Anda di halaman 1dari 61

KISAH INSPIRATIF JUSTIN BIEBER

Karya: Aditya Pakpahan


Justin Bieber atau Justin Drew Bieber adalah seorang penyanyi
sekaligus penulis lagu terkenal,ia sudah membuat banyak lagu
terkenal seperti baby,love yourself dan masih banyak lagi. Tentu
untuk mencapai kesuksesannya sekarang membutuhkan
perjuangan yang keras, bahkan ia pernah mengamen demi
membantu ibuya. Ia lahir pada 1 Maret 1994 di
London,Ontario,Kanada dan dibesarkan di Stratford, Ontario. Ia
adalah anak tunggal dari Jeremy Jack Bieber dan Patricia. Mereka
tidak pernah menikah, karena ibu Justin masih dibawah umur saat
melahirkan dan ayahnya meninggalkan mereka. Ibu Justin Bieber
menjadi ibu tunggal dan bekerja sebagai pegawai berpenghasilan
rendah, yang mengharuskan mereka tinggal di perumahan dengan
harga sewa murah .
Justin Bieber memasuki sekolah dasar berbahasa Prancis di
Stratford, Jeanne Sauve Catholic School. Ia tumbuh dan belajar
berbagai alat musik contohnya belajar bermain piano, drum, gitar,
dan terompet. Pada saat umurnya masih 12 tahun ia sudah
mengikuti kompetisi lokal di Stratford dan berhasil mendapat
juara 2. Ibunya mengunggah video penampilan justin bieber di
YouTube agar keluarga dan teman teman mereka dapat
melihatnya, ia terus mengunggah video Justin Bieber bernyanyi
berbagai lagu dan popularitas Justin Bieber semakin meningkat
karena video cover ‘So Sick’ milik Ne-Yo pada tahun 2007 hingga
pada tahun 2010. Lalu ia membuat lagu single berjudul ‘Baby’
yang membuatnya semakin populer diseluruh Negara dan menjadi
idola dikalangan remaja. Album pertamanya bernama My World
2.0 yang rilis di tanggal 19 maret 2010. Lalu album keduanya
bernama Under the Mistletoe yang rilis pada tanggal 1 November
2011 yang mendapatkan label dari island, RBMG, Schoolboy dan
masih banyak lagi.
Justin Bieber juga memiliki banyak penghargaan seperti
memenangkan 2 Grammy, Diamond Jubilee Medal oleh Perdana
Mentri Kanada Stephen Harper, 2 Brit awards, 19 Billboard Music
Awards dan masih banyak lagi. Kini Justin bieber sudah merilis
sekitar 290 lagu, 9 album dan 34 single. Sebutan untuk penggemar
Justin Bieber adalah Beliebers yang berasal dari video YouTube
awal Justin Bieber.

Kini Justin Bieber sudah berumur 30 tahun dan sudah menikah


dengan Hailey Bieber yang berumur 27 tahun pada September
2019 silam di kantor pengadilan New York.
Perjuanganku Meraih Mimpi Tanpa
Dukungan Orang Tua
Karya: Agita Valeri br. Sinulingga
Rayne adalah seorang gadis miskin yang terlahir dalam keluarga
yang jauh dari kata cukup. Ayahnya adalah seorang pedagang keliling
dan ibunya hanya seorang pelayan. Namun, kemiskinan tidak
menghentikan orang tua Rayne untuk memanjakan adiknya, Shade.

Sejak kecil, Rayne merasa selalu dilupakan oleh kedua orang tuanya
karena Shade. Saat Shade berusia tujuh tahun, kecerdasan mulai
mencapai otaknya. Hal ini membuat kedua orang tua Rayne terlalu
menyayangi Shade. Disaat Rayne ingin bersekolah, orang tuanya tidak
pernah mengizinkannya pergi. Namun, Rayne merasa kecewa saat
mengetahui bahwa adik laki-lakinya itu bisa bersekolah di sekolah
bergengsi yang ada di kotanya. Hal ini menambah kebenciannya
terhadap orang tuanya. Mereka hanya menyuruh Rayne untuk
melakukan pekerjaan rumah saja.

Karena merasa lebih unggul dari Rayne, Shade sering


memperlakukan Rayne seperti pelayan. Dia akan memerintah Rayne
untuk melakukan hal-hal sepele sekalipun.

Pada usia 16 tahun, Rayne mulai menghabiskan waktunya untuk


menjahit dan membuat pakaian. Pada suatu ketika, ia meminta kedua
orang tuanya untuk menyekolahkannya di sekolah desain mode di
kotanya. Namun, orang tuanya tidak mengizinkannya. Jadi, dia mulai
mencari pekerjaan ringan yang bisa dia lakukan di usia mudanya. Ketika
orang tuanya mengetahui hal itu,mereka marah. Mereka beralasan
bahwa apa yang dia lakukan hanya membuang-buang waktu da
membuatnya lupa pekerjaan rumahnya. Mereka juga mengambil
peralatan menjahitnya dan membakar semua yang ia jahit. Sejak saat itu
dia mulai merasa frustrasi.

Suatu hari, dia memiliki tetangga yang sangat kaya bernama Emma.
Melihat adanya peluang, ibu Rayne memutuskan untuk bekerja pada
keluarga Emma. Menurutnya, Emma cukup menyebalkan. Ketika ada
Emma, terkadang ia kehilangan niat untuk menggambar desain.
Kebenciannya tidak pernah berhenti. Suatu hari, ketika dia sedang
berjalan dan hampir tertabrak mobil, Emma berada di sisinya dan
menyelamatkannya. Sejak saat itu, Rayne menerima kehadiran Emma
dan menganggapnya sebagai teman. Emma sendiri sangat peduli dengan
Rain. Ia selalu berusaha membantu Rayne untuk mewujudkan
mimpinya. Ia bahkan mendorong Rain untuk menjadi perancang busana
online, dimana ia akan membuat pakaian dan menjualnya di internet.

Kerja keras tidak mengkhianati hasil. Rain berhasil mendapatkan


uang dalam jumlah yang cukup besar. Ketika Shade mengetahuinya, ia
mengatakan kepada orangtuanya bahwa Rain telah mencuri uang dari
keluarga Emma. Ibunya yang marah mengambil uang tersebut dan
menggunakannya untuk membayar biaya sekolah Shade. Rain sangat
kesal, namun ia merasa sangat lemah. Dia terlalu takut untuk melakukan
apapun.

Dia merasa bahwa Emma adalah satu-satunya orang yang bisa dia
percaya. Emma mendorongnya untuk membuat podcast dan berbagi
pengalaman sehari-harinya secara rahasia. Hal itu berhasil. Dia mulai
mendapatkan banyak pengikut untuk podcastnya. Dia tidak mau
menyerah sekarang. Dia pikir tidak akan lama lagi dia akan
mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini. Ia tak mau terlihat
lemah hanya karena keluarganya yang egois dan munafik.

Lagi-lagi keluarganya itu membuatnya merasa muak dan merasa


ingin pergi dari rumah. Mereka mengetahui bahwa Rayne punya uang
lagi. Mereka ingin mengambil uang Rayne dengan alasan bahwa uang itu
adalah uang orang tuanya yang dicuri oleh Rayne.

Kali ini dia tidak menyerah dan tidak ingin terlihat bodoh.Dia mulai
membela diri dengan mengatakan bahwa semua uang itu adalah hasil
keringatnya sendiri. Rasanya ia ingin menangis kini, ia berusaha
menahan semua rasa sakitnya. namun usahanya sia-sia. air mata mulai
jatuh dari matanya. dia mulai mengungkapkan semua yang dia rasakan.
Hidup bersama keluarganya.
Emma kebetulan melihat ini dan berusaha melindungi Raynet. Sejak
saat itu, Rayne memutuskan untuk meninggalkan rumahnya yang selalu
membuatnya sakit. Emma dan keluarganya mendukung keputusannya.

Sejak itu, dia tinggal bersama keluarga Emma sebagai anggota


keluarga baru di rumah Emma.Dia menghabiskan beberapa tahun
dengan sangat bahagia. Ia sangat bangga pada dirinya sendiri ketika
melihat dirinya yang kini sangat sukses. Meski banyak tantangan yang
membuatnya jijik, dia akhirnya bisa mencapai batas itu. Dimana dia
merasa puas dengan masa depannya.

Pada saat yang sama dia merasa sudah memaafkan keluarganya


dan menerima segalanya. Dia merasa tidak ada gunanya lagi untuk
memendam amarah di dalam hatinya. Dia memutuskan untuk kembali
ke rumah dan melupakan semua yang terjadi..
Tidak Seperti Apa yang Kupikirkan
Karya: Aprialdo Situmorang
Di sebuah keluarga ada anak yang bernama Budiman, dia masi duduk di
bangku 3 SD. Budiman sangat suka memikirkan apa yang seharusnya dia
pikirkan, terkadang dia berpikir “aku akan pergi ke mana setelah wafat
nanti”, pikiran nya itu membuat nya terkadang khawatir.

Hingga pada suatu hari, dia memikirkan tentang ayahnya…

Siang hari sebelum bel berbunyi, guru Budiman memberikan tugas


kepada murid’nya.Tugas tersebut cukup sulit bagi Budiman karena
melibatkan computer.

Sepulang sekolah, dia ingin memulai tugas nya tersebut, namun, yang
hanya memiliki computer hanyalah ayahnya.Budiman pun berpikir agar
menunggu ayahnya pulang serta membantu dalam mengerjakan
tugasnya yang dikumpulkan dalam 3 hari lagi

Tepat pada jam 6 sore, ayah Budiman tiba di rumah. Bukannya disuguhi
oleh minuman maupun sapaan, Budiman malah langsung meminta
bantuan ayahnya dalam mengerjakan tugas. Ayah Budiman yang merasa
Lelah pun hanya mengabaikannya saja.

Budiman merasa sedih karena dia berpikir “apakah ayah tidak peduli
denganku?”. Dia berpikir berkali-kali. Namun, teringat tugas nya yang
banyak dan dikumpulkan dalam waktu singkat, dia pun hanya
meminjam laptop ayahnya dan mengerjakannya seorang diri. Budiman
merasa kesulitan, karena dia belum pernah sama sekali diajarkan
mengenai teknologi canggih seperti laptop ini.Budiman terus berusaha
dan berusaha, namun usahanya tidak terbayarkan dengan puas.
Budiman hanya dapat menyelesaikan sebagian kecil dari tugasnya.

Keesokan harinya, Budiman tetap sama dengan permintaan kepada


ayahnya, namun ayahnya tetap menghiraukannya…

Hingga pada malam akhir pengumpulan, Budiman terlihat gelisah


karena tugas nya baru selesai setengah padahal jam sudah menunjukkan
bahwa anak kecil seperti Budiman harus segera tidur. Melihat itu, ayah
Budiman akhirnya membantu Budiman dalam mengerjakan tugasnya.
Budiman berpikir “apa yang ayahku lakukan, mengapa dia selalu datang
terlambat saat aku memerlukannya, apakah dia memang tidak peduli
kepadaku?”

Khayalan Budiman buyar Ketika ayahnya berkata kepadanya: “Budiman


pergilah tidur, biar ayah yang melanjutkannya, kamu besok sekolah”.
Budiman yang merasa kesal dan gelisah pun mengiyakannya. Di tempat
tidur, sebelum dia menutup matanya: Budiman berdoa kepada Tuhan
“Tuhan dapatkah ayahku menyelesaikan tugas ku, apa yang dia
lakukan??, dari mana saja ayahku ya Tuhan, baru tiba setelah melihat ku
kesulitan?”. Malam itu Budiman berdoa dan bertanya kepada Tuhan,
agar tugas nya selesai dan apakah ayahnya sayang padanya.

Keesokan harinya, saat Budiman hendak mandi ingin pergi kesekolah,


dia melihat tugas nya yang telah selesai di atas meja. Budiman juga tak
sengaja melihat ayahnya tidur terlelap di atas kursi. Dalam pikirannya
“apa yang terjadi pada ayahku?”.Budiman sontak teringat akan kejadian
semalam, dia berpikir bahwa ayahnya telah berkorban memberikan
waktu tidurnya, demi buah hatinya.

“Apa yang aku pikirkan ternyata tidak seperti apa yang terjadi” pikir
Budiman. Melihat waktu sudah terlambat, Budiman mengesampingkan
khayalan nya, dia bergegas mandi dan siap” pergi ke sekolah.
Diperjalanan bersama ayahnya, tiba tiba ayah Budiman berkata “maaf ya
nak, bukannya ayah selama ini tidak ingin membantu mu, tetapi ayah
ingin kau belajar mandiri, ayah takut nanti kamu tidak bisa apa-apa.”

Berkat ayahnya, Budiman mendapatkan nilai paling tinggi di kelasnya.


Dia bangga terhadap ayahnya, karena ayahnya telah berjuang untuk
dirinya. Ayah Budiman menunjukkan bahwa cinta dan kasih sayang
seorang ayah sangat besar terhadap anaknya.

Mulai dari situ Budiman belajar, bahwa kita jangan cepat menilai
baik/buruknya seseorang dari luarnya saja.
Kasih Sayang seorang anak
Karya: Billy Sinaga
Di sebuah desa kecil nan terpencil, hiduplah seorang
anak laki-laki bernama Syikal. Umurnya baru saja menginjak
9 tahun ketika ibunya meninggal dunia karena sakit yang
tidak bisa diobati. Ayahnya, Pak Ahmad, juga tidak dalam
kondisi sakit parah dan tidak bisa bekerja.Kondisi itu yang
membuat anak ingusan mengambil peran untuk mencari
nafkah untuk ayah dan dirinya.
Setiap hari, Syikal bangun dengan semangat yang
membara. Meskipun harus berjuang melawan kehidupan yang
keras, ia tidak pernah menyerah.Paginya ia pergi sekolah .
Pulang sekolah Ia pergi dengan bergabung dengan tukang
batu . Ia harus memenuhi kebutuhan sehari dengan menjadi
tukang batu.Hasil upah nya ia membeli obat dan membeli
beras.Kadang ia juga menemukan sejenis jamur yang bisa ia
makan untuk mengurangi rasa laparnya.
Sejak 10 tahun ,ia bertanggung jawab merawat Ayahnya.Ia
menggendong Ayahnya ke WC .Ia juga sesekali memandikan
Ayahnya.Ia membeli beras dan mengurus semua urusan
ayahnya.Semua ia lakukan penuh dengan tanggung jawab.
Uang nya tidak cukup untuk terus membeli obat .Ia belajar
membuat obat dari seorang suster yang baik hati dan juga
resep obat-obatan. Meski awalnya sulit, tetapi dengan tekad
yang kuat, Syikal berhasil membuat obat dalam waktu
singkat.Ia memberi kan obat suntikan dan dengan nekad
memberi suntikan pada ayahnya.
Selama lima tahun berlalu, Syikal telah menjadi "dokter
kecil" bagi ayahnya. Setiap hari, ia dengan penuh kehati-
hatian dan tanggung jawab menyuntikkan obat yang
diperlukan pada ayahnya , dan memberinya perawatan
terbaik yang ia bisa di umurnya yang masih 10 tahun.
Meskipun lelah dan terkadang putus asa, namun cinta
kasihnya pada ayahnya tidak pernah pudar dalam merawat
ayahnya yang sedang sakit sakitan .
Dan akhirnya, berkat perjuangan dan dedikasi Syikal
membuahkan hasil yang sangat baik . Ayahnya mulai pulih
waktu demi waktu . Wajahnya yang pucat dan lelah mulai
kembali bersemangat melihat ayahnya yang sudah bisa
berjalan dan sangat sehat dari sebelumnya.Sejak saat itu
Syikal bisa lebih fokus dan melanjutkan pendidikannya
Meraih Mimpi Menjadi Juara Dunia
Karya : Cezanne Sinuraya
Saya, seorang anak yang lahir di keluarga sederhana,
tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang juara
dunia. Namun, dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan
dukungan dari orang-orang terdekat, saya berhasil
mewujudkan mimpi saya.
Sejak kecil, saya selalu tertarik dengan olahraga renang.
Saya menghabiskan banyak waktu di kolam renang, berlatih
dengan tekun dan disiplin. Meskipun terkadang saya merasa
lelah dan ingin menyerah, saya selalu teringat akan tujuan
saya: menjadi juara dunia.
Saya selalu berlatih dengan disiplin. Saya menghabiskan
waktu saya di kolam renang. Awal mula perjalanan saya, sya
mengikuti lomba kecil, hingga dapat memasuki kancah
internasional. Berkat Doa, dukungan serta usaha, perjuangan
saya tidak sia sia, Mimpi saya tercapai
Perjalanan saya tidak selalu mudah. Saya menghadapi
banyak tantangan dan hambatan, mulai dari cedera hingga
tekanan mental. Namun, saya tidak pernah menyerah. Saya
terus berjuang, memperbaiki teknik, dan meningkatkan
stamina. Setiap kali saya merasa putus asa, saya
mengingatkan diri sendiri bahwa mimpi saya lebih besar dari
rasa sakit dan kelelahan yang saya rasakan.

Akhirnya, setelah bertahun-tahun berlatih dan berjuang,


saya berhasil meraih medali emas di Olimpiade. Saat itu, saya
merasa seperti berada di puncak dunia. Semua kerja keras,
pengorbanan, dan air mata yang saya curahkan terbayar
sudah. Saya harap cerita saya dapat menjadi inspirasi bagi
semua orang
Sebuah Niat yang Membuahkan Hasil
Karya : Cheris
Waktu yang telah berlalu ,lahir seorang anak laki-laki yang bernama
Cheris dalam sebuah keluarga harmonis. Tumbuh dan berkembang diiringi
dengan didikan moral dan spiritual. Ditengah masa pertumbuhannya, cheris
memiliki kepribadian yang ambigu, tak tau arah yang pasti dalam kehidupan
yang fana ini akan tetapi, ia selalu ingin tau suatu hal dari setiap sosok yang
ingin ditirunya dalam hal yang baik.

Alkisah, setelah memasuki masa smp, Cherish mulai merasakan


perbedaan, persaingan dan perubahan dalam hidupnya. Perbedaan yang
didapatkan olehnya yaitu dengan hadirnya teman-teman sekolah yang
beragam. Dimana ia punya kemauan untuk mempelajari musik dengan turut
serta dalam klub music disekolahnya. Kemudian dia menyadari akan potensi
dari setiap teman disekolahnya, walaupun saat itu keadaan dilanda pandemi
covid 19, tak mematahkan niat belajarnya. Hari berganti hari, perjuangan
manis yang telah dituainya dengan meraih juara kelas disekolah membuat
dirinya semakin percaya diri dan bangga.

Akhir masa smp, Cheris bingung akan melanjutkan pendidikan ke


tingkat selanjutnya. Ia punya target sekolah yang ingin ditaklukannya, usaha
yang mulai dibangun dengan mengikuti bimbingan belajar, motivasi dari
orangtua, beli buku tambahan dan lain sebagainya. Orangtua Cheris yang
tiada henti mengingatkan untuk selalu belajar melawan rasa malas dan
ketidak seriusan dirinya. Setiap hari, dia selalu disuguhi dengan nasihat dan
peringatan dari orangtua nya”Cheris ingat waktu mu tidak lama lagi” ,”tetap
fokus’, “terus belajar”,” kurangin bermain hp”,”bahas-bahas soal!”dan lain
sebagainya. Kemudian dia punya kesadaran sendiri untuk fokus belajar tanpa
diingatkan oleh kedua orangtuanya ,berusaha bahas-bahas soal, menjauhkan
distraksi dan melawan rasa malas.
Akan tetapi, ditengah masa seleksi sekolah yang diinginkannya , dia gagal
dan gagal. Tak ingin berkabung lebih lama, Kegagalan itu membuat dirinya
semakin giat untuk lebih berusaha, belajar lebih giat. Setelah beberapa bulan
kemudian Cherish mencoba seleksi masuk SMA lainnya yang tak kalah
bagus dari sebelumnya dan akhirnya ia kembali mendapat hasil yang
membanggakan sehingga Cheris diterima sebagai murid di sekolah SMA
yang didambakannya.
“Perjuangan Dava: Anak Remaja yang
Berjuang untuk Keluarga”
Karya : Dava
Dava, seorang remaja berusia 15 tahun, berasal dari keluarga sederhana
yang hanya tinggal bersama ibunya. Meskipun demikian, Dava memiliki
keberuntungan untuk bersekolah di sekolah elite dengan mendapatkan
beasiswa penuh berkat prestasi-prestasinya. Setiap pagi, Dava dengan
setia membantu ibunya mempersiapkan makanan untuk dijual sebelum
berangkat sekolah, sebuah rutinitas yang telah menjadi bagian tak
terpisahkan dalam kehidupannya.

Namun, suatu hari ibu Dava jatuh sakit, memaksa Dava untuk
mengambil tanggung jawab lebih besar. Dava, tanpa ragu, memutuskan
untuk mengambil alih usaha dagang ibunya agar dapat membawa
ibunya mendapatkan perawatan yang lebih baik. Meskipun awalnya
dihadapkan dengan cemoohan teman-temannya di sekolah, Dava tidak
goyah. Ia terus berusaha dan membuktikan bahwa makanan yang ia jual
bukanlah makanan basi, melainkan makanan berkualitas yang laris
manis terjual setiap harinya.

Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, Dava berhasil mengumpulkan


uang yang cukup untuk membawa ibunya ke rumah sakit terdekat. Dan
akhirnya, setelah beberapa hari berjuang, ibu Dava sembuh. Saat ditanya
dari mana ia mendapatkan uang untuk biaya rumah sakit, Dava dengan
rendah hati mengaku bahwa ia telah menggantikan ibunya berdagang.

Kisah Dava mengingatkan kita akan pentingnya ketulusan, keberanian,


dan pengorbanan demi keluarga. Meskipun dihadapkan pada tantangan
dan cemoohan, Dava tetap teguh pada tujuannya dan akhirnya berhasil
membuktikan nilainya. Dava mengajarkan kepada kita bahwa cinta dan
pengorbanan untuk keluarga adalah hal yang tak ternilai harganya, dan
mimpi dapat diwujudkan dengan tekad yang kuat dan kerja keras yang
gigih
MATA KASIH IBU
Karya : Elsa Hutahaean

Di suatu kota,hiduplah seorang ibu yang buta yang tinggal


bersama 1 orang anak laki-lakinya yang bernama Alex.Sejak
Alex kecil,Ia selalu malu untuk mengakui ibunya karena
ibunya buta. Setiap pengambilan raport,Alex tidak pernah
mengakui ibunya kepada teman-teman nya. Ibu Alex sangat
menyayangi Alex,karena Alex adalah satu-satunya keluarga
yang ia miliki dalam hidupnya. Setiap teman Alex datang
kerumah untuk melakukan kerja kelompok,Alex selalu
mengatakan bahwa ibunya adalah pembantunya.

Seiring berjalannya waktu,Alex tumbuh menjadi anak yang


pintar.Namun sifat nya yang tinggi hati tidaklah berubah.Ia
tetap malu memiliki ibu yang buta. Setelah menyelesaikan
perkuliahan nya,tibalah saatnya Alex wisuda. Ia mengundang
teman,sahabat dan bahkan beberapa sepupunya. Namun,ia
memberitahu ibunya agar ibunya tidak mendekatinya selama
ia berbincang dengan teman ataupun sahabat nya. Ibu nya
pun setuju meskipun ibunya tidak mengerti mengapa Alex
meminta nya melakukan hal tersebut.

Di acara wisuda,Alex sedang berbicara dan tertawa dengan


teman-teman nya,tiba tiba ibunya terjatuh dan meminta
tolong"Alex...kamu dimana nak?tolongin ibu..." Mendengar hal
tersebut teman teman Alex terkejut dan bertanya-tanya
kepada Alex. Alex tidak menjawab dan pergi menghampiri
ibunya karena ia malu. Ia pun membawa ibunya pulang
berjalan kaki ke rumahnya. Sepanjang perjalanan,ia
memarahi ibunya karena ibunya tidak mengikuti permintaan
nya. Mendengar perkataan Alex,ibunya merasa amat sedih.
Hati ibu mana yang tidak tersayat ketika satu satunya
keluarga yang ia miliki bahkan tidak menghargai dan
menganggap nya. Dengan rasa kecewa ,Ibunya berlari dan
meninggal kan Alex. Tiba-tiba,mobil menabrak ibunya yang
tiba tiba muncul di hadapan mobil tersebut.

Ibu Alex pun dibawa ke rumah sakit,Alex sangat amat


menyesali perkataannya tadi. Tiba-tiba ibunya membuka
mata dan berkata dengan suara lemah "Alex, sebenarnya Ibu
tidak buta dari lahir.Tetapi 10 tahun lalu, ibu mengalami duka
yang amat mendalam karena kamu dan ayah mengalami
kecelakaan.Ayah meninggal dunia,dan kamu buta.Namun ibu
sangat bersyukur karena meskipun ayah meninggal dunia,ibu
masih punya kekuatan, yaitu kamu.Akhirnya ibu
menyumbangkan mata ibu ke kamu agar kamu mampu
melihat indahnya dunia dengan kedua mata mu dan tumbuh
tanpa keterbatasan fisik.Ibu juga sudah pernah melihat
indahnya dunia dengan kedua mata ibu.Jadi,ibu memutuskan
untuk mendonorkan mata ibu padamu, supaya kamu bisa
melihat indahnya dunia dan merasakan kebahagiaan yang
semestinya kamu rasakan."Mendengar perkataan
ibunya,mata alex telah banjir oleh air mata. Ia merasakan
penyesalan yang sangat amat mendalam. Alex kecewa dengan
dirinya sendiri yang bahkan tidak bisa menghargai sosok ibu
yang luar biasa.
Kisah ini mengubah segalanya bagi Alex. Dia menyadari
bahwa cinta seorang ibu tidak memiliki batas, bahkan ketika
ia tidak menyadari nya. Dengan mata yang berkaca-kaca, Alex
memeluk ibunya erat-erat, bersyukur akan cinta tak terbatas
yang telah diberikan ibunya padanya.
Penyesalan Ado
Karya : Ephraim Simatupang IX-1
Di suatu desa di tepi danau, hiduplah seorang anak bernama Ado.
Ia tinggal bersama kakek dan nenek nya. Mereka setiap hari hidup
dalam kesederhanaan. Namun di satu waktu, kakek Ado terkena
penyakit kronis yg mengharuskannya untuk dirawat di rumah sakit.
Oleh karena itu, tersisa hanya Aldo dan neneknya tinggal berdua saja.

Semenjak kakeknya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit,


neneknya lah yang bekerja sebagai petani untuk menafkahi Ado dan
membayar biaya rumah sakit. Ado yang bersekolah dasar di desa itu
mempunyai banyak teman yang baik kepadanya. Bahkan tidak sedikit
orang yang mau membantu Ado melihat neneknya yang hanya bekerja
sebagai seorang petani. Ado pun mengerti akan kekurangan
ekonominya sehingga ia rela tidak jajan agar bisa sedikit meringankan
neneknya.

Ado pun berhasil lulus dari sekolah dasar dan akan melanjutkan
Pendidikan nya di jenjang SMP. Ado memilih untuk melanjutkan SMP
nya di sebuah sekolah yang cukup bergengsi di kota dekat desa itu.
Disana dia cukup sulit beradaptasi dengan lingkungan yang dimana
setiap anak mempunyai banyak uang saku. Semakin lama, Ado merasa
ingin mengikuti gaya hidup mereka. Ado mulai meminta baju baru, uang
saku, handphone, bahkan meminta uang sebagai biaya ojek karena ia
malu pergi kesekolah menggunakan sepeda.
Neneknya yang sudah tua sudah mulai sulit untuk melakukan
aktivitas berat, sehingga neneknya hanya bekerja pada pagi hari saja
yang membuat upah nenek semakin kecil. Saat nenek memberi
pengertian bahwa upahnya semakin menurun, Aldo malah memarahi
neneknya dan menyuruh neneknya untuk bekerja lebih keras agar bisa
membiayainya. Alhasil nenek nya kembali bekerja keras. Di suatu sore
saat nenek ado sedang dalam perjalanan pulang, nenek mengalami sakit
kepala yang sangat parah yang membuatnya pingsan. Neneknya pun
dilarikan ke rumah sakit, sementara Ado yang baru selesai bermain
dengan temannya pulang ke rumah dan tidak menemukan neneknya.
Ado mencari keseluruh sudut rumah sambil berteriak memanggil
neneknya. Tetangga Ado yang mendengar Ado mencari neneknya pun
menemui Ado dan memberitahu bahwa neneknya dibawa ke rumah
sakit karena pingsan saat pulang bekerja.

Ado pun lekas pergi ke rumah sakit. Ia mengayuh sepedanya


dengan begitu cepat bahkan sampai hampir menabrak orang di jalan.
Setelah sampai di rumah sakit, ia melihat neneknya sedang terbaring di
kasur rumah sakit. Ia pun segera menghampirinya tetapi ia sudah
mendengar nafas neneknya sudah mulai melambat. Neneknya yang
menyadari kedatangan Ado pun tersenyum sambil berkata bahwa ia
mungkin tidak bisa hidup lebih lama lagi. Ado pun menangis terisak-isak
dan neneknya mulai mengalami sesak nafas. Ado pun segera memanggil
perawat dan dokter yang ada di dekatnya untuk membantu neneknya.
Dokter dan perawat sudah melakukan apa yang mereka bisa tetapi
hasilnya nihil. Ado pun menangis semakin menjadi-jadi. Dokter yang
mengurus neneknya pun memberitahu Ado bahwa neneknya terlalu
capek dan sudah menderita banyak lainnya. Dokter itu juga memberikan
sepucuk surat peninggalan nenek Ado. Ado pun pulang kerumah sambil
menangis. Sesampai nya Ado dirumah, ia segera membaca surat itu. Di
surat itu , neneknya menuliskan bahwa ia sangat menyayangi Ado yang
sudah tidak memiliki ayah dan ibu. Nenek nya juga menuliskan tentang
tabungannya untuk Pendidikan Ado. Ia menggumpulkan uang
tabungannya itu dengan menyisihkan upah kerjanya setiap hari. Ado
pun merasa sangat bersalah karena sudah memerintahkan neneknya
untuk bekerja lebih keras.
Beranjak dewasa, Ado mulai bekerja untuk membiayai biaya
rumah sakit kakeknya dan untuk menafkahi dirinya. Ia berhasil sukses
dengan kerja kerasnya dan mampu melunaskan seluruh biaya rumah
sakit kakeknya. Kakek Ado pun sembuh dari penyakitnya dan ia tinggal
bersama dengan Ado yang sudah membeli rumah di kota menggunakan
uang hasil kerja kerasnya. Walaupun masih memiliki rasa penyesalan
yang sangat besar terhadap neneknya, Ado tetap mengikuti nasehat
neneknya yang sering diberikan oleh neneknya semasa Ado kecil. Ado
pun sering berkunjung ke makam neneknya berasma dengan kakeknya.
Ado pun hidup dengan Bahagia dengan kakeknya
Anak Kecil dan Sebatang Mancis
Karya : Ericha Sagala

Sore itu, matahari tengah meredup dan langit masih


menyisakan sedikit cahaya senja yang memancar keemasan.
Di antara keramaian di depan mesin ATM, seorang ibu dan
seorang remaja perempuan berusia empat belas tahun, Nia,
tengah menunggu giliran mereka. Nia adalah gadis yang ceria
dan penuh semangat.

"Mama, sebentar lagi giliran kita" ucap Nia sambil


menatap layar mesin ATM. Ibunya tersenyum lembut
kepadanya, “Iya Nak. Kita akan menarik uang untuk membeli
beberapa barang kebutuhan di toko.”Mereka berdua
memasukkan kartu ATM dan mengetikkan PIN-nya. Saat
mesin ATM mengeluarkan uang, mata Nia bersinar-sinar. Dia
merasa senang karena bisa membantu ibunya.

Namun, saat mereka keluar dari ATM, mereka melihat


pemandangan yang mengharukan. Seorang anak kecil,
mungkin berusia lima tahun, berdiri di samping pintu ATM
dengan wajah penuh harap. Anak itu tampak kotor dan lusuh,
pakaian yang dipakainya sudah lusuh dan kotor, dan di
tangannya, dia memegang sebatang mancis yang kosong.
Ibunya Nia menghampiri anak kecil itu “Apa yang kamu
lakukan di sini, Nak?” tanya ibu Nia sambil menatap anak kecil
itu dengan iba. “Maaf, Bu. Saya tidak punya uang. Saya ingin
membeli mancis ini untuk membantu ibu saya memasak di
rumah”. Ibu Nia merasa tersentuh. Dia memandang anak kecil
itu dengan penuh kebaikan hati. “Kamu butuh berapa Nak”
tanya ibu Nia sambil tersenyum lembut.Anak kecil itu terdiam
sejenak, kemudian dengan ragu-ragu, dia menjawab, “Sepuluh
ribu rupiah, Bu”
Nia melihat ibunya mengeluarkan uang dari dompetnya.
Dia merasa bangga melihat kebaikan ibunya. “Mama,
bolehkah saya memberikan uang ini kepada anak itu?” tanya
Nia dengan penuh semangat.Ibu Nia tersenyum bangga pada
anaknya. “Tentu, Nak. Bawa uang ini kepada anak itu,” kata
ibunya sambil memberikan uang sepuluh ribu rupiah pada
Nia.Nia berjalan mendekati anak kecil itu dengan senyum di
wajahnya. “Ini untukmu,” kata Nia sambil memberikan uang
sepuluh ribu rupiah pada anak kecil itu. Anak kecil itu terkejut
dan berseri-seri. Dia menerima uang tersebut dengan penuh
rasa terima kasih. “Terima kasih banyak, Kak!” ucap anak
kecil itu. Nia merasa bahagia karena telah bisa membantu
orang lain.
Setelah memberikan uang kepada anak itu, Nia bersama
ibunya melanjutkan perjalanan ke toko. Namun, di tengah
perjalanan, Nia terdiam. Wajahnya terpancar kebingungan
dan keheranan. Ibu mengerti perasaan apa yang dirasakan
Nia. “Nak, terkadang hidup tidak adil. Ada anak-anak yang
kurang beruntung, seperti yang kita lihat tadi. Mereka harus
menghadapi berbagai kesulitan yang mungkin tidak kita
alami.Ingatlah selalu nak,apa yang kita beri maka itu jugalah
yang akan kita terima,”ibu berusaha memberi penjelasan ke
Nia. Nia mengangguk, memahami kata-kata ibunya. Saat
mereka tiba di toko, mereka berbelanja dengan penuh
kegembiraan. Nia belajar bahwa meskipun dia masih muda,
dia bisa melakukan perbedaan dalam hidup seseorang. Dan
dari hari itu, Nia berjanji untuk selalu membantu orang lain
sebisa mungkin.
Saat mereka meninggalkan toko, mereka melihat anak
kecil tadi kini berjalan di pinggir jalan, memegang sebatang
mancis yang baru, dan tersenyum bahagia. Itu adalah senyum
yang menghangatkan hati. Dan di sanalah keindahan kebaikan
muncul, tindakan sederhana namun luar biasa dari Nia dan
ibunya.
Pilihanku
Karya: Febi Maria O. Barus

Gemala Ayasha lahir pada 22 April 2009 di Jakarta. Ia adalah


anak tunggal. Ayahnya bekerja sebagai Tentara Nasional
Indonesia, sementara Ibunya adalah seorang guru SMA. Ia
dikenal sebagai anak yang pandai dalam akademik maupun
non akademik seperti dalam seni musik yaitu bermain piano.
Ia sudah banyak mengikuti lomba dan diantaranya ia
mendapatkan juara dalam perlombaan tersebut.

Sejak kecil ia di didik sangat disiplin oleh kedua orangtuanya,


khususnya sang ayah. Sang ayah selalu membuat susunan
kegiatan untuk putrinya Gemala. Ayahnya juga membuat
peraturan dan ajaran yang harus diikuti oleh Gemala. Ibunya
tak dapat berbuat apa-apa, ia hanya bisa menghibur Gemala
saat dia kelelahan dengan kegiatannya.

Masalah mulai muncul saat Gemala ingin memilih SMA yang


akan ia tuju. Gemala menginginkan untuk melanjutkan SMA
musik. Tetapi, sang ayahnya memiliki pendapat yang berbeda
dengannya, ia ingin Gemala untuk memasuki SMA Taruna
ataupun asrama, karena sang ayah menginginkan Gemala
untuk mengikuti jejaknya sebagai TNI.

Keduanya saling beradu pendapat. Sang ayah sangat ingin


Gemala untuk mengikuti permintaannya memasuki SMA
Taruna atau asrama dan mengikuti jejaknya. Tetapi Gemala
menolaknya, ia tidak ingin mengikuti keinginan ayahnya. Ia
tetap memilih untuk memasuki SMA Musik yang
diinginkannya. Mereka terus berdebat hingga akhirnya sang
ibu menghentikan mereka berdua. Gemala memilih untuk
tidak berbicara dengan ayahnya.

Setelah beberapa hari, ibu menyuruh Gemala untuk berbicara


dengan ayahnya. Akhirnya, Gemala berbincang dengan
ayahnya. Ia mengatakan alasannya mengapa ia memilih SMA
Musik, dan meyakinkan ayahnya bahwa itu adalah pilihan
yang tepat dan ia akan bertanggung jawab atas pilihannya.
Sang ayah setuju dan memegang omongang Gemala yang akan
bertanggung jawab atas pilihannya.

Beberapa tahun kemudian, Gemala Ayasha lulus SMA Musik


pilihannya. Ayah dan ibunya terlihat bangga dengan Gemala
yang lulus dengan nilai yang baik. Mereka juga bangga karena
Gemala dapat bertanggung jawab dengan pilihannya.
Menemukan Kekuatan di Tengah
Kehilangan: Kisah Inspiratif Laura
Karya : Febi Ginting
Laura, ia dilahirkan dalam keluarga yang sangat
menyayanginya. Ia adalah anak tunggal , Laura, yang sejak
kecil dipenuhi dengan kasih sayang orang tua. Namun , ketika
Laura masih remaja , dia kehilangan ayah tercinta . Pada saat
Laura menerima berita kematian ayahnya di saat,ia baru saja
pulang sekolah , dia sudah mengira hal seperti ini akan terjadi
karena ayahnya mempunyai riwayat penyakit kronis , namun
ayahnya tidak peduli dengan kesehatannya. Ayahnya bekerja
sangat keras untuk menghidupi keluarga. Namun, tak
disangka ayahnya akan dipanggil kembali kepada Yang Maha
Kuasa secepat ini.

Kata-kata tidak dapat mengungkapkan dampak emosional


yang dialami Laura ketika dia kehilangan seorang ayah dalam
hidupnya. Kesedihan mendalam dalam dirinya dan
membuatnya merasa hidup tak terkendali.

Proses penyesuaian diri dengan kehilangan seorang yang


dikasihinya tidaklah mudah . Laura harus belajar menghadapi
kenyataan bahwa ayah yang sangat dia cintai telah tiada
untuk selamanya. Hari hari setelah ayahnya tiada, terasa berat
bagi Laura. Dia selalu mencari hal untuk menemukan
kedamaiannya . Selama perjalanan dukanya, Laura belajar
memproses perasaannya. Ia membiarkan dirinya merasakan
setiap emosi yang datang , entah itu kesedihan , kemarahan ,
atau kerinduan yang mendalam .
Dalam kesepian dan angannya, Laura menyadari pentingnya
mencari dukungan dari orang-orang terdekatnya. Keluarga
dan teman teman sekitarnya memberikan kehangatan dan
dukungan yang sangat dibutuhkan selama masa-masa sulit
Laura.
Laura bertekad untuk tidak membiarkan kehilangan ini
menghancurkannya. Sebaliknya, dia memilih untuk
menggunakan rasa sakit ini sebagai motivasi untuk tumbuh
dan berkembang.

Laura menemukan tujuan hidup baru. Dia memikirkan


tentang hal-hal penting yang dia warisi dari mendiang
ayahnya dan memutuskan untuk menggunakannya sebagai
panduan untuk masa depannya.
Laura mengetahui bahwa meskipun dia kehilangan ayahnya,
cinta dan kasih masih bersamanya. Ia belajar memberi dan
menerima cinta dari orang-orang yang menyayanginya,
sehingga ia tidak pernah merasa sendirian sepanjang
perjalanannya.
Kai si Penebang Kayu
Karya : Fionna Situmorang

Ada seorang pemuda yang memiliki kekuatan yang luar biasa,


namanya adalah Kai. Karena memiliki kekuatan yang hebat
ini, Kai meminta saudagar kayu untuk mempekerjakannya
sebagai penebang kayu. Saudagar kayu setuju, ia
mempekerjakan Kai dan memberi upah sesuai dengan
tawaran Kai, terlebih lagi lokasi kerja Kai ini dekat dengan
rumahnya. Oleh karena itu Kai bertekad sungguh-sungguh
dalam melakukan pekerjaannya.
Keesokan harinya, saudagar kayu itu memberi Kai kapak
untuk menebang dan memberi tahu lokasi penebangan nya.
Pada hari pertama menebang, Kai berhasil membawa 50
batang pohon “Wah Kai, kamu sangat hebat bisa membawa 50
batang pohon dalam waktu 1 hari” Ucap saudagar kayu itu
dengan senang.
Kai sangat termotivasi dengan ucapan saudagar kayu itu,
keesokan harinya Kai pun berusaha lebih keras lagi dalam
melakukan pekerjaannya. Tetapi pada hari itu, Kai hanya
berhasil membawa 35 batang pohon. Hari ketiga ia berusaha
3 kali lipat lebih keras lagi namun Kai hanya bisa membawa
20 batang pohon. “Huft.. pasti aku sudah kehilangan kekuatan
ku” Pikir Kai. Dia pun menghadap saudagar kayu tersebut dan
meminta maaf, mengatakan ia tidak mengerti apa yang
sedang terjadi.
Saudagar kayu itu pun bertanya kepada Kai “Kapan terakhir
kali kamu mengasah kapak yang kau gunakan? “ Kai pun
menjawab, “Aku tidak mempunyai waktu untuk mengasah
ataupun mempertajam kapak itu, aku terlalu sibuk mencoba
menebang pohon” Setelah mendengar pernyataan Kai,
saudagar kayu pun tersenyum kepada Kai.
Dari Kebun Sayur ke Jas Dokter
Karya : Gabriel Denias Ginting

Di Desa Kemuning, tempat kelahirannya surya pagi menyinari


desa ini. Di desa yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan
indah, hidup seorang gadis bernama Maya. Sejak kecil, Maya selalu
berkeinginan besar dan gemar belajar. Impian terbesarnya adalah
menjadi seorang dokter. Dia sering bercerita pada Ibunya tentang
cita-citanya sambil membantu Ibunya memetik sayuran di kebun
belakang rumah.

Pada suatu hari, pengumuman kelulusan SMA pun tiba. Maya


diterima di fakultas kedokteran di kota dimana mimpinya ada untuk
itu. Senyum Maya mekar semakin dekat dengan impiannya itu.Tapi
senyumnya demikian perlahan memudar ketika melihat wajah orang
tuanya yang tumbuh lesu. Beban biaya sekolah kedokteran sangat
tinggi, dalam jumlah yang jauh melebihi kemampuan orangtua maya
yang hanya petani sederhana saja.

“Maya…” Ibu Maya berkata dalam nada lembut sambil meraba-


raba tangan Maya,”uang untuk kuliahmu tidak cukup.” Maya mengerti
situasi orangtua nya. Dia tak mau melihat mereka sedih. Tapi dia
tidak akan menyerah. Kata-kata tersebut diluncurkan dengan
mantap.“Bu, Pak izinkan Maya bekerja sembari belajar kuliah. Maya
akan mencoba mendapatkan beasiswa.” Kata-kata Maya membuat
Orang tua Maya ragu.

Orang tua Maya khawatir putrinya akan kelelahan karena


harus bekerja sambil kuliah. Namun, setelah melihat tekad kuat dan
semangat Maya dalam mengejar impiannya, mereka akhirnya
menyetujuinya. Dengan dukungan dan doa orang tua, Maya pun
berangkat ke kota untuk memulai perjuangannya. Hidup sebagai
mahasiswa perantauan di kota memang tidak mudah.
Kota yang dulu hanya dilihatnya di televisi, kini menjadi
tempat tinggalnya. Asrama mahasiswa yang sederhana menjadi
rumahnya. Maya harus pandai mengatur waktu antara kuliah, belajar,
dan bekerja sebagai asisten di perpustakaan kampus. Seringkali ia
merasa lelah dan kurang tidur. Namun, ia selalu teringat akan
impiannya dan harapan orang tuanya. Saat Maya mulai merasa lelah,
dia akan menatap foto kedua orang tuanya yang selalu dia bawa.

Tatapan kasih sayang dan doa dari foto itu seolah memberi ke-
kuatan baru bagi Maya untuk terus berjuang. Di tengah
perjuangannya yang berat, Maya mendapat kabar gembira. Ia
berhasil lolos seleksi beasiswa penuh! Beban biaya kuliah pun
terangkat. Maya bersujud syukur atas kemurahan Tuhan. Ia tak lupa
menelepon orang tuanya dan menyampaikan kabar bahagia tersebut.
"Maya hebat sekali, Nak," kata Ayah bangga di seberang telepon.
"Teruskan perjuanganmu. Kami bangga padamu."

Dengan semangat yang tinggi, Maya menjalani pendidikan


kedokterannya. Ia berjanji untuk memanfaatkan kesempatan yang
sulit diraihnya. Maya rajin belajar dan tekun memperdalam ilmu
kedokteran. Setiap ujian dan tugasnya diselesaikan dengan sungguh-
sungguh.

Beberapa tahun kemudian, Maya lulus dan resmi menjadi dokter.


Ia kembali ke kampung halamannya dan membuka praktik di sana.
Mimpi Maya menjadi dokter telah terwujud. Kini, ia juga dapat
membantu warga desa yang membutuhkan perawatan kesehatan.
Klinik kecilnya selalu ramai dikunjungi oleh penduduk desa untuk be-
robat. Maya merawat mereka dengan dedikasi dan ketulusan.

Kisah Maya menunjukkan kekuatan kerja keras dan tekad yang


teguh serta semangat tak kenal menyerah ketika meraih impian.
Meskipun menghadapi rintangan, dia tetap berjuang dan belajar
sungguh-sungguh untuk meraih cita-citanya.
NCT DREAM
Karya: Gavrila Darciel S.
NCT DREAM atau yang sering disebut 7Dream merupakan salah satu
grupband yang berasal dari Seoul, Korea Selatan. Mereka merupakan
salah satu bagian dari beberapa satuan atau unit grupband NCT yang
dinaungi oleh perusahaan SM Entertaiment. Mereka diperkenalkan
pertama kali sebagai bagian baru dari NCT tepat pada tanggal 25
Agustus 2016, dengan lagu pertama mereka yang bertajuk “Chewing
Gum”. NCT Dream tampil pertama kali dengan 7 anggota yakni Mark Lee
sebagai pemimpin, lalu Lee Jeno, Huang Renjun, Lee Haechan, Na Jaemin,
Zhong Chenle, dan Park Jisung.

Cukup banyak tantangan yang mereka hadapi sebagai grup baru


dengan umur mereka yang masih sangat muda. Di umur belasan, mereka
disibukkan dengan latihan untuk mengasah kemampuan menyanyi dan
menari mereka, bekerja keras untuk menciptakan lagu yang menarik
bagi para pendengar, karena apabila mereka gagal menciptakan lagu
yang sesuai dengan keinginan atau minta para penggemar, tentu mereka
akan kehilangan peminat atau bahkan mereka akan menerima banyak
komentar jahat. Mereka juga tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka
seperti teman-teman mereka yang lainnya. Terlebih, akan sulit untuk
mengejar grupband lain yang sudah lebih dulu naik daun dan berhasil
menarik perhatian para penggemar. Tapi mereka terus berusaha hingga
akhirnya mereka mulai mendapatkan perhatian lebih dari para
penggemar.

Tapi, pada September 2019, Mark dikonfirmasi akan mengalami


Graduation atau kelulusan dari NCT Dream. Hal ini memang menjadi
salah satu sistem wajib bagi mereka yang sudah mencapai umur 20
tahun. Mereka yang tergabung dalam grup NCT Dream tetapi sudah
berumur 20 tahun akan lulus dan pindah ke unit lain dari NCT. Hal
tersebut karena member yang sudah berumur 20 tahun dianggap sudah
dewasa dan diperbolehkan untuk bergabung pada anggota lain yang
memang sudah berumur 20 tahun atau lebih. Pula, sistem yang ada di
NCT ialah anggotanya yang bersifat tidak tetap dan tidak terbatas. Setiap
anggota grup bisa berubah setiap kali ada penerimaan anggota baru.
Dan bagi anggota baru yang masih dibawah 20 tahun akan tergabung ke
unit NCT Dream dan tentunya juga akan mengalami kelulusan.

Sistem ini cukup memberatkan bagi para anggota juga begitu bagi
para penggemar. Banyak kesedihan juga kekecewaan yang dirasakan
anggota, terlebih penggemar. Banyak penggemar yang akhirnya
meminta sistem kelulusan dihapus dan Mark kembali bergabung. Para
penggemaar harus berusaha keras untuk terus menyuarakan keinginan
mereka. Juga tentunya para anggota harus tetap berusaha menampilkan
yang terbaik untuk penggemar walau harus tampil dengan jumlah 6
anggota.

Tetapi kemudian seluruh usaha anggota dan penggemar terbayarkan.


Karena akhirnya pada tanggal 14 April 2020, Mark dinhatakan kembali
ke grup dan system kelulusan akan dihapus. Mereka kemudian kembali
tampil dengan jumlah anggota yang lengkap yaitu 7 anggota dan mereka
tampil membawakan album mini mereka “Reload”. Sejak saat itu, NCT
Dream terus berusaha menampilkan yang terbaik untuk para
penggemar agar usaha yang dilakukan penggemar untuk
mengembalikan Mark pada grup terbalaskan.
Dengan Tekad dan Kerja Keras, Mimpi
Menjadi Kenyataan
Karya : Geraldo Manalu

Di sebuah desa kecil di pedalaman Indonesia, hidup seorang anak


bernama Paim. Lahir dari keluarga petani sederhana, Paim tumbuh
dengan kesederhanaan dan kerja keras yang ditanamkan oleh orang
tuanya. Sejak kecil, ia membantu orang tuanya di ladang, menanam padi,
memanen hasil bumi, dan menjual produk-produk pertanian ke pasar.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Paim selalu memiliki semangat


belajar yang tinggi. Ia rajin membaca buku-buku pinjaman dari
perpustakaan desa, mencari tahu tentang dunia di luar kampungnya.
Paim memimpikan suatu hari nanti ia bisa melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, bahkan ke luar negeri.

Suatu hari, Paim mendapatkan kesempatan emas ketika mendengar


informasi tentang beasiswa kuliah di Belanda. Tanpa ragu, ia segera
mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan dan mengajukan
permohonan. Meskipun harus bersaing dengan ribuan calon lainnya,
Paim tetap gigih dan pantang menyerah.

Setelah melalui proses seleksi yang ketat, akhirnya Paim berhasil lolos
dan mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di salah
satu universitas terkemuka di Belanda. Keluarga Paim, yang awalnya
ragu akan kemampuan anaknya, kini merasakan kebanggaan yang luar
biasa. Mereka tahu bahwa Paim telah membuktikan bahwa tidak ada
yang tidak mungkin jika seseorang memiliki tekad dan kerja keras yang
kuat.
Di Belanda, Paim belajar dengan giat, menyerap ilmu pengetahuan, dan
mengembangkan potensi dirinya. Ia tidak hanya belajar di dalam kelas,
tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kampus, seperti
organisasi mahasiswa dan proyek-proyek sosial. Paim menyadari bahwa
kesempatan yang ia dapatkan adalah hasil dari perjuangan dan
pengorbanan keluarganya

Setelah lulus, Paim kembali ke Indonesia dengan gelar sarjana yang


membanggakan. Ia tidak lupa akan asal-usulnya dan ingin memberikan
kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Paim
membuka sebuah pusat pelatihan pertanian modern, mengajarkan
teknik-teknik baru kepada petani-petani di desanya. Ia juga membantu
memasarkan hasil pertanian mereka ke pasar yang lebih luas.

Kisah Paim menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi anak-
anak dari keluarga petani di pedesaan. Mereka melihat bahwa dengan
tekad, kerja keras, dan semangat belajar yang tinggi, tidak ada mimpi
yang tidak bisa diraih. Paim telah membuktikan bahwa latar belakang
ekonomi dan sosial tidak menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan.
Ia telah menjadi contoh nyata bahwa setiap orang memiliki potensi
untuk mengubah nasibnya dan memberikan dampak positif
bagi lingkungannya.
Nelson Mandela,sang Pejuang anti
Apertheid
Karya :Gregorius Brema Ginting

Salah satu tokoh motivator yang cukup terkenal dan


berpengaruh adalah Nelson Mandela. Nelson Mandela adalah
seorang pejuang kemerdekaan, aktivis anti-apartheid, dan
presiden pertama Afrika Selatan pasca-apartheid. Perjalanan
hidupnya penuh dengan perjuangan, pengorbanan, dan ketekunan
yang luar biasa.

Sejak muda, Mandela sudah terlibat dalam gerakan anti-


apartheid, yaitu sistem rasial yang memisahkan kulit putih dan
kulit hitam di negaranya. Ia bergabung dengan organisasi-
organisasi yang memperjuangkan hak orang-orang kulit hitam dan
memimpin demonstrasi serta aksi protes melawan kebijakan
apartheid.

Mandela tidak pernah menyerah meskipun telah ditangkap


berulang kali dan dijatuhi hukuman penjara. Mandela terus
berjuang untuk mewujudkan impiannya yaitu Afrika Selatan yang
adil dan setara bagi semua warga negaranya. Puncak perjuangan
Mandela terjadi pada tahun 1962, ketika Mandela dijatuhi
hukuman penjara seumur hidup.

Selama 27 tahun, Mandela dipenjara di pulau Robben,


tempat yang sangat keras dan mengerikan. Namun, ia tidak pernah
kehilangan harapan. Mandela terus memperjuangkan perubahan
dari dalam penjara. Akhirnya, pada tahun 1990, pemerintah Afrika
Selatan membebaskannya.
Dua tahun kemudian, Mandela terpilih menjadi presiden
pertama Afrika Selatan pasca-apartheid. Ia memimpin negaranya
dengan bijaksana, mengedepankan rekonsiliasi dan perdamaian di
tengah-tengah kebencian dan perpecahan.

Kisah hidup Mandela menginspirasi banyak orang di


seluruh dunia. Ia menunjukkan bahwa dengan keyakinan,
kegigihan, dan keberanian, tidak ada yang tidak mungkin untuk
diraih. Mandela adalah teladan bagi semua orang yang berjuang
untuk keadilan, kebebasan, dan perdamaian.

Jangan pernah menyerah, seperti Nelson Mandela. Selama


seseorang memiliki tekad yang kuat, semangat dan kerja keras,
tidak ada yang tidak mungkin untuk diraih. Dengan keyakinan dan
keberanian seseorang dapat memberikan manfaat bagi banyak
orang dan bahkan dapat mengubah dunia menjadi tempat yang
lebih baik.
Pantang Menyerah
Karya : Jordan Sembiring

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau,


hidup seorang pemuda bernama Budi. Budi adalah anak yang
pantang menyerah dan memiliki impian yang besar. Meskipun
berasal dari keluarga sederhana, Budi tetap berusaha dengan
apa yang dimilikinya dan tidak putus asa terhadap
kekurangannya.

Sejak kecil, Budi bermimpi untuk menjadi seorang pelukis


terkenal. Meskipun orang-orang di sekitarnya meragukan
impian itu, Budi tidak menghiraukan perkataan mereka dan
terus berusaha untuk mencapai mimpinya. Dia terus melukis
di dalam kamarnya,melukis keindahan yang hanya ada di
dalam imajinasinya sendiri.
Namun, perjalanan menuju impian itu memiliki banyak
sekali rintangan dan hambatan. Budi mengalami berbagai
rintangan dan hambatan mulai dari ekonomi yang sulit hingga
kritikan dari orang-orang di sekitarnya. Namun, Budi tidak
pernah menyerah. Dia terus berusaha untuk menggapai
impiannya dengan semangat dan pantang menyerah.
Suatu hari, kesempatan emas datang dalam hidup Budi.
Sebuah galeri seni di kota melaksanakan suatu perlombaan
melukis yang memiliki hadiah yang besar dan juga dapat
bekerja sebagai pelukis di sana. Budi langsung mulai melukis
hinga berhari-hari untuk membuat lukisan tercantik yang
pernah ia buat dalam karirnya sebagai pelukis.Pada saat
pengumuman,Ia menjadi juara pertama dalam perlombaan
tersebut.Ia mendapatkan hadiah serta mulai bekerja sebagai
pelukis disana
Kemenangan yang dia dapat bukanlah untuk hadiah
semata.Ia berhasil menunjukkan kepada semua orang bahwa
ia dapat meraih impiannya terlepas dari berbagai kekurangan
yang ia miliki.Ia juga menunjukkan bahwa setiap usaha tidak
akan pernah menghianati hasil. Budi menjadi sebuah panutan
di kotanya.Semua orang memujinya atas kerja keras dan
usahanya.
Kisah Budi menunjukkan kepada kita bahwa setiap
rintangan,hambatan,dan tantangan dapat dilewati.Walaupun
memiliki kekurangan,Budi terus melangkah maju dan tidak
menyerah.Ia selalu berjuang untuk impiannya.Impian
bukanlah sebagai khayalan,tetapi sebagai pendorong
seseorang untuk terus melangkah maju.
Shuji Nakamura Penemu Lampu LED Biru
Karya : Joshua Marsihohot Hutahaean

Di pedesaan Tokushima, Jepang, hiduplah seorang visioner muda


bernama Shuji Nakamura. Sejak usia dini, Shuji sangat terpesona dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu mengisi pikirannya dengan
rasa ingin tahu yang tak terbatas dan haus akan penemuan. Shuji
tumbuh dalam rumah tangga sederhana, dan orang tuanya menanamkan
dalam dirinya nilai-nilai kerja keras dan ketekunan. Dengan dukungan
mereka yang tak tergoyahkan, ia melanjutkan pendidikannya di
Universitas Tokushima, mend alami bidang teknik, dan mengarahkan
pandangannya pada masa depan yang penuh dengan inovasi.

Shuji pertama kali tertarik dengan dioda pemancar cahaya (LED)


ketika ia masih mahasiswa. Dia tertarik pada potensi, efisiensi dan
fleksibilitasnya serta menyadari potensinya untuk merevolusi cara kita
menerangi dunia. Setelah lulus, Shuji memulai karir di bidang penelitian
semikonduktor, bergabung dengan Nichia Corporation, yang terkenal
dengan upaya perintisnya dalam teknologi LED. Dia tidak menyangka
bahwa perjalanannya akan membawanya ke jalur penemuan yang
selamanya akan mengubah jalannya sejarah manusia.

Pada awal tahun 1990, dunia LED didominasi oleh warna merah
dan hijau yang hangat, dan kemungkinan cahaya biru yang menarik
berada di luar jangkauan. Shuji bertekad untuk mengatasi tantangan
yang tampaknya tidak dapat diatasi dalam mengembangkan LED biru
yang sulit dipahami. Siang berganti malam saat Shuji menjelajahi konsep
semikonduktor dan tanpa lelah bereksperimen dengan berbagai bahan
dan komposisi dengan harapan dapat menghasilkan cahaya biru.

Walaupun setiap hari mengalami kegagalan, ia tidak putus asa


dan kegagalan dijadikan sebagai pelajaran berharga dalam
perjalanannya menuju kesuksesan. Namun jalan menuju penemuan
penuh rintangan. Eksperimen yang tak terhitung jumlahnya berakhir
dengan kekecewaan, dan banyak rekan Shuji yang meragukan kelayakan
usahanya. Namun ia tetap tidak gentar, didorong oleh keyakinan teguh
akan kekuatan ketekunan dan potensi kecerdasan manusia yang tak
terbatas.
Bulan dan tahun berlalu, upaya berdedikasi Shuji mulai
membuahkan hasil yang menjanjikan. Melalui berjam-jam percobaan
dan kesalahan, dia mengasah keterampilannya dan semakin dekat untuk
mengungkap rahasia emisi cahaya biru. Dengan setiap terobosan, dia
merasakan tujuan yang diperbarui dan didorong oleh pengetahuan
bahwa dia sedang mendekati sesuatu yang luar biasa.

Pada musim panas tahun 1993, setelah bertahun-tahun berusaha


tanpa kenal lelah, Shuji Nakamura akhirnya mencapai hal yang selama
ini dianggap mustahil. Ia berhasil menciptakan LED biru pertama yang
efisien di dunia. Momen ini merupakan kemenangan kecerdikan
manusia dan bukti ketangguhan dalam menghadapi kesulitan. Berita
terobosan Shuji menyebar dengan cepat dan mengejutkan seluruh dunia
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam semalam, LED biru menjadi dasar untuk berbagai aplikasi,


mulai dari pencahayaan hemat energi hingga tampilan resolusi tinggi,
yang selamanya mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan.
Namun bagi Shuji Nakamura, kepuasan bagi nya sebenarnya bukan
terletak pada penghargaan atau pengakuan, namun pada kesadaran
bahwa ketekunannya membuka jalan menuju masa depan yang lebih
baik. Perjalanannya merupakan bukti ketahanan jiwa manusia dan
pengingat bahwa dengan dedikasi dan tekad, segalanya mungkin terjadi.

Shuji Nakamura dan penemuannya menjadi pelengkap dari


semua teknologi dengan layar atau monitor tampilan. Kisahnya menjadi
bukti nyata apa yang bisa dicapai jika kita menolak menyerah pada
kegelapan dan memilih untuk berjuang. Kisah Shuji Nakamura juga
menjadi pengingat bagi kita semua bahwa penemuan-penemuan besar
sering kali berada di luar jangkauan, menunggu untuk ditemukan oleh
mereka yang cukup berani untuk mengejar impian mereka.
Nick Vujicic Vujicic, Tubuh tak sempurna
bukanlah penghambat kesuksesan
Karya : Joy Angelica Sirait
Mungkin sebagian besar orang pernah mendengar nama tokoh
motivator satu ini, Nick Vujicic. Dia adalah sosok yang menunjukkan
bahwa keterbatasan fisik bukanlah sebuah halangan untuk menjadi
sukses. Kini dia telah menjadi penulis sekaligus pembicara atau
motivator terkenal yang menginspirasi banyak orang dengan perjalanan
hidupnya.

Nick Vujicic atau bernama lengkap Nicholas James Vujicic lahir


pada 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia. Nicholas James Vujicic
berasal dari keluarga yang cukup sederhana, Ayahnya bernama Boris
Vujicic bekerja di kantor administratif dan juga merupakan seorang
penginjil. Sementara Ibunya bernama Dushka Vujicic adalah seorang
bidan dan juga perawat.

Sejak kelahirannya, Nick Vujicic menghadapi tantangan yang


disebabkan oleh kelainan bawaan langka yang dikenal sebagai sindrom
Tetra-amelia, yang membuatnya tidak memiliki kedua lengan dan kaki.
Awalnya, saat perawat menunjukkan Nick kepada Ibunya, Dushka
Vujicic, dia mengalihkan pandangannya karena tidak mampu
menghadapi kenyataan kondisi anaknya. Namun meski demikian,
orang tua Nick akhirnya menerima dan memahami kondisi Nick
sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk putra mereka

Perlahan Nick Vujicic memiliki sebuah telapak kaki kecil di dekat


pinggul kirinya. Sang Ayah dengan sabar membimbingnya untuk berdiri,
menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak Nick Vujicic berusia 18
bulan. Kemudian, dengan tekun, sejak usia 6 tahun, Nick Vujicic belajar
menggunakan jari-jari kakinya untuk menulis, mengambil barang, dan
mengetik. Nick Vujicic menyebut telapak kakinya yang berharga itu
sebagai “my chicken drumstick.”

Sejak Kecil Nick Vujicic sering mengalami permasalahan sekolah


dan remaja seperti bullying dari teman teman sekolah dan sekitarnya.
Hal itu membuat Nick Vujicic depresi, kesepian dan bertanya-tanya
“mengapa aku dilahirkan berbeda dari anak lainnya”
Di berusia 7 tahun, Nick Vujicic mencoba tangan elektronik yang
dirancang khusus dan berharap dia dapat menjadi seperti anak-anak
lainnya yang memiliki tangan. Namun, selama percobaan singkat itu, dia
menyadari bahwa dengan benda logam itu, ia masih bukan siapa-siapa
di lingkungannya. Selain itu, alat tersebut juga sangat berat baginya dan
susah untuk digunakan.
Saat berusia 10 tahun, Nick Vujicic pernah mencoba bunuh diri
dengan cara menenggelamkan dirinya di bak mandi karena bullying
yang dialaminya di sekolah. Saat remaja, Nick Vujicic sudah mulai
mengenal cinta dan dia menyukai seorang gadis namun dia memilih
untuk memendam perasaannya selama empat setengah tahun sampai
akhirnya menyatakannya. Nick Vujicic dan gadis itu menjalani hubungan
selama 18 bulan namun sedihnya berakhir begitu saja. “Rasanya seperti
aku sudah mati,” ujar Nick Vujicic kala itu.
Untungnya, Nick Vujicic mempunyai teman, saudara yaitu Aaron
Vujicic dan orangtua yang suportif. Saat usia 17 tahun, ibu Nick Vujicic,
Dushka Vujicic menunjukkan sebuah artikel tentang seorang laki-laki
cacat yang berhasil mengatasi kekurangannya. Melalui artikel itu Nick
Vujicic kemudian terinspirasi untuk menjadi motivator dan memulainya
dengan berbicara di acara gereja.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Nick Vujicic melanjutkan


pendidikannya di Griffith University di Queensland, Australia.Di sana,
dia memperoleh gelar Sarjana Bisnis . (Bachelor of Commerce). Pada
usia 19 tahun, Nick Vujicic mulai mewujudkan mimpinya untuk dapat
menyemangati orang lain dan memberi mereka harapan, melalui pidato
motivasi dan menceritakan kisahnya. “Aku menemukan tujuan
keberadaanku, dan tujuan dari keadaanku. Ada tujuan mengapa kamu
berada di dalam api.” Ucap Nick Vujicic dengan sepenuh hati.

Untuk meraih mimpinya , Nick Vujicic belajar dengan sungguh-


sungguh sampai akhirnya lulus di usia 21 tahun dan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan. Sejak
saat itu Nick Vujicic mulai berkarier sebagai pembicara motivasi. Dia
mengunjungi berbagai sekolah dan universitas untuk berbagi cerita
perjalanan hidupnya dan motivasi mereka.
Pada tahun 2005, Nick Vujic mendirikan Life Without Limbs,
sebuah organisasi layanan misionaris nonprofit internasional. Tujuan
organisasi tersebut adalah untuk memberikan harapan dan cinta sejati
kepada seluruh orang di seluruh dunia. Tercatat sudah 69 negara Nick
Vujicic kunjungi untuk mencapai tujuan dari berdirinya Life Without
Limbs.

Pada tahun 2005 Nick Vujicic juga mendapatkan Penghargaan


dari "Young Australian of the Year" yang merupakan suatu kehormatan
besar di Australia, dimana mengakui pemuda atas keunggulan dan
pelayanannya kepada komunitas lokal dan bangsa, serta pencapaian
pribadi mereka. Nominasi penghargaan ini hanya diberikan kepada
orang yang benar-benar memotivasi banyak orang.

Kemudian, Nick Vujicic melakukan perpindahan besar-besaran


dari Brisbane (Australia) ke California (Amerika) pada 2007, di mana
dia menjadi Presiden sekaligus pemimpin organisasi Life Without Limbs.
Sejak curahan motivasi pertamanya di umur 19 tahun, ia telah
berkeliling dunia, membagi kisahnya kepada jutaan orang, dan berbicara
kepada berbagai jenis orang mulai dari pelajar, guru, pemuda, wanita,
pengusaha, dan jemaat gereja. Ia juga menceritakan kisahnya dan
diwawancarai di berbagai program televisi di dunia. Ia telah menjadi
pembicara dan memotivasi lebih dari 2 juta orang khususnya kaum
muda. Berulang kali ia diwawancarai oleh stasiun televisi jangkauan
internasional, seperti ABC (pada 28 Maret 2008).

Selain organisasi nonprofit, Nick Vujicic juga mendirikan


perusahaan motivational speaking bernama Attitude Is Altitude atau
yang disingkat AIA. Pada Agustus 2011, AIA merilis sebuah lagu solo dan
video musik berjudul “Something More” yang dipimpin oleh Nick Vujicic
sendiri.
Hingga saat ini, Nick Vujicic telah menerbitkan kurang lebih
delapan buku. Buku pertamanya, Life Without Limits (2007), telah
diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa. Buku karya Nick Vujicic lainnya
yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Stand
Strong (2010);Unstoppable (2012);Limitless (2013); Be the Hand and
Feet (2018). Ciptaan lainnya yang juga terkenal adalah DVD motivasi
“Life’s Greater Purpose”, “No Arms, No Legs, No Worries”, serta film “The
Butterfly Circus.”

Nick Vujicic adalah pria yang kuat dan pantang menyerah. Kini Ia
telah menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang, baik yang
memiliki keterbatasan ataupun tidak. Nick Vujicic membuktikan pada
dunia bahwa sebesar apapun keterbatasan, kekurangan ataupun
kelemahan yang dimiliki seseorang, jangan ada kata menyerah, tetapi
harus tetap semangat dan kuat karena kesuksesan datang bagi mereka
yang mau berusaha, berjuang dan bekerja keras.
Anakku rangking ke-28 di kelasnya
Karya : Kezya Meirani Gurupatih
Di kelas anakku terdapat 30 orang siswa, setiap kenaikan kelas,
anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-28. Lambat laun dia
dijuluki menggunakan panggilan angka ini. sebagai orang tua, kami
merasa panggilan ini kurang enak didengar, akan tetapi anehnya anak
kami tidak merasa keberatan menggunakan panggilan ini.

Pada sebuah acara keluarga besar , kami berkumpul bersama di


sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan
mereka masing-masing.Anak-anak ditanya apakah cita cita mereka jika
sudah besar ? ada yang menjawab jadi dokter, hakim, model, ilmuan
bahkan presiden. Semua orang pun bertepuk tangan. akan tetapi anak
wanita kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan.
semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum
mengutarakan asa-cita-citanya. Karena didesak orang banyak, akhirnya
dia menjawab..."Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama adalah
menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu
bermain-main".Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap
memberikan pujian, kemudian menanyakan apa cita-citanya yang
kedua. Dia pun menjawab..."Saya ingin menjadi seorang ibu,
mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di
dapur,kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa
mereka ke teras rumah untuk melihat bintang."Semua sanak keluarga
saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Nampak raut muka
isteriku pun terlihat canggung sekali.

Sepulangnya kami kembali ke rumah, istriku mengeluh padaku,


apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya
menjadi seorang guru TK ? Anak kami sangat penurut, dia tidak lagi
membaca komik, tidak lagi membuat origami, tidak lagi banyak bermain.
Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung
menyambung, buku pelajaran dan latihan dikerjakan terus tanpa henti.

Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan lagi


terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian
semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis,
tetap saja rangking 28. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini,
namun kami sungguh tidak memahami akan nilai di sekolahnya.
Pada suatu minggu, teman-teman sekantor mengajak pergi
rekreasi bersama. Semua orang membawa keluarga mereka. Sepanjang
perjalanan penuh dengan tawa, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang
memperagakan talentanya. Anak kami tidak punya keahlian khusus,
hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira. Dia seringkali lari
ke belakang untuk mengawasi bahan makanan, merapikan kembali
kotak makanan yang terlihat sedikit miring, mengetatkan tutup botol
yang longgar atau mengelap wadah sayur yang meluap ke luar. Dia sibuk
sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan, ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak
lelaki teman kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi ahli bahasa
Inggris sedang berebut sebuah kue. Tak ada seorang pun yang mau
melepaskannya, juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua
membujuk mereka, namun tak berhasil. Terakhir anak kami lah yang
berhasil melerainya dengan membujuk mereka untuk berdamai.

Ketika pulang, jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah.


Anakku terus bergoyang dan membuat orang-orang semobil tertawa
tanpa henti. Tangannya juga tak pernah berhenti, dia mengguntingkan
berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan.
Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan
guntingan kertas berbentuk hewan dan mereka terlihat begitu gembira

Selepas ujian semester, aku kembali menerima telpon dari wali


kelas anakku. Pertama-tama mendapat kabar kalau rangking sekolah
anakku tetap 28. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi.
Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun
mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan. Dalam soal itu
tertera:

SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI DAN APA


ALASANNYA?

Dan jawaban dari semua teman sekelasnya sama, tak ada satu pun
yang beda. Mereka semua serentak menuliskan nama anakku.Mereka
bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi
semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak
lagi. Si wali kelas memberi pujian......."Anak bapak ini kalau bertingkah
laku terhadap orang, benar-benar nomor satu". Tak berselang lama
aku mencandai anakku dan berkata padanya...."Suatu saat kamu akan
jadi pahlawan".

Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba-tiba


menjawab...."Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika
pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan."Dia
lalu melanjutkan..."Ayah... Aku tidak mau jadi pahlawan. Aku mau jadi
orang yang bertepuk tangan di tepi jalan saja."Aku terkejut
mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat, Seketika hatiku
tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang
bercita-cita ingin menjadi seorang pahlawan, jadi orang-orang hebat,
atau orang terkenal. Namun anakku memilih untuk menjadi orang yang
tidak 'terlihat'.

Seperti akar sebuah tanaman, tidak terlihat, tapi dia yang


mengokohkan, memberi makan, dan memelihara kehidupan yang lain.
Kekuatan Mengatasi Hambatan
Karya : Matthew Sembiring

Suatu hari, ada seorang pria dan keledainya yang jatuh


ke dalam lubang yang dalam. Dia bahkan tidak bisa menarik
keledai tersebut keluar, namun mau seperti apapun
situasinya ia tidak peduli dan tetap mencobanya. Akhirnya, ia
memilih untuk mengubur keledainya hidup-hidup.

Tanah itu pun ditimbun ke lubang tempat keledai


berada dan ketika keledai tertimpa tanah, akhirnya dia mulai
menggoyangkan tubuhnya untuk menyingkirkan tanah yang
ada di atas tubuhnya. Lalu dengan perlahan melangkah di atas
tanah tersebut. Keledai itu pun mengibaskan kembali
tubuhnya dan menaiki tanah yang ditimbun itu. Sebab
semakin tanah ditimbun, maka semakin tinggi tanah tersebut
sehingga keledai bisa naik.

Akhirnya menuju sore hari, keledai pun bisa keluar dari


lubang, lalu mulai makan rumput di padang rumput yang
hijau. Setelah banyak menghadapi masalah, dan mulai
melangkah, maka suatu saat kamu akan terlepas dari masalah
Dalam hal ini kamu akan mampu meraih apa yang sedang
dimimpikan
Kisah Budi
Karya : Nathanael Hutagalung
Di lereng Gunung Merapi yang indah, tinggal seorang anak laki-laki
bernama Budi. Sejak kecil, Budi tinggal bersama kakek neneknya
karena orang tuanya harus bekerja jauh untuk mencari nafkah
bagi keluarga.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Budi memiliki impian besar.


Ia bercita-cita menjadi seorang musisi. Namun, situasi ekonomi
keluarganya tidak mengizinkan untuk membeli peralatan musik
yang layak. Tetapi semangat Budi terus berkobar. Ia terus berlatih
dengan peralatan musik sederhana yang ia miliki.

Budi menggunakan barang-barang bekas di sekitarnya untuk


membuat instrumen musik sederhana. Ia menggunakan kaleng
bekas sebagai simbal, ember bekas sebagai drum, dan potongan
kayu sebagai gitar. Suara merdunya bersatu dengan alunan musik
buatannya, menciptakan melodi yang unik dan penuh semangat.

Budi sering berlatih di sawah dekat rumahnya. Para petani yang


sedang bekerja sering kali terpesona oleh lagu-lagu yang
dimainkan oleh Budi. Mereka terkagum-kagum dengan semangat
dan kreativitas yang dimiliki oleh Budi.

Berita tentang semangat dan bakat musikal Budi akhirnya sampai


kepada Pak Dono, pemilik sanggar musik ternama di desa
tetangga. Pak Dono yang dikenal sebagai sosok dermawan dan
peduli dengan bakat generasi muda akhirnya memutuskan untuk
menemui Budi.

Pak Dono sangat terkesan dengan semangat serta talenta alami


yang dimiliki oleh Budi dalam bermusik menggunakan instrumen-
improvisasi sederhana tersebut. Ia pun memberikan kesempatan
kepada Budi untuk belajar di sanggar musik miliknya secara cuma-
cuma.
Berkembang senyum bahagia di wajah Budi menyambut peluang
emas ini. Di sanggar musik Pak Dono, ia rajin berlatih. Bakatnya
mulai terlihat meningkat dengan cepat. Budi tidak memerlukan
waktu lama untuk menjadi salah satu murid paling terampil di
sanggar tersebut. Bahkan, sering kali ia diundang untuk tampil
dalam berbagai acara.

Budi membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk


meraih mimpi. Semangat, kerja keras, dan kreativitasnya menjadi
inspirasi bagi banyak orang. Melodi yang dimainkan Budi tidak
hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan tentang perjuangan
dan harapan.
Prinz T.I. Rumapea, Menembus Batas
Kemustahilan Vonis Dokter
Karya : Romero Rumapea

Pada tanggal 27 November 2015 Prinz Tigor Immanuel


Rumapea harus dilahirkan premature dengan usia kehamilan Ibu
31 minggu dikarenakan kondisi kehamilannya Polihidramnion (air
ketuban yang berlebihan). Dokter kandungan mengambil tindakan
tersebut karena takut bayi keracunan air ketuban. Prinz lahir
secara section casarea (SC) dan Prinz lahir dengan kondisi tubuh
membiru (Methemoglobinemia) dan tidak menangis. Dengan
kondisi yang dialami oleh Prinz, ia segera ditangani dengan
tindakan intensive di ruang khusus bernama NICU (Neonatal
Intensive Care Unit) oleh tim spesialis anak, jantung, paru-paru
dan tulang. Selama pemeriksaan Prinz dirawat didalam Incubator.

Pada tanggal 31 November, pemeriksaan telah sampai pada


tahap akhir dan tim medis mendiagnosa bahwa Prinz mengalami
kelainan jantung dan salah satu tulang dada (klavikula) kirinya
tidak ada. Setelah pemeriksaan tersebut, kedua orangtua Prinz
diperbolehkan untuk menjenguk. Mereka mendoakan Prinz dan
memegang dadanya seraya membacakan kitab Mazmur 139: 13-
16. Pada tanggal 01 Desember, Prinz dirontgen dan betapa
ajaibnya dokter mendapatkan hasil bahwa tulang dada Prinz
lengkap.
Prinz dirawat di NICU selama 3 minggu dan akhirnya Prinz
dinyatakan boleh pulang dan dirujuk ke Rumah Sakit Provinsi
Jambi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Terkait kelainan
jantungnya, Prinz dilakukan pemeriksaan secara
Echocardiography oleh dokter jantung untuk melihat kondisi
jantung Prinz secara detail. Hasil pemeriksaan itu menyatakan
bahwa Prinz mempunyai kelainan jantung bawaan bernama HCOM
(Hyperactive Cardyo Obstructive Miopati) atau biasa disebut
dengan penebalan dinding jantung dan Pulmonal Stenosis yaitu
penyempitan pembuluh darah di jantung. Setelah itu, Prinz dirujuk
ke Rumah Sakit Pusat Jantung Indonesia Harapan Kita di Jakarta.
Usia 3 bulan Prinz dibawa ke Jakarta karena usia tersebut aman
untuk melakukan penerbangan.
Di Rumah Sakit Harapan Kita Prinz kembali diperiksa ulang
dengan Echocardiography. Setelah pemeriksaan, alangkah
kagetnya dokter dengan keadaan jantung Prinz karena penebalan
pada jantungnya 80% penyempitan dan seharusnya jantung Prinz
tidak bisa lagi berfungsi. Keesokan harinya, dokter melakukan
pemeriksaan lagi dengan tim medis jantung yang lebih banyak,
karena dokter tersebut baru pertama kali menemukan kondisi
jantung bayi seperti yang dimiliki Prinz dapat berfungsi dan
bertahan selama 3 bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh
beberapa tim dokter jantung, mereka takjub akan kebesaran
Tuhan.Prinz memiliki pembuluh darah yang tidak dimiliki manusia
lain untuk membantu fungsi jantung Prinz mengedarkan darah
keseleruh tubuh. Dokter menamakan pembuluh darah itu pembulu
darah pembantu, karena memang tidak ada nama pembuluh darah
itu. Salah satu dokter memvonis Prinz bahwa tidak ada satupun
yang mencapai usia 1 tahun dengan keadaan jantung seperti itu.
Setelah hari itu, Prinz rutin melakukan pemeriksaan ke
Jakarta setiap dua bulan sekali dan Prinz berada dibawah
pantauan tim dokter khusus. Pada saat usia Prinz 7 bulan, Prinz
kembali diperiksa dan kali ini ditangani oleh dokter jantung dari
Singapura. Dokter ini datang langsung dari negaranya hanya untuk
mempelajari kondisi jantung Prinz. Dokter itupun juga memvonis
Prinz bahwa ia tidak akan mampu berjalan karena gampang lelah,
hidupnya bergantung dengan alat bantu pernapasan melalui
tabung oksigen dan dari situ Prinz dirujuk ke dokter genetik.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter genetik,
terdiagnosalah Prinz dengan Noonan Syndrome kejadian ini
langka atau disebut Rare disorder dengan angka kelahiran
1:20.000 bayi sehat, karena syndromenya Prinz dirujuk ke dokter
THT dan didiagnosa Prinz mengalami gangguan pendengaran
dengan ambang dengar kiri kanan 110 desibel dan disarankan
untuk memakai alat bantu dengar.
Selama 2 tahun Prinz rutin melakukan pemeriksaan, tetapi
semakin hari dokter semakin takjub oleh kejaiban yang ditunjukan
oleh perkembangan Prinz. Meskipun, keadaan jantungnya dalam
pemeriksaan tidak ada perkembangan. Namun, Prinz hidup
layaknya anak yang sehat lainnya. Prinz bisa melewati masa vonis
dokter yang menyatakan ia tidak bertahan dalam usia 1 tahun,
bahkan Prinz bisa bernafas tanpa alat bantu oksigen, Prinz dapat
berjalan, berlari, bermain seperti anak lainnya tanpa ada gejala
yang menunjukan bahwa Prinz lahir dengan kelainan jantung yang
cukup kompleks.

Sekarang usia Prinz 8 tahun, Prinz sekarang tinggal di


Medan. Tapi, Prinz tidak pernah lagi periksa jantung karena
orangtua Prinz yakin dan percaya jantung Prinz sudah
disembuhkan Tuhan. Prinz tidak pernah biru! Prinz tidak sesak!
Prinz membuktikan bahwa Mujizat Tuhan itu nyata.

Berjuang di Tengah
Ketidaksempurnaan
Karya: Sandra Naibaho

Di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota, hiduplah seorang
gadis bernama Siti. Siti lahir dengan kondisi fisik yang cacat,
membuatnya sulit untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari
seperti gadis-gadis sebayanya. Kehidupan ekonomi keluarga Siti juga
tidak mudah. Mereka hidup dalam kondisi yang sederhana dan sering
kali harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun,
meskipun memiliki keterbatasan tersebut, Siti memiliki tekad yang kuat
untuk meraih impiannya. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan
keteguhan hati, segala hal bisa dicapai.

Suatu hari, Siti mendapat kesempatan untuk mengikuti lomba menulis


cerita pendek tingkat nasional. Sebagian besar teman-temannya
meragukan kemampuannya karena keterbatasan fisiknya. Namun, Bu
Maya, wali kelasnya meyakinkan dirinya untuk mencoba
peruntungannya di lomba tersebut. Dengan bimbingan dari Bu Maya
dan semangat yang membara, dia pun mulai menulis cerita pendek
untuk lomba yang diikutinya.

Meskipun butuh waktu lebih lama daripada peserta lomba lainnya, Siti
berhasil menyelesaikan ceritanya dengan sempurna. Setiap pagi, Siti
bangun dengan semangat yang membara. Meskipun harus melawan rasa
sakit dan keterbatasannya, Siti tetap gigih untuk belajar dan berusaha
meraih impian. Dia belajar dengan sungguh-sungguh meskipun harus
menggunakan alat bantu untuk menulis dan membaca. Siti tidak pernah
mengeluh, dia hanya fokus pada tujuannya untuk sukses.

Ketika hasil lomba diumumkan, semua orang terkejut ketika nama Siti
terpampang sebagai pemenang pertama. Mereka tidak menyangka
bahwa Siti dapat memenangkan perlombaan tersebut. Bu Maha pun
merasa bangga karena Siti mampu mewujudkan mimpinya walau
dengan keterbatasan yang dimilikinya. Kemenangan tersebut bukan
hanya bagi Siti, tetapi juga bagi semua orang yang pernah meragukan
kemampuannya. Siti membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan
penghalang untuk meraih impian.

Keberhasilan Siti menjadi inspirasi bagi . Mereka melihat betapa


gigihnya Siti dalam menghadapi segala rintangan dan kesulitan. Siti
menjadi teladan bagi mereka bahwa dengan tekad dan semangat yang
kuat, segala hal bisa dicapai. Dia membuktikan bahwa kegigihan dan
keteguhan hati adalah kunci utama menuju kesuksesan. Akhirnya, Siti
tidak hanya berhasil dalam lomba menulis cerita pendek, tetapi juga
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Kesuksesan Siti mengajarkan kita bahwa pantang menyerah
dan keyakinan pada diri sendiri adalah kunci utama dalam meraih
impian. Kisah inspiratif Siti mengajarkan kita untuk selalu percaya pada
diri sendiri, tidak pernah menyerah, dan terus berjuang untuk meraih
impian kita.

Tekad Manusia
Karya: Uzziel Sinambela
Tono berjalan bersama Ayahnya mengelilingi desa. Cahaya
matahari menyinari langit, menciptakan suasana yang hangat dan
menyegarkan. Ketika Tono tiba di lapangan, mata Tono tertuju pada
sekelompok anak-anak yang sedang asyik bermain bola.

Dengan langkah yang mantap, Ayahnya menghampiri Tono.


"Tidakkah bola itu akan bonyok ketika ditendang?" tanya Ayahnya
sambil menunjuk ke arah bola anak-anak yang sedang bermain. Tono
menjawab, "Tidak, bola tersebut tidak akan bonyok." Ayahnya
mengangguk, "Mengapa bola tersebut masih bisa tahan ketika
ditendang?”. Tono menjawab dengan penuh keyakinan, "Di dalam bola
itu, ada angin yang membuat bola tersebut tetap kuat walaupun
ditendang.". "Apa yang terjadi kalau bola tersebut memiliki lubang?"
tanya Ayahnya sekali lagi . "Bolanya pasti akan dibuang," jawab Tono
dengan mantap. Mendengar jawaban itu, Ayahnya tersenyum kecil.
Tono, yang penasaran, bertanya, "Kenapa Ayah tersenyum?"

"Dengarlah, anakku," jawab Ayahnya sambil memandang Tono.


"Tekad manusia seperti angin, dan bola itu seperti manusia. Tanpa
adanya tekad, manusia tidak akan bisa melewati tantangan karena
mereka pasti akan terpuruk di situasi tersebut, sama seperti bola tanpa
angin. Dan bola yang berlubang itu, adalah manusia yang sudah
menyerah. Tekad mereka tidak akan bisa membantu mereka yang sudah
menyerah. Karena dengan menyerah mereka membuang semua tekad
mereka."

Tono diam, merenungi kata-kata Ayahnya. Ia kemudian sadar


bahwa dalam situasi apapun, kita tidak boleh menyerah, walau
situasinya terkadang sulit bahkan sangat berat. Karena suatu saat
dengan tekad yang kuat, masalah tersebut juga akan selesai. Mereka
berjalan pulang, sambil membawa pelajaran berharga tentang tekad dan
keteguhan dalam menghadapi hidup.

Dari Penolakan Menuju Kesuksesan


Karya : Vianne Alexa A. Panjaitan
Di sebuah kota, hiduplah seorang anak perempuan bernama
Alexa. Alexa memiliki impian besar untuk menjadi seorang polisi wanita
atau sering disebut dengan polwan. Sejak kecil, ia terinspirasi oleh
ayahnya sendiri yang merupakan seorang polisi.
Sejak kelas 7, ia mulai mengikuti bimble dan les lainya. Di
samping mengikuti bimble dan les lainnya, ayahnya mengajak Alexa
untuk melatih fisiknya. Mulai dari berlari, push up, sit up, dan kegiatan
fisik lain. Ia sangat tekun dalam belajar. Pada saat ia duduk dibangku
kelas 9, ayahnya menyarankan kepada Alexa untuk masuk ke SMA
Taruna, agar ia semakin fokus untuk mengejar cita cita nya. Alexa pun
setuju dengan pendapat ayahnya
Setelah lulus SMA, Alexa memberanikan diri untuk mencoba
masuk polwan. Tetapi sayangnya, pada percobaan pertama kalinya ia
mendaftar, Alexa ditolak. Tidak hanya sekali, namun empat kali
berturut-turut. Setiap kali ditolak, Alexa selalu mencari tahu alasan di
balik penolakan tersebut. Alexa lebih serius lagi untuk memperdalam
pengetahuannya, dan mengikuti berbagai pelatihan fisik dan mental.
Meskipun timbul perasaan kecewa, dan merasa patah semangat, Alexa
mendapat dukungan dan semangat dari keluarga serta teman temannya.
Setelah gagal empat kali mencoba, Alexa akhirnya mendapat
kabar baik bahwa ia diterima sebagai anggota Polwan. Ia sangat senang
atas pencapaiannya. Sebagai seorang Polwan, Alexa menjalani
pendidikan dengan penuh semangat. Dalam menjalani tugasnya, ia
dijuluki dengan ibu polwan yang baik hati. Ia belajar bahwa seorang
polisi bukan hanya tentang membawa senjata dan menegakkan hukum
yang ada, melainkan tentang memiliki hati yang penuh kasih dan
melayani masyarakat dengan tulus.
Alexa membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, kerja keras,
dan didampingi dalam doa, mimpi apapun bisa diraih. Ia sadar bahwa,
kegagalan tidak akhir dari segalanya, melainkan awal dari kesuksesan.
Dan yang terpenting keberhasilan bisa diraih oleh siapa saja yang tidak
kenal menyerah.

Hard Work Betrays None


Karya : Yosefine C Simbolon
Banyak orang di dunia kemungkinan besar pernah mendengar
BoyBand asal Korea Selatan yang berhasil menjadi hits di dunia K-
pop hingga dunia lagu internasional dengan segudang prestasi
yang terdiri dari tujuh member,yaitu BTS atau Bangtan
Sonyeondan.Menjadi menjadi salah satu grup terbesar dan
tersukses di dunia tentunya untuk berada di posisi saat ini banyak
mengalami banyak lika-liku perjalanan yang tidak mudah bahkan
menghadapi pahitnya realita.

BTS debut pada tanggal 13 Juni 2013.Di awal debut BTS mendapat
banyak cacian dan komentar buruk dari para warganet karena
mereka menganggap BTS tidak akan pernah sukses.Ketika masih
menjadi trainee mereka tinggal di dorm atau asrama yang kecil.Hal
ini karena BigHit Entertainment adalah sebuah agensi yang kecil
dan cukup sulit untuk menyediakn fasilitas yang bagus bagi para
artisnya.Terdapat 9 orang yang berada dalam asrama kecil
tersebut yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas bahkan
asramanya hanya memiliki satu kamar mandi dan kamar tidur pun
hanya memiliki satu ruangan yang di sekat-sekat dengan tangga.

Saat masa training,Jimin sempat diragukan oleh agensi.Ia berusaha


berlatih keras hampir 24 jam dan hanya tidur selama 2-3jam.V dan
Jungkook berlatih vokal secara otodidak setiap malam dan harus
merelakan kebebasan masa muda mereka.J-hope pernah merasa
putus asa dan ingin mengundurkan diri tetapi Jungkook bermohon
bahkan sampai menangis agar ia tetap berada di BTS.Hal ini
membuat J-hope untuk tetap berjuang meraih cita-citanya menjadi
penyanyi.Mereka sempat mengalami kelaparan dan hanya
memakan dada ayam bahkan memakan buah yang sudah
busuk.Suga mengalami kesulitan keuangan yang mengalami
dirinya bekerja paruh waktu di sebuah studio rekaman dengan
penghasilan yang sangat minim.Sempat diremehkan awal
debut,RM selalu memakai kacamata hitam saat zaman ‘’No More
Dream”karena ia tidak percaya diri dengan penampilannya.

Mereka pernah mengadakan konser mini gratis dengan melakukan


promosi di US tetapi banyak yang menolak dan mereka tetap
mengadakan konser walaupun hanya dihadiri sedikit orang.
Pernah diperlakukan tidak adil di acara SBS Busan One Asia 2016
membatalkan penampilan BTS secata sepihak dan tanpa alasan
yang jelas.Karena tidak ingin mengecewakan army yang sudah
hadir di acara tersebut mereka tampil sangat maxmimal di
panggung walaupun kamera tidak menyoroti mereka dan confetti
yang bertebaran dilantai.Mereka sempat dituduh melakukan
sajaegi(tindakan memanipulasi peringkat chart musik) saat album
“I Need U” diliris.Pada akhirnya tuduhan tersebut tak terbukti
karya mereka sukses memenangkan tropi acara musik mingguan
untuk pertama kalinya.

Pada tahun 2018 BTS mendapat penghargaan MMA Artist of The


Year 2018,Jin menyampaikan pidato bahwa BTS hampir bubar
karena kerja keras untuk mempromosikan album “Fake Love”
yang membuat para member kelelahan secara fisik dan
mental.Akhirnya BTS memilih untuk bertahan dan saling
menopang satu sama lain.Grup yang berasal dari Hybe Labels ini
dapat bersaing di kancah Internasional mampu sejajar dengan
artis-artis Hollywood terkenal karena perjuangan yang
mengharukan dan membanggakan.BTS berkali-kali berada di
urutan pertama chart Billboard,empat kali masuk nominasi
Grammy,di tahun 2021 perwakilan suara anak muda dan generasi
masa depan serta budaya dan sebelum mendarat ke NY mereka di
beri pasport diplomatik untuk menghadiri sidang Majelis Umum
yang ke-76 atau United Nations General Assembly.

Prestasi dan penghargaan yang dicapai oleh BTS dan menjadi


BoyBand Go Internasional adalah kerja keras yang mereka lakukan
bersama.Dengan bersungguh-sungguh kita pasti bisa mewujudkan
mimpi kita karena usaha yang keras pasti ada hasil yang
memuaskan juga dan seberapa buruk pun keadaannya,kita pasti
bisa melewatinya asal punya kemauan untuk bekerja keras dan
tidak menyerah.

Kesuksesan Dibalik Keterbatasan


Karya:Yovinta Simatupang
Disebuah desa kecil terdapat seorang pemuda bernama Arga, ia
berasal dari keluarga yang sederhana. Arga bercita-cita menjadi
pengusaha sukses. Meskipun berasal dari keluarga sederhana, Arga
memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan di
bidang ekonomi yang ia impikan.

Arga memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang


yang lebih tinggi meskipun kondisi ekonomi keluarganya tidak begitu
memadai. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan kecerdasan dia
bisa mencapai impian tersebut. Dia bekerja paruh waktu sambil kuliah
untuk membiayai pendidikannya. Meskipun menghadapi berbagai
kesulitan, Arga tetap gigih dan tidak menyerah.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Arga memulai karirnya


disebuah perusahaan kecil. Meskipun gajinya tidak besar Arga tetap
bersyukur dan bekerja dengan penuh dedikasi. Dia belajar banyak hal
tentang dunia bisnis dan ekonomi dari pengalaman kerjanya.

Dengan kerja keras dan keuletannya, Arga akhirnya berhasil naik


jabatan dan mendapatkan gaji yang lebih baik. Dia juga mulai
beriventasi dan mengelola keuangannya dengan bijak. Arga percaya
bahwa pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai
stabilitas eknomi pribadi.

Setelah banyak rintangan yang Arga lewati, kini Arga telah


menjadi seorang pengusaha sukses yang memiliki berbagai usaha
dibidang ekonomi. Dia juga aktif memberikan motivasi dan inspirasi
kepada orang-orang muda yang bermimpi meraih kesuksesan di bidang
eknomi.

Kisah inspiratif Arga mengajarkan kita bahwa dengan kerja


keras, ketekunan dan pengelolaan keungan yang bijak, siapa pun bisa
meraih kesuksesan dibidang ekonomi.

Pemuda Yang Berhati Mulia


Karya : Ziw Lumbansiantar
Pada suatu hari di kota yang sangat besar, hiduplah seorang pemuda
yang bernama Beni. la hidup dengan keluarga yang berkecukupan. la
memiliki hati yang sangat tulus dan jiwa sosial yang sangat tinggi. Sejak
ia masih kecil ia selalu ingin berbagi dan membantu orang yang
hidupnya kurang berkecukupan dan kurang beruntung di sekitarnya,
dan hingga sekarang ia selalu membantu orang yang kesusahan di
lingkungan sekitarnya.

Suatu hari ketika Beni sedang olah raga, Beni melihat ada seorang
kakek tua yang kesulitan untuk menyebrangi jalan. Tanpa ragu, Beni
langsung menghampiri dan segera membantu kakek tersebut untuk
menyebrangi jalan tersebut dengan hati hati.Setelah itu ia lanjut
melakukan olah raga lagi.

Setelah selesai melakukan olah raga Beni langsung pergi ke parkiran


untuk mengambil kendaraannya dan segera pulang ke rumah. Pada
perjalanan pulang ke rumah Beni melihat seorang pengemis yang
kelaparan, setelah ia melihat itu ia pun langsung menghampiri pengemis
tersebut dan memberikan dia makanan dan sejumlah uang. Sejak saat
itu, Beni semakin sering melihat orang-orang yang meinbutuhkan
pertolongan di sekitarnya.

Beni pun memutuskan untuk menjadi relawan di sebuah panti atau


Yayasan sosial. Di sana, ia membantu memberikan makanan, pakaian,
dan juga peralatan sekolah untuk anak-anak disana. Beni juga ikut serta
dalam program bimbingan pembelajaran atau Pendidikan untuk
membantu anak-anak tersebut meningkatkan prestasi akademiknya dan
memperluas wawasan anak-anak disana. Dan ia juga membantu
memberi sejumlah biaya untuk keperluan yang dibutuhkan di panti
jompo disana.

Hari-hari telah di lewati oleh Beni dengan tidak ada hentinya


untuk membantu dan bersosial. Beni semakin sering dan semakin
bersemangat dalam menjalankan aktivitas sosialnya. Sekarang ia
mengajak teman-temannya untuk bergabung bersamanya untuk
menjadi relawan. Mereka selalu bersemangat bersama-sama melakukan
berbagai kegiatan sosial dan kegiatan amal, seperti membagikan
sembako ke berbagai panti asuhan, mengikuti baktin sosial,
memberikan perobatan pada anak-anak yang terlantar ataupun sakit,
dan juga memberi penggalan dana untuk korban bencana alam.

Berbagai kebaikan telah dilakukan sudah dilakukan oleh Beni dan


kawan-kawannya. Walaupun ada kesulitan ataupun tantangan yang
kadang mereka hadapi, tetapi semua itu tidak membuat mereka patah
semangat, justru tantangan tersebut dapat dijadikan pelajaran dan
pengalaman untuk mereka. Mereka tak pernah berhenti untuk berbagi
dan membantu orang-orang yang membutuhkan di sekitar mereka.

Mereka juga terkadang mau mendonorkan darah untuk orang-orang


yang membutuhkan pertolongan, dan mereka juga sudah membangun
sebuah rumah yang digunakan untuk tempat tinggalnya anak-anak yang
terlantar, yang yatim piatu, maupun yang disabilitas. Mereka sangat
senang untuk membantu orang-orang di sekitar mereka.

Kebaikan hati Beni dan kawan-kawan tidak hanya berdampak


pada orang-orang yang mereka bantu, tetapi juga mengispirasi banyak
orang di sekitar mereka. Orang-orang disekitar mereka merasa
terdorong dan tertarik untuk melakukan hal yang baik, dan mereka juga
turut serta dalam berbagi dan membantu orang-orang yang
membutuhkan.

Kisah Beni dan kawan-kawannya menunjukkan bahwa dengan


ketulusan hati dan kepedulian kita, dapat membawa perubahan positif
bagi lingkungan sekitar. Hasil kerja kerasnya dia dapat membawa
dampak baik bagi lingkungan sekitar dan masyarakat. Ia menjadi
teladan bagi semua orang bahwa kebaikan sekecil apa pun dapat
memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai