Anda di halaman 1dari 2

Judul : Dilan 1990 Distributor : Falcon Pictures

Sutradara : Fajar Bustomi Produser : Ody Mulya Hidayat


Pemain : Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Penulis : Pidi Baiq
Vanesha Prescilla, Yoriko Angeline, Rilis : Januari 2018
Brandon Salim, Zulfa Maharani, Debo Durasi : 110 menit
Andryos Aryanto, Gusti Rahyan. Bahasa : Indonesia

Dilan 1990 merupakan film yang diambil dari buku karangan Pidi Baiq. Film ini disutradarai
Fajar Bustomi dan sukses meraih penonton lebih dari enam juta. Film Dilan 1990 ditayangkan
serentak di bioskop seluruh Indonesia pada akhir Januari 2018. Sesuai apa yang dikata oleh sang
penulis, film ini adalah kisah nyata remaja usia SMA.

Milea merupakan anak pindahan dari Jakarta yang kemudian bersekolah di sekolah yang sama
dengan Dilan. Sedangkan Dilan adalah anak seorang tentara yang aktif di geng motor. Pertemuan
pertama mereka terjadi saat Milea berjalan menuju ke sekolah. Kala itu, Dilan menyapa dengan
kata-kata ajaib. Dilan berkata bahwa ia dan Milea akan bertemu di kantin siang nanti.

Pendekatan demi pendekatan terus dilakukan Dilan. Namun, ternyata teman sekelas Milea yaitu
Nandan menyukai Milea. Mengetahui hal itu, Dilan perlahan menjauhi Milea. Sepengetahuan
Dilan, mereka berdua resmi berpacaran padahal nyatanya tidak. Hingga pada akhirnya, Milea
berkata melalui sahabat Dilan yaitu Piyan bahwa ia dan Nandan tak menjalin hubungan.

Dilan kembali mendekati Milea. Hari-hari indah mereka lalui bersama. Entah itu di sekolah,
sepulang sekolah, hingga di rumah. Akhirnya, Dilan dan Milea resmi berpacaran. Cara Dilan
mengungkapkan perasaan pun cukup unik. Ia menggunakan sebuah materai dan buku. Di
dalamnya tertulis kata-kata tentang dirinya dan Milea yang resmi berpacaran dan juga
tanggalnya.

Film Dilan adalah film yang sangat identik dengan kehidupan remaja. Pacaran, tawuran, hingga
konflik sesama teman. Film ini sukses membuat “baper” penonton, terutama para wanita. Dilan
menampilkan sosok lelaki yang diidam-idamkan. Latar film juga sangat sesuai dengan judulnya
yaitu tahun 1990. Properti yang dikenakan pun tak melenceng dari tahun 90-an.

Sayangnya, film Dilan 1990 bukan suatu film secara keseluruhan. Sesuai dengan novelnya, film
ini merupakan film bagian pertama yang akan ada lanjutannya. Sehingga, akhir dari film dinilai
“nanggung”, namun membuat penasaran. Tak hanya kalangan remaja, seseorang yang telah
dewasa pun bila menontonnya akan teringat kenangan masa muda tepatnya tahun 1990.-an.
Judul Buku :Cinta Brontosaurus
Pengarang : Raditya Dika
Genre : Komedi, Percintaan
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2006
Tebal Buku : 160 Halaman.

Dika adalah seorang penulis yang baru saja putus cinta dengan Nina, pacarnya. Semenjak putus
cinta, dia percaya bahwa cinta bisa kadaluarsa. Kosasih, agen naskah Dika, mencoba untuk
membuat Dika yakin terhadap cinta kembali. Seperti Kosasih yakin dengan istrinya Wanda.
Usaha ini, membawa Dika ke dalam serangkaian perkenalan absurd yang berdatangan.

Namun, cinta datang tanpa persiapan. Seperti saat Dika bertemu dengan Jessica, seorang
perempuan yang jalan pikirannya sama anehnya dengan Dika. Semakin Dika kenal dengan
Jessica, semakin dia bertanya: apa benar cinta bisa kadaluarsa? Di sisi yang lain, Mr. Soe Lim
menawarkan untuk memfilmkan buku Dika yang berjudul Cinta Brontosaurus.

Tertarik, Dika berusaha untuk menulis skrip film tersebut. Masalah mulai timbul ketika di tengah
jalan, Mr. Soe Lim mencoba untuk mengubah naskah asli Dika. Naskah diubah menjadi film
horror yang sedang laku. Buku ini adalah perjalanan Dika untuk memahami cinta, yang justru dia
dapatkan dari pengalamannya bersama Jessica, teman, dan keluarganya sendiri.

Secara desain tampilan cover buku ini dinilai sangat menarik. Tampilan di dalam nya juga
jangan mendukung buku ini sehingga terlihat lebih ceria. Secara keseluruhan isi dalam buku ini
menggunakan tema yang memiliki banyak peminat. Hal ini dapat dilihat bedasarkan jalan cerita
yang memadukan antara cinta dan keluarga. Selain itu juga jalan cerita pada buku cerita dalam
buku ini tidak mudah ditebak, ditambah dengan banyaknya menampilkan kelucuan yang
mengundang tawa.

Namun, pada bagian akhir cerita, sangat disayangkan akhir ceritanya masih sangat mengambang
dan membuat penasaran. Tidak hanya itu, kata-kata yang disampaikan para tokoh terkesan vulgar
dan tidak disensor.
Buku Cinta Brontosaurus memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, dibalik semua itu buku
ini memilik daya tarik yang besar. Hal itu dikarenakan penulisnya adalah seorang penulis yang
sudah di kenal banyak orang yaitu Raditya Dika. Raditya Dika memiliki jiwa yang humoris. Hal
itu sangat sesuai dengan apa yang ia dituliskan di dalam buku.

Anda mungkin juga menyukai