Anda di halaman 1dari 17

1.

HIDUP RUKUN

Hidup rukun artinya saling menghormati dan menyayangi antara


sesama manusia baik dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Contoh hidup rukun yang dilakukan di rumah antara sesama orang
tua, dan juga antara orang tua dan anak. Penerapan hidup rukun di
lingkungan sekolah dilakukan antara sesama guru, dan juga antar
anak-anak.

Ilustrasi

Hari ini TK Santa Melania Sarudik dikunjungi oleh petugas


kesehatan dari puskesmas Sarudik untuk memberikan vitamin A
kepada anak TK. Seorang petugas memakai hijab sedang
menerangkan pentingnya vitamin A untuk anak-anak. Walaupun
perawat tersebut beragama islam tetapi anak-anak sangat antusian
mendengarkannya. Semua warga Santa Melania menerapkan hidup
rukun dimasyarakat.

Gambar 3. 1. Bersahabat dengan semua teman

30
2. SALING MENGASIHI

Saling mengasihi sesama perlu diterapkan dalam kehidupan


sehari-hari demi menjaga hal baik dan menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan baik di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Dapat ditekankan kepada anak-anak, bagaimana mereka mau
mengasihi sesama yang ada disekitar mereka tanpa memandang
perbedaaan apapun diantara mereka dan mereka juga harus rela
memberi kepada orang lain sebagai wujud kasih mereka. Tentunya
anak-anak boleh saja menolong orang asing/yang tidak dikenal
tetapi anak-anak juga harus diajar untuk melibatkan orang lain
dalam menolong orang yang asing bagi mereka.

Ilustrasi

Di TK Melania ada anak


kembar bernama Rena dan Reni
dari keluarga Pak Ramli Rambe.
Mereka ditempatkan di kelas
yang berbeda. Saat bermain
Rena dan Reni selalu bermain
bersama.

Gambar 3. 2. Rena dan Reni


bersama teman-temannya

31
3. SOLIDARITAS (TERLIBAT, RELA BER-
KORBAN)

Solidaridas membangun rasa kebersamaan, rasa kesatuan


kepentingan, rasa simpati, sebagai salah satu anggota dari kelas yang
sama atau dapat diartikan perasaan atau ungkapan dalam kelompok
yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Manfaat dari adanya rasa
solidaritas yaitu akan ada rasa saling tolong menolong antar sesama
dan adanya rasa peduli terkadap kawan.

Ilustrasi

Di Sekolah pada bulan


masa pra paskah anak-anak
dilatih untuk menanamkan
solidaritas melalui aksi puasa
setiap hari namun tidak
semua anak memberikan aksi
puasa. Ada satu orang anak
yang setiap hari memberi aksi
puasa dari jajan nya sendiri.
Dengan sikap anak tersebut,
akhirnya teman-temannya
termotivasi untuk memberikan
aksi puasa. Dia ikut mengajak
Gambar 3. 3. Anak-anak menyisihkan jajan untuk
diberikan kepada orang yang membutuhkan teman-temannya agar rajin
membawa aksi puasa.
Melihat hasil aksi puasa yang dikumpukan hasilnya lumayan lebih
banyak dari tahun yang sebelumnya. Ibu guru memberikan nasehat
bahwa kita memang harus meyisihkan sedikit dari uang jajan kita untuk
menolong teman kita yang membutuhkan perhatian dari kita, walaupun
sedikit tapi berguna untuk orang lain

32 32
4. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN
BERSAMA

Mengutamakan kepentingan Bersama adalah kepentingan


yang harus dilakukan bersama-sama atau kepentingan yang harus
di dahulukan contoh: gotong royong, bekerja sama.

Ilustrasi

Hari ini anak–anak kelas B2 diajak ibu guru pergi berbelanja ke


Swalayan Nauli Sibolga membeli makanan dan minuman kesukaan
mereka. Setelah berbelanja, anak-anak antri membayar kekasir.
Sheena yang membayar pertama memberikan uangnya kepada kasir
dan mengucapkan terimakasih, mengambil belanjaannya dan keluar
agar teman-teman yang mengantri dapat bagian.

Gambar 3. 4. Anak-anak sabar menunggu giliran

33
5. SALING MENGHORMATI (RAMAH,
SANTUN)

Saling menghormati adalah sifat yang selalu hormat terhadap


sesama tanpa membeda-bedakan setiap pribadi, tingkah laku,
perbuatan, karakter. Tujuan dari rasa saling menghormati adalah
keharmonisan dalam bermasyarakat, untuk menciptakan
masyarakat yang sejahtera. Misalnya dalam lingkungan sekolah
yaitu, peserta didik bisa belajar menghormati orang lain dengan
bersikap sabar bila ada orang menyampaikan sesuatu yang tidak
berkenan di hati, memperlakukan teman dengan baik, menyapa
dengan sopan, menghargai segala kelebihan dan kekurangan
untuk membentuk relasi yang baik di manapun peserta didik
berada.

Ilustrasi

TK Maria Mutiara berada di tengah Kota Berbilang Kaum.


Sehingga anak-anak yang bersekolah di sana pun berasal dari
berbagai suku dan agama seperti di kelompok B2. Ada suku Nias,
Batak, Flores, Cina dan Jawa. Walaupun berbeda suku dan agama,
mereka saling menghormati dan mencintai sesama.

Gambar 3. 5. Menyayangi teman tanpa membedakan suku, budaya dan agama

34

34
Melayani
Gambar terlalu rame, dan satu gambar banyak
orang jadi tidak kelihatan wajah orangnya.

3
Nilai Topik Indikator Jumlah Bentuk Pertemuan
3

Pembelajaran Pertemuan
Belaskasih 1. Perhatian Mengetahui 12 JP 1. Pembelajaran di dalam:
perasaan dan Praktek langsung, video,
kondisi teman serta gambar, mewarnai gambar,
merespon secara memberikan tanda
wajar perbuatan yang baik,
Menghargai menghubungkan gambar
hasil karya yang baik, bercakap cakap,
orang lain bercerita, pemberian
2. Proaktif 2.1. Menyajikan tugas, unjuk kerja, karya
karyanya wisata, demonstrasi,
dengan sosiodramatisasi, narasi,
bernyanyi bermain peran.
(pantomim) 2. Menonton video
3. Totalitas 3.1. Menyelesaikan 3. Pembelajaran di luar kelas
tugas sampai (pengamatan langsung
selesai alam/lingkungan sekitar)
4. Disiplin Datang tepat 4. Evaluasi
waktu 5. Membangun komitmen
Mentaati aturan 6. Kerja nyata
yang ada
5. Setia 5.1. Berdoa kepada
Tuhan
1. PERHATIAN

Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang mengarah pada suatu


objek yang ada pada diri seseorang seperti perasaan yang diluar diri
orang lain, keadaan lingkunganya baik alam, sosial, masyarakat.

Ilustrasi

Eby adalah anak yang baik. Suatu hari Eby memperhatikan


wajah Gracela yang sedih, lalu Eby mendekati dan duduk disebelah
Gracella sambil bertanya, “Mengapa kamu sedih?”, Gracella
menjawab, “Aku mau minum, tetapi air minumku habis”. “Kamu
jangan sedih lagi, air minumku masih banyak, kita bagi bersama”
kata Eby. Eby pun menuangkan sebagian air minumnya kebotol
minum Gracella. Sekarang Gracella tidak sedih lagi dan dia pun
berterimakasih kepada Eby.

Gambar 4. 1. Memberi minuman kepada teman adalah salah


satu bentuk sikap perhatian terhadap sesama

37
2. PROAKTIF

Proaktif adalah Anak yang relatif tidak terpengaruh oleh kekuatan


situasi di sekitarnya, bahkan anak tersebut mampu mempengaruhi
timbulnya perubahan dalam lingkungannya. anak dengan proaktivitas
tinggi mampu mengambil kesempatan dan tindakan yang tepat untuk
memanfaatkan kesempatan tersebut, menampakkan inisiatif dan
mempertahankannya sampai perubahan yang bermakna terjadi.

Ilustrasi

Hari ini ibu guru


mengadakan kegiatan bernyanyi
di kelas A. Ketika ibu guru
menanyakan siapa yang mau
bernyanyi di depan kelas,
dengan spontan Esmeralda
tunjuk tangan dan berkata “
saya bu”. Esmeralda pun maju
bernyanyi dengan gerak dan
suara yang lantang. Ibu guru
dan teman-temannya bertepuk
Gambar 4.2: Berani tampil merupakan sikap tangan karena Esmeralda
yang proaktif
mampu bernyanyi didepan
teman-temannya.

38

38
3. TOTALITAS
Gambar Jelek dan klo boleh diganti

Totalitas adalah mengerjakan sesuatu hal kegiatan apapun atau


pekerjaan apapun dengan sungguh-sungguh serta menggunakan
seluruh kemampuan yang kita miliki, tidak memandang suatu
pekerjaan atau kegiatan itu besar bahkan sekalipun kegiatan atau
pekerjaan itu bernilai kecil. bangga terhadap karyanya sendiri
melaksanakan tugas yang diberikan guru sampai selesai memaafkan
teman yang bersalah.

Ilustrasi

Ibu Ratna adalah guru kelompok B, hari ini


kelompok B akan belajar tentang tumbuh-
tumbuhan. Bu Ratna memberi penjelasan
singkat tentang tumbuh-tumbuhan. Kemudian
anak-anak diberi kegiatan mencocok bentuk
daun. Anak-anak melaksanakan dan
menyelesaikan tugas tersebut tepat waktu.
Dengan bangga anak-anak menunjukkan hasil
karyanya kepada ibu guru dan teman–
temannya.

Gambar 4. 3. Haris dengan bangga


menunjukan hasil karyanya

39
4. DISIPLIN

Disiplin merupakan cara masyarakat dalam mengajarkan anak


mengenai perilaku moral yang disetujui kelompok dimana
diperlukan unsur kesukarelaan dan adanya kesadaran diri. Artinya,
kemauan dan kemampuan untuk berperilaku sesuai aturan yang
disetujui kelompok muncul dari dalam diri tanpa adanya paksaan.
Oleh karena itu dalam mengajarkan disiplin sebaiknya tidak ada
paksaan dari orang tua atau pun guru sebagai pemimpin, sehingga
anak atau siswa akan berdisiplin karena adanya kesadaran dari
dalam diri anak itu sendiri, bukan paksaan. Dengan demikian maka
anak akan dapat mengetahui dan tujuan dari disiplin adalah untuk
kehidupan yang lebih baik dan berguna untuk kebahagiaannya
sendiri, terutama karena berhubungan dengan keterampilan sosial
dan self – esteem atau konsep diri anak.
Disiplin jelas berbeda dengan hukuman. Pada dasarnya disiplin
merupakan kebutuhan mutlak di masa kanak-kanak mengingat masa
ini merupakan masa yang paling efektif untuk pembentukan perilaku
anak. Setiap anak memiliki potensi memahami aturan yang
berkembang pada setiap tahap kehidupannya. Disiplin diperlukan
untuk membantu penyesuaian pribadi dan sosial anak. Melalui disiplin
anak dapat belajar berperilaku sesuai dengan cara yang disetujui dan
sebagai imbalannya mereka dapat dengan mudah diterima oleh
lingkungan sosialnya.
Sedangkan hukuman merupakan salah satu unsur kedisiplinan
yang diperlukan untuk mendisiplinkan anak. Unsur disiplin yang lain
selain hukuman adalah peraturan, penghargaan dan konsistensi.
Jadi dalam pelaksanaan disiplin semua unsur tersebut harus ada.
Peraturan sebagai standar konsep moral yang dijadikan pedoman
perilaku,konsistensi sebagai cara untuk mengajar dan melaksanakan
peraturan, hukuman sebagai bentuk konsekuensi pelanggaran yang
dilakukan secara sengaja, dan penghargaan untuk usaha mencontoh
perilaku yang diharapkan atau yang disetujui. Jadi disiplin dengan
sewenang-wenang khususnya dengan menggunakan hukuman yang
keras atau kekerasan tidak dapat dibenarkan.

40
40
Ilustrasi

Cecil berasal dari keluarga yang sangat sederhana, ibunya


bekerja di salah satu restoran. Ibunya berkerja mulai dari pagi
sampai malam sementara ayah nya jarang di rumah karena
berjualan di pasar. Namun,itu tidak membuat cecil jadi malas dan
bolos ke sekolah. Ia selalu datang dan pulang tepat waktu.

Gambar 4. 4. Melinda selalu datang tepat waktu ke Sekolah

41
5. SETIA

Pengertian setia adalah berpegang teguh (pada janji, pendirian


dan sebagainya), patuh, taat, tetap dan teguh hati dalam
persahabatan dan sebagainya.

Ilustrasi

Ando adalah anak laki-laki yang super aktif . Ando tidak mau
tenang, dikelas pun Ando berjalan-jalan saat belajar, jahil dan suka
mengganggu temannya. Setiap hari ada saja anak yang menangis
karena ulahnya. walaupun ditegur dan dinasehati oleh ibu guru tetap
saja Ando melakukannya, begitulah sikap Ando sehari-hari. Waktu
sudah menunjukkan pukul 10.40 siang, bel pulang berbunyi .Karena
asyiknya

Gambar 4. 5. Anak-anak berdoa saat sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan

42
42
latihan menari , ibu guru sudah tidak sadar waktu jam pulang telah
tiba, lalu ibu guru berkata “ Anak-anak karena sudah bel pulang,
ayo semua ambil tasnya dan rapikan kursinya”.Lalu anak-anak
mengambil tas dan merapikan kursi dan langsung berbaris mau
keluar kelas karena di luar anak-anak sudah rebut bermain. Tiba-
tiba Ando menghampiri ibu guru yang sedang bergegas merapikan
kursi juga, dan berkata“ Ibu, Ibu kita belum berdoa, Bu guru ayo kita
berdoa, kita harus berdoa sama Tuhan biar kita dilindungi Tuhan”
.Ibu guru pun mejawab “iya Ando sayang, makasih ya sudah
ingatkan ibu guru ya, Setelah percakapan itu anak- anak pun
berdoa dan mengucapkan salam. Sebelum pulang ibu guru
berpesan :tadi anak-anak buru-buru sekali sampai tidak ada yang
ingat berdoa , Untung Ando datang dan mengingatkan ibu guru
.ayo anak- anak ucapkan terimakasih pada Ando karena sudah
mengingatkan. Tak lupa ibu guru berpesan kita harus selalu
berdoa dan setia kepada teman, terlebih setia kepada Tuhan .

43
Puji dan syukur yang tak terhingga kita hanturkan kepada Tuhan
Yang Maha baik atas kebesaran Rahmat demi Rahmat yang
disediakanNya bagi kita dalam menyelesaikan Buku membangun
Karakter Cinta Berbelaskasih ini.
1. Terimakasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada Sr. M.
Petronela Lie, SCMM sebagai Provinsial SCMM sekaligus ketua
Pembina Lima Yayasan di tiga wilayah SCMM, karena berkat
petunjuk, arahan serta pedoman yang suster uraikanlah menjadi
jelas penyusunan Buku Membangun Karakter Cinta Berbelaskasih
ini.
2. Terimakasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada DPP
SCMM
Sr. Donata Manalu, SCMM
Sr. Florentina Siregar, SCMM
Sr. Avelina Telaumbanua, SCMM
Sr. Evodia Daeli, SCMM
Sr. Hilda Mila Ate, SCMM
Juga telah mendampingi dan memberikan masukan – masukan
yang berharga selama dimulai proses penyusunan Buku
Membangun Karakter Cinta Berbelaskasih ini.
3. Kepada Rekan Pengurus Yayasan Santa Maria Berbelaskasih: Sr.
Yesualda Simalango, SCMM, dan Sr. Skolastika Tamba, SCMM
yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran yang tidak sedikit
dalam penyusunan Buku SerFiSona ini.
4. KepadaPimpinan Unti-unit Karya Yayasan Santa Maria
Berbelaskasih Sibolga:
- Pimpinan TK Budi Dharma Lhokseumawe: Sr. Rita Sageru, SCMM
- Pimpinan TK St. Maria Tarutung: Sr.Annie Tarigan, SCMM
- Pimpinan TK St. Melania Sarudik: Sr. Richarda Sinaga, SCMM
- Pimpinan TK Maria Mutiara Sibolga: Sr. Ambrosia Gultom,
SCMM
- Pimpinan SD RK No. 1 Sibolga: Sr. Elizia Simanjuntak, SCMM
- Pimpinan SD RK No. 2 Sibolga: Sr. Lambertin Manalu, SCMM

44
- Pimpinan SD St. Melania Sardik: Sr. Ruvina Sitorus, SCMM
- Pimpinan SMP Fatima Sibolga: Sr. Gonzalia Sinaga, SCMM
- Pimpinan SMP Fatima 2 Sibolga: Sr. Theresita Simbolon, SMM
- Pimpinan SMA KatolikSibolga: Sr. Sofiani Warasi, SCMM
- Pimp Kantin St. Maria Sibolga: Sr. Rosemarie Malisngoran,
SCMM
- Pimpinan KamarJahit St. Maria: Sr. Anita Sutarni, SCMM
- Pimpinan Aspi St. TheresiaSibolga: Sr. Fernanda Sinaga, SCMM
- Pimpinan AspiDorkasTarutung: Sr. Annie Tarigan, SCMM
- Pimpinan Aspi UNIKA St. Thomas Medan: Sr. Yolenta Wea,
SCMM
- Pimpinan Aspi BintangTimur Padang: Sr. Monalda Gultom,
SCMM
5. Terima kasih kepada semua Bapak-Ibu Guru Penjamin Mutu dari
setiap unit-unit. Khusus kepada Team Inti yaitu:
- Ardi Palipi Simbolon
- Sr. Yohana Sembiring, SCMM
- Jhon Anderson Hutapea
- Hot Marolop Sihotang
- Pilemon Silitonga
- Sr. Ruvina Sitorus, SCMM
- Sr. Ambrosia Gultom, SCMM
- Sr. Richarda Sinaga, SCMM
- Sr. Fernanda Sinaga, SCMM
- Sr. Yesualda Simalango,SCMM
- Sr. Skolastika Tamba, SCMM
Yang sudah bekerja keras untuk menyusun program, Indikator,
materi Berbelaskasih, sederhana dan Rendah Hati, Menyaudara
dan Bersatu, Melayani.
6. Terima kasih kepada bapak guru team editor gambar: Zekriwan
Pasaribu, Jericho Siahaan, dan kepada Bapak-ibu guru penyusun
materi dan Illustrasi; Yulia Rosniati Marisitua Simanullang, Tiurma
Sari Yanti Sinaga, Wenny Olgaria Panggabean, Ernawati Lusia
Malau, Bernarda Simarmata, Octavianus Simanjuntak, dan
Romano Marudut Tua Simanjuntak
7. Terima kasih kepada Sr. Rosemarie Malisngoran, SCMM, beserta
staf kantin Santa Maria yang setiap hari melayani makan dan
minuman selama proses penyusunan buku Membangun Karakter
Belaskasih Serfisona ini.

53
8. Dan juga terima kasih kepada ibu-bapak pegawai kantor
yayasan Santa Maria Berbelaskasih Sibolga yaitu Jonni
Simanullang, Tamel Rusli Panjaitan, Gelijaro Hulu, Lesteria
Ernawati Simanullang, dan Nurmawati Manalu yang setiap
saat setia menyediakan peralatan dan kebutuhan lainnya
dalam rangka penyusunan buku Serfisona ini.
9. Terima kasih kepada semua Dewan Guru/Pegawai kami
semua yang telah berpartisipasi aktif terutama telah
mempedomani Buku Serfisona ini terus menerus sehingga
menjadi ciri khas sekolah– sekolah kita di Yayasan Santa
Maria Berbelaskasih Sibolga
10. Akhir kata kami meminta maaf jika selama kita berproses
menyusun Buku Serfisona ini ada tutur kata, sikap yang
tidak berkenan. Dan kiranya kita tetap berharap senantiasa
diberkati Tuhan Yang Maha Berbelaskasih. Amin.

SR. DONATA MANALU, SCMM

53

Anda mungkin juga menyukai