari empat variasi rasa, yaitu delima,
apel, jeruk dan jambu biji yang dikemas dalam kemasan 300 ml, 500 ml,
1.000 ml, dan 2000 ml.
17
18
bk.
bl.
bm.
bn.
bo.
bp.
bq.
br.
bs.
bt.
bu.
Gambar 2. Produk sari buah di PT
Hale International ukuran 1000 ml
varian jeruk, jambu dan delima
bv.
Gambar
bw. 3. Produk sari buah di PT Hale
International ukuran 2000 ml varian delima
bw.
bx.
1. Horeka
by.
1. BIB
cb. BIB merupakan sebuah singkatan Bag In Box yaitu kemasan yang
diproduksi berbentuk kantung yang dikemas karton. Produksi ini
mengutamakan warna produk yang dominan karena dikhususkan
didistribuskan ke Seven Eleven. Adapun kemasan BIB yaitu kemasan 10
Liter.
cc.
1. Teh Sere
cd. Teh sere merupakan produk teh hijau dengan ekstrak sereh yang
memiliki aroma khas sereh. Teh ini merupakan produk yang memiliki
kemasan 500 ml.
ce.
cf.
cg.
ch.
ci.
cj.
ck.
cl.
cm.
cn.
co.
cp.
cq.
cr.
cs.
ct.
cu.
cv.
cw.
cx.
cy.
cz.
da.
db.
19
1. Prenagen
dc. Prenagen merupakan perpaduan antara Blackcurrant, delima,
anggur. Produk ini dikhususkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Produk
ini mengandung asam folat yang bagus untuk masa pertumbuhan janin.
Produk ini merupakan produk kiriman dari PT Sanghiang Perkasa dan
diproduksi di PT Hale International. Kemasan produk ini adalah 300ml.
dd.
de.
df.
dg.
dh.
di.
dj.
dk.
dl.
dm.
dn.
do.
dp.
dq.
dr.
ds.
dt.
du.
dv.
dw.
dx.
dy.
dz.
ea.
eb.
ec.
21
yang telah dijelaskan berfungsi untuk mengontrol kualitas produk jadi dan
bahan baku. Pengujian laboratorium QC dilakukan secara rutin setiap hari.
Selain pengujian yang dilakukan terhadap sampel, keadaan laboratorium
juga dikontrol secara rutin. Kegiatan untuk mengontrol laboratorium berupa
uji mikroba udara laboratorium mikrobiologi, pencatatan suhu, tekanan dan
kelembaban laboratorium mikrobiologi,fogging atau sterilisasi laboratorium
mikrobiologi menggunakan surfaktan. Berikut ini kegiatan umum yang
dilakukan di laboratorium QC.
eg.
1. Sampling
eh. Sampling yang dilakukan laboratorium QC berupa sampel air baku
untuk pengujian kimia dan mikrobiologi serta sampling uji swab area
produksi. Sampling swab area produksi berupa swab mesin, packaging,
dan personal hygiene. Sedangkan sampling lainnya dilakukan oleh
personel yang bertugas di tempat sampel diambil. Sampling produk jadi
UHT dan Horeka dilakukan oleh personel In Process Control (IPC),
sampling diambil di tiga titik yaitu awal, tengah dan akhir per batch. Selain
itu personel IPC juga melakukan sampling uji udara mikroba ruang filling
yang kemudian ditransfer ke laboratorium QC untuk dilakukan pengujian.
Sampel produk jadi ditransfer ke laboratorium sehari setelah produksi.
Selain sampling untuk pengujian, diambil pula sampel untuk disimpan
sebagai retain sample. Hal ini bertujuan untuk menguji ulang sampel
apabila di kemudian hari ditemukan komplain terhadap produk atau untuk
keperluan research and development. Sampling konsentrat sebagai
bahan baku produksi dilakukan oleh personel preparasi sebelum
konsentrat digunakan untuk produksi. Sampling Raw Material/Packaging
Material berupa konsentrat atau pureeyang datang dari supplier dilakukan
oleh pihak supplier untuk diuji di laboratorium.
