Anda di halaman 1dari 4

Paragraf Berdasarkan Fungsinya

1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa secara urut. Paragraf ini memiliki tokoh, tempat, waktu, dan suasana.
Dalam karya fiksi, paragraf ini digunakan untuk cerpen dan novel, sedangkan
dalam karya nonfiksi digunakan untuk biografi, kisah nyata, dan sejarah.
Contoh paragraf narasi:
Rania berjalan perlahan menuju panggung. Ia merasa amat gugup karena ini
adalah pertama kalinya Rania harus tampil di depan publik. Setiap langkah yang
diambil Rania untuk naik tangga panggung terasa mencekam. Jantung Rania
berdegup kencang, tangannya pun berkeringat dingin. Namun, saat sudah
bernyanyi, Rania lupa akan kegugupannya. Ia bernyanyi sangat merdu dan
cantik.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek secara
detail sehingga pembaca serasa melihat, mendengar, dan menyentuhnya
sendiri. Objek yang dimaksud bisa berupa benda, orang, atau tempat.
Contoh paragraf deskripsi:
Dari kejauhan, meja kayu itu nampak biasa saja. Tetapi, jika sudah mendekat,
keindahan kayu tersebut nampak sangat jelas. Meja kayu berwarna cokelat tua
tersebut berukuran 1 x 1 m. Tidak seperti meja kayu yang dibuat asal-asalan,
meja kayu yang satu itu dibentuk dengan amat mulus dan licin. Ukiran di
pinggirnya dibuat dengan tangan, menunjukkan betapa ekslusifnya meja
tersebut.
3. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat atau opini pribadi si
penulis. Paragraf ini tentunya didukung dengan alasan logis dan fakta-fakta yang
bisa menguatkan argumentasi si penulis. Paragraf ini dibuat dengan tujuan untuk
memberikan pandangan mengenai suatu peristiwa kepada pembaca.
Contoh paragraf argumentasi:
Masalah kebanjiran di Jakarta bukan perkara sepele yang bisa diselesaikan
begitu saja. Pasalnya, walaupun bantaran sungai sudah dibersihkan, tetapi
masih banyak warga yang belum punya kesadaran untuk tidak buang sampah
sembarangan. Selain itu, tingginya tingkat pembangunan gedung-gedung di
Jakarta juga menyebabkan kurangnya daerah resapan air. Sementara, volume
air saat musim hujan lebih banyak ketimbang daerah resapan airnya.
4. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengajak atau
membujuk pembaca melakukan sesuatu. Tentu saja tulisan ini juga harus
didukung alasan logis dan fakta-fakta, serta tulisan yang menarik supaya bisa
mendapat perhatian pembaca. Biasanya kalimat ini diikuti kata-kata seperti ‘Ayo,
Yuk, Mari’.
Contoh paragraf persuasi:
Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Itulah ungkapan yang harus
ditanamkan dalam diri supaya terus bersemangat memelihara pola hidup yang
sehat. Selain makanan bergizi, olahraga pun penting dijadikan aktivitas rutin
sehari-hari. Tidak hanya untuk hidup sehat, rajin berolahraga pun bisa
mengurangi stres, memperkuat imunitas tubuh, membuat tidur lebih nyenyak,
dan mencegah penyakit-penyakit berbahaya seperti kolesterol, hipertensi, dan
jantung, loh. Ayo, rajin olahraga mulai sekarang!
5. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi informasi, fakta, atau
pengetahuan. Paragraf ini dibuat dengan tujuan menambah wawasan si
pembaca. Biasanya paragraf ini disertai data-data berupa penelitian ilmiah, tabel,
grafik, dan lain-lain.
Contoh paragraf eksposisi:
Hingga saat ini, pendidikan di Indonesia masih belum merata. Masih banyak
sekolah terutama di daerah pedalaman Indonesia yang belum memiliki fasilitas
memadai dan sumber tenaga pengajar berkualitas. Hal ini didasarkan pada data
yang diungkap oleh Lead Adviser on Skills Development Higher Education
Governance Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP)
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai