Anda di halaman 1dari 12

Nama : MOH.

SYAMSU ZAIN
NIM : 1931410115
Kelas : 3D D3 TEKNIK KIMIA
Hari/tanggal : SENIN, 04 OKTOBER 2021

Aktifitas Mahasiswa :

1. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan asam sulfat


(H2SO4) berdasarkan PFD terlampir!
2. Buatlah uraian proses pembuatan asam sulfat (H2SO4) berdasarkan PFD
terlampir!
3. Uraikan fungsi masing-masing alat pada proses pembuatan asam sulfat
(H2SO4) berdasarkan PFD terlampir!
4. Lengkapi komponen dan kondisi operasi masing-masing alat pada proses
pembuatan asam sulfat (H2SO4) berdasarkan PFD terlampir!

1. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan asam sulfat (H 2SO4)


berdasarkan PFD terlampir!

Dump Hopper, Melter, Pompa, Sulphur Filter, Sulphur Storage , Sulphur


Furnace, WHB (Waste Heat Reboiler), Converter, Heat Exchanger, Economizer,
Drying Tower, Air Blower, 1st and 2nd Absorbtion Tower, Stack, 1st and 2nd
Pump Tank, H2SO4 Tank.

2. Buatlah uraian proses pembuatan asam sulfat (H2SO4) berdasarkan PFD


terlampir!

a. Seksi sulfur handling

Seksi sulfur handling bertugas mencairkan belerang sebelum direaksikan


didalam furnace.

Proses :
Sulfur dari sulfur storage diangkut menuju dump hopper. Dari dump hopper,
sulfur dimasukkan kedalam sulfur melter, yang dilengkapi dengan steam coil
yang bertekanan 10 bar, serta sebuah agitator untuk meratakan panas.
Temperatur didalam melter sekitar 140 oC sehingga sulfur dalam keadaan
cair.

b. Seksi SO2 generation

Seksi SO2 generation bertugas mengubah sulfur cair menjadi gas SO2 dan
memanfaatkan panas reaksi yang keluar.

Proses :

Sulfur cair dibakar dengan O2 didalam furnace. Didalam furnace ini sulfur cair
dispraykan dan direaksikan dengan oksigen menjadi gas SO2, dengan reaksi
sebagai berikut :

S (l) + O2 (g) → SO2 (g)

Reaksi yang terjadi adalah eksotermis, sehingga temperatur akan naik sampai
1050 oC. Gas SO2 yang keluar furnace didinginkan dengan waste heat boiler
sampai suhu 430 oC sebagai gas inlet untuk converter bed I.

c. Seksi SO2 convertion

Seksi SO2 convertion bertugas mengkonversi gas SO2 menjadi gas SO3.

Proses :

Converter terdiri dari bed katalis, 3 bed pertama merupakan konversi tingkat I
dan bed ke 4 merupakan konversi tingkat II. Gas SO2 akan terkonversi
menjadi gas SO3 dengan reaksi sebagai berikut :

SO2 (g) + ½ O2 (g) → SO3 (g)

-Bed I : 48,80% SO2 terkonversi menjadi SO3.

Gas SO2 masuk ke converter bed I pada suhu 430 oC dan keluar 582 oC. Gas
outlet didinginkan pada HE I sampai suhu 430 oC.

-Bed II : 77,60% SO2 terkonversi menjadi SO3.


Gas yang telah didinginkan di HE I masuk ke converter bed II pada suhu 430
oC dan keluar pada suhu 520 oC. Gas outlet didinginkan pada HE II sampai
suhu 430 oC.

-Bed III : 92,84% SO2 terkonversi menjadi SO3.

Gas yang telah didinginkan di HE II masuk ke converter bed III pada suhu 430
oC dan keluar pada suhu 478 oC. Sekitar 92,84% gas SO2 dikonversikan
menjadi gas SO3 pada tiga bed tingkat I. Gas outlet didinginkan pada
economizer I sampai suhu 180 oC, sebelum masuk ke absorber I. Sisa gas
keluar absorber sekitar 80 oC.

-Bed IV : 99,61% SO2 terkonversi menjadi SO3.

Setelah gas SO3 diserap dalam absorber I, sisa gas dengan suhu 80 oC
melalui HE III untuk dinaikkan suhunya menjadi 430 oC dan masuk ke bed IV
yang merupakan konversi tingkat II dalam proses double kontak ini. Gas outlet
dengan suhu 457 oC didinginkan pada economizer II sampai suhu 180 oC
sebelum masuk ke absorber II.

d. Seksi SO3 absorbtion dan Air drying

Seksi SO3 absorbtion dan Air drying bertugas menyerap gas SO3 dari
converter bed III dan bed IV dengan menggunakan air untuk menghasilkan
asam sulfat dan menyerap kandungan air dalam udara dengan menggunakan
asam sulfat untuk menghasilkan udara kering.