21
2. Kimia
ei. Kegiatan kimia laboratorium QC berupa preparasi alat dan
pembuatan larutan standar. Kemudian kalibrasi alat dan standarisasi
larutan standar. Pengujian kimia yang dilakukan berupa pengujian air
baku, produk jadi dan bahan baku. Pengujian kimia air baku berupa uji
kesadahan air, Fe dalam air, salinitas air, Total Dissolve Solid (TDS)
dalam air, dan pH air. Pengujian kimia produk jadi dan bahan baku berupa
uji brix, pH, kadar vitamin C, dan kadar asiditas.
ej.
3. Mikrobiologi
ek. Kegiatan mikrobiologi laboratorium QC berupa preparasi alat dan
media. Preparasi alat yang dilakukan yaitu sterilisasi cawan petri dan
pipet serologi menggunakan autoklaf (strerilisasi basah) dan oven
(sterilisasi kering). Preparasi media yand dilakukan yaitu sterilisasi media
PCA (Plate Count Agar) dan PDA (Potato Dextrose Agar) menggunakan
autoklaf. Pengujiannya sendiri yaitu uji Total Plate Count dan uji Yeast and
Mold metode tuang. Hasil pengujian diperoleh melalui counting mikroba
setelah inkubasi. Untuk uji TPC diinkubasi selama 3 hari sedangkan uji
Y&M diinkubasi selama 5 hari.
el.
4. Fisika
em.
organoleptik
kekentalan/viskositas.
Uji
organoleptik
dilakukan
terhadap air baku, produk jadi dan bahan baku. Parameter uji
organoleptik berupa warna, aroma, tekstur dan rasa. Sedangkan uji
kekentalan dilakukan terhadap produk jadi dan bahan baku menggunakan
viscometer
B. Tujuan Pemilihan Judul
en.
22
Minuman adalah salah satu produk pangan yang saat ini banyak
diproduksi karena sifatnya yang praktis dan terjangkau oleh hampir seluruh
lapisan
masyarakat.
Karena
alasan
ini
diperlukan
penelitian
dan
23
24
ep.
asam malat dan kandungan vitaminnya berupa vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6,
B9 dan vitamin C. Kandungan buah jeruk meliputi asam pantotenat / vitamin
B5, asam folat, fosfor, magnesium, thiamin / vitamin B1 dan lainnya.
Kemudian buah mangga kaya akan serat, vitamin, mineral dan senyawa
antioksidan seperti flavanoid polifenolik. Lalu bauh sirsak yang mengandung
sekitar 16% karbohidrat yangt terdiri dari glukosa dan fruktosa, juga
mengandung zat besi, fosfor dan kalsium. Buah jambu biji mengandung 49
kalori energi, 0,9 gram protein, 0,3 gram lemak, 12,2 gram karbohidrat per
100 gram buah. Kemudian yang terakhir adalah buah delima. Buah delima
dikenal kaya akan kandungan 25antioksidan yang berfungsi melindungi tubuh
dari dampak radikal bebas. Sehingga menarik untuk dapat lebih mengenal
kandungan dan manfaat buah delima. Maka dari itu, laporan ini mengambil
a. Kingdo
m
c. Divisi
e. Kelas
g. Upakel
as
i.
Ordo
k. Famili
m. Upafam
ili
n. Bangsa
o. Genus
b. Plant
ae
d. Magn
oliop
hyta
f. Magn
oliop
sida
h. Rosi
dae
j. Sapi
ndale
s
l. Ruta
ceae
p. Aura
ntioid
eae
q. Citre
ae
r. Citru
s
Jeruk
atau
limau
adalah
jeruk-jerukan).
Anggotanya
anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan
asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
es.
et.
eu.
ev.
ew.
24
ex.
ey.
ez.
fa.
25
fb.
jelas
berapa
banyak
jenisnya.
Penelitian-penelitian
terakhir
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk
Ciri-ciri jeruk ialah pohon kecil, perdu atau semak besar, ketinggian
2-15 m, dengan batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daun
hijau abadi dengan tepi rata, tunggal, permukaan biasanya licin dan agar
berminyak. Bunga tunggal atau dalam kelompok, lima mahkota bunga
( kadang-kadang empat ) berwarna putih atau kuning pucat,[stamen] banyak,
seringkali sangat harum. Buah bertipe "buah jeruk" (hesperidium), semacam
buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan diameter
2-30 cm tergantung jenisnya; kulit buah biasanya berdaging dengan minyak
atsiri yang banyak.
fe.
ff.
fg.
fh.
fi.
fj.
fk.
fl.
fm. Gambar 8. Buah Jeruk
26
fn.
banyak
asam
sitrat
(harafiah:"asam
jeruk")
yang
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda
organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Secara umum fungi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai inti sel
2. Memproduksi spora
3. Tidak berklorofil
4. Dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual
5. Beberapa jenis memiliki bagian-bagian tubuh berbentuk filamen
fp.
Fungi terdiri dari dua kelompok besar yaitu kapang dan khamir.
Perbedaan utama dari kelompok ini adalah kapang hidupnya berkoloni dan
memiliki filamen yang membentuk miselium sedangkan khamir merupakan
sel tunggal yang tidak berfilamen.
1. Kapang (Mold)
fq.
27
fr.
F. Antibiotik
fu.
Golongan Antibiotik
fx.
1. Golongan Penisilin
fy. Penisilin diklasifikasikan sebagai obat -laktam karena cincin
laktam mereka yang unik. Mereka memiliki ciri-ciri kimiawi, mekanisme
kerja, farmakologi, efek klinis, dan karakteristik imunologi yang mirip
dengan sefalosporin, monobactam, carbapenem, dan -laktamase
inhibitor, yang juga merupakan senyawa -laktam.
fz.
2. Golongan Sefalosporin dan Sefamisin
ga. Sefalosporin mirip dengan penisilin secara kimiawi, cara kerja, dan
toksisitas. Hanya saja sefalosporin lebih stabil terhadap banyak betalaktamase bakteri sehingga memiliki spektrum yang lebih lebar.
Sefalosporin
tidak
aktif
terhadap
bakteri
enterokokus
dan
L.monocytogenes.
gb.
3. Golongan Kloramfenikol
gc. Kloramfenikol merupakan inhibitor yang poten terhadap sintesis
protein mikroba. Kloramfenikol bersifat bakteriostatik dan memiliki
spektrum luas dan aktif terhadap masing masing bakteri gram positif
dan negatif baik yang aerob maupun anaerob (Katzung, 2007). Rumus
kimia Kloramfenikol yaitu C11H12Cl2N2O5 (1(pnitrofenil)-2-dikloroasetamido1,3-propandiol.
gd.
ge.
28
29
gf.
Struktur Kloramfenikol:
go.
gg.
gh.
gi.
gj.
gk.
gl.
gm.
gn.
gp.
4. Golongan Tetrasiklin
gq. Golongan tetrasiklin merupakan obat pilihan utama untuk
mengobati infeksi dari M.pneumonia, klamidia, riketsia, dan beberapa
infeksi dari spirokaeta. Tetrasiklin juga digunakan untuk mengobati ulkus
peptikum yang disebabkan oleh H.pylori. Tetrasiklin menembus plasenta
dan juga diekskresi melalui ASI dan dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan tulang dan gigi pada anak akibat ikatan tetrasiklin dengan
kalsium. Tetrasiklin diekskresi melalui urin dan cairan empedu (Katzung,
2007).
gr.
