Anda di halaman 1dari 10

Prinsip Dasar Radiologi

Radiologi (Roentgenology) merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan


penggunaan sinar X untuk kepentingan teraputik dan diagnosa. Roentgen (1843-
1923) menemukan sinar-x pada tahun 1895 yang kemudian dinamakan
sebagai Roentgenology.
Sinar-X untuk kepentingan Teraputik
Sinar-x sangat berbahaya bagi sel-sel hidup khususnya sel-sel gonad dan sel-
sel embrional yang belum dewasa. Sinar tersebut dapat menyebabkan perubahan
biologis baik somatik maupun genetik. Pada dosis yang tinggi sinar tersebut dapat
menyebabkan destruksi terhadap sel-sel secara langsung dan sinar tersebut
memiliki kemampuan khusus bagi jaringan malignan. Kemampuan ini memiliki
keuntungan pada penggunaan sinar-x untuk tujuan terapi dan juga untuk
pengobatan lesi malignan. Sebuah alat yang dinamakan r-meter atau Roentgen-
meter ditempatkan pada alat sinar-x yang dapat digunakan sebagai menetapkan
jumlah sinar-x yang dikeluarkan oleh mesin sinar-x untuk mengobati tumor dan
penyakit lainnya. Ukuran kualitas sinar radiasi yang dikeluarkan diukur dalam
satuan “r“. Sejumlah unit dosis sinar-x yang terabsorbsi dinamakan rad. Beberapa
elemen seperti radium, bahan pewarna sinar-x dan elemen-elemen ini dapat
digunakan untuk kepentingan terapi seperti jarum Radium.
Sinar-x untuk Kepentingan Diagnostik
Sejak diketahui sinar-x dapat menembus masuk hampir setiap unsur meliputi
alumunium dan mampu untuk menghasilkan perubahan kimia pada film fotografi
maka dari itu dapat digunakan sebagai Radiografi.
Radiograf (gambar sinar-x) merupakan hasil fotografik yang dihasilkan oleh
sinar-x yang menembus objek atau tubuh dan di rekord oleh film khusus.
Fluoroscopy (Radioscopy; screening): Meskipun sinar-x tidak dapat terlihat
oleh mata tetapi dapat menyebabkan beberapa unsur kimia seperti (Kalsium
tungstat, Barium sulfat, Seng sulfid, Seng cadmium sulfid, Barium
platinocyanida, dan sebagainya) menjadi bersinar atau dapat terlihat. Layar
fluoresen yang digunakan untuk tujuan ini terdiri dari papan yang telah di
mengandung kalsium tungstat. Sinar-x menembus tubuh pasien dan ditangkap
pada papan dan gambar kemudian dapat dilihat.
Keuntungan dari fluoroscopy adalah pergerakan organ dalam dapat
diobservasi secara langsung namun pada radiografi hanya gambaran fotograf
saja yang dapat dilihat. Fluoroscopy lebih banyak membantu pada kasus dislokasi
dan sebagainya.Tetapi kekurangannya adalah tidak memberikan rekord yang
permanen seperti layaknya radiograf dan meliputi resiko radiasi tambahan
kepada pasien dan pengamat dapat terekspose sinar-x lebih lama. Namun
terkadang fluoroscopy memiliki kepentingan untuk mendiagnosa emfisema
pulmoner dan gangguan perikardial yang dimana pada radiograf tidak bisa
memberikan hasil diagnostik yang baik. Fluoroscopy pada emfisema pulmoner
akan menampilkan diafragma yang datar yang dimana tidak menunjukkan
pergerakan inspirasi dan ekspirasi yang normal. Gambaran jantung pada
gangguan perikardial akan menunjukkan pergerakkan sistolik dan diastolik
yang normal tetapi hanya vibrasi saja.
Sinar-x
Sinar-x meliputi kategori gelombang elektromagnetik, panjang gelombang
sinar-x, yang diukur dalam satuan Angstrom Unit (AU). Satu AU sama dengan
1/100,000,000 cm atau 1/10,000,000 mm. Layaknya seperti sinar yang lain, sinar-
x bergerak dengan kecepatan 186,000 mil perdetik. Sebagai perbandingan
perbandingan panjang gelombang berbagai gelombang elektromagnetik
diterangkan dibawah ini.
Perbandingan Panjang Gelombang Beberapa Sinar
(a) Dalam Ukuran Angstrom Unit
Kurang dari 1/10 : Sinar-x yang digunakan untuk radiology
1/10 sampai ½ : Radiologi medis
½ sampai 25 : Sinar-x lemah
25 sampai 4,000 : Sinar UV
4,000 sampai 7,700 : Sinar lampu

