Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
33
id
o.
.g
s
bp
g.
en
at
PROFIL
j
://
KESEHATAN
s
tp
ht
PROFIL
KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH 2020
ISSN : 2655-0717
Katalog BPS : 4201003.33
No. Publikasi : 33000.212433520.2004
Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm
Jumlah Halaman : xxiv + 124 halaman
id
o.
Naskah :
g
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
s.
bp
Penyunting :
g.
Penerbit :
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
Pencetak :
CV Surya Lestari
Sumber Ilustrasi :
freepik.com, flaticon.com
id
Pengolah Data : Sriningsih, SST, M.Si
o.
Rifki Sunu Wibowo, SST, M.Si
g
s.
bp
Penulis : Fauziyah Selowati, S.Si
g.
id
mengetahui derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah. Penyajian
o.
data kesehatan menurut karakteristik sosial dan ekonomi pada publikasi ini
g
s.
diharapkan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan oleh Pemerintah
bp
tentang kesehatan secara tepat.
g.
laki, yaitu masing-masing sebesar 37,39 persen dan 33,84 persen. Hal ini sejalan
tp
ht
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
id
o.
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
g
s.
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
bp
KONSEP DAN DEFINISI ............................................................................. xix
g.
en
I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
at
//j
LAMPIRAN ................................................................................................... 49
Tabel 2.1 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan
Terakhir menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2019-2020 .. 13
id
Tabel 2.3 Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan
o.
menurut Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 17
g
Tabel 2.4 s.
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan menurut Penggunaan
bp
Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal 2020 ........... 18
g.
en
x
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
DAFTAR GAMBAR
id
Gambar 2.3 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan
o.
Terakhir menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 .......... 12
g
Gambar 2.4 s.
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan
bp
Terakhir menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Daerah
g.
id
yang Masih Diberi ASI menurut Jenis Kelamin dan Daerah
o.
Tempat Tinggal 2020 ............................................................. 35
g
Gambar 3.6 s.
Rata-rata Lama Pemberian ASI Anak Berumur Kurang dari
bp
2 Tahun (Baduta) yang Pernah Diberi ASI menurut Daerah
g.
Gambar 3.8 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Pernah Diberi Imunisasi menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Jenis Kelamin 2020 ......................................................... 39
Gambar 3.9 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Pernah Diberi Imunisasi menurut Jenis Imunisasi dan Daerah
Tempat Tinggal 2020 ............................................................. 40
Gambar 3.10 Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Sudah Mendapatkan Imunisasi Lengkap menurut Daerah
Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin 2020 .............................. 40
xii
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 4.1 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air
Minum Bersih menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 44
Gambar 4.2 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Layak
menurut Daerah Tempat Tinggal 2019-2020 ......................... 45
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
id
Tabel 3 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan
o.
Terakhir menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan
g
s.
Jenis Kelamin 2020 ..................................................................... 53
bp
Tabel 4 Persentase Penduduk Perkotaan yang Tidak Berobat Jalan dalam
g.
xiv
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 10 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Menggunakan
Jaminan Kesehatan menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat
Tinggal, dan Jenis Kelamin 2020 ................................................ 60
id
Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Jaminan Kesehatan 2020 ...... 63
g o.
Tabel 14 Persentase Penduduk Perkotaan Berumur 5 Tahun ke Atas yang
s.
Merokok Tembakau selama Sebulan Terakhir menurut
bp
Kabupaten/Kota dan Kebiasaan Merokok 2020 ......................... 64
g.
en
id
o.
Tahun di Perdesaan yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun
g
Terakhir menurut Kabupaten/Kota dan Penolong Proses
s.
Kelahiran Terakhir 2020 ............................................................. 71
bp
g.
xvi
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 26 Persentase Penduduk Perempuan Pernah Kawin Berumur 15-49
Tahun yang Pernah Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Berat
Badan Anak Lahir Hidup yang Terakhir Ketika Dilahirkan 2020 76
id
Masih Diberi ASI menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat
o.
Tinggal dan Jenis Kelamin 2020 ................................................. 78
g
Tabel 29 s.
Persentase Anak Berumur Kurang dari 2 Tahun (Baduta) di
bp
Perkotaan yang pernah diberi ASI menurut Kabupaten/Kota dan
g.
id
Minum Bersih menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat
o.
Tinggal 2020 ............................................................................... 87
g
Tabel 38 s.
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Air
bp
Minum Layak menurut Kabupaten/Kota dan Daerah Tempat
g.
xviii
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
KONSEP DAN DEFINISI
id
dari ketiga variabel tersebut kemudian digunakan untuk menentukan apakah
g o.
suatu desa termasuk daerah perkotaan atau perdesaan. Desa dengan skor
s.
gabungan 9 atau kurang digolongkan sebagai desa perdesaan, sedangkan desa
bp
dengan skor gabungan mencapai 10 atau lebih digolongkan sebagai desa
g.
en
perkotaan.
at
3. Anggota rumah tangga, semua orang yang biasanya tinggal di suatu tempat
atau rumah tangga selama 6 bulan atau lebih, atau yang belum 6 bulan namun
berniat untuk menetap. Untuk selanjutnya anggota rumah tangga dalam
id
publikasi ini akan disebut juga penduduk.
g o.
4. Umur penduduk, dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau
s.
bp
umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.
g.
xx
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
8. Berobat jalan, kegiatan atau upaya seseorang yang mempunyai keluhan
kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan
mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional
tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah.
id
o.
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
g
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang
s.
bp
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
g.
en
11. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), bagian dari Sistem Jaminan Nasional
at
undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi
tp
ht
14. Proses kelahiran, proses lahirnya janin dari dalam kandungan ke dunia luar,
dimulai dengan tanda-tanda kelahiran (rasa mules yang berangsur-angsur
makin sering, makin lama dan makin kuat, disertai keluarnya lendir, darah
dan air ketuban), lahirnya bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya
plasenta.
id
o.
15. Imunisasi/Vaksinasi, memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang
g
sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau
s.
bp
diminum (diteteskan dalam mulut) dengan maksud untuk meningkatkan
g.
16. Balita yang diimunisasi lengkap, jumlah anak umur kurang dari 5 tahun
//j
Hepatitis B).
tp
ht
18. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), vaksin untuk mencegah penyakit Difteri,
Pertusis, dan Tetanus yang diberikan kepada bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan
sebagai imunisasi dasar dan dilanjutkan dengan booster 1 kali dengan jarak
1 tahun setelah DPT3, dengan suntikan pada paha, diulang 1 bulan dan 2
bulan kemudian. Suntikan imunisasi DPT lengkap pada balita diberikan
sebanyak 3 kali (kadang-kadang selang waktu antar suntikan bisa lebih dari
1 bulan).
xxii
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
19. Polio, vaksin untuk mencegah penyakit Polio yang diberikan 4 kali pada bayi
umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan guna mencegah lumpuh layu,
dengan memberikan 3 tetes cairan vaksin berwarna merah muda atau putih
ke dalam mulut anak.
id
21. Hepatitis B, suntikan secara intramuscular (suntikan ke dalam otot) biasanya
o.
di paha yang diberikan pada bayi untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
g
s.
Suntikan ini diberikan 4 kali. Suntikan pertama diberikan pada bayi baru lahir
bp
untuk mencegah penularan Hepatitis B dari ibu ke anak pada proses
g.
22. Air minum bersih, air minum yang bersumber dari air kemasan bermerk, air
isi ulang, air leding, sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air
terlindung. Khusus untuk air minum yang bersumber dari sumur bor/pompa,
sumur terlindung dan mata air terlindung harus memiliki jarak ≥ 10 meter
dari penampungan akhir tinja terdekat.
23. Akses air layak adalah jika sumber air minum utama yang digunakan
rumah tangga adalah leding, air terlindungi dan air hujan. Air terlindungi
mencakup sumur bor/pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung. Bagi
rumah tangga yang menggunakan sumber air minum berupa air kemasan,
maka rumah tangga dikategorikan memiliki akses air minum layak jika
24. Sanitasi layak adalah rumah tangga yang memiliki fasilitas tempat Buang
Air Besar (BAB) yang digunakan sendiri atau bersama rumah tangga tertentu
(terbatas) ataupun di MCK Komunal, menggunakan jenis kloset leher angsa,
dan tempat pembuangan akhir tinja di tangki septik atau IPAL atau bisa juga
di lubang tanah jika wilayah tempat tinggalnya di perdesaan.
25. Rumah layak huni adalah rumah tangga yang menempati rumah dengan
id
terpenuhi 4 (empat) kriteria yaitu, kecukupan luas tempat tinggal (sufficient
go.
living space) minimal 7,2 m2 per kapita, memiliki akses air minum dan
s.
bp
sanitasi layak, serta memenuhi kriteria ketahanan bangunan (durable
g.
housing) yaitu atap terluas berupa beton, genteng, seng dan kayu/sirap;
en
bambu dan batang kayu; dan lantai terluas berupa marmer/granit, keramik,
//j
xxiv
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
PROFIL KESEHATAN
PROVINSI JAWA TEGAH
2020
Keluhan Kesehatan
menurut Jenis Kelamin
id
o.
.g
Rumah Tangga
s
bp
yang Memiliki
.
37,39%
e
33,84%
at
//j
s:
tp
ht
Perkotaan Perdesaan
96,93% 91,12%
Laki-laki Perempuan
Kesehatan adalah hak asasi manusia yang menjadi salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Hak atas kesehatan merupakan hak yang melekat pada setiap individu. Oleh
karena itu, setiap masyarakat berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dari
fasilitas pelayanan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi.
id
Hak atas kesehatan ini bermakna bahwa pemerintah harus menciptakan kondisi
o.
yang mendukung setiap individu untuk hidup sehat.
g
s.
Salah satu modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan nasional
bp
adalah kondisi kesehatan masyarakat yang baik. Pembangunan Kesehatan
g.
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud derajat kesehatan
s:
SDM (Sumber Daya Manusia) yang produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembangunan kesehatan sangat perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional. Keduanya harus berjalan seimbang
agar dapat mencapai tujuan bagi semua yaitu kemakmuran dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
id
ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, biaya kesehatan yang
o.
relatif murah dan adil bagi setiap lapisan masyarakat, terutama lapisan masyarakat
g
s.
yang kurang mampu, juga perlu diperhatikan sehingga masyarakat mendapatkan
bp
manfaatnya secara merata dan tepat sasaran.
g.
diperlukan data statistik kesehatan yang akurat. Data tersebut diperlukan untuk
at
//j
menentukan arah dan kebijakan pembangunan serta untuk memantau dan menilai
s:
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dirancang untuk dapat
memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan pembangunan SDM, khususnya
kesehatan, adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
4
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Estimasi dari sampel survei dipengaruhi oleh dua jenis error (kesalahan)
yaitu sampling error dan non-sampling error (seperti kesalahan dalam
wawancara dan kesalahan pengolahan). Sampling error adalah kesalahan yang
ditimbulkan dari penggunaan teknik sampling dalam suatu survei. Besarnya
sampling error secara teori statistik ditunjukkan oleh besarnya angka standard
error dari suatu angka estimasi persentase suatu variabel yang disajikan dari hasil
Susenas 2020.
id
o.
suatu variabel, yang dinyatakan dalam persentase (%). Dengan menggunakan
g
s.
selang kepercayaan 95 persen, dapat disajikan estimasi interval (interval
bp
estimation) dengan batas bawah sebesar nilai estimasi dikurangi dua standard
g.
error dan batas atas sebesar nilai estimasi ditambah dua standard error.
en
menggunakan software SPSS versi 20, variabel yang dihitung sampling error-nya
s:
Angka Kesakitan
menurut Jenis Kelamin
id
o.
.g
Perempuan 17,53 %
s
bp
Laki-laki 16,19 %
.
nge
at
//j
s:
Perdesaan
tp
67,09%
ht
Kepemilikan
Jaminan
Perkotaan
Kesehatan 75,53%
5 dari 10 penduduk
yang berobat jalan memilih
untuk berobat jalan
ke Praktik Dokter/Bidan
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
BAB GAMBARAN UMUM KESEHATAN
II JAWA TENGAH
id
dalam meningkatkan pencapaian target program pembangunan kesehatan. Disisi
o.
lain, masih ada beberapa perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya
g
s.
mendukung upaya pembangunan kesehatan. Oleh karena itulah pemantauan
bp
perkembangan kesehatan penduduk di suatu wilayah perlu dilakukan.
g.
yang dihasilkan dari Susenas Kor digunakan untuk melihat kondisi kesehatan
//j
Gambar 2.1
id
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
o.
dalam Satu Bulan Terakhir dan Angka Kesakitan
g
menurut Jenis Kelamin
2020 s.
bp
g.
en
16,86
16,19
//j
s:
35,63
tp
33,84
10
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 2.2
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan
dalam Satu Bulan Terakhir dan Angka Kesakitan
2019 - 2020
36,83 35,63
16,88 16,86
id
o.
Keluhan Kesehatan Angka Kesakitan
g
2019
s.
2020
bp
g.
atau penyakit yang diderita adalah dengan berobat. Berobat dapat dilakukan ke
s:
tp
54,49
53,12
51,86
50,25
49,09
47,87
id
o.
2019 2020
g
Perkotaan Perdesaan
s.
Perkotaan + Perdesaan
bp
g.
Hidup sehat merupakan hal utama yang menjadi keinginan semua orang
en
tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Berbagai upaya dilakukan agar tetap
at
12
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.1
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2019-2020
id
Klinik/praktik dokter bersama 11,95 13,60
o.
Puskesmas/Pustu 26,56 27,18
g
UKBM *)
s. 2,38 2,40
bp
Praktik pengobatan Tradisional/alternatif 1,32 1,15
g.
*)
UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu,
at
Balai Pengobatan)
//j
s:
2019 masih memiliki pola yang sama dengan tahun 2020. Penduduk yang berobat
ht
5,09
Rumah Sakit Pemerintah 6,21
6,14
Rumah Sakit Swasta 9,70
id
27,63
o.
3,13
UKBM* 1,73
g
1,38
Praktek Pengobatan Tradisional 0,94
s.
bp
0,67
Lainnya 0,51
g.
Perdesaan Perkotaan
en
at
//j
mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan, maka masih ada sebesar 50,91
tp
ht
persen penduduk yang mengalami keluhan kesehatan namun tidak berobat jalan.
Beberapa alasan penduduk yang mengalami keluhan kesehatan namun tidak
berobat jalan disajikan pada Tabel 2.2. Alasan terbanyak dari masyarakat yang
tidak berobat jalan adalah mengobati sendiri. Sekitar 7 dari 10 penduduk Jawa
Tengah memilih tidak berobat jalan karena berusaha mengobati sendiri dengan
membeli obat di apotek tanpa resep dokter.
14
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.2
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dan
Tidak Berobat Jalan dalam Satu Bulan Terakhir menurut
Alasan Tidak Berobat Jalan dan Daerah Tempat Tinggal
2020
Perkotaan +
Alasan Tidak Berobat Jalan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
o.
Tidak ada sarana transportasi 0,05 0,03 0,04
g
Waktu tunggu pelayanan lama 0,53 0,20 0,36
s.
bp
Mengobati sendiri 70,77 64,94 67,85
g.
