A. Uraian Umum
Dehydration merupakan proses penghilangan Moisture/uap air (H2O) yang masih
terkandung dalam feed gas, namun dalam proses di plant 2 tidak hanya moisture saja yang
dihilangkan tetapi kandungan merkuri (Hg) yang terlarut didalam feed gas juga turut
dihilangkan. Proses dehydration kandungan moisture yang terlarut dalam feed gas direduksi
hingga dibawah 0,5 ppm, sedangkan pada proses di mercury removal kandungan merkuri di
reduksi hingga max. 0.01 ppbw.
Kandungan moisture dalam feed gas perlu dihilangkan karena pada proses pencairan gas
alam yang melibatkan proses pendinginan (hingga temperature cryogenic) moisture tersebut
dapat menyebabkan kebuntuan dan korosif pada perpipaan. Pada proses pendinginan moisture
akan berubah fasa menjadi es ataupun air. Selain dapat berubah fasa menjadi es ataupun air, pada
kondisi tertentu adanya air dan hidrokarbon (metana) dapat membentuk senyawa hydrate yaitu
senyawa kimia berstruktur kristalin keras yang dapat menyumbat perpipaan. Adanya merkuri
(Hg) yang terlarut dalam feed gas dapat mengakibatkan korosi pada peralatan yang
menggunakan bahan alumunium (misalnya tube yang ada di Main Heat Exchanger).
Berbeda dengan proses penghilangan CO2 di plant 1, proses penghilangan moisture dan
mercury di plant 2 mengunakan operasi adsorbsi. Di dehydration unit proses adsorbsi
mengunakan bahan molecular sieve sedangkan mercury removal menggunakan SIAC (Sulfur
Impregnated Activated Charcoal).
B. Diskripsi Peralatan
1. Drier Sparator (2C-1)
Merupakan vessel yang digunakan untuk memisahkan uap air yang telah terkondensasi
dan hidrokarbon berat. Drier separator memiliki boot yang digunakan untuk menampung air
agar terpisah dengan hidrokarbon berat, memiliki demister pad yang berguna untuk memisahkan
uap air yang masih terikut di feed gas (FG), serta memiliki sebuah Pressure Safety Valve (PSV)
yang berfungsi untuk me-realize kelebihan tekanan ke wet flare.
C. Uraian Proses
Di plant 2 terdapat 3 tahapan proses diantaranya tahap cooling dan sparation, drying dan
regeneration, serta tahap mercuri removal.
1. Cooling dan Sparation
Hasil feed gas dari plant 1 (CO2 Removal) yang telah diminimalisir kandungan CO2 dan
H2S-nya setelah melewati overhead 1C-3 selanjutnya diumpankan ke plant 2. Tahapan feed gas
awal di plant 2 yaitu proses cooling dan sparasi. Proses cooling ini terjadi di drier precooler (4E-
10), dimana media pendinginnya mengunakan High Pressure Propane (HP Propane). Yang
sangup mendinginkan feed gas hingga tempeatur 18 – 20 0C. Proses cooling ini dimaksudkan
agar uap jenuh serta hidrokarbon berat yang terlarut dalam feed gas dapat terkondensasi.
Feed gas yang telah di lewatkan ke 4E-10 selanjutnya diumpankan ke dries separator
(2C-1) untuk dipisahkan fasa cair (uap air dan hidrokarbon berat yang telah terkondensasi)
dengan fasa gas. Di drier separator terdapat 2 unit demister pad (vertikal dan horisontal) seperti
halnya di kolom 1C-4 hanya saja didalamnya tidak terdapat weir namun demikian pada kolom
2C-1 terdapat boot yang digunakan untuk menampun uap air jenuh yang telah terkondensasi.
Cairan yang berasal dari uap air dan hidrokarbon berat yang telah terkondensasi selanjutnya akan
terpisahkan berdasarkan perbedaan berat jenis, air akan berada di bagian boot sedangkan
hidrokarbon berat berada di bagian bottom 2C-1.
Cairan yang tertampung di boot dan bottom selanjutnya dialirkan ke plant 16 ataupun
burn pit sesuai dengan kondisi operasi (saat ini hanya dialirkan ke plant 16). Tinggi level di boot
1C-2 diatur oleh 2LV-1 sedangkan level di bottom diatur oleh 2LV-2. Gas yang di 2C-1
selanjutnya dilewatkan ke demister pad dan keluar melalui top side 2C-1 untuk di feed gas
ditahapan selanjutnya. Jika di drier separator terindikasi adanya kelebihan tekan maka sebagian
gas akan dialirkan ke flare melalui 2HV-50.
3. Mercury Removal
Gas kering dari feed gas drier (2C-2ABC) yang telah dilewatkan ke filter 2Y-1A
selanjutnya di umpankan ke mercury removal vessel (2C-4) melalui bagian top. Mercury
removal (2C-4) berisikan Sulfur Impragnated Activated Charcoal (SIAC) agar bereaksi dengan
merkuri yang terlarut di feed gas sehingga terbentuk mercury sulfide. Merkuri sulfida nantinya
akan mengendap didalam mercury removal unit. Berbeda dengan media adsorben di plant 2,
adsorben yang dipakai di mercury removal tidak dapat diregenerasi, sehingga jika adsorben
telah jenuh maka perlu diganti dengan yang baru.
Gas feed gas dari bottom 2C-4 selanjutnya dilewatkan pada filter 2Y-1B untuk
dihilangkan kandungan partikel karbon yang mungkin terkandung di feed gas. Feed gas yang
telah di hilangkan kandungan moisture dan merkurinya selanjutnya diumpankan ke plant 3 dan
sebagian kecil akan dipergunakan sebagai gas derime.