Anda di halaman 1dari 10

Pakaian Adat Indonesia Nama Beserta Asal Daerah /

Provinsi kanni siga (Pakaian Siga), untuk putra –


putri sultan dan para bangsawan tinggi.
1. “KANI BUNTI” (PAKAIAN PENGANTEN)
ADAT MBOJO - BIMA - NTB Bunti mone(Pengantin Laki-laki),
meliputi :

Siga yaitu sejenis songkok berbentuk kipas


sebagai lambang kebesaran dan kejayaan,
setiap kali helai kipas memiliki warna yang
beraneka ragam yaitu merah (keberanian),
kuning (kejayaan), hijau (kemakmuran),
biru (kesetiaan).

Pasangi terdiri dari :

1. baju yang bersulam benang emas dan


perak berwarna merah atau coklat dan
ada yang berwarna hitam. Warna hijau
dan warna kuning hanya untuk putra
sultan.
2. Sarowa dondo (celana panjang) dihiasi
dengan sulaman benang emas dan perak,
warna celana disesuakan dengan warna
Bunti siwe (penganten putri), terdiri dari baju.
3. Tembe siki (sarung siki), sejenis sarung
1. Baju poro atau baju bodo, berwarna yang panjangnya sampai lutut. Berwarna
merah yang dihiasi dengan sulaman merah atau coklat berhiaskan sulaman
benang emas dan perak. benang emas dan perak.
2. Tembe songke (sarung songket), 4. Baba sejenis ikat pinggang besar, dibuat
berwarna merah hati atau coklat dengan dari kain berwarna merah atau coklat
motif bunga samobo, bunga satako dan disulam dengan benang emas dan perak.
kakando, dihiasi dengan sulaman benang 5. Salepe (ikat pinggang) dipasang diluar
emas dan perak. baba.
3. Salepe (ikat pinggang) dari emas atau 6. Sampari (keris) dipasang dirusuk bagian
perak. kiri, hulunya ditutup dengan “pasapu
4. Pasapu monca (sapu tangan kuning). monca” (sapu tangan kuning), lambang
5. Samu’u tu’u (sanggul tegak) lambang kejayaan dan keperkasaan.
keteguhan hati sang penganten. Dihiasi 7. Jungge dondo (kembang panjang)
dengan : dipasang dibelakang kepala.

 jungge dondo (kembang panjang)


dibuat dari manik – manik
 kembang goyang.
 Jungge jampaka (kembang cempaka)
lambang kejayaan, jungge mundu
(kembang melati) lambang kesucian.

1. Bangka (anting – anting besar) dari


emas atau perak
2. Ponto (gelang besar) dari emas atau
1.2. R I M P U = PAKAIAN ADAT SUKU MBOJO - BIMA NTB

Pakaian adat masyarakat Suku Bima atau Dou Mbojo, tidak bisa terlepas dari pengaruh
kerajaan Bima yang merupakan kerajaan Islam yang tersohor di Nusantara bagian timur.
Pengaruh budaya Islam terhadap kebudayaan masyarakat Bima sangat besar. Oleh
karena itu, keberadaan pakaian adat Bima tidak bisa lepas dari sejarah perkembangan
Islam di masa lalu.

Rimpu, pakaian adat perempuan Suku Bima ini merupakan bukti besarnya pengaruh
kebudayaan Islam di Bima. Dari segi bentuk, rimpu sering diidentikan dengan mukena,
yaitu pakaian yang dikenakan perempuan muslim ketika melaksanakan shalat.

Satu set Rimpu terdiri dari dua bagian, sebagai penutup kepala sampai perut dan penutup
perut sampai kaki (seperti rok perempuan pada umumnya). Secara fungsi rimu dibagi
menjadi dua jenis, rimpu cili dan rimpu colo. Rimpu cili khusus untuk perempuan Bima
yang belum menikah, bentuknya seperti mukena dengan bahan sarung tenun khas Bima,
hanya saja pada bagian atas rimpu cili, yang terbuka adalah sepasang mata pemakainya
saja. Sedangkan rimpu colo, digunakan oleh kaum ibu yang sudah menikah. Rimpu colo
menutup seluruh bagian tubuh kecuali wajah pemakainya. (Bagi Perempuan).