5. Golongan Makrolida
gs. Eritromisin merupakan bentuk prototipe dari obat golongan
makrolida yang disintesis dari S.erythreus. Eritromisin efektif terhadap
bakteri gram positif terutama pneumokokus, streptokokus, stafilokokus,
dan korinebakterium. Aktifitas antibakterial eritromisin bersifat bakterisidal
dan meningkat pada pH basa (Katzung, 2007).
gt.
6. Golongan Aminoglikosida
gu. Yang termasuk golongan aminoglikosida, antara lain: streptomisin,
neomisin, kanamisin, tobramisin, sisomisin, netilmisin, dan lain lain.
Golongan aminoglikosida pada umumnya digunakan untuk mengobati
infeksi akibat bakteri gram negatif enterik, terutama pada bakteremia dan
sepsis,
30
gv.
aktif
terhadap
bakteri
gram
negatif.
Golongan
31
hb.
he.
32
Alat:
1) Tabung reaksi
2) Rak tabung reaksi
3) Ose
4) Pembakar spiritus
5) Kaca alas datar
6) Pencil glass
7) Pipet tetes
8) Labu semprot
9) Baki pewarna
10) Pinset
11) Mikroskop
ho.
Bahan:
33
hp.
Cara Kerja:
34
hu. Tujuan:
1) Mengetahui
morfologi
beberapa
jamur
benang
baik
secara
Alat:
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Ose
Pembakar spiritus
Kaca alas datar
Pencil glass
Labu semprot
Pinset
Mikroskop
Bahan:
Alkohol 70%
Minyak imersi
Air suling
Suspense Aspergillus Niger
LF
Label
Kertas saring
Kapas
Cara Kerja:
Prinsip:
ia.
Tujuan:
35
36
ij.
Cara Kerja:
ik.
il.
im.
in.
io.
ip.
iq.
ir.
is.
it.Gambar 10. Contoh Labelling pada media yang sudah dibuat
b. Pembuatan Kultur Candida Albicans dan Aspergillus Niger
1) Dituang media PDA steril ke dalam tabung reaksi besar.
2) Tabung dimiringkan, tunggu hingga dingin.
3) Ambil 1 mata ose isolasi kultur awal yang terpisah.
4) Gores ke agar miring.
5) Inkubasi di inkubator selama 5 hari pada suhu 25 0C
dengan
pengenceran
101.
Kemudian
sampel
dipipet
aseptik
sebanyak
1ml,
kemudian
37
38
f.
39
40
f)
41
f)
Ditutup
autoklaf
dengan
rapat
lalu
dikunci
untuk
j)
4) Oven
jk. Oven pada pengujian mikrobiologi digunakan untuk
sterilisasi kering. Sterilisasi ini digunakan untuk mensterilkan alatalat yang terbuat dari gelas, logam atau bahan lain yang tahan
terhadap suhu tinggi (di atas 200 0C).
jl.
5) LAF (Laminar Air Flow)
jm.
jn.
6) Inkubator
jo. Inkubator pada pengujian mikrobiologi berfungsi untuk alat
inkubasi bagi pembiakan mikroba. Inkubator digunakan untuk
menciptakan suhu stabil dan konstan. Biasanya inkubator
dilengkapi penutup kacauntuk dapat mengamati hasil inkubasi
tanpa mengganggu kestabilan suhu inkubator.
42
7) Colony Counter
jp. Alat ini berguna untuk untuk mempermudah perhitungan
koloni pada mikroba yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam
cawan karena adanya kaca pembesar.
jq.
4. Uji Daya Hambat
jr.
Prinsip:
js.
Tujuan:
43
kg.
I.
telah ditumbuhi jamur di dalam cawan petri. Limbah ini dapat menyebabkan
43
pencemaran
yang
cukup
serius
apabila
tidak
ditangani
dengan
44
ki.
plastik
atau
alumunium
foil.
Kemudian
disterilisasi
diperlukan pada saat pengujian bertujuan untuk menciptakan area kerja yang
aseptik. Sehingga perlu diperhatikan kebersihan dan sterilitas APD yang
dikenakan.
Kelengkapan
APD
yang
digunakan
pada
saat
planting
ruang
planting
serta
sebelum
pelaksanaan
planting
dimulai,
ks.
kt.
lg.
lp.
ly.
mh.
kv.
K
kw. YM
la.
lb.
lc.
ld.
le.
lf.
10
li.
1
lj.
lk.
ll.
lm.
ln.
lo.
0
lr.
1
ls.
lt.
lu.
lv.
lw.
lx.
0
ma.
1
mb.
mc.
md.
me.
mf.
mg.
0
mj.
1
mk.
ml.
mm.
mn.
mo.
mp.
0
mq.
2) Sampel Positif (Sampel + Candida Albicans)
mr.
ms.
Albicans
mw. YM
mv. K
o
d
e
mt.
B
a
t
c
h
ng.
nh.
Ora
ni. 1
6
45
na.
10
nj.
TBU
nb.
10
nk.
TBU
nc.
10
nl.
660
nd.
10
nm.
54
ne.
10
nn.
nf.
10
no.
N
2
5
0
1
H
nq.
Ora
nr. 1
6
N
2
5
0
1
H
np.
ns.
TBU
nt.
TBU
ob.
TBU
oc.
TBU
ok.
TBU
ol.
TBU
nu.
512
nv.
48
nw.
nx.
od.
784
om.
484
oe.
56
on.
51
of.
og.
oo.
op.
nz.
Ora
ny.
oh.
oi.
Ora
oa. 1
6
N
2
5
0
2
H
oj. 1
6
N
2
45
5
0
2
H
oq.
3) Sampel Positif (Sampel + Aspergillus Niger)
or.
os.
Tabel 4. Hasil Analisis Kapang Khamir Sampel +
Aspergillus Niger
ou. N
a
m
a
ot.
S
a
m
p
e
l
ow. YM
ov. K
o
d
e
B
a
t
c
h
pa.
10
pb.
10
pc.
10
pd.
10
pe.
10
pf.
10
pj.
TB
pk.
TB
pl.
pm.
pn.
po.
ps.
TB
pt.
TB
pu.
pv.
pw.
px.
ph. O
r
a
n
g
e
F
a
v
o
r
i
t
e
1
pg.
pp.
(
s
)
pq. O
r
a
pi. 1
6
N
2
5
0
1
H
pr. 1
6
N
45
n
g
e
F
a
v
o
r
i
t
e
1
(
d
)
pz. O
r
a
n
g
e
F
a
v
o
r
i
t
e
2
py.
(
s
)
qi. O
r
a
n
g
e
F
a
v
o
r
i
t
e
2
qh.
(
d
)
2
5
0
1
H
qa. 1
6
N
2
5
0
2
H
qj. 1
6
N
2
5
0
2
H
45
qb.
TB
qc.
TB
qd.
qe.
qf.
qg.
qk.
TB
ql.
TB
qm.
qn.
qo.
qp.
4) Kultur positif
qq.
qr.
qs.
P
o
s
i
t
i
f
qt.
Pe
qv.
10
qw.
10
qx.
10
qy.
10
qz.
10
ra.
10
rg.
TBU
rh.
TBU
ri.
TBU
rj.
TBU
rk.
304
rl.
46
rp.
TBU
rq.
TBU
rr.
TBU
rs.
TBU
rt.
316
ru.
39
sa.
TBU
sb.
TBU
sc.
TBU
sd.
TBU
se.
sf.
sj.
TBU
sk.
TBU
sl.
TBU
sm.
TBU
sn.
so.
rd.
re.
rf. C
a
n
d
i
d
a
rb.
A
l
b
i
c
a
n
s
rc.
Si
rn.
Du
rm.
ro.
rx.
ry.
rz. A
s
p
e
r
g
i
l
l
u
s
rv.
rw.
Si
sg.
sh.
Du
N
i
g
e
r
si.
46
sp.
a.
Hasil Verifikasi
1) Akurasi Sampel Positif Candida Albicans : 2.63 %
2) Akurasi Sampel Positif Aspergillus Niger : 50 %
3) Presisi Sampel Positif + Candida Albicans
1. Orange Favorite 1 : 13 %
2. Orange Favorite 2 : 11 %
4) Presisi Sampel Positif + Aspergillus Niger
1.
Orange Favorite 1 : 15 %
2. Orange Favorite 2 : 13 %
sq.
sr.
ss.
st.
su.
sv.
sw.
46
t.
s.
v.
H
u. YM
ai.
aj.
as.
at.
bc.
bd.
bm.
bn.
aa.
ab.
ac.
ad.
ae.
10
10
10
10
10
af.
10
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.
au.
av.
aw.
ax.
ay.
az.
be.
bf.
bg.
bh.
bi.
bj.
bo.
bp.
bq.
br.
bs.
bt.
w.
S
x.
7
ag.
ah.
aq.
0
ar.
M
sz.
ta.
B. Pembahasan
tb. Nilai Recovery pada sampel yang ditambahkan candida albicans
sangat rendah daripada nilai akurasi yang baik yaitu 70 %. Hal ini
dikarenakan Khamir tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang cukup.
Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam yang tinggi,
sehingga khamir membutuhkan air untuk pertumbuhan lebih sedikit
dibandingkan dengan bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah untuk
pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94. Selain itu banyak kamir yang bersifat
osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium dengan aktivitas air relatif
rendah, yaitu 0,62-0,65. Sedangkan Kapang pada umumnya membutuhkan
aw (aktifitas air) minimal untuk pertumbuhan lebih rendah dibandingkan
dengan khamir dan bakteri. Sehingga didapatkan hasil Kultur positif yang
sangat besar yaitu sebesar 304 koloni khamir.
48
tc.
dengan pertumbuhan khamir dan bakteri. Oleh karena itu jika kondisi
pertumbuhan memungkinkan semua mikroorganisme untuk tumbuh, kapang
biasanya
48
td.
kapang
dapat
mulai
tumbuh,
pertumbuhan
yang
ditandai
dengan
pembentukan miselium dapat berlangsung dengan cepat. Maka dari itu koloni
Khamir lebih banyak jumlahnya dibanding jumlah koloni Kapang.
te.
dan perhitungan angka kapang khamir agar tidak terjadi kontaminasi silang
antara sampel dengan personel lab dan sebaliknya. Sampel yang digunakan
juga harus representatif, jadi sebelum dilakukan pemipetan sampel harus
dikocok terlebih dahulu agar homogen.
tf.
48
silang antara sampel dengan personel lab dan sebaliknya. Sampel yang
digunakan juga harus representatif, jadi sebelum dilakukan pemipetan
sampel harus dikocok terlebih dahulu agar homogen.
tk. Penambahan Kloramfenikol sebanyak 0.05 gram/ 500 ml media
PDA sudah efektif hal ini sudah terbukti dengan pengerjaan penetapan Uji
Daya Hambat.
B. Saran
1) Dilakukan Verifikasi Metode Kuantitatif
2) Dilakukan Validasi sekunder metode uji mikrobiologi
tl.
tm.
49
tn.DAFTAR PUSTAKA
to.
tp. Agustine, Dra. Hadiati. 2012. Mikrobiologi. Bogor: SMK SMAK
Bogor
tq. Priantieni,
Eunike
Yanny.
2012.
Panduan
Keterampilan
Dra.R.Wiwi,
Bsc.,MM.Pd.
2011.
Dasar
Kerja
tw.
tx.
ty.
tz.
ua.
ub.
uc.
ud.
ue.
uf.
50
ug.
uh.
LAMPIRAN
ui.
uj. Lampiran 1. Perhitungan Verifikasi perhitungan Kapang Khamir
terhadap Candida Albicans dan Aspergillus Niger
a. Akurasi
uk. Dihitung sebagai Recovery
Recovery sampel + Kultur Candida Albicans:
ul. % Recovery sampel =
100%
um.
un.
8
= 304 x 100%
=2.63 %
uo.
Recovery sampel + Kultur Aspergillus Niger:
up.
% Recovery sampel =
100%
5
uq.
= 10 100 %
ur.
= 50 %
us.
b. Presisi
Sampel Orange Favorite 1 + Candida Albicans (10-4)
ut. X2 = 8
uu.
uv.
X1 = 7
X2 X1 = 8 - 7
51
uw.
ux.
=1
X ratarata=
X 2+ X 1
2
8+7
2
uy.
uz.
= 7.5
va.
51
52
vb.
Simpangan Relatif =
Simpangan
100
X ratarata
1
100
7.5
vc.
vd.
= 13 %
X2 = 9
vf. X1 = 8
vg.
X2 X1 = 9-8
vh.
=1
X ratarata=
vi.
X 2+ X 1
2
vj.
10+ 8
2
vk.
=9
Simpangan
100
X ratarata
1
100
9
vm.
vn.
= 11 %
X2 = 6
vp.
X1 = 5
vq.
X2 X1 = 6-5
vr.
=1
vs.
X ratarata=
X 2+ X 1
2
52
8+5
2
vt.
vu.
= 6.5
vv.
Simpangan Relatif =
vw.
Simpangan
100
X ratarata
1
100
6.5
= 15 %
53
X2 = 8
vy.X1 = 7
vz.
X2 X1 = 8-7
wa.
wb.
=1
X ratarata=
X 2+ X 1
2
8+7
2
wc.
wd.
= 7.5
we.
wf.
Simpangan Relatif =
wg.
wh.
c. Spesifisitas
Sampel Negatif
wi.
wj.
wk.
wl.
wm.
wn.
wo.
wp.
wq.
= 13 %
Simpangan
100
X ratarata
1
100
7.5
53
wr.
54
wu.
wv.
ww.
wx.
wy.
wz. Gambar 12. Sampel Positif Candida Albicans
Sampel Positif (Sampel + Aspergillus Niger)
xa.
xb.
xc.
xd.
xe.
xf.
xg.
xh.
xi.
xj.
xr.
xs.
xt.
xu. Gambar 14. Uji Kemurnian Kultur Aspergillus Niger dengan
pembesaran 100 x
xv.
xw.
xx.
xy.
xz.
ya.
yb.
yc.
yd.
ye. Gambar 15. Uji Kemurnian Kultur Candida Albicans dengan
55
yu.
yv.
yw.
yx.
yy.
L : 0.5 cm
yz.
M : 0.8 cm
za. H : 1 cm
zb.
zc.
zf.
H (200 mcg/ml) =
250 1000
250
= 1000 mcg/ ml
50
1000 mcg/ ml
250
= 200 mcg/ ml
50
200 mcg/ml
100
= 100 mcg/ ml
56
25
200 mcg/ml
100
zi.
zj.
56
= 50 mcg/ ml
zw.
zx.
zy.
zz.
aaa.
aab.
aac.
aad.
aae.
aaf.
57
2 3
4 1 2
zo.
Pengerjaan Judul
Pengamatan hasil pengerjaan
Pengerjaan Laporan
Pengumpulan
Laporan
7.
8.
9.
Khamir
sampel Horeka
Varian Orange
Candida Albicans
terhadap
Aspergillus dan
Niger
Khamir
Kapang Khamir
terhadap Kapang
Verifikasi Metode
Kualitatif
pembimbing
Kimia)
Hale International
6.
5.
zv.
4.
zu.
3.
zt.
2.
zs.
zr.
1.
zq.
3 4 1 2 3
Febru
4 1 2
zp.
Kegiatan
zl.
No
zm.
zn.