Anda di halaman 1dari 150

Katalog : 4201003.

33

id
o.
.g
s
bp
g.
en
at

PROFIL
j
://

KESEHATAN
s
tp
ht

PROVINSI JAWA TENGAH


id
o.
.g
s
. bp
nge
at
//j
s:
tp
ht

PROFIL
KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH 2020

ISSN : 2655-0717
Katalog BPS : 4201003.33
No. Publikasi : 33000.212433520.2004
Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm
Jumlah Halaman : xxiv + 124 halaman

id
o.
Naskah :

g
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
s.
bp
Penyunting :
g.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah


en
at

Desain Kover oleh :


//j

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah


s:
tp
ht

Penerbit :
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Pencetak :
CV Surya Lestari

Sumber Ilustrasi :
freepik.com, flaticon.com

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
TIM PENYUSUN

Pengarah : Sentot Bangun Widoyono, MA

Penanggung Jawab : Muh Saichudin, S.Si, M.Si

Penyunting : Dra. Minatus Saniyah

id
Pengolah Data : Sriningsih, SST, M.Si

o.
Rifki Sunu Wibowo, SST, M.Si

g
s.
bp
Penulis : Fauziyah Selowati, S.Si
g.

Penyusun : Fauziyah Selowati, S.Si


en
at

Desain Kulit : Wahyu Tri Wibowo, A.Md


//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 v


ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go
.id
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
ABSTRAK

Publikasi Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 menyajikan


informasi mengenai kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan status
kesehatan, fasilitas kesehatan, serta upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mencapai kesehatan yang optimal. Informasi mengenai perkembangan kesehatan
melalui indikator-indikator yang dihasilkan dari Susenas Kor digunakan untuk

id
mengetahui derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah. Penyajian

o.
data kesehatan menurut karakteristik sosial dan ekonomi pada publikasi ini

g
s.
diharapkan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan oleh Pemerintah
bp
tentang kesehatan secara tepat.
g.

Penduduk Jawa Tengah yang mempunyai keluhan kesehatan dalam


en
at

sebulan terakhir sebanyak 35,63 persen. Mereka yang berjenis kelamin


//j

perempuan lebih banyak mengalami keluhan kesehatan dibanding penduduk laki-


s:

laki, yaitu masing-masing sebesar 37,39 persen dan 33,84 persen. Hal ini sejalan
tp
ht

dengan angka kesakitan perempuan yang lebih tinggi dibandingkan angka


kesakitan laki-laki.

Fasilitas pelayanan kesehatan yang paling banyak dikunjungi penduduk


ketika berobat jalan adalah Praktik dokter/bidan (47,03 persen), diikuti
Puskesmas/Pustu (27,18 persen), Klinik/praktik dokter bersama (13,60 persen),
RS Swasta (8,00 persen), RS Pemerintah (5,68 persen), UKBM (2,40 persen),
Praktik pengobatan tradisional/alternatif (1,15 persen), dan Lainnya (0,59
persen).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 vii


ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

id
o.
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

g
s.
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
bp
KONSEP DAN DEFINISI ............................................................................. xix
g.
en

I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
at
//j

II. GAMBARAN UMUM KESEHATAN JAWA TENGAH ..................... 7


s:

III. KESEHATAN IBU DAN ANAK ........................................................... 25


tp
ht

IV. AIR MINUM BERSIH DAN SANITASI LAYAK................................ 41

LAMPIRAN ................................................................................................... 49

KUESIONER VSEN20.K .............................................................................. 97

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 ix


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan
Terakhir menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2019-2020 .. 13

Tabel 2.2 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan


Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut
Alasan Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 15

id
Tabel 2.3 Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan

o.
menurut Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 17

g
Tabel 2.4 s.
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan menurut Penggunaan
bp
Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 ........... 18
g.
en

Tabel 2.5 Persentase Penduduk yang Memiliki JKN/Jamkesda menurut


at

Alasan Tidak Memanfaatkan JKN/Jamkesda untuk


//j

Pemeriksaan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 .... 20


s:
tp

Tabel 2.6 Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan


ht

Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal 2020 ..................... 22

Tabel 2.7 Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan


Terakhir menurut Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per
Minggu dan Daerah Tempat Tinggal 2020 .............................. 23

Tabel 3.1 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin


yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut
Penolong Proses Kelahiran Terakhir dan Daerah Tempat
Tinggal 2020 ............................................................................ 28

Tabel 3.2 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin


yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut
Tempat Kelahiran Anak Terakhir dan Daerah Tempat
Tinggal 2020 ............................................................................. 31

x
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Satu Bulan Terakhir dan Angka Kesakitan menurut
Jenis Kelamin 2020 ................................................................ 10

Gambar 2.2 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Satu Bulan Terakhir dan Angka Kesakitan 2019-2020 11

id
Gambar 2.3 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan

o.
Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 .......... 12

g
Gambar 2.4 s.
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan
bp
Terakhir menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Daerah
g.

Tempat Tinggal 2020 ............................................................. 14


en
at

Gambar 2.5 Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan


//j

menurut Daerah Tempat Tinggal 2020 .................................. 16


s:
tp

Gambar 2.6 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan menurut


ht

Penggunaan Jaminan Kesehatan 2020 ................................... 18

Gambar 2.7 Persentase Penduduk yang Memanfaatkan JKN/Jamkesda


untuk Pemeriksaan Kesehatan Setahun Terakhir menurut
Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin 2020 .................. 19

Gambar 3.1 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin


yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Dibantu
oleh Tenaga Medis menurut Daerah Tempat Tinggal 2020 .. 29

Gambar 3.2 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin


yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Ditolong
oleh Dokter dan Bidan menurut Kabupaten/Kota 2020 ......... 30

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xi


Gambar 3.3 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin
yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut
Berat Badan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Ketika
Dilahirkan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 ....................... 33

Gambar 3.4 Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)


yang Pernah Diberi ASI menurut Daerah Tempat Tinggal dan
Jenis Kelamin 2020 ................................................................ 34

Gambar 3.5 Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)

id
yang Masih Diberi ASI menurut Jenis Kelamin dan Daerah

o.
Tempat Tinggal 2020 ............................................................. 35

g
Gambar 3.6 s.
Rata-rata Lama Pemberian ASI Anak Berumur Kurang dari
bp
2 Tahun (Baduta) yang Pernah Diberi ASI menurut Daerah
g.

Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin dan 2020 ........................ 36


en

Gambar 3.7 Rata-rata Lama Pemberian ASI Tanpa Makanan Tambahan


at
//j

dan ASI dengan Makanan Tambahan (Bulan) Anak Berumur


s:

Kurang dari 2 Tahun (Baduta) menurut Daerah Tempat


tp

Tinggal 2020 .......................................................................... 38


ht

Gambar 3.8 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Pernah Diberi Imunisasi menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Jenis Kelamin 2020 ......................................................... 39

Gambar 3.9 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Pernah Diberi Imunisasi menurut Jenis Imunisasi dan Daerah
Tempat Tinggal 2020 ............................................................. 40

Gambar 3.10 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Sudah Mendapatkan Imunisasi Lengkap menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin 2020 .............................. 40

xii
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 4.1 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air
Minum Bersih menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 44

Gambar 4.2 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Layak
menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 ......................... 45

Gambar 4.3 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sanitasi


Layak menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 .............. 46

Gambar 4.4 Persentase Rumah Tangga yang Menempati Rumah Layak


Huni menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 ................ 48

id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xiii


DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan


dalam Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota, Daerah
Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin 2020 ................................... 51

Tabel 2 Angka Kesakitan menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat


Tinggal, dan Jenis Kelamin 2020 ................................................ 52

id
Tabel 3 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan

o.
Terakhir menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan

g
s.
Jenis Kelamin 2020 ..................................................................... 53
bp
Tabel 4 Persentase Penduduk Perkotaan yang Tidak Berobat Jalan dalam
g.

Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak


en

Berobat Jalan 2020 ...................................................................... 54


at
//j

Tabel 5 Persentase Penduduk Perdesaan yang Tidak Berobat Jalan dalam


s:

Satu Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak


tp

Berobat Jalan 2020 ...................................................................... 55


ht

Tabel 6 Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan yang Tidak


Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut
Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan 2020 .............. 56

Tabel 7 Persentase Penduduk Perkotaan yang Berobat Jalan menurut


Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2020 ......... 57

Tabel 8 Persentase Penduduk Perdesaan yang Berobat Jalan menurut


Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2020 ......... 58

Tabel 9 Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan yang Berobat


Jalan menurut Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan 2020 ........................................................................... 59

xiv
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 10 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Menggunakan
Jaminan Kesehatan menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat
Tinggal, dan Jenis Kelamin 2020 ................................................ 60

Tabel 11 Persentase Penduduk Perkotaan menurut Kabupaten/Kota dan


Kepemilikan Jaminan Kesehatan 2020 ....................................... 61

Tabel 12 Persentase Penduduk Perdesaan menurut Kabupaten/Kota dan


Kepemilikan Jaminan Kesehatan 2020 ....................................... 62

Tabel 13 Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan menurut

id
Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan 2020 ...... 63

g o.
Tabel 14 Persentase Penduduk Perkotaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang
s.
Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut
bp
Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok 2020 ......................... 64
g.
en

Tabel 15 Persentase Penduduk Perdesaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang


at

Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut


//j

Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok 2020 ......................... 65


s:
tp

Tabel 16 Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Berumur 5


ht

Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau selama Sebulan


Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan
Merokok 2020 ............................................................................. 66

Tabel 17 Persentase Penduduk Perkotaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang


Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut
Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per
Minggu 2020 ............................................................................... 67

Tabel 18 Persentase Penduduk Perdesaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang


Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut
Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per
Minggu 2020 ............................................................................... 68

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xv


Tabel 19 Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Berumur 5
Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau selama Sebulan
Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok
yang Dihisap per Minggu 2020 ................................................... 69

Tabel 20 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49


Tahun di Perkotaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun
Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Penolong Proses
Kelahiran Terakhir 2020 ............................................................. 70

Tabel 21 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49

id
o.
Tahun di Perdesaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun

g
Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Penolong Proses
s.
Kelahiran Terakhir 2020 ............................................................. 71
bp
g.

Tabel 22 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49


en

Tahun di Perkotaan dan Perdesaan yang Pernah Melahirkan


at

dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Penolong


//j

Proses Kelahiran Terakhir 2020 .................................................. 72


s:
tp

Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49


ht

Tabel 23 Tahun di Perkotaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun


Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Tempat Melahirkan
Anak Lahir yang Terakhir 2020 ................................................. 73

Tabel 24 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49


Tahun di Perdesaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun
Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Tempat Melahirkan
Anak Lahir yang Terakhir 2020 .................................................. 74

Tabel 25 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49


Tahun di Perkotaan dan Perdesaan yang Pernah Melahirkan
dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Tempat
Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir 2020 .............................. 75

xvi
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 26 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49
Tahun yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Berat
Badan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Ketika Dilahirkan 2020 76

Tabel 27 Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang


Pernah Diberi ASI menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat
Tinggal, dan Jenis Kelamin 2020 ................................................ 77

Tabel 28 Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang

id
Masih Diberi ASI menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat

o.
Tinggal dan Jenis Kelamin 2020 ................................................. 78

g
Tabel 29 s.
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di
bp
Perkotaan yang pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan
g.

Lama Pemberian ASI (Bulan) 2020 ............................................ 79


en

Tabel 30 Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di


at
//j

Perdesaan yang pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan


s:

Lama Pemberian ASI (Bulan) 2020 ............................................ 80


tp
ht

Tabel 31 Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di


Perkotaan dan Perdesaan yang pernah diberi ASI menurut
Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan) 2020 .......... 81

Tabel 32 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang


Pernah Mendapat Imunisasi menurut Kabupaten/Kota, Daerah
Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin 2020 .................................. 82

Tabel 33 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) di


Perkotaan yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi 2020 ................................. 83

Tabel 34 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) di


Perdesaan yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut
Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi 2020 ................................. 84

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xvii


Tabel 35 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) di
Perkotaan dan Perdesaan yang Pernah Mendapat Imunisasi
menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi 2020 ................... 85

Tabel 36 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang


Sudah Mendapatkan Imunisasi Lengkap menurut
Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis
Kelamin 2020 .............................................................................. 86

Tabel 37 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air

id
Minum Bersih menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat

o.
Tinggal 2020 ............................................................................... 87

g
Tabel 38 s.
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Air
bp
Minum Layak menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat
g.

Tinggal 2020 ............................................................................... 88


en

Tabel 39 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap


at
//j

Sanitasi Layak menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat


s:

Tinggal 2020 ............................................................................... 89


tp
ht

Tabel 40 Persentase Rumah Tangga yang yang Menempati Rumah Layak


Huni menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat
Tinggal 2020 ............................................................................... 90

xviii
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
KONSEP DAN DEFINISI

1. Tipe Daerah (Daerah Tempat Tinggal), untuk menentukan apakah suatu


desa/kelurahan tertentu termasuk daerah perkotaan atau perdesaan digunakan
suatu indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau nilainya
didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel kepadatan penduduk,
persentase rumah tangga pertanian, dan akses fasilitas umum. Jumlah skor

id
dari ketiga variabel tersebut kemudian digunakan untuk menentukan apakah

g o.
suatu desa termasuk daerah perkotaan atau perdesaan. Desa dengan skor
s.
gabungan 9 atau kurang digolongkan sebagai desa perdesaan, sedangkan desa
bp
dengan skor gabungan mencapai 10 atau lebih digolongkan sebagai desa
g.
en

perkotaan.
at

Perkotaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan


//j
s:

yang memenuhi kriteria wilayah perkotaan. Wilayah perkotaan, apabila dari


tp

kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan


ht

keberadaan/akses pada fasilitas perkotaan yang dimiliki mempunyai total


nilai/skor 10 (sepuluh) atau lebih.

Perdesaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan


yang belum memenuhi kriteria klasifikasi wilayah perkotaan. Wilayah
perdesaan, apabila dari kepadatan penduduk, persentase rumah tangga
pertanian, dan keberadaan/akses pada fasilitas perkotaan yang dimiliki
mempunyai total nilai/skor di bawah 10 (sepuluh).

2. Rumah tangga (biasa) adalah seorang atau sekelompok orang yang


mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya
tinggal bersama serta makan dari satu dapur atau pengurusan kebutuhan
bersama sehari-hari di bawah satu pengelolaan. Sedangkan orang-orang yang

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xix


tinggal di asrama, lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, rumah tahanan dan
sejenisnya dimana pengurusan kebutuhan sehari-hari diatur oleh suatu
lembaga, badan, yayasan dan sebagainya; atau sekelompok orang yang
mondok dengan makan (indekos) yang berjumlah lebih besar atau sama
dengan 10 orang dikategorikan sebagai rumah tangga khusus.

3. Anggota rumah tangga, semua orang yang biasanya tinggal di suatu tempat
atau rumah tangga selama 6 bulan atau lebih, atau yang belum 6 bulan namun
berniat untuk menetap. Untuk selanjutnya anggota rumah tangga dalam

id
publikasi ini akan disebut juga penduduk.

g o.
4. Umur penduduk, dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau
s.
bp
umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.
g.

5. Keluhan kesehatan, keadaan seseorang yang mengalami gangguan


en

kesehatan atau kejiwaan, baik karena gangguan/penyakit yang sering dialami


at
//j

penduduk seperti panas, pilek, diare, pusing, sakit kepala,


s:

maupun karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan


tp
ht

terakhir tidak mempunyai keluhan), karena kecelakaan, kriminalitas atau


keluhan lainnya.

6. Sakit, suatu kondisi dimana seseorang mengalami keluhan kesehatan


sehingga tidak dapat melakukan kegiatan secara normal (bekerja, sekolah,
kegiatan sehari-hari) sebagaimana biasanya.

7. Angka kesakitan, penduduk yang mengalami keluhan kesehatan hingga


terganggu aktifitasnya. Angka kesakitan ditunjukkan dengan perbandingan
antara jumlah penduduk yang sakit dengan jumlah penduduk.

xx
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
8. Berobat jalan, kegiatan atau upaya seseorang yang mempunyai keluhan
kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan
mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional
tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah.

9. Mengobati sendiri, upaya seseorang yang mempunyai keluhan kesehatan


untuk melakukan pengobatan dengan menentukan sendiri jenis obatnya tanpa
saran/resep dari tenaga kesehatan/batra.

10. Jaminan kesehatan, jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta

id
o.
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

g
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang
s.
bp
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
g.
en

11. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), bagian dari Sistem Jaminan Nasional
at

(SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi


//j

kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-


s:

undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi
tp
ht

kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada


setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
Pemerintah.

12. Merokok, aktivitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya, baik


menggunakan rokok maupun pipa pada sebulan terakhir sampai saat
pencacahan. Terdapat 2 (dua) cara merokok yang umum dilakukan, yaitu
pertama menghisap lalu menelan asap rokok ke dalam paru-paru dan
dihembuskan; kedua hanya menghisap sampai mulut lalu dihembuskan
melalui mulut atau hidung.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xxi


13. Penolong proses persalinan, penolong terakhir dalam proses persalinan
yang pernah melahirkan hidup dalam 2 tahun terakhir, termasuk bayi yang
saat pencacahan masih hidup maupun yang sudah meninggal.

14. Proses kelahiran, proses lahirnya janin dari dalam kandungan ke dunia luar,
dimulai dengan tanda-tanda kelahiran (rasa mules yang berangsur-angsur
makin sering, makin lama dan makin kuat, disertai keluarnya lendir, darah
dan air ketuban), lahirnya bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya
plasenta.

id
o.
15. Imunisasi/Vaksinasi, memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang

g
sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau
s.
bp
diminum (diteteskan dalam mulut) dengan maksud untuk meningkatkan
g.

kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.


en
at

16. Balita yang diimunisasi lengkap, jumlah anak umur kurang dari 5 tahun
//j

yang sudah diimunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak/Morbili,


s:

Hepatitis B).
tp
ht

17. BCG (Bacillus Chalmette Guerin), vaksinasi untuk mencegah penyakit


TBC, diberikan pada bayi baru lahir atau umur 1 bulan, dengan suntikan pada
kulit pangkal lengan atas. Suntikan BCG diberikan kepada anak sebanyak 1
kali.

18. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), vaksin untuk mencegah penyakit Difteri,
Pertusis, dan Tetanus yang diberikan kepada bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan
sebagai imunisasi dasar dan dilanjutkan dengan booster 1 kali dengan jarak
1 tahun setelah DPT3, dengan suntikan pada paha, diulang 1 bulan dan 2
bulan kemudian. Suntikan imunisasi DPT lengkap pada balita diberikan
sebanyak 3 kali (kadang-kadang selang waktu antar suntikan bisa lebih dari
1 bulan).

xxii
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
19. Polio, vaksin untuk mencegah penyakit Polio yang diberikan 4 kali pada bayi
umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan guna mencegah lumpuh layu,
dengan memberikan 3 tetes cairan vaksin berwarna merah muda atau putih
ke dalam mulut anak.

20. Campak/Morbili, merupakan vaksin untuk mencegah penyakit


Campak/Morbili, yang diberikan pada bayi berumur 9 sampai 12 bulan,
dengan suntikan di bawah kulit paha sebanyak 1 kali.

id
21. Hepatitis B, suntikan secara intramuscular (suntikan ke dalam otot) biasanya

o.
di paha yang diberikan pada bayi untuk mencegah penyakit Hepatitis B.

g
s.
Suntikan ini diberikan 4 kali. Suntikan pertama diberikan pada bayi baru lahir
bp
untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak pada proses
g.

kelahiran, karena tidak semua ibu tahu apakah dirinya terinfeksi


en

Hepatitis B atau tidak. Suntikan kedua sampai ke empat yang biasanya


at
//j

digabungkan dengan pemberian DPT (dikenal dengan sebutan kombo),


s:

diberikan saat usia 2, 3, dan 4 bulan.


tp
ht

22. Air minum bersih, air minum yang bersumber dari air kemasan bermerk, air
isi ulang, air leding, sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air
terlindung. Khusus untuk air minum yang bersumber dari sumur bor/pompa,
sumur terlindung dan mata air terlindung harus memiliki jarak ≥ 10 meter
dari penampungan akhir tinja terdekat.

23. Akses air layak adalah jika sumber air minum utama yang digunakan
rumah tangga adalah leding, air terlindungi dan air hujan. Air terlindungi
mencakup sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung. Bagi
rumah tangga yang menggunakan sumber air minum berupa air kemasan,
maka rumah tangga dikategorikan memiliki akses air minum layak jika

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 xxiii


sumber air untuk mandi/cuci berasal dari leding, sumur bor/pompa, sumur
terlindung, mata air terlindung, dan air hujan.

24. Sanitasi layak adalah rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat Buang
Air Besar (BAB) yang digunakan sendiri atau bersama rumah tangga tertentu
(terbatas) ataupun di MCK Komunal, menggunakan jenis kloset leher angsa,
dan tempat pembuangan akhir tinja di tangki septik atau IPAL atau bisa juga
di lubang tanah jika wilayah tempat tinggalnya di perdesaan.

25. Rumah layak huni adalah rumah tangga yang menempati rumah dengan

id
terpenuhi 4 (empat) kriteria yaitu, kecukupan luas tempat tinggal (sufficient

go.
living space) minimal 7,2 m2 per kapita, memiliki akses air minum dan
s.
bp
sanitasi layak, serta memenuhi kriteria ketahanan bangunan (durable
g.

housing) yaitu atap terluas berupa beton, genteng, seng dan kayu/sirap;
en

dinding terluas berupa tembok, plesteran anyaman bambu/kawat, anyaman


at

bambu dan batang kayu; dan lantai terluas berupa marmer/granit, keramik,
//j

parket/vinil/karpet, ubin/tegel/teraso, kayu/papan dan semen/bata merah.


s:
tp
ht

xxiv
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI JAWA TEGAH
2020
Keluhan Kesehatan
menurut Jenis Kelamin

id
o.
.g
Rumah Tangga
s
bp
yang Memiliki
.

Akses Air Layak


ng

37,39%
e

33,84%
at
//j
s:
tp
ht

Perkotaan Perdesaan
96,93% 91,12%

Laki-laki Perempuan

“46,47 persen perempuan


berumur 15-49 tahun
yang pernah melahirkan
dalam 2 tahun terakhir
lebih memilih melahirkan
dibantu oleh Dokter”
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
BAB PENDAHULUAN
I

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang menjadi salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Hak atas kesehatan merupakan hak yang melekat pada setiap individu. Oleh
karena itu, setiap masyarakat berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dari
fasilitas pelayanan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi.

id
Hak atas kesehatan ini bermakna bahwa pemerintah harus menciptakan kondisi

o.
yang mendukung setiap individu untuk hidup sehat.

g
s.
Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan nasional
bp
adalah kondisi kesehatan masyarakat yang baik. Pembangunan Kesehatan
g.

menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan


en
at

Pembangunan Nasional, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


//j

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud derajat kesehatan
s:

warga masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan


tp
ht

SDM (Sumber Daya Manusia) yang produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional. Keduanya harus berjalan seimbang
agar dapat mencapai tujuan bagi semua yaitu kemakmuran dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Pembangunan kesehatan meliputi upaya-upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dapat terwujud. Dengan tingkat kesehatan masyarakat yang
baik (fisik maupun mental) sehingga dapat melakukan aktivitasnya secara
produktif maka masyarakat dapat berperan serta dalam pembangunan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 3


Indikator keberhasilan pembangunan bidang kesehatan antara lain
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memadai. Proses perubahan
tingkat kesehatan masyarakat dari tingkat yang kurang baik menjadi lebih baik
tentunya membutuhkan upaya yang tidak mudah. Pemerintah berupaya
menyediakan dan meningkatkan sarana pelayanan kesehatan yang memadai serta
terjangkau bagi masyarakat. Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapat
menghasilkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik sehingga
memungkinkan masyarakat dapat hidup lebih produktif, baik secara ekonomi
maupun sosial sehingga tercipta masyarakat sehat secara keseluruhan. Selain

id
ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, biaya kesehatan yang

o.
relatif murah dan adil bagi setiap lapisan masyarakat, terutama lapisan masyarakat

g
s.
yang kurang mampu, juga perlu diperhatikan sehingga masyarakat mendapatkan
bp
manfaatnya secara merata dan tepat sasaran.
g.

Dalam mengevaluasi pencapaian target kebijakan di bidang kesehatan


en

diperlukan data statistik kesehatan yang akurat. Data tersebut diperlukan untuk
at
//j

menentukan arah dan kebijakan pembangunan serta untuk memantau dan menilai
s:

hasil-hasil pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu survei yang


tp
ht

dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dirancang untuk dapat
memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pembangunan SDM, khususnya
kesehatan, adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Publikasi Profil Kesehatan 2020 bersumber dari data Susenas Maret


Tahun 2019 dan 2020 yang menyajikan indikator di bidang kesehatan, antara lain
angka kesakitan, kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, jaminan kesehatan,
penolong persalinan, pemberian ASI dan imunisasi, serta fasilitas air minum
bersih. Data dan indikator disajikan secara sederhana dan informatif dengan
analisis deskriptif hingga tingkat kabupaten/kota serta dilengkapi dengan tabel
dan grafik.

4
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Estimasi dari sampel survei dipengaruhi oleh dua jenis error (kesalahan)
yaitu sampling error dan non-sampling error (seperti kesalahan dalam
wawancara dan kesalahan pengolahan). Sampling error adalah kesalahan yang
ditimbulkan dari penggunaan teknik sampling dalam suatu survei. Besarnya
sampling error secara teori statistik ditunjukkan oleh besarnya angka standard
error dari suatu angka estimasi persentase suatu variabel yang disajikan dari hasil
Susenas 2020.

Untuk mengukur presisi dari suatu angka estimasi digunakan besarnya


relative standard error, yaitu rasio dari nilai standard error dengan nilai estimasi

id
o.
suatu variabel, yang dinyatakan dalam persentase (%). Dengan menggunakan

g
s.
selang kepercayaan 95 persen, dapat disajikan estimasi interval (interval
bp
estimation) dengan batas bawah sebesar nilai estimasi dikurangi dua standard
g.

error dan batas atas sebesar nilai estimasi ditambah dua standard error.
en

Penghitungan sampling error pada variabel Susenas Maret 2020


at
//j

menggunakan software SPSS versi 20, variabel yang dihitung sampling error-nya
s:

terbatas seperti tersaji pada Lampiran.


tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 5


ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
GAMBARAN UMUM KESEHATAN
JAWA TENGAH

Angka Kesakitan
menurut Jenis Kelamin

id
o.
.g
Perempuan 17,53 %
s
bp
Laki-laki 16,19 %
.
nge
at
//j
s:

Perdesaan
tp

67,09%
ht

Kepemilikan
Jaminan
Perkotaan
Kesehatan 75,53%

5 dari 10 penduduk
yang berobat jalan memilih
untuk berobat jalan
ke Praktik Dokter/Bidan
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
BAB GAMBARAN UMUM KESEHATAN
II JAWA TENGAH

Pembangunan kesehatan merupakan investasi untuk mencapai tingkat


perekonomian yang lebih baik. Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya
melakukan peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat. Perencanaan yang
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan melibatkan kerjasama serta
komitmen dari seluruh stakeholders, masyarakat dan swasta sangat diperlukan

id
dalam meningkatkan pencapaian target program pembangunan kesehatan. Disisi

o.
lain, masih ada beberapa perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya

g
s.
mendukung upaya pembangunan kesehatan. Oleh karena itulah pemantauan
bp
perkembangan kesehatan penduduk di suatu wilayah perlu dilakukan.
g.

Gambaran mengenai perkembangan kesehatan melalui indikator-indikator


en
at

yang dihasilkan dari Susenas Kor digunakan untuk melihat kondisi kesehatan
//j

masyarakat. Melalui indikator tersebut, maka dapat mengetahui derajat kesehatan


s:

masyarakat. Penyajian data kesehatan menurut karakteristik sosial dan ekonomi


tp
ht

diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan


oleh Pemerintah tentang kesehatan secara tepat.