Bagi pria, yang menjadi ciri khas dari Suku Bima adalah sambolo atau ikat kepala.
Sambolo merupakan ikat kepala yang terbuat dari kain tenun, motifnya yang serupa
sarung songket (songke), membuat sambolo kerap kali disebut sambolo songke. Cara
memakainya yaitu menjalin masing-masing ujung sehingga melingkari kepala dalam
keadaan tertutup. Selain itu, kaum lelaki mengenakan sejenis kemeja berlengan dan
berkerah pendek.

Pada bagian bawah, lelaki bima menganakan sarung songket yang disebut tembe me’e.
Dan mengenakan ikat pinggang yang disebut salepe. Bentuk salepe tidak berbeda dengan
selendang, pemakaiannya hanya dililitkan melingkar di pinggang.
2. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam – Pakaian adat tradisional ULEE
BALANG

Pakaian adat dari aceh


ini biasanya di sebut
dengan pakaian ulee
balang, pakaian ini
hanya di pakai para raja
beserta keluarganya.

3. Provinsi Sumatra Utara – Pakaian adat tradisional ULOS

Pakaian adat dari Sumatra Utara ini biasanya di sebut ulos. Pakaian adat
ini oleh masyarakat  batak karo di yakini sebagai ajimat karena pakaian
ini di percaya mempunyai daya magis yang tinggi.
4. Provinsi Sumatra Barat – Pakaian adat tradisional BUNDO KANDUANG

Pakaian adat dari Sumatra Barat ini biasanya di bagi dua macam, yaitu
Pakaian adat dan pakaian penghulu, pakaian adat bundo kanduang
biasanya terdapat di minangkabau Sumatra Barat.
5. Provinsi Riau – Pakaian adat tradisional MELAYU

Pakaian adat dari Riau biasanya di sebut pakaian Melayu. Di daerah Riau sendiri
ada 3 jenis yaitu Indragiri, Siak, dan Bengkalis Riau.

6. Provinsi Kepulauan Riau – Pakaian adat tradisional BELANGA

Dalam masyarakat melayu khususnya kaum laki-laki pakaian adat yang di pakai
biasanya berupa pakaian atasan yang mana di sebut teluk belanga. Yang di maksud
tersebut adalah pakaian ini terdiri dari kain samping, celana, dan songkok khas
masyarakat kepulauan Riau. Dan untuk pakaian bagi kaum wanita biasanya berwujud
pakaian kurung dan selendang. Cara memakai selendang tersebut ialah dengan
disampirkan di pundak.
7. Provinsi jambi – Pakaian adat tradisional MELAYU JAMBI

Pakaian dari Jambi ini hampir sama dengan pakaian adat yang ada di pulau Sumatra
pada umumnya, yakni pakaian adat Melayu. Pakaian yang berasal dari daerah jambi
umumnya memang tergolong glamor sebab di beri sulaman benang emas dan di
tambah hiasan yang mewah untuk melengkapinya.

8. Povinsi Sumatra Selatan – Pakaian adat tradisional AESAN GEDE

Pakaian adat dari Sumatra Utara biasanya di sebut dengan aesan gede. Baju adat ini
dulunya terinspirasi oleh kerajaan Sriwijaya Yang mana kerajaan Sriwijaya pada masa
itu adalah kerajaan yang berjaya di daerah Sumatra Selatan.
9. Provinsi Bangka Belitung – Pakaian adat tradisional PAKSIAN

Pakaian adat dari Bangka


Belitung ini biasanya di sebut
dengan paksian. Kalau buat
kaum perempuan
kebanyakan memakai baju
kurung yang berwarna merah
yang mana bahannya dari
kain sutra dan juga di
kepalanya biasanya memakai
mahkota yang mana di sebut
dengan paksian. Kalau untuk
kaum laki-laki biasanya
memakai sorban  atau yang
lebih di kenal dengan nama
Sungkon.

10. Provinsi Bengkulu – Pakaian adat tradisional BENGKULU

Pakaian adat yang di pakai untuk kaum perempuan biasanya memakai baju kurung yang
mempunya lengan panjang, di taburi pola-pola, di sulam emas yang berbentuk lempengan
bulat yang mana mirip uang logam. Tetapi kalau pakaian adat yang di pakai kaum pria
biasanya memakai jas, celana panjang, alas kaki, dan sarung dan alas kaki tersebut juga
lengkap beserta penutup kepala dan keris.
11. Provinsi Lampung – Pakaian adat tradisional TULANG BAWANG

Pakaian adat yang berasal dari Lampung ini bila kita amati banyak di temukan perbedaan
antara Lampung bagian pesisir dan Lampung daratan namun walau memiliki sedikit
perbedaan yaitu masih ada kesamaan yaitu masih sama-sama menggunakan kain tapis di
hiasi oleh logam kuningan yang mempercantik dan terkesan sangat glamor, yang di maksud
kain tapis di sini adalah sebuah kain yang di tenun dengan proses yang masih manual 
dengan memakai tinta emas yang di cetak dengan tangan terampil sehingga terbentuklah
kain tapis yang sangat cantik dan pakaian tersebut jika di pakai oleh pengantin terlihat akan
sangat berkharisma.

12. Provinsi DKI Jakarta – Pakaian adat tradisional BETAWI

Pakaian adat dari Jakarta di namakan pakaian adat betawi yang mana pakaian ini sangat
dipengaruhi oleh berbagai warga Jakarta yang bemacam-macam budaya misalnya, Arab,
Budaya Barat, dan budaya Melayu.
13. Provinsi Jawa Barat – Pakaian adat tradisional KEBAYA

Pakaian adat dari Jawa Barat ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok terutama untuk
kaum laki-laki dan kaum perempuan. Kain ini kebanyakan banyak di gunakan wanita di
seluruh tingkatan, baik dari golongan bangsawan maupun masyarakat biasa. cara
membedakannya sangat mudah yaitu terletak pada bahan yang di pakai serta perbedaan lain
terletak pada corak.

14. Provinsi Banten –  Pakaian adat tradisional PANGSI

Dalam kehidupan sehari


hari masyarakat suku
badui masih kental
dengan memakai pakaian
adat ini. Suku badui
bagian dalam biasanya
memakai baju adat yang
berwana putih yang
mana warna tersebut di
lambangkan sebagai
warna suci. Dan untuk
suku badui bagian luar
biasanya memakai pakain
adat yang berwarna
hitam.
15. Provinsi Jawa Tengah – Pakaian adat tradisioanal KEBAYA

Pakaian adat yang


berasal dari Jawa
Tengah lebih di
kenal dengan
menggunakan kain
kebaya yang
memakai motif
batik, yang mana
batik tersebut
merupakan batik
yang masih asli.

16. Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta – Pakaian adat tradisional kesatrian

Pakaian ini ini terdiri


atas sepasang
pakaian tradisional
yang mempunyai
bagian penting yang
tidak bisa dapat di
pisahkan antara
satu dan lainnya.
Perlengkapan
berpakaian tersebut
adalah ciri khusus
untuk memberikan
identitas yang
sangat penting.
Sebab itu tidak
boleh memakai
pakaian ini secara
sembarangan, oleh
sebab  itu pakaian
ini adalah pakaian
sakral yang harus
kita jaga dan kita
rawat.

Anda mungkin juga menyukai