7,700 sampai 10,000,000 AU


Atau : Sinar Infra Merah
7,700 sampai 1/1,000
(b) Dalam Satuan Meter
Mendekati 1/100 M : Gelombang mikro (radar)
Mendekati 1 M : Televisi
Mendekati 100 M sampai 1,000 M : Alat komunikasi
Mendekati 10,000,000 M : 60 siklus AC
Tabung Sinar-x
Sinar-x dihasilkan melalui arus listrik bervoltase tinggi. Diperlukan 10
kilovolt untuk dapat menghasilkan sinar-x kemampuan rendah. 30 sampai 100
KVP (kilovolt peak) atau lebih yang dibutuhkan mesin untuk radiografi dan
fluoroscopy. Mesin x-ray untuk kegunaan radiasi teraputik tetap memerlukan
voltase yang tinggi. (1 kilovolt=1000 volt)
Tabung sinar-x terdiri bola lampu hampa udara yang mengandung anoda dan
katoda yang terpisah dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Anoda (+) dinamakan
sebagai target dan katoda (-) dinamakan sebagai filamen. Apabila listrik sudah
mengalir elektron akan bergerak dari filamen dan menghantam target dengan
kekuatan penuh. Energi yang dikeluarkan biasanya dikonversikan menjadi panas
dan hanya sebagian (sekitar 1%) yang menjadi sinar cahaya meliputi sinar-x.
Tabung sinar-x sangat tertutup dalam sebuah tabung yang pada salah satu sisinya
ada sebuah bukaan yang kecil yang dilapisi oleh lapisan aluminium. Sejak
diketahui sinar-x dapat menembus aluminium, sinar-x x akan menembus
aluminium sementara sinar yang lainnya tertahan olehnya. Jumlah sinar-x yang
keluar dapat diatur dengan menyesuaikan diafragma.
Radiografi
Untuk mengambil gambaran radiograf pertama kali film dimasukkan
kedalam sebuah kaset atau x-ray film holder di sebuah ruangan gelap. Dalam
sebuah film tersebut diperlukan intensfying screen.
Bagian tubuh yang akan terekspose diposisikan tepat pada kaset yang berisi
film dan sinar-x kemudian mengalir melalui jaringan dan ditangkap oleh film
dalam durasi tertentu. Kemudian kaset kembali dibuka diruangan gelap dan
filmnya dikeluarkan. Film kemudian dilanjutkan untuk diproses menjadi radiograf
atau roentgenogram, yang lebih populer dinamakan dengan “Gambar x-ray“ .
Gambar sinar-x yang di cetak dinamakan skiagram.
Kaset berbentuk flat, tidak tembus cahaya, terdapat kotak metalik yang
terbuat dari aluminium yang berfungsi agar film dapat terpapar sinar-x.
Bagian bawah kaset dan bagian sampingnya sangat terlindungi. Sinar-x masuk ke
kaset melalui bagian permukaan yang tidak terlindungi kemudian sinar-x
ditangkap oleh film dan diteruskan terabsorbsi oleh plat. Kaset juga bisa
diakomodasi dengan intesfying screen jika diperlukan. Film ditaruh diantara dua
intensfying screen.
Sinar-x film holder tidak tembus cahaya, cardboard dengan bagian bawah
yang terlindungi. Hal tersebut juga berfungsi pada kaset. Intensfying screen
merupakan lembaran yang tipis yang mengandung unsur fluoresen seperti
Kalsium tungstat atau Barium sulfat. Pada saat sinar-x ditangkap oleh intensfying
screen warna sinar biasa juga dapat dihasilkan karena efek fluoresen pada layar
dan oleh karena itu efek fotografik sinar-x dapat diintensifkan. Jika film khusus
yang sensitif terhadap sinar-x dan sinar biasa digunakan maka waktu pemaparan
sinar dapat diperpendek. Pada saat memasang kaset dengan film, film
ditempatkan diantara kedua intensfying screen. Tiga tipe intensfying scree yang
tersedia adalah. (1) Layar kecepatan tinggi yang mendukung intensifikasi yang
tinggi, (2) Layar kecepatan rendah menghasilkan gambar yang lebih tajam, (3)
Layar par speed mendukung kecepatan sedang dan ketajaman yang sedang.
Penggunaan Grid
Sinar-x keluar melalui focal spot yang dinamakan sinar primer kemudian
sinar ini direfleksikan setelah menabrak pada objekn refleksi sinar ini
dinamakan sinar sekunder atau sinar yang terpecah (scattered radiation).
(Dapat juga dijelaskan pada saat mengambil gambar radiograf semua sinar primer
jatuh pada jaringan yang tidak dapat terlewati. Beberapa sinar dapat melewati
jaringan beberapa sinar terrefleksikan dalam berbagai tingkatan ketebalan jaringan
dan sinar yang tertinggal terabsorbsi oleh jaringan). Sinar yang terrefleksikan
menyebabkan radiasi yang terpecah. Radiasi yang terpecah tersebut jatuh ke film
bersamaan dengan sinar primer menghasilkan gambar yang buram pada film.
Untuk menghindari pemecahan sinar diperlukan sebuah alat yang dinamakan grid
yang digunakan dalam radiografi. Penggunaan grid diperlukan untuk jaringan
dengan ketebalan 11 sentimeter. Grid ditempatkan diantara bagian yang
terekspose dan pada kaset. Tersedia grid yang tidak dapat bergerak (stationary
grid) dan grid yang dapat bergerak (movable grid). Sebuah grid tersusun atas strip
dan materi radiotransparen seperti kayu atau aluminium teratur pada saat focal
spot diposisikan tepat ditengah grid, strip pada grid disejajarkan dengan tumbukan
primer. Contoh familiar alat yang dapat kita temui adalah grid yang dapat
bergerak yaitu Potter-Bucky Diafragma (atau “Bucky”). Grid ini tetap bergerak
selama waktu terjadinya pemaparan sinar. Pada saat grid yang tidak bergerak
digunakan strip pada grid akan tergambar pada radiograf. Untuk menghindari
hasil dari strip ini maka digunakan strip yang bergerak.
Langkah-langkah Pemrosesan Film
Pemrosesan film dilakukan didalam ruangan gelap. Larutan yang digunakan
bersuhu maksimum 60 sampai 75° F.
Langkah-langkah pemrosesan film meliputi: Developing, Rinsing, Fixing, Rinsing
dan Drying.
Kualitas radiograf
1. Density (Densitas Radiografik): Gambaran hitam pada hasil radiograf
ditetapkan sebagai densitas. Hasil densitas yang semakin baik terdapat pada area
yang dimana sinar-x ditangkap oleh film dan dikonversikan ke warna hitam, silver
metalik.
2. Kontras (Kontras Radiografik): Perbedaan dalam densitas dibeberapa tempat
pada radiograf disebut kontras. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras adalah:
(1) relatifitas transparansi sinar-x terhadap beberapa struktur pada radiograf. (2)
tipe film yang digunakan, (3) pemprosesan film yang digunakan, (4) Intensfying
screen, (5) kilovoltase dan (6) pemecahan sinar radiasi
Kilovoltase yang lebih rendah menghasilkan kontras yang tinggi dan kilovoltase
yang lebih tinggi menghasilkan kontras yang rendah.