Persentase penduduk yang merasa tidak perlu berobat jalan pun cukup
besar. Di lain sisi, pemerintah telah mengeluarkan program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang bertujuan memudahkan penduduk untuk mendapatkan
fasilitas kesehatan dengan biaya yang murah atau bahkan gratis bagi penduduk
yang kurang mampu. Namun, masih ditemukan penduduk yang kesulitan berobat
jalan dikarenakan tidak punya biaya berobat, baik penduduk yang tinggal di
perkotaan maupun di perdesaan.
id
Gambar 2.5
o.
Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan
g
menurut Daerah Tempat Tinggal
2020 s.
bp
g.
Pada tahun 2020, sekitar tujuh dari sepuluh penduduk Jawa Tengah telah
memiliki jaminan kesehatan. Namun demikian, upaya agar seluruh penduduk di
Jawa Tengah memiliki jaminan kesehatan harus terus dilakukan. Persentase
masyarakat perkotaan yang memiliki jaminan kesehatan lebih tinggi dibanding
masyarakat perdesaan. Hal tersebut menunjukkan kepedulian masyarakat
perkotaan terhadap kesehatannya lebih tinggi dibanding dengan masyarakat di
daerah perdesaan.
16
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.3
Persentase Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan menurut
Jaminan Kesehatan dan Daerah Tempat Tinggal
2020
Perkotaan +
Jaminan Kesehatan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
o.
Asuransi Swasta 0,82 0,20 0,52
g
Perusahaan/kantor 3,19 1,17 2,20
s.
bp
*)
BPJS Kesehatan terdiri dari PBI dan non PBI, PBI = Penerima Bantuan Iuran
g.
memiliki jaminan kesehatan. Biaya yang tidak semahal dengan asuransi swasta
tp
bahkan gratis karena disubsidi, menjadikan BPJS Kesehatan kini makin banyak
ht
diminati. Tabel 2.3 menunjukkan sekitar 6 dari 10 penduduk di Jawa Tengah telah
memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan.
Jamkesda 1,87
id
BPJS Kesehatan 39,56
g o.
Penggunaan jaminan kesehatan untuk berobat jalan penduduk di
s.
bp
perkotaan lebih besar dibandingkan penduduk di perdesaan (Tabel 2.4).
g.
penduduk perkotaan.
tp
Tabel 2.4
ht
Perkotaan +
Jaminan Kesehatan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
18
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Sejak 2015, Pemerintah telah memfasilitasi JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) untuk kemudahan penduduk dalam mendapatkan jaminan kesehatan.
JKN merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang
bersifat wajib (mandatory). JKN merupakan program pelayanan kesehatan dari
pemerintah yang berwujud BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk
publikasi ini, yang dianalisis hanya JKN berupa BPJS Kesehatan dan Jamkesda.
Penduduk dianggap memiliki Jamkesda jika mereka dapat berobat gratis dengan
menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat, Surat Keterangan Tidak
id
Mampu (SKTM), ataupun jaminan dalam bentuk kartu apapun yang dapat
g o.
digunakan untuk pembiayaan kesehatan di wilayah tersebut.
s.
bp
Gambar 2.7
g.
2020
//j
s:
38,65
tp
34,12 34,24
ht
*) JKN terdiri dari BPJS Kesehatan PBI dan BPJS Kesehatan Non-PBI
Tabel 2.5
Persentase Penduduk yang Memiliki JKN/Jamkesda menurut Alasan
Tidak Memanfaatkan JKN/Jamkesda untuk Pemeriksaan Kesehatan
dan Daerah Tempat Tinggal
id
2020
o.
g
Alasan Tidak Memanfaatkan Perkotaan +
JKN/Jamkesda
Perkotaan
s.Perdesaan
Perdesaan
bp
(1) (2) (3) (4)
g.
en
20
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.5 menunjukkan alasan penduduk yang memiliki JKN/Jamkesda,
namun tidak memanfaatkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Alasan
yang banyak dipilih penduduk dalam tidak memanfaatkan JKN/Jamkesda adalah
sedang tidak mengalami keluhan kesehatan serta berusaha mengobati sendiri.
Selain itu, sebesar 5,30 persen penduduk yang tidak memanfaatkan
JKN/Jamkesda karena waktu tunggu pelayanan lama. Hal ini mengindikasikan
masih kurang baiknya bentuk pelayanan yang dirasakan masyarakat.
id
2.4. Kebiasaan Merokok
g o.
Rokok merupakan produk yang mengandung bahan kimia yang cukup
s.
bp
berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Kebiasaan merokok ini sudah menjadi
g.
hal umum di masyarakat. Tanpa disadari, rokok yang selalu dihisap mengandung
en
zat aditif yang dapat membuat rasa ketagihan dan ketergantungan bagi
at
masyarakat, akan tetapi merokok masih menjadi suatu kebutuhan yang harus
s:
tp
Perokok terdiri dari berbagai kalangan usia, baik tua maupun muda,
termasuk usia anak sekolah. Banyak anak yang belum cukup umur sudah
mencoba dan terbiasa untuk mengkonsumsi rokok. Hal ini diakibatkan oleh
dorongan lingkungan sekitar mereka yang menjadi perokok aktif sehingga
menimbulkan rasa ingin mencoba untuk merokok.
Terlepas dari itu, rokok juga sangat berbahaya bagi kesehatan para
perokok pasif. Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara
langsung, namun menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di
sekitarnya, seperti di rumah maupun di lingkungan kerja. Asap rokok yang
dihirup oleh perokok pasif juga berpotensi mendapatkan risiko gangguan
kesehatan.
Perkotaan +
Kebiasaan Merokok Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
Tidak tahu 0,25 0,29 0,27
g o.
Total 100,00 100,00 100,00
s.
bp
g.
merokok tembakau. Dua dari sepuluh penduduk Jawa Tengah merokok tembakau
at
setiap hari. Sementara itu, penduduk yang tidak merokok sebanyak 76,75 persen.
//j
Hal ini menunjukkan masih banyak penduduk yang memiliki kesadaran untuk
s:
tp
tidak merokok. Penduduk perdesaan yang merokok setiap hari lebih tinggi
ht
22
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Tabel 2.7
Persentase Penduduk yang Merokok Tembakau dalam Sebulan Terakhir
menurut Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Minggu
dan Daerah Tempat Tinggal
2020
Perkotaan +
Jumlah Batang Rokok Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
30-59 25,84 26,20 26,03
g o.
> 59 55,56 55,92 55,75
s.
bp
Total 100,00 100,00 100,00
g.
id
o.
Kandungan
.g
Dokter
s
bp
Umum
Dukun
.
ng
0,26 beranak/
e
%
Paraji PENOLONG
at
//j
KELAHIRAN
s:
52,24
tp
%
ht
Bidan
Perawat
Lainnya
0,00
%
1,03
%
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
indikator yang digunakan untuk menunjukkan keadaan dari derajat kesehatan di
suatu masyarakat, di antaranya pelayanan ibu dan bayi. AKI dan AKB di
Indonesia dapat disebabkan budaya dan permasalahan akses pelayanan kesehatan.
id
Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan
o.
fasilitas dan sarana kesehatan melalui penyediaan pelayanan persalinan yang
g
s.
terjangkau bagi masyarakat. Dengan meningkatnya penolong persalinan tenaga
bp
kesehatan yang terlatih dan meningkatkan pelayanan neonatal yang memenuhi
g.
bayinya.
at
//j
Kesehatan ibu dan bayi menjadi tolok ukur penting dalam menandai
s:
Tabel 3.1
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Penolong Proses Kelahiran
Terakhir dan Daerah Tempat Tinggal
2020
Penolong Proses Kelahiran Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan
Terakhir Perdesaan
id
o.
(1) (2) (3) (4)
g
Dokter kandungan 48,55 40,24 44,47
Dokter umum s.
1,93 2,07 2,00
bp
Bidan 48,20 56,44 52,24
g.
28
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 3.1
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Dibantu oleh Tenaga Medis
menurut Daerah Tempat Tinggal
2020
99,90
99,62 99,65 99,58 99,64 99,74
id
g o.
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
s.
bp
2019 2020
g.
en
keselamatan serta kesehatan ibu dan anak. Tenaga medis yang dicakup adalah
dokter kandungan, dokter umum, bidan, dan perawat. Jika dibandingkan dengan
tahun 2019, penolong proses kelahiran oleh tenaga medis juga mengalami
peningkatan.
id
Kab. Boyolali 51,65
45,87
o.
Kab. Klaten 62,78
36,15
g
Kab. Sukoharjo 53,55
46,45
Kab. Wonogiri
s. 51,01
48,45
bp
Kab. Karanganyar 64,15
34,36
Kab. Sragen 58,69
g.
41,31
Kab. Grobogan 56,67
en
41,58
Kab. Blora 45,74
52,22
at
38,83
Kab. Rembang 55,81
//j
39,03
Kab. Pati 60,97
s:
Dokter Bidan
30
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Berdasarkan Tabel 3.1, penolong kelahiran penduduk Jawa Tengah oleh
bidan dan dokter (dokter kandungan dan dokter umum) tergolong tinggi, yakni
sekitar 98,71 persen. Pada Gambar 3.2 menunjukkan penduduk di
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah lebih banyak menggunakan jasa bidan dalam
menolong persalinan dibanding dokter. Sebanyak 16 Kabupaten/Kota yang
penduduknya lebih banyak menggunakan jasa dokter dalam menolong proses
kelahiran dibanding oleh bidan. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satu
di antaranya adalah kemudahan akses menuju rumah sakit maupun praktek dokter
di daerah tersebut. Selain itu, juga dapat disebabkan ketersedian fasilitas
id
o.
pelayanan kesehatan yang tersedia di masing-masing kabupaten/kota.
g
Tabel 3.2 s.
bp
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
g.
Perkotaan Perdesaan
Lahir Hidup Terakhir Perdesaan
tp
ht
id
Puskesmas/Pustu, Polindes/Poskesdes, dan Rumah lebih banyak dilakukan oleh
o.
masyarakat perdesaan daripada perkotaan. Hal ini menunjukkan ketersediaan
g
s.
akses fasilitas kesehatan modern dan lengkap untuk persalinan lebih mudah
bp
ditemui di daerah perkotaan.
g.
tenaga medis yang profesional dan fasilitas yang lengkap. Selain itu, melahirkan
at
//j
perawatan yang ada di rumah sakit, terutama jika terjadi hal tak terduga yang
tp
ht
Salah satu indikator lainnya yang dapat digunakan sebagai tolok ukur
kesehatan bayi adalah dengan mengetahui berat bayi yang baru lahir. Berat badan
bayi dikatakan normal bila berada di kisaran 2.500-4.000 gram pada bayi yang
lahir cukup umur (usia kehamilan 37-40 minggu). Pada umumnya, bayi yang
dilahirkan prematur atau kurang dari 37 minggu usia kandungan memiliki berat
lahir yang lebih rendah dari bayi normal (BBLR). Bayi baru lahir dengan berat
kurang dari 2,5 kg memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi jika dibandingkan
dengan bayi normal. Bayi dengan BBLR memiliki peluang untuk mengalami
32
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
gangguan pertumbuhan dan perkembangan kognitif, serta menderita penyakit
kronik pada saat dewasa.
Berat lahir bayi juga ditentukan oleh beberapa faktor yang pada umumnya
berkaitan dengan kesehatan ibu saat hamil. Pertumbuhan janin di dalam
kandungan ibu dan pola makan ibu saat hamil sampai melahirkan sangat
mempengaruhi berat badan bayi pada saat lahir. Gambar 3.3 menunjukkan hampir
seluruh perempuan Jawa Tengah melahirkan bayi dengan berat 2,5 kg ke atas.
Sementara itu, 1 dari 10 perempuan Jawa Tengah, pernah melahirkan dengan
berat badan bayi di bawah 2,5 kg, baik di perkotaan maupun perdesaan.
id
o.
Gambar 3.3
g
Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun Pernah Kawin yang Pernah
s.
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir menurut Berat Badan Anak Lahir
bp
Hidup yang Terakhir Ketika Dilahirkan dan Daerah Tempat Tinggal
g.
2020
en
89,36
at
88,68 90,08
//j
s:
tp
ht
10,45
11,03 9,83 0,05 0,14
0,06 0,04 0,23 0,05
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan terbaik bagi bayi
sebagai sumber nutrisi yang paling sesuai dan memiliki komposisi gizi yang
paling lengkap yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI
yang diproduksi secara alami memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi
tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak.
Komposisinya pun lebih mudah dicerna dibanding susu formula. Oleh karena itu,
ASI dapat dikatakan sebagai makanan utama bayi pada 6 bulan pertama
kehidupannya.
id
Mengingat begitu penting dan banyaknya manfaat ASI, membuat
g o.
pemerintah mengeluarkan peraturan tentang ASI eksklusif selama 6 bulan
s.
pertama. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012.
bp
Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa mendapatkan ASI merupakan hak
g.
en
seorang bayi.
at
Gambar 3.4
//j
2020
98,33
97,82
97,61
97,45
97,29 97,29 97,29
97,07
96,84
34
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Persentase anak berumur kurang dari 2 tahun (baduta) yang pernah diberi
ASI di Jawa Tengah menunjukkan hasil yang baik. Gambar 3.4 menunjukkan,
dari 100 anak baduta hanya 3 anak yang tidak mendapatkan ASI. Anak baduta di
daerah perkotaan lebih banyak menerima ASI dibandingkan baduta yang ada di
daerah perdesaan.
id
Secara eksklusif di Indonesia menetapkan pemberian ASI eksklusif selama 6
o.
bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau lebih
g
s.
dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Selain itu, melanjutkan
bp
pemberian ASI setelah anak berusia lebih dari 6 bulan juga dapat membantu anak
g.
Gambar 3.5
//j
86,30
Laki-laki + Perempuan 87,93
84,71
86,51
Perempuan 89,40
83,60
86,09
Laki-laki 86,47
85,74
Pola dan lama pemberian ASI memberikan pengaruh yang sangat positif
id
pada kondisi kesehatan dan proses tumbuh kembang balita secara optimal.
o.
Tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh kualitas makanan yang diberikan pada
g
s.
saat anak berusia balita dan lamanya pemberian ASI. Berdasarkan hasil Susenas
bp
tahun 2020, terlihat bahwa rata-rata lama pemberian ASI anak baduta di Jawa
g.
Tengah sekitar 10 bulan (Gambar 3.6). Rata-rata lama pemberian ASI di daerah
en
Gambar 3.6
s:
10,59 10,28
10,14 10,28 10,21 9,98 10,06 10,43 10,25
36
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 15 tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu, kini sangat mudah ditemukannya ruang ASI di
tempat umum, sehingga memudahkan para ibu untuk menyusui atau memerah
ASI. Hal ini menyebabkan para ibu yang cenderung lebih banyak waktunya untuk
bekerja di luar rumah dapat memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan
ASI dengan para ibu yang mempunyai lebih banyak waktu di rumah.
id
menambahkan atau mengganti dengan makanan/minuman lain. Pemberian ASI
o.
eksklusif dipercaya karena mempunyai manfaat yang sangat besar baik bagi ibu
g
s.
sebagai suatu bentuk wujud kasih sayang maupun bagi bayi untuk kesehatannya.
bp
Selanjutnya setelah bayi berumur 6 bulan ke atas dapat dilanjutkan pemberian
g.
Gambar 3.7
ht
id
Imunisasi merupakan suatu cara serta upaya dengan memberikan
o.
kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Proses ini dilakukan dengan
g
s.
pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap
bp
penyakit tersebut. Imunisasi bertujuan untuk membangun kekebalan tubuh
g.
anak kebal dari berbagai penyakit sehingga bayi dan anak dapat tetap tumbuh dan
s:
Gambar 3.8
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang Pernah
Diberi Imunisasi menurut Daerah Tempat Tinggal
dan Jenis Kelamin
2020
98,45
98,26
98,16
98,06 98,10
98,03 98,04
97,95
97,87
38
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Gambar 3.8 menunjukkan hampir seluruh balita di Jawa Tengah telah
mendapatkan imunisasi. Masih ada sekitar 2 dari 100 balita yang belum
mendapatkan imunisasi. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,
persentase balita di daerah perkotaan yang pernah diberi imunisasi lebih rendah
dibandingkan dengan balita di daerah perdesaan.
id
pada kulit pangkal lengan atas. Selain itu, imunisasi Hepatitis B, Polio, dan DPT
g o.
hamir telah diberikan kepada seluruh balita. Balita yang pernah mendapatkan
s.
imunisasi Campak sebesar 73,36 persen. Persentase ini memang rendah karena
bp
imunisasi Campak diberikan umumnya kepada balita berumur 9 sampai 12 bulan.
g.
en
diberikan sampai umur kurang dari 15 tahun. Keleluasaan ini yang menyebabkan
//j
Gambar 3.9
ht
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang Pernah Diberi
Imunisasi menurut Jenis Imunisasi dan Daerah Tempat Tinggal
2020
93,45
Hepatitis B 93,54
93,37
73,36
Campak 74,96
71,84
93,52
Polio 93,14
93,88
90,43
DPT 90,54
90,33
94,25
BCG 94,07
94,42
Gambar 3.10
Persentase Anak Berumur Kurang dari 5 Tahun (Balita) yang
Sudah Mendapatkan Imunisasi Lengkap menurut
id
Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
o.
2020
g
65,73 s.
bp
64,81
64,27
g.
63,87 63,66
62,95 63,01
en
62,57
62,16
at
//j
s:
40
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
AIR MINUM BERSIH
DAN SANITASI LAYAK
id
o.
.g
s
. bp
nge
at
Perkotaan
s:
Perdesaan
78,56%
Perdesaan
81,88%
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
BAB AIR MINUM BERSIH DAN
IV SANITASI LAYAK
id
akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi
o.
semua. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan
g
s.
penggunaan air semakin tinggi. Kebutuhan terhadap kuantitas juga kualitas air
bp
pun turut meningkat.
g.
hidup sehari-hari. Namun, air yang bersih dibutuhkan sebagai sumber kehidupan
at
//j
yang baik dan layak bagi manusia untuk melangsungkan hidupnya. Oleh karena
s:
itu persediaan air bersih yang layak dalam jumlah cukup mutlak diperlukan.
tp
ht
Ketersediaan air bersih yang belum merata menjadi isu penting karena
mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga
kesejahteraan masyarakat. Ketersediaan ini seharusnya mendapatkan perhatian
dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Akan tetapi,
Gambar 4.1
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sumber Air Minum Bersih
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020
id
o.
82,67
81,54
g
80,64
78,86 s. 78,56
bp
76,12
g.
en
at
//j
s:
2019 2020
tp
44
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Indikator akses air layak yang dimiliki rumah tangga mencakup air minum
utama dan air yang digunakan untuk memasak/mandi/cuci/dan lain-lain.
Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang dianggap layak
dapat pula digunakan untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan. Semakin tinggi
persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap air yang dianggap layak
di suatu daerah menunjukkan semakin baik pula derajat kesehatan rumah tangga
di daerah tersebut.
Gambar 4.2
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Air Layak
id
menurut Daerah Tempat Tinggal
o.
2019 - 2020
g
s.
bp
96,68 96,93
93,82 94,07
g.
90,90 91,12
en
at
//j
s:
tp
2019 2020
id
atas.
o.
g
Gambar 4.3
s.
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Sanitasi Layak
bp
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020
g.
en
83,24
at
Perkotaan + Perdesaan
82,54
//j
s:
81,88
tp
Perdesaan
78,00
ht
84,58
Perkotaan
80,29
2020 2019
Fasilitas sanitasi yang bersih dan sehat sangat diperlukan bagi penduduk.
Keberadaan sanitasi yang layak dapat menunjukkan bahwa rumah tangga tersebut
peduli pada kesejahteraan anggota rumah tangganya. Gambar 4.3 menunjukkan
rumah tangga yang menggunakan sanitasi layak sebanyak 83,24 persen. Saat ini
akses sanitasi layak masih terkendala sejumlah perilaku penduduk dalam menjaga
lingkungan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah digencarkannya
sosialisasi dan pemahaman yang persuasif agar penduduk dapat meningkatkan
kesadaran akan sanitasi yang bersih dan ideal.
46
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
Mewujudkan lingkungan rumah yang baik dapat berdampak pada
peningkatan kesehatan masyarakat. Sebagai tempat perlindungan untuk
menikmati kehidupan, rumah tinggal dikatakan ideal jika dapat menunjang
kehidupan dan kegiatan manusia sehingga dapat menciptakan kesejahteraan bagi
setiap manusia yang mendiami. Rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan
melainkan juga sebagai tempat kediaman yang memiliki fungsi pokok sebagai
tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak dan sehat.
id
layak merupakan hal yang esensial bagi setiap manusia. Untuk memenuhi
o.
hal tersebut, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999
g
s.
tentang Hak Asasi Manusia pada pasal 40 menyebutkan jika setiap orang berhak
bp
untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Sehingga dalam
g.
masyarakat Indonesia.
Gambar 4.4
Persentase Rumah Tangga yang Menempati Rumah Layak Huni
menurut Daerah Tempat Tinggal
2019-2020
id
67,93
o.
Perkotaan + Perdesaan
64,69
g
s.
bp
63,08
Perdesaan
59,21
g.
en
72,65
Perkotaan
at
70,06
//j
s:
2020 2019
tp
ht
Pada tahun 2020 persentase rumah tangga yang menempati rumah layak
huni sebesar 67,93 persen. Di lain sisi, hal ini juga dapat menunjukkan bahwa
masih 32,07 persen rumah tangga yang belum menempati rumah layak huni.
Persentase rumah tangga yang menempati rumah layak huni lebih tinggi pada
daerah perkotaan jika dibandingkan dengan di perdesaan. Selain itu, data Susenas
Maret tahun 2019-2020 menunjukkan bahwa persentase rumah tangga di Jawa
Tengah yang menempati rumah layak huni meningkat sekitar 3,24 persen
(Gambar 4.5).
48
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
LAMPIRAN
ht
tp
s:
//j
at
eng
.bp
s.g
o.
id
Tabel 1
Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan dalam Satu Bulan Terakhir
menurut Kabupaten/Kota, Daerah Tempat Tinggal, dan Jenis Kelamin
2020
id
08. Kab. Magelang 34,41 40,20 37,22 36,00 36,12 36,06 35,46 37,44 36,45
09. Kab. Boyolali 32,92 35,10 34,00 28,96 30,63 29,82 30,50 32,29 31,41
o.
10. Kab. Klaten 31,86 30,71 31,29 32,77 34,94 33,94 32,07 31,82 31,94
g
11. Kab. Sukoharjo 22,89 26,52 24,68 30,41 38,25 34,87 23,85 28,46 26,17
12. Kab. Wonogiri 28,05 31,18 29,62 23,11 s. 28,05 25,67 24,40 28,83 26,67
bp
13. Kab. Karanganyar 25,03 30,56 27,76 21,61 23,84 22,78 23,59 27,55 25,59
g.
14. Kab. Sragen 24,00 24,45 24,23 30,88 32,18 31,56 28,24 29,36 28,81
en
15. Kab. Grobogan 40,67 39,14 39,91 30,94 39,91 35,50 33,06 39,75 36,44
16. Kab. Blora 41,61 46,44 44,01 46,37 47,28 46,84 44,98 47,04 46,03
at
17. Kab. Rembang 32,15 37,01 34,54 34,92 31,64 33,25 33,97 33,41 33,69
//j
18. Kab. Pati 28,69 34,43 31,58 24,99 31,50 28,40 26,46 32,61 29,63
s:
19. Kab. Kudus 29,19 34,03 31,59 34,25 46,27 41,19 29,80 35,99 32,94
20. Kab. Jepara 30,64 34,15 32,36 35,92 40,84 38,50 32,37 36,56 34,47
tp
21. Kab. Demak 33,75 38,76 36,22 29,18 39,86 34,67 31,19 39,40 35,34
ht
22. Kab. Semarang 34,39 34,99 34,69 33,54 36,81 35,23 33,93 36,01 34,99
23. Kab. Temanggung 33,88 37,24 35,52 35,07 34,12 34,59 34,70 35,04 34,87
24. Kab. Kendal 35,91 40,12 37,93 30,01 37,13 33,62 33,24 38,69 35,93
25. Kab. Batang 32,29 35,67 33,95 21,01 27,49 24,33 26,31 31,16 28,74
26. Kab. Pekalongan 33,49 40,15 36,76 35,49 43,96 39,89 34,32 41,83 38,10
27. Kab. Pemalang 41,14 39,22 40,19 37,61 43,05 40,44 39,63 40,95 40,30
28. Kab. Tegal 34,13 37,23 35,65 33,94 33,99 33,96 34,06 36,07 35,07
29. Kab. Brebes 40,76 46,59 43,59 43,67 49,68 46,73 42,22 48,21 45,20
71. Kota Magelang 24,45 30,45 27,50 - - - 24,45 30,45 27,50
72. Kota Surakarta 41,70 43,82 42,79 - - - 41,70 43,82 42,79
73. Kota Salatiga 35,14 34,85 34,99 - - - 35,14 34,85 34,99
74. Kota Semarang 36,24 38,68 37,48 28,68 29,79 29,25 36,22 38,66 37,46
75. Kota Pekalongan 23,76 28,98 26,37 24,43 39,78 32,11 23,76 29,02 26,39
76. Kota Tegal 43,22 51,41 47,36 - - - 43,22 51,41 47,36
Jawa Tengah 33,94 37,14 35,52 33,74 37,64 35,75 33,84 37,39 35,63
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
id
09. Kab. Boyolali 15,88 17,89 16,88 14,09 14,95 14,53 14,79 16,04 15,43
o.
10. Kab. Klaten 14,70 14,01 14,35 16,49 15,09 15,73 15,11 14,29 14,69
11. Kab. Sukoharjo 8,11 10,10 9,09 9,06 9,69
g
9,42 8,23 10,04 9,14
12. Kab. Wonogiri 8,20 13,54 10,88 13,45
s.
13,66 13,56 12,08 13,63 12,88
bp
13. Kab. Karanganyar 10,59 11,78 11,18 6,01 7,65 6,87 8,67 9,93 9,31
14. Kab. Sragen 6,36 7,77 7,06 13,47 13,18 13,32 10,74 11,20 10,98
g.
15. Kab. Grobogan 25,51 26,87 26,18 14,34 17,33 15,86 16,77 19,31 18,05
en
16. Kab. Blora 21,93 23,13 22,53 24,20 24,96 24,59 23,54 24,45 24,00
17. Kab. Rembang 16,41 13,43 14,94 14,58 13,32 13,94 15,21 13,35 14,28
at
18. Kab. Pati 14,46 19,46 16,98 14,16 19,05 16,72 14,28 19,21 16,82
//j
19. Kab. Kudus 14,71 15,30 15,00 20,03 24,46 22,59 15,35 16,76 16,07
s:
20. Kab. Jepara 14,52 15,31 14,91 19,71 21,62 20,71 16,23 17,59 16,91
tp
21. Kab. Demak 14,35 17,03 15,67 16,10 20,47 18,35 15,33 19,03 17,20
ht
22. Kab. Semarang 16,63 16,59 16,61 17,58 18,22 17,91 17,14 17,50 17,32
23. Kab. Temanggung 17,29 13,90 15,64 9,71 12,99 11,36 12,05 13,26 12,65
24. Kab. Kendal 16,98 19,15 18,03 13,13 18,24 15,72 15,24 18,71 16,95
25. Kab. Batang 16,32 15,83 16,08 12,14 13,05 12,61 14,10 14,30 14,20
26. Kab. Pekalongan 17,14 19,27 18,19 21,07 24,20 22,70 18,77 21,45 20,12
27. Kab. Pemalang 17,20 17,55 17,37 17,26 16,75 17,00 17,23 17,19 17,21
28. Kab. Tegal 18,12 20,58 19,33 13,47 11,98 12,69 16,61 17,50 17,06
29. Kab. Brebes 21,76 22,44 22,09 20,88 25,18 23,07 21,32 23,88 22,59
71. Kota Magelang 12,79 14,59 13,70 - - - 12,79 14,59 13,70
72. Kota Surakarta 17,66 18,85 18,27 - - - 17,66 18,85 18,27
73. Kota Salatiga 14,09 12,90 13,48 - - - 14,09 12,90 13,48
74. Kota Semarang 11,77 12,62 12,20 12,78 15,82 14,33 11,77 12,63 12,21
75. Kota Pekalongan 11,72 14,04 12,88 16,90 18,47 17,68 11,73 14,05 12,89
76. Kota Tegal 16,26 19,12 17,71 - - - 16,26 19,12 17,71
Jawa Tengah 15,66 16,72 16,18 16,76 18,34 17,57 16,19 17,53 16,86
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
id
08. Kab. Magelang 52,35 54,24 53,34 41,34 46,72 44,06 44,96 49,33 47,20
09. Kab. Boyolali
o.
54,68 59,05 56,92 55,88 48,78 52,12 55,38 52,92 54,10
10. Kab. Klaten 52,82 57,55 55,13 52,80 56,81 55,03 52,82 57,33 55,10
g
11. Kab. Sukoharjo
12. Kab. Wonogiri
49,40 53,61 51,63 45,21
s.51,12 48,90 48,72 53,05 51,09
bp
53,49 54,69 54,12 36,87 40,66 39,02 41,85 44,43 43,28
13. Kab. Karanganyar 54,30 58,15 56,39 53,22 48,72 50,76 53,88 54,49 54,22
g.
14. Kab. Sragen 50,11 54,69 52,41 46,00 53,14 49,77 47,34 53,61 50,60
en
15. Kab. Grobogan 38,17 42,35 40,19 50,56 49,52 49,97 47,25 48,06 47,70
16. Kab. Blora 50,40 54,26 52,43 37,88 40,62 39,30 41,26 44,38 42,88
at
17. Kab. Rembang 50,09 47,88 48,93 43,58 42,11 42,87 45,70 44,22 44,96
//j
18. Kab. Pati 58,36 67,06 63,13 75,24 73,93 74,48 67,95 71,18 69,78
s:
19. Kab. Kudus 54,32 54,24 54,28 54,83 52,82 53,53 54,39 53,95 54,15
tp
20. Kab. Jepara 51,91 61,03 56,62 51,38 55,86 53,87 51,72 58,95 55,56
21. Kab. Demak
ht
id
05. Kab. Kebumen 0,00 0,00 0,00 0,00 65,94 0,39 33,34 0,33 100,00
06. Kab. Purworejo 0,00 0,00 0,00 0,80 90,28 0,00 8,64 0,28 100,00
o.