2.1. Kondisi Kesehatan Masyarakat

Tingkat kesehatan penduduk di suatu wilayah dapat terlihat dari


banyaknya penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan angka kesakitan.
Keluhan kesehatan menunjukkan gejala penyakit atau kondisi tubuh yang tidak
sehat. Angka kesakitan didekati dengan persentase penduduk yang mempunyai
keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir dan mengakibatkan terganggunya
kegiatan sehari-hari. Semakin banyak penduduk yang mengalami keluhan
kesehatan dan memiliki angka kesakitan yang tinggi mengindikasikan rendahnya
kondisi kesehatan penduduk di wilayah tersebut.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 9


Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1, persentase penduduk Jawa
Tengah yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebesar 35,63
persen. Perempuan lebih banyak mengalami keluhan kesehatan (37,39 persen)
dibanding laki-laki (33,84 persen). Selain itu, angka kesakitan pada Gambar 2.1
menunjukkan sekitar 2 dari 10 penduduk Jawa Tengah mengalami keluhan
kesehatan dan terganggu aktivitasnya. Angka kesakitan perempuan lebih tinggi
dibandingkan angka kesakitan laki-laki, berbanding lurus dengan persentase
penduduk yang mengalami keluhan kesehatan.

Gambar 2.1

id
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan

o.
dalam Satu Bulan Terakhir dan Angka Kesakitan

g
menurut Jenis Kelamin
2020 s.
bp
g.
en

16,86

Angka Kesakitan 17,53


at

16,19
//j
s:

35,63
tp

Keluhan Kesehatan 37,39


ht

33,84

Laki-laki +Perempuan Perempuan Laki-laki

Gambar 2.2 menunjukkan angka kesakitan penduduk Jawa Tengah 2019-


2020. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, persentase penduduk yang
mengalami keluhan kesehatan dan angka kesakitan sedikit menurun pada 2020.
Hal ini menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang meningkat di tahun 2020.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal yang penting dalam rangka
meningkatkan status kesehatan penduduk. Dengan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat dapat meminimalisir penyakit dan menciptakan lingkungan yang
mendukung masyarakat untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.

10
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 2.2
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Satu Bulan Terakhir dan Angka Kesakitan
2019 - 2020

36,83 35,63

16,88 16,86

id
o.
Keluhan Kesehatan Angka Kesakitan

g
2019
s.
2020
bp
g.

2.2. Upaya Mengobati Keluhan Kesehatan


en
at

Upaya yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan keluhan kesehatan


//j

atau penyakit yang diderita adalah dengan berobat. Berobat dapat dilakukan ke
s:
tp

fasilitas kesehatan maupun bukan fasilitas kesehatan. Dengan berobat, keluhan


ht

tersebut dapat segera ditangani sehingga tidak mengganggu produktivitas kerja.


Selain itu, dengan berobat resiko penyebaran atau komplikasi penyakit yang
dialami juga dapat diperkecil.

Berdasarkan hasil Susenas Maret 2020, sebesar 49,09 persen penduduk


yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir memilih untuk
berobat jalan. Penduduk perkotaan yang berobat jalan lebih besar dibandingkan
dengan penduduk perdesaan. Hal ini dimungkinkan bahwa kesadaran penduduk
perkotaan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan lebih tinggi dibanding
penduduk perdesaan. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, persentase penduduk
yang mempunyai keluhan kesehatan dan berobat jalan menurun pada tahun 2020
(Gambar 2.3).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 11


Gambar 2.3
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020

54,49
53,12
51,86
50,25
49,09
47,87

id
o.
2019 2020

g
Perkotaan Perdesaan
s.
Perkotaan + Perdesaan
bp
g.

Hidup sehat merupakan hal utama yang menjadi keinginan semua orang
en

tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Berbagai upaya dilakukan agar tetap
at

dalam kondisi sehat, seperti melakukan pemeriksaan kesehatan ke petugas


//j
s:

kesehatan. Sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia, diharapkan dapat


tp

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas kesehatan


ht

yang lengkap dan memadai, masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan


secara mudah dan cepat.

Tabel 2.1 menggambarkan persentase penduduk yang mempunyai


keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir dan berobat jalan menurut fasilitas
tempat berobat jalan. Praktik dokter/bidan (47,03 persen) masih menjadi pilihan
fasilitas kesehatan terbanyak oleh masyarakat ketika berobat jalan. Hal ini dapat
disebabkan kemudahan akses praktik dokter/bidan yang mudah dijangkau oleh
masyarakat. Sedangkan persentase tempat berobat jalan seperti UKBM dan
praktik pengobatan tradisional/alternatif cenderung rendah.

12
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.1
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2019-2020

Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2019 2020


(1) (2) (3)

RS Pemerintah 6,00 5,68


RS Swasta 6,82 8,00
Praktik dokter/bidan 51,71 47,03

id
Klinik/praktik dokter bersama 11,95 13,60

o.
Puskesmas/Pustu 26,56 27,18

g
UKBM *)
s. 2,38 2,40
bp
Praktik pengobatan Tradisional/alternatif 1,32 1,15
g.

Lainnya 0,93 0,59


en

*)
UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu,
at

Balai Pengobatan)
//j
s:

Persentase penduduk yang berobat menurut fasilitas kesehatan pada tahun


tp

2019 masih memiliki pola yang sama dengan tahun 2020. Penduduk yang berobat
ht

jalan ke RS Swasta, klinik/praktik dokter bersama, puskesmas/pustu, dan UKBM


mengalami peningkatan selama tahun 2020. Sebaliknya terjadi penurunan
penduduk yang berobat jalan ke RS Pemerintah, praktik dokter/bidan, praktik
pengobatan tradisional/alternatif, dan lainnya.

Gambar 2.4 menunjukkan praktik dokter/bidan paling sering dikunjungi


penduduk yang berobat jalan di perkotaan dan perdesaan. Jika dilihat dalam
persentase, penduduk perdesaan lebih banyak memilih praktik dokter/bidan,
UKBM, praktik pengobatan tradisional/alternatif, dan lainnya dalam berobat jalan
dibanding penduduk perkotaan. Sementara itu, Rumah Sakit Pemerintah, Rumah
Sakit Swasta, Klinik/Praktek Dokter Bersama, dan Puskesmas/Pustu lebih banyak
dipilih penduduk perkotaan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 13


Gambar 2.4
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dan Daerah Tempat Tinggal
2020

5,09
Rumah Sakit Pemerintah 6,21
6,14
Rumah Sakit Swasta 9,70

Prakter Dokter/Bidan 52,19


42,33
11,03
Klinik/Praktek Dokter Bersama 15,95
26,68
Puskesmas/ Pustu

id
27,63

o.
3,13
UKBM* 1,73

g
1,38
Praktek Pengobatan Tradisional 0,94
s.
bp
0,67
Lainnya 0,51
g.

Perdesaan Perkotaan
en
at
//j

Jika pada Gambar 2.3 menunjukkan 49,19 persen penduduk yang


s:

mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan, maka masih ada sebesar 50,91
tp
ht

persen penduduk yang mengalami keluhan kesehatan namun tidak berobat jalan.
Beberapa alasan penduduk yang mengalami keluhan kesehatan namun tidak
berobat jalan disajikan pada Tabel 2.2. Alasan terbanyak dari masyarakat yang
tidak berobat jalan adalah mengobati sendiri. Sekitar 7 dari 10 penduduk Jawa
Tengah memilih tidak berobat jalan karena berusaha mengobati sendiri dengan
membeli obat di apotek tanpa resep dokter.

14
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.2
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut
Alasan Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan +
Alasan Tidak Berobat Jalan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

Tidak punya biaya berobat 0,42 0,74 0,58


Tidak ada biaya transport 0,19 0,34 0,27

id
o.
Tidak ada sarana transportasi 0,05 0,03 0,04

g
Waktu tunggu pelayanan lama 0,53 0,20 0,36
s.
bp
Mengobati sendiri 70,77 64,94 67,85
g.

Tidak ada yang mendampingi 0,19 0,22 0,21


en

Merasa tidak perlu 26,95 32,57 29,76


at

Lainnya 0,90 0,96 0,93


//j
s:

Total 100,00 100,00 100,00


tp
ht

Persentase penduduk yang merasa tidak perlu berobat jalan pun cukup
besar. Di lain sisi, pemerintah telah mengeluarkan program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang bertujuan memudahkan penduduk untuk mendapatkan
fasilitas kesehatan dengan biaya yang murah atau bahkan gratis bagi penduduk
yang kurang mampu. Namun, masih ditemukan penduduk yang kesulitan berobat
jalan dikarenakan tidak punya biaya berobat, baik penduduk yang tinggal di
perkotaan maupun di perdesaan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 15


2.3. Kepemilikan dan Penggunaan Jaminan Kesehatan

Kepemilikan jaminan kesehatan berhubungan dengan kesiapan seseorang


dalam menghadapi risiko kesehatan yang akan ditanggung di masa datang.
Berbagai macam jaminan kesehatan yang tersedia, baik yang dikelola pemerintah
maupun swasta. Manfaat jaminan kesehatan adalah menjamin dan memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Dengan
memiliki jaminan kesehatan, diharapkan penduduk dapat merasa tenang dan
terjamin dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

id
Gambar 2.5

o.
Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan

g
menurut Daerah Tempat Tinggal
2020 s.
bp
g.

24,47 32,91 28,58


en
at
//j

75,53 67,09 71,42


s:
tp
ht

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Memiliki Tidak Memiliki

Pada tahun 2020, sekitar tujuh dari sepuluh penduduk Jawa Tengah telah
memiliki jaminan kesehatan. Namun demikian, upaya agar seluruh penduduk di
Jawa Tengah memiliki jaminan kesehatan harus terus dilakukan. Persentase
masyarakat perkotaan yang memiliki jaminan kesehatan lebih tinggi dibanding
masyarakat perdesaan. Hal tersebut menunjukkan kepedulian masyarakat
perkotaan terhadap kesehatannya lebih tinggi dibanding dengan masyarakat di
daerah perdesaan.

16
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.3
Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan menurut
Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan +
Jaminan Kesehatan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

BPJS Kesehatan*) 67,15 59,27 63,31

Jamkesda 9,32 11,65 10,45

id
o.
Asuransi Swasta 0,82 0,20 0,52

g
Perusahaan/kantor 3,19 1,17 2,20
s.
bp
*)
BPJS Kesehatan terdiri dari PBI dan non PBI, PBI = Penerima Bantuan Iuran
g.

Pemerintah telah berupaya menyediakan jaminan kesehatan bagi seluruh


en

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. BPJS Kesehatan


at
//j

yang diluncurkan oleh Pemerintah menjadi pilihan bagi masyarakat untuk


s:

memiliki jaminan kesehatan. Biaya yang tidak semahal dengan asuransi swasta
tp

bahkan gratis karena disubsidi, menjadikan BPJS Kesehatan kini makin banyak
ht

diminati. Tabel 2.3 menunjukkan sekitar 6 dari 10 penduduk di Jawa Tengah telah
memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan.

Persentase penduduk yang berobat jalan menurut penggunaan jaminan


kesehatan dapat dilihat pada Gambar 2.6. Penggunaan jaminan kesehatan berupa
BPJS Kesehatan untuk berobat jalan yang mencapai 39,56 persen
mengindikasikan semakin mudahnya akses masyarakat terhadap program
jaminan kesehatan nasional (JKN). Namun perlu menjadi perhatian karena lebih
dari separuh penduduk memilih tidak menggunakan jaminan kesehatan untuk
berobat jalan, baik memiliki jaminan kesehatan maupun tidak.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 17


Gambar 2.6
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan menurut
Penggunaan Jaminan Kesehatan
2020
Tidak
57,23
Menggunakan
Perusahaan/
1,11
Kantor

Asuransi Swasta 0,24

Jamkesda 1,87

id
BPJS Kesehatan 39,56

g o.
Penggunaan jaminan kesehatan untuk berobat jalan penduduk di
s.
bp
perkotaan lebih besar dibandingkan penduduk di perdesaan (Tabel 2.4).
g.

Mayoritas jaminan kesehatan yang digunakan penduduk perkotaan maupun


en

perdesaan yaitu BPJS Kesehatan. Di lain sisi, masih tingginya penduduk


at

perdesaan yang memilih tidak menggunakan jaminan kesehatan dibanding


//j
s:

penduduk perkotaan.
tp

Tabel 2.4
ht

Persentase Penduduk yang Berobat Jalan menurut Penggunaan


Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan +
Jaminan Kesehatan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

BPJS Kesehatan*) 46,58 31,84 39,56


Jamkesda 2,01 1,72 1,87
Asuransi Swasta 0,41 0,06 0,24
Perusahaan/kantor 1,68 0,48 1,11
Tidak Menggunakan 49,35 65,90 57,23
*)
BPJS Kesehatan terdiri dari PBI dan non PBI, PBI = Penerima Bantuan Iuran

18
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Sejak 2015, Pemerintah telah memfasilitasi JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) untuk kemudahan penduduk dalam mendapatkan jaminan kesehatan.
JKN merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang
bersifat wajib (mandatory). JKN merupakan program pelayanan kesehatan dari
pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk
publikasi ini, yang dianalisis hanya JKN berupa BPJS Kesehatan dan Jamkesda.
Penduduk dianggap memiliki Jamkesda jika mereka dapat berobat gratis dengan
menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat, Surat Keterangan Tidak

id
Mampu (SKTM), ataupun jaminan dalam bentuk kartu apapun yang dapat

g o.
digunakan untuk pembiayaan kesehatan di wilayah tersebut.
s.
bp
Gambar 2.7
g.

Persentase Penduduk yang Memanfaatkan JKN*/Jamkesda untuk


en

Pemeriksaan Kesehatan Setahun Terakhir menurut


Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
at

2020
//j
s:

38,65
tp

34,12 34,24
ht

29,60 29,32 30,29


25,88 26,22
22,17

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan


Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

*) JKN terdiri dari BPJS Kesehatan PBI dan BPJS Kesehatan Non-PBI

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 19


Berdasarkan Gambar 2.7, sekitar 3 dari 10 penduduk telah memanfaatkan
JKN/Jamkesda untuk pemeriksaan kesehatan. Penduduk perkotaan yang
memanfaatkan JKN/Jamkesda untuk pemeriksaan kesehatan lebih banyak
dibanding penduduk perdesaan. Pemeriksaan kesehatan yang dimaksudkan di sini
adalah pemeriksaan kesehataan dalam keadaan memiliki keluhan kesehatan
ataupun tidak.

Tabel 2.5
Persentase Penduduk yang Memiliki JKN/Jamkesda menurut Alasan
Tidak Memanfaatkan JKN/Jamkesda untuk Pemeriksaan Kesehatan
dan Daerah Tempat Tinggal

id
2020

o.
g
Alasan Tidak Memanfaatkan Perkotaan +
JKN/Jamkesda
Perkotaan
s.Perdesaan
Perdesaan
bp
(1) (2) (3) (4)
g.
en

Tidak mengalami keluhan kesehatan 53,50 49,64 51,60


at

Mengobati sendiri 40,30 41,90 41,09


//j

Tidak tahu cara memanfaatkan


s:

0,73 1,22 0,98


jaminan kesehatan
tp

Kartu JKN tidak aktif 0,98 1,10 1,04


ht

Prosedur/persyaratan sulit dipenuhi 0,73 0,41 0,57

Tidak ada faskes yang mudah


0,32 1,09 0,70
dijangkau dari rumah
Tidak ada petugas pemberi
0,03 0,08 0,05
pelayanan jaminan kesehatan
Tidak ada biaya (transport, dll) 0,14 0,33 0,23
Waktu tunggu pelayanan lama/antri
5,33 5,26 5,30
panjang
Menggunakan asuransi selain
0,25 0,10 0,18
JKN/Jamkesda
Lainnya 4,76 7,47 6,10

20
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.5 menunjukkan alasan penduduk yang memiliki JKN/Jamkesda,
namun tidak memanfaatkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Alasan
yang banyak dipilih penduduk dalam tidak memanfaatkan JKN/Jamkesda adalah
sedang tidak mengalami keluhan kesehatan serta berusaha mengobati sendiri.
Selain itu, sebesar 5,30 persen penduduk yang tidak memanfaatkan
JKN/Jamkesda karena waktu tunggu pelayanan lama. Hal ini mengindikasikan
masih kurang baiknya bentuk pelayanan yang dirasakan masyarakat.

id
2.4. Kebiasaan Merokok

g o.
Rokok merupakan produk yang mengandung bahan kimia yang cukup
s.
bp
berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Kebiasaan merokok ini sudah menjadi
g.

hal umum di masyarakat. Tanpa disadari, rokok yang selalu dihisap mengandung
en

zat aditif yang dapat membuat rasa ketagihan dan ketergantungan bagi
at

penghisapnya. Meskipun bahaya merokok sudah diketahui sejak lama oleh


//j

masyarakat, akan tetapi merokok masih menjadi suatu kebutuhan yang harus
s:
tp

terpenuhi bagi setiap perokok.


ht

Perokok terdiri dari berbagai kalangan usia, baik tua maupun muda,
termasuk usia anak sekolah. Banyak anak yang belum cukup umur sudah
mencoba dan terbiasa untuk mengkonsumsi rokok. Hal ini diakibatkan oleh
dorongan lingkungan sekitar mereka yang menjadi perokok aktif sehingga
menimbulkan rasa ingin mencoba untuk merokok.

Terlepas dari itu, rokok juga sangat berbahaya bagi kesehatan para
perokok pasif. Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara
langsung, namun menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di
sekitarnya, seperti di rumah maupun di lingkungan kerja. Asap rokok yang
dihirup oleh perokok pasif juga berpotensi mendapatkan risiko gangguan
kesehatan.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 21


Tabel 2.6
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan Terakhir
menurut Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan +
Kebiasaan Merokok Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

Ya, setiap hari 19,53 22,74 21,10


Ya, tidak setiap hari 1,89 1,87 1,88
Tidak 78,33 75,10 76,75

id
Tidak tahu 0,25 0,29 0,27

g o.
Total 100,00 100,00 100,00
s.
bp
g.

Tabel 2.6 menunjukkan persentase penduduk yang memiliki kebiasaan


en

merokok tembakau. Dua dari sepuluh penduduk Jawa Tengah merokok tembakau
at

setiap hari. Sementara itu, penduduk yang tidak merokok sebanyak 76,75 persen.
//j

Hal ini menunjukkan masih banyak penduduk yang memiliki kesadaran untuk
s:
tp

tidak merokok. Penduduk perdesaan yang merokok setiap hari lebih tinggi
ht

dibanding penduduk perkotaan. Pengetahuan mengenai bahaya dari merokok


kemungkinan lebih banyak didapatkan di perkotaan dibandingkan di perdesaan.

Penduduk yang merokok tembakau dalam sebulan terakhir paling


banyak menghisap rokok tembakau lebih dari 59 batang rokok per minggu sebesar
55,75 persen (Tabel 2.7). Jika diperkirakan, dalam sehari maka penduduk akan
menghabiskan sebanyak 8 batang. Dilihat dari daerah tempat tinggal, penduduk
perkotaan yang merokok sebanyak lebih dari 59 batang lebih rendah dibanding
penduduk perdesaan. Sebaliknya, jumlah batang rokok yang dihisap per minggu
oleh penduduk perkotaan lebih besar dibandingkan penduduk perdesaan.

22
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.7
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan Terakhir
menurut Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu
dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan +
Jumlah Batang Rokok Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

1-6 1,37 1,22 1,29


7-14 6,15 5,75 5,94
15-29 11,08 10,91 10,99

id
30-59 25,84 26,20 26,03

g o.
> 59 55,56 55,92 55,75
s.
bp
Total 100,00 100,00 100,00
g.

Rata-rata Batang Rokok


70,70 69,35 70,00
en

yang Dihisap per Minggu


at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 23


ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
KESEHATAN
IBU DAN ANAK
44,47
%
2,00
%
Dokter

id
o.
Kandungan

.g
Dokter
s
bp
Umum
Dukun
.
ng

0,26 beranak/
e

%
Paraji PENOLONG
at
//j

KELAHIRAN
s:

52,24
tp

%
ht

Bidan

Perawat
Lainnya
0,00
%
1,03
%

Rata-rata pemberian ASI saja


bagi baduta selama 4,52 bulan
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
BAB KESEHATAN IBU DAN ANAK
III

3.1. Proses Persalinan

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator yang digunakan untuk menunjukkan keadaan dari derajat kesehatan di
suatu masyarakat, di antaranya pelayanan ibu dan bayi. AKI dan AKB di
Indonesia dapat disebabkan budaya dan permasalahan akses pelayanan kesehatan.

id
Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan

o.
fasilitas dan sarana kesehatan melalui penyediaan pelayanan persalinan yang

g
s.
terjangkau bagi masyarakat. Dengan meningkatnya penolong persalinan tenaga
bp
kesehatan yang terlatih dan meningkatkan pelayanan neonatal yang memenuhi
g.

standar kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pula keselamatan ibu dan


en

bayinya.
at
//j

Kesehatan ibu dan bayi menjadi tolok ukur penting dalam menandai
s:

keberhasilan disparitas status kesehatan tiap daerah disebabkan oleh beberapa


tp
ht

faktor, di antaranya tingkat pendidikan dan informasi yang tidak merata,


khususnya bagi perempuan. Selain itu, juga karena akses dan kualitas pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan memadai belum merata antar daerah.
Meningkatkan akses layanan kesehatan, kualitas, dan keadilan dalam kesehatan
ibu dan bayi, menjadi salah satu kunci mengurangi angka kematian.
Dengan populasi yang terus bertambah, penyediaan pelayanan kesehatan
berkualitas bergantung pada ketersediaan tenaga kesehatan terlatih. Pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan strategi untuk menangani masalah
keselamatan ibu dan anak. Semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan di suatu wilayah akan diikuti penurunan kematian ibu di wilayah
tersebut. Proses persalinan akan lebih aman jika dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter atau bidan atau tenaga kesehatan lainnya) yang sudah terlatih

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 27


dibandingkan dengan tenaga non kesehatan yang sifatnya masih tradisional,
seperti dukun bersalin. Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan bertujuan
untuk mendeteksi lebih dini jika kemungkinan terjadi adanya komplikasi akibat
gangguan kelahiran sehingga gangguan tersebut dapat segera tertangani.

Tabel 3.1
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Penolong Proses Kelahiran
Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal
2020
Penolong Proses Kelahiran Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan
Terakhir Perdesaan

id
o.
(1) (2) (3) (4)

g
Dokter kandungan 48,55 40,24 44,47
Dokter umum s.
1,93 2,07 2,00
bp
Bidan 48,20 56,44 52,24
g.

Perawat 1,22 0,83 1,03


en

Dukun beranak/paraji 0,10 0,42 0,26


at

Lainnya 0,00 0,00 0,00


//j
s:

Total 100,00 100,00 100,00


tp
ht

Berdasarkan data Susenas 2020, kelahiran di Jawa Tengah lebih banyak


ditolong oleh bidan dan dokter kandungan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk
Jawa Tengah telah mengetahui dan memilih penolong kelahiran oleh tenaga
kesehatan. Baik di perkotaan maupun perdesaan, penduduk paling banyak
menggunakan jasa bidan dalam menolong persalinan bagi mereka. Penduduk
perkotaan yang menggunakan jasa dokter kandungan lebih dominan dibanding
penduduk di perdesaan. Sebaliknya, bagi penduduk yang menggunakan jasa bidan
dalam menolong persalinan yang tercatat lebih banyak di perdesaan. Walaupun
kecil secara persentase, namun masih ada penduduk yang menggunakan jasa
dukun beranak/paraji dalam menolong persalinan.

28
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 3.1
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Dibantu oleh Tenaga Medis
menurut Daerah Tempat Tinggal
2020

99,90
99,62 99,65 99,58 99,64 99,74

id
g o.
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

s.
bp
2019 2020
g.
en

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa hampir seluruh masyarakat perkotaan


at

dan perdesaan sudah menggunakan tenaga medis sebagai penolong proses


//j

kelahiran sebesar 99,74 persen. Tingginya pertolongan proses kelahiran oleh


s:

tenaga medis menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya


tp
ht

keselamatan serta kesehatan ibu dan anak. Tenaga medis yang dicakup adalah
dokter kandungan, dokter umum, bidan, dan perawat. Jika dibandingkan dengan
tahun 2019, penolong proses kelahiran oleh tenaga medis juga mengalami
peningkatan.

Dalam menjalani proses kelahiran, penduduk memiliki pilihan yang


berbeda dalam memilih bidan atau dokter. Bidan sebagai tenaga medis terlatih
cenderung menangani kasus kelahiran normal dengan resiko kecil dalam
mengalami gangguan kelahiran. Sementara dokter dilatih untuk lebih fokus dalam
memeriksa dan mengatasi kasus kehamilan yang bermasalah. Selain itu, untuk
pemeriksaan lebih lanjut seperti USG atau perkembangan janin secara lengkap,
hanya dapat dilakukan oleh dokter.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 29


Gambar 3.2
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang
Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Ditolong
oleh Dokter dan Bidan menurut Kabupaten/Kota
2020
39,78
Kab. Cilacap 58,41
49,21
Kab. Banyumas 47,93
40,68
Kab. Purbalingga 58,36
30,68
Kab. Banjarnegara 68,59
20,29
Kab. Kebumen 79,71
36,15
Kab. Purworejo 60,15
26,72
Kab. Wonosobo 73,28
39,19
Kab. Magelang 60,81

id
Kab. Boyolali 51,65
45,87

o.
Kab. Klaten 62,78
36,15

g
Kab. Sukoharjo 53,55
46,45
Kab. Wonogiri
s. 51,01
48,45
bp
Kab. Karanganyar 64,15
34,36
Kab. Sragen 58,69
g.

41,31
Kab. Grobogan 56,67
en

41,58
Kab. Blora 45,74
52,22
at

38,83
Kab. Rembang 55,81
//j

39,03
Kab. Pati 60,97
s:

Kab. Kudus 61,72


38,28
tp

Kab. Jepara 38,12


60,36
36,87
ht

Kab. Demak 63,13


47,19
Kab. Semarang 47,42
Kab. Temanggung 52,99
47,01
Kab. Kendal 62,91
26,72 37,09
Kab. Batang 72,28
31,62
Kab. Pekalongan 66,95
Kab. Pemalang 46,08
50,71
42,38
Kab. Tegal 55,44
41,98
Kab. Brebes 58,02
Kota Magelang 60,17
39,83
Kota Surakarta 75,62
24,38
Kota Salatiga 59,9
34,89
Kota Semarang 75,78
24,22 48,65
Kota Pekalongan 49,6
Kota Tegal 58,52
41,48
Jateng 46,47
52,24

Dokter Bidan

30
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Berdasarkan Tabel 3.1, penolong kelahiran penduduk Jawa Tengah oleh
bidan dan dokter (dokter kandungan dan dokter umum) tergolong tinggi, yakni
sekitar 98,71 persen. Pada Gambar 3.2 menunjukkan penduduk di
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah lebih banyak menggunakan jasa bidan dalam
menolong persalinan dibanding dokter. Sebanyak 16 Kabupaten/Kota yang
penduduknya lebih banyak menggunakan jasa dokter dalam menolong proses
kelahiran dibanding oleh bidan. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satu
di antaranya adalah kemudahan akses menuju rumah sakit maupun praktek dokter
di daerah tersebut. Selain itu, juga dapat disebabkan ketersedian fasilitas

id
o.
pelayanan kesehatan yang tersedia di masing-masing kabupaten/kota.

g
Tabel 3.2 s.
bp
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
g.

Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Tempat Kelahiran


en

Anak Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal


2020
at
//j

Tempat Kelahiran Anak Perkotaan +


s:

Perkotaan Perdesaan
Lahir Hidup Terakhir Perdesaan
tp
ht

(1) (2) (3) (4)

RS Pemerintah/RS Swasta/RSIA 49,22 43,35 46,34


Rumah bersalin/klinik 16,38 13,70 15,07
Puskesmas/Pustu 23,03 29,43 26,17
Praktik Nakes 9,22 7,40 8,33
Polindes/Poskesdes 0,60 3,84 2,18
Rumah 1,08 1,96 1,52
Lainnya 0,47 0,32 0,39
Total 100,00 100,00 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 31


Tabel 3.2 menyajikan hampir separuh masyarakat Jawa Tengah memilih
tempat kelahiran anak terakhir di RS Pemerintah/RS Swasta/RSIA. Sekitar 25,02
persen perempuan berumur 15-49 tahun pernah kawin yang pernah melahirkan
memilih untuk melahirkan di Puskesmas/Pustu. Masih ada masyarakat yang
memilih atau terpaksa memilih tempat kelahiran anak terakhir di rumah atau di
tempat lain di luar faskes. Masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan yang
memilih RS Pemerintah/RS Swasta/RSIA, Rumah Bersalin/ Klinik, Praktik
Nakes, dan lainnya sebagai tempat melahirkan lebih banyak daripada masyarakat
yang tinggal di perdesaan. Sementara pilihan tempat melahirkan di

id
Puskesmas/Pustu, Polindes/Poskesdes, dan Rumah lebih banyak dilakukan oleh

o.
masyarakat perdesaan daripada perkotaan. Hal ini menunjukkan ketersediaan

g
s.
akses fasilitas kesehatan modern dan lengkap untuk persalinan lebih mudah
bp
ditemui di daerah perkotaan.
g.

RS Pemerintah/RS, Swasta/RSIA dan Rumah Bersalin/Klinik memiliki


en

tenaga medis yang profesional dan fasilitas yang lengkap. Selain itu, melahirkan
at
//j

di rumah maupun di fasilitas kesehatan lainnya terkadang memerlukan fasilitas


s:

perawatan yang ada di rumah sakit, terutama jika terjadi hal tak terduga yang
tp
ht

mendesak. Dengan memilih melahirkan di rumah sakit, masyarakat merasa lebih


tenang jika mengalami komplikasi yang berat sehingga dapat segera mendapatkan
pertolongan.

Salah satu indikator lainnya yang dapat digunakan sebagai tolok ukur
kesehatan bayi adalah dengan mengetahui berat bayi yang baru lahir. Berat badan
bayi dikatakan normal bila berada di kisaran 2.500-4.000 gram pada bayi yang
lahir cukup umur (usia kehamilan 37-40 minggu). Pada umumnya, bayi yang
dilahirkan prematur atau kurang dari 37 minggu usia kandungan memiliki berat
lahir yang lebih rendah dari bayi normal (BBLR). Bayi baru lahir dengan berat
kurang dari 2,5 kg memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi jika dibandingkan
dengan bayi normal. Bayi dengan BBLR memiliki peluang untuk mengalami

32
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, serta menderita penyakit
kronik pada saat dewasa.

Berat lahir bayi juga ditentukan oleh beberapa faktor yang pada umumnya
berkaitan dengan kesehatan ibu saat hamil. Pertumbuhan janin di dalam
kandungan ibu dan pola makan ibu saat hamil sampai melahirkan sangat
mempengaruhi berat badan bayi pada saat lahir. Gambar 3.3 menunjukkan hampir
seluruh perempuan Jawa Tengah melahirkan bayi dengan berat 2,5 kg ke atas.
Sementara itu, 1 dari 10 perempuan Jawa Tengah, pernah melahirkan dengan
berat badan bayi di bawah 2,5 kg, baik di perkotaan maupun perdesaan.

id
o.
Gambar 3.3

g
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
s.
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Berat Badan Anak Lahir
bp
Hidup yang Terakhir Ketika Dilahirkan dan Daerah Tempat Tinggal
g.

2020
en

89,36
at

88,68 90,08
//j
s:
tp
ht

10,45
11,03 9,83 0,05 0,14
0,06 0,04 0,23 0,05

<2,5 kg ≥ 2,5 kg Tidak Ditimbang Tidak Tahu

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 33


3.2. Pemberian ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan terbaik bagi bayi
sebagai sumber nutrisi yang paling sesuai dan memiliki komposisi gizi yang
paling lengkap yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI
yang diproduksi secara alami memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi
tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak.
Komposisinya pun lebih mudah dicerna dibanding susu formula. Oleh karena itu,
ASI dapat dikatakan sebagai makanan utama bayi pada 6 bulan pertama
kehidupannya.

id
Mengingat begitu penting dan banyaknya manfaat ASI, membuat

g o.
pemerintah mengeluarkan peraturan tentang ASI eksklusif selama 6 bulan
s.
pertama. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012.
bp
Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa mendapatkan ASI merupakan hak
g.
en

seorang bayi.
at

Gambar 3.4
//j

Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang


s:

Pernah Diberi ASI menurut Daerah Tempat Tinggal


tp

dan Jenis Kelamin


ht

2020

98,33

97,82
97,61
97,45
97,29 97,29 97,29
97,07
96,84

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

34
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Persentase anak berumur kurang dari 2 tahun (baduta) yang pernah diberi
ASI di Jawa Tengah menunjukkan hasil yang baik. Gambar 3.4 menunjukkan,
dari 100 anak baduta hanya 3 anak yang tidak mendapatkan ASI. Anak baduta di
daerah perkotaan lebih banyak menerima ASI dibandingkan baduta yang ada di
daerah perdesaan.

ASI mengandung enzim yang dapat membantu pertumbuhan otak,


pembentukan tulang serta mencegah penyakit dan infeksi pada bayi. Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tentang Pemberian ASI

id
Secara eksklusif di Indonesia menetapkan pemberian ASI eksklusif selama 6

o.
bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih

g
s.
dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Selain itu, melanjutkan
bp
pemberian ASI setelah anak berusia lebih dari 6 bulan juga dapat membantu anak
g.

mencerna makanan padat pertama mereka.


en
at

Gambar 3.5
//j

Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta)


s:

yang Masih Diberi ASI menurut Jenis Kelamin


tp

dan Daerah Tempat Tinggal


2020
ht

86,30
Laki-laki + Perempuan 87,93
84,71

86,51
Perempuan 89,40
83,60

86,09
Laki-laki 86,47
85,74

Perkotaan + Perdesaan Perdesaan Perkotaan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 35


Baduta yang masih diberikan ASI di Jawa Tengah sebesar 86,30 persen.
Hal ini berarti masih ada 13,70 persen baduta yang sudah tidak mendapatkan ASI
lagi. Yang dimaksud baduta yang tidak mendapatkan ASI lagi adalah baduta yang
pernah mendapatkan ASI tetapi sudah tidak mendapatkan ASI pada kondisi
sekarang ini. Berbanding terbalik dengan baduta yang pernah mendapatkan ASI,
untuk baduta yang masih mendapatkan ASI di daerah perdesaan lebih banyak
dibanding di daerah perkotaan.

Pola dan lama pemberian ASI memberikan pengaruh yang sangat positif

id
pada kondisi kesehatan dan proses tumbuh kembang balita secara optimal.

o.
Tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh kualitas makanan yang diberikan pada

g
s.
saat anak berusia balita dan lamanya pemberian ASI. Berdasarkan hasil Susenas
bp
tahun 2020, terlihat bahwa rata-rata lama pemberian ASI anak baduta di Jawa
g.

Tengah sekitar 10 bulan (Gambar 3.6). Rata-rata lama pemberian ASI di daerah
en

perkotaan sedikit lebih rendah dibandingkan di daerah perdesaan.


at
//j

Gambar 3.6
s:

Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan) Anak Berumur Kurang dari


tp

2 Tahun (Baduta) yang Pernah Diberi ASI menurut


ht

Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin


2020

10,59 10,28
10,14 10,28 10,21 9,98 10,06 10,43 10,25

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

36
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 15 tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu, kini sangat mudah ditemukannya ruang ASI di
tempat umum, sehingga memudahkan para ibu untuk menyusui atau memerah
ASI. Hal ini menyebabkan para ibu yang cenderung lebih banyak waktunya untuk
bekerja di luar rumah dapat memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan
ASI dengan para ibu yang mempunyai lebih banyak waktu di rumah.

Pemerintah menganjurkan agar seorang ibu dapat memberikan ASI


eksklusif kepada bayi sejak dilahirkan sampai 6 bulan ke depan, tanpa

id
menambahkan atau mengganti dengan makanan/minuman lain. Pemberian ASI

o.
eksklusif dipercaya karena mempunyai manfaat yang sangat besar baik bagi ibu

g
s.
sebagai suatu bentuk wujud kasih sayang maupun bagi bayi untuk kesehatannya.
bp
Selanjutnya setelah bayi berumur 6 bulan ke atas dapat dilanjutkan pemberian
g.

makanan tambahan bersama dengan ASI hingga umur 2 tahun. Pemberian


en

makanan tambahan tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bayi dan


at
//j

memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan perkembangan dan usianya.


s:
tp

Gambar 3.7
ht

Rata-rata Lama Pemberian ASI Tanpa Makanan Tambahan dan


ASI dengan Makanan Tambahan (Bulan) Anak Berumur Kurang
dari 2 Tahun (Baduta) menurut Daerah Tempat Tinggal
2020

5,65 5,81 5,73

4,41 4,63 4,52

ASI tanpa makanan tambahan ASI dengan makanan tambahan

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 37


Gambar 3.7 menyajikan rata-rata lama pemberian ASI tanpa makanan
tambahan selama 4,52 bulan. Hal ini menunjukkan pola pemberian ASI tanpa
makanan tambahan masih belum memenuhi target 6 bulan. Sementara itu, rata-
rata pemberian ASI dengan makanan tambahan hanya sekitar 5,73 bulan. Rata-
rata lama pemberian ASI tanpa makanan tambahan dan ASI dengan makanan
tambahan untuk penduduk perkotaan dan perdesaaan tidak berbeda jauh.

3.3. Pemberian Imunisasi

id
Imunisasi merupakan suatu cara serta upaya dengan memberikan

o.
kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Proses ini dilakukan dengan

g
s.
pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap
bp
penyakit tersebut. Imunisasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh
g.

seseorang terhadap suatu penyakit, dengan membentuk antibodi dalam kadar


en

tertentu. Pemberian imunisasi tersebut diharapkan dapat menjadikan bayi dan


at
//j

anak kebal dari berbagai penyakit sehingga bayi dan anak dapat tetap tumbuh dan
s:

berkembang dalam keadaan sehat.


tp
ht

Gambar 3.8
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang Pernah
Diberi Imunisasi menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Jenis Kelamin
2020

98,45

98,26
98,16
98,06 98,10
98,03 98,04
97,95
97,87

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

38
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 3.8 menunjukkan hampir seluruh balita di Jawa Tengah telah
mendapatkan imunisasi. Masih ada sekitar 2 dari 100 balita yang belum
mendapatkan imunisasi. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,
persentase balita di daerah perkotaan yang pernah diberi imunisasi lebih rendah
dibandingkan dengan balita di daerah perdesaan.

Balita yang pernah diberikan imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG)


pada tahun 2020 sebanyak 94,25 persen (Gambar 3.9). BCG merupakan vaksinasi
untuk mencegah penyakit TBC, diberikan pada bayi usia 1 bulan, dengan suntikan

id
pada kulit pangkal lengan atas. Selain itu, imunisasi Hepatitis B, Polio, dan DPT

g o.
hamir telah diberikan kepada seluruh balita. Balita yang pernah mendapatkan
s.
imunisasi Campak sebesar 73,36 persen. Persentase ini memang rendah karena
bp
imunisasi Campak diberikan umumnya kepada balita berumur 9 sampai 12 bulan.
g.
en

Tetapi, untuk anak yang terlambat/belum mendapat imunisasi campak, dapat


at

diberikan sampai umur kurang dari 15 tahun. Keleluasaan ini yang menyebabkan
//j

belum semua balita mendapatkan imunisasi Campak.


s:
tp

Gambar 3.9
ht

Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang Pernah Diberi
Imunisasi menurut Jenis Imunisasi dan Daerah Tempat Tinggal
2020
93,45
Hepatitis B 93,54
93,37
73,36
Campak 74,96
71,84
93,52
Polio 93,14
93,88
90,43
DPT 90,54
90,33
94,25
BCG 94,07
94,42

Perkotaan + Perdesaan Perdesaan Perkotaan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 39


Anak dinyatakan telah diimunisasi lengkap bila telah mendapatkan satu
kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT, empat kali imunisasi Polio, satu kali
imunisasi Campak, dan satu kali imunisasi Hepatitis B. Dari 10 balita yang telah
mendapatkan imunisasi, hanya 6 balita yang telah mendapatkan imunisasi
lengkap. Balita yang telah mendapatkan imunisasi lengkap di perdesaan lebih
besar jika dibanding dengan balita perkotaan.

Gambar 3.10
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Sudah Mendapatkan Imunisasi Lengkap menurut

id
Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin

o.
2020

g
65,73 s.
bp
64,81
64,27
g.

63,87 63,66
62,95 63,01
en

62,57
62,16
at
//j
s:

Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan


tp

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan


ht

40
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
AIR MINUM BERSIH
DAN SANITASI LAYAK

id
o.
.g
s
. bp
nge
at

Ruta yang menggunakan


//j

Perkotaan
s:

sumber air minum bersih


82,67%
tp
ht

Perdesaan
78,56%

Ruta yang memiliki Perkotaan


akses sanitasi layak
84,54%

Perdesaan
81,88%
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
BAB AIR MINUM BERSIH DAN
IV SANITASI LAYAK

4.1. Air Minum Bersih

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (Sustainable Development


Goals/SDGs) ke enam adalah menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih
dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Salah satu poinnya adalah mencapai

id
akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi

o.
semua. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan

g
s.
penggunaan air semakin tinggi. Kebutuhan terhadap kuantitas juga kualitas air
bp
pun turut meningkat.
g.

Air merupakan kebutuhan dasar manusia guna memenuhi kebutuhan


en

hidup sehari-hari. Namun, air yang bersih dibutuhkan sebagai sumber kehidupan
at
//j

yang baik dan layak bagi manusia untuk melangsungkan hidupnya. Oleh karena
s:

itu persediaan air bersih yang layak dalam jumlah cukup mutlak diperlukan.
tp
ht

Air dinyatakan bersih jika memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan


air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi
kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi, dan radiologis sehingga
apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping. Air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu.
Menurut Kementerian Kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa,
tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang
berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.

Ketersediaan air bersih yang belum merata menjadi isu penting karena
mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga
kesejahteraan masyarakat. Ketersediaan ini seharusnya mendapatkan perhatian
dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Akan tetapi,

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 43


pemanfaatan sumber air minum bersih di berbagai daerah belum optimal. Hal ini
disebabkan masih terbatasnya penyediaan sarana air bersih maupun kurangnya
kesadaraan masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi air bersih bagi
kesehatan. Semakin tinggi persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih
di suatu daerah menunjukkan semakin baiknya kondisi kesehatan rumah tangga
di daerah tersebut.

Gambar 4.1
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Minum Bersih
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020

id
o.
82,67
81,54

g
80,64
78,86 s. 78,56
bp
76,12
g.
en
at
//j
s:

2019 2020
tp

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan


ht

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa rumah tangga yang menggunakan


sumber air minum bersih di Jawa Tengah sudah mencapai 80,64 persen pada
2020. Berdasarkan daerah tempat tinggal, rumah tangga di perkotaan yang
menggunakan sumber air minum bersih lebih banyak dibandingkan di perdesaan.
Persentase yang tinggi untuk rumah tangga yang menggunakan air bersih
menggambarkan bahwa pelayanan air bersih sudah semakin dapat dinikmati oleh
sebagian besar rumah tangga baik di perkotaan maupun di perdesaan. Namun,
sarana penyediaan air bersih yang dapat diakses oleh rumah tangga masih
terbatas, sehingga masih ditemukan rumah tangga yang menggunakan air sungai,
waduk, kolam, air hujan, atau sumber air lainnya.

44
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Indikator akses air layak yang dimiliki rumah tangga mencakup air minum
utama dan air yang digunakan untuk memasak/mandi/cuci/dan lain-lain.
Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang dianggap layak
dapat pula digunakan untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan. Semakin tinggi
persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang dianggap layak
di suatu daerah menunjukkan semakin baik pula derajat kesehatan rumah tangga
di daerah tersebut.

Gambar 4.2
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Layak

id
menurut Daerah Tempat Tinggal

o.
2019 - 2020

g
s.
bp
96,68 96,93
93,82 94,07
g.

90,90 91,12
en
at
//j
s:
tp

Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan


ht

2019 2020

Berdasarkan ketentuan WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme for


Water Supply, Sanitation and Hygiene (JMP), akses air minum layak
memperhitungkan akses sumber air minum dan sumber air untuk
memasak/mandi/cuci. Di samping itu, JMP tidak memperhitungkan jarak ke
tangki septik untuk rumah tangga yang menggunakan sumur pompa, sumur dan
mata air terlindungi baik sebagai sumber air minum maupun sumber air untuk
memasak/mandi/cuci. Rumah tangga di Jawa Tengah yang memiliki akses air
layak cukup tinggi, sebesar 94,07 persen. Walaupun masih terjadi ketimpangan,
akses air layak yang dimiliki oleh rumah tangga di perkotaan maupun perdesaan
sudah di atas 90 persen.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 45


4.2. Sanitasi Layak
Tujuan ke enam TPB adalah selain menjamin ketersediaan serta
pengelolaan air bersih, juga menjamin ketersediaan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua. Rumah tangga dikatakan memiliki sanitasi layak jika rumah tangga
mempunyai fasilitas sanitasi sendiri atau bersama, menggunakan kloset jenis
leher angsa, dan tempat pembuangan akhir berupa tangki septik atau Sistem
Pengolahan Air Limbah (SPAL). Rumah tangga di perdesaan yang menggunakan
lubang tanah sebagai tempat pembuangan akhir, dapat dikatakan menggunakan
sanitasi layak jika memenuhi syarat fasilitas sanitasi dan jenis kloset tersebut di

id
atas.

o.
g
Gambar 4.3
s.
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sanitasi Layak
bp
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020
g.
en

83,24
at

Perkotaan + Perdesaan
82,54
//j
s:

81,88
tp

Perdesaan
78,00
ht

84,58
Perkotaan
80,29

2020 2019

Fasilitas sanitasi yang bersih dan sehat sangat diperlukan bagi penduduk.
Keberadaan sanitasi yang layak dapat menunjukkan bahwa rumah tangga tersebut
peduli pada kesejahteraan anggota rumah tangganya. Gambar 4.3 menunjukkan
rumah tangga yang menggunakan sanitasi layak sebanyak 83,24 persen. Saat ini
akses sanitasi layak masih terkendala sejumlah perilaku penduduk dalam menjaga
lingkungan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah digencarkannya
sosialisasi dan pemahaman yang persuasif agar penduduk dapat meningkatkan
kesadaran akan sanitasi yang bersih dan ideal.

46
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Mewujudkan lingkungan rumah yang baik dapat berdampak pada
peningkatan kesehatan masyarakat. Sebagai tempat perlindungan untuk
menikmati kehidupan, rumah tinggal dikatakan ideal jika dapat menunjang
kehidupan dan kegiatan manusia sehingga dapat menciptakan kesejahteraan bagi
setiap manusia yang mendiami. Rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
melainkan juga sebagai tempat kediaman yang memiliki fungsi pokok sebagai
tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak dan sehat.

Memiliki rumah yang layak sangat penting bagi masyarakat untuk


menjamin kesehatan dan keamanan hidup mereka. Kebutuhan perumahan yang

id
layak merupakan hal yang esensial bagi setiap manusia. Untuk memenuhi

o.
hal tersebut, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999

g
s.
tentang Hak Asasi Manusia pada pasal 40 menyebutkan jika setiap orang berhak
bp
untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Sehingga dalam
g.

upaya mewujudkan kebutuhan perumahan yang layak huni, pemerintah


en

melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor


at
//j

13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan juga berusaha untuk


s:

memberikan kemudahan terhadap perolehan rumah yang layak bagi


tp
ht

masyarakat Indonesia.

Rumah tangga dikatakan menempati rumah layak huni apabila memenuhi


4 (empat) kriteria yaitu, kecukupan luas tempat tinggal (sufficient living space)
minimal 7,2 m2 per kapita, memiliki akses air minum dan sanitasi layak, serta
memenuhi kriteria ketahanan bangunan (durable housing) yaitu atap terluas
berupa beton, genteng, seng dan kayu/sirap; dinding terluas berupa tembok,
plesteran anyaman bambu/kawat, anyaman bambu dan batang kayu; dan
lantai terluas berupa marmer/granit, keramik, parket/vinyl/karpet,
ubin/tegel/teraso, kayu/papan dan semen/bata merah. Selain pentingnya air
minum dan sanitasi layak, keadaan rumah juga berpengaruh terhadap kesehatan.
Rumah layak huni yang telah menerapkan persyaratan rumah sehat, dapat
menjauhkan para penghuni dari berbagai ancaman penyakit.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 47


Rumah tinggal dapat terhindar dari kondisi kumuh jika memiliki dan
menerapkan persyaratan rumah sehat. Tempat tinggal yang kumuh dengan
lingkungan yang tidak sehat dapat membahayakan dan menimbulkan berbagai
ancaman penyakit.

Gambar 4.4
Persentase Rumah Tangga yang Menempati Rumah Layak Huni
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020

id
67,93

o.
Perkotaan + Perdesaan
64,69

g
s.
bp
63,08
Perdesaan
59,21
g.
en

72,65
Perkotaan
at

70,06
//j
s:

2020 2019
tp
ht

Pada tahun 2020 persentase rumah tangga yang menempati rumah layak
huni sebesar 67,93 persen. Di lain sisi, hal ini juga dapat menunjukkan bahwa
masih 32,07 persen rumah tangga yang belum menempati rumah layak huni.
Persentase rumah tangga yang menempati rumah layak huni lebih tinggi pada
daerah perkotaan jika dibandingkan dengan di perdesaan. Selain itu, data Susenas
Maret tahun 2019-2020 menunjukkan bahwa persentase rumah tangga di Jawa
Tengah yang menempati rumah layak huni meningkat sekitar 3,24 persen
(Gambar 4.5).

48
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
LAMPIRAN
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
Tabel 1
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 28,17 32,26 30,16 33,40 36,96 35,21 31,31 35,17 33,23
02. Kab. Banyumas 40,10 41,02 40,55 35,29 41,35 38,42 38,12 41,16 39,64
03. Kab. Purbalingga 32,87 37,04 34,93 36,98 39,80 38,42 35,45 38,82 37,16
04. Kab. Banjarnegara 40,04 42,70 41,34 31,47 33,62 32,55 34,00 36,17 35,08
05. Kab. Kebumen 41,15 45,96 43,51 39,61 42,54 41,10 40,11 43,60 41,87
06. Kab. Purworejo 34,26 41,22 37,71 39,94 38,78 39,35 37,99 39,58 38,80
07. Kab. Wonosobo 36,72 41,73 39,13 40,41 43,99 42,19 39,34 43,36 41,32

id
08. Kab. Magelang 34,41 40,20 37,22 36,00 36,12 36,06 35,46 37,44 36,45
09. Kab. Boyolali 32,92 35,10 34,00 28,96 30,63 29,82 30,50 32,29 31,41

o.
10. Kab. Klaten 31,86 30,71 31,29 32,77 34,94 33,94 32,07 31,82 31,94

g
11. Kab. Sukoharjo 22,89 26,52 24,68 30,41 38,25 34,87 23,85 28,46 26,17
12. Kab. Wonogiri 28,05 31,18 29,62 23,11 s. 28,05 25,67 24,40 28,83 26,67
bp
13. Kab. Karanganyar 25,03 30,56 27,76 21,61 23,84 22,78 23,59 27,55 25,59
g.

14. Kab. Sragen 24,00 24,45 24,23 30,88 32,18 31,56 28,24 29,36 28,81
en

15. Kab. Grobogan 40,67 39,14 39,91 30,94 39,91 35,50 33,06 39,75 36,44
16. Kab. Blora 41,61 46,44 44,01 46,37 47,28 46,84 44,98 47,04 46,03
at

17. Kab. Rembang 32,15 37,01 34,54 34,92 31,64 33,25 33,97 33,41 33,69
//j

18. Kab. Pati 28,69 34,43 31,58 24,99 31,50 28,40 26,46 32,61 29,63
s:

19. Kab. Kudus 29,19 34,03 31,59 34,25 46,27 41,19 29,80 35,99 32,94
20. Kab. Jepara 30,64 34,15 32,36 35,92 40,84 38,50 32,37 36,56 34,47
tp

21. Kab. Demak 33,75 38,76 36,22 29,18 39,86 34,67 31,19 39,40 35,34
ht

22. Kab. Semarang 34,39 34,99 34,69 33,54 36,81 35,23 33,93 36,01 34,99
23. Kab. Temanggung 33,88 37,24 35,52 35,07 34,12 34,59 34,70 35,04 34,87
24. Kab. Kendal 35,91 40,12 37,93 30,01 37,13 33,62 33,24 38,69 35,93
25. Kab. Batang 32,29 35,67 33,95 21,01 27,49 24,33 26,31 31,16 28,74
26. Kab. Pekalongan 33,49 40,15 36,76 35,49 43,96 39,89 34,32 41,83 38,10
27. Kab. Pemalang 41,14 39,22 40,19 37,61 43,05 40,44 39,63 40,95 40,30
28. Kab. Tegal 34,13 37,23 35,65 33,94 33,99 33,96 34,06 36,07 35,07
29. Kab. Brebes 40,76 46,59 43,59 43,67 49,68 46,73 42,22 48,21 45,20
71. Kota Magelang 24,45 30,45 27,50 - - - 24,45 30,45 27,50
72. Kota Surakarta 41,70 43,82 42,79 - - - 41,70 43,82 42,79
73. Kota Salatiga 35,14 34,85 34,99 - - - 35,14 34,85 34,99
74. Kota Semarang 36,24 38,68 37,48 28,68 29,79 29,25 36,22 38,66 37,46
75. Kota Pekalongan 23,76 28,98 26,37 24,43 39,78 32,11 23,76 29,02 26,39
76. Kota Tegal 43,22 51,41 47,36 - - - 43,22 51,41 47,36
Jawa Tengah 33,94 37,14 35,52 33,74 37,64 35,75 33,84 37,39 35,63
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 51


Tabel 2
Angka Kesakitan menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 13,33 14,87 14,08 15,53 17,58 16,57 14,65 16,55 15,60
02. Kab. Banyumas 21,63 20,31 20,98 22,72 24,16 23,47 22,08 22,00 22,04
03. Kab. Purbalingga 17,34 20,40 18,85 21,34 19,68 20,49 19,85 19,93 19,89
04. Kab. Banjarnegara 19,57 18,93 19,26 18,09 18,88 18,49 18,53 18,89 18,71
05. Kab. Kebumen 17,40 21,71 19,52 21,03 23,83 22,45 19,85 23,17 21,52
06. Kab. Purworejo 17,25 17,15 17,20 16,73 17,71 17,24 16,91 17,53 17,23
07. Kab. Wonosobo 14,36 16,77 15,52 21,14 22,68 21,91 19,17 21,04 20,09
08. Kab. Magelang 19,49 19,47 19,48 17,70 17,49 17,59 18,31 18,13 18,22

id
09. Kab. Boyolali 15,88 17,89 16,88 14,09 14,95 14,53 14,79 16,04 15,43

o.
10. Kab. Klaten 14,70 14,01 14,35 16,49 15,09 15,73 15,11 14,29 14,69
11. Kab. Sukoharjo 8,11 10,10 9,09 9,06 9,69

g
9,42 8,23 10,04 9,14
12. Kab. Wonogiri 8,20 13,54 10,88 13,45
s.
13,66 13,56 12,08 13,63 12,88
bp
13. Kab. Karanganyar 10,59 11,78 11,18 6,01 7,65 6,87 8,67 9,93 9,31
14. Kab. Sragen 6,36 7,77 7,06 13,47 13,18 13,32 10,74 11,20 10,98
g.

15. Kab. Grobogan 25,51 26,87 26,18 14,34 17,33 15,86 16,77 19,31 18,05
en

16. Kab. Blora 21,93 23,13 22,53 24,20 24,96 24,59 23,54 24,45 24,00
17. Kab. Rembang 16,41 13,43 14,94 14,58 13,32 13,94 15,21 13,35 14,28
at

18. Kab. Pati 14,46 19,46 16,98 14,16 19,05 16,72 14,28 19,21 16,82
//j

19. Kab. Kudus 14,71 15,30 15,00 20,03 24,46 22,59 15,35 16,76 16,07
s:

20. Kab. Jepara 14,52 15,31 14,91 19,71 21,62 20,71 16,23 17,59 16,91
tp

21. Kab. Demak 14,35 17,03 15,67 16,10 20,47 18,35 15,33 19,03 17,20
ht

22. Kab. Semarang 16,63 16,59 16,61 17,58 18,22 17,91 17,14 17,50 17,32
23. Kab. Temanggung 17,29 13,90 15,64 9,71 12,99 11,36 12,05 13,26 12,65
24. Kab. Kendal 16,98 19,15 18,03 13,13 18,24 15,72 15,24 18,71 16,95
25. Kab. Batang 16,32 15,83 16,08 12,14 13,05 12,61 14,10 14,30 14,20
26. Kab. Pekalongan 17,14 19,27 18,19 21,07 24,20 22,70 18,77 21,45 20,12
27. Kab. Pemalang 17,20 17,55 17,37 17,26 16,75 17,00 17,23 17,19 17,21
28. Kab. Tegal 18,12 20,58 19,33 13,47 11,98 12,69 16,61 17,50 17,06
29. Kab. Brebes 21,76 22,44 22,09 20,88 25,18 23,07 21,32 23,88 22,59
71. Kota Magelang 12,79 14,59 13,70 - - - 12,79 14,59 13,70
72. Kota Surakarta 17,66 18,85 18,27 - - - 17,66 18,85 18,27
73. Kota Salatiga 14,09 12,90 13,48 - - - 14,09 12,90 13,48
74. Kota Semarang 11,77 12,62 12,20 12,78 15,82 14,33 11,77 12,63 12,21
75. Kota Pekalongan 11,72 14,04 12,88 16,90 18,47 17,68 11,73 14,05 12,89
76. Kota Tegal 16,26 19,12 17,71 - - - 16,26 19,12 17,71
Jawa Tengah 15,66 16,72 16,18 16,76 18,34 17,57 16,19 17,53 16,86
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

52 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 3
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut
Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 54,23 57,60 55,99 47,70 51,89 49,93 50,05 53,89 52,08
02. Kab. Banyumas 47,33 51,70 49,49 53,49 59,51 56,84 49,67 55,14 52,52
03. Kab. Purbalingga 51,71 54,33 53,08 52,35 58,18 55,45 52,13 56,88 54,64
04. Kab. Banjarnegara 45,11 54,38 49,77 52,62 52,21 52,41 50,01 52,93 51,51
05. Kab. Kebumen 45,16 49,26 47,29 49,83 53,02 51,51 48,27 51,79 50,11
06. Kab. Purworejo 45,90 51,08 48,71 38,68 45,45 42,10 40,92 47,37 44,26
07. Kab. Wonosobo 35,45 40,85 38,22 35,16 32,65 33,86 35,24 34,84 35,03

id
08. Kab. Magelang 52,35 54,24 53,34 41,34 46,72 44,06 44,96 49,33 47,20
09. Kab. Boyolali

o.
54,68 59,05 56,92 55,88 48,78 52,12 55,38 52,92 54,10
10. Kab. Klaten 52,82 57,55 55,13 52,80 56,81 55,03 52,82 57,33 55,10

g
11. Kab. Sukoharjo
12. Kab. Wonogiri
49,40 53,61 51,63 45,21
s.51,12 48,90 48,72 53,05 51,09
bp
53,49 54,69 54,12 36,87 40,66 39,02 41,85 44,43 43,28
13. Kab. Karanganyar 54,30 58,15 56,39 53,22 48,72 50,76 53,88 54,49 54,22
g.

14. Kab. Sragen 50,11 54,69 52,41 46,00 53,14 49,77 47,34 53,61 50,60
en

15. Kab. Grobogan 38,17 42,35 40,19 50,56 49,52 49,97 47,25 48,06 47,70
16. Kab. Blora 50,40 54,26 52,43 37,88 40,62 39,30 41,26 44,38 42,88
at

17. Kab. Rembang 50,09 47,88 48,93 43,58 42,11 42,87 45,70 44,22 44,96
//j

18. Kab. Pati 58,36 67,06 63,13 75,24 73,93 74,48 67,95 71,18 69,78
s:

19. Kab. Kudus 54,32 54,24 54,28 54,83 52,82 53,53 54,39 53,95 54,15
tp

20. Kab. Jepara 51,91 61,03 56,62 51,38 55,86 53,87 51,72 58,95 55,56
21. Kab. Demak
ht

51,50 63,15 57,64 55,79 49,26 51,94 53,75 54,99 54,45


22. Kab. Semarang 60,23 56,26 58,24 49,71 50,36 50,06 54,65 52,89 53,73
23. Kab. Temanggung 45,75 42,54 44,11 37,72 42,80 40,24 40,14 42,72 41,43
24. Kab. Kendal 40,72 48,04 44,44 38,94 48,02 44,02 39,99 48,03 44,26
25. Kab. Batang 53,27 59,79 56,62 56,68 49,37 52,46 54,71 54,71 54,71
26. Kab. Pekalongan 40,43 47,72 44,34 44,52 40,35 42,13 42,18 44,30 43,35
27. Kab. Pemalang 34,95 46,20 40,36 33,96 36,57 35,40 34,55 41,61 38,17
28. Kab. Tegal 36,46 44,35 40,51 50,43 48,21 49,26 40,99 45,65 43,40
29. Kab. Brebes 51,13 54,47 52,87 37,15 43,68 40,68 43,86 48,63 46,40
71. Kota Magelang 54,97 53,54 54,16 - - - 54,97 53,54 54,16
72. Kota Surakarta 50,97 51,18 51,08 - - - 50,97 51,18 51,08
73. Kota Salatiga 53,84 53,19 53,51 - - - 53,84 53,19 53,51
74. Kota Semarang 42,91 47,57 45,36 42,05 62,33 52,58 42,90 47,60 45,37
75. Kota Pekalongan 45,21 47,05 46,22 25,45 51,04 41,32 45,15 47,07 46,21
76. Kota Tegal 46,78 57,73 52,78 - - - 46,78 57,73 52,78
Jawa Tengah 47,70 52,63 50,25 46,59 48,95 47,87 47,17 50,79 49,09
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 53


Tabel 4
Persentase Penduduk Perkotaan yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan
2020
Alasan Tidak Berobat Jalan
Tidak Tidak Tidak Waktu Tidak
Kabupaten/Kota punya ada ada tunggu Meng- ada Merasa Total
Lain-
biaya biaya sarana pela- obati yang tidak
nya
bero- trans- trans- yanan sendiri mendam- perlu
bat port portasi lama pingi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 1,72 0,00 0,00 0,00 75,71 0,00 22,57 0,00 100,00
02. Kab. Banyumas 0,00 1,49 0,50 0,39 84,20 0,30 13,12 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 0,51 0,00 1,08 1,52 57,97 0,41 37,37 1,14 100,00
04. Kab. Banjarnegara 0,53 0,53 0,00 0,00 38,31 0,00 59,54 1,09 100,00

id
05. Kab. Kebumen 0,00 0,00 0,00 0,00 65,94 0,39 33,34 0,33 100,00
06. Kab. Purworejo 0,00 0,00 0,00 0,80 90,28 0,00 8,64 0,28 100,00

o.
07. Kab. Wonosobo 0,00 0,00 0,00 0,00 84,19 0,00 15,81 0,00 100,00

g
08. Kab. Magelang 0,37 0,00 0,00 0,00 86,39 0,00 11,82 1,42 100,00
09. Kab. Boyolali 0,00 0,00 0,00 0,00 s.
67,26 0,00 30,90 1,84 100,00
bp
10. Kab. Klaten 0,66 0,00 0,00 0,00 54,94 0,47 41,69 2,24 100,00
g.

11. Kab. Sukoharjo 1,45 0,00 0,00 1,98 70,90 0,08 25,24 0,35 100,00
12. Kab. Wonogiri
en

0,00 0,00 0,00 0,00 73,76 0,00 24,83 1,41 100,00


13. Kab. Karanganyar 0,00 0,00 0,00 0,00 50,99 0,22 46,90 1,89 100,00
at

14. Kab. Sragen 0,51 0,00 0,00 0,00 46,06 0,00 52,61 0,82 100,00
//j

15. Kab. Grobogan 0,42 0,00 0,00 0,00 88,76 0,00 9,59 1,23 100,00
s:

16. Kab. Blora 0,48 0,00 0,00 0,00 65,18 0,00 27,21 7,13 100,00
17. Kab. Rembang 0,00 0,00 0,00 0,00 61,88 0,00 35,52 2,60 100,00
tp

18. Kab. Pati 0,00 0,00 0,00 0,00 70,69 0,00 28,38 0,93 100,00
ht

19. Kab. Kudus 0,33 0,99 0,00 0,00 68,81 1,04 27,42 1,41 100,00
20. Kab. Jepara 0,08 0,00 0,00 1,05 53,87 0,00 42,16 2,84 100,00
21. Kab. Demak 0,00 0,00 0,00 0,00 88,98 0,00 11,02 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 0,00 0,00 0,00 0,50 89,40 0,00 7,39 2,71 100,00
23. Kab. Temanggung 0,33 0,00 0,00 0,00 60,10 1,68 37,68 0,21 100,00
24. Kab. Kendal 0,00 0,00 0,00 0,00 75,46 0,00 24,53 0,01 100,00
25. Kab. Batang 0,76 0,00 0,00 0,75 69,53 0,16 28,37 0,43 100,00
26. Kab. Pekalongan 1,43 0,11 0,00 2,76 56,98 0,00 37,46 1,26 100,00
27. Kab. Pemalang 0,51 0,31 0,00 1,05 78,04 0,53 19,23 0,33 100,00
28. Kab. Tegal 0,50 0,10 0,00 0,58 72,84 0,00 25,28 0,70 100,00
29. Kab. Brebes 0,51 0,00 0,00 0,17 72,05 0,18 26,82 0,27 100,00
71. Kota Magelang 0,00 0,64 0,00 0,00 52,91 0,00 39,17 7,28 100,00
72. Kota Surakarta 1,23 0,00 0,00 0,87 89,70 0,00 8,04 0,16 100,00
73. Kota Salatiga 0,00 0,12 0,00 1,74 68,86 0,71 28,12 0,45 100,00
74. Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,55 67,41 0,17 31,70 0,17 100,00
75. Kota Pekalongan 2,82 0,00 0,00 1,22 36,54 0,00 58,25 1,17 100,00
76. Kota Tegal 0,00 1,17 0,00 0,92 82,70 0,14 14,87 0,20 100,00
Jawa Tengah 0,42 0,19 0,05 0,53 70,77 0,19 26,95 0,90 100,00

54 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 5
Persentase Penduduk Perdesaan yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan
2020
Alasan Tidak Berobat Jalan
Tidak Tidak Tidak Waktu Tidak
Kabupaten/Kota punya ada ada tunggu Meng- ada Merasa Total
Lain-
biaya biaya sarana pela- obati yang tidak
nya
bero- trans- trans- yanan sendiri mendam- perlu
bat port portasi lama pingi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 1,22 0,00 0,00 0,42 52,93 0,00 43,99 1,44 100,00
02. Kab. Banyumas 0,43 0,00 0,00 0,00 84,50 0,00 14,87 0,20 100,00
03. Kab. Purbalingga 0,00 0,75 0,00 0,00 61,08 0,00 37,16 1,01 100,00
04. Kab. Banjarnegara 2,35 0,57 0,20 0,21 48,96 0,79 44,79 2,13 100,00

id
05. Kab. Kebumen 0,06 0,00 0,00 0,00 71,45 0,42 27,29 0,78 100,00

o.
06. Kab. Purworejo 0,66 0,34 0,00 0,00 81,60 0,00 17,40 0,00 100,00
07. Kab. Wonosobo 0,76 0,44 0,00 0,11 79,60 0,00 17,63 1,46 100,00

g
08. Kab. Magelang
09. Kab. Boyolali
0,44
0,00
0,24
0,00
0,00
0,00
0,31
0,00 s.67,18
66,50
0,00
0,00
31,47
31,50
0,36
2,00
100,00
100,00
bp
10. Kab. Klaten 0,00 1,33 0,00 0,00 67,11 2,06 29,50 0,00 100,00
g.

11. Kab. Sukoharjo 0,00 0,00 0,00 0,00 76,53 0,00 23,04 0,43 100,00
en

12. Kab. Wonogiri 0,58 0,00 0,00 0,00 52,76 0,06 45,37 1,23 100,00
13. Kab. Karanganyar 0,67 0,00 0,00 0,00 33,46 0,00 65,44 0,43 100,00
at

14. Kab. Sragen 0,00 0,00 0,00 0,58 41,74 1,18 54,29 2,21 100,00
//j

15. Kab. Grobogan 0,00 0,73 0,00 0,00 67,52 0,36 31,03 0,36 100,00
s:

16. Kab. Blora 0,41 0,35 0,20 0,31 59,71 0,35 38,53 0,14 100,00
tp

17. Kab. Rembang 0,00 0,00 0,00 0,24 54,00 0,39 44,06 1,31 100,00
18. Kab. Pati 4,01 0,00 0,00 1,28 47,58 0,00 45,45 1,68 100,00
ht

19. Kab. Kudus 1,10 0,00 0,00 0,00 89,17 0,00 9,73 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 1,20 0,00 0,00 0,00 64,70 0,00 33,61 0,49 100,00
21. Kab. Demak 0,89 1,86 0,43 0,00 57,78 0,85 38,19 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 0,00 0,00 0,00 0,08 83,80 0,00 14,46 1,66 100,00
23. Kab. Temanggung 2,21 0,00 0,00 0,44 72,40 0,00 23,30 1,65 100,00
24. Kab. Kendal 0,00 0,00 0,00 0,68 62,19 0,00 34,45 2,68 100,00
25. Kab. Batang 1,85 0,00 0,00 0,00 75,14 0,00 22,79 0,22 100,00
26. Kab. Pekalongan 0,24 0,34 0,00 0,00 63,32 0,16 33,86 2,08 100,00
27. Kab. Pemalang 1,32 0,27 0,00 0,32 76,47 0,00 20,58 1,04 100,00
28. Kab. Tegal 0,00 3,01 0,00 0,00 49,91 0,00 45,88 1,20 100,00
29. Kab. Brebes 1,52 0,00 0,00 0,36 64,14 0,32 33,35 0,31 100,00
71. Kota Magelang - - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - - -
74. Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,00 66,50 0,00 33,50 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 0,00 0,00 0,00 0,00 19,09 0,00 80,91 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - - - - - -
Jawa Tengah 0,74 0,34 0,03 0,20 64,94 0,22 32,57 0,96 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 55


Tabel 6
Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan yang Tidak Berobat Jalan dalam Satu
Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Alasan Tidak Berobat Jalan
2020
Alasan Tidak Berobat Jalan
Tidak Tidak Tidak Waktu Tidak
Kabupaten/Kota punya ada ada tunggu Meng- ada Merasa Total
Lain-
biaya biaya sarana pela- obati yang tidak
nya
bero- trans- trans- yanan sendiri mendam- perlu
bat port portasi lama pingi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 1,38 0,00 0,00 0,29 60,36 0,00 37,00 0,97 100,00
02. Kab. Banyumas 0,16 0,93 0,31 0,25 84,31 0,19 13,78 0,07 100,00
03. Kab. Purbalingga 0,18 0,48 0,38 0,54 59,98 0,14 37,24 1,06 100,00
04. Kab. Banjarnegara 1,71 0,56 0,13 0,14 45,22 0,51 49,97 1,76 100,00

id
05. Kab. Kebumen 0,04 0,00 0,00 0,00 69,53 0,41 29,40 0,62 100,00

o.
06. Kab. Purworejo 0,46 0,24 0,00 0,24 84,21 0,00 14,77 0,08 100,00
07. Kab. Wonosobo 0,56 0,33 0,00 0,08 80,78 0,00 17,17 1,08 100,00

g
08. Kab. Magelang
09. Kab. Boyolali
0,42
0,00
0,17
0,00
0,00
0,00
0,21
0,00 s.
72,93
66,79
0,00
0,00
25,59
31,27
0,68
1,94
100,00
100,00
bp
10. Kab. Klaten 0,49 0,35 0,00 0,00 58,14 0,89 38,48 1,65 100,00
g.

11. Kab. Sukoharjo 1,16 0,00 0,00 1,57 72,05 0,07 24,79 0,36 100,00
en

12. Kab. Wonogiri 0,45 0,00 0,00 0,00 57,56 0,04 40,68 1,27 100,00
13. Kab. Karanganyar 0,28 0,00 0,00 0,00 43,70 0,13 54,61 1,28 100,00
at

14. Kab. Sragen 0,16 0,00 0,00 0,40 43,05 0,82 53,78 1,79 100,00
//j

15. Kab. Grobogan 0,11 0,54 0,00 0,00 73,17 0,26 25,33 0,59 100,00
s:

16. Kab. Blora 0,43 0,27 0,16 0,23 60,96 0,27 35,95 1,73 100,00
tp

17. Kab. Rembang 0,00 0,00 0,00 0,16 56,52 0,27 41,33 1,72 100,00
ht

18. Kab. Pati 1,98 0,00 0,00 0,64 59,25 0,00 36,83 1,30 100,00
19. Kab. Kudus 0,47 0,82 0,00 0,00 72,44 0,85 24,27 1,15 100,00
20. Kab. Jepara 0,53 0,00 0,00 0,63 58,19 0,00 38,74 1,91 100,00
21. Kab. Demak 0,53 1,10 0,25 0,00 70,54 0,50 27,08 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 0,00 0,00 0,00 0,25 86,06 0,00 11,61 2,08 100,00
23. Kab. Temanggung 1,66 0,00 0,00 0,31 68,80 0,49 27,51 1,23 100,00
24. Kab. Kendal 0,00 0,00 0,00 0,30 69,65 0,00 28,87 1,18 100,00
25. Kab. Batang 1,29 0,00 0,00 0,39 72,23 0,08 25,68 0,33 100,00
26. Kab. Pekalongan 0,88 0,22 0,00 1,50 59,88 0,07 35,81 1,64 100,00
27. Kab. Pemalang 0,88 0,29 0,00 0,72 77,32 0,29 19,85 0,65 100,00
28. Kab. Tegal 0,35 0,96 0,00 0,41 66,04 0,00 31,39 0,85 100,00
29. Kab. Brebes 1,11 0,00 0,00 0,28 67,40 0,26 30,66 0,29 100,00
71. Kota Magelang 0,00 0,64 0,00 0,00 52,91 0,00 39,17 7,28 100,00
72. Kota Surakarta 1,23 0,00 0,00 0,87 89,70 0,00 8,04 0,16 100,00
73. Kota Salatiga 0,00 0,12 0,00 1,74 68,86 0,71 28,12 0,45 100,00
74. Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,56 67,40 0,17 31,70 0,17 100,00
75. Kota Pekalongan 2,81 0,00 0,00 1,21 36,47 0,00 58,34 1,17 100,00
76. Kota Tegal 0,00 1,17 0,00 0,92 82,70 0,14 14,87 0,20 100,00
Jawa Tengah 0,58 0,27 0,04 0,36 67,85 0,21 29,76 0,93 100,00

56 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 7
Persentase Penduduk Perkotaan yang Berobat Jalan menurut
Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2020
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Klinik/ Praktik
Kabupaten/Kota RS RS Praktik Puskes-
Praktik UKBM Tradi- Lain-
Peme- Swas- Dokter/ mas/ *)
Dokter sional/ nya
rintah ta Bidan Pustu
Bersama Alternatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 5,24 7,85 36,25 23,54 27,06 2,25 0,72 1,43
02. Kab. Banyumas 7,60 11,79 25,94 19,23 35,20 4,37 0,09 0,26
03. Kab. Purbalingga 6,88 7,82 43,12 7,46 38,82 3,20 0,78 0,00
04. Kab. Banjarnegara 8,74 3,87 37,51 14,43 37,66 0,00 0,00 0,00
05. Kab. Kebumen 6,04 10,27 46,27 6,14 30,00 4,05 0,70 1,40

id
06. Kab. Purworejo 7,27 10,35 32,62 2,80 46,17 1,84 0,00 0,00
07. Kab. Wonosobo 10,62 11,69 37,48 1,41 45,27 0,00 1,20 0,00

o.
08. Kab. Magelang 6,33 10,62 39,70 14,78 31,38 0,91 2,04 0,00

g
09. Kab. Boyolali 7,89 10,13 45,97 23,50 14,15 1,67 0,44 0,33
10. Kab. Klaten 6,77 17,98 32,69 s.14,77 24,85 2,87 0,21 2,38
bp
11. Kab. Sukoharjo 3,15 13,78 45,57 12,38 23,95 0,95 1,19 0,75
g.

12. Kab. Wonogiri 10,72 12,63 45,19 15,64 19,90 0,29 0,19 0,99
en

13. Kab. Karanganyar 9,70 14,51 45,98 17,28 13,88 0,22 0,15 1,18
14. Kab. Sragen 7,41 18,72 37,67 19,84 17,54 0,99 0,46 0,00
at

15. Kab. Grobogan 5,04 9,56 52,46 24,10 13,72 0,18 0,00 0,00
//j

16. Kab. Blora 2,57 3,14 50,61 19,01 27,42 1,63 2,07 0,00
s:

17. Kab. Rembang 12,39 4,76 41,27 8,94 41,76 1,71 3,42 0,00
tp

18. Kab. Pati 2,92 9,12 59,75 6,43 24,29 2,43 0,57 0,14
19. Kab. Kudus 6,83 10,53 55,87 18,79 10,75 0,30 2,22 0,25
ht

20. Kab. Jepara 5,18 2,69 67,36 13,34 13,46 2,91 0,24 0,15
21. Kab. Demak 2,02 3,32 62,25 20,57 11,73 0,06 1,09 0,66
22. Kab. Semarang 8,97 6,43 42,99 25,90 16,94 1,88 1,82 0,00
23. Kab. Temanggung 5,95 12,00 38,30 2,85 35,52 4,80 3,89 3,31
24. Kab. Kendal 4,93 6,99 43,41 20,27 27,67 1,33 1,35 0,00
25. Kab. Batang 4,64 5,23 58,36 2,59 28,96 1,97 1,13 0,00
26. Kab. Pekalongan 3,05 3,97 52,30 9,11 30,50 2,34 1,06 0,47
27. Kab. Pemalang 3,90 6,09 48,61 7,44 34,57 2,35 0,25 0,43
28. Kab. Tegal 8,53 5,30 50,59 10,99 25,55 2,01 0,50 0,21
29. Kab. Brebes 2,83 7,28 58,75 10,08 23,39 2,11 3,03 0,91
71. Kota Magelang 20,20 7,27 16,45 8,22 54,10 0,58 0,49 0,00
72. Kota Surakarta 8,40 18,96 22,29 12,20 40,12 0,29 0,83 0,00
73. Kota Salatiga 10,60 4,19 31,85 29,22 27,75 0,31 0,97 0,32
74. Kota Semarang 6,65 15,13 18,60 32,78 32,91 0,12 0,20 0,35
75. Kota Pekalongan 8,60 8,72 28,06 2,65 54,14 1,50 1,62 0,00
76. Kota Tegal 4,60 10,16 25,87 12,48 54,13 2,55 0,93 0,27
Jawa Tengah 6,21 9,70 42,33 15,95 27,63 1,73 0,94 0,51
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 57


Tabel 8
Persentase Penduduk Perdesaan yang Berobat Jalan menurut
Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2020
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Klinik/ Praktik
Kabupaten/Kota RS RS Praktik Puskes-
Praktik UKBM Tradi- Lain-
Peme- Swas- Dokter/ mas/ *)
Dokter sional/ nya
rintah ta Bidan Pustu
Bersama Alternatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 3,75 6,30 52,98 9,19 26,36 1,17 1,43 0,90
02. Kab. Banyumas 8,83 7,00 36,96 14,74 29,91 5,91 0,33 0,32
03. Kab. Purbalingga 5,37 7,30 43,67 8,86 36,19 3,81 1,92 0,57
04. Kab. Banjarnegara 3,00 5,89 44,71 11,24 35,60 5,22 0,41 2,04
05. Kab. Kebumen 4,29 6,51 46,91 6,36 30,82 7,15 3,00 1,24
06. Kab. Purworejo 7,84 8,52 43,74 3,56 41,18 3,84 0,85 0,00

id
07. Kab. Wonosobo 4,83 4,23 48,58 8,28 30,01 6,27 1,91 0,90

o.
08. Kab. Magelang 8,25 3,81 44,65 12,71 32,01 3,86 2,60 2,11

g
09. Kab. Boyolali 6,14 8,93 56,91 10,88 19,85 1,07 2,36 0,28
10. Kab. Klaten 6,02 7,45 34,96 s.
21,28 29,65 2,77 0,72 0,00
bp
11. Kab. Sukoharjo 0,19 3,89 57,12 12,77 27,41 0,08 0,00 0,00
12. Kab. Wonogiri 8,03 17,07 44,70 6,52 25,83 3,92 0,99 1,99
g.

13. Kab. Karanganyar 3,56 11,62 38,81 19,56 33,07 0,67 0,65 0,00
en

14. Kab. Sragen 7,94 10,45 56,06 17,25 13,16 0,00 0,33 0,51
at

15. Kab. Grobogan 2,87 4,51 60,64 11,39 22,17 0,77 0,98 0,14
//j

16. Kab. Blora 2,76 1,45 71,15 5,64 19,85 1,92 1,03 1,04
17. Kab. Rembang
s:

6,85 0,92 50,54 7,16 36,26 3,03 1,53 0,00


18. Kab. Pati 3,68 8,37 61,44 7,87 20,33 1,85 1,80 0,34
tp

19. Kab. Kudus 3,05 10,14 65,67 21,18 6,26 0,50 2,70 0,00
ht

20. Kab. Jepara 3,77 3,20 53,12 13,77 28,07 2,24 0,88 0,00
21. Kab. Demak 7,17 1,90 62,84 14,39 16,98 2,18 0,48 0,00
22. Kab. Semarang 6,00 6,08 45,66 23,98 18,55 5,24 3,18 0,00
23. Kab. Temanggung 7,38 3,71 50,92 6,91 31,74 4,72 1,70 0,98
24. Kab. Kendal 1,83 6,27 56,48 6,29 29,28 3,62 0,31 0,00
25. Kab. Batang 4,17 3,67 62,58 6,81 19,80 4,59 0,00 0,46
26. Kab. Pekalongan 3,96 2,68 56,40 5,65 33,44 1,75 1,64 0,00
27. Kab. Pemalang 1,98 4,52 58,30 9,44 31,01 1,15 0,00 1,13
28. Kab. Tegal 8,05 8,76 51,87 12,17 24,64 1,71 0,92 0,00
29. Kab. Brebes 3,67 7,06 55,19 13,78 24,65 3,78 1,95 1,41
71. Kota Magelang - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - -
74. Kota Semarang 17,80 11,85 47,75 22,60 9,66 0,00 0,00 0,00
75. Kota Pekalongan 4,56 7,00 27,45 1,12 62,54 0,00 0,00 0,00
76. Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 5,09 6,14 52,19 11,03 26,68 3,13 1,38 0,67

*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan)

58 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 9
Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan yang Berobat Jalan
menurut Kabupaten/Kota dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2020
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Klinik/ Praktik
Kabupaten/Kota RS RS Praktik Puskes-
Praktik UKBM Tradi- Lain-
Peme- Swas- Dokter/ mas/ *)
Dokter sional/ nya
rintah ta Bidan Pustu
Bersama Alternatif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 4,32 6,89 46,59 14,67 26,63 1,58 1,16 1,10
02. Kab. Banyumas 8,15 9,65 30,85 17,23 32,84 5,06 0,20 0,29
03. Kab. Purbalingga 5,87 7,47 43,49 8,39 37,06 3,61 1,55 0,38
04. Kab. Banjarnegara 4,88 5,23 42,35 12,29 36,27 3,51 0,27 1,37
05. Kab. Kebumen 4,84 7,68 46,71 6,29 30,56 6,18 2,28 1,29

id
06. Kab. Purworejo 7,64 9,18 39,75 3,29 42,98 3,12 0,54 0,00

o.
07. Kab. Wonosobo 6,53 6,42 45,32 6,26 34,49 4,43 1,70 0,64
08. Kab. Magelang 7,51 6,41 42,76 13,50 31,77 2,73 2,39 1,31

g
09. Kab. Boyolali
10. Kab. Klaten
6,90 9,45 52,17
s.
16,35 17,38 1,33 1,53 0,30
bp
6,58 15,23 33,28 16,47 26,11 2,85 0,35 1,75
11. Kab. Sukoharjo 2,60 11,93 47,73 12,45 24,59 0,78 0,97 0,61
g.

12. Kab. Wonogiri 8,98 15,50 44,87 9,74 23,74 2,64 0,70 1,64
en

13. Kab. Karanganyar 7,48 13,46 43,38 18,10 20,83 0,38 0,33 0,75
14. Kab. Sragen 7,77 13,15 50,06 18,10 14,59 0,32 0,37 0,35
at

15. Kab. Grobogan 3,29 5,50 59,04 13,88 20,52 0,65 0,79 0,11
//j

16. Kab. Blora 2,70 2,02 64,29 10,10 22,38 1,82 1,38 0,70
s:

17. Kab. Rembang 8,93 2,36 47,06 7,83 38,32 2,53 2,24 0,00
tp

18. Kab. Pati 3,40 8,65 60,81 7,33 21,81 2,06 1,34 0,27
19. Kab. Kudus
ht

6,17 10,46 57,57 19,21 9,97 0,33 2,30 0,20


20. Kab. Jepara 4,65 2,88 62,05 13,50 18,91 2,66 0,48 0,09
21. Kab. Demak 4,77 2,56 62,57 17,26 14,53 1,19 0,76 0,31
22. Kab. Semarang 7,44 6,25 44,36 24,91 17,77 3,61 2,52 0,00
23. Kab. Temanggung 6,91 6,42 46,80 5,58 32,98 4,75 2,42 1,74
24. Kab. Kendal 3,59 6,68 49,07 14,21 28,37 2,32 0,90 0,00
25. Kab. Batang 4,43 4,54 60,21 4,45 24,94 3,12 0,63 0,20
26. Kab. Pekalongan 3,44 3,41 54,09 7,61 31,78 2,09 1,31 0,27
27. Kab. Pemalang 3,11 5,45 52,57 8,26 33,11 1,86 0,15 0,72
28. Kab. Tegal 8,35 6,60 51,07 11,43 25,21 1,90 0,66 0,13
29. Kab. Brebes 3,22 7,18 57,09 11,80 23,98 2,89 2,53 1,14
71. Kota Magelang 20,20 7,27 16,45 8,22 54,10 0,58 0,49 0,00
72. Kota Surakarta 8,40 18,96 22,29 12,20 40,12 0,29 0,83 0,00
73. Kota Salatiga 10,60 4,19 31,85 29,22 27,75 0,31 0,97 0,32
74. Kota Semarang 6,68 15,12 18,68 32,75 32,85 0,12 0,20 0,34
75. Kota Pekalongan 8,59 8,71 28,05 2,64 54,16 1,50 1,62 0,00
76. Kota Tegal 4,60 10,16 25,87 12,48 54,13 2,55 0,93 0,27
Jawa Tengah 5,68 8,00 47,03 13,60 27,18 2,40 1,15 0,59
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan)

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 59


Tabel 10
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Menggunakan Jaminan Kesehatan
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 38,46 37,53 37,96 22,37 28,58 25,81 28,65 31,93 30,45
02. Kab. Banyumas 52,24 59,14 55,80 34,94 30,46 32,33 45,15 45,49 45,34
03. Kab. Purbalingga 48,80 56,20 52,77 39,11 44,12 41,90 42,42 48,02 45,50
04. Kab. Banjarnegara 27,72 37,22 32,94 17,80 19,28 18,57 20,91 25,39 23,28
05. Kab. Kebumen 51,41 54,93 53,31 46,55 44,69 45,54 48,07 47,88 47,97
06. Kab. Purworejo 39,49 55,67 48,67 38,13 41,83 40,15 38,60 46,92 43,21
07. Kab. Wonosobo 47,89 37,82 42,37 24,84 25,38 25,11 31,14 29,27 30,18

id
08. Kab. Magelang 55,90 45,95 50,59 41,01 40,44 40,71 46,72 42,55 44,48

o.
09. Kab. Boyolali 52,69 51,44 52,02 26,76 28,23 27,49 37,53 38,68 38,12
10. Kab. Klaten 52,69 53,73 53,22 40,61 52,71 47,55 49,84 53,44 51,73

g
11. Kab. Sukoharjo
12. Kab. Wonogiri
47,42
26,60
45,20
44,59
46,20
36,21
49,01
34,59 s.35,75
50,09
40,36
43,74
47,65
31,53
43,17
48,28
45,11
41,08
bp
13. Kab. Karanganyar 51,16 61,42 56,90 30,46 53,27 42,42 43,29 58,59 51,66
g.

14. Kab. Sragen 42,01 40,06 40,99 23,79 21,88 22,71 30,08 27,53 28,67
en

15. Kab. Grobogan 31,34 47,96 39,82 30,78 33,76 32,47 30,90 36,31 33,91
16. Kab. Blora 49,04 47,52 48,21 15,61 20,62 18,29 26,65 29,68 28,28
at

17. Kab. Rembang 68,10 67,25 67,66 39,36 39,62 39,48 49,61 50,54 50,07
//j

18. Kab. Pati 46,46 44,90 45,55 37,98 34,94 36,22 41,12 38,69 39,72
s:

19. Kab. Kudus 56,13 57,71 56,97 38,98 40,92 40,22 53,74 54,33 54,06
tp

20. Kab. Jepara 47,41 37,33 41,80 36,05 42,80 39,94 43,30 39,42 41,11
ht

21. Kab. Demak 42,86 40,85 41,69 46,49 36,07 40,65 44,83 38,33 41,14
22. Kab. Semarang 52,46 61,19 56,68 48,47 46,97 47,65 50,53 53,45 52,04
23. Kab. Temanggung 58,95 47,75 53,44 34,36 24,76 29,28 42,80 31,91 37,17
24. Kab. Kendal 42,24 50,05 46,54 29,95 46,72 40,19 37,34 48,52 43,79
25. Kab. Batang 46,77 50,81 48,96 19,32 32,15 26,30 34,73 42,61 39,01
26. Kab. Pekalongan 27,87 33,16 30,92 34,39 35,62 35,07 30,81 34,20 32,73
27. Kab. Pemalang 30,28 40,26 35,78 18,02 31,35 25,64 25,40 36,53 31,63
28. Kab. Tegal 34,20 41,55 38,33 19,88 39,34 29,92 28,49 40,76 35,17
29. Kab. Brebes 30,03 33,58 31,93 31,44 31,39 31,41 30,65 32,52 31,69
71. Kota Magelang 87,12 79,10 82,66 - - - 87,12 79,10 82,66
72. Kota Surakarta 64,80 68,19 66,59 - - - 64,80 68,19 66,59
73. Kota Salatiga 67,96 64,20 66,06 - - - 67,96 64,20 66,06
74. Kota Semarang 72,78 80,64 77,12 59,13 52,22 54,88 72,74 80,56 77,06
75. Kota Pekalongan 68,29 65,66 66,82 26,07 68,73 58,75 68,22 65,67 66,79
76. Kota Tegal 61,74 63,94 63,06 - - - 61,74 63,94 63,06
Jawa Tengah 49,11 51,96 50,65 32,56 35,35 34,10 41,33 43,96 42,77
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

60 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 11
Persentase Penduduk Perkotaan menurut Kabupaten/Kota
dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan
2020
Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Kabupaten/Kota BPJS Asuransi Perusahaan/
Jamkesda Tidak Punya
Kesehatan*) Swasta kantor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 55,33 0,02 0,29 3,61 41,35
02. Kab. Banyumas 72,29 0,00 0,94 3,92 23,98
03. Kab. Purbalingga 73,59 1,40 0,05 0,25 24,70
04. Kab. Banjarnegara 48,34 2,06 0,00 0,71 49,20
05. Kab. Kebumen 71,56 0,00 0,14 0,95 27,50
06. Kab. Purworejo 71,05 0,00 0,84 0,30 27,85
07. Kab. Wonosobo 59,28 0,00 0,31 0,66 39,74

id
08. Kab. Magelang 63,65 0,00 0,15 2,71 33,91

o.
09. Kab. Boyolali 67,27 0,16 0,77 1,20 30,92

g
10. Kab. Klaten 78,16 0,28 0,14 4,32 17,13
11. Kab. Sukoharjo 69,91 0,23 s. 1,45 5,06 24,54
bp
12. Kab. Wonogiri 50,92 1,47 2,55 3,60 42,40
g.

13. Kab. Karanganyar 71,75 0,03 0,72 4,86 23,26


14. Kab. Sragen 61,48 2,17 0,08 3,51 32,97
en

15. Kab. Grobogan 54,00 90,80 0,60 2,43 0,68


at

16. Kab. Blora 63,05 0,00 0,01 3,53 34,33


//j

17. Kab. Rembang 80,87 0,00 0,09 0,88 18,36


s:

18. Kab. Pati 67,64 0,00 0,61 4,01 28,03


19. Kab. Kudus 71,93 31,48 1,39 3,21 10,50
tp

20. Kab. Jepara 51,27 2,92 0,04 5,34 40,66


ht

21. Kab. Demak 64,48 58,64 0,31 5,84 1,49


22. Kab. Semarang 65,03 11,30 0,35 4,27 20,60
23. Kab. Temanggung 70,91 0,09 0,00 0,00 29,00
24. Kab. Kendal 57,75 80,33 0,69 1,14 0,19
25. Kab. Batang 64,04 1,52 0,00 0,72 33,86
26. Kab. Pekalongan 65,14 0,08 0,08 0,65 34,18
27. Kab. Pemalang 63,88 0,05 0,00 0,40 35,66
28. Kab. Tegal 59,45 1,06 0,83 2,82 36,20
29. Kab. Brebes 66,26 0,15 0,86 1,23 32,14
71. Kota Magelang 88,65 0,85 1,27 3,15 7,46
72. Kota Surakarta 85,89 0,06 1,24 1,23 12,62
73. Kota Salatiga 80,92 17,40 1,44 7,28 3,32
74. Kota Semarang 73,35 15,88 2,88 6,56 9,62
75. Kota Pekalongan 67,30 0,05 0,34 2,11 30,42
76. Kota Tegal 74,53 0,07 1,34 0,65 23,97
Jawa Tengah 67,15 9,32 0,82 3,19 24,47
*) BPJS Kesehatan terdiri dari PBI dan non PBI, PBI = Penerima Bantuan Iuran

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 61


Tabel 12
Persentase Penduduk Perdesaan menurut Kabupaten/Kota
dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan
2020
Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Kabupaten/Kota BPJS Asuransi Perusahaan/
Jamkesda Tidak Punya
Kesehatan*) Swasta kantor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 59,10 0,18 0,12 0,61 40,24
02. Kab. Banyumas 68,16 1,01 0,04 0,31 30,61
03. Kab. Purbalingga 68,58 1,66 0,19 0,17 29,58
04. Kab. Banjarnegara 46,71 1,30 0,09 0,36 51,55
05. Kab. Kebumen 67,01 0,05 0,00 0,49 32,51
06. Kab. Purworejo 58,38 0,14 0,15 0,37 40,99

id
07. Kab. Wonosobo 51,20 0,04 0,08 0,85 47,94
08. Kab. Magelang 59,66 0,04 0,47 1,28 38,63

o.
09. Kab. Boyolali 59,19 0,09 0,09 1,72 39,01

g
10. Kab. Klaten 81,32 0,00 0,00 0,49 18,19
11. Kab. Sukoharjo 65,27 0,00 s. 0,00 2,12 32,60
bp
12. Kab. Wonogiri 50,39 1,37 0,29 0,96 47,05
g.

13. Kab. Karanganyar 55,98 2,50 0,24 2,91 38,70


14. Kab. Sragen 52,16 2,29 0,33 1,65 44,61
en

15. Kab. Grobogan 53,91 92,38 0,17 1,34 0,95


at

16. Kab. Blora 50,53 0,19 0,24 0,59 48,82


//j

17. Kab. Rembang 73,57 0,10 0,11 0,47 25,86


s:

18. Kab. Pati 65,51 0,00 0,48 1,81 32,38


19. Kab. Kudus 56,42 31,74 1,87 6,83 10,29
tp

20. Kab. Jepara 53,54 5,36 0,23 4,37 37,57


ht

21. Kab. Demak 66,47 44,56 0,20 1,32 5,90


22. Kab. Semarang 61,40 22,90 0,44 0,62 16,06
23. Kab. Temanggung 56,41 0,08 0,00 1,12 42,65
24. Kab. Kendal 46,23 84,44 0,84 5,90 0,49
25. Kab. Batang 61,78 1,45 0,05 0,89 36,02
26. Kab. Pekalongan 58,48 1,47 0,00 0,00 40,05
27. Kab. Pemalang 59,52 0,82 0,00 0,30 40,08
28. Kab. Tegal 57,59 3,03 0,12 0,31 40,53
29. Kab. Brebes 63,25 0,00 0,03 0,79 35,92
71. Kota Magelang - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - -
74. Kota Semarang 62,84 6,38 0,00 14,92 15,87
75. Kota Pekalongan 59,52 0,00 0,90 0,00 39,62
76. Kota Tegal - - - - -
Jawa Tengah 59,27 11,65 0,20 1,17 32,91
*) BPJS Kesehatan terdiri dari PBI dan non PBI, PBI = Penerima Bantuan Iuran

62 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 13
Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan menurut Kabupaten/Kota
dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan
2020
Kepemilikan Jaminan Kesehatan
Kabupaten/Kota BPJS Asuransi Perusahaan/
Jamkesda Tidak Punya
Kesehatan*) Swasta kantor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 57,62 0,12 0,19 1,78 40,67
02. Kab. Banyumas 70,54 0,43 0,56 2,39 26,80
03. Kab. Purbalingga 70,40 1,57 0,14 0,20 27,81
04. Kab. Banjarnegara 47,18 1,52 0,06 0,46 50,87
05. Kab. Kebumen 68,46 0,03 0,05 0,64 30,92
06. Kab. Purworejo 62,63 0,09 0,38 0,35 36,59
07. Kab. Wonosobo 53,50 0,03 0,14 0,80 45,61

id
08. Kab. Magelang 60,98 0,03 0,37 1,75 37,06

o.
09. Kab. Boyolali 62,26 0,12 0,35 1,52 35,93

g
10. Kab. Klaten 78,94 0,21 0,11 3,38 17,39
11. Kab. Sukoharjo 69,23 0,19
s.
1,24 4,63 25,72
bp
12. Kab. Wonogiri 50,53 1,40 0,86 1,63 45,87
13. Kab. Karanganyar 64,90 1,10 0,51 4,01 29,97
g.

14. Kab. Sragen 55,65 2,25 0,24 2,34 40,25


en

15. Kab. Grobogan 53,93 92,04 0,26 1,57 0,90


16. Kab. Blora 54,10 0,14 0,17 1,43 44,68
at

17. Kab. Rembang 76,02 0,07 0,10 0,61 23,33


//j

18. Kab. Pati 66,34 0,00 0,53 2,67 30,69


s:

19. Kab. Kudus 69,75 31,52 1,46 3,72 10,47


tp

20. Kab. Jepara 52,05 3,76 0,11 5,00 39,59


ht

21. Kab. Demak 65,62 50,60 0,25 3,26 4,01


22. Kab. Semarang 63,04 17,66 0,40 2,27 18,11
23. Kab. Temanggung 60,78 0,08 0,00 0,78 38,54
24. Kab. Kendal 52,39 82,24 0,76 3,36 0,33
25. Kab. Batang 62,82 1,48 0,02 0,81 35,03
26. Kab. Pekalongan 62,29 0,68 0,04 0,37 36,69
27. Kab. Pemalang 61,97 0,39 0,00 0,36 37,61
28. Kab. Tegal 58,81 1,73 0,59 1,96 37,68
29. Kab. Brebes 64,72 0,07 0,43 1,00 34,08
71. Kota Magelang 88,65 0,85 1,27 3,15 7,46
72. Kota Surakarta 85,89 0,06 1,24 1,23 12,62
73. Kota Salatiga 80,92 17,40 1,44 7,28 3,32
74. Kota Semarang 73,31 15,85 2,87 6,58 9,64
75. Kota Pekalongan 67,28 0,05 0,35 2,11 30,45
76. Kota Tegal 74,53 0,07 1,34 0,65 23,97
Jawa Tengah 63,31 10,45 0,52 2,20 28,58
*) BPJS Kesehatan terdiri dari PBI dan non PBI, PBI = Penerima Bantuan Iuran

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 63


Tabel 14
Persentase Penduduk Perkotaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau
selama Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok
2020

Kebiasaan Merokok
Kabupaten/Kota Ya, Total
Ya, Tidak
tidak setiap Tidak tahu
setiap hari Merokok
hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 23,45 1,19 75,36 0,00 100,00
02. Kab. Banyumas 21,66 1,83 76,43 0,08 100,00
03. Kab. Purbalingga 21,62 2,12 76,26 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 23,38 2,21 74,41 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 22,20 2,58 75,22 0,00 100,00
06. Kab. Purworejo 19,09 1,18 79,73 0,00 100,00

id
07. Kab. Wonosobo 29,98 1,82 68,20 0,00 100,00

o.
08. Kab. Magelang 21,42 2,08 74,58 1,92 100,00

g
09. Kab. Boyolali 19,57 1,51 78,85 0,07 100,00
10. Kab. Klaten 16,41 2,27
s.80,95 0,37 100,00
bp
11. Kab. Sukoharjo 15,21 1,90 82,89 0,00 100,00
12. Kab. Wonogiri 16,51 2,48 81,01 0,00 100,00
g.

13. Kab. Karanganyar 16,09 1,89 81,30 0,72 100,00


en

14. Kab. Sragen 17,56 1,71 80,42 0,31 100,00


15. Kab. Grobogan 20,55 0,31 79,14 0,00 100,00
at

16. Kab. Blora 23,16 1,10 75,74 0,00 100,00


//j

17. Kab. Rembang 19,33 0,59 79,90 0,18 100,00


s:

18. Kab. Pati 22,54 1,03 76,43 0,00 100,00


tp

19. Kab. Kudus 17,53 2,93 79,54 0,00 100,00


ht

20. Kab. Jepara 19,11 2,26 78,12 0,51 100,00


21. Kab. Demak 21,22 1,68 77,10 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 20,97 2,55 76,48 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 27,15 2,49 70,36 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 20,19 2,49 77,32 0,00 100,00
25. Kab. Batang 18,76 2,22 79,02 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 18,60 2,38 76,08 2,94 100,00
27. Kab. Pemalang 20,20 1,59 77,91 0,30 100,00
28. Kab. Tegal 19,69 2,27 77,92 0,12 100,00
29. Kab. Brebes 24,23 1,75 73,90 0,12 100,00
71. Kota Magelang 19,84 1,08 78,97 0,11 100,00
72. Kota Surakarta 15,03 0,82 83,99 0,16 100,00
73. Kota Salatiga 21,35 1,82 76,75 0,08 100,00
74. Kota Semarang 15,53 1,82 82,61 0,04 100,00
75. Kota Pekalongan 17,62 2,34 79,86 0,18 100,00
76. Kota Tegal 20,40 1,19 78,41 0,00 100,00
Jawa Tengah 19,53 1,89 78,33 0,25 100,00

64 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 15
Persentase Penduduk Perdesaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau
selama Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok
2020

Kebiasaan Merokok

Kabupaten/Kota Ya, Total


Ya, Tidak
tidak setiap Tidak tahu
setiap hari Merokok
hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 24,47 1,82 73,21 0,50 100,00
02. Kab. Banyumas 23,94 2,77 73,29 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 24,31 1,77 73,92 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 28,07 1,55 70,38 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 21,89 3,13 74,78 0,20 100,00
06. Kab. Purworejo 23,08 2,24 74,58 0,10 100,00

id
07. Kab. Wonosobo 30,98 1,94 67,08 0,00 100,00

o.
08. Kab. Magelang 25,21 2,60 71,37 0,82 100,00

g
09. Kab. Boyolali 21,25 1,41 77,11 0,23 100,00
10. Kab. Klaten 19,29 0,89
s.
79,82 0,00 100,00
bp
11. Kab. Sukoharjo 15,51 0,69 83,80 0,00 100,00
12. Kab. Wonogiri 18,68 2,01 79,25 0,06 100,00
g.

13. Kab. Karanganyar 15,98 1,77 81,59 0,66 100,00


en

14. Kab. Sragen 19,02 2,00 77,78 1,20 100,00


15. Kab. Grobogan 23,00 0,98 75,63 0,39 100,00
at

16. Kab. Blora 24,66 1,37 73,65 0,32 100,00


//j

17. Kab. Rembang 20,58 1,30 78,12 0,00 100,00


s:

18. Kab. Pati 18,67 1,80 79,50 0,03 100,00


tp

19. Kab. Kudus 19,41 1,83 78,76 0,00 100,00


ht

20. Kab. Jepara 17,41 1,17 81,42 0,00 100,00


21. Kab. Demak 20,38 1,43 78,09 0,10 100,00
22. Kab. Semarang 22,41 1,44 75,84 0,31 100,00
23. Kab. Temanggung 32,25 1,50 66,25 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 21,09 1,84 77,07 0,00 100,00
25. Kab. Batang 24,20 1,08 74,72 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 20,58 2,68 74,35 2,39 100,00
27. Kab. Pemalang 24,42 2,33 73,25 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 18,78 3,52 76,51 1,19 100,00
29. Kab. Brebes 23,90 1,79 74,26 0,05 100,00
71. Kota Magelang - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - -
74. Kota Semarang 22,92 0,66 76,42 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 28,02 0,45 71,53 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - -
Jawa Tengah 22,74 1,87 75,10 0,29 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 65


Tabel 16
Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang
Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Kebiasaan Merokok
2020

Kebiasaan Merokok

Kabupaten/Kota Ya, Total


Ya, Tidak
tidak setiap Tidak tahu
setiap hari Merokok
hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 24,07 1,57 74,05 0,31 100,00
02. Kab. Banyumas 22,62 2,23 75,10 0,05 100,00
03. Kab. Purbalingga 23,33 1,90 74,77 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 26,72 1,74 71,54 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 21,99 2,95 74,92 0,14 100,00

id
06. Kab. Purworejo 21,74 1,89 76,31 0,06 100,00

o.
07. Kab. Wonosobo 30,69 1,91 67,40 0,00 100,00

g
08. Kab. Magelang 23,95 2,43 72,43 1,19 100,00
09. Kab. Boyolali 20,61 1,45
s.
77,77 0,17 100,00
bp
10. Kab. Klaten 17,12 1,93 80,67 0,28 100,00
11. Kab. Sukoharjo 15,26 1,72 83,02 0,00 100,00
g.

12. Kab. Wonogiri 18,12 2,13 79,70 0,05 100,00


en

13. Kab. Karanganyar 16,04 1,84 81,42 0,70 100,00


14. Kab. Sragen 18,47 1,89 78,77 0,87 100,00
at

15. Kab. Grobogan 22,48 0,83 76,38 0,31 100,00


//j

16. Kab. Blora 24,23 1,29 74,25 0,23 100,00


s:

17. Kab. Rembang 20,16 1,06 78,72 0,06 100,00


tp

18. Kab. Pati 20,17 1,50 78,31 0,02 100,00


ht

19. Kab. Kudus 17,80 2,77 79,43 0,00 100,00


20. Kab. Jepara 18,52 1,88 79,26 0,34 100,00
21. Kab. Demak 20,74 1,54 77,66 0,06 100,00
22. Kab. Semarang 21,76 1,94 76,13 0,17 100,00
23. Kab. Temanggung 30,72 1,80 67,48 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 20,61 2,18 77,21 0,00 100,00
25. Kab. Batang 21,71 1,60 76,69 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 19,45 2,51 75,34 2,70 100,00
27. Kab. Pemalang 22,06 1,92 75,86 0,16 100,00
28. Kab. Tegal 19,37 2,70 77,44 0,49 100,00
29. Kab. Brebes 24,06 1,77 74,09 0,08 100,00
71. Kota Magelang 19,84 1,08 78,97 0,11 100,00
72. Kota Surakarta 15,03 0,82 83,99 0,16 100,00
73. Kota Salatiga 21,35 1,82 76,75 0,08 100,00
74. Kota Semarang 15,55 1,82 82,59 0,04 100,00
75. Kota Pekalongan 17,65 2,33 79,84 0,18 100,00
76. Kota Tegal 20,40 1,19 78,41 0,00 100,00
Jawa Tengah 21,10 1,88 76,75 0,27 100,00

66 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 17
Persentase Penduduk Perkotaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau
selama Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok
yang Dihisap per Minggu
2020

Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu


Rata-rata
Kabupaten/Kota Total Batang
1-6 7-14 15-29 30-59 >59
Rokok
batang batang batang batang batang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Cilacap 1,08 1,66 9,69 25,96 61,61 100,00 75,23
02. Kab. Banyumas 1,12 8,15 11,56 25,66 53,51 100,00 69,64
03. Kab. Purbalingga 1,93 8,59 12,05 29,79 47,64 100,00 64,65
04. Kab. Banjarnegara 0,84 7,37 7,94 34,60 49,25 100,00 67,04
05. Kab. Kebumen 1,46 10,10 18,10 28,39 41,95 100,00 55,19

id
06. Kab. Purworejo 1,29 4,98 6,30 24,55 62,88 100,00 66,20

o.
07. Kab. Wonosobo 2,91 5,74 13,80 40,03 37,52 100,00 54,80
08. Kab. Magelang 1,58 8,71 15,16 28,02 46,53 100,00 60,06

g
09. Kab. Boyolali
10. Kab. Klaten
0,29
1,18
7,07
5,28
5,78
11,77 s.
23,55
26,23
63,31
55,54
100,00
100,00
84,70
70,29
bp
11. Kab. Sukoharjo 1,67 4,93 15,20 28,51 49,69 100,00 72,27
g.

12. Kab. Wonogiri 0,00 8,23 7,50 25,65 58,62 100,00 82,00
en

13. Kab. Karanganyar 1,23 8,89 14,81 22,67 52,40 100,00 70,63
14. Kab. Sragen 1,65 2,20 8,95 23,94 63,26 100,00 77,67
at

15. Kab. Grobogan 0,47 2,82 2,23 9,41 85,07 100,00 85,86
//j

16. Kab. Blora 0,96 3,85 11,71 19,61 63,87 100,00 79,23
s:

17. Kab. Rembang 0,00 2,96 5,51 16,06 75,47 100,00 95,89
tp

18. Kab. Pati 0,59 2,26 9,97 21,25 65,93 100,00 91,73
19. Kab. Kudus 1,66 8,63 9,73 24,97 55,01 100,00 68,16
ht

20. Kab. Jepara 1,01 1,38 4,77 22,51 70,33 100,00 83,87
21. Kab. Demak 0,95 1,85 5,21 19,73 72,26 100,00 85,85
22. Kab. Semarang 3,75 8,07 15,51 27,84 44,83 100,00 62,12
23. Kab. Temanggung 0,50 5,94 11,94 44,50 37,12 100,00 58,66
24. Kab. Kendal 0,80 11,79 11,93 30,41 45,07 100,00 57,89
25. Kab. Batang 2,38 6,12 9,95 25,61 55,94 100,00 72,42
26. Kab. Pekalongan 2,31 5,58 9,74 26,00 56,37 100,00 68,64
27. Kab. Pemalang 2,32 6,22 14,02 27,16 50,28 100,00 63,00
28. Kab. Tegal 0,83 5,07 8,33 26,53 59,24 100,00 68,55
29. Kab. Brebes 0,86 3,73 12,43 14,30 68,68 100,00 84,01
71. Kota Magelang 1,23 7,54 10,67 38,71 41,85 100,00 62,48
72. Kota Surakarta 0,27 11,12 13,92 28,63 46,06 100,00 58,71
73. Kota Salatiga 2,31 5,99 9,72 36,34 45,64 100,00 63,42
74. Kota Semarang 1,92 9,67 14,18 27,71 46,52 100,00 61,93
75. Kota Pekalongan 2,29 4,32 12,53 30,47 50,39 100,00 62,82
76. Kota Tegal 0,75 5,92 10,25 24,58 58,50 100,00 72,78
Jawa Tengah 1,37 6,15 11,08 25,84 55,56 100,00 70,70

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 67


Tabel 18
Persentase Penduduk Perdesaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang Merokok Tembakau
selama Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Jumlah Batang Rokok
yang Dihisap per Minggu
2020

Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu


Rata-rata
Kabupaten/Kota 1-6 7-14 15-29 30-59 >59 Total Batang
Rokok
batang batang batang batang batang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Cilacap 1,05 5,08 10,59 29,38 53,90 100,00 64,96
02. Kab. Banyumas 1,20 6,12 14,03 26,25 52,40 100,00 61,57
03. Kab. Purbalingga 0,47 5,67 9,06 21,41 63,39 100,00 71,10
04. Kab. Banjarnegara 0,85 3,94 10,91 30,40 53,90 100,00 68,31
05. Kab. Kebumen 2,81 12,76 23,75 27,68 33,00 100,00 48,07

id
06. Kab. Purworejo 3,01 10,30 11,96 35,13 39,60 100,00 55,11

o.
07. Kab. Wonosobo 2,70 8,42 16,10 35,43 37,35 100,00 51,22

g
08. Kab. Magelang 2,38 10,62 14,33 39,71 32,96 100,00 54,16
09. Kab. Boyolali 2,20 3,71 9,59
s.
23,02 61,48 100,00 76,11
bp
10. Kab. Klaten 0,97 5,06 5,02 28,20 60,75 100,00 71,19
11. Kab. Sukoharjo 1,14 0,99 15,21 18,11 64,55 100,00 75,05
g.

12. Kab. Wonogiri 0,44 8,37 9,39 26,08 55,72 100,00 73,91
en

13. Kab. Karanganyar 1,44 5,97 7,83 18,97 65,79 100,00 88,31
14. Kab. Sragen 0,34 3,92 6,14 24,81 64,79 100,00 96,94
at

15. Kab. Grobogan 0,58 1,62 7,42 17,62 72,76 100,00 85,43
//j

16. Kab. Blora 0,48 1,50 7,79 15,17 75,06 100,00 77,18
s:

17. Kab. Rembang 1,37 2,75 7,68 18,53 69,67 100,00 85,94
tp

18. Kab. Pati 0,00 3,23 7,16 18,58 71,03 100,00 91,14
ht

19. Kab. Kudus 0,00 11,36 9,80 11,38 67,46 100,00 76,18
20. Kab. Jepara 0,00 1,75 8,68 17,71 71,86 100,00 82,46
21. Kab. Demak 0,12 2,88 4,09 21,63 71,28 100,00 78,57
22. Kab. Semarang 1,55 8,35 9,80 31,13 49,17 100,00 67,06
23. Kab. Temanggung 1,03 4,01 10,23 35,35 49,38 100,00 62,53
24. Kab. Kendal 0,79 9,13 18,47 21,87 49,74 100,00 61,18
25. Kab. Batang 0,86 5,44 11,21 33,18 49,31 100,00 64,15
26. Kab. Pekalongan 0,95 8,69 12,61 22,58 55,17 100,00 60,98
27. Kab. Pemalang 1,41 6,42 10,30 32,24 49,63 100,00 64,57
28. Kab. Tegal 3,45 4,38 9,47 28,90 53,80 100,00 64,77
29. Kab. Brebes 0,45 3,76 9,82 17,76 68,21 100,00 74,47
71. Kota Magelang - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - -
74. Kota Semarang 0,00 0,61 8,19 21,23 69,97 100,00 73,33
75. Kota Pekalongan 0,00 0,00 4,03 11,07 84,90 100,00 76,76
76. Kota Tegal - - - - - - -
Jawa Tengah 1,22 5,75 10,91 26,20 55,92 100,00 69,35

68 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 19
Persentase Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Berumur 5 Tahun ke Atas
yang Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu
2020

Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu


Rata-rata
Kabupaten/Kota 1-6 7-14 15-29 30-59 >59 Total Batang
Rokok
batang batang batang batang batang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Cilacap 1,06 3,80 10,25 28,10 56,79 100,00 68,82
02. Kab. Banyumas 1,16 7,22 12,69 25,93 53,00 100,00 65,95
03. Kab. Purbalingga 0,97 6,67 10,08 24,27 58,01 100,00 68,90
04. Kab. Banjarnegara 0,85 4,83 10,14 31,49 52,69 100,00 67,98
05. Kab. Kebumen 2,39 11,92 21,96 27,90 35,83 100,00 50,32

id
06. Kab. Purworejo 2,52 8,77 10,33 32,09 46,29 100,00 58,30

o.
07. Kab. Wonosobo 2,76 7,68 15,46 36,71 37,39 100,00 52,21

g
08. Kab. Magelang 2,14 10,05 14,58 36,26 36,97 100,00 55,90
09. Kab. Boyolali 1,51 4,93 8,21
s.23,21 62,14 100,00 79,24
bp
10. Kab. Klaten 1,13 5,22 10,01 26,74 56,90 100,00 70,53
11. Kab. Sukoharjo 1,59 4,39 15,20 27,05 51,77 100,00 72,66
g.

12. Kab. Wonogiri 0,33 8,34 8,94 25,98 56,41 100,00 75,84
en

13. Kab. Karanganyar 1,32 7,63 11,80 21,07 58,18 100,00 78,25
14. Kab. Sragen 0,81 3,31 7,13 24,50 64,25 100,00 90,11
at

15. Kab. Grobogan 0,56 1,84 6,44 16,06 75,10 100,00 85,51
//j

16. Kab. Blora 0,61 2,14 8,85 16,38 72,02 100,00 77,74
s:

17. Kab. Rembang 0,94 2,81 6,99 17,75 71,51 100,00 89,08
tp

18. Kab. Pati 0,25 2,82 8,34 19,71 68,88 100,00 91,39
ht

19. Kab. Kudus 1,42 9,02 9,74 23,00 56,82 100,00 69,32
20. Kab. Jepara 0,69 1,50 6,00 21,00 70,81 100,00 83,42
21. Kab. Demak 0,49 2,42 4,59 20,79 71,71 100,00 81,78
22. Kab. Semarang 2,53 8,22 12,36 29,66 47,23 100,00 64,85
23. Kab. Temanggung 0,88 4,54 10,70 37,87 46,01 100,00 61,46
24. Kab. Kendal 0,79 10,55 14,99 26,41 47,26 100,00 59,43
25. Kab. Batang 1,48 5,72 10,69 30,06 52,05 100,00 67,57
26. Kab. Pekalongan 1,69 6,99 11,04 24,45 55,83 100,00 65,17
27. Kab. Pemalang 1,87 6,32 12,19 29,65 49,97 100,00 63,77
28. Kab. Tegal 1,74 4,83 8,72 27,34 57,37 100,00 67,24
29. Kab. Brebes 0,65 3,75 11,10 16,06 68,44 100,00 79,14
71. Kota Magelang 1,23 7,54 10,67 38,71 41,85 100,00 62,48
72. Kota Surakarta 0,27 11,12 13,92 28,63 46,06 100,00 58,71
73. Kota Salatiga 2,31 5,99 9,72 36,34 45,64 100,00 63,42
74. Kota Semarang 1,91 9,64 14,16 27,68 46,61 100,00 61,98
75. Kota Pekalongan 2,27 4,30 12,50 30,39 50,54 100,00 62,88
76. Kota Tegal 0,75 5,92 10,25 24,58 58,50 100,00 72,78
Jawa Tengah 1,29 5,94 10,99 26,03 55,75 100,00 70,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 69


Tabel 20
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun di Perkotaan
yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Penolong Proses Kelahiran Terakhir
2020
Penolong Proses Kelahiran Terakhir

Kabupaten/Kota Dukun Total


Dokter Dokter Lain- Tidak
Bidan Perawat beranak/
kandungan umum nya Ada
paraji
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kab. Cilacap 42,45 3,37 54,18 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Banyumas 50,39 0,00 46,36 3,25 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Purbalingga 41,91 0,00 58,09 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Banjarnegara 38,74 1,84 59,42 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kebumen 16,79 0,00 83,21 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

id
Kab. Purworejo 34,19 0,00 64,58 1,23 0,00 0,00 0,00 100,00

o.
Kab. Wonosobo 23,38 7,88 68,74 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

g
Kab. Magelang 40,73 0,00 59,27 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Boyolali 58,04 0,00 38,60 3,36
s. 0,00 0,00 0,00 100,00
bp
Kab. Klaten 66,97 3,04 28,40 1,59 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Sukoharjo 52,47 0,77 46,76 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g.

Kab. Wonogiri 50,10 0,00 49,90 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
en

Kab. Karanganyar 69,90 2,68 27,42 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Sragen 39,14 12,73 48,13 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
at

Kab. Grobogan 48,00 2,31 45,16 4,53 0,00 0,00 0,00 100,00
//j

Kab. Blora 50,45 0,00 46,04 3,51 0,00 0,00 0,00 100,00
s:

Kab. Rembang 43,11 0,00 44,98 11,91 0,00 0,00 0,00 100,00
tp

Kab. Pati 35,50 0,00 64,50 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht

Kab. Kudus 60,59 0,92 38,49 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Jepara 38,11 0,00 59,69 2,20 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Demak 54,90 3,86 41,24 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Semarang 35,93 1,88 54,39 4,19 3,61 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 59,42 0,00 40,58 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kendal 62,92 5,16 31,92 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Batang 34,26 0,45 65,29 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 24,96 1,87 71,66 1,51 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Pemalang 47,35 0,00 50,11 2,54 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Tegal 34,54 2,55 59,78 3,13 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Brebes 36,43 2,78 60,79 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Magelang 60,17 0,00 39,83 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Surakarta 75,62 0,00 24,38 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Salatiga 59,90 0,00 34,89 5,21 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Semarang 73,08 2,80 24,12 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 43,58 5,04 49,63 1,75 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal 57,12 1,40 41,48 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 48,55 1,93 48,20 1,22 0,10 0,00 0,00 100,00

70 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 21
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun di Perdesaan
yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Penolong Proses Kelahiran Terakhir
2020
Penolong Proses Kelahiran Terakhir

Kabupaten/Kota Dukun Total


Dokter Dokter Lain- Tidak
Bidan Perawat beranak/
kandungan umum nya Ada
paraji
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 31,23 4,76 61,06 0,00 2,95 0,00 0,00 100,00
02. Kab. Banyumas 43,35 4,53 49,69 2,43 0,00 0,00 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 39,92 0,00 58,53 0,00 1,55 0,00 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 25,06 0,00 73,79 1,15 0,00 0,00 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 19,05 2,69 78,26 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

id
06. Kab. Purworejo 37,14 0,00 57,93 4,93 0,00 0,00 0,00 100,00

o.
07. Kab. Wonosobo 23,60 1,05 75,35 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

g
08. Kab. Magelang 36,59 1,59 61,82 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
09. Kab. Boyolali 44,84 2,71 50,53
s.
0,00 1,92 0,00 0,00 100,00
bp
10. Kab. Klaten 47,77 0,00 52,23 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
11. Kab. Sukoharjo 56,36 0,00 43,64 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g.

12. Kab. Wonogiri 48,87 2,48 47,92 0,73 0,00 0,00 0,00 100,00
en

13. Kab. Karanganyar 46,16 8,61 42,09 3,14 0,00 0,00 0,00 100,00
14. Kab. Sragen 60,18 3,04 36,78 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
at

15. Kab. Grobogan 56,81 1,67 40,56 0,96 0,00 0,00 0,00 100,00
//j

16. Kab. Blora 43,20 0,80 54,50 1,50 0,00 0,00 0,00 100,00
s:

17. Kab. Rembang 37,08 0,00 60,23 2,69 0,00 0,00 0,00 100,00
tp

18. Kab. Pati 34,10 7,59 58,31 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht

19. Kab. Kudus 54,38 8,47 37,15 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 38,14 0,00 61,86 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
21. Kab. Demak 20,03 0,00 79,97 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 55,13 0,00 41,52 3,35 0,00 0,00 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 49,28 1,18 49,54 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 57,19 0,00 42,81 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
25. Kab. Batang 21,23 0,00 77,09 1,68 0,00 0,00 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 36,68 0,44 61,54 0,00 1,34 0,00 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 44,63 0,00 51,39 3,03 0,95 0,00 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 51,58 2,99 45,43 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
29. Kab. Brebes 42,58 2,20 55,22 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
71. Kota Magelang - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - -
74. Kota Semarang 50,16 0,00 49,84 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 65,11 0,00 34,89 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 40,24 2,07 56,44 0,83 0,42 0,00 0,00 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 71


Tabel 22
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun di Perkotaan dan
Perdesaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Penolong Proses Kelahiran Terakhir
2020
Penolong Proses Kelahiran Terakhir

Kabupaten/Kota Dukun Total


Dokter Dokter Lain- Tidak
Bidan Perawat beranak/
kandungan umum nya Ada
paraji
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 35,55 4,23 58,41 0,00 1,81 0,00 0,00 100,00
02. Kab. Banyumas 47,07 2,14 47,93 2,86 0,00 0,00 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 40,68 0,00 58,36 0,00 0,96 0,00 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 30,01 0,67 68,59 0,73 0,00 0,00 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 18,39 1,90 79,71 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

id
06. Kab. Purworejo 36,15 0,00 60,15 3,70 0,00 0,00 0,00 100,00

o.
07. Kab. Wonosobo 23,53 3,19 73,28 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

g
08. Kab. Magelang 38,23 0,96 60,81 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
09. Kab. Boyolali 50,00 1,65 45,87 1,31
s. 1,17 0,00 0,00 100,00
bp
10. Kab. Klaten 60,73 2,05 36,15 1,07 0,00 0,00 0,00 100,00
11. Kab. Sukoharjo 52,85 0,70 46,45 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g.

12. Kab. Wonogiri 49,19 1,82 48,45 0,54 0,00 0,00 0,00 100,00
en

13. Kab. Karanganyar 58,67 5,48 34,36 1,49 0,00 0,00 0,00 100,00
14. Kab. Sragen 51,78 6,91 41,31 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
at

15. Kab. Grobogan 54,86 1,81 41,58 1,75 0,00 0,00 0,00 100,00
//j

16. Kab. Blora 45,15 0,59 52,22 2,04 0,00 0,00 0,00 100,00
s:

17. Kab. Rembang 38,83 0,00 55,81 5,36 0,00 0,00 0,00 100,00
tp

18. Kab. Pati 34,70 4,33 60,97 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht

19. Kab. Kudus 59,63 2,09 38,28 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 38,12 0,00 60,36 1,52 0,00 0,00 0,00 100,00
21. Kab. Demak 35,19 1,68 63,13 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 46,33 0,86 47,42 3,74 1,65 0,00 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 52,14 0,85 47,01 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 60,20 2,71 37,09 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
25. Kab. Batang 26,54 0,18 72,28 1,00 0,00 0,00 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 30,41 1,21 66,95 0,81 0,62 0,00 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 46,08 0,00 50,71 2,77 0,44 0,00 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 39,69 2,69 55,44 2,18 0,00 0,00 0,00 100,00
29. Kab. Brebes 39,49 2,49 58,02 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
71. Kota Magelang 60,17 0,00 39,83 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
72. Kota Surakarta 75,62 0,00 24,38 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
73. Kota Salatiga 59,90 0,00 34,89 5,21 0,00 0,00 0,00 100,00
74. Kota Semarang 72,99 2,79 24,22 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 43,62 5,03 49,60 1,75 0,00 0,00 0,00 100,00
76. Kota Tegal 57,12 1,40 41,48 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 44,47 2,00 52,24 1,03 0,26 0,00 0,00 100,00

72 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 23
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun di Perkotaan
yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Tempat Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir
2020
Tempat Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir
Polin-
Kabupaten/Kota RS Peme- Rumah Puskes- Total
Praktik des/ Lain-
rintah/ RS Bersalin/ mas/ Rumah
Nakes Poskes- nya
Swasta Klinik Pustu
des
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 37,47 9,38 29,95 23,20 0,00 0,00 0,00 100,00
02. Kab. Banyumas 55,97 9,92 29,39 2,86 0,00 1,86 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 54,44 2,59 23,27 19,70 0,00 0,00 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 37,04 4,75 50,59 7,62 0,00 0,00 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 29,90 29,69 40,41 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

id
06. Kab. Purworejo 45,78 0,00 17,77 36,13 0,00 0,32 0,00 100,00

o.
07. Kab. Wonosobo 27,11 9,24 32,83 25,11 0,00 5,71 0,00 100,00

g
08. Kab. Magelang 29,43 39,60 0,00 22,70 2,72 5,55 0,00 100,00
09. Kab. Boyolali 57,37 29,28 4,24 s.9,11 0,00 0,00 0,00 100,00
bp
10. Kab. Klaten 66,27 16,51 4,25 6,76 4,26 0,00 1,95 100,00
g.

11. Kab. Sukoharjo 51,01 26,99 19,53 2,47 0,00 0,00 0,00 100,00
12. Kab. Wonogiri 50,68 26,16 2,56 8,45 1,52 0,00 10,63 100,00
en

13. Kab. Karanganyar 59,05 31,95 6,78 2,22 0,00 0,00 0,00 100,00
at

14. Kab. Sragen 37,69 23,39 1,09 28,80 9,03 0,00 0,00 100,00
//j

15. Kab. Grobogan 50,31 0,00 49,69 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
s:

16. Kab. Blora 53,28 0,00 38,80 7,92 0,00 0,00 0,00 100,00
17. Kab. Rembang 50,56 11,37 29,09 0,00 0,00 8,98 0,00 100,00
tp

18. Kab. Pati 30,86 11,83 45,72 5,97 1,60 4,02 0,00 100,00
ht

19. Kab. Kudus 57,31 19,85 10,14 11,30 0,00 0,56 0,84 100,00
20. Kab. Jepara 30,75 23,97 27,49 17,79 0,00 0,00 0,00 100,00
21. Kab. Demak 51,60 21,97 15,52 10,91 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 36,14 31,07 7,79 20,03 1,36 3,61 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 51,39 0,00 36,74 8,03 1,10 2,74 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 62,43 17,62 19,95 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
25. Kab. Batang 47,29 10,13 25,14 15,84 0,00 1,60 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 38,98 15,54 44,59 0,89 0,00 0,00 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 51,22 5,69 34,49 6,90 0,00 1,70 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 42,62 8,23 42,02 2,77 1,05 0,67 2,64 100,00
29. Kab. Brebes 31,24 13,38 39,37 13,51 0,00 2,50 0,00 100,00
71. Kota Magelang 57,35 32,89 0,00 8,01 0,00 0,00 1,75 100,00
72. Kota Surakarta 89,88 7,57 2,55 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
73. Kota Salatiga 69,07 9,16 2,45 19,32 0,00 0,00 0,00 100,00
74. Kota Semarang 71,73 17,80 6,78 2,99 0,00 0,70 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 47,51 16,86 27,47 3,31 0,97 1,71 2,17 100,00
76. Kota Tegal 59,97 27,84 8,20 3,99 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 49,22 16,38 23,03 9,22 0,60 1,08 0,47 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 73


Tabel 24
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun di Perdesaan
yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota
dan Tempat Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir
2020
Tempat Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir
Polin-
Kabupaten/Kota RS Peme- Rumah Puskes- Total
Praktik des/ Lain-
rintah/ RS Bersalin/ mas/ Rumah
Nakes Poskes- nya
Swasta Klinik Pustu
des
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 32,21 11,95 41,24 4,42 1,29 7,70 1,19 100,00
02. Kab. Banyumas 59,91 1,51 38,58 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 44,63 16,44 17,32 17,14 2,92 1,55 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 26,40 5,20 59,67 8,73 0,00 0,00 0,00 100,00

id
05. Kab. Kebumen 30,53 15,87 34,20 0,05 15,13 4,22 0,00 100,00

o.
06. Kab. Purworejo 44,82 5,27 18,73 26,96 4,22 0,00 0,00 100,00

g
07. Kab. Wonosobo 30,61 8,86 45,19 5,41 9,93 0,00 0,00 100,00
08. Kab. Magelang 39,03 23,05 15,01
s.
17,12 5,79 0,00 0,00 100,00
bp
09. Kab. Boyolali 50,38 13,81 8,71 19,92 5,26 1,92 0,00 100,00
10. Kab. Klaten 60,04 19,92 2,94 0,00 17,10 0,00 0,00 100,00
g.

11. Kab. Sukoharjo 57,78 0,00 31,43 0,15 0,00 10,64 0,00 100,00
en

12. Kab. Wonogiri 43,15 34,99 2,78 7,47 11,27 0,00 0,34 100,00
13. Kab. Karanganyar 39,56 33,32 2,96 15,02 5,73 1,70 1,71 100,00
at

14. Kab. Sragen 45,81 20,36 6,14 12,28 13,09 0,98 1,34 100,00
//j

15. Kab. Grobogan 56,74 7,70 34,07 1,49 0,00 0,00 0,00 100,00
s:

16. Kab. Blora 51,50 6,09 36,18 3,67 1,10 0,00 1,46 100,00
tp

17. Kab. Rembang 34,70 5,62 56,52 0,98 0,00 1,41 0,77 100,00
ht

18. Kab. Pati 43,82 16,27 32,11 5,00 0,00 2,60 0,20 100,00
19. Kab. Kudus 62,85 21,65 15,50 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 39,19 11,32 33,61 13,62 0,00 0,00 2,26 100,00
21. Kab. Demak 20,71 37,21 20,76 21,32 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 54,56 11,33 4,85 18,56 9,56 1,14 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 49,43 0,00 40,21 6,17 4,19 0,00 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 63,94 9,47 22,34 0,00 0,00 4,25 0,00 100,00
25. Kab. Batang 35,43 12,42 33,92 4,34 10,53 3,36 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 44,33 0,00 53,34 0,00 0,00 2,33 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 49,64 9,93 32,72 0,00 0,00 7,71 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 38,96 21,70 34,42 0,00 0,00 4,92 0,00 100,00
29. Kab. Brebes 46,00 13,64 34,91 3,85 0,30 1,30 0,00 100,00
71. Kota Magelang - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - -
74. Kota Semarang 50,16 0,00 0,00 49,84 0,00 0,00 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 71,83 28,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 43,35 13,70 29,43 7,40 3,84 1,96 0,32 100,00

74 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 25
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 tahun di Perkotaan
dan Perdesaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut
Kabupaten/Kota dan Tempat Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir
2020
Tempat Melahirkan Anak Lahir yang Terakhir
Polin-
Kabupaten/Kota RS Peme- Rumah Puskes- Total
Praktik des/ Lain-
rintah/ RS Bersalin/ mas/ Rumah
Nakes Poskes- nya
Swasta Klinik Pustu
des
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Cilacap 34,24 10,96 36,89 11,66 0,79 4,73 0,73 100,00
02. Kab. Banyumas 57,83 5,95 33,72 1,51 0,00 0,99 0,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 48,37 11,16 19,59 18,11 1,81 0,96 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 30,25 5,04 56,38 8,33 0,00 0,00 0,00 100,00

id
05. Kab. Kebumen 30,34 19,90 36,02 0,04 10,71 2,99 0,00 100,00

o.
06. Kab. Purworejo 45,14 3,51 18,41 30,02 2,81 0,11 0,00 100,00

g
07. Kab. Wonosobo 29,52 8,98 41,31 11,59 6,81 1,79 0,00 100,00
08. Kab. Magelang 35,24 29,58 9,09
s.19,32 4,58 2,19 0,00 100,00
bp
09. Kab. Boyolali 53,11 19,86 6,96 15,69 3,21 1,17 0,00 100,00
10. Kab. Klaten 64,24 17,62 3,82 4,56 8,44 0,00 1,32 100,00
g.

11. Kab. Sukoharjo 51,68 24,32 20,71 2,24 0,00 1,05 0,00 100,00
en

12. Kab. Wonogiri 45,16 32,63 2,72 7,74 8,66 0,00 3,09 100,00
at

13. Kab. Karanganyar 49,83 32,60 4,97 8,28 2,71 0,80 0,81 100,00
14. Kab. Sragen 42,57 21,57 4,12 18,88 11,47 0,59 0,80 100,00
//j

15. Kab. Grobogan 55,31 5,99 37,54 1,16 0,00 0,00 0,00 100,00
s:

16. Kab. Blora 51,98 4,44 36,89 4,82 0,81 0,00 1,06 100,00
tp

17. Kab. Rembang 39,29 7,29 48,57 0,70 0,00 3,60 0,55 100,00
ht

18. Kab. Pati 38,26 14,37 37,94 5,42 0,69 3,21 0,11 100,00
19. Kab. Kudus 58,17 20,13 10,97 9,54 0,00 0,48 0,71 100,00
20. Kab. Jepara 33,38 20,03 29,39 16,49 0,00 0,00 0,71 100,00
21. Kab. Demak 34,15 30,58 18,48 16,79 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 46,12 20,37 6,20 19,24 5,80 2,27 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 49,98 0,00 39,24 6,69 3,32 0,77 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 63,14 13,76 21,08 0,00 0,00 2,02 0,00 100,00
25. Kab. Batang 40,26 11,49 30,35 9,02 6,24 2,64 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 41,47 8,32 48,65 0,48 0,00 1,08 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 50,48 7,67 33,66 3,67 0,00 4,52 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 41,51 12,30 39,72 1,94 0,73 1,96 1,84 100,00
29. Kab. Brebes 38,57 13,51 37,15 8,72 0,15 1,90 0,00 100,00
71. Kota Magelang 57,35 32,89 0,00 8,01 0,00 0,00 1,75 100,00
72. Kota Surakarta 89,88 7,57 2,55 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
73. Kota Salatiga 69,07 9,16 2,45 19,32 0,00 0,00 0,00 100,00
74. Kota Semarang 71,64 17,73 6,75 3,18 0,00 0,70 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 47,56 16,88 27,41 3,30 0,97 1,71 2,17 100,00
76. Kota Tegal 59,97 27,84 8,20 3,99 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 46,34 15,07 26,17 8,33 2,18 1,52 0,39 100,00

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 75


Tabel 26
Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat
Tinggal, dan Berat Badan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Ketika Dilahirkan
2020
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
Tidak Tidak Tidak
Ditim- Ditim- Ditim-
Kabupaten/Kota < 2,5 ≥ 2,5 < 2,5 ≥ 2,5 < 2,5 ≥ 2,5
bang/ bang/ bang/
kg kg kg kg kg kg
Tidak Tidak Tidak
Tahu Tahu Tahu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 11,93 88,07 0,00 3,82 96,18 0,00 6,95 93,05 0,00
02. Kab. Banyumas 15,21 84,79 0,00 13,39 86,61 0,00 14,35 85,65 0,00
03. Kab. Purbalingga 5,58 94,42 0,00 7,02 92,98 0,00 6,47 93,53 0,00

id
04. Kab. Banjarnegara 14,93 84,89 0,18 8,91 91,09 0,00 11,08 88,85 0,07

o.
05. Kab. Kebumen 9,92 90,08 0,00 6,65 93,35 0,00 7,60 92,40 0,00

g
06. Kab. Purworejo 2,03 97,97 0,00 11,57 88,43 0,00 8,38 91,62 0,00
07. Kab. Wonosobo 15,00 85,00 0,00 9,67
s.90,33 0,00 11,34 88,66 0,00
bp
08. Kab. Magelang 7,60 92,40 0,00 11,70 88,30 0,00 10,08 89,92 0,00
09. Kab. Boyolali 7,87 92,13 0,00 10,74 89,26 0,00 9,62 90,38 0,00
g.

10. Kab. Klaten 16,53 83,47 0,00 12,92 87,08 0,00 15,36 84,64 0,00
en

11. Kab. Sukoharjo 5,92 94,08 0,00 18,15 81,85 0,00 7,13 92,87 0,00
12. Kab. Wonogiri 10,13 89,87 0,00 6,91 93,09 0,00 7,77 92,23 0,00
at

13. Kab. Karanganyar 5,77 94,23 0,00 6,53 93,47 0,00 6,13 93,87 0,00
//j

14. Kab. Sragen 10,33 89,67 0,00 8,32 91,68 0,00 9,12 90,88 0,00
s:

15. Kab. Grobogan 9,14 90,86 0,00 12,35 87,65 0,00 11,64 88,36 0,00
tp

16. Kab. Blora 15,99 84,01 0,00 9,81 90,19 0,00 11,48 88,52 0,00
17. Kab. Rembang 0,18 99,82 0,00 6,45 92,03 1,52 4,63 94,29 1,08
ht

18. Kab. Pati 1,01 98,99 0,00 4,90 95,10 0,00 3,23 96,77 0,00
19. Kab. Kudus 7,91 92,09 0,00 6,89 93,11 0,00 7,75 92,25 0,00
20. Kab. Jepara 7,45 92,55 0,00 6,74 93,26 0,00 7,23 92,77 0,00
21. Kab. Demak 23,26 72,74 4,00 14,63 85,37 0,00 18,38 79,88 1,74
22. Kab. Semarang 8,36 91,64 0,00 9,47 89,44 1,09 8,96 90,45 0,59
23. Kab. Temanggung 11,71 88,29 0,00 14,67 84,90 0,43 13,84 85,86 0,30
24. Kab. Kendal 14,31 85,69 0,00 13,83 86,17 0,00 14,08 85,92 0,00
25. Kab. Batang 1,39 98,61 0,00 1,47 98,53 0,00 1,44 98,56 0,00
26. Kab. Pekalongan 11,78 88,22 0,00 4,39 95,61 0,00 8,35 91,65 0,00
27. Kab. Pemalang 17,79 82,21 0,00 11,82 88,18 0,00 15,00 85,00 0,00
28. Kab. Tegal 15,72 82,55 1,73 16,87 83,13 0,00 16,07 82,73 1,20
29. Kab. Brebes 8,85 90,24 0,91 16,71 83,29 0,00 12,75 86,79 0,46
71. Kota Magelang 9,95 90,05 0,00 - - - 9,95 90,05 0,00
72. Kota Surakarta 17,59 82,41 0,00 - - - 17,59 82,41 0,00
73. Kota Salatiga 13,53 86,47 0,00 - - - 13,53 86,47 0,00
74. Kota Semarang 10,38 89,62 0,00 0,00 100,00 0,00 10,34 89,66 0,00
75. Kota Pekalongan 13,63 86,37 0,00 15,67 84,33 0,00 13,63 86,37 0,00
76. Kota Tegal 13,28 86,72 0,00 - - - 13,28 86,72 0,00
Jawa Tengah 11,03 88,68 0,29 9,83 90,08 0,09 10,45 89,36 0,19

76 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 27
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang Pernah Diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 100,00 100,00 100,00 95,96 92,34 94,20 97,47 95,64 96,53
02. Kab. Banyumas 100,00 94,28 97,87 92,58 97,29 94,68 96,77 95,82 96,38
03. Kab. Purbalingga 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 100,00 100,00 100,00 98,75 97,71 98,27 99,19 98,57 98,90
05. Kab. Kebumen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
06. Kab. Purworejo 100,00 100,00 100,00 96,77 100,00 98,38 97,76 100,00 98,92
07. Kab. Wonosobo 98,17 95,54 96,91 100,00 100,00 100,00 99,41 98,57 99,00

id
08. Kab. Magelang 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

o.
09. Kab. Boyolali 100,00 87,43 93,19 96,72 100,00 98,08 97,86 94,09 96,10

g
10. Kab. Klaten 100,00 93,30 96,11 100,00 100,00 100,00 100,00 95,61 97,34
11. Kab. Sukoharjo 100,00 96,51 98,39 100,00 s. 100,00 100,00 100,00 97,19 98,58
bp
12. Kab. Wonogiri 95,63 100,00 97,51 94,26 94,16 94,20 94,69 95,51 95,10
13. Kab. Karanganyar 96,77 92,54 94,61 93,40 92,23 92,67 95,37 92,38 93,69
g.

14. Kab. Sragen 100,00 100,00 100,00 100,00 92,25 95,77 100,00 94,26 97,31
en

15. Kab. Grobogan 100,00 80,09 89,79 92,57 100,00 96,28 94,11 95,70 94,91
at

16. Kab. Blora 100,00 100,00 100,00 100,00 93,25 96,63 100,00 95,14 97,57
//j

17. Kab. Rembang 100,00 100,00 100,00 95,26 100,00 97,58 96,66 100,00 98,33
18. Kab. Pati 100,00 100,00 100,00 93,37 91,36 92,17 96,40 94,81 95,49
s:

19. Kab. Kudus 92,53 94,78 93,60 100,00 100,00 100,00 93,56 95,62 94,55
tp

20. Kab. Jepara 95,24 97,49 96,39 100,00 97,34 98,75 96,67 97,45 97,06
ht

21. Kab. Demak 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
22. Kab. Semarang 100,00 100,00 100,00 90,08 98,49 93,71 94,75 99,18 96,63
23. Kab. Temanggung 100,00 100,00 100,00 97,68 96,19 97,00 98,40 97,10 97,84
24. Kab. Kendal 100,00 96,83 98,04 100,00 88,60 93,20 100,00 92,82 95,64
25. Kab. Batang 99,45 94,82 97,75 99,03 100,00 99,58 99,23 98,52 98,88
26. Kab. Pekalongan 96,56 100,00 98,45 93,93 100,00 97,10 95,25 100,00 97,80
27. Kab. Pemalang 98,84 98,23 98,55 100,00 100,00 100,00 99,37 98,98 99,18
28. Kab. Tegal 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
29. Kab. Brebes 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
71. Kota Magelang 100,00 93,58 96,87 - - - 100,00 93,58 96,87
72. Kota Surakarta 100,00 82,92 90,57 - - - 100,00 82,92 90,57
73. Kota Salatiga 90,82 93,86 92,28 - - - 90,82 93,86 92,28
74. Kota Semarang 93,18 98,15 95,49 100,00 100,00 100,00 93,22 98,16 95,52
75. Kota Pekalongan 100,00 91,62 96,55 100,00 78,19 84,33 100,00 91,58 96,52
76. Kota Tegal 97,05 93,83 95,45 - - - 97,05 93,83 95,45
Jawa Tengah 98,33 96,84 97,61 97,29 97,29 97,29 97,82 97,07 97,45
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 77


Tabel 28
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) yang Masih Diberi ASI
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 92,91 94,71 93,89 86,63 90,65 88,55 89,03 92,48 90,78
02. Kab. Banyumas 93,28 82,86 89,54 74,77 84,95 79,44 85,58 83,94 84,92
03. Kab. Purbalingga 81,69 94,31 88,63 88,25 80,53 84,05 86,00 85,33 85,63
04. Kab. Banjarnegara 78,33 77,72 78,04 92,08 95,67 93,71 87,19 88,80 87,94
05. Kab. Kebumen 100,00 78,53 91,63 92,51 81,98 87,85 94,67 81,13 88,87
06. Kab. Purworejo 83,72 77,08 80,01 96,36 89,52 92,88 92,40 85,08 88,55
07. Kab. Wonosobo 88,14 78,54 83,61 78,48 92,15 85,06 81,56 87,92 84,60

id
08. Kab. Magelang 85,04 79,35 82,62 82,82 89,88 86,30 83,75 86,15 84,87

o.
09. Kab. Boyolali 83,98 78,83 81,36 74,18 95,44 83,19 77,67 88,18 82,47

g
10. Kab. Klaten 87,28 78,89 82,55 62,94 100,00 87,60 80,75 86,51 84,19
11. Kab. Sukoharjo 69,91 75,42 72,41 91,29 s.57,83 63,87 70,85 71,87 71,36
bp
12. Kab. Wonogiri 90,92 72,09 82,63 96,32 91,26 93,63 94,62 86,61 90,57
13. Kab. Karanganyar 78,82 92,44 85,60 93,23 81,25 85,83 84,67 86,54 85,71
g.

14. Kab. Sragen 85,48 86,38 85,79 82,26 73,25 77,52 83,72 76,86 80,60
en

15. Kab. Grobogan 100,00 100,00 100,00 92,74 91,39 92,04 94,34 92,94 93,63
at

16. Kab. Blora 87,05 69,90 78,53 84,80 100,00 92,14 85,44 91,16 88,22
//j

17. Kab. Rembang 90,30 99,27 94,99 100,00 97,59 98,79 97,03 98,13 97,59
18. Kab. Pati 91,63 79,95 85,35 91,10 91,34 91,24 91,35 86,55 88,63
s:

19. Kab. Kudus 79,41 75,81 77,68 87,01 100,00 93,73 80,54 79,86 80,21
tp

20. Kab. Jepara 83,41 83,15 83,27 90,46 80,91 86,05 85,60 82,56 84,07
ht

21. Kab. Demak 76,73 92,29 84,19 82,79 87,43 84,83 80,20 89,70 84,55
22. Kab. Semarang 76,58 92,54 83,21 78,23 91,83 84,40 77,41 92,16 83,83
23. Kab. Temanggung 95,58 88,66 93,04 90,01 96,37 92,87 91,77 94,47 92,92
24. Kab. Kendal 89,87 71,99 78,97 73,34 92,96 84,48 81,47 81,74 81,63
25. Kab. Batang 78,24 91,97 83,13 86,39 83,63 84,82 82,54 85,92 84,19
26. Kab. Pekalongan 87,64 74,34 80,21 84,47 92,14 88,59 86,07 82,77 84,26
27. Kab. Pemalang 94,10 87,93 91,13 87,65 89,69 88,57 91,16 88,68 90,00
28. Kab. Tegal 98,25 90,62 94,83 94,58 100,00 97,19 97,21 93,53 95,52
29. Kab. Brebes 95,13 90,31 92,52 88,33 87,63 88,00 91,44 89,02 90,21
71. Kota Magelang 82,44 94,89 88,30 - - - 82,44 94,89 88,30
72. Kota Surakarta 90,03 55,12 72,38 - - - 90,03 55,12 72,38
73. Kota Salatiga 75,86 98,10 86,74 - - - 75,86 98,10 86,74
74. Kota Semarang 72,37 79,07 75,57 100,00 100,00 100,00 72,50 79,21 75,71
75. Kota Pekalongan 81,45 89,75 84,69 53,06 39,86 44,27 81,42 89,60 84,62
76. Kota Tegal 84,85 82,13 83,52 - - - 84,85 82,13 83,52
Jawa Tengah 85,74 83,60 84,71 86,47 89,40 87,93 86,09 86,51 86,30
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

78 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 29
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di Perkotaan yang pernah
diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan)
2020
Lama Pemberian ASI Rata-rata
Lama
Kabupaten/Kota Total
0-5 6-11 12-17 18-23 Pemberian
ASI (Bulan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Kab. Cilacap 27,55 36,70 19,43 16,32 100,00 9,92
02. Kab. Banyumas 32,53 29,88 17,31 20,28 100,00 9,69
03. Kab. Purbalingga 40,75 32,07 2,91 24,27 100,00 9,43
04. Kab. Banjarnegara 35,52 18,33 20,69 25,46 100,00 10,15
05. Kab. Kebumen 15,86 35,77 26,51 21,86 100,00 11,78
06. Kab. Purworejo 18,51 35,84 45,65 0,00 100,00 10,11

id
07. Kab. Wonosobo 28,39 21,39 24,83 25,39 100,00 11,56

o.
08. Kab. Magelang 30,14 30,00 22,72 17,14 100,00 10,13

g
09. Kab. Boyolali 22,66 33,89 22,80 20,65 100,00 10,34
10. Kab. Klaten 24,65 22,94 37,67 s.14,74 100,00 10,66
bp
11. Kab. Sukoharjo 32,96 27,91 26,38 12,75 100,00 9,14
12. Kab. Wonogiri 37,72 27,85
g.

15,83 18,60 100,00 9,07


13. Kab. Karanganyar 19,90 49,84 21,87 8,39 100,00 9,14
en

14. Kab. Sragen 22,29 20,06 28,34 29,31 100,00 11,47


at

15. Kab. Grobogan 34,57 17,36 29,72 18,35 100,00 9,91


//j

16. Kab. Blora 37,64 1,84 25,30 35,22 100,00 11,66


s:

17. Kab. Rembang 37,12 41,16 15,33 6,39 100,00 8,27


tp

18. Kab. Pati 27,97 31,56 15,04 25,43 100,00 10,76


19. Kab. Kudus 32,19 25,43 22,23 20,15 100,00 10,37
ht

20. Kab. Jepara 28,58 27,98 32,86 10,58 100,00 9,65


21. Kab. Demak 26,80 39,75 23,09 10,36 100,00 9,27
22. Kab. Semarang 31,25 25,13 26,50 17,12 100,00 10,71
23. Kab. Temanggung 30,04 31,52 15,30 23,14 100,00 10,70
24. Kab. Kendal 33,26 25,44 12,97 28,33 100,00 9,96
25. Kab. Batang 25,82 28,65 26,35 19,18 100,00 10,57
26. Kab. Pekalongan 23,90 29,70 23,54 22,86 100,00 11,26
27. Kab. Pemalang 30,86 22,65 27,76 18,73 100,00 10,20
28. Kab. Tegal 30,57 28,43 35,96 5,04 100,00 9,40
29. Kab. Brebes 20,35 32,31 22,30 25,04 100,00 11,45
71. Kota Magelang 20,05 37,35 22,43 20,17 100,00 10,97
72. Kota Surakarta 32,66 40,07 13,96 13,31 100,00 8,28
73. Kota Salatiga 33,75 44,07 15,43 6,75 100,00 8,21
74. Kota Semarang 35,51 27,31 18,47 18,71 100,00 9,44
75. Kota Pekalongan 25,46 33,31 23,98 17,25 100,00 10,42
76. Kota Tegal 25,64 28,44 31,01 14,91 100,00 10,08

Jawa Tengah 29,20 29,53 23,63 17,64 100,00 10,06

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 79


Tabel 30
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di Perdesaan yang pernah
diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan)
2020

Lama Pemberian ASI Rata-rata


Lama
Kabupaten/Kota
0-5 6-11 12-17 18-23 Total Pemberian
ASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Kab. Cilacap 25,33 36,04 23,84 14,79 100,00 9,96
02. Kab. Banyumas 28,70 38,87 7,66 24,77 100,00 9,78
03. Kab. Purbalingga 26,33 43,81 12,59 17,27 100,00 10,04
04. Kab. Banjarnegara 17,46 31,06 24,16 27,32 100,00 12,19
05. Kab. Kebumen 38,44 33,53 13,43 14,60 100,00 8,18
06. Kab. Purworejo 12,85 41,59 29,48 16,08 100,00 11,45

id
07. Kab. Wonosobo 28,73 23,97 22,09 25,21 100,00 11,31

o.
08. Kab. Magelang 28,76 34,87 23,11 13,26 100,00 9,59

g
09. Kab. Boyolali 32,66 34,21 19,61 13,52 100,00 9,32
10. Kab. Klaten 22,07 43,77 34,16 s. 0,00 100,00 9,22
bp
11. Kab. Sukoharjo 44,81 29,88 16,49 8,82 100,00 7,53
g.

12. Kab. Wonogiri 30,54 38,61 20,14 10,71 100,00 8,84


en

13. Kab. Karanganyar 28,46 24,27 24,96 22,31 100,00 10,62


14. Kab. Sragen 9,78 32,44 33,85 23,93 100,00 12,91
at

15. Kab. Grobogan 23,44 35,66 21,27 19,63 100,00 10,62


//j

16. Kab. Blora 37,49 25,44 14,42 22,65 100,00 9,78


s:

17. Kab. Rembang 13,25 32,96 37,35 16,44 100,00 12,03


tp

18. Kab. Pati 34,46 17,17 21,95 26,42 100,00 11,03


ht

19. Kab. Kudus 21,47 44,65 20,18 13,70 100,00 10,14


20. Kab. Jepara 28,13 38,35 6,60 26,92 100,00 10,76
21. Kab. Demak 25,98 21,61 28,85 23,56 100,00 11,50
22. Kab. Semarang 32,14 30,95 19,05 17,86 100,00 9,95
23. Kab. Temanggung 30,09 33,76 16,59 19,56 100,00 9,45
24. Kab. Kendal 39,10 11,64 30,31 18,95 100,00 9,99
25. Kab. Batang 29,80 30,21 11,79 28,20 100,00 10,69
26. Kab. Pekalongan 20,32 34,35 20,25 25,08 100,00 11,41
27. Kab. Pemalang 33,41 23,39 27,87 15,33 100,00 10,07
28. Kab. Tegal 14,81 20,87 32,95 31,37 100,00 12,91
29. Kab. Brebes 25,41 21,35 35,65 17,59 100,00 10,93
71. Kota Magelang - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - -
74. Kota Semarang 21,95 18,24 6,65 53,16 100,00 13,58
75. Kota Pekalongan 57,78 18,57 23,65 0,00 100,00 8,48
76. Kota Tegal - - - - - -

Jawa Tengah 27,02 31,09 22,42 19,47 100,00 10,43

80 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 31
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di Perkotaan dan Perdesaan
yang pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan Lama Pemberian ASI (Bulan)
2020

Lama Pemberian ASI Rata-rata


Lama
Kabupaten/Kota
0-5 6-11 12-17 18-23 Total Pemberian
ASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Kab. Cilacap 26,26 36,32 22,00 15,42 100,00 9,95
02. Kab. Banyumas 30,77 34,00 12,89 22,34 100,00 9,73
03. Kab. Purbalingga 31,32 39,75 9,24 19,69 100,00 9,83
04. Kab. Banjarnegara 24,11 26,37 22,88 26,64 100,00 11,44
05. Kab. Kebumen 32,34 34,14 16,96 16,56 100,00 9,15
06. Kab. Purworejo 14,75 39,66 34,92 10,67 100,00 11,00

id
07. Kab. Wonosobo 28,62 23,16 22,95 25,27 100,00 11,39

o.
08. Kab. Magelang 29,30 32,98 22,96 14,76 100,00 9,80

g
09. Kab. Boyolali 28,73 34,08 20,87 16,32 100,00 9,72
10. Kab. Klaten 23,81 29,68 36,54 s. 9,97 100,00 10,19
bp
11. Kab. Sukoharjo 34,42 28,15 25,16 12,27 100,00 8,94
g.

12. Kab. Wonogiri 32,54 35,62 18,94 12,90 100,00 8,90


en

13. Kab. Karanganyar 23,95 37,73 23,34 14,98 100,00 9,84


14. Kab. Sragen 14,45 27,82 31,80 25,93 100,00 12,37
at

15. Kab. Grobogan 25,66 32,01 22,96 19,37 100,00 10,47


//j

16. Kab. Blora 37,53 18,65 17,55 26,27 100,00 10,32


s:

17. Kab. Rembang 20,77 35,55 30,41 13,27 100,00 10,85


tp

18. Kab. Pati 31,58 23,56 18,88 25,98 100,00 10,91


ht

19. Kab. Kudus 30,51 28,45 21,91 19,13 100,00 10,33


20. Kab. Jepara 28,44 30,97 25,30 15,29 100,00 9,97
21. Kab. Demak 26,34 29,69 26,28 17,69 100,00 10,51
22. Kab. Semarang 31,71 28,15 22,63 17,51 100,00 10,31
23. Kab. Temanggung 30,07 33,12 16,22 20,59 100,00 9,81
24. Kab. Kendal 36,08 18,78 21,34 23,80 100,00 9,98
25. Kab. Batang 28,31 29,62 17,26 24,81 100,00 10,64
26. Kab. Pekalongan 22,17 31,95 21,95 23,93 100,00 11,33
27. Kab. Pemalang 31,99 22,97 27,81 17,23 100,00 10,14
28. Kab. Tegal 25,92 26,20 35,07 12,81 100,00 10,44
29. Kab. Brebes 22,93 26,71 29,13 21,23 100,00 11,18
71. Kota Magelang 20,05 37,35 22,43 20,17 100,00 10,97
72. Kota Surakarta 32,66 40,07 13,96 13,31 100,00 8,28
73. Kota Salatiga 33,75 44,07 15,43 6,75 100,00 8,21
74. Kota Semarang 35,43 27,26 18,40 18,91 100,00 9,46
75. Kota Pekalongan 25,51 33,29 23,98 17,22 100,00 10,42
76. Kota Tegal 25,64 28,44 31,01 14,91 100,00 10,08

Jawa Tengah 28,12 30,30 23,04 18,54 100,00 10,25

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 81


Tabel 32
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang Pernah Mendapat
Imunisasi menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal,
dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 100,00 100,00 100,00 96,60 100,00 98,27 97,96 100,00 98,95
02. Kab. Banyumas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
03. Kab. Purbalingga 98,50 96,88 97,72 99,05 100,00 99,52 98,85 98,89 98,87
04. Kab. Banjarnegara 92,42 100,00 96,06 95,41 100,00 97,69 94,53 100,00 97,22
05. Kab. Kebumen 100,00 100,00 100,00 98,54 99,24 98,88 99,01 99,48 99,24
06. Kab. Purworejo 90,89 94,35 92,55 100,00 90,77 95,46 96,87 91,96 94,48

id
07. Kab. Wonosobo 100,00 100,00 100,00 98,87 100,00 99,43 99,20 100,00 99,59

o.
08. Kab. Magelang 100,00 97,41 98,76 99,15 100,00 99,57 99,44 99,16 99,30

g
09. Kab. Boyolali 98,16 100,00 99,03 94,88 96,33 95,59 96,16 97,69 96,90
10. Kab. Klaten 97,70 97,23 97,48 100,00 s.
100,00 100,00 98,20 98,03 98,11
bp
11. Kab. Sukoharjo 95,61 95,47 95,54 100,00 100,00 100,00 96,15 96,23 96,19
g.

12. Kab. Wonogiri 95,15 95,96 95,54 98,82 100,00 99,40 97,86 98,99 98,42
13. Kab. Karanganyar 100,00 98,22 99,16 97,08 97,11 97,09 98,77 97,72 98,26
en

14. Kab. Sragen 100,00 95,05 97,66 95,63 99,17 97,37 97,30 97,66 97,48
at

15. Kab. Grobogan 100,00 90,76 95,70 100,00 100,00 100,00 100,00 98,11 99,08
//j

16. Kab. Blora 97,39 100,00 98,63 98,69 100,00 99,33 98,31 100,00 99,13
s:

17. Kab. Rembang 90,81 93,75 92,26 99,06 97,49 98,29 96,24 96,21 96,22
18. Kab. Pati 100,00 100,00 100,00 98,34 100,00 99,16 99,00 100,00 99,49
tp

19. Kab. Kudus 98,06 97,63 97,85 100,00 100,00 100,00 98,29 98,00 98,15
ht

20. Kab. Jepara 95,85 98,22 96,98 98,93 91,69 95,22 96,86 95,87 96,38
21. Kab. Demak 100,00 99,97 99,99 100,00 89,81 94,96 100,00 94,05 97,10
22. Kab. Semarang 98,96 98,04 98,52 100,00 100,00 100,00 99,52 99,13 99,33
23. Kab. Temanggung 100,00 100,00 100,00 99,61 98,32 98,98 99,73 98,81 99,28
24. Kab. Kendal 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
25. Kab. Batang 99,53 96,84 98,25 97,61 95,80 96,71 98,51 96,26 97,42
26. Kab. Pekalongan 96,78 97,10 96,93 99,20 98,77 98,98 97,76 97,84 97,80
27. Kab. Pemalang 97,94 100,00 98,92 96,97 98,75 97,87 97,53 99,43 98,46
28. Kab. Tegal 97,42 97,48 97,45 100,00 98,05 99,01 98,26 97,68 97,98
29. Kab. Brebes 92,85 94,82 93,80 87,38 99,28 93,29 90,08 97,16 93,54
71. Kota Magelang 99,17 100,00 99,58 - - - 99,17 100,00 99,58
72. Kota Surakarta 100,00 98,46 99,25 - - - 100,00 98,46 99,25
73. Kota Salatiga 100,00 100,00 100,00 - - - 100,00 100,00 100,00
74. Kota Semarang 99,54 100,00 99,76 100,00 100,00 100,00 99,54 100,00 99,76
75. Kota Pekalongan 97,01 91,78 94,46 100,00 100,00 100,00 97,02 91,79 94,47
76. Kota Tegal 95,89 97,90 96,87 - - - 95,89 97,90 96,87
Jawa Tengah 98,03 98,06 98,04 97,87 98,45 98,16 97,95 98,26 98,10
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

82 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 33
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) di Perkotaan yang Pernah
Mendapat Imunisasi menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi
2020

Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 95,91 89,94 94,46 68,88 92,61
02. Kab. Banyumas 96,73 93,94 97,88 75,53 98,89
03. Kab. Purbalingga 95,08 92,34 96,05 74,65 92,91
04. Kab. Banjarnegara 90,94 86,07 90,23 69,67 90,35
05. Kab. Kebumen 97,23 97,66 98,90 89,40 98,90
06. Kab. Purworejo 88,71 87,52 87,52 81,81 91,36

id
07. Kab. Wonosobo 100,00 95,97 98,78 76,71 100,00
08. Kab. Magelang 96,33 91,40 96,90 70,98 97,90

o.
09. Kab. Boyolali 95,42 93,95 96,31 73,85 98,54

g
10. Kab. Klaten 96,97 92,29 96,41 81,78 94,82
11. Kab. Sukoharjo 90,17 84,37 s. 87,74 71,92 87,46
bp
12. Kab. Wonogiri 88,22 81,66 88,49 58,77 89,02
g.

13. Kab. Karanganyar 94,08 94,08 94,08 73,25 95,10


en

14. Kab. Sragen 89,70 87,89 87,89 72,92 89,82


15. Kab. Grobogan 95,02 83,57 86,25 73,39 89,14
at

16. Kab. Blora 97,28 93,96 96,05 72,96 97,40


//j

17. Kab. Rembang 86,99 81,74 90,83 68,25 89,41


s:

18. Kab. Pati 99,08 95,93 99,08 74,99 98,71


tp

19. Kab. Kudus 94,24 90,58 93,04 65,07 88,30


20. Kab. Jepara 90,62 87,64 91,75 66,10 92,89
ht

21. Kab. Demak 95,59 91,22 95,99 75,01 95,71


22. Kab. Semarang 94,42 95,10 95,66 72,72 97,63
23. Kab. Temanggung 97,63 95,08 97,08 74,07 97,35
24. Kab. Kendal 91,66 84,74 90,82 73,20 96,21
25. Kab. Batang 94,57 94,17 97,29 75,05 93,70
26. Kab. Pekalongan 93,72 84,60 94,11 61,74 88,09
27. Kab. Pemalang 93,12 87,36 91,82 66,21 92,71
28. Kab. Tegal 95,23 89,28 91,91 74,90 93,21
29. Kab. Brebes 88,37 83,59 86,85 58,97 82,51
71. Kota Magelang 96,92 95,15 95,14 77,80 99,58
72. Kota Surakarta 98,75 93,73 97,43 74,94 97,33
73. Kota Salatiga 96,60 92,82 96,60 76,92 97,95
74. Kota Semarang 98,19 95,40 97,65 73,43 94,81
75. Kota Pekalongan 89,64 82,17 89,90 63,29 86,58
76. Kota Tegal 93,16 89,39 93,39 76,16 94,53
Jawa Tengah 94,42 90,33 93,88 71,84 93,37

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 83


Tabel 34
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) di Perdesaan yang Pernah
Mendapat Imunisasi menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi
2020

Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 93,01 90,85 92,50 69,56 92,57
02. Kab. Banyumas 96,68 95,94 98,38 77,06 96,50
03. Kab. Purbalingga 97,66 93,68 98,99 80,97 96,21
04. Kab. Banjarnegara 93,96 92,48 95,15 79,58 93,83
05. Kab. Kebumen 95,42 90,60 93,56 69,13 95,26
06. Kab. Purworejo 93,43 92,71 92,71 81,97 94,74

id
07. Kab. Wonosobo 93,92 93,68 92,80 77,24 96,39
08. Kab. Magelang 98,61 91,26 95,39 81,10 95,71

o.
09. Kab. Boyolali 92,43 90,75 91,49 66,83 89,64

g
10. Kab. Klaten 91,69 91,69 91,69 87,78 100,00
11. Kab. Sukoharjo 100,00 94,61 s.
100,00 84,19 100,00
bp
12. Kab. Wonogiri 97,36 89,38 95,82 69,27 93,47
g.

