Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Manajemen Strategi pada konteks Industri

Manajemen perusahaan industri ( MPI )adalah serangkaian aktivitas untuk


menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output.
Menurut Krajewsky & Ritzman, (2002) mendefinisikan Operations Management/ MPI
merupakan pengarahan dan pengawasan proses yang mengubah bentuk input menjadi barang
dan jasa (output). Jadi sekumpulan kegiatan yang memerlukan satu atau lebih dari input,
merubah dan menambah nilai pada input tersebut, sehingga dapat memberikan satu atau lebih
output bagi pelanggan. Input terdiri atas sumber daya manusia (tenaga kerja), modal
(peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan jasa, tanah dan energi. Sedangkan
outputnya adalah barang dan jasa.

Sarana untuk mencapai tujuan managemen dalam industri ada 6 yang disebut dengan
6 M, yaitu : Men, money, material, methods dan market serta mechine yang kesemuanya
disebut sebagai sumber daya. Men / manusia, dimana aktifitas yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan (planning, organizing, directing dan controlling) tidak akan tercapai tanpa
adanya manusia. Money / uang, untuk melakukan berbagai aktifitas managemen diperlukan
upah / gaji pegawai, pembelian factor produksi dan lain sebagainya. Uang harus digunakan
sedemikian rupa agar tujuan yang ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang
/ biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Material / bahan-bahan, dalam
proses pelaksanaan kegiatan dalam tingkat teknologi sekarang ini material bukan saja sebagai
pembantu bagi mesin, dan mesin telah berubah kedudukanya malahan sebagai pembantu
manusia. Methods / cara pelaksanaan, untuk melakukan kegiatan secara berdaya guna dan
berhasil guna maka manusia dihadapkan pada berbagai alternative pelaksanaan (metode)
Market / pasar, tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industry tidak
mungkin tercapai, sebab masalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan industry yaitu
minimal mempertahankan pasar yang sudah ada, mungkin mencari pasar baru.

Manager fungsional mempuyai tanggung jawab terbatas terhadap satu jenis kegiatan
organisasi, seperti bagian produksi, bagian pemasaran, bagian pembelian, bagian akuntansi,
bagian gudang dan lain sebagainya. Kegiatan manager fungsional ada dibawah tanggung
jawab manager fungsioanl lainya. Misalnya manager pemasaran tugasnya bertanggung jawab
terhadap pemasaran hasil produknya dan kegiatan distribusi lainya, tetapi tidak lepas dari
kegiatan bagian lainya, seperti dengan bagian produksi untuk menyediahkan produknya
dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu, dengan bagian personalia dalam penyediaan
tenaga penjualanya dan sebagainya. Manager umum bertugas mengatur, mengawasi dan
bertanggung jawab atas satuan kerja secara keseluruhan yang mencakup beberapa kegiatan
fungsional satuan kerja.

Perusahaan manufaktur, dikenal dengan istilah “Manajemen Produksi”. Seiring


dengan perkembangan sector jasa yang begitu pesat, maka manajemen operasi juga
menfokuskan pembahasan pada operasi jasa. Dengan demikian lebih tepatlah kiranya kita
mempelajari ”Manajemen Produksi/Operasi”. Manajemen operasi terdiri dari dua kata yaitu
manajemen dan operasi. Operasi merupakan kegiatan mentransformasikan input menjadi
output. Dengan demikian manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengatur/mengelola
secara optimal, pengolahan sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output.
Berkaitan dengan proses transformasi, ada dua filosofi proses transformasi, yang dapat dilihat
pada gambar berikut

Little Quality (kualitas kecil) merupakan tranformasi yang sederhana yaitu proses
perubahan input menjadi output, sehingga menimbulkan nilai tambah. Dari ouput akan
memberikan feed back untuk perbaikan input. Big Quality (Kualitas besar), tranformasi
bukan sekedar proses perubahan input menjadi output. Ketika perusahaan menyedikan input,
ia akan berhubungan dengan supplier sebagai penyedia input serta pertimbangan nilai
konsumen sebagai pertimbangan atas input yang digunakan. Hubungan dengan supplier pada
saat ini bersifat partnership. Ouput akan memberikan umpan balik berupa informasi yang
secara internal maupun eksternal.

ada 10 keputusan strategis Manajemen Perusahaan Industri menurut Haizer & Render
(2004) yang terdiri: Service and product design and Quality management; Process and
capacity design; Location; Layout design; Human resources and job design; Supply Chain
Management; Inventory, material requirements planning and JIT; Intermediate, short term
and project scheduling; and Maintenance.

Strategi sebelumnya dinilai kurang terstruktur. Maka ada pembaruan oleh Krajewsky
* Ritzman (2002) yang terdiri atas 5 kategori: 1) Strategi Choise (startegi opersional) 2)
Proses (proses, manajemen, perencanaan proses bisnis, dan manajemen teknologi) 3) Quality
(TQM dan Statistical Prosess Control) 4) Capability, Location, and Layout 5) Operating
Decisions meliputi: (Supply Chain Management, Forecasting, Inventory Management,
Aggregate Planning, Resource Planning, Lean System, Sceduling)

Anda mungkin juga menyukai