3. Sharpness (Ketajaman gambar): Ketajaman gambar pada radiograf
mengindikasikan penandaan yang tajam pada beberapa struktur yang terekam.
4. Detail: Detail merupakan kualitas radiograf berdasarkan ketajaman dilihat dari
garis luar yang membentuk gambar dan kontras antara beberapa struktur yang
terekam. Jika garis luar yang membentuk gambar sangat jelas dilihat dan
kejernihan detail ini dapat dikatakan bagus.
Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Pada Saat Pengambilan Radiograf
(Faktor Pemaparan)
1. KVP: Pada saat kilovolt ditingkatkan maka akan menghasilkan sinar-x
yang memiliki tenaga penetrasi yang lebih besar. Jika tenaga penetrasi
sinar meningkat maka kontras pada gambar radiograf yang dihasilkan akan
menurun. Maka dariitu perlu dikondisikan ukuran yang maksimum.
2. ma: Pada saat miliampere meningkat kuantitas sinar akan meningkat dan
dengan begitu akan menghasilkan ketajaman gambar pada radiograf.
3. Waktu Pemaparan (detik): Pemaparan yang berlebih ataupun pemaparan
yang kuran akan mempengaruhi hasil radiograf. Hal yang baik dilakukan
adalah mengurangi waktu pemaparan ke waktu minimum untuk
menghindari adanya pergerakan oleh pasien pada saat dilakukan
pemaparan.
4. Focal spot-Film Distance. (Focus-Film Distance): Pada saat jarak
pemaparan dibuat dekat maka intensitasnya akan meningkat tetapi akan
ada kecenderungan terjadi pembesaran gambar. Oleh karena itu perlu
ditempatkan pada jarak yang optimal. Biasanya jaraknya dibuat konstan
sejauh 36 inci.
5. Jarak bagian film: Jarak antara bagian yang akan terpapar dan film harus
seminimal mungkin dengan tujuan untuk mendapatkan ketajaman yang
bagus dan untuk menghindari pembesaran gambar. Jarak yang dibuat
adalah nol dengan menetapkannya tetap kontak dengan kaset.
6. Ketebalan jaringan: Jika ketebalan jaringan meningkat maka KVP harus
ditingkatkan untuk mendapatkan tenaga penetrasi sinar yang lebih besar.
7. Tipe film yang digunakan: Film yang berbeda dengan atau tanpa
intensfying screen dipilih tergantung pada keperluan.
Dari ke tujuh faktor yang telah dijelaskan tersebut ada dua faktor yang harus
tetap konstan yaitu ( jarak focal-film dan jarak bagian film).
Jika ditambah tiga faktor lagi dibuat konstan maka perlu dipersiapkan diagram
terhadap perubahan yang terjadi pada dua variabel faktor tetap. Sejak KVP dipilih
terhadap kekuatan penetrasi sinar-x hal itu hanya berhubungan dengan ketebalan
jaringan tidak lebih. Oleh karena itu KVP dan ketebalan jaringan diambil sebagai
faktor variabel. Diagram yang dipersiapkan berdasarkan keterangan diatas
diterangkan dibawah ini.
Contoh Diagram untuk Radiografi
(Referensi: Banks, W.C.,J.A.V.M.A., Nov.1, 1959)
Tetapkan ke 5 faktor ini tetap konstan:
1. Miliampere = 10
2. Waktu pemaparan =¼ detik
3. Jarak = 36 inci (90 cm)
4. Film dengan layar kecepatan tinggi
5. Jarak bagian film nol
Ketebalan Jaringan KVP Ketebalan Jaringan KVP
dalam cm dalam cm
1 40 13 64
2 42 14 66
3 44 15 68
4 46 16 70
5 48 17 72
6 50 18 74
7 52 19 76
8 54 20 78
9 56 21 80
10 58 22 82
11 60 23 84
12 62

Beberapa Terminologi, Sinonim dan Singkatan yang Digunakan dalam Posisi


Radiografi
Posisi Sinonim Singkatan
Antero-posterior ............................ A-P
Postero-anterior ............................ P-A
Dorso-ventral ............................. D-V
Ventro-dorsal ............................. V-D
Antero-posterior kaki Dorso-ventral kaki A-P atau D-V
Postero-anterior kaki Ventro-dorsal kaki P-A atau V-D

Media Kontras
Beberapa sinar-x yang ditembakkan ke jaringan akan di pantulkan, sebagian
diabsorbsi oleh jaringan dan hanya sebagian yang dapat melalui jaringan. Tulang
lebih banyak mengabsorbsi sinar-x; jaringan lunak sedikit mengabsorbsi; dan
udara (yang berada pada kerongkongan, gastrointestinal dan sebagainya) secara
praktiknya nol. Perbedaan kapasitas absorbsi pada beberapa jaringan betanggung
jawab terhadap kontras yang dilihat pada radiograf. Jika perbedaan kapasitas
absorbsi pada jaringan dapat ditandai maka akan didapatkan kontras yang bagus.
Lain halnya jika perbedaan yang terjadi tidak begitu jelas maka kontrasnya buruk
dan gambar tidak akan memiliki nilai diagnostik. Sebagai contoh pada
radiograf kontras pada beberapa jaringan lunak seperti ginjal, hati, intestinal,
kandung kemih dan sebagainya tidak terlalu berbeda. Untuk hal itu diperlukan
kontras dengan menggunakan substansi radiopaque pada organ agar terlihat jelas
garis organnya. Substansi tersebut dinamakan media kontras . media kontras yang
umum digunakan adalah Barium sulfat dan iodine yang terkandung dalam larutan.
Terkada digunakan udara sebagai media kontras. Dikarenakan udara tidak bersifat
radiopaque seperti media kontras yang lainnya maka udara dimasukkan
kedalam media kontras negatif. Udara dengan sendirinya akan terdistribusi
diantara jaringan dan membuat tanda khas diantra jaringan pada radiograf karena
bersifat radiolucent.
1. Media kontras untuk saluran pencernaan: Barium sulfat merupakan media
yang biasa digunakan. Bubuk yang telah tercampur dengan air diaduk
hingga terbentuk pasta yang sedikit padat dan dimasukkan secara oral.
Untuk radiografi rektum dan kolon dimasukkan melalui anus. Untuk
melakukannya dapat digunakan kateter bardex karena dapat membantu
mencegah keluarnya substansi.
Untuk mengambil gambaran radiografi esofagus pada anjing diberikan 5 sampai
20 cc pasta dengan berat badan anjing 25 sampai 30 pon. Untuk radiografi
duodenum dan saluran intestinal dapat ditambah 30 cc yang diberikan dua sampai
empat jam sebelum pengambilan gambar.
2. Media kontras untuk saluran urinaria: Biasanya digunakan Iodine yang
terlarut dalam cairan. Seperti contoh “Pyelectan” (Glaxo). Diantara
preparat ini dapat diberikan secara intravena. Beberapa diantaranya
diinjeksikan melalui uretra. Radiografi pada renal pelvis dan ureter
dinamakan pyelogram. Media kontras udara digunakan untuk radiografi
kandung kemih. Radiografi trersebut disebut pueumocytogram. Teknik
yang digunakan adalah urin dikeluarkan dengan menggunakan kateter
yang dimasukkan kedalam dengan menggunakan tiga jalur dan kemudian
udara diinjeksikan kedalam melalui kateter. Cukup 50 cc untuk berat
anjing 30 pon. Setelah dilakukan pengambilan gambar kemudian udara
didalam kandung kemih dikeluarkan.
3. Media kontras untuk visera abdominal: Untuk mendapatkan batas garis
yang jelaspada visera abdominal yang berbeda-beda dapat menggunakan
udara sebagai media kontras. Udara diinjeksikan kedalam ruang peritoneal
dengan cara asepsis. Setelah dilakukan pengambilan gambar udara
kemudian dikeluarkan.
4. Untuk saluran spinal: Iodine yang terlarut dalam cairan (seperti
“Myodil””-(Glaxo)) diinjeksikan kedalam ruang subaraknoid. Radiografi
tersebut dinamakan myelogram.Sebanyak 3 cc dapat diinjeksikan pada
anjing, jika diperlukan keluarkan cairan serebrospinal dengan kuantitas
yang seimbang.
5. Untuk pembuuh darah, jantung dan sebagainya: (Angiografi; Angio-car-
diography). Media kontras (seperti “Pyelosil”-(Glaxo)) diinjeksikan secara
intravena dan segera diambil gambar. Radiografi pada jantung
dinamakan angiocardiogram.
Radiografi Stereoskopik
Radiografi pada bagian yang sama diambil dua kali dengan sudut yang berbeda
tanpa melakukan perubahan terhadap bagian tersebut tetapi dengan merubah
posisi kaset dan tabung sinar-x. Kedua radiograf ini dilihat dengan alat khusus
yaitu “Layar Stereoskopik” untuk melihat gambar tiga dimensi bagian radiografi.
Teknik ini lebih banyak membantu untuk mendiagnosa kondisi pada tulang
tengkorak.

Anda mungkin juga menyukai