07. Kab. Wonosobo 0,00 0,00 0,00 0,00 84,19 0,00 15,81 0,00 100,00
g
08. Kab. Magelang 0,37 0,00 0,00 0,00 86,39 0,00 11,82 1,42 100,00
09. Kab. Boyolali 0,00 0,00 0,00 0,00 s.
67,26 0,00 30,90 1,84 100,00
bp
10. Kab. Klaten 0,66 0,00 0,00 0,00 54,94 0,47 41,69 2,24 100,00
g.
11. Kab. Sukoharjo 1,45 0,00 0,00 1,98 70,90 0,08 25,24 0,35 100,00
12. Kab. Wonogiri
en
14. Kab. Sragen 0,51 0,00 0,00 0,00 46,06 0,00 52,61 0,82 100,00
//j
15. Kab. Grobogan 0,42 0,00 0,00 0,00 88,76 0,00 9,59 1,23 100,00
s:
16. Kab. Blora 0,48 0,00 0,00 0,00 65,18 0,00 27,21 7,13 100,00
17. Kab. Rembang 0,00 0,00 0,00 0,00 61,88 0,00 35,52 2,60 100,00
tp
18. Kab. Pati 0,00 0,00 0,00 0,00 70,69 0,00 28,38 0,93 100,00
ht
19. Kab. Kudus 0,33 0,99 0,00 0,00 68,81 1,04 27,42 1,41 100,00
20. Kab. Jepara 0,08 0,00 0,00 1,05 53,87 0,00 42,16 2,84 100,00
21. Kab. Demak 0,00 0,00 0,00 0,00 88,98 0,00 11,02 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 0,00 0,00 0,00 0,50 89,40 0,00 7,39 2,71 100,00
23. Kab. Temanggung 0,33 0,00 0,00 0,00 60,10 1,68 37,68 0,21 100,00
24. Kab. Kendal 0,00 0,00 0,00 0,00 75,46 0,00 24,53 0,01 100,00
25. Kab. Batang 0,76 0,00 0,00 0,75 69,53 0,16 28,37 0,43 100,00
26. Kab. Pekalongan 1,43 0,11 0,00 2,76 56,98 0,00 37,46 1,26 100,00
27. Kab. Pemalang 0,51 0,31 0,00 1,05 78,04 0,53 19,23 0,33 100,00
28. Kab. Tegal 0,50 0,10 0,00 0,58 72,84 0,00 25,28 0,70 100,00
29. Kab. Brebes 0,51 0,00 0,00 0,17 72,05 0,18 26,82 0,27 100,00
71. Kota Magelang 0,00 0,64 0,00 0,00 52,91 0,00 39,17 7,28 100,00
72. Kota Surakarta 1,23 0,00 0,00 0,87 89,70 0,00 8,04 0,16 100,00
73. Kota Salatiga 0,00 0,12 0,00 1,74 68,86 0,71 28,12 0,45 100,00
74. Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,55 67,41 0,17 31,70 0,17 100,00
75. Kota Pekalongan 2,82 0,00 0,00 1,22 36,54 0,00 58,25 1,17 100,00
76. Kota Tegal 0,00 1,17 0,00 0,92 82,70 0,14 14,87 0,20 100,00
Jawa Tengah 0,42 0,19 0,05 0,53 70,77 0,19 26,95 0,90 100,00
id
05. Kab. Kebumen 0,06 0,00 0,00 0,00 71,45 0,42 27,29 0,78 100,00
o.
06. Kab. Purworejo 0,66 0,34 0,00 0,00 81,60 0,00 17,40 0,00 100,00
07. Kab. Wonosobo 0,76 0,44 0,00 0,11 79,60 0,00 17,63 1,46 100,00
g
08. Kab. Magelang
09. Kab. Boyolali
0,44
0,00
0,24
0,00
0,00
0,00
0,31
0,00 s.67,18
66,50
0,00
0,00
31,47
31,50
0,36
2,00
100,00
100,00
bp
10. Kab. Klaten 0,00 1,33 0,00 0,00 67,11 2,06 29,50 0,00 100,00
g.
11. Kab. Sukoharjo 0,00 0,00 0,00 0,00 76,53 0,00 23,04 0,43 100,00
en
12. Kab. Wonogiri 0,58 0,00 0,00 0,00 52,76 0,06 45,37 1,23 100,00
13. Kab. Karanganyar 0,67 0,00 0,00 0,00 33,46 0,00 65,44 0,43 100,00
at
14. Kab. Sragen 0,00 0,00 0,00 0,58 41,74 1,18 54,29 2,21 100,00
//j
15. Kab. Grobogan 0,00 0,73 0,00 0,00 67,52 0,36 31,03 0,36 100,00
s:
16. Kab. Blora 0,41 0,35 0,20 0,31 59,71 0,35 38,53 0,14 100,00
tp
17. Kab. Rembang 0,00 0,00 0,00 0,24 54,00 0,39 44,06 1,31 100,00
18. Kab. Pati 4,01 0,00 0,00 1,28 47,58 0,00 45,45 1,68 100,00
ht
19. Kab. Kudus 1,10 0,00 0,00 0,00 89,17 0,00 9,73 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 1,20 0,00 0,00 0,00 64,70 0,00 33,61 0,49 100,00
21. Kab. Demak 0,89 1,86 0,43 0,00 57,78 0,85 38,19 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 0,00 0,00 0,00 0,08 83,80 0,00 14,46 1,66 100,00
23. Kab. Temanggung 2,21 0,00 0,00 0,44 72,40 0,00 23,30 1,65 100,00
24. Kab. Kendal 0,00 0,00 0,00 0,68 62,19 0,00 34,45 2,68 100,00
25. Kab. Batang 1,85 0,00 0,00 0,00 75,14 0,00 22,79 0,22 100,00
26. Kab. Pekalongan 0,24 0,34 0,00 0,00 63,32 0,16 33,86 2,08 100,00
27. Kab. Pemalang 1,32 0,27 0,00 0,32 76,47 0,00 20,58 1,04 100,00
28. Kab. Tegal 0,00 3,01 0,00 0,00 49,91 0,00 45,88 1,20 100,00
29. Kab. Brebes 1,52 0,00 0,00 0,36 64,14 0,32 33,35 0,31 100,00
71. Kota Magelang - - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - - -
74. Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,00 66,50 0,00 33,50 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 0,00 0,00 0,00 0,00 19,09 0,00 80,91 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - - - - - -
Jawa Tengah 0,74 0,34 0,03 0,20 64,94 0,22 32,57 0,96 100,00
id
05. Kab. Kebumen 0,04 0,00 0,00 0,00 69,53 0,41 29,40 0,62 100,00
o.
06. Kab. Purworejo 0,46 0,24 0,00 0,24 84,21 0,00 14,77 0,08 100,00
07. Kab. Wonosobo 0,56 0,33 0,00 0,08 80,78 0,00 17,17 1,08 100,00
g
08. Kab. Magelang
09. Kab. Boyolali
0,42
0,00
0,17
0,00
0,00
0,00
0,21
0,00 s.
72,93
66,79
0,00
0,00
25,59
31,27
0,68
1,94
100,00
100,00
bp
10. Kab. Klaten 0,49 0,35 0,00 0,00 58,14 0,89 38,48 1,65 100,00
g.
11. Kab. Sukoharjo 1,16 0,00 0,00 1,57 72,05 0,07 24,79 0,36 100,00
en
12. Kab. Wonogiri 0,45 0,00 0,00 0,00 57,56 0,04 40,68 1,27 100,00
13. Kab. Karanganyar 0,28 0,00 0,00 0,00 43,70 0,13 54,61 1,28 100,00
at
14. Kab. Sragen 0,16 0,00 0,00 0,40 43,05 0,82 53,78 1,79 100,00
//j
15. Kab. Grobogan 0,11 0,54 0,00 0,00 73,17 0,26 25,33 0,59 100,00
s:
16. Kab. Blora 0,43 0,27 0,16 0,23 60,96 0,27 35,95 1,73 100,00
tp
17. Kab. Rembang 0,00 0,00 0,00 0,16 56,52 0,27 41,33 1,72 100,00
ht
18. Kab. Pati 1,98 0,00 0,00 0,64 59,25 0,00 36,83 1,30 100,00
19. Kab. Kudus 0,47 0,82 0,00 0,00 72,44 0,85 24,27 1,15 100,00
20. Kab. Jepara 0,53 0,00 0,00 0,63 58,19 0,00 38,74 1,91 100,00
21. Kab. Demak 0,53 1,10 0,25 0,00 70,54 0,50 27,08 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 0,00 0,00 0,00 0,25 86,06 0,00 11,61 2,08 100,00
23. Kab. Temanggung 1,66 0,00 0,00 0,31 68,80 0,49 27,51 1,23 100,00
24. Kab. Kendal 0,00 0,00 0,00 0,30 69,65 0,00 28,87 1,18 100,00
25. Kab. Batang 1,29 0,00 0,00 0,39 72,23 0,08 25,68 0,33 100,00
26. Kab. Pekalongan 0,88 0,22 0,00 1,50 59,88 0,07 35,81 1,64 100,00
27. Kab. Pemalang 0,88 0,29 0,00 0,72 77,32 0,29 19,85 0,65 100,00
28. Kab. Tegal 0,35 0,96 0,00 0,41 66,04 0,00 31,39 0,85 100,00
29. Kab. Brebes 1,11 0,00 0,00 0,28 67,40 0,26 30,66 0,29 100,00
71. Kota Magelang 0,00 0,64 0,00 0,00 52,91 0,00 39,17 7,28 100,00
72. Kota Surakarta 1,23 0,00 0,00 0,87 89,70 0,00 8,04 0,16 100,00
73. Kota Salatiga 0,00 0,12 0,00 1,74 68,86 0,71 28,12 0,45 100,00
74. Kota Semarang 0,00 0,00 0,00 0,56 67,40 0,17 31,70 0,17 100,00
75. Kota Pekalongan 2,81 0,00 0,00 1,21 36,47 0,00 58,34 1,17 100,00
76. Kota Tegal 0,00 1,17 0,00 0,92 82,70 0,14 14,87 0,20 100,00
Jawa Tengah 0,58 0,27 0,04 0,36 67,85 0,21 29,76 0,93 100,00
id
06. Kab. Purworejo 7,27 10,35 32,62 2,80 46,17 1,84 0,00 0,00
07. Kab. Wonosobo 10,62 11,69 37,48 1,41 45,27 0,00 1,20 0,00
o.
08. Kab. Magelang 6,33 10,62 39,70 14,78 31,38 0,91 2,04 0,00
g
09. Kab. Boyolali 7,89 10,13 45,97 23,50 14,15 1,67 0,44 0,33
10. Kab. Klaten 6,77 17,98 32,69 s.14,77 24,85 2,87 0,21 2,38
bp
11. Kab. Sukoharjo 3,15 13,78 45,57 12,38 23,95 0,95 1,19 0,75
g.
12. Kab. Wonogiri 10,72 12,63 45,19 15,64 19,90 0,29 0,19 0,99
en
13. Kab. Karanganyar 9,70 14,51 45,98 17,28 13,88 0,22 0,15 1,18
14. Kab. Sragen 7,41 18,72 37,67 19,84 17,54 0,99 0,46 0,00
at
15. Kab. Grobogan 5,04 9,56 52,46 24,10 13,72 0,18 0,00 0,00
//j
16. Kab. Blora 2,57 3,14 50,61 19,01 27,42 1,63 2,07 0,00
s:
17. Kab. Rembang 12,39 4,76 41,27 8,94 41,76 1,71 3,42 0,00
tp
18. Kab. Pati 2,92 9,12 59,75 6,43 24,29 2,43 0,57 0,14
19. Kab. Kudus 6,83 10,53 55,87 18,79 10,75 0,30 2,22 0,25
ht
20. Kab. Jepara 5,18 2,69 67,36 13,34 13,46 2,91 0,24 0,15
21. Kab. Demak 2,02 3,32 62,25 20,57 11,73 0,06 1,09 0,66
22. Kab. Semarang 8,97 6,43 42,99 25,90 16,94 1,88 1,82 0,00
23. Kab. Temanggung 5,95 12,00 38,30 2,85 35,52 4,80 3,89 3,31
24. Kab. Kendal 4,93 6,99 43,41 20,27 27,67 1,33 1,35 0,00
25. Kab. Batang 4,64 5,23 58,36 2,59 28,96 1,97 1,13 0,00
26. Kab. Pekalongan 3,05 3,97 52,30 9,11 30,50 2,34 1,06 0,47
27. Kab. Pemalang 3,90 6,09 48,61 7,44 34,57 2,35 0,25 0,43
28. Kab. Tegal 8,53 5,30 50,59 10,99 25,55 2,01 0,50 0,21
29. Kab. Brebes 2,83 7,28 58,75 10,08 23,39 2,11 3,03 0,91
71. Kota Magelang 20,20 7,27 16,45 8,22 54,10 0,58 0,49 0,00
72. Kota Surakarta 8,40 18,96 22,29 12,20 40,12 0,29 0,83 0,00
73. Kota Salatiga 10,60 4,19 31,85 29,22 27,75 0,31 0,97 0,32
74. Kota Semarang 6,65 15,13 18,60 32,78 32,91 0,12 0,20 0,35
75. Kota Pekalongan 8,60 8,72 28,06 2,65 54,14 1,50 1,62 0,00
76. Kota Tegal 4,60 10,16 25,87 12,48 54,13 2,55 0,93 0,27
Jawa Tengah 6,21 9,70 42,33 15,95 27,63 1,73 0,94 0,51
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan)
id
07. Kab. Wonosobo 4,83 4,23 48,58 8,28 30,01 6,27 1,91 0,90
o.
08. Kab. Magelang 8,25 3,81 44,65 12,71 32,01 3,86 2,60 2,11
g
09. Kab. Boyolali 6,14 8,93 56,91 10,88 19,85 1,07 2,36 0,28
10. Kab. Klaten 6,02 7,45 34,96 s.
21,28 29,65 2,77 0,72 0,00
bp
11. Kab. Sukoharjo 0,19 3,89 57,12 12,77 27,41 0,08 0,00 0,00
12. Kab. Wonogiri 8,03 17,07 44,70 6,52 25,83 3,92 0,99 1,99
g.
13. Kab. Karanganyar 3,56 11,62 38,81 19,56 33,07 0,67 0,65 0,00
en
14. Kab. Sragen 7,94 10,45 56,06 17,25 13,16 0,00 0,33 0,51
at
15. Kab. Grobogan 2,87 4,51 60,64 11,39 22,17 0,77 0,98 0,14
//j
16. Kab. Blora 2,76 1,45 71,15 5,64 19,85 1,92 1,03 1,04
17. Kab. Rembang
s:
19. Kab. Kudus 3,05 10,14 65,67 21,18 6,26 0,50 2,70 0,00
ht
20. Kab. Jepara 3,77 3,20 53,12 13,77 28,07 2,24 0,88 0,00
21. Kab. Demak 7,17 1,90 62,84 14,39 16,98 2,18 0,48 0,00
22. Kab. Semarang 6,00 6,08 45,66 23,98 18,55 5,24 3,18 0,00
23. Kab. Temanggung 7,38 3,71 50,92 6,91 31,74 4,72 1,70 0,98
24. Kab. Kendal 1,83 6,27 56,48 6,29 29,28 3,62 0,31 0,00
25. Kab. Batang 4,17 3,67 62,58 6,81 19,80 4,59 0,00 0,46
26. Kab. Pekalongan 3,96 2,68 56,40 5,65 33,44 1,75 1,64 0,00
27. Kab. Pemalang 1,98 4,52 58,30 9,44 31,01 1,15 0,00 1,13
28. Kab. Tegal 8,05 8,76 51,87 12,17 24,64 1,71 0,92 0,00
29. Kab. Brebes 3,67 7,06 55,19 13,78 24,65 3,78 1,95 1,41
71. Kota Magelang - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - -
74. Kota Semarang 17,80 11,85 47,75 22,60 9,66 0,00 0,00 0,00
75. Kota Pekalongan 4,56 7,00 27,45 1,12 62,54 0,00 0,00 0,00
76. Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 5,09 6,14 52,19 11,03 26,68 3,13 1,38 0,67
*) UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Poskesdes, Polindes, Posyandu, Balai Pengobatan)
id
06. Kab. Purworejo 7,64 9,18 39,75 3,29 42,98 3,12 0,54 0,00
o.
07. Kab. Wonosobo 6,53 6,42 45,32 6,26 34,49 4,43 1,70 0,64
08. Kab. Magelang 7,51 6,41 42,76 13,50 31,77 2,73 2,39 1,31
g
09. Kab. Boyolali
10. Kab. Klaten
6,90 9,45 52,17
s.
16,35 17,38 1,33 1,53 0,30
bp
6,58 15,23 33,28 16,47 26,11 2,85 0,35 1,75
11. Kab. Sukoharjo 2,60 11,93 47,73 12,45 24,59 0,78 0,97 0,61
g.
12. Kab. Wonogiri 8,98 15,50 44,87 9,74 23,74 2,64 0,70 1,64
en
13. Kab. Karanganyar 7,48 13,46 43,38 18,10 20,83 0,38 0,33 0,75
14. Kab. Sragen 7,77 13,15 50,06 18,10 14,59 0,32 0,37 0,35
at
15. Kab. Grobogan 3,29 5,50 59,04 13,88 20,52 0,65 0,79 0,11
//j
16. Kab. Blora 2,70 2,02 64,29 10,10 22,38 1,82 1,38 0,70
s:
17. Kab. Rembang 8,93 2,36 47,06 7,83 38,32 2,53 2,24 0,00
tp
18. Kab. Pati 3,40 8,65 60,81 7,33 21,81 2,06 1,34 0,27
19. Kab. Kudus
ht
id
08. Kab. Magelang 55,90 45,95 50,59 41,01 40,44 40,71 46,72 42,55 44,48
o.
09. Kab. Boyolali 52,69 51,44 52,02 26,76 28,23 27,49 37,53 38,68 38,12
10. Kab. Klaten 52,69 53,73 53,22 40,61 52,71 47,55 49,84 53,44 51,73
g
11. Kab. Sukoharjo
12. Kab. Wonogiri
47,42
26,60
45,20
44,59
46,20
36,21
49,01
34,59 s.35,75
50,09
40,36
43,74
47,65
31,53
43,17
48,28
45,11
41,08
bp
13. Kab. Karanganyar 51,16 61,42 56,90 30,46 53,27 42,42 43,29 58,59 51,66
g.
14. Kab. Sragen 42,01 40,06 40,99 23,79 21,88 22,71 30,08 27,53 28,67
en
15. Kab. Grobogan 31,34 47,96 39,82 30,78 33,76 32,47 30,90 36,31 33,91
16. Kab. Blora 49,04 47,52 48,21 15,61 20,62 18,29 26,65 29,68 28,28
at
17. Kab. Rembang 68,10 67,25 67,66 39,36 39,62 39,48 49,61 50,54 50,07
//j
18. Kab. Pati 46,46 44,90 45,55 37,98 34,94 36,22 41,12 38,69 39,72
s:
19. Kab. Kudus 56,13 57,71 56,97 38,98 40,92 40,22 53,74 54,33 54,06
tp
20. Kab. Jepara 47,41 37,33 41,80 36,05 42,80 39,94 43,30 39,42 41,11
ht
21. Kab. Demak 42,86 40,85 41,69 46,49 36,07 40,65 44,83 38,33 41,14
22. Kab. Semarang 52,46 61,19 56,68 48,47 46,97 47,65 50,53 53,45 52,04
23. Kab. Temanggung 58,95 47,75 53,44 34,36 24,76 29,28 42,80 31,91 37,17
24. Kab. Kendal 42,24 50,05 46,54 29,95 46,72 40,19 37,34 48,52 43,79
25. Kab. Batang 46,77 50,81 48,96 19,32 32,15 26,30 34,73 42,61 39,01
26. Kab. Pekalongan 27,87 33,16 30,92 34,39 35,62 35,07 30,81 34,20 32,73
27. Kab. Pemalang 30,28 40,26 35,78 18,02 31,35 25,64 25,40 36,53 31,63
28. Kab. Tegal 34,20 41,55 38,33 19,88 39,34 29,92 28,49 40,76 35,17
29. Kab. Brebes 30,03 33,58 31,93 31,44 31,39 31,41 30,65 32,52 31,69
71. Kota Magelang 87,12 79,10 82,66 - - - 87,12 79,10 82,66
72. Kota Surakarta 64,80 68,19 66,59 - - - 64,80 68,19 66,59
73. Kota Salatiga 67,96 64,20 66,06 - - - 67,96 64,20 66,06
74. Kota Semarang 72,78 80,64 77,12 59,13 52,22 54,88 72,74 80,56 77,06
75. Kota Pekalongan 68,29 65,66 66,82 26,07 68,73 58,75 68,22 65,67 66,79
76. Kota Tegal 61,74 63,94 63,06 - - - 61,74 63,94 63,06
Jawa Tengah 49,11 51,96 50,65 32,56 35,35 34,10 41,33 43,96 42,77
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
id
08. Kab. Magelang 63,65 0,00 0,15 2,71 33,91
o.
09. Kab. Boyolali 67,27 0,16 0,77 1,20 30,92
g
10. Kab. Klaten 78,16 0,28 0,14 4,32 17,13
11. Kab. Sukoharjo 69,91 0,23 s. 1,45 5,06 24,54
bp
12. Kab. Wonogiri 50,92 1,47 2,55 3,60 42,40
g.
id
07. Kab. Wonosobo 51,20 0,04 0,08 0,85 47,94
08. Kab. Magelang 59,66 0,04 0,47 1,28 38,63
o.
09. Kab. Boyolali 59,19 0,09 0,09 1,72 39,01
g
10. Kab. Klaten 81,32 0,00 0,00 0,49 18,19
11. Kab. Sukoharjo 65,27 0,00 s. 0,00 2,12 32,60
bp
12. Kab. Wonogiri 50,39 1,37 0,29 0,96 47,05
g.
id
08. Kab. Magelang 60,98 0,03 0,37 1,75 37,06
o.
09. Kab. Boyolali 62,26 0,12 0,35 1,52 35,93
g
10. Kab. Klaten 78,94 0,21 0,11 3,38 17,39
11. Kab. Sukoharjo 69,23 0,19
s.
1,24 4,63 25,72
bp
12. Kab. Wonogiri 50,53 1,40 0,86 1,63 45,87
13. Kab. Karanganyar 64,90 1,10 0,51 4,01 29,97
g.
Kebiasaan Merokok
Kabupaten/Kota Ya, Total
Ya, Tidak
tidak setiap Tidak tahu
setiap hari Merokok
hari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 23,45 1,19 75,36 0,00 100,00
02. Kab. Banyumas 21,66 1,83 76,43 0,08 100,00
03. Kab. Purbalingga 21,62 2,12 76,26 0,00 100,00
04. Kab. Banjarnegara 23,38 2,21 74,41 0,00 100,00
05. Kab. Kebumen 22,20 2,58 75,22 0,00 100,00
06. Kab. Purworejo 19,09 1,18 79,73 0,00 100,00
id
07. Kab. Wonosobo 29,98 1,82 68,20 0,00 100,00
o.
08. Kab. Magelang 21,42 2,08 74,58 1,92 100,00
g
09. Kab. Boyolali 19,57 1,51 78,85 0,07 100,00
10. Kab. Klaten 16,41 2,27
s.80,95 0,37 100,00
bp
11. Kab. Sukoharjo 15,21 1,90 82,89 0,00 100,00
12. Kab. Wonogiri 16,51 2,48 81,01 0,00 100,00
g.
Kebiasaan Merokok
id
07. Kab. Wonosobo 30,98 1,94 67,08 0,00 100,00
o.
08. Kab. Magelang 25,21 2,60 71,37 0,82 100,00
g
09. Kab. Boyolali 21,25 1,41 77,11 0,23 100,00
10. Kab. Klaten 19,29 0,89
s.
79,82 0,00 100,00
bp
11. Kab. Sukoharjo 15,51 0,69 83,80 0,00 100,00
12. Kab. Wonogiri 18,68 2,01 79,25 0,06 100,00
g.
Kebiasaan Merokok
id
06. Kab. Purworejo 21,74 1,89 76,31 0,06 100,00
o.
07. Kab. Wonosobo 30,69 1,91 67,40 0,00 100,00
g
08. Kab. Magelang 23,95 2,43 72,43 1,19 100,00
09. Kab. Boyolali 20,61 1,45
s.
77,77 0,17 100,00
bp
10. Kab. Klaten 17,12 1,93 80,67 0,28 100,00
11. Kab. Sukoharjo 15,26 1,72 83,02 0,00 100,00
g.
id
06. Kab. Purworejo 1,29 4,98 6,30 24,55 62,88 100,00 66,20
o.
07. Kab. Wonosobo 2,91 5,74 13,80 40,03 37,52 100,00 54,80
08. Kab. Magelang 1,58 8,71 15,16 28,02 46,53 100,00 60,06
g
09. Kab. Boyolali
10. Kab. Klaten
0,29
1,18
7,07
5,28
5,78
11,77 s.
23,55
26,23
63,31
55,54
100,00
100,00
84,70
70,29
bp
11. Kab. Sukoharjo 1,67 4,93 15,20 28,51 49,69 100,00 72,27
g.
12. Kab. Wonogiri 0,00 8,23 7,50 25,65 58,62 100,00 82,00
en
13. Kab. Karanganyar 1,23 8,89 14,81 22,67 52,40 100,00 70,63
14. Kab. Sragen 1,65 2,20 8,95 23,94 63,26 100,00 77,67
at
15. Kab. Grobogan 0,47 2,82 2,23 9,41 85,07 100,00 85,86
//j
16. Kab. Blora 0,96 3,85 11,71 19,61 63,87 100,00 79,23
s:
17. Kab. Rembang 0,00 2,96 5,51 16,06 75,47 100,00 95,89
tp
18. Kab. Pati 0,59 2,26 9,97 21,25 65,93 100,00 91,73
19. Kab. Kudus 1,66 8,63 9,73 24,97 55,01 100,00 68,16
ht
20. Kab. Jepara 1,01 1,38 4,77 22,51 70,33 100,00 83,87
21. Kab. Demak 0,95 1,85 5,21 19,73 72,26 100,00 85,85
22. Kab. Semarang 3,75 8,07 15,51 27,84 44,83 100,00 62,12
23. Kab. Temanggung 0,50 5,94 11,94 44,50 37,12 100,00 58,66
24. Kab. Kendal 0,80 11,79 11,93 30,41 45,07 100,00 57,89
25. Kab. Batang 2,38 6,12 9,95 25,61 55,94 100,00 72,42
26. Kab. Pekalongan 2,31 5,58 9,74 26,00 56,37 100,00 68,64
27. Kab. Pemalang 2,32 6,22 14,02 27,16 50,28 100,00 63,00
28. Kab. Tegal 0,83 5,07 8,33 26,53 59,24 100,00 68,55
29. Kab. Brebes 0,86 3,73 12,43 14,30 68,68 100,00 84,01
71. Kota Magelang 1,23 7,54 10,67 38,71 41,85 100,00 62,48
72. Kota Surakarta 0,27 11,12 13,92 28,63 46,06 100,00 58,71
73. Kota Salatiga 2,31 5,99 9,72 36,34 45,64 100,00 63,42
74. Kota Semarang 1,92 9,67 14,18 27,71 46,52 100,00 61,93
75. Kota Pekalongan 2,29 4,32 12,53 30,47 50,39 100,00 62,82
76. Kota Tegal 0,75 5,92 10,25 24,58 58,50 100,00 72,78
Jawa Tengah 1,37 6,15 11,08 25,84 55,56 100,00 70,70
id
06. Kab. Purworejo 3,01 10,30 11,96 35,13 39,60 100,00 55,11
o.
07. Kab. Wonosobo 2,70 8,42 16,10 35,43 37,35 100,00 51,22
g
08. Kab. Magelang 2,38 10,62 14,33 39,71 32,96 100,00 54,16
09. Kab. Boyolali 2,20 3,71 9,59
s.
23,02 61,48 100,00 76,11
bp
10. Kab. Klaten 0,97 5,06 5,02 28,20 60,75 100,00 71,19
11. Kab. Sukoharjo 1,14 0,99 15,21 18,11 64,55 100,00 75,05
g.
12. Kab. Wonogiri 0,44 8,37 9,39 26,08 55,72 100,00 73,91
en
13. Kab. Karanganyar 1,44 5,97 7,83 18,97 65,79 100,00 88,31
14. Kab. Sragen 0,34 3,92 6,14 24,81 64,79 100,00 96,94
at
15. Kab. Grobogan 0,58 1,62 7,42 17,62 72,76 100,00 85,43
//j
16. Kab. Blora 0,48 1,50 7,79 15,17 75,06 100,00 77,18
s:
17. Kab. Rembang 1,37 2,75 7,68 18,53 69,67 100,00 85,94
tp
18. Kab. Pati 0,00 3,23 7,16 18,58 71,03 100,00 91,14
ht
19. Kab. Kudus 0,00 11,36 9,80 11,38 67,46 100,00 76,18
20. Kab. Jepara 0,00 1,75 8,68 17,71 71,86 100,00 82,46
21. Kab. Demak 0,12 2,88 4,09 21,63 71,28 100,00 78,57
22. Kab. Semarang 1,55 8,35 9,80 31,13 49,17 100,00 67,06
23. Kab. Temanggung 1,03 4,01 10,23 35,35 49,38 100,00 62,53
24. Kab. Kendal 0,79 9,13 18,47 21,87 49,74 100,00 61,18
25. Kab. Batang 0,86 5,44 11,21 33,18 49,31 100,00 64,15
26. Kab. Pekalongan 0,95 8,69 12,61 22,58 55,17 100,00 60,98
27. Kab. Pemalang 1,41 6,42 10,30 32,24 49,63 100,00 64,57
28. Kab. Tegal 3,45 4,38 9,47 28,90 53,80 100,00 64,77
29. Kab. Brebes 0,45 3,76 9,82 17,76 68,21 100,00 74,47
71. Kota Magelang - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - -
74. Kota Semarang 0,00 0,61 8,19 21,23 69,97 100,00 73,33
75. Kota Pekalongan 0,00 0,00 4,03 11,07 84,90 100,00 76,76
76. Kota Tegal - - - - - - -
Jawa Tengah 1,22 5,75 10,91 26,20 55,92 100,00 69,35
id
06. Kab. Purworejo 2,52 8,77 10,33 32,09 46,29 100,00 58,30
o.
07. Kab. Wonosobo 2,76 7,68 15,46 36,71 37,39 100,00 52,21
g
08. Kab. Magelang 2,14 10,05 14,58 36,26 36,97 100,00 55,90
09. Kab. Boyolali 1,51 4,93 8,21
s.23,21 62,14 100,00 79,24
bp
10. Kab. Klaten 1,13 5,22 10,01 26,74 56,90 100,00 70,53
11. Kab. Sukoharjo 1,59 4,39 15,20 27,05 51,77 100,00 72,66
g.
12. Kab. Wonogiri 0,33 8,34 8,94 25,98 56,41 100,00 75,84
en
13. Kab. Karanganyar 1,32 7,63 11,80 21,07 58,18 100,00 78,25
14. Kab. Sragen 0,81 3,31 7,13 24,50 64,25 100,00 90,11
at
15. Kab. Grobogan 0,56 1,84 6,44 16,06 75,10 100,00 85,51
//j
16. Kab. Blora 0,61 2,14 8,85 16,38 72,02 100,00 77,74
s:
17. Kab. Rembang 0,94 2,81 6,99 17,75 71,51 100,00 89,08
tp
18. Kab. Pati 0,25 2,82 8,34 19,71 68,88 100,00 91,39
ht
19. Kab. Kudus 1,42 9,02 9,74 23,00 56,82 100,00 69,32
20. Kab. Jepara 0,69 1,50 6,00 21,00 70,81 100,00 83,42
21. Kab. Demak 0,49 2,42 4,59 20,79 71,71 100,00 81,78
22. Kab. Semarang 2,53 8,22 12,36 29,66 47,23 100,00 64,85
23. Kab. Temanggung 0,88 4,54 10,70 37,87 46,01 100,00 61,46
24. Kab. Kendal 0,79 10,55 14,99 26,41 47,26 100,00 59,43
25. Kab. Batang 1,48 5,72 10,69 30,06 52,05 100,00 67,57
26. Kab. Pekalongan 1,69 6,99 11,04 24,45 55,83 100,00 65,17
27. Kab. Pemalang 1,87 6,32 12,19 29,65 49,97 100,00 63,77
28. Kab. Tegal 1,74 4,83 8,72 27,34 57,37 100,00 67,24
29. Kab. Brebes 0,65 3,75 11,10 16,06 68,44 100,00 79,14
71. Kota Magelang 1,23 7,54 10,67 38,71 41,85 100,00 62,48
72. Kota Surakarta 0,27 11,12 13,92 28,63 46,06 100,00 58,71
73. Kota Salatiga 2,31 5,99 9,72 36,34 45,64 100,00 63,42
74. Kota Semarang 1,91 9,64 14,16 27,68 46,61 100,00 61,98
75. Kota Pekalongan 2,27 4,30 12,50 30,39 50,54 100,00 62,88
76. Kota Tegal 0,75 5,92 10,25 24,58 58,50 100,00 72,78
Jawa Tengah 1,29 5,94 10,99 26,03 55,75 100,00 70,00
id
Kab. Purworejo 34,19 0,00 64,58 1,23 0,00 0,00 0,00 100,00
o.
Kab. Wonosobo 23,38 7,88 68,74 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g
Kab. Magelang 40,73 0,00 59,27 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Boyolali 58,04 0,00 38,60 3,36
s. 0,00 0,00 0,00 100,00
bp
Kab. Klaten 66,97 3,04 28,40 1,59 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Sukoharjo 52,47 0,77 46,76 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g.
Kab. Wonogiri 50,10 0,00 49,90 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
en
Kab. Karanganyar 69,90 2,68 27,42 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Sragen 39,14 12,73 48,13 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
at
Kab. Grobogan 48,00 2,31 45,16 4,53 0,00 0,00 0,00 100,00
//j
Kab. Blora 50,45 0,00 46,04 3,51 0,00 0,00 0,00 100,00
s:
Kab. Rembang 43,11 0,00 44,98 11,91 0,00 0,00 0,00 100,00
tp
Kab. Pati 35,50 0,00 64,50 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht
Kab. Kudus 60,59 0,92 38,49 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Jepara 38,11 0,00 59,69 2,20 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Demak 54,90 3,86 41,24 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Semarang 35,93 1,88 54,39 4,19 3,61 0,00 0,00 100,00
Kab. Temanggung 59,42 0,00 40,58 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Kendal 62,92 5,16 31,92 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Batang 34,26 0,45 65,29 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Pekalongan 24,96 1,87 71,66 1,51 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Pemalang 47,35 0,00 50,11 2,54 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Tegal 34,54 2,55 59,78 3,13 0,00 0,00 0,00 100,00
Kab. Brebes 36,43 2,78 60,79 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Magelang 60,17 0,00 39,83 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Surakarta 75,62 0,00 24,38 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Salatiga 59,90 0,00 34,89 5,21 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Semarang 73,08 2,80 24,12 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Pekalongan 43,58 5,04 49,63 1,75 0,00 0,00 0,00 100,00
Kota Tegal 57,12 1,40 41,48 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 48,55 1,93 48,20 1,22 0,10 0,00 0,00 100,00
id
06. Kab. Purworejo 37,14 0,00 57,93 4,93 0,00 0,00 0,00 100,00
o.
07. Kab. Wonosobo 23,60 1,05 75,35 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g
08. Kab. Magelang 36,59 1,59 61,82 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
09. Kab. Boyolali 44,84 2,71 50,53
s.
0,00 1,92 0,00 0,00 100,00
bp
10. Kab. Klaten 47,77 0,00 52,23 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
11. Kab. Sukoharjo 56,36 0,00 43,64 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g.
12. Kab. Wonogiri 48,87 2,48 47,92 0,73 0,00 0,00 0,00 100,00
en
13. Kab. Karanganyar 46,16 8,61 42,09 3,14 0,00 0,00 0,00 100,00
14. Kab. Sragen 60,18 3,04 36,78 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
at
15. Kab. Grobogan 56,81 1,67 40,56 0,96 0,00 0,00 0,00 100,00
//j
16. Kab. Blora 43,20 0,80 54,50 1,50 0,00 0,00 0,00 100,00
s:
17. Kab. Rembang 37,08 0,00 60,23 2,69 0,00 0,00 0,00 100,00
tp
18. Kab. Pati 34,10 7,59 58,31 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht
19. Kab. Kudus 54,38 8,47 37,15 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 38,14 0,00 61,86 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
21. Kab. Demak 20,03 0,00 79,97 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 55,13 0,00 41,52 3,35 0,00 0,00 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 49,28 1,18 49,54 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 57,19 0,00 42,81 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
25. Kab. Batang 21,23 0,00 77,09 1,68 0,00 0,00 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 36,68 0,44 61,54 0,00 1,34 0,00 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 44,63 0,00 51,39 3,03 0,95 0,00 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 51,58 2,99 45,43 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
29. Kab. Brebes 42,58 2,20 55,22 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
71. Kota Magelang - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - -
74. Kota Semarang 50,16 0,00 49,84 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 65,11 0,00 34,89 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 40,24 2,07 56,44 0,83 0,42 0,00 0,00 100,00
id
06. Kab. Purworejo 36,15 0,00 60,15 3,70 0,00 0,00 0,00 100,00
o.
07. Kab. Wonosobo 23,53 3,19 73,28 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g
08. Kab. Magelang 38,23 0,96 60,81 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
09. Kab. Boyolali 50,00 1,65 45,87 1,31
s. 1,17 0,00 0,00 100,00
bp
10. Kab. Klaten 60,73 2,05 36,15 1,07 0,00 0,00 0,00 100,00
11. Kab. Sukoharjo 52,85 0,70 46,45 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
g.
12. Kab. Wonogiri 49,19 1,82 48,45 0,54 0,00 0,00 0,00 100,00
en
13. Kab. Karanganyar 58,67 5,48 34,36 1,49 0,00 0,00 0,00 100,00
14. Kab. Sragen 51,78 6,91 41,31 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
at
15. Kab. Grobogan 54,86 1,81 41,58 1,75 0,00 0,00 0,00 100,00
//j
16. Kab. Blora 45,15 0,59 52,22 2,04 0,00 0,00 0,00 100,00
s:
17. Kab. Rembang 38,83 0,00 55,81 5,36 0,00 0,00 0,00 100,00
tp
18. Kab. Pati 34,70 4,33 60,97 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
ht
19. Kab. Kudus 59,63 2,09 38,28 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 38,12 0,00 60,36 1,52 0,00 0,00 0,00 100,00
21. Kab. Demak 35,19 1,68 63,13 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 46,33 0,86 47,42 3,74 1,65 0,00 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 52,14 0,85 47,01 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 60,20 2,71 37,09 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
25. Kab. Batang 26,54 0,18 72,28 1,00 0,00 0,00 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 30,41 1,21 66,95 0,81 0,62 0,00 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 46,08 0,00 50,71 2,77 0,44 0,00 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 39,69 2,69 55,44 2,18 0,00 0,00 0,00 100,00
29. Kab. Brebes 39,49 2,49 58,02 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
71. Kota Magelang 60,17 0,00 39,83 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
72. Kota Surakarta 75,62 0,00 24,38 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
73. Kota Salatiga 59,90 0,00 34,89 5,21 0,00 0,00 0,00 100,00
74. Kota Semarang 72,99 2,79 24,22 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 43,62 5,03 49,60 1,75 0,00 0,00 0,00 100,00
76. Kota Tegal 57,12 1,40 41,48 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 44,47 2,00 52,24 1,03 0,26 0,00 0,00 100,00
id
06. Kab. Purworejo 45,78 0,00 17,77 36,13 0,00 0,32 0,00 100,00
o.
07. Kab. Wonosobo 27,11 9,24 32,83 25,11 0,00 5,71 0,00 100,00
g
08. Kab. Magelang 29,43 39,60 0,00 22,70 2,72 5,55 0,00 100,00
09. Kab. Boyolali 57,37 29,28 4,24 s.9,11 0,00 0,00 0,00 100,00
bp
10. Kab. Klaten 66,27 16,51 4,25 6,76 4,26 0,00 1,95 100,00
g.
11. Kab. Sukoharjo 51,01 26,99 19,53 2,47 0,00 0,00 0,00 100,00
12. Kab. Wonogiri 50,68 26,16 2,56 8,45 1,52 0,00 10,63 100,00
en
13. Kab. Karanganyar 59,05 31,95 6,78 2,22 0,00 0,00 0,00 100,00
at
14. Kab. Sragen 37,69 23,39 1,09 28,80 9,03 0,00 0,00 100,00
//j
15. Kab. Grobogan 50,31 0,00 49,69 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
s:
16. Kab. Blora 53,28 0,00 38,80 7,92 0,00 0,00 0,00 100,00
17. Kab. Rembang 50,56 11,37 29,09 0,00 0,00 8,98 0,00 100,00
tp
18. Kab. Pati 30,86 11,83 45,72 5,97 1,60 4,02 0,00 100,00
ht
19. Kab. Kudus 57,31 19,85 10,14 11,30 0,00 0,56 0,84 100,00
20. Kab. Jepara 30,75 23,97 27,49 17,79 0,00 0,00 0,00 100,00
21. Kab. Demak 51,60 21,97 15,52 10,91 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 36,14 31,07 7,79 20,03 1,36 3,61 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 51,39 0,00 36,74 8,03 1,10 2,74 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 62,43 17,62 19,95 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
25. Kab. Batang 47,29 10,13 25,14 15,84 0,00 1,60 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 38,98 15,54 44,59 0,89 0,00 0,00 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 51,22 5,69 34,49 6,90 0,00 1,70 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 42,62 8,23 42,02 2,77 1,05 0,67 2,64 100,00
29. Kab. Brebes 31,24 13,38 39,37 13,51 0,00 2,50 0,00 100,00
71. Kota Magelang 57,35 32,89 0,00 8,01 0,00 0,00 1,75 100,00
72. Kota Surakarta 89,88 7,57 2,55 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
73. Kota Salatiga 69,07 9,16 2,45 19,32 0,00 0,00 0,00 100,00
74. Kota Semarang 71,73 17,80 6,78 2,99 0,00 0,70 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 47,51 16,86 27,47 3,31 0,97 1,71 2,17 100,00
76. Kota Tegal 59,97 27,84 8,20 3,99 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 49,22 16,38 23,03 9,22 0,60 1,08 0,47 100,00
id
05. Kab. Kebumen 30,53 15,87 34,20 0,05 15,13 4,22 0,00 100,00
o.
06. Kab. Purworejo 44,82 5,27 18,73 26,96 4,22 0,00 0,00 100,00
g
07. Kab. Wonosobo 30,61 8,86 45,19 5,41 9,93 0,00 0,00 100,00
08. Kab. Magelang 39,03 23,05 15,01
s.
17,12 5,79 0,00 0,00 100,00
bp
09. Kab. Boyolali 50,38 13,81 8,71 19,92 5,26 1,92 0,00 100,00
10. Kab. Klaten 60,04 19,92 2,94 0,00 17,10 0,00 0,00 100,00
g.
11. Kab. Sukoharjo 57,78 0,00 31,43 0,15 0,00 10,64 0,00 100,00
en
12. Kab. Wonogiri 43,15 34,99 2,78 7,47 11,27 0,00 0,34 100,00
13. Kab. Karanganyar 39,56 33,32 2,96 15,02 5,73 1,70 1,71 100,00
at
14. Kab. Sragen 45,81 20,36 6,14 12,28 13,09 0,98 1,34 100,00
//j
15. Kab. Grobogan 56,74 7,70 34,07 1,49 0,00 0,00 0,00 100,00
s:
16. Kab. Blora 51,50 6,09 36,18 3,67 1,10 0,00 1,46 100,00
tp
17. Kab. Rembang 34,70 5,62 56,52 0,98 0,00 1,41 0,77 100,00
ht
18. Kab. Pati 43,82 16,27 32,11 5,00 0,00 2,60 0,20 100,00
19. Kab. Kudus 62,85 21,65 15,50 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
20. Kab. Jepara 39,19 11,32 33,61 13,62 0,00 0,00 2,26 100,00
21. Kab. Demak 20,71 37,21 20,76 21,32 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 54,56 11,33 4,85 18,56 9,56 1,14 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 49,43 0,00 40,21 6,17 4,19 0,00 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 63,94 9,47 22,34 0,00 0,00 4,25 0,00 100,00
25. Kab. Batang 35,43 12,42 33,92 4,34 10,53 3,36 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 44,33 0,00 53,34 0,00 0,00 2,33 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 49,64 9,93 32,72 0,00 0,00 7,71 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 38,96 21,70 34,42 0,00 0,00 4,92 0,00 100,00
29. Kab. Brebes 46,00 13,64 34,91 3,85 0,30 1,30 0,00 100,00
71. Kota Magelang - - - - - - - -
72. Kota Surakarta - - - - - - - -
73. Kota Salatiga - - - - - - - -
74. Kota Semarang 50,16 0,00 0,00 49,84 0,00 0,00 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 71,83 28,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
76. Kota Tegal - - - - - - - -
Jawa Tengah 43,35 13,70 29,43 7,40 3,84 1,96 0,32 100,00
id
05. Kab. Kebumen 30,34 19,90 36,02 0,04 10,71 2,99 0,00 100,00
o.
06. Kab. Purworejo 45,14 3,51 18,41 30,02 2,81 0,11 0,00 100,00
g
07. Kab. Wonosobo 29,52 8,98 41,31 11,59 6,81 1,79 0,00 100,00
08. Kab. Magelang 35,24 29,58 9,09
s.19,32 4,58 2,19 0,00 100,00
bp
09. Kab. Boyolali 53,11 19,86 6,96 15,69 3,21 1,17 0,00 100,00
10. Kab. Klaten 64,24 17,62 3,82 4,56 8,44 0,00 1,32 100,00
g.
11. Kab. Sukoharjo 51,68 24,32 20,71 2,24 0,00 1,05 0,00 100,00
en
12. Kab. Wonogiri 45,16 32,63 2,72 7,74 8,66 0,00 3,09 100,00
at
13. Kab. Karanganyar 49,83 32,60 4,97 8,28 2,71 0,80 0,81 100,00
14. Kab. Sragen 42,57 21,57 4,12 18,88 11,47 0,59 0,80 100,00
//j
15. Kab. Grobogan 55,31 5,99 37,54 1,16 0,00 0,00 0,00 100,00
s:
16. Kab. Blora 51,98 4,44 36,89 4,82 0,81 0,00 1,06 100,00
tp
17. Kab. Rembang 39,29 7,29 48,57 0,70 0,00 3,60 0,55 100,00
ht
18. Kab. Pati 38,26 14,37 37,94 5,42 0,69 3,21 0,11 100,00
19. Kab. Kudus 58,17 20,13 10,97 9,54 0,00 0,48 0,71 100,00
20. Kab. Jepara 33,38 20,03 29,39 16,49 0,00 0,00 0,71 100,00
21. Kab. Demak 34,15 30,58 18,48 16,79 0,00 0,00 0,00 100,00
22. Kab. Semarang 46,12 20,37 6,20 19,24 5,80 2,27 0,00 100,00
23. Kab. Temanggung 49,98 0,00 39,24 6,69 3,32 0,77 0,00 100,00
24. Kab. Kendal 63,14 13,76 21,08 0,00 0,00 2,02 0,00 100,00
25. Kab. Batang 40,26 11,49 30,35 9,02 6,24 2,64 0,00 100,00
26. Kab. Pekalongan 41,47 8,32 48,65 0,48 0,00 1,08 0,00 100,00
27. Kab. Pemalang 50,48 7,67 33,66 3,67 0,00 4,52 0,00 100,00
28. Kab. Tegal 41,51 12,30 39,72 1,94 0,73 1,96 1,84 100,00
29. Kab. Brebes 38,57 13,51 37,15 8,72 0,15 1,90 0,00 100,00
71. Kota Magelang 57,35 32,89 0,00 8,01 0,00 0,00 1,75 100,00
72. Kota Surakarta 89,88 7,57 2,55 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
73. Kota Salatiga 69,07 9,16 2,45 19,32 0,00 0,00 0,00 100,00
74. Kota Semarang 71,64 17,73 6,75 3,18 0,00 0,70 0,00 100,00
75. Kota Pekalongan 47,56 16,88 27,41 3,30 0,97 1,71 2,17 100,00
76. Kota Tegal 59,97 27,84 8,20 3,99 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 46,34 15,07 26,17 8,33 2,18 1,52 0,39 100,00
id
04. Kab. Banjarnegara 14,93 84,89 0,18 8,91 91,09 0,00 11,08 88,85 0,07
o.
05. Kab. Kebumen 9,92 90,08 0,00 6,65 93,35 0,00 7,60 92,40 0,00
g
06. Kab. Purworejo 2,03 97,97 0,00 11,57 88,43 0,00 8,38 91,62 0,00
07. Kab. Wonosobo 15,00 85,00 0,00 9,67
s.90,33 0,00 11,34 88,66 0,00
bp
08. Kab. Magelang 7,60 92,40 0,00 11,70 88,30 0,00 10,08 89,92 0,00
09. Kab. Boyolali 7,87 92,13 0,00 10,74 89,26 0,00 9,62 90,38 0,00
g.
10. Kab. Klaten 16,53 83,47 0,00 12,92 87,08 0,00 15,36 84,64 0,00
en
11. Kab. Sukoharjo 5,92 94,08 0,00 18,15 81,85 0,00 7,13 92,87 0,00
12. Kab. Wonogiri 10,13 89,87 0,00 6,91 93,09 0,00 7,77 92,23 0,00
at
13. Kab. Karanganyar 5,77 94,23 0,00 6,53 93,47 0,00 6,13 93,87 0,00
//j
14. Kab. Sragen 10,33 89,67 0,00 8,32 91,68 0,00 9,12 90,88 0,00
s:
15. Kab. Grobogan 9,14 90,86 0,00 12,35 87,65 0,00 11,64 88,36 0,00
tp
16. Kab. Blora 15,99 84,01 0,00 9,81 90,19 0,00 11,48 88,52 0,00
17. Kab. Rembang 0,18 99,82 0,00 6,45 92,03 1,52 4,63 94,29 1,08
ht
18. Kab. Pati 1,01 98,99 0,00 4,90 95,10 0,00 3,23 96,77 0,00
19. Kab. Kudus 7,91 92,09 0,00 6,89 93,11 0,00 7,75 92,25 0,00
20. Kab. Jepara 7,45 92,55 0,00 6,74 93,26 0,00 7,23 92,77 0,00
21. Kab. Demak 23,26 72,74 4,00 14,63 85,37 0,00 18,38 79,88 1,74
22. Kab. Semarang 8,36 91,64 0,00 9,47 89,44 1,09 8,96 90,45 0,59
23. Kab. Temanggung 11,71 88,29 0,00 14,67 84,90 0,43 13,84 85,86 0,30
24. Kab. Kendal 14,31 85,69 0,00 13,83 86,17 0,00 14,08 85,92 0,00
25. Kab. Batang 1,39 98,61 0,00 1,47 98,53 0,00 1,44 98,56 0,00
26. Kab. Pekalongan 11,78 88,22 0,00 4,39 95,61 0,00 8,35 91,65 0,00
27. Kab. Pemalang 17,79 82,21 0,00 11,82 88,18 0,00 15,00 85,00 0,00
28. Kab. Tegal 15,72 82,55 1,73 16,87 83,13 0,00 16,07 82,73 1,20
29. Kab. Brebes 8,85 90,24 0,91 16,71 83,29 0,00 12,75 86,79 0,46
71. Kota Magelang 9,95 90,05 0,00 - - - 9,95 90,05 0,00
72. Kota Surakarta 17,59 82,41 0,00 - - - 17,59 82,41 0,00
73. Kota Salatiga 13,53 86,47 0,00 - - - 13,53 86,47 0,00
74. Kota Semarang 10,38 89,62 0,00 0,00 100,00 0,00 10,34 89,66 0,00
75. Kota Pekalongan 13,63 86,37 0,00 15,67 84,33 0,00 13,63 86,37 0,00
76. Kota Tegal 13,28 86,72 0,00 - - - 13,28 86,72 0,00
Jawa Tengah 11,03 88,68 0,29 9,83 90,08 0,09 10,45 89,36 0,19
id
08. Kab. Magelang 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
o.
09. Kab. Boyolali 100,00 87,43 93,19 96,72 100,00 98,08 97,86 94,09 96,10
g
10. Kab. Klaten 100,00 93,30 96,11 100,00 100,00 100,00 100,00 95,61 97,34
11. Kab. Sukoharjo 100,00 96,51 98,39 100,00 s. 100,00 100,00 100,00 97,19 98,58
bp
12. Kab. Wonogiri 95,63 100,00 97,51 94,26 94,16 94,20 94,69 95,51 95,10
13. Kab. Karanganyar 96,77 92,54 94,61 93,40 92,23 92,67 95,37 92,38 93,69
g.
14. Kab. Sragen 100,00 100,00 100,00 100,00 92,25 95,77 100,00 94,26 97,31
en
15. Kab. Grobogan 100,00 80,09 89,79 92,57 100,00 96,28 94,11 95,70 94,91
at
16. Kab. Blora 100,00 100,00 100,00 100,00 93,25 96,63 100,00 95,14 97,57
//j
17. Kab. Rembang 100,00 100,00 100,00 95,26 100,00 97,58 96,66 100,00 98,33
18. Kab. Pati 100,00 100,00 100,00 93,37 91,36 92,17 96,40 94,81 95,49
s:
19. Kab. Kudus 92,53 94,78 93,60 100,00 100,00 100,00 93,56 95,62 94,55
tp
20. Kab. Jepara 95,24 97,49 96,39 100,00 97,34 98,75 96,67 97,45 97,06
ht
21. Kab. Demak 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
22. Kab. Semarang 100,00 100,00 100,00 90,08 98,49 93,71 94,75 99,18 96,63
23. Kab. Temanggung 100,00 100,00 100,00 97,68 96,19 97,00 98,40 97,10 97,84
24. Kab. Kendal 100,00 96,83 98,04 100,00 88,60 93,20 100,00 92,82 95,64
25. Kab. Batang 99,45 94,82 97,75 99,03 100,00 99,58 99,23 98,52 98,88
26. Kab. Pekalongan 96,56 100,00 98,45 93,93 100,00 97,10 95,25 100,00 97,80
27. Kab. Pemalang 98,84 98,23 98,55 100,00 100,00 100,00 99,37 98,98 99,18
28. Kab. Tegal 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
29. Kab. Brebes 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
71. Kota Magelang 100,00 93,58 96,87 - - - 100,00 93,58 96,87
72. Kota Surakarta 100,00 82,92 90,57 - - - 100,00 82,92 90,57
73. Kota Salatiga 90,82 93,86 92,28 - - - 90,82 93,86 92,28
74. Kota Semarang 93,18 98,15 95,49 100,00 100,00 100,00 93,22 98,16 95,52
75. Kota Pekalongan 100,00 91,62 96,55 100,00 78,19 84,33 100,00 91,58 96,52
76. Kota Tegal 97,05 93,83 95,45 - - - 97,05 93,83 95,45
Jawa Tengah 98,33 96,84 97,61 97,29 97,29 97,29 97,82 97,07 97,45
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
id
08. Kab. Magelang 85,04 79,35 82,62 82,82 89,88 86,30 83,75 86,15 84,87
o.
09. Kab. Boyolali 83,98 78,83 81,36 74,18 95,44 83,19 77,67 88,18 82,47
g
10. Kab. Klaten 87,28 78,89 82,55 62,94 100,00 87,60 80,75 86,51 84,19
11. Kab. Sukoharjo 69,91 75,42 72,41 91,29 s.57,83 63,87 70,85 71,87 71,36
bp
12. Kab. Wonogiri 90,92 72,09 82,63 96,32 91,26 93,63 94,62 86,61 90,57
13. Kab. Karanganyar 78,82 92,44 85,60 93,23 81,25 85,83 84,67 86,54 85,71
g.
14. Kab. Sragen 85,48 86,38 85,79 82,26 73,25 77,52 83,72 76,86 80,60
en
15. Kab. Grobogan 100,00 100,00 100,00 92,74 91,39 92,04 94,34 92,94 93,63
at
16. Kab. Blora 87,05 69,90 78,53 84,80 100,00 92,14 85,44 91,16 88,22
//j
17. Kab. Rembang 90,30 99,27 94,99 100,00 97,59 98,79 97,03 98,13 97,59
18. Kab. Pati 91,63 79,95 85,35 91,10 91,34 91,24 91,35 86,55 88,63
s:
19. Kab. Kudus 79,41 75,81 77,68 87,01 100,00 93,73 80,54 79,86 80,21
tp
20. Kab. Jepara 83,41 83,15 83,27 90,46 80,91 86,05 85,60 82,56 84,07
ht
21. Kab. Demak 76,73 92,29 84,19 82,79 87,43 84,83 80,20 89,70 84,55
22. Kab. Semarang 76,58 92,54 83,21 78,23 91,83 84,40 77,41 92,16 83,83
23. Kab. Temanggung 95,58 88,66 93,04 90,01 96,37 92,87 91,77 94,47 92,92
24. Kab. Kendal 89,87 71,99 78,97 73,34 92,96 84,48 81,47 81,74 81,63
25. Kab. Batang 78,24 91,97 83,13 86,39 83,63 84,82 82,54 85,92 84,19
26. Kab. Pekalongan 87,64 74,34 80,21 84,47 92,14 88,59 86,07 82,77 84,26
27. Kab. Pemalang 94,10 87,93 91,13 87,65 89,69 88,57 91,16 88,68 90,00
28. Kab. Tegal 98,25 90,62 94,83 94,58 100,00 97,19 97,21 93,53 95,52
29. Kab. Brebes 95,13 90,31 92,52 88,33 87,63 88,00 91,44 89,02 90,21
71. Kota Magelang 82,44 94,89 88,30 - - - 82,44 94,89 88,30
72. Kota Surakarta 90,03 55,12 72,38 - - - 90,03 55,12 72,38
73. Kota Salatiga 75,86 98,10 86,74 - - - 75,86 98,10 86,74
74. Kota Semarang 72,37 79,07 75,57 100,00 100,00 100,00 72,50 79,21 75,71
75. Kota Pekalongan 81,45 89,75 84,69 53,06 39,86 44,27 81,42 89,60 84,62
76. Kota Tegal 84,85 82,13 83,52 - - - 84,85 82,13 83,52
Jawa Tengah 85,74 83,60 84,71 86,47 89,40 87,93 86,09 86,51 86,30
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
id
07. Kab. Wonosobo 28,39 21,39 24,83 25,39 100,00 11,56
o.
08. Kab. Magelang 30,14 30,00 22,72 17,14 100,00 10,13
g
09. Kab. Boyolali 22,66 33,89 22,80 20,65 100,00 10,34
10. Kab. Klaten 24,65 22,94 37,67 s.14,74 100,00 10,66
bp
11. Kab. Sukoharjo 32,96 27,91 26,38 12,75 100,00 9,14
12. Kab. Wonogiri 37,72 27,85
g.
id
07. Kab. Wonosobo 28,73 23,97 22,09 25,21 100,00 11,31
o.
08. Kab. Magelang 28,76 34,87 23,11 13,26 100,00 9,59
g
09. Kab. Boyolali 32,66 34,21 19,61 13,52 100,00 9,32
10. Kab. Klaten 22,07 43,77 34,16 s. 0,00 100,00 9,22
bp
11. Kab. Sukoharjo 44,81 29,88 16,49 8,82 100,00 7,53
g.
id
07. Kab. Wonosobo 28,62 23,16 22,95 25,27 100,00 11,39
o.
08. Kab. Magelang 29,30 32,98 22,96 14,76 100,00 9,80
g
09. Kab. Boyolali 28,73 34,08 20,87 16,32 100,00 9,72
10. Kab. Klaten 23,81 29,68 36,54 s. 9,97 100,00 10,19
bp
11. Kab. Sukoharjo 34,42 28,15 25,16 12,27 100,00 8,94
g.
id
07. Kab. Wonosobo 100,00 100,00 100,00 98,87 100,00 99,43 99,20 100,00 99,59
o.
08. Kab. Magelang 100,00 97,41 98,76 99,15 100,00 99,57 99,44 99,16 99,30
g
09. Kab. Boyolali 98,16 100,00 99,03 94,88 96,33 95,59 96,16 97,69 96,90
10. Kab. Klaten 97,70 97,23 97,48 100,00 s.
100,00 100,00 98,20 98,03 98,11
bp
11. Kab. Sukoharjo 95,61 95,47 95,54 100,00 100,00 100,00 96,15 96,23 96,19
g.
12. Kab. Wonogiri 95,15 95,96 95,54 98,82 100,00 99,40 97,86 98,99 98,42
13. Kab. Karanganyar 100,00 98,22 99,16 97,08 97,11 97,09 98,77 97,72 98,26
en
14. Kab. Sragen 100,00 95,05 97,66 95,63 99,17 97,37 97,30 97,66 97,48
at
15. Kab. Grobogan 100,00 90,76 95,70 100,00 100,00 100,00 100,00 98,11 99,08
//j
16. Kab. Blora 97,39 100,00 98,63 98,69 100,00 99,33 98,31 100,00 99,13
s:
17. Kab. Rembang 90,81 93,75 92,26 99,06 97,49 98,29 96,24 96,21 96,22
18. Kab. Pati 100,00 100,00 100,00 98,34 100,00 99,16 99,00 100,00 99,49
tp
19. Kab. Kudus 98,06 97,63 97,85 100,00 100,00 100,00 98,29 98,00 98,15
ht
20. Kab. Jepara 95,85 98,22 96,98 98,93 91,69 95,22 96,86 95,87 96,38
21. Kab. Demak 100,00 99,97 99,99 100,00 89,81 94,96 100,00 94,05 97,10
22. Kab. Semarang 98,96 98,04 98,52 100,00 100,00 100,00 99,52 99,13 99,33
23. Kab. Temanggung 100,00 100,00 100,00 99,61 98,32 98,98 99,73 98,81 99,28
24. Kab. Kendal 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
25. Kab. Batang 99,53 96,84 98,25 97,61 95,80 96,71 98,51 96,26 97,42
26. Kab. Pekalongan 96,78 97,10 96,93 99,20 98,77 98,98 97,76 97,84 97,80
27. Kab. Pemalang 97,94 100,00 98,92 96,97 98,75 97,87 97,53 99,43 98,46
28. Kab. Tegal 97,42 97,48 97,45 100,00 98,05 99,01 98,26 97,68 97,98
29. Kab. Brebes 92,85 94,82 93,80 87,38 99,28 93,29 90,08 97,16 93,54
71. Kota Magelang 99,17 100,00 99,58 - - - 99,17 100,00 99,58
72. Kota Surakarta 100,00 98,46 99,25 - - - 100,00 98,46 99,25
73. Kota Salatiga 100,00 100,00 100,00 - - - 100,00 100,00 100,00
74. Kota Semarang 99,54 100,00 99,76 100,00 100,00 100,00 99,54 100,00 99,76
75. Kota Pekalongan 97,01 91,78 94,46 100,00 100,00 100,00 97,02 91,79 94,47
76. Kota Tegal 95,89 97,90 96,87 - - - 95,89 97,90 96,87
Jawa Tengah 98,03 98,06 98,04 97,87 98,45 98,16 97,95 98,26 98,10
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 95,91 89,94 94,46 68,88 92,61
02. Kab. Banyumas 96,73 93,94 97,88 75,53 98,89
03. Kab. Purbalingga 95,08 92,34 96,05 74,65 92,91
04. Kab. Banjarnegara 90,94 86,07 90,23 69,67 90,35
05. Kab. Kebumen 97,23 97,66 98,90 89,40 98,90
06. Kab. Purworejo 88,71 87,52 87,52 81,81 91,36
id
07. Kab. Wonosobo 100,00 95,97 98,78 76,71 100,00
08. Kab. Magelang 96,33 91,40 96,90 70,98 97,90
o.
09. Kab. Boyolali 95,42 93,95 96,31 73,85 98,54
g
10. Kab. Klaten 96,97 92,29 96,41 81,78 94,82
11. Kab. Sukoharjo 90,17 84,37 s. 87,74 71,92 87,46
bp
12. Kab. Wonogiri 88,22 81,66 88,49 58,77 89,02
g.
Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 93,01 90,85 92,50 69,56 92,57
02. Kab. Banyumas 96,68 95,94 98,38 77,06 96,50
03. Kab. Purbalingga 97,66 93,68 98,99 80,97 96,21
04. Kab. Banjarnegara 93,96 92,48 95,15 79,58 93,83
05. Kab. Kebumen 95,42 90,60 93,56 69,13 95,26
06. Kab. Purworejo 93,43 92,71 92,71 81,97 94,74
id
07. Kab. Wonosobo 93,92 93,68 92,80 77,24 96,39
08. Kab. Magelang 98,61 91,26 95,39 81,10 95,71
o.
09. Kab. Boyolali 92,43 90,75 91,49 66,83 89,64
g
10. Kab. Klaten 91,69 91,69 91,69 87,78 100,00
11. Kab. Sukoharjo 100,00 94,61 s.
100,00 84,19 100,00
bp
12. Kab. Wonogiri 97,36 89,38 95,82 69,27 93,47
g.
Jenis Imunisasi
Kabupaten/Kota
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Kab. Cilacap 94,15 90,50 93,27 69,30 92,58
02. Kab. Banyumas 96,71 94,79 98,09 76,18 97,88
03. Kab. Purbalingga 96,73 93,20 97,92 78,68 95,01
04. Kab. Banjarnegara 93,09 90,63 93,73 76,72 92,83
05. Kab. Kebumen 96,00 92,85 95,26 75,60 96,42
06. Kab. Purworejo 91,84 90,96 90,96 81,91 93,60
id
07. Kab. Wonosobo 95,65 94,33 94,50 77,09 97,42
08. Kab. Magelang 97,86 91,31 95,89 77,75 96,43
o.
09. Kab. Boyolali 93,57 91,97 93,33 69,51 93,03
g
10. Kab. Klaten 95,64 92,14 95,21 83,29 96,13
11. Kab. Sukoharjo 91,59 85,85 s. 89,51 73,69 89,26
bp
12. Kab. Wonogiri 95,03 87,41 93,95 66,59 92,33
g.
id
06. Kab. Purworejo 68,36 78,43 73,18 84,92 77,11 81,08 79,24 77,55 78,41
07. Kab. Wonosobo 69,39 73,05 71,14 68,51 73,22 70,85 68,76 73,17 70,93
o.
08. Kab. Magelang 48,81 82,60 64,93 71,46 70,28 70,88 63,78 74,26 68,91
g
09. Kab. Boyolali 69,48 73,97 71,61 56,26 59,56 57,89 61,41 64,92 63,11
10. Kab. Klaten 73,92 68,82 71,50 100,00 s.
74,75 85,63 79,59 70,53 75,07
bp
11. Kab. Sukoharjo 58,92 64,44 61,55 80,88 72,90 76,36 61,60 65,86 63,68
g.
12. Kab. Wonogiri 57,59 52,36 55,08 51,60 49,72 50,67 53,16 50,38 51,80
13. Kab. Karanganyar 65,62 58,94 62,45 75,42 73,72 74,56 69,75 65,58 67,72
en
14. Kab. Sragen 65,65 64,04 64,89 75,86 58,26 67,23 71,95 60,38 66,35
at
15. Kab. Grobogan 58,71 48,14 53,79 71,04 64,26 67,71 68,31 60,96 64,74
//j
16. Kab. Blora 74,56 67,28 71,10 66,55 57,42 62,10 68,89 60,20 64,68
s:
17. Kab. Rembang 66,84 65,76 66,31 74,57 70,30 72,48 71,93 68,74 70,36
18. Kab. Pati 68,85 70,31 69,54 74,17 64,49 69,39 72,05 66,69 69,44
tp
19. Kab. Kudus 55,21 62,41 58,62 59,20 62,43 60,98 55,69 62,41 58,94
ht
20. Kab. Jepara 53,61 40,43 47,33 49,97 51,67 50,84 52,42 44,48 48,54
21. Kab. Demak 60,50 58,55 59,57 74,93 62,73 68,90 68,67 60,99 64,93
22. Kab. Semarang 71,25 62,86 67,27 70,96 66,84 68,92 71,10 65,08 68,17
23. Kab. Temanggung 70,62 72,46 71,50 64,27 62,37 63,34 66,23 65,33 65,79
24. Kab. Kendal 69,53 62,79 66,32 66,63 67,24 66,94 68,22 64,92 66,61
25. Kab. Batang 59,51 65,27 62,24 62,29 51,81 57,09 60,98 57,83 59,45
26. Kab. Pekalongan 51,53 49,57 50,62 61,23 66,35 63,84 55,45 57,04 56,22
27. Kab. Pemalang 55,95 52,76 54,43 49,68 50,29 49,99 53,29 51,63 52,48
28. Kab. Tegal 67,70 63,01 65,48 72,43 75,57 74,03 69,24 67,50 68,40
29. Kab. Brebes 46,37 48,05 47,17 52,00 55,86 53,92 49,22 52,15 50,65
71. Kota Magelang 67,88 70,53 69,18 - - - 67,88 70,53 69,18
72. Kota Surakarta 67,70 69,96 68,81 - - - 67,70 69,96 68,81
73. Kota Salatiga 72,51 77,42 74,89 - - - 72,51 77,42 74,89
74. Kota Semarang 65,25 61,49 63,49 100,00 60,11 74,74 65,34 61,48 63,52
75. Kota Pekalongan 44,23 51,97 48,01 61,81 21,91 45,92 44,28 51,92 48,01
76. Kota Tegal 67,10 78,40 72,58 - - - 67,10 78,40 72,58
Jawa Tengah 62,95 62,16 62,57 65,73 63,87 64,81 64,27 63,01 63,66
Catatan : L=Laki-laki, P=Perempuan
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
id
07. Kab. Wonosobo 93,50 93,78 93,70
08. Kab. Magelang 87,12 75,76 79,35
o.
09. Kab. Boyolali 76,46 72,92 74,26
g
10. Kab. Klaten 65,95
s. 59,84 64,40
bp
11. Kab. Sukoharjo 80,39 86,29 81,29
12. Kab. Wonogiri 87,82 87,16 87,33
g.
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Cilacap 97,19 90,46 93,02
02. Kab. Banyumas 96,51 87,93 92,80
03. Kab. Purbalingga 97,68 92,74 94,51
04. Kab. Banjarnegara 85,84 85,43 85,54
05. Kab. Kebumen 96,60 84,41 88,16
06. Kab. Purworejo 95,11 82,78 86,82
07. Kab. Wonosobo 97,57 97,80 97,74
id
08. Kab. Magelang 97,73 87,18 90,51
o.
09. Kab. Boyolali 98,47 93,02 95,08
g
10. Kab. Klaten 97,08 100,00 97,83
11. Kab. Sukoharjo 99,25
s.99,40 99,27
bp
12. Kab. Wonogiri 98,78 96,17 96,84
13. Kab. Karanganyar 98,29 98,85 98,53
g.
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Cilacap 90,17 75,12 80,85
02. Kab. Banyumas 76,96 72,98 75,24
03. Kab. Purbalingga 82,56 80,51 81,24
04. Kab. Banjarnegara 37,07 49,92 46,25
05. Kab. Kebumen 95,39 90,43 91,95
06. Kab. Purworejo 95,88 77,91 83,79
07. Kab. Wonosobo 19,02 59,58 48,18
id
08. Kab. Magelang 84,35 73,48 76,91
o.
09. Kab. Boyolali 90,11 94,20 92,65
g
10. Kab. Klaten 92,90 99,89 94,68
11. Kab. Sukoharjo 96,98 s. 94,79 96,64
bp
12. Kab. Wonogiri 92,00 95,32 94,47
g.
Perkotaan+
Kabupaten/Kota Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Cilacap 65,48 55,77 59,47
02. Kab. Banyumas 66,27 55,29 61,52
03. Kab. Purbalingga 70,64 66,12 67,73
04. Kab. Banjarnegara 33,02 42,37 39,70
05. Kab. Kebumen 88,22 64,95 72,10
06. Kab. Purworejo 80,42 60,37 66,93
07. Kab. Wonosobo 17,08 51,67 41,95
id
08. Kab. Magelang 73,60 57,02 62,26
o.
09. Kab. Boyolali 83,00 75,27 78,19
g
10. Kab. Klaten 87,37 95,77 89,51
11. Kab. Sukoharjo 90,37 s.80,28 88,83
bp
12. Kab. Wonogiri 87,37 85,60 86,05
g.
id
49,09 0,61 1,25 47,88 50,29
dalam Satu Bulan
o.
Terakhir
g
04. Persentase Penduduk
yang Tidak Berobat
s.
bp
Jalan dalam Satu
Bulan Terakhir dan
g.
Alasan Tidak
Berobat Jalan
en
at
- Tidak punya
0,58 0,10 16,39 0,39 0,77
biaya berobat
//j
s:
- Waktu tunggu
0,36 0,07 19,98 0,22 0,5
lama
tp
ht
- Mengobati
67,85 1,05 1,55 65,79 69,91
sendiri
- Tidak ada
0,21 0,04 20,03 0,13 0,29
mendampingi
- Merasa tidak
29,76 1,04 3,5 27,72 31,81
perlu
id
o.
- UKBM 2,40 0,21 8,64 1,99 2,80
g
s.
bp
- Tradisional 1,15 0,10 8,71 0,95 1,35
g.
Jaminan Kesehatan
tp
menurut Kabupaten/
Kota dan
Kepemilikan
Jaminan Kesehatan
- Tidak punya
Jaminan 28,58 0,43 1,51 27,74 29,43
Kesehatan
id
- Merokok tidak
1,88 0,07 3,48 1,75 2,01
setiap hari
g o.
- Tidak Merokok 76,76 0,19 0,24 76,39 77,12
s.
bp
- Tidak tahu 0,27 0,05 19,23 0,17 0,37
g.
Berumur 5 Tahun ke
Atas yang Merokok
at
Tembakau selama
//j
Sebulan Terakhir
menurut Jumlah
s:
id
Kelahiran Terakhir
o.
- Bidan 52,24 1,07 2,04 50,15 54,33
g
- Perawat 1,03 0,21 20,69
s. 0,61 1,45
bp
11. Persentase Penduduk
Perempuan Pernah
g.
49 Tahun yang
Pernah Melahirkan
at
dalam 2 Tahun
Terakhir menurut
//j
Tempat Melahirkan
s:
- RS
Permerintah/ 46,34 1,06 2,29 44,26 48,42
RS Swasta
- Rumah
15,07 0,79 5,22 13,53 16,61
Bersalin/Klinik
- Puskesmas/Pus 26,17 0,96 3,67 24,29 28,05
tu
- Praktek Nakes 8,33 0,61 7,37 7,13 9,54
- Polindes/
2,18 0,32 14,73 1,55 2,81
Poskesdes
id
Lahir Hidup yang
o.
Terakhir Ketika
Dilahirkan
g
- <2,5 kg 10,45 0,66
s.
6,32 9,15 11,74
bp
- 2,5+ kg 89,36 0,67 0,75 88,05 90,67
g.
ASI
s:
id
- BCG 94,25 0,35 0,37 93,56 94,94
- DPT 90,43 0,44 0,48 89,58 91,29
o.
- Polio 93,52 0,38 0,41 92,77 94,27
g
- Campak 73,36 0,62 0,85
s. 72,15 74,58
bp
- Hepatitis B 93,45 0,39 0,42 92,69 94,21
g.
5 Tahun (Balita)
63,66 0,75 1,18 62,19 65,14
yang Sudah
at
Mendapatkan
//j
Imunisasi Lengkap
s:
Tangga yang
Menggunakan 80,64 0,52 0,64 79,63 81,66
ht
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
98
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
100
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
102
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
104
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
106
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
108
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
110
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
112
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
114
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
116
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
118
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
120
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
122
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
124
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020
DATA . bp
s .g
o.
id
ng
MENCERDASKAN BANGSA
e
at
//j
s:
tp
ht