Anda di halaman 1dari 1

Film Dua Garis Biru

Film Dua Garis Biru merupakan film yang disutradarai oleh Gina S Noer, film ini
menceritakan tentang kisah sepasang anak SMA yang terlibat pergaulan bebas di luar pernikahan.
Film ini dibintangi oleh Zara Adhisthy sebagai Dara dan Angga Yunanda sebagai Bima, keduanya
merupakan tokoh utama dalam film ini, selain mereka ada beberapa tokoh lain yaitu Lulu Tobing,
Cut Mimi, Arswendy Bening, Dwi Sasono, Rachel Amanda, serta beberapa pemeran lainnya.
Kisah ini dimulai ketika Bima dan Zara merupakan sepasang kekasih saat masih 1
bersekolah dijenjang SMA, mereka merupakan sepasang kekasih yang terlihat sangat dekat,
mereka selalu menghabiskan waktu bersama di sekolah maupun diluar sekolah. Hingga pada suatu
ketika mereka melakukan hubungan yang tidak seharusnya di luar pernikahan yang menyebabkan
Dara hamil saat masih duduk di bangku SMA. Sejak saat itu hidup Dara dan Bima berubah menjadi
kelam, dipenuhi pertengkaran dan pergolakan batin antar tokoh.
Dengan berat hati, kedua orang tua mereka menikahkan mereka saat itu,dan Dara pun
terpaksa untuk meninggalkan sekolah serta mimpi-mimpinya. Kehidupan mereka setelah menikah
tidak berjalan mulus begitu saja, kehidupan mereka masih saja diwarnai konflik, terlebih
kebimbangan Dara untuk memberikan hak adopsi buah hatinya atau tidak, ketika keluarga Bima
bersikeras untuk merawat anak yang dikandung oleh Dara saat ia lahir, namun keluarga Dara malah
menginginkan agar anak itu diberikan hak asuk nya kepada kerabat mereka, dengan alasan jika
Dara dan Bima belum cukup mental maupun materi untuk mengurus anak tersebut.
Akhirnya ketika anak Dara dan Bima lahir, anak itu pun diasuh oleh Bima dan keluarga,
sedangkan Dara dengan berat hati memutuskan untuk meninggalkan Bima dan anaknya dan pergi
ke Korea untuk melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda.
Film ini sangat menginspirasi banyak orang terutama dapat menjadi pelajaran untuk para
remaja, bahwa pergaulan bebas dapat sangat berdampak bagi masa depan. Dalam film ini juga kita
dapat mengerti pentingnya peran keluarga terutama orangtua bagi anak-anaknya. Namun, film ini
pun banyak menuai kritik di masyarakat karena dianggap terlalu berlebihan dalam menampilkan
adegan-adegannya, seperti adegan Dara dan Bima saat sedang melakukan yang tidak seharusnya di
tempat tidur, dan ketika melihat adegan kemesraan Dara dan Bima saat sedang di sekolah dianggap
terlalu berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai