Sejak kecil, Rayne merasa selalu dilupakan oleh kedua orang tuanya
karena Shade. Saat Shade berusia tujuh tahun, kecerdasan mulai
mencapai otaknya. Hal ini membuat kedua orang tua Rayne terlalu
menyayangi Shade. Disaat Rayne ingin bersekolah, orang tuanya tidak
pernah mengizinkannya pergi. Namun, Rayne merasa kecewa saat
mengetahui bahwa adik laki-lakinya itu bisa bersekolah di sekolah
bergengsi yang ada di kotanya. Hal ini menambah kebenciannya
terhadap orang tuanya. Mereka hanya menyuruh Rayne untuk
melakukan pekerjaan rumah saja.
Suatu hari, dia memiliki tetangga yang sangat kaya bernama Emma.
Melihat adanya peluang, ibu Rayne memutuskan untuk bekerja pada
keluarga Emma. Menurutnya, Emma cukup menyebalkan. Ketika ada
Emma, terkadang ia kehilangan niat untuk menggambar desain.
Kebenciannya tidak pernah berhenti. Suatu hari, ketika dia sedang
berjalan dan hampir tertabrak mobil, Emma berada di sisinya dan
menyelamatkannya. Sejak saat itu, Rayne menerima kehadiran Emma
dan menganggapnya sebagai teman. Emma sendiri sangat peduli dengan
Rain. Ia selalu berusaha membantu Rayne untuk mewujudkan
mimpinya. Ia bahkan mendorong Rain untuk menjadi perancang busana
online, dimana ia akan membuat pakaian dan menjualnya di internet.
Dia merasa bahwa Emma adalah satu-satunya orang yang bisa dia
percaya. Emma mendorongnya untuk membuat podcast dan berbagi
pengalaman sehari-harinya secara rahasia. Hal itu berhasil. Dia mulai
mendapatkan banyak pengikut untuk podcastnya. Dia tidak mau
menyerah sekarang. Dia pikir tidak akan lama lagi dia akan
mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini. Ia tak mau terlihat
lemah hanya karena keluarganya yang egois dan munafik.
Kali ini dia tidak menyerah dan tidak ingin terlihat bodoh.Dia mulai
membela diri dengan mengatakan bahwa semua uang itu adalah hasil
keringatnya sendiri. Rasanya ia ingin menangis kini, ia berusaha
menahan semua rasa sakitnya. namun usahanya sia-sia. air mata mulai
jatuh dari matanya. dia mulai mengungkapkan semua yang dia rasakan.
Hidup bersama keluarganya.
Emma kebetulan melihat ini dan berusaha melindungi Raynet. Sejak
saat itu, Rayne memutuskan untuk meninggalkan rumahnya yang selalu
membuatnya sakit. Emma dan keluarganya mendukung keputusannya.
Sepulang sekolah, dia ingin memulai tugas nya tersebut, namun, yang
hanya memiliki computer hanyalah ayahnya.Budiman pun berpikir agar
menunggu ayahnya pulang serta membantu dalam mengerjakan
tugasnya yang dikumpulkan dalam 3 hari lagi
Tepat pada jam 6 sore, ayah Budiman tiba di rumah. Bukannya disuguhi
oleh minuman maupun sapaan, Budiman malah langsung meminta
bantuan ayahnya dalam mengerjakan tugas. Ayah Budiman yang merasa
Lelah pun hanya mengabaikannya saja.
Budiman merasa sedih karena dia berpikir “apakah ayah tidak peduli
denganku?”. Dia berpikir berkali-kali. Namun, teringat tugas nya yang
banyak dan dikumpulkan dalam waktu singkat, dia pun hanya
meminjam laptop ayahnya dan mengerjakannya seorang diri. Budiman
merasa kesulitan, karena dia belum pernah sama sekali diajarkan
mengenai teknologi canggih seperti laptop ini.Budiman terus berusaha
dan berusaha, namun usahanya tidak terbayarkan dengan puas.
Budiman hanya dapat menyelesaikan sebagian kecil dari tugasnya.
“Apa yang aku pikirkan ternyata tidak seperti apa yang terjadi” pikir
Budiman. Melihat waktu sudah terlambat, Budiman mengesampingkan
khayalan nya, dia bergegas mandi dan siap” pergi ke sekolah.
Diperjalanan bersama ayahnya, tiba tiba ayah Budiman berkata “maaf ya
nak, bukannya ayah selama ini tidak ingin membantu mu, tetapi ayah
ingin kau belajar mandiri, ayah takut nanti kamu tidak bisa apa-apa.”
Mulai dari situ Budiman belajar, bahwa kita jangan cepat menilai
baik/buruknya seseorang dari luarnya saja.
Kasih Sayang seorang anak
Karya: Billy Sinaga
Di sebuah desa kecil nan terpencil, hiduplah seorang
anak laki-laki bernama Syikal. Umurnya baru saja menginjak
9 tahun ketika ibunya meninggal dunia karena sakit yang
tidak bisa diobati. Ayahnya, Pak Ahmad, juga tidak dalam
kondisi sakit parah dan tidak bisa bekerja.Kondisi itu yang
membuat anak ingusan mengambil peran untuk mencari
nafkah untuk ayah dan dirinya.
Setiap hari, Syikal bangun dengan semangat yang
membara. Meskipun harus berjuang melawan kehidupan yang
keras, ia tidak pernah menyerah.Paginya ia pergi sekolah .
Pulang sekolah Ia pergi dengan bergabung dengan tukang
batu . Ia harus memenuhi kebutuhan sehari dengan menjadi
tukang batu.Hasil upah nya ia membeli obat dan membeli
beras.Kadang ia juga menemukan sejenis jamur yang bisa ia
makan untuk mengurangi rasa laparnya.
Sejak 10 tahun ,ia bertanggung jawab merawat Ayahnya.Ia
menggendong Ayahnya ke WC .Ia juga sesekali memandikan
Ayahnya.Ia membeli beras dan mengurus semua urusan
ayahnya.Semua ia lakukan penuh dengan tanggung jawab.
Uang nya tidak cukup untuk terus membeli obat .Ia belajar
membuat obat dari seorang suster yang baik hati dan juga
resep obat-obatan. Meski awalnya sulit, tetapi dengan tekad
yang kuat, Syikal berhasil membuat obat dalam waktu
singkat.Ia memberi kan obat suntikan dan dengan nekad
memberi suntikan pada ayahnya.
Selama lima tahun berlalu, Syikal telah menjadi "dokter
kecil" bagi ayahnya. Setiap hari, ia dengan penuh kehati-
hatian dan tanggung jawab menyuntikkan obat yang
diperlukan pada ayahnya , dan memberinya perawatan
terbaik yang ia bisa di umurnya yang masih 10 tahun.
Meskipun lelah dan terkadang putus asa, namun cinta
kasihnya pada ayahnya tidak pernah pudar dalam merawat
ayahnya yang sedang sakit sakitan .
Dan akhirnya, berkat perjuangan dan dedikasi Syikal
membuahkan hasil yang sangat baik . Ayahnya mulai pulih
waktu demi waktu . Wajahnya yang pucat dan lelah mulai
kembali bersemangat melihat ayahnya yang sudah bisa
berjalan dan sangat sehat dari sebelumnya.Sejak saat itu
Syikal bisa lebih fokus dan melanjutkan pendidikannya
Meraih Mimpi Menjadi Juara Dunia
Karya : Cezanne Sinuraya
Saya, seorang anak yang lahir di keluarga sederhana,
tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang juara
dunia. Namun, dengan tekad yang kuat, kerja keras, dan
dukungan dari orang-orang terdekat, saya berhasil
mewujudkan mimpi saya.
Sejak kecil, saya selalu tertarik dengan olahraga renang.
Saya menghabiskan banyak waktu di kolam renang, berlatih
dengan tekun dan disiplin. Meskipun terkadang saya merasa
lelah dan ingin menyerah, saya selalu teringat akan tujuan
saya: menjadi juara dunia.
Saya selalu berlatih dengan disiplin. Saya menghabiskan
waktu saya di kolam renang. Awal mula perjalanan saya, sya
mengikuti lomba kecil, hingga dapat memasuki kancah
internasional. Berkat Doa, dukungan serta usaha, perjuangan
saya tidak sia sia, Mimpi saya tercapai
Perjalanan saya tidak selalu mudah. Saya menghadapi
banyak tantangan dan hambatan, mulai dari cedera hingga
tekanan mental. Namun, saya tidak pernah menyerah. Saya
terus berjuang, memperbaiki teknik, dan meningkatkan
stamina. Setiap kali saya merasa putus asa, saya
mengingatkan diri sendiri bahwa mimpi saya lebih besar dari
rasa sakit dan kelelahan yang saya rasakan.
Namun, suatu hari ibu Dava jatuh sakit, memaksa Dava untuk
mengambil tanggung jawab lebih besar. Dava, tanpa ragu, memutuskan
untuk mengambil alih usaha dagang ibunya agar dapat membawa
ibunya mendapatkan perawatan yang lebih baik. Meskipun awalnya
dihadapkan dengan cemoohan teman-temannya di sekolah, Dava tidak
goyah. Ia terus berusaha dan membuktikan bahwa makanan yang ia jual
bukanlah makanan basi, melainkan makanan berkualitas yang laris
manis terjual setiap harinya.
Ado pun berhasil lulus dari sekolah dasar dan akan melanjutkan
Pendidikan nya di jenjang SMP. Ado memilih untuk melanjutkan SMP
nya di sebuah sekolah yang cukup bergengsi di kota dekat desa itu.
