PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
FAHRUL HAMTIA RAZI
NPM.1707110034
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAAN
Proposal ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Aceh
iii
KATA PENGANTAR
Sakit Harapan Sehat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat” ini dapat
diselesaikan.
Penulisan Proposal Peneltian ini merupakan salah satu syarat yang harus
Muhammadiyah Aceh. Penulisan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari bantuan
terima kasih kepada Ibu Hanifah Hasnur, S.Pd, SKM, MKM selaku pembimbing Idan
Ibu Vera Nazhira Arifin, MPH selaku pembimbing II. yang telah membantu penulis
dalam penyusunan proposal penelitian ini. Serta penulis juga berterima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, kritikan, saran, dan
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 52
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
hidup layak dan produktif. Untuk itu diperlukan penyelenggaraan kesehatan yang
terkendali dari segi biaya dan mutu, karena setiap manusia kaya maupun miskin,
yang mengancam kehidupan setiap saat. Jaminan sosial (social security) adalah
untuk melindungi masyarakat dari berbagai resiko yang timbul dari diriya
instansi yang dikelola oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Rumah sakit
merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah yang
melayani rujukan tingkat pertama baik dari Puskesmas maupun klinik, rujukan yang
dimaksud harus disertai dengan surat rujukan dari pelayanan kesehatan awal
secara pari purna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan rawat darurat.
1
Rumah sakit sebagai organisasi badan usaha di bidang kesehatan mempunyai
penting, kegiatan utama rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang maksimal
kepada pasien. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks
dengan standar pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien dan efektif dalam
secara aman dan memuaskan sesuai norma dan etika yang baik.
adalah kepuasan. Kepuasan pasien ini dapat tercipta melalui pelayanan kesehatan
yang baik oleh para tenaga kesehatan yang ada di instansi kesehatan. Rumah sakit
2
diterimanya, sehingga dapat diketahui gambaran kepuasan pasien terhadap
mulai dari masyarakat dengan status ekonomi rendah maupun dengan status
ekonomi tinggi, mulai dari pelayan primer hingga pelayanan sekunder. Namun,
setelah beberapa tahun ini berjalan selalu ada berbagai macam tanggapan dari
terutama untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI,
pemberian jaminan kesehatan yang layak bagi setiap peserta dan / atau anggota
januari 2014. Cara kerja BPJS yaitu dengan menarik iuran terhadap masyarakat yang
sudah terdaftar sebagai anggota BPJS itu sendiri, jumlah iuran yang dilakukan akan
berbeda tiap daerah karena setiap daerah memiliki tarif dasar yang berbeda-beda.
3
bangsa Indonesia sebenarnya telah memiliki sistem jaminan sosial bagi seluruh
pembentukan badan yang disebut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan anggota keluarganya. Dalam
penyelenggaraan BPJS ini terbagi menjadi dua yaitu BPJS kesehatan dan BPJS
ketenagakerjaan.
Selain itu tujuan utama BPJS Kesehatan ialah seluruh penduduk mendapatkan
pelayanan dan hak untuk sehat. Namun, pada kenyataannya banyak masyarakat
masyarakat. Selain itu banyak sekali komplain dari peserta ASKES yang merasa
Kesehatan membuat perjanjian kerjasama dengan rumah sakit, baik rumah sakit
4
milik pemerintah maupun rumah sakit milik swasta. Perjanjian kerjasama yang
dibuat antara BPJS Kesehatan tentu mengatur mengenai hak dan kewajiban BPJS
Salah satu rumah sakit yang ada kabupaten Aceh Barat adalah Rumah Sakit Harapan
Barat merupakan Rumah Sakit fasilitas tingkat pertama yang diproyeksikan sebagai
penerima pelayanan kesehatan, yang menerima pasien BPJS Kesehatan baik itu
Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun Bukan Peserta Penerima Bantuan
Iuran (Non- PBI). Rumah Sakit Harapan Sehat ini disahkan oleh pemerintah Aceh
Barat pada tanggal 16 juni tahun 2015 yang terletak di Kecamatan Johan Pahlawan
dan menjadi mitra kerja BPJS kesehatan cabang Meulaboh Kabupaten Aceh Barat
pasien pengguna BPJS Kesehatan. Rumah sakit ini terdiri dari dua lantai tiga
didalamnya terdiri dari ruang perawatan, ruang farmasi dengan jumlah total tempat
tidur sebanyak 54 bed. Adapun jumlah tenaga medis sebanyak 21 orang, tenaga
5
perawat sebanyak 22 orang, dan tenaga kesehatan lainya sebanyak 17 orang.
Cita-cita BPJS Kesehatan adalah upaya masyarakat bisa terlayani dengan baik.
Rumah Sakit merupakan salah satu instansi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
ditunjang dari berbagai sumber dana yaitu: APBD (Anggaran Pendapatan Daerah),
Ketiga sumber tersebut mengalami kenaikan, hal itu menyebabkan banyaknya kartu
peserta BPJS Kesehatan Masyarakat yang non aktif dan juga sebagian besar warga
mekanisme dan syarat lain yang harus dipenuhi termasuk biaya yang harus dibayar
perjiwa/bulan sesuai kelas yang di inginkan oleh pasien. Tugas rangkap lainya
tenaga kesehatan Rumah Sakit bukan hanya menyampaikan program BPJS saja
tetapi yang lebih penting adalah memberi pemahaman kepada kelompok sasaran
optimal.
6
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Rumah Sakit Harapan Sehat
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, diketahui bahwa pada tempat
pendaftaran kursi yang disediakan untuk pasien BPJS dan non BPJS tidak terpisah
sehingga banyak pasien yang kekurangan tempat duduk saat menunggu antrian
pangilan hal ini membuat tidak nyaman bagi pasien. Hal lainya terkait loket
pendaftaran hanya ada satu loket pendataran. Jumlah ruang tnggu yang masih
koneksi internet sehingga membuat pelayanan sedikit terhambat, hal ini bisa
aplikasi mobile JKN, antrian juga terjadi di ruang tunggu pengambilan obat, secara
umum prosedur pelayanan BPJS Kesehatan terkesan lambat, ditambah lagi dengan
sebagian besar warga masyarakat belum tahu dan paham mengenai mekanisme
dan syarat lain yang harus dipenuhi, ada beberapa pasien tidak bisa melanjutkan
berobat untuk menggunakan BPJS dikarenakan kartu BPJS mati. Untuk pengguna
penyampaian sudah merata maka pasien bisa membawa langsung apa saja berkas
yang dibutuhkan namun jika penyampaian informasi tidak merata pasien harus
kembali untuk melengkapi berkas-berkas, ini berbeda dengan pasien umum tidak
perlu membawa berkas apapun mereka cukup membayar dan dilayani saat itu juga.
Untuk kepuasan pasien lainya yaitu di bidang sarana umum lainya seperti toilet
yang kurang dari kata bersih untuk digunakan pasien. Hal tersebut tentu merupakan
7
faktor yang penting dalam pertimbangan kepuasan pasien dalam menggunakan
fasilitas pelayanan BPJS Kesehatan Rumah Sakit Harapan Sehat Kabupaten Aceh
Barat.
penelitian ini. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nuning Natasya
(2021), dengan judul Mutu Pelayanan Kesehatan Pada Pasien yang Pernah
kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa kota Banda Aceh baik 145
dapat disimpulkan pada mutu tangibles mutu pelayanan rumah sakit masih kurang,
baik 146 responden (58,9%), dan dimensi empathy dikategorikan baik 163
responden (65,7%).
Penelitian relevan lainnya yang dilakukan oleh Roli Rianda (2018), dengan
judul Analisis Penggunaan Kartu BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Teuku Peukan
keharusan yang harus di tuntaskan oleh pihak BPJS Kesehatan, namun tidak
8
terhadap peseta BPJS Kesehatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sinta
Yulistia (2022), ada beberapa kendala yang dialami pegawai BPJS Kesehatan
menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan sistem WFH tidak efektif, 58
% waktu dan tempat kerja kurang fleksibel, 58% dan karyawan juga kurang fokus
pegawai.
Kesehatan tidak mendapatkan pelayanan yang efektif dari rumah sakit penulis
indikator utama yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur yaitu pelayanan peserta
BPJS Kesehatan di Rumah Sakit. Rumah Sakit Harapan Sehat merupakan salah satu
rumah sakit yang berada di Aceh Barat yang melayani rujukan tingkat pertama yang
terdapat di Kabupaten Aceh Barat. BPJS Kesehatan merupakan salah satu program
pertama melalui kerja sama BPJS Kesehatan dengan rumah sakit, namun
9
kepada pengguna BPJS masih kurang efektif. Untuk itu, Penelitian ini akan
pelayanan farmasi.
Adapun tujuan dari penelitian ini dijabarkan kedalam tujuan umum dan
1. Tujuan Umum
Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk
2. Tujuan Khusus
10
responsiveness, assurance, dan empathy di rumah sakit Harapan Sehat
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan acuan untuk dapat
1. Bagi Penulis
wawasan bagi penulis dan memberikan gambaran terkait praktek dan teori yang
sebagai masukan dan pertimbangan bagi rumah sakit Harapan Sehat Kecamatan
bagi Rumah Sakit Harapan Sehat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh
Barat.
3. Bagi Almamater
Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu karya
ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
11
masukan yang dapat mendukung bagi peneliti maupun pihak lain yang tertarik
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan yang timbul sebagai akibat dari
dengan apa yang diharapkan. Menurut Permatasari & Ruliyansa (2021), tingkat
kepuasan memiliki makna yaitu suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan
yang dirasakan dan harapan. Ada tiga tingkat kepuasan, bila penampilan kurang dari
puas atau senang. Kepuasan pasien diketahui merupakan salah satu dimensi untuk
tersebut telah dibatasi, namun aspek kepuasan itu sangat bervariasi dan luas. Oleh
1. Kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan standar atau kode etik profesi.
hubungan baik antar dokter dengan pasien yang harus dibangun, kenyamanan
pelayanan, yang tidak hanya mencakup fasilitas tetapi juga sikap dan tindakan
13
kesehatan, efektifitas pelayanan petugas serta keamanan tindakan yang
diterima pasien.
kesehatan meliputi:
Kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu layanan
kesehatan. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan pasien berdampak pada keluaran
dari layanan kesehatan, berikut teori kepuasan menurut Teori Etter dan Perneger
(2007) Kepuasan pasien terhadap layanan kesehatan meliputi aspek ketelitian dan
14
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Dikutip dari Ningrum, menurut Moison, Walter dan White dalam Haryati dkk
a. Karakteristik produk
Produk merupakan kepemilikan rumah sakit yang bersifat fisik antara lain
b. Harga
juga mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, semakin mahal
harga perawatan maka pasien pasien memiliki harapan yang lebih besar.
c. Pelayanan
rumah sakit tersebut melayani dengan baik sama seperti SOP yang telah
ada.
d. Lokasi
Letak strategis rumah sakit dan keadaan lingkungan, yaitu apabila letak
15
lingkungan yang baik maka rumah sakit tersebut akan menjadi pilihan bagi
pasien.
e. Fasilitas
terhadap pasien.
f. Image
pasien melihat rumah sakit mana yang bagus dan melayani dengan baik
g. Desain visual
rumah sakit dan pasien. Desain ini harus disertakan dalam penyusunan
h. Komunikasi
16
a. Kinerja
c. Kehandalan (reliability)
rumah sakit.
17
e. Daya tahan (durability)
f. Servis Ability
g. Estetika
Estetika merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh
kenyamanan ruang tunggu, taman yang indah dan sejuk dan sebagainya.
Citra dan reputasi rumah sakit serta tanggung jawab rumah sakit.
terhadap prestasi dan keunggulan rumah sakit dan tanggung jawab rumah
sakit selama proses penyembuhan baik dari pasien masuk sampai pasien
18
pasien akan berhadapan dengan suatu kendala, yaitu terdapat suatu
yaitu: komponen harapan pasien dan komponen kinerja layanan kesehatan. Salah
berisi aspek-aspek layanan kesehatan yang dianggap penting oleh pasien. Penilaian
skala Likert dengan gradasi penilaian kepentingan, misalnya: sangat penting, cukup
penting, penting, kurang penting, dan tidak penting. Kemudian tingkat penilaian
penting diberi bobot 4, penting diberi bobot 3, kurang penting diberi bobot 2, dan
unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran kepuasan masyarakat,
antar lain:
19
3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang
jawabnya).
masyarakat.
11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan
20
12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai
yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman
Purnomo (2016) terdapat dua macam jenis pelayanan pada kesehatan yaitu:
21
kesehatan, mencegah penyakit, serta sasarannya terutama untuk kelompok
dan masyarakat.
2. Pelayanan kedokteran
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau Puskesmas
secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan
Satianegara dan Siti Saleha, 2009). Menurut Kemenkes RI (2010) dalam A.A. Gede
kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tapi tetapi juga
sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Mutu layanan
kesehatan akan selalu menyangkut dua aspek yaitu pertama aspek teknis dari
penyedia layanan kesehatan itu sendiri dan kedua, aspek kemanusiaan yang timbul
22
sebagai akibat hubungan yang terjadi antara pemberi layanan kesehatan dan
memberikan pelayanan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar profesi,
atau ukuran yang dapat dilihat melalui kacamata mutu, antara lain:
23
a. Kehandalan (reliability)
kali.
4) Jasa pelayanan yang unggul melayani sesuai waktu yang dijanjikan
ada kesalahan.
24
merefleksikan persiapan rumah sakit sebelum memberikan
satu aspek yang mudah diukur. Ramah berarti banyak senyum dan
25
bersikap sopan. Memang menciptakan budaya senyum bukanlah hal
yang mudah dan program yang murah. Perlu upaya sistematis dan
c. Jaminan (Assurance)
d. Empati (Emphaty)
keinginan dan harapan pasien. Hal ini mencakup dari tiga hal, yaitu:
menghubungi.
26
2) Communication skills, mencakup pemberian informasi kepada
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran dan
iurannya dibayar oleh pemerintah. Bahkan, jaminan kesehatan ini juga berlaku bagi
27
orang asing (WNA) yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia dan telah
membayar iuran.
usaha milik negara menjadi satu badan hukum, 4 (empat) badan usaha yang
penyelenggaraan, yaitu:
Pensiun, dan Jaminan Kematian yang dimulai pada tanggal 1 Juli 2015.
Program yang dijalankan oleh pemerintah ini mempunyai visi dan misi, visi
28
2. Misi BPJS Kesehatan
KIS secara efisien dan efektif yang akuntabel, berhati-hati dengan prinsip
tata kelola yang baik, SDM yang produktif, mendorong transformasi digital
Peserta Jaminan Kesehatan yaitu setiap orang, untuk oang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran,
meliputi:
1. Penerimaan bantuan iuran kesehatan (PBI): fakir miskin dan orang tidak
undangan.
2. Bukan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (non PBI), terdiri dari:
29
a. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya diantaranya sebagai
berikut:
2) Anggota TNI
3) Anggota POLRI
4) Pejabat Negara
6) Pegawai Swasta
bulan.
1) Investor
2) Pemberi kerja
pensiun
30
d) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang
4) Veteran
5) Perintis Kemerdekaan
(a) Keluarga ini meliputi isti/suami dan anak yang sah (anak
(b) Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak
penghasilan sendiri.
31
d. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan yang
meliputi kerabat lain seperti saudara kandung /ipar, asisten rumah
tangga (Kemenkes RI, 2021).
pelayanan kesehatan.
d. Menyampaikan keluhan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke kantor
BPJS Kesehatan.
RI, 2021).
32
2.3.4 Manfaat BPJS Kesehatan
spesialistik mencakup:
1) Administrasi pelayanan
mencakup:
a) Administrasi pelayanan
33
f) Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi
medis
g) Rehabilitasi medis
h) Pelayanan darah
Selain itu menurut Depkes RI Tahun 2014 menjelaskan bahwa manfaat BPJS
Kesehatan terdiri dari dua jenis, yaitu manfaat medis berupa pelayanan kesehatan
dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulance. Ambulance hanya
diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu
dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat tambahan medis habis pakai sesuai
34
2.3.5 Pelaksanaan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit
dengan BPJS Kesehatan berupa Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan Fasilitas
a. Administrasi pelayanan;
f. Rehabilitasi medis;
g. Pelayanan darah;
35
k. Perawatan inap di ruang intensif.
dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus diklarifikasikan
36
d. Rumah Sakit Umum Kelas D
37
BAB III
KERANGKA KONSEP
yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas
38
3.3 Definisi Operasional
penelitian, cara mengukur, alat ukur, dan skala pengukuran variabel penelitian.
Variabel Bebas
1 Tangible Meliputi Kuesioner Skala likert yang a. Kurang Ordinal
(Bukti fisik) penampilan digunakan diterdiri b. Sedang
fasilitas dari 5 pilihan c. Baik
fisik, jawaban yaitu
peralatan- jawaban sangat (Saifudin
peralatan, baik skor 5, Azwar,
sumber jawaban baik 2004:107)
daya skor 4, jawaban
manusia sedang skor 3,
(petugas jawaban buruk
kesehatan) skor 2, jawaban
serta alat sangat butuk
komunikasi skor 1.
(Ali Ghufron (Sugiyono, 2010:
Mukti, 135)
2007:77)
2 Reliability Yaitu Kuesioner Skala likert yang a. Kurang Ordinal
(Keandalan) kemampuan digunakan diterdiri b. Sedang
untuk dari 5 pilihan c. Baik
memberikan jawaban yaitu
pelayanan jawaban sangat d. (Saifudin
dengan baik skor 5, Azwar,
segera,tepat jawaban baik 2004: 107)
(akurat), skor 4, jawaban
dan sedang skor 3,
memuaskan jawaban buruk
skor 2, jawaban
(Bustami, sangat butuk
2011 : 5) skor 1.
(Sugiyono, 2010:
39
135)
(Mukti, A.G,
2007:77
dan
Bustami,
2011:5)
3 Assurance Meliputi Kuesioner Skala likert yang a. Kurang Ordinal
(Jaminan) kompetensi digunakan diterdiri b. Sedang
pelayanan dari 5 pilihan c. Baik
kesehatan, jawaban yaitu
keramahan jawaban sangat (Saifudin
(sopan baik skor 5, Azwar,
santun) jawaban baik 2004:107)
kepada skor 4, jawaban
pasien, dan sedang skor 3,
keamanan jawaban buruk
operasinya skor 2, jawaban
40
(bebas dari sangat butuk
bahaya dan skor 1.
bebas dari (Sugiyono, 2010:
risiko 135)
keragu-
raguan)
(Bustami,
2011:6).
5 Empathy Yaitu Kuesioner Skala likert yang a. Kurang Ordinal
(Empati) kemampuan digunakan diterdiri b. Sedang
petugas dari 5 pilihan c. Baik
dala jawaban yaitu
m jawaban sangat (Saifudin Azwar,
menempatk baik skor 5, 2004: 107)
an dirinya jawaban baik
pada pasien, skor 4, jawaban
kemudahan sedang skor 3,
dalam jawaban buruk
menjalin skor 2, jawaban
hubungan sangat butuk
dan skor 1.
komunikasi (Sugiyono, 2010:
termasuk 135)
perhatianny
a terhadap
pasien, serta
dapat
memahami
kebutuhan
pasien
(Bustami,
2011:6)
Variabel Terikat
1 Tingkat Kepuasan Kuesioner Skala likert yang Ordinal
kepuasan pasien digunakan diterdiri
pasien rawat adalah dari 5 pilihan
jalan perasaan jawaban yaitu
puskesmas senang, jawaban sangat
puas baik skor 5,
individu jawaban baik
karena skor 4, jawaban
41
terpenuhiny sedang skor 3,
a harapan jawaban buruk
atau skor 2, jawaban
keinginan sangat butuk
dalam skor 1.
menerima (Sugiyono, 2010:
jasa 135).
pelayanan
kesehatan
(Saifudin Azwar,
(Daryanto 2004:107).
dan Ismail
Setyabudi,
2014:127).
2. Keandalan (reliability)
.
3. Daya tanggap (responsivenes)
4. Jaminan (assurance)
42
Baik : Jika responden mendapatkan total score 25 - 33
5. Empati (empathy)
Barat.
Aceh Barat.
Barat.
43
H1 : Tidak ada hubungan reliability terhadap kepuasan pasien pengguna
Aceh Barat
Aceh Barat.
Barat.
Aceh Barat.
44
BAB IV
METODE KERANGKA KONSEP
di Rumah Sakit Harapan Sehat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Sehat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat pada Bulan Oktober
Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode Proporsional Random Sampling,
menggunakan rumus ini perlu untuk memutuskan ukuran populasi penelitian (N)
dan rentang toleransi kekeliruan yang dapat diterima (e). Ukuran populasi (N)
diestimasikan sebanyak 1500 pasien pengguna BPJS dengan toleransi kesalahan (e)
45
sebesar 10% atau 0,1. Berikut perhitungan rumus slovin:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 𝑒2
1500
𝑛=
1 + 1500 0,12
𝑛 = 93,75
𝑛 ≈ 94
n = jumlah sampel
dengan batas toleransi error 10% maka jumlah sampel yang digunakan pada
1. Kriteria Inklusi
b. Pasien yang mampu baca tulis dan bersedia mengisi kuesioner secara jelas
dan lengkap.
2. Kriteria Eksklusi
perawatan.
46
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Harapan Sehat Kecamatan Johan
penelitian.
1. Pengolahan Data
47
Pengolahan data dilakukan melalui 4 Tahap.
1) Editing
terbaca.
jawabannya konsisten.
2) Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data.
a. Cleaning
kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak.
48
yang ada.
masing-masing variabel.
3) Tabulating
dependen yang bertujuan untuk melihat besarnya masalah. Untuk analisisini semua
tabel dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tujuan dari analisisini adalah
diteliti.
49
4.5.2 Analisis Bivariat
statistik sesuai skala data yang sesuai. Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Chi Square (X2). Uji Chi Square digunakan untuk menguji
(𝑂 − 𝐸𝑖 )2
𝑋2 = ∑
𝐸𝑖
Df = (k-1) (b-1)
Keterangan:
X2 = Chi Square
0 = Nilai yang di amati
E = Nilai yang diharapkan
Df = Derajat kebebasan
k = kolom
b = baris
Hasil uji Chi Square dapat menunjukkan probabilitas kejadian dimana jika
nilai p-value (sig.) > 0,05 maka H0 diterima, artinya secara statistik tidak terdapat
Menurut Sopiyuddin (2011), syarat uji Chi-Square adalah sel yang mempunyai nilai
50
ekspektasi kurang dari 5 (< 5) maksimal 20% dari jumlah sel. Akan tetapi, jikasyarat
uji chi-square tidak terpenuhi maka uji alternatif yang dapat di gunakan adalah
sebagai berikut:
3. Alternatif uji chi-square untuk tabel 2x2 dan 2xK adalah penggabungan sel.
Setelah dilakukan penggabungan sel akan terbentuk suatu tebal BxK yang
baru. Uji hipotesis yang dipilih sesuai dengan BxK yang baru tersebut.
Data akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi pada analisis univariat,
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Natasya, Nuning & Yusuf, Muhammad. 2021. Mutu Pelayanan Kesehatan Pada
Pasien Yang Pernah Menggunakan BPJS. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Keperawatan. 5(3); 128-134
Ningrum, Ayu. Respon Kepuasan Pasien Pengguna BPJS Kesehatan Terhadap
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pekan baru Vol.2 No.2. FISIP:
Universitas Riau, 2015
Peraturan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan No. 1 tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Permatasari, Sinta & Ruliyansa. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus) Di
Puskesmas Bangsa Negara Ogan Komering Ulu Timur. Jurnal Trisna
Riset. 1(2); 51-58
Permenkes No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah
Sakit
Prakoso,Sigit. Efektivitas Pelayanan Kesehatan BPJS di Puskesmas Kecamatan
Batang. Vol 4 No 1. Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Semarang,
2015.
Rattu Prisilia,Herman warous, rivelino. Perbedaan Kualitas Pelayanan
Keperawatan Terhadap Pasien Penerima Bantuan Iuran dan Pasien
Bukan Penerima Bantuan Iuran (Penelitian pada Irna C RSU Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado. Vol 3 Nomor 1. Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas kedokteran: Universitas Sam Ratulangi, 2015
Rianda, Roli. 2018. Analisis Penggunaan Kartu BPJS Kesehatan di Rumah Sakit
Teuku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya. J-Kesmas: Jurnal Fakultas
Kesehatan Masyarakat. 1(1)
Suharto, Edi. Kemiskinan dan perlindungan sosial di Indonesia: menggagas model
jaminan sosial universal bidang kesehatan. Bandung: Alfabeta
Suaib,Nur Intan dkk. Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien BPJS
di RSUD Kabupaten Luwu. FKM Univesitas Hasanudin, 2015.
Tjiptono,Fandy. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset, 2012
Thornton RD, Nurse N, Snavely L, Hackett-Zahler S, Frank K, DiTomasso RA.
Influences on patient satisfaction in healthcare centers: a semi-
quantitative study over 5 years. BMC Health Serv Res. 2017 May
19;17(1):361. doi: 10.1186/s12913-017-2307-z. PMID: 28526039;
PMCID: PMC5438500.
53
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang No 40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Wahyuni, arma , fitria. Perbandingan Preferensi Peserta BPJS Terhadap Kualitas
Pelayanan di Rumah Sakit DR. Pringadi dan Rumah Sakit Martha Friska
Medan. Departemen Kependudukan dan Biostatistik FKM USU:
Universitas Sumatera Utara, 2015
Yulistia, Shinta & Setiyana, Rusma. 2022. Working from Home: Kinerja Karyawan
BPJS Kesehatan Cabang Meulaboh Pada Era Pandemi Covid-19.
Warmadewa Management & Business Journal. 4(1), 51-62
54