Pada mulanya PT Petrokimia Gresik memiliki Pabrik Asam Sulfat I di bawah koordinasi
Unit Produksi I. Kemudian pada tanggal 10 Oktober 1984, didirikan Pabrik Asam Sulfat II di
lokasi Unit Produksi III dengan kontraktor Hitachi Zosen dari Jepang. Pabrik ini lebih dikenal
dengan Pabrik SA ( Sulphuric Acid ) II dengan bahan baku belerang (S) serta udara kering.
Kapasitas produksi 1800 ton/hari dengan produk utama Asam Sulfat (H₂SO4) 98,5%. Sebagai
pelengkap proses pembuatan H₂SO4, pabrik ini memiliki Service Unit (SU) yang terdiri dari
water demineratitation, effluent treatment, cooling tower, dan bahkan dilengkapi pula dengan
power generation sebagai sumber energi listrik.
Teknologi yang diterapkan pada pabrik ini adalah DCDA (Double Contact Double
Absorption). Pada proses ini pembentukan SO₃ terjadi dalam dua kali tahapan yaitu primary
contact dan secondary contact dalam Converter dengan konfigurasi ( 3+1 ). Konfigurasi ini
berarti gas SO₃ diabsorpsi pada tingkat intermediate absorption oleh asam setelah melewati
tiga bed katalis Vanadium Pentaoksida dan melewati satu unggun katalis Vanadium
Pentaoksida lagi sebelum masuk absorber terakhir (kedua).
Double absorption yaitu absorpsi sebanyak dua kali dengan media pengabsorpsi
H₂SO4. Keuntungan menggunakan proses ini adalah konversi reaksi total yang diperoleh
sebesar 99,7%, lebih tinggi daripada Single Contact.
Tahap-tahap prores yang terdapat pada pabrik Asam Sulfat II secara ringkas dapat
diuraikan :
1. Pelelehan belerang dengan menggunakan steam coil dalam Melter.
2. Pemurnian lelehan belerang dengan cara filtrasi.
3. Pembakaran lelehan belerang dalam burner dengan menggunakan udara kering. Reaksi yang
terjadi :
S + O₂ SO₂+ Q
4. Konversi SO₂ menjadi SO₃ dalam bed converter 4 tahap dengan menggunakan katalis V2O5
dengan reaksi :
SO2 + ½ O2 SO3 + Q
5. Absoprsi SO3 dengan Asam Sulfat pekat ( 98,5%)
SO3 + H₂SO4 H2S2O7 + Q
GH2S2O7 + H2O 2 H₂SO4 + Q
Aliran produk SO3 dan sisa SO2 pada Pabrik SA II yang telah melewati ketiga
tahap ( bed I,II,III) disebut kontak I, dari konverter diabsorbsi terlebih dahulu di Kolom
Absorber I, kemudian gas sisa absorpsi dimasukkan kembali ke dalam Konverter (bed IV)
disebut kontak II dan selanjutnya diabsorpsi dalam Kolom Absorber II.
SULPHUR
SULPHUR SO2
SO2 AIR DRYING &
HANDLING GENERATION CONVERSION SO3 ABST