Disana dia cukup sulit beradaptasi dengan lingkungan yang dimana
setiap anak mempunyai banyak uang saku. Semakin lama, Ado merasa
ingin mengikuti gaya hidup mereka. Ado mulai meminta baju baru, uang
saku, handphone, bahkan meminta uang sebagai biaya ojek karena ia
malu pergi kesekolah menggunakan sepeda.
Neneknya yang sudah tua sudah mulai sulit untuk melakukan
aktivitas berat, sehingga neneknya hanya bekerja pada pagi hari saja
yang membuat upah nenek semakin kecil. Saat nenek memberi
pengertian bahwa upahnya semakin menurun, Aldo malah memarahi
neneknya dan menyuruh neneknya untuk bekerja lebih keras agar bisa
membiayainya. Alhasil nenek nya kembali bekerja keras. Di suatu sore
saat nenek ado sedang dalam perjalanan pulang, nenek mengalami sakit
kepala yang sangat parah yang membuatnya pingsan. Neneknya pun
dilarikan ke rumah sakit, sementara Ado yang baru selesai bermain
dengan temannya pulang ke rumah dan tidak menemukan neneknya.
Ado mencari keseluruh sudut rumah sambil berteriak memanggil
neneknya. Tetangga Ado yang mendengar Ado mencari neneknya pun
menemui Ado dan memberitahu bahwa neneknya dibawa ke rumah
sakit karena pingsan saat pulang bekerja.
Tatapan kasih sayang dan doa dari foto itu seolah memberi ke-
kuatan baru bagi Maya untuk terus berjuang. Di tengah
perjuangannya yang berat, Maya mendapat kabar gembira. Ia
berhasil lolos seleksi beasiswa penuh! Beban biaya kuliah pun
terangkat. Maya bersujud syukur atas kemurahan Tuhan. Ia tak lupa
menelepon orang tuanya dan menyampaikan kabar bahagia tersebut.
"Maya hebat sekali, Nak," kata Ayah bangga di seberang telepon.
"Teruskan perjuanganmu. Kami bangga padamu."
Sistem ini cukup memberatkan bagi para anggota juga begitu bagi
para penggemar. Banyak kesedihan juga kekecewaan yang dirasakan
anggota, terlebih penggemar. Banyak penggemar yang akhirnya
meminta sistem kelulusan dihapus dan Mark kembali bergabung. Para
penggemaar harus berusaha keras untuk terus menyuarakan keinginan
mereka. Juga tentunya para anggota harus tetap berusaha menampilkan
yang terbaik untuk penggemar walau harus tampil dengan jumlah 6
anggota.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, akhirnya Paim berhasil lolos
dan mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di salah
satu universitas terkemuka di Belanda. Keluarga Paim, yang awalnya
ragu akan kemampuan anaknya, kini merasakan kebanggaan yang luar
biasa. Mereka tahu bahwa Paim telah membuktikan bahwa tidak ada
yang tidak mungkin jika seseorang memiliki tekad dan kerja keras yang
kuat.
Di Belanda, Paim belajar dengan giat, menyerap ilmu pengetahuan, dan
mengembangkan potensi dirinya. Ia tidak hanya belajar di dalam kelas,
tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kampus, seperti
organisasi mahasiswa dan proyek-proyek sosial. Paim menyadari bahwa
kesempatan yang ia dapatkan adalah hasil dari perjuangan dan
pengorbanan keluarganya
Kisah Paim menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi anak-
anak dari keluarga petani di pedesaan. Mereka melihat bahwa dengan
tekad, kerja keras, dan semangat belajar yang tinggi, tidak ada mimpi
yang tidak bisa diraih. Paim telah membuktikan bahwa latar belakang
ekonomi dan sosial tidak menjadi penghalang untuk meraih kesuksesan.
Ia telah menjadi contoh nyata bahwa setiap orang memiliki potensi
untuk mengubah nasibnya dan memberikan dampak positif
bagi lingkungannya.
Nelson Mandela,sang Pejuang anti
Apertheid
Karya :Gregorius Brema Ginting
Pada awal tahun 1990, dunia LED didominasi oleh warna merah
dan hijau yang hangat, dan kemungkinan cahaya biru yang menarik
berada di luar jangkauan. Shuji bertekad untuk mengatasi tantangan
yang tampaknya tidak dapat diatasi dalam mengembangkan LED biru
yang sulit dipahami. Siang berganti malam saat Shuji menjelajahi konsep
semikonduktor dan tanpa lelah bereksperimen dengan berbagai bahan
dan komposisi dengan harapan dapat menghasilkan cahaya biru.
Nick Vujicic adalah pria yang kuat dan pantang menyerah. Kini Ia
telah menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang, baik yang
memiliki keterbatasan ataupun tidak. Nick Vujicic membuktikan pada
dunia bahwa sebesar apapun keterbatasan, kekurangan ataupun
kelemahan yang dimiliki seseorang, jangan ada kata menyerah, tetapi
harus tetap semangat dan kuat karena kesuksesan datang bagi mereka
yang mau berusaha, berjuang dan bekerja keras.
Anakku rangking ke-28 di kelasnya
Karya : Kezya Meirani Gurupatih
Di kelas anakku terdapat 30 orang siswa, setiap kenaikan kelas,
anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-28. Lambat laun dia
dijuluki menggunakan panggilan angka ini. sebagai orang tua, kami
merasa panggilan ini kurang enak didengar, akan tetapi anehnya anak
kami tidak merasa keberatan menggunakan panggilan ini.
Ketika makan, ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak
lelaki teman kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi ahli bahasa
Inggris sedang berebut sebuah kue. Tak ada seorang pun yang mau
melepaskannya, juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua
membujuk mereka, namun tak berhasil. Terakhir anak kami lah yang
berhasil melerainya dengan membujuk mereka untuk berdamai.
Dan jawaban dari semua teman sekelasnya sama, tak ada satu pun
yang beda. Mereka semua serentak menuliskan nama anakku.Mereka
bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi
semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak
lagi. Si wali kelas memberi pujian......."Anak bapak ini kalau bertingkah
laku terhadap orang, benar-benar nomor satu". Tak berselang lama
aku mencandai anakku dan berkata padanya...."Suatu saat kamu akan
jadi pahlawan".
Berjuang di Tengah
Ketidaksempurnaan
Karya: Sandra Naibaho
Di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota, hiduplah seorang
gadis bernama Siti. Siti lahir dengan kondisi fisik yang cacat,
membuatnya sulit untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari
seperti gadis-gadis sebayanya. Kehidupan ekonomi keluarga Siti juga
tidak mudah. Mereka hidup dalam kondisi yang sederhana dan sering
kali harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun,
meskipun memiliki keterbatasan tersebut, Siti memiliki tekad yang kuat
untuk meraih impiannya. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan
keteguhan hati, segala hal bisa dicapai.
Meskipun butuh waktu lebih lama daripada peserta lomba lainnya, Siti
berhasil menyelesaikan ceritanya dengan sempurna. Setiap pagi, Siti
bangun dengan semangat yang membara. Meskipun harus melawan rasa
sakit dan keterbatasannya, Siti tetap gigih untuk belajar dan berusaha
meraih impian. Dia belajar dengan sungguh-sungguh meskipun harus
menggunakan alat bantu untuk menulis dan membaca. Siti tidak pernah
mengeluh, dia hanya fokus pada tujuannya untuk sukses.
Ketika hasil lomba diumumkan, semua orang terkejut ketika nama Siti
terpampang sebagai pemenang pertama. Mereka tidak menyangka
bahwa Siti dapat memenangkan perlombaan tersebut. Bu Maha pun
merasa bangga karena Siti mampu mewujudkan mimpinya walau
dengan keterbatasan yang dimilikinya. Kemenangan tersebut bukan
hanya bagi Siti, tetapi juga bagi semua orang yang pernah meragukan
kemampuannya. Siti membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan
penghalang untuk meraih impian.
Tekad Manusia
Karya: Uzziel Sinambela
Tono berjalan bersama Ayahnya mengelilingi desa. Cahaya
matahari menyinari langit, menciptakan suasana yang hangat dan
menyegarkan. Ketika Tono tiba di lapangan, mata Tono tertuju pada
sekelompok anak-anak yang sedang asyik bermain bola.
BTS debut pada tanggal 13 Juni 2013.Di awal debut BTS mendapat
banyak cacian dan komentar buruk dari para warganet karena
mereka menganggap BTS tidak akan pernah sukses.Ketika masih
menjadi trainee mereka tinggal di dorm atau asrama yang kecil.Hal
ini karena BigHit Entertainment adalah sebuah agensi yang kecil
dan cukup sulit untuk menyediakn fasilitas yang bagus bagi para
artisnya.Terdapat 9 orang yang berada dalam asrama kecil
tersebut yang sebenarnya sudah melebihi kapasitas bahkan
asramanya hanya memiliki satu kamar mandi dan kamar tidur pun
hanya memiliki satu ruangan yang di sekat-sekat dengan tangga.
Suatu hari ketika Beni sedang olah raga, Beni melihat ada seorang
kakek tua yang kesulitan untuk menyebrangi jalan. Tanpa ragu, Beni
langsung menghampiri dan segera membantu kakek tersebut untuk
menyebrangi jalan tersebut dengan hati hati.Setelah itu ia lanjut
melakukan olah raga lagi.