13. Kab. Karanganyar 93,08 93,08 93,08 81,57 95,98


en

14. Kab. Sragen 93,57 93,35 94,43 78,30 95,54


15. Kab. Grobogan 98,92 96,14 95,72 80,76 96,85
at

16. Kab. Blora 93,70 88,06 92,48 68,83 93,61


//j

17. Kab. Rembang 95,92 94,10 98,29 78,67 96,85


s:

18. Kab. Pati 94,03 92,93 94,88 77,64 98,28


tp

19. Kab. Kudus 90,38 97,13 95,19 65,61 99,88


20. Kab. Jepara 91,28 78,80 86,26 68,43 78,52
ht

21. Kab. Demak 89,48 85,40 85,63 79,96 88,87


22. Kab. Semarang 92,13 91,76 94,32 75,50 98,25
23. Kab. Temanggung 96,91 93,14 96,44 67,78 94,73
24. Kab. Kendal 94,14 90,46 93,30 74,11 92,79
25. Kab. Batang 93,18 90,15 91,71 66,24 92,84
26. Kab. Pekalongan 95,82 86,76 94,86 69,50 90,82
27. Kab. Pemalang 86,44 78,35 84,21 68,63 88,29
28. Kab. Tegal 95,77 95,95 99,01 83,78 94,03
29. Kab. Brebes 88,40 81,66 83,61 70,20 85,67
71. Kota Magelang - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - -
74. Kota Semarang 86,67 86,67 86,67 74,74 98,37
75. Kota Pekalongan 93,89 88,06 88,06 45,92 89,39
76. Kota Tegal - - - - -
Jawa Tengah 94,07 90,54 93,14 74,96 93,54

84 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 35
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) di Perkotaan dan Perdesaan
yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Imunisasi
2020

Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 94,15 90,50 93,27 69,30 92,58
02. Kab. Banyumas 96,71 94,79 98,09 76,18 97,88
03. Kab. Purbalingga 96,73 93,20 97,92 78,68 95,01
04. Kab. Banjarnegara 93,09 90,63 93,73 76,72 92,83
05. Kab. Kebumen 96,00 92,85 95,26 75,60 96,42
06. Kab. Purworejo 91,84 90,96 90,96 81,91 93,60

id
07. Kab. Wonosobo 95,65 94,33 94,50 77,09 97,42
08. Kab. Magelang 97,86 91,31 95,89 77,75 96,43

o.
09. Kab. Boyolali 93,57 91,97 93,33 69,51 93,03

g
10. Kab. Klaten 95,64 92,14 95,21 83,29 96,13
11. Kab. Sukoharjo 91,59 85,85 s. 89,51 73,69 89,26
bp
12. Kab. Wonogiri 95,03 87,41 93,95 66,59 92,33
g.

13. Kab. Karanganyar 93,65 93,65 93,65 76,87 95,48


en

14. Kab. Sragen 92,12 91,30 91,98 76,28 93,40


15. Kab. Grobogan 98,09 93,45 93,70 79,19 95,21
at

16. Kab. Blora 94,73 89,75 93,51 70,02 94,70


//j

17. Kab. Rembang 92,86 89,86 95,73 75,10 94,29


s:

18. Kab. Pati 96,00 94,09 96,52 76,61 98,44


tp

19. Kab. Kudus 93,70 91,48 93,34 65,14 89,90


20. Kab. Jepara 90,85 84,60 89,86 66,90 87,95
ht

21. Kab. Demak 92,08 87,88 90,04 77,86 91,78


22. Kab. Semarang 93,17 93,28 94,93 74,24 97,97
23. Kab. Temanggung 97,12 93,72 96,63 69,67 95,52
24. Kab. Kendal 92,81 87,40 91,97 73,62 94,62
25. Kab. Batang 93,82 91,99 94,27 70,28 93,24
26. Kab. Pekalongan 94,61 85,52 94,42 65,02 89,25
27. Kab. Pemalang 90,19 83,40 88,47 67,27 90,76
28. Kab. Tegal 95,41 91,56 94,33 77,93 93,49
29. Kab. Brebes 88,39 82,60 85,18 64,76 84,14
71. Kota Magelang 96,92 95,15 95,14 77,80 99,58
72. Kota Surakarta 98,75 93,73 97,43 74,94 97,33
73. Kota Salatiga 96,60 92,82 96,60 76,92 97,95
74. Kota Semarang 98,15 95,37 97,62 73,43 94,83
75. Kota Pekalongan 89,65 82,19 89,90 63,25 86,59
76. Kota Tegal 93,16 89,39 93,39 76,16 94,53
Jawa Tengah 94,25 90,43 93,52 73,36 93,45

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 85


Tabel 36
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang Sudah Mendapatkan
Imunisasi Lengkap menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal,
dan Jenis Kelamin
2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Kabupaten/Kota
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
01. Kab. Cilacap 59,99 58,44 59,26 54,97 54,49 54,74 56,98 56,00 56,51
02. Kab. Banyumas 65,21 64,35 64,80 78,03 69,84 73,93 70,47 66,76 68,67
03. Kab. Purbalingga 78,27 63,78 71,36 64,57 76,56 70,50 69,65 72,03 70,81
04. Kab. Banjarnegara 54,88 85,66 69,67 65,28 68,11 66,69 62,21 73,04 67,55
05. Kab. Kebumen 93,04 76,10 84,98 54,06 65,96 59,88 66,72 69,13 67,89

id
06. Kab. Purworejo 68,36 78,43 73,18 84,92 77,11 81,08 79,24 77,55 78,41
07. Kab. Wonosobo 69,39 73,05 71,14 68,51 73,22 70,85 68,76 73,17 70,93

o.
08. Kab. Magelang 48,81 82,60 64,93 71,46 70,28 70,88 63,78 74,26 68,91

g
09. Kab. Boyolali 69,48 73,97 71,61 56,26 59,56 57,89 61,41 64,92 63,11
10. Kab. Klaten 73,92 68,82 71,50 100,00 s.
74,75 85,63 79,59 70,53 75,07
bp
11. Kab. Sukoharjo 58,92 64,44 61,55 80,88 72,90 76,36 61,60 65,86 63,68
g.

12. Kab. Wonogiri 57,59 52,36 55,08 51,60 49,72 50,67 53,16 50,38 51,80
13. Kab. Karanganyar 65,62 58,94 62,45 75,42 73,72 74,56 69,75 65,58 67,72
en

14. Kab. Sragen 65,65 64,04 64,89 75,86 58,26 67,23 71,95 60,38 66,35
at

15. Kab. Grobogan 58,71 48,14 53,79 71,04 64,26 67,71 68,31 60,96 64,74
//j

16. Kab. Blora 74,56 67,28 71,10 66,55 57,42 62,10 68,89 60,20 64,68
s:

17. Kab. Rembang 66,84 65,76 66,31 74,57 70,30 72,48 71,93 68,74 70,36
18. Kab. Pati 68,85 70,31 69,54 74,17 64,49 69,39 72,05 66,69 69,44
tp

19. Kab. Kudus 55,21 62,41 58,62 59,20 62,43 60,98 55,69 62,41 58,94
ht

20. Kab. Jepara 53,61 40,43 47,33 49,97 51,67 50,84 52,42 44,48 48,54
21. Kab. Demak 60,50 58,55 59,57 74,93 62,73 68,90 68,67 60,99 64,93
22. Kab. Semarang 71,25 62,86 67,27 70,96 66,84 68,92 71,10 65,08 68,17
23. Kab. Temanggung 70,62 72,46 71,50 64,27 62,37 63,34 66,23 65,33 65,79
24. Kab. Kendal 69,53 62,79 66,32 66,63 67,24 66,94 68,22 64,92 66,61
25. Kab. Batang 59,51 65,27 62,24 62,29 51,81 57,09 60,98 57,83 59,45
26. Kab. Pekalongan 51,53 49,57 50,62 61,23 66,35 63,84 55,45 57,04 56,22
27. Kab. Pemalang 55,95 52,76 54,43 49,68 50,29 49,99 53,29 51,63 52,48
28. Kab. Tegal 67,70 63,01 65,48 72,43 75,57 74,03 69,24 67,50 68,40
29. Kab. Brebes 46,37 48,05 47,17 52,00 55,86 53,92 49,22 52,15 50,65
71. Kota Magelang 67,88 70,53 69,18 - - - 67,88 70,53 69,18
72. Kota Surakarta 67,70 69,96 68,81 - - - 67,70 69,96 68,81
73. Kota Salatiga 72,51 77,42 74,89 - - - 72,51 77,42 74,89
74. Kota Semarang 65,25 61,49 63,49 100,00 60,11 74,74 65,34 61,48 63,52
75. Kota Pekalongan 44,23 51,97 48,01 61,81 21,91 45,92 44,28 51,92 48,01
76. Kota Tegal 67,10 78,40 72,58 - - - 67,10 78,40 72,58
Jawa Tengah 62,95 62,16 62,57 65,73 63,87 64,81 64,27 63,01 63,66
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan

86 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 37
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Minum Bersih
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

01. Kab. Cilacap 78,85 76,48 77,38


02. Kab. Banyumas 78,94 73,68 76,67
03. Kab. Purbalingga 82,21 70,61 74,76
04. Kab. Banjarnegara 67,08 75,66 73,21
05. Kab. Kebumen 85,37 55,26 64,50
06. Kab. Purworejo 81,33 67,30 71,89

id
07. Kab. Wonosobo 93,50 93,78 93,70
08. Kab. Magelang 87,12 75,76 79,35

o.
09. Kab. Boyolali 76,46 72,92 74,26

g
10. Kab. Klaten 65,95
s. 59,84 64,40
bp
11. Kab. Sukoharjo 80,39 86,29 81,29
12. Kab. Wonogiri 87,82 87,16 87,33
g.

13. Kab. Karanganyar 89,20 84,94 87,37


en

14. Kab. Sragen 89,47 91,90 91,01


15. Kab. Grobogan 97,18 88,62 90,34
at

16. Kab. Blora 95,74 88,85 90,75


//j

17. Kab. Rembang 78,93 89,15 85,66


s:

18. Kab. Pati 72,22 89,17 82,60


tp

19. Kab. Kudus 82,96 79,99 82,50


ht

20. Kab. Jepara 76,52 69,16 73,89


21. Kab. Demak 91,65 84,69 87,61
22. Kab. Semarang 85,00 86,87 86,01
23. Kab. Temanggung 79,48 81,52 80,91
24. Kab. Kendal 88,47 83,18 85,91
25. Kab. Batang 76,93 74,26 75,47
26. Kab. Pekalongan 69,30 78,21 73,19
27. Kab. Pemalang 82,25 64,60 74,54
28. Kab. Tegal 76,76 71,10 74,87
29. Kab. Brebes 78,75 73,21 75,85
71. Kota Magelang 93,33 - 93,33
72. Kota Surakarta 86,15 - 86,15
73. Kota Salatiga 91,96 - 91,96
74. Kota Semarang 95,09 94,50 95,09
75. Kota Pekalongan 77,30 79,11 77,30
76. Kota Tegal 99,84 - 99,84

Jawa Tengah 82,67 78,56 80,64

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 87


Tabel 38
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Air Minum Layak
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Cilacap 97,19 90,46 93,02
02. Kab. Banyumas 96,51 87,93 92,80
03. Kab. Purbalingga 97,68 92,74 94,51
04. Kab. Banjarnegara 85,84 85,43 85,54
05. Kab. Kebumen 96,60 84,41 88,16
06. Kab. Purworejo 95,11 82,78 86,82
07. Kab. Wonosobo 97,57 97,80 97,74

id
08. Kab. Magelang 97,73 87,18 90,51

o.
09. Kab. Boyolali 98,47 93,02 95,08

g
10. Kab. Klaten 97,08 100,00 97,83
11. Kab. Sukoharjo 99,25
s.99,40 99,27
bp
12. Kab. Wonogiri 98,78 96,17 96,84
13. Kab. Karanganyar 98,29 98,85 98,53
g.

14. Kab. Sragen 98,91 97,72 98,15


en

15. Kab. Grobogan 76,85 82,79 81,60


16. Kab. Blora 96,14 90,98 92,41
at

17. Kab. Rembang 98,62 95,51 96,57


//j

18. Kab. Pati 96,11 94,24 94,97


s:

19. Kab. Kudus 98,85 95,42 98,32


tp

20. Kab. Jepara 87,17 77,19 83,61


ht

21. Kab. Demak 95,50 96,87 96,30


22. Kab. Semarang 98,41 98,07 98,22
23. Kab. Temanggung 96,74 91,12 92,81
24. Kab. Kendal 98,66 92,71 95,78
25. Kab. Batang 99,29 97,10 98,09
26. Kab. Pekalongan 98,77 95,04 97,14
27. Kab. Pemalang 96,40 88,28 92,85
28. Kab. Tegal 98,12 94,19 96,80
29. Kab. Brebes 97,50 89,21 93,17
71. Kota Magelang 100,00 - 100,00
72. Kota Surakarta 99,40 - 99,40
73. Kota Salatiga 99,12 - 99,12
74. Kota Semarang 98,90 100,00 98,90
75. Kota Pekalongan 99,90 100,00 99,90
76. Kota Tegal 99,89 - 99,89
Jawa Tengah 96,93 91,12 94,07

88 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 39
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Sanitasi Layak
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Cilacap 90,17 75,12 80,85
02. Kab. Banyumas 76,96 72,98 75,24
03. Kab. Purbalingga 82,56 80,51 81,24
04. Kab. Banjarnegara 37,07 49,92 46,25
05. Kab. Kebumen 95,39 90,43 91,95
06. Kab. Purworejo 95,88 77,91 83,79
07. Kab. Wonosobo 19,02 59,58 48,18

id
08. Kab. Magelang 84,35 73,48 76,91

o.
09. Kab. Boyolali 90,11 94,20 92,65

g
10. Kab. Klaten 92,90 99,89 94,68
11. Kab. Sukoharjo 96,98 s. 94,79 96,64
bp
12. Kab. Wonogiri 92,00 95,32 94,47
g.

13. Kab. Karanganyar 96,86 96,50 96,70


en

14. Kab. Sragen 97,02 91,13 93,27


15. Kab. Grobogan 90,89 86,51 87,39
at

16. Kab. Blora 94,74 84,70 87,46


//j

17. Kab. Rembang 90,05 94,04 92,68


s:

18. Kab. Pati 90,78 93,05 92,17


tp

19. Kab. Kudus 93,18 84,31 91,81


ht

20. Kab. Jepara 53,72 81,63 63,67


21. Kab. Demak 95,81 88,45 91,54
22. Kab. Semarang 82,12 95,78 89,53
23. Kab. Temanggung 58,65 73,43 68,99
24. Kab. Kendal 86,49 84,18 85,37
25. Kab. Batang 57,75 76,35 67,91
26. Kab. Pekalongan 81,27 71,17 76,85
27. Kab. Pemalang 77,91 77,30 77,64
28. Kab. Tegal 80,69 83,16 81,52
29. Kab. Brebes 77,67 70,28 73,81
71. Kota Magelang 85,87 - 85,87
72. Kota Surakarta 90,03 - 90,03
73. Kota Salatiga 94,61 - 94,61
74. Kota Semarang 93,96 92,16 93,96
75. Kota Pekalongan 88,47 93,45 88,49
76. Kota Tegal 91,19 - 91,19

Jawa Tengah 84,58 81,88 83,24

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 89


Tabel 40
Persentase Rumah Tangga yang yang Menempati Rumah Layak Huni
menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat Tinggal
2020

Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Cilacap 65,48 55,77 59,47
02. Kab. Banyumas 66,27 55,29 61,52
03. Kab. Purbalingga 70,64 66,12 67,73
04. Kab. Banjarnegara 33,02 42,37 39,70
05. Kab. Kebumen 88,22 64,95 72,10
06. Kab. Purworejo 80,42 60,37 66,93
07. Kab. Wonosobo 17,08 51,67 41,95

id
08. Kab. Magelang 73,60 57,02 62,26

o.
09. Kab. Boyolali 83,00 75,27 78,19

g
10. Kab. Klaten 87,37 95,77 89,51
11. Kab. Sukoharjo 90,37 s.80,28 88,83
bp
12. Kab. Wonogiri 87,37 85,60 86,05
g.

13. Kab. Karanganyar 90,67 89,20 90,04


en

14. Kab. Sragen 88,03 72,06 77,86


15. Kab. Grobogan 53,71 42,42 44,69
at

16. Kab. Blora 75,04 40,88 50,29


//j

17. Kab. Rembang 75,52 63,78 67,78


s:

18. Kab. Pati 79,55 74,75 76,61


tp

19. Kab. Kudus 88,08 76,68 86,32


ht

20. Kab. Jepara 48,04 57,79 51,52


21. Kab. Demak 79,15 76,50 77,61
22. Kab. Semarang 66,10 78,43 72,79
23. Kab. Temanggung 54,64 58,70 57,48
24. Kab. Kendal 76,08 64,29 70,36
25. Kab. Batang 53,83 63,61 59,18
26. Kab. Pekalongan 75,25 65,03 70,79
27. Kab. Pemalang 68,31 63,38 66,15
28. Kab. Tegal 76,43 66,25 73,03
29. Kab. Brebes 67,50 57,83 62,44
71. Kota Magelang 72,51 - 72,51
72. Kota Surakarta 75,12 - 75,12
73. Kota Salatiga 84,55 - 84,55
74. Kota Semarang 66,21 92,16 66,28
75. Kota Pekalongan 79,36 91,89 79,39
76. Kota Tegal 79,30 - 79,30

Jawa Tengah 72,65 63,08 67,93

90 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 41
Sampling Error Profil Kesehatan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020

Relative Selang Kepercayaan 95%


Standard
Variabel Estimasi Standard
Error Batas Bawah Batas Atas
Error (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Persentase Penduduk


yang Mengalami
Keluhan Kesehatan 35,63 0,42 1,17 34,81 36,45
dalam Satu Bulan
Terakhir

02. Angka Kesakitan 16,86 0,31 1,85 16,25 17,47

03. Persentase Penduduk


yang Berobat Jalan

id
49,09 0,61 1,25 47,88 50,29
dalam Satu Bulan

o.
Terakhir

g
04. Persentase Penduduk
yang Tidak Berobat
s.
bp
Jalan dalam Satu
Bulan Terakhir dan
g.

Alasan Tidak
Berobat Jalan
en
at

- Tidak punya
0,58 0,10 16,39 0,39 0,77
biaya berobat
//j
s:

- Waktu tunggu
0,36 0,07 19,98 0,22 0,5
lama
tp
ht

- Mengobati
67,85 1,05 1,55 65,79 69,91
sendiri

- Tidak ada
0,21 0,04 20,03 0,13 0,29
mendampingi

- Merasa tidak
29,76 1,04 3,5 27,72 31,81
perlu

- Lainnya 0,93 0,11 11,45 0,72 1,14

05. Persentase Penduduk


yang Berobat Jalan di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

- RS Pemerintah 5,68 0,25 4,33 5,19 6,16

- RS Swasta 8,00 0,30 3,75 7,42 8,59

- Praktik dokter 47,03 0,73 1,56 45,59 48,47

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 91


Tabel 41
Sampling Error Profil Kesehatan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020
(Lanjutan)

Relative Selang Kepercayaan 95%


Standard
Variabel Estimasi Standard
Error Batas Bawah Batas Atas
Error (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

05. Persentase Penduduk


yang Berobat Jalan di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

- Klinik dokter 13,60 0,50 3,70 12,62 14,59

- Puskesmas 27,18 0,60 2,22 26,00 28,36

id
o.
- UKBM 2,40 0,21 8,64 1,99 2,80

g
s.
bp
- Tradisional 1,15 0,10 8,71 0,95 1,35
g.

- Lainnya 0,59 0,08 14,21 0,42 0,75


en
at

06. Persentase Penduduk


yang Berobat Jalan
//j

42,77 0,72 1,67 41,36 44,17


dan Menggunakan
s:

Jaminan Kesehatan
tp

07. Persentase Penduduk


ht

menurut Kabupaten/
Kota dan
Kepemilikan
Jaminan Kesehatan

- BPJS 63,31 0,42 0,67 62,48 64,13

- Jamkesda 10,45 0,54 5,15 9,40 11,51


- Asuransi
0,52 0,06 11,09 0,41 0,63
Swasta
- Kantor 2,20 0,14 6,46 1,92 2,48

- Tidak punya
Jaminan 28,58 0,43 1,51 27,74 29,43
Kesehatan

92 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 41
Sampling Error Profil Kesehatan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020
(Lanjutan)

Relative Selang Kepercayaan 95%


Standard
Variabel Estimasi Standard
Error Batas Bawah Batas Atas
Error (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

08. Persentase Penduduk


Berumur 5 Tahun ke
Atas yang Merokok
Tembakau selama
Sebulan Terakhir
- Merokok setiap
21,10 0,18 0,85 20,74 21,45
hari

id
- Merokok tidak
1,88 0,07 3,48 1,75 2,01
setiap hari

g o.
- Tidak Merokok 76,76 0,19 0,24 76,39 77,12
s.
bp
- Tidak tahu 0,27 0,05 19,23 0,17 0,37
g.

09. Persentase Penduduk


en

Berumur 5 Tahun ke
Atas yang Merokok
at

Tembakau selama
//j

Sebulan Terakhir
menurut Jumlah
s:

Batang Rokok yang


tp

Dihisap per Minggu


ht

- 1-6 Batang 1,29 0,10 7,85 1,09 1,49

- 7-14 Batang 5,94 0,23 3,82 5,50 6,39

- 15-29 Batang 10,99 0,34 3,05 10,33 11,65

- 30-59 Batang 26,02 0,47 1,82 25,09 26,95

- 60+ Batang 55,75 0,62 1,11 54,53 56,97

10. Persentase Penduduk


Perempuan Pernah
Kawin Berumur 15-
49 Tahun yang
Pernah Melahirkan
dalam 2 Tahun
Terakhir menurut
Penolong Proses
Kelahiran Terakhir
- Dokter
44,47 1,07 2,41 42,38 46,57
Kandungan
- Dokter Umum 2,00 0,32 16,10 1,37 2,63

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 93


Tabel 41
Sampling Error Profil Kesehatan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020
(Lanjutan)

Relative Selang Kepercayaan 95%


Standard
Variabel Estimasi Standard
Error Batas Bawah Batas Atas
Error (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10. Persentase Penduduk


Perempuan Pernah
Kawin Berumur 15-
49 Tahun yang
Pernah Melahirkan
dalam 2 Tahun
Terakhir menurut
Penolong Proses

id
Kelahiran Terakhir

o.
- Bidan 52,24 1,07 2,04 50,15 54,33

g
- Perawat 1,03 0,21 20,69
s. 0,61 1,45
bp
11. Persentase Penduduk
Perempuan Pernah
g.

Kawin Berumur 15-


en

49 Tahun yang
Pernah Melahirkan
at

dalam 2 Tahun
Terakhir menurut
//j

Tempat Melahirkan
s:

Anak Lahir yang


Terakhir
tp
ht

- RS
Permerintah/ 46,34 1,06 2,29 44,26 48,42
RS Swasta

- Rumah
15,07 0,79 5,22 13,53 16,61
Bersalin/Klinik
- Puskesmas/Pus 26,17 0,96 3,67 24,29 28,05
tu
- Praktek Nakes 8,33 0,61 7,37 7,13 9,54

- Polindes/
2,18 0,32 14,73 1,55 2,81
Poskesdes

- Rumah 1,51 0,30 19,81 0,93 2,10

94 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


Tabel 41
Sampling Error Profil Kesehatan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020
(Lanjutan)

Relative Selang Kepercayaan 95%


Standard
Variabel Estimasi Standard
Error Batas Bawah Batas Atas
Error (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

12. Persentase Penduduk


Perempuan Pernah
Kawin Berumur 15-
49 Tahun yang
Pernah Melahirkan
dalam 2 Tahun
Terakhir menurut
Berat Badan Anak

id
Lahir Hidup yang

o.
Terakhir Ketika
Dilahirkan

g
- <2,5 kg 10,45 0,66
s.
6,32 9,15 11,74
bp
- 2,5+ kg 89,36 0,67 0,75 88,05 90,67
g.

13. Persentase Anak


en

Berumur Kurang dari


2 Tahun (Baduta) 97,45 0,32 0,33 96,82 98,08
at

yang Pernah Diberi


//j

ASI
s:

14. Persentase Anak


Berumur Kurang dari
tp

2 Tahun (Baduta) 86,30 0,77 0,89 84,79 87,80


ht

yang Masih Diberi


ASI
15. Persentase Anak
Berumur Kurang dari
2 Tahun (Baduta) di
yang pernah diberi
ASI menurut Lama
Pemberian ASI
(Bulan)
- 0-5 Bulan 28,13 0,95 3,36 26,27 29,98
- 6-11 Bulan 30,30 0,97 3,20 28,40 32,20
- 12-17 Bulan 23,04 0,90 3,92 21,27 24,81
- 18-23 Bulan 18,54 0,83 4,48 16,91 20,17
16. Persentase Anak
Berumur Kurang dari
5 Tahun (Balita) 98,10 0,20 0,21 97,70 98,50
yang Pernah
Mendapat Imunisasi

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 95


Tabel 41
Sampling Error Profil Kesehatan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020
(Lanjutan)

Relative Selang Kepercayaan 95%


Standard
Variabel Estimasi Standard
Error Batas Bawah Batas Atas
Error (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

17. Persentase Anak


Berumur Kurang dari
5 Tahun (Balita)
yang Pernah
Mendapat Imunisasi
menurut Jenis
Imunisasi

id
- BCG 94,25 0,35 0,37 93,56 94,94
- DPT 90,43 0,44 0,48 89,58 91,29

o.
- Polio 93,52 0,38 0,41 92,77 94,27

g
- Campak 73,36 0,62 0,85
s. 72,15 74,58
bp
- Hepatitis B 93,45 0,39 0,42 92,69 94,21
g.

18. Persentase Anak


Berumur Kurang dari
en

5 Tahun (Balita)
63,66 0,75 1,18 62,19 65,14
yang Sudah
at

Mendapatkan
//j

Imunisasi Lengkap
s:

19. Persentase Rumah


tp

Tangga yang
Menggunakan 80,64 0,52 0,64 79,63 81,66
ht

Sumber Air Minum


Bersih

20. Persentase Rumah


Tangga yang
Memiliki Akses 94,07 0,35 0,37 93,38 94,75
terhadap Air Minum
Layak

21. Persentase Rumah


Tangga yang
Memiliki Akses 83,24 0,50 0,60 82,26 84,23
terhadap Sanitasi
Layak
22. Persentase Rumah
Tangga yang
67,93 0,57 0,85 66,80 69,06
Menempati Rumah
Layak Huni

96 Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020


KUESIONER
VSEN20.K

id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 97


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

98
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 99


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

100
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 101


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

102
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 103


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

104
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 105


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

106
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 107


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

108
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 109


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

110
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 111


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

112
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 113


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

114
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 115


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

116
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 117


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

118
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 119


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

120
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 121


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

122
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020 123


id
go.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

124
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
DATA . bp
s .g
o.
id
ng

MENCERDASKAN BANGSA
e
at
//j
s:
tp
ht

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI JAWA TENGAH
Jl.Pahlawan No. 6 Semarang 50241
Telp. 024 - 8412802, 8412804, 8412805 Fax. 024 - 8311195
Homepage: http://jateng.bps.go.id E-mail : bps3300@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai