Nama : Gustin Dhea Amelia Br.

Siahaan

Nim : 0105193112

Film : keluarga Cemara

Genre : family

Alur : Campuran

sibuknya Abah dalam bekerja sehingga tidak bisa menyempatkan hadir dalam momen-momen penting
keluarga seperti saat putri pertama nya eis sedang tampil pentas di sekolah atau ulang tahun di rumah.
Tiba-tiba Abah terkena masalah yang di sebabkan oleh mitra Abah yaitu kakak ipar nya untuk investasi
yang bermasalah. akibatnya seluruh keluarga Abah juga terkena dampaknya, rumah dan hartanya disita
oleh debt collector untuk membayar utang perusahaan yang disebabkan oleh kakak iparnya. Lalu Abah
bersama keluarga kemudian terpaksa harus pindah ke rumah masa kecil nya desa terpencil di Jawa
Barat.

Rumah itu merupakan sebuah warisan dari ayahnya. Abah juga terus berusaha agar kasus gugatan di
pengadilan nya menang tapi ternyata malah gagal, kemudian Abah dan keluarga harus terbiasa dengan
keadaan yang sangat jauh dari kehidupan mereka sebelumnya. Abah mencoba bekerja sebagai kuli
bangunan, kemudia emak membantu perekonomian dengan membuat opak. Euis jugak menjual opak di
sekolah nya.

Ketika sedang bekerja tiba-tiba Abah mengalami kecelakaan kaki Abah patah karena jatuh. Setelah
sembuh Abah kemudian mencari pekerjaan baru menjadi driver motor. Sebagai driver motor, ekonomi
Abah menjadi lebih baik. Emak juga sedang hamil lagi. Karena Abah sering melihat eis sangat ingin
kembali ke kota, Abah ingin menjual rumah warisan ayahnya ketika Abah ingin menjual rumahnya Abah
teringat kembali dengan kajadian saat kaki Abah sedang sakit ara menggambar kan pohon di dinding
rumah. Ternyata rencana Abah ditentang oleh anak-anaknya. karena anaknya merasa lebih bahagia di
desa. karena kedekatan keluarga dirasakan jauh lebih baik dari pada di kota dulu. Eis dan Ara pun sudah
bisa beradaptasi di sekolahnya.

Karena merasa nota jual beli sudah ditandatangani dan peminat sudah memberikan DP, pembeli rumah
awalnya keberatan. Namun akhirnya semua permasalahan selesai, karena pembeli mau mengembalikan
rumah yang telah dibelinya. Di saat itu pula, Emak kemudian melahirkan. Mereka kemudian bahagia
tinggal di desa.
Nama : Gustin Dhea Amelia Br. Siahaan

Nim : 0105193112

Film : 2 garis biru

Genre : Drama, Keluarga, Family

Alur : Campuran

Bima dan Dara adalah sepasang kekasih di bangku SMA yang memiliki status akademis dan finansial
yang berbeda. Dara memiliki ambisi untuk berkuliah di Korea Selatan karena kesukaannya terhadap k-
pop. Suatu hari, mereka berpacaran melebih batas sampai Dara hamil beberapa hari kemudian. Bima
menyarankan aborsi, tapi Dara menolak. Dara dan Bima membeli juz strawberry untuk dara, tiba-tiba
dara berlari lalu Bima mengejar. Saat itu bima bertanya kenapa dara berlari, lalu dara menarik tangan
Bima dan mengarah kan tangan Bima ke perut dara sambil bercerita kalo dulu waktu mama nya hamil
dia sering megang perut mamak nya. Bima mencoba mengatakannya kepada orangtuanya, namun tidak
bisa karena masih ragu.

Satu hari di lapangan basket, bolanya mengenai kepala Dara, dan sakitnya menuju perutnya,
membuatnya berteriak, "Bayi kita gimana?" Lalu sekolah menelepon kedua Orangtua bina dan dara,
orangtua Dara diberitahu bahwa Dara dikeluarkan dari sekolah, sedangkan Bima tidak di keluarkan.
Karena merasa tidak adil kedua orang tua mereka berdebat, dan terus mencoba bertanya kepada Bima
dan dara kenapa hal ini bisa terjadi.

Dara kemudian diusir dari rumah nya dan tinggal sementara di rumah bima. Dara di jemput oleh kedua
orang tua nya untuk pulang, Ketika dara di jemput kedua orang tuanya, saat di dalam mobil ibunya
membayangkan saat dara masih kecil dulu. Saat dara di kamar tiba-tiba adik nya memberi tau kepada
dara tentang rencana kedua orang tua nya untuk memberi bayinya kepada bibi dan pamannya.
Mendengar hal itu, orang tua Bima menyarankan mereka menikah.

Setelah pernikahan mereka, Bima menjadi seorang pelayan di restoran ayah Dara, namun hanya
sementara. Bima dan Dara sering bertengkar mengenai ambisi Dara untuk kuliah ke Korea,
mempersoalkan hidup bayinya nanti. Hasil terakhirnya Dara boleh ke Korea setelah bayinya lahir bayinya
dinamakan Adam. Dara menulis sebuah kapsul waktu untuk Adam mengenai asal usulnya dan
keberadaan ibunya. Sebelum pergi dara dan Bima berpelukan, lalu dara dijemput menuju Bandara
Soekarno Hatta.