Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pabrik asam sulfat memiliki kapasitas 1850 ton per hari dimana asam sulfat yang
diproduksi akan digunakan sebagai bahan baku pabrik asam fosfat. Proses pembuatan asam
sulfat dapat digambarkan melalui blok diagram sebagai berikut :
SULPHUR
SULPHUR
HANDLIN
G

SO2
GENERATIO
N

SO2
CONVERTIO
N

AIR

AIR DRYING &


SO3
ABSORPTION

H2SO4 STORAGE

Gambar I.1 Diagram blok produksi asam sulfat


Secara khusus, proses pembuatan asam sulfat di Unit Produksi III B menggunakan proses
Double Contact Double Absorption (DCDA), dengan kapasitas produksi 1850 MTPD dengan
produk asam sulfat dengan konsentrasi 98,5%. Proses awal merupakan pengolahan belerang
meliputi pengecilan ukuran, melting, dan pengurangan kandungan ash. Selanjutnya,
merupakan proses pembakaran belerang menjadi SO2 , dilanjutkan proses konversi SO2
menjadi SO3. Proses terakhir merupakan absorbsi gas SO 3 . Selain faktor konversi, suhu
merupakan faktor yang penting pada proses konversi SO 2 menjadi SO3. Apabila suhu tidak
optimal dapat menyebabkan beberapa kegagalan proses seperti dapat mengganggu kerja
katalis sehingga proses konversi SO 2 menjadi SO3 tidak optimal. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengaturan suhu pada alat yang digunakan yaitu Converter Bed.
1.2 Permasalahan
Reaksi yang terbentuk pada pembuatan asam sulfat merupakan reaksi eksotermis
sehingga perlu dilakukan perhitungan neraca massa dan neraca energi untuk mengetahui
kalor yang dihasilkan dari reaksi pada konverter R-1201
1.3 Tujuan
Berdasarkan masalah diatas, maka tugas khusus ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui energi yang dihasilkan pada konverter melalui perhitungan neraca panas.

Anda mungkin juga menyukai