Peningkatan Profesional Guru Bimbingan Dan Konseling Widada: Abstrak
Peningkatan Profesional Guru Bimbingan Dan Konseling Widada: Abstrak
Widada
(Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang)
e-mail: widada.fip@um.ac.id
Abstrak
Guru Bimbingan dan Konseling (Guru BK) merupakan pendidik professional. Dengan
demikian kinerja Guru BK telah diakui sebagai jabatan professional baik oleh pemerintah,
masyarakat pemakai jasa layanan BK, maupun masyarakat lainnya. Pengakuan ini menjadi
penting artinya bagi Guru BK karena akan memantapkan posisinya, pengakuan kredibilitas
bagi penyandang profesi itu, peneguhan harkat dan martabatnya, serta menjadikan
akuntabilitas kelayakan imbalan yang diterima atas jasa yang diberikannya kepada peserta
didik. Sehubungan dengan hal ini maka berbagai konsekuensi akan menyertai atas pengakuan
dimaksud. Kualifikasi pendidikan minimal yakni S1 Bimbingan dan Konseling dari prodi
terakreditasi. Mendapatkan legalitas dari lembaga yang ditunjuk pemerintah melalui
pemberian sertikat profesi atas penguasaan semua kompetensi Guru BK setelah melewati uji
kompetensi. Sebagai pekerja professional dalam melaksanakan tugas sehari-hari selalu
menjunjung tinggi etika professional, mengikuti prosedur relative baku yang mendasarkan
pada teori, pendekatan, dan teknik yang berdasar keilmuan dengan tetap memiliki keleluasaan
untuk pengembangan melalui inovasi dan kreasinya untuk pelayanan BK lebih baik. Demi
terpenuhinya segala persyaratan bagi pekerja professional dimaksud peningkatan atau
pengembangan profesionalitas Guru BK perlu dilakukan. Upaya pengembangan mengikuti
prinsip tertentu agar diperoleh hasil maksimal. Mereka melaksanakan peningkatan keahlian
terus menerus secara berkesinambungan dan bila memungkinkan hingga dapat meraih level
puncak professional. Pengembangan dilakukan melalui berbagai macam cara baik terprogram
oleh sekolah, organisasi profesi, institusi pemerintah maupun swasta yang relevan dengan
bimbingan dan konseling. Kesadaran akan perlunya pengembangan oleh konselor melalui
autodidact pantas diapresiasi.
536
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
537
ISBN 978-602-70471-2-9
538
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
539
ISBN 978-602-70471-2-9
540
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
motivasi, maupun kesempatan yang mereka konseling. Jika pengembangan itu berupa
miliki. diklat, maka diklat dimaksud harus ada
Terbuka, kesempatan untuk mengem- hubungannya dengan bimbingan dan
bangkan keahlian bagi para Guru BK harus konseling. Apabila pengembangan dilakukan
terbuka dengan memberikan akses seluas- dengan menempuh pendidikan lanjut, maka
luasnya. Dengan prinsip ini mereka akan pendidikan lanjutannya ialah bidang
memilih, dan mendapatkan pengembangan bimbingan dan konseling.
sesuai dengan kebutuhan yang mereka Memandirikan, artinya melalui
rasakan untuk keberhasilan dalam pengembangan itu Guru BK dapat memiliki
menjalankan tugasnya. keahlian yang lebih tinggi dan semakin
Ilmiah, pengembangan yang didapat mampu dan trampil dalam menjalankan
oleh para guru hendaknya berdasar pada tugas. Kemandirian juga tercermin dalam
kaidah keilmuan. Ini berarti pengembangan kesadaran yang timbul dalam dirinya untuk
itu harus dapat dipertanggungjawabkan dari selalu mengembangkan diri secara terus
segi teori, pendekatan, metode maupun menerus agar dapat memberikan pelayanan
tekniknya secara keilmuan. prima bagi peserta didiknya. Kesadaran ini
Komprehensif, peningkatan keahlian muncul dari dirinya sendiri yang didasari
hendaknya juga meliputi seluruh kompetensi rasa tanggungjawab yang tinggi dalam
yang telah ditetapkan pada seorang Guru BK. pengabdiannya memberikan layanan BK
Artinya kompetensi yang harus kepada peserta didiknya.
dikembangkan meliputi kompetensi Berkelanjutan, pengembangan
pedagogic, kompetensi profesional, keahlian Guru BK secara terus menerus
kompetensi social, dan kompetensi harus dilakukan. Hal inidiperlukan
kepribadian. Dalam upaya pengembangan mengingat adanya perkembangan ilmu
tidak boleh hanya sebagian kompetensi saja. pengetahuan dan teknologi yang harus selalu
Hal ini penting mendapat penekanan karena diikuti bagi peningkatan layanan BK yang
keprofesionalan seseorang itu terbentuk jika lebih baik. Tuntutan ini juga didasari fakta
keseluruhan kompetensi itu terkuasai dengan bahwa kebutuhan peserta didik akan layanan
baik. BK juga meningkat seiring makin banyaknya
Relevan, artinya bahwa materi persoalan hidup yang makin komplek.
maupun kegiatan dalam pengembangan Efektif dan efisien, dalam melaksana-
harus ada kaitannya dengan bimbingan dan kan pengembangan harus efektif yang berarti
541
ISBN 978-602-70471-2-9
dapat mencapai hasil maksimal yakni mampu setiap guru perlu dipandu oleh guru yang
meningkatkan kepemilikan semua sudah berpengalaman atau oleh kepala
kompetensi guru BK, penguasaan sekolah. Melalui cara ini dimungkinkan
kompetensi yang makin kokoh sehingga pada terjadinya interaksi antara Guru BK dengan
akhirnya dapat memberikan layanan BK pemandunya untuk menentukan secara tepat
yang memandirikan bagi peserta didiknya. cara peningkatan keprofesionalannya
Sedangkan efisien berarti pengembangan itu berdasar atas kondisi, minat, maupun
dilakukan dengan menggunakan sumberdaya kesempatan yang tersedia.
seminimal mungkin dengan hasil yang Observation/Assesment, yakni
maksimal. melakukan pengamatan atau penilaian
terhadap kinerja guru untuk selanjutnya
METODE/TEKNIK PENGEMBANGAN dilakukan pembinaan atas dasar
PROFESIONAL GURU BK kekurangannya yang ditemui ketika
Secara garis besar model berlangsung pengamatan atau penilaian.
pengembangan Guru BK dapat ditempuh Supervisi bimbingan yang dilakukan oleh
melalui cara-cara sebagai berikut: (1) Kepala Sekolah atau Pengawas bidang BK
Individual Guided Staff Development, (2) merupakan salah satu bentuk pengembangan
Observation/Assesment, (3) Involvement in a ini.
Development/Improvement Process, (4) Involvement in a Development
Training, dan (5) Inquiry (Saud. 2010; /Improvement Process, yakni pengembangan
Umno. 2010). melalui keterlibatan dalam suatu proses
Individual Guided Staff Development, pengembangan atau peningakatan. Mengikut
yakni pengembangan guru yang dipandu sertakan dalam kegiatan lokakarya, kegiatan
secara individual. Setiap guru diarahkan magang, induksi adalah merupakan wujud
untuk meningkatkan profesionalitasnya dari pengembangan melalui keterlibatan.
sesuai dengan kondisi dan keinginan masing- Dalam keterlibatan ini seseorang akan
masing. Setiap guru akan berbeda kegiatan memperoleh pengetahuan dan pengalaman
peningkatannya tergantung kondisinya, berharga bagi pengembangan dirinya.
misalnya guru A melalui pelatihan teknik Melalui kegiatan ini, mereka memperoleh
konseling, sedang guru B melalui kesempatan berinteraksi, berdiskusi dengan
peningkatan kualifikasi pendidikan. Agar kolega sesama profesi, yang ini akan
dapat mencapai hasil maksimal maka kepada
542
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
543
ISBN 978-602-70471-2-9
bersangkutan mengikuti program S1 BK. dikedepankan mengingat hal inilah yang riil
Dengan cara demikian maka konselor yang dibutuhkan oleh mereka dalam bekerjanya.
bukan berlatar pendidikan S1 BK tidak harus Sertifikasi, merupakan upaya untuk
menempuh sebanyak 144 SKS atau lebih. memberikan sertifikat profesi Guru BK yang
Beban kreditnya dikurangi dengan telah menunjukkan penguasaan kompetensi
penghargaan SKS yang diperlolehnya. Bagi yang ditetapkan. Sertifikasi dilakukan
konselor yang kualifikasi pendidikannya kepada Guru BK yang telah memenuhi
masih di bawah S1 BK (jika masih ada kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan
konselor yang kualifikasi D3 BK, Sarmud yakni Sarjana dalam bidang Bimbingan dan
BK), pemenuhan kualifikasi pendidikannya Konseling, serta persyaratan lainnya.
melalui program penyetaraan S1 BK baik Pemberian sertifikat profesi ini didahului
melalui format tatap muka maupun format dengan pendidikan profesi atau cara lain
pendidikan jarak jauh oleh prodi BK yang ditetapkan dan diakhiri dengan uji
terakreditasi dengan pengendalian dan kompetensi oleh lembaga resmi yang
supervisi yang ketat, terprogram, dan terarah. ditunjuk pemerintah. Dalam rangka
Pengendalian secara ketat akan memberikan sertifikasi ini perlu adanya keterlibatan
jaminan kualitas penyelenggaraan sehingga Asosiasi Bimbingan dan Konseling
mampu menghasilkan lulusan berkualitas. (ABKIN) sebagai organisasi profesi, sebagai
Peningkatan kualifikasi pendidikan kendali mutu atas penyelenggaraannya.
konselor, dari S1 BK menjadi S2 BK hingga Kegiatan ilmiah, berupa penataran,
S3 BK. Melalui peningkatan pendidikan seminar, lokakarya, konvensi yang
formal ini diyakini mampu meningkatkan diselenggarakan oleh ABKIN, lembaga
keahliannya untuk melaksanakan tugas-tugas pendidikan, atau lembaga ilmiah lain yang
konselor. Konselor yang berkualifikasi berkaitan dengan bimbingan dan konseling
pendidikan S1 BK meningkatkan untuk menambah wawasan, ketrampilan para
profesionalitasnya dengan cara melanjutkan konselor. Dengan makin majunya teknologi
ke S2 BK, jika memungkinkan hingga dan informasi dewasa ini perkembangan ilmu
sampai S3 BK. Bila perlu kurikulum S2 BK demikian pesat, karena itu konselor harus
bagi konselor ini disusun sedemikian rupa mengikutinya agar tidak ketinggalan jaman.
dengan lebih memperkuat bagi penguasaan Pemberdayaan MGBK (Musayawarah
praktek tanpa mengabaikan penguasaan Guru Bimbingan dan Konseling), melalui
dasar teori. Penguasaan praktek lebih perluasan dan peningkatan kegiatan untuk
544
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
bertukar pikiran tentang penanganan kasus akan langsung memperoleh pengalaman dan
yang muncul di sekolah masing-masing. ketrampilan nyata dalam menangani kasus-
Antar guru dapat saling mengadopsi kasus di sekolah, dapat bertanya langsung
pengetahuan dan teknik-teknik yang dimiliki kepada konselor lainnya manakala dijumpai
maupun digunakan dalam membantu kesulitan dalam melaksanakan tugas.
memecahkan masalah siswanya. Konselor Kegiatan magang ini tidak terbatas terjadi
yang lebih senior dapat menularkan dalam internal sekolah, tetapi dimungkinkan
pengalamannya yang sudah cukup lama pula antar sekolah dengan sekolah lainnya.
dalam menangani masalah siswa, konselor Supervisi bimbingan, kegiatan ini
yang masih yunior dapat menyampaikan ide- berupa pemberian supervisi terhadap kinerja
ide briliannya dalam menangani kasus di konselor oleh personil yang kompeten.
sekolah. Singkatnya melalui kegiatan MGBK Kegiatan ini dapat dilakukan oleh pengawas
harus dibangun situasi bahwa satu dengan sekolah bidang bimbingan (pengawas
lainnya bersifat saling membutuhkan dan sekolah mestinya pengawas per bidang
saling melengkapi. Harus dihilangkan kesan bukan pengawas sekolah untuk semua
bahwa yang satu lebih hebat dari lainnya. bidang). Untuk meningkatkan kinerja
Yang yunior perlu belajar dari yang senior konselor memang diperlukan pengawasan
demikian sebaliknya yang seniorpun juga terhadap kinerja konselor untuk diketahui
perlu pula belajar dari yang yunior. kekurangan-kekurangan demi perbaikannya.
Magang, merupakan upaya belajar Perbaikan kinerja konselor dapat diberikan
secara langsung oleh seorang konselor dalam rupa saran, pengarahan, contoh
terhadap konselor lainnya yang dipandang langsung dari pengawas yang mengerti
lebih berpengalaman atau ”mumpuni” dalam bidang bimbingan dan konseling.
kurun waktu tertentu misalnya selama satu Pengawasan akan dapat berhasil dengan baik
bulan. Seorang konselor yang magang jika petugasnya juga ahli bimbingan dan
berusaha mengetahui dan memahami konseling.
pekerjaan konselor secara langsung dari Melakukan penelitian tindakan
konselor lainnya, keduanya terlibat secara bimbingan, penelitian dengan mengamati
bersama-sama dalam melaksanakan tugas- secara langsung fenomena yang terjadi ketika
tugas konselor baik dalam pemberian berlangsungnya kegiatan bimbingan
layanan maupun dalam melaksanakan konseling. Penelitian untuk mengetahui
kegiatan pendukungnya. Konselor magang sebab-sebab terjadinya masalah pada siswa
545
ISBN 978-602-70471-2-9
dalam lingkup terbatas, mencoba mengetahui sebenarnya sejalan dengan tuntutan yang
kaitan anak yang sering datang terlambat dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat
dengan perilaku membrontak dan tidak konselor pada golongan dan pangkat tertentu.
patuh, berusaha menentukan teknik yang Menggalang kerjasama dengan teman
efektif dalam konseling, mencoba seprofesi, yakni dilakukan dengan
menentukan besarnya huruf yang pas dapat membangun jalinan kerjasama dengan
dibaca dari jarak jauh untuk papan sesama konselor yang tidak saja terbatas
bimbingan yang jumlahnya pasti terbatas, sesama konselor se-MGBK, sedaerah, atau
meneliti manakah yang lebih tepat untuk secara nasional se Indonesia tetapi
keberhasilan penanganan masalah melalui dimungkinkan pula sesama konselor dari
konperensi kasus dengan menghadirkan negara lain. Hal ini bukan merupakan sesuatu
konseli dibanding tanpa menghadirkannya. yang sulit dilakukan sekarang, karena
Dengan penelitian tindakan ini diharapkan melalui teknologi dapat dijalin kerjasama itu
pengetahuan maupun ketrampilan konselor melalui e-mail, internet maupun lainnya.
semakin meningkat, pelayanan bimbingan Melalui jalinan ini dapat dilakukan tukar
semakin dirasakan manfaatnya oleh siswa, menukar informasi untuk saling
serta memiliki efektifitas dan efisiensi yang meningkatkan wawasan dan ketrampilannya
tinggi. dalam bidang bimbingan.
Membaca dan menulis jurnal,
merupakan upaya untuk memperluas SIMPULAN
wawasan keilmuan dan meningkatkan Pengembangan profesional Guru BK
keahlian. Jurnal merupakan karya tulis yang sebagai upaya untuk meningkatkan
memuat kajian ilmiah baik dari hasil keahliannya agar kepemilikan semua
penelitian mupun pemaparan konseptual. kompetensi yang dipesyaratkan terjaga dan
Karena itulah maka melalui membaca jurnal bahkan sedapat mungkin mencapai level
dipastikan akan mampu meingkatkan puncak menjadi sebuah keharusan. Tujuan
wawasan dan ketrampilan konselor dalam pengembangan ialah agar guru BK mampu
melaksanakan tugasnya. Lebih hebat lagi jika melaksanakan (1) pemenuhan kebutuhan
konselor juga menulis jurnal untuk siswa yang selalu meningkat, (2)
menyampaikan idenya kepada pihak lain penyesuaian dengan perkembangan ilmu dan
baik atas dasar hasil penelitian maupun hasil teknologi, dan (3) penyelarasan dengan
olah pikirnya. Menulis karya ilmiah ini paradigma baru dalam bidang BK.
546
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
KEPUSTAKAAN
547
ISBN 978-602-70471-2-9
Biodata Penulis
Widada, lahir di Sragen Jateng 04 Juni 1953. Pendidikan SD, SMP diselesaikan di daerah
kelahirannya, menamatkan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di kota Surakarta tahun 1971.
Melanjutkan kuliah di IKIP Negeri Surakarta lulus Sarjana Muda dalam bidang Bimbingan dan
Penyuluhan tahun 1975, pendidikan Sarjana dalam bidang yang sama diselesaikan di
Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 1977. Pendidikan terakhirnya Magister Sains dari
Universitas Brawijaya Malang lulus tahun 2001. Karir sebagai pendidik dimulai tahun 1975
sebagai guru SD, SMP di Karanganyar Surakarta. Sejak tahun 1980 diangkat sebagai dosen di
Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP IKIP MALANG sekarang menjadi Universitas Negeri
Malang. Alamat tempat tinggal Dinoyo Permai Kavling 3 Malang Jatim, nomor HP
081555671802, e-mail widada.fip@um.ac.id
548