Proses :

Absorber I :

Gas SO3 dari economizer I masuk ke bagian bawah absorber I, sedangkan


bagian atas absorber dispraykan air. Reaksi absorbsi diatas membentuk asam
sulfat 99,5%, dengan reaksi sebagai berikut :

SO3 (g) + H2O (l) → H2SO4 (l)

Pada absorber I gas sisa di alirkan kembali ke converter IV.

Absorber II :

Gas SO3 dari economizer II masuk ke bagian bawah absorber II, sedangkan
bagian atas absorber dispraykan air. Reaksi absorbsi diatas membentuk asam
sulfat 99,5%, dengan reaksi sebagai berikut :
SO3 (g) + H2O (l) H2SO4 (l)

Pada absorber II dilengkapi dengan stack untuk mengalirkan sisa gas yang
tidak terkonversi untuk dibuang ke atmosfer.

Air drying :

Udara yang digunakan untuk pembakaran sulfur cair berasal dari udara
atmosfer yang dikeringkan. Udara dihisap dengan blower kemudian dialirkan
melalui bagian bawah drying tower. Pada bagian atas dispraykan H2SO4
99,5% dari absorber II. Asam sulfat dari drying tower dialirkan ke mixing tank
untuk dicampur dengan asam sulfat yang dihasilkan dari absorber I yang
kemudian disimpan dalam tangki penampung asam sulfat.

e. Seksi sulfuric acid storage

Seksi sulfuric acid storage bertugas untuk menyimpan dan mendistribusikan


produk asam sulfat 98%.

3. Uraikan fungsi masing-masing alat pada proses pembuatan asam sulfat


(H2SO4) berdasarkan PFD terlampir!

a. Dump Hopper

Sebagai alat penampung sulphur padat sebelum masuk ke melter untuk di


cairkan.

b. Melter

Sebagai alat untuk melelehkan sulphur padat menjadi cair

c. Pompa

- mengalirkan sulphur cair menuju sulphur filter (pompa 1)

-mengalirkan sulphur pada sulphur tank menuju furnace (pompa 2)

-mengalirkan H2SO4 menuju drying tower dan absorber1 dan 2 (pompa 3,4,5)

d. Sulphur Filter

Sebagai filter sulphur


e. Storage

Sebagai penampung sulphur cair sebelum diumpankan menuju furnace

f. Sulphur Furnace

Sebagai alat untuk pembakaran sulphur dengan menggunakan udara kering


sehingga menghasilkan SO2

g. WHB (Waste Heat Reboiler)

Sebagai alat untuk mendinginkan SO2 keluaran furnace dan menghasilkan


steam.

h. Converter

Sebagai alat untuk mengkonversi SO2 menjadi SO3 dengan bantuan catalys.

i. Heat Exchanger

Sebagai alat untuk mendinginkan gas keluaran bed 1 dan 2 sebelum masuk ke
bed 2 dan 3

j. Economizer

Sebagai alat untuk mendinginkan gas keluaran bed 3 dan 4 sebelum masuk ke
absorption tower

k. Drying Tower

Sebagai alat untuk menangkap air pada udara menggunakan H2SO4 sehingga
dihasilkan udara kering untuk pembakaran di furnace

l. Air Blower

Sebagai alat untuk mengalirkan udara kering menuju furnace

m. 1st and 2nd Absorbtion Tower

Sebagai alat untuk absorpsi SO3 dengan menggunakan H2SO4

n. Stack

Sebagai alat untuk mengalirkan sisa gas yang tidak terkonversi untuk dibuang
ke atmosfer
o. 1st and 2nd Pump Tank

Sebagai alat untuk menampung H2SO4 yang digunakan untuk spray pada
drying tower dan absorption tower

p. H2SO4 Tank

Sebagai alat penampung H2SO4 hasil produksi

4. Lengkapi komponen dan kondisi operasi masing-masing alat pada proses


pembuatan asam sulfat (H2SO4) berdasarkan PFD terlampir!

a. Dump Hopper

Komponen masuk : Sulphur padat

Komponen keluar : Sulphur padat

Kondisi operasi : -

b. Melter

Komponen masuk : Sulphur padat(dari hopper)

Komponen keluar : Sulphur cair(masuk filter)

Kondisi operasi : temperatur 140 C dengan tekanan 10 bar

c. Pompa

pompa 1

Komponen masuk : Sulphur(dari melter)

Komponen keluar : Sulphur(masuk filter)

Kondisi operasi : -

pompa 2

Komponen masuk : Sulphur(dari melter)

Komponen keluar : Sulphur(masuk filter)


Kondisi operasi : -

pompa 3

Komponen masuk : Sulphur(dari melter)

Komponen keluar : Sulphur(masuk filter)

Kondisi operasi : -

pompa 4

Komponen masuk : Sulphur(dari melter)

Komponen keluar : Sulphur(masuk filter)

Kondisi operasi : -

d. Sulphur Filter

Komponen masuk : Sulphur(dari pompa1)

Komponen keluar : Sulphur(masuk storage tank)

Kondisi operasi : -

e. Sulphur Storage

Komponen masuk : Sulphur(dari filter)

Komponen keluar : Sulphur(masuk pompa 2)

Kondisi operasi : -

f. Sulphur Furnace

Komponen masuk : Sulphur(daripompa 2) dan udara kering(dari drying tower)

Komponen keluar : Sulphur(masuk WHB)


Kondisi operasi : 140 – 1050 oC

g. WHB (Waste Heat Boiler)

Komponen masuk : Fluida panas : SO2(dari furnace)

Fluida dingin : Air umpan boiler(dari economizer1dan2)

Komponen keluar : Fluida Panas : SO2(masuk converter)

Fluida dingin : Steam

Kondisi operasi : Fluida masuk 1050oC keluar 430oC

h. Converter

Komponen masuk : SO2(dari WHB) dan udara kering

Komponen keluar : SO3(masuk absorbtion tower)

Kondisi operasi : temperatur 430 oC

i. Heat Exchanger

Heat Exchanger 1

Komponen masuk : Fluida panas : SO2 dan SO3(dari bed 1 converter)

Fluida dingin : SO2 dan SO3(sisa keluaran absorption


tower 1)

Komponen keluar : Fluida panas : SO2 dan SO3(masuk bed 2 converter)

Fluida dingin : SO2 dan SO3(masuk bed 4 converter)

Kondisi operasi : masuk 582oC menjadi 430oC

Heat exchanger 2

Komponen masuk : Fluida panas : SO2 dan SO3(dari bed 2 converter)


Fluida dingin : SO2 dan SO3(sisa keluaran absorption
tower 1)

Komponen keluar : Fluida panas : SO2 dan SO3(masuk bed 3 converter)

Fluida dingin : SO2 dan SO3(masuk bed 4 converter)

Kondisi operasi : masuk 520oC keluar 430oC

j. Economizer 1

Komponen masuk : Fluida panas : SO2 dan SO3(dari bed 3 converter)

Fluida dingin : Air umpan boiler

Komponen keluar : Fluida panas : SO2 dan SO3(masuk absorption tower1)

Fluida dingin : Air umpan boiler(masuk WHB)

Kondisi operasi : masuk 478oC keluar 180oC

k. Economizer 2

Komponen masuk : Fluida panas : SO2 dan SO3(dari bed 4 converter)

Fluida dingin : Air umpan boiler

Komponen keluar : Fluida panas : SO2 dan SO3(masuk absorption tower2)

Fluida dingin : Air umpan boiler(masuk WHB)

Kondisi operasi : masuk 457oC menjadi 180oC

k. Drying Tower

Komponen masuk : Udara dan H2SO4

Komponen keluar : Udara kering(masuk furnace) dan H2SO4

Kondisi operasi : -

l. Air Blower
Komponen masuk : Udara

Komponen keluar : Udara kering

Kondisi operasi : -

m. 1st and 2nd Absorbtion Tower

Komponen masuk : SO3 dan H2SO4

Komponen keluar : SO3 dan H2SO4

Kondisi operasi : Temperatur 180oC

n. Stack

Komponen masuk : Gas yang tidak terkonversi

Komponen keluar : Gas yang tidak terkonversi

Kondisi operasi : -

o. 1st and 2nd Pump Tank

Komponen masuk : H2SO4 dan Air Proses

Komponen keluar : H2SO4

Kondisi operasi : -

p. H2SO4 Tank

Komponen masuk : H2SO4

Komponen keluar : H2SO4

Kondisi operasi : -
Lampiran 1. Process Flow Diagram (PFD) untuk Produksi Asam Sulfat (H2SO4) dari Shulfur

Anda mungkin juga menyukai