ITS Paper 25639 3107100140 Paper Prastomo
ITS Paper 25639 3107100140 Paper Prastomo
Perkembangan aplikasi program bantu dalam bidang teknik sipil saat ini sangat pesat dan mempunyai peranan yang
besar dalam dunia konstruksi. Sudah banyak aplikasi program bantu yang dihasilkan oleh negara – negara maju yang notabene
dapat mempercepat proses perhitungan struktur seperti PCACOL, PCABEAM, SAP 2000, ETABS, dan sebagainya. Sedangkan di
Indonesia perkembangan aplikasi program bantu yang sesuai dengan kebutuhan ahli – ahli konstruksi di Indonesia saat ini
masih minim jumlahnya.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan aplikasi program bantu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Di dalam tugas
akhir ini, aplikasi program yang dikembangkan hanya mengadopsi peraturan yang ada di Indonesia saat ini yaitu SNI 03-2847-
2002. Beberapa mahasiswa Teknik Sipil ITS sebelumnya telah mengembangkan beberapa software untuk analisa struktur. Salah
satu software yang telah dikembangkan sebelumnya adalah Program Analisa Struktur Frame 3D yakni SFAP (Space Frame
Analysis Program). Program tersebut digunakan untuk menganalisa struktur space frame.
Program analisa struktur yang telah dibuat sebelumnya hanya menghasilkan output berupa momen, gaya geser dan
gaya aksial. Output tersebut dirasa masih belum memenuhi kebutuhan untuk mendesain suatu struktur. Oleh karena itu
dibutuhkan output lain berupa control pada hubungan balok kolom .
Kata Kunci— hubungan balok kolom, geser, SFAP, SNI 03-2847-2002.
1
menu analyze, tabulasi input, tabulasi output, tabulasi β1 : 0,85
3D-view, dan tabulasi view control. U : 0,3
Pada program SFAP tersebut dirasa masih Dimensi kolom 0,5 x 0,5 m2 , tinggi kolom : 5 m
diperlukan output mengenai bahasan tentang analisis Dimensi balok 0,3 x 0,4 m2 , panjang balok : 6 m
hubungan balok kolom. Berdasarkan pada latar
belakang yang ada maka perlu dilakukan pembahasan
mengenai hubungan balok kolom dengan
menggunakan program bantu visual basic 6.0.
2
ditampilkan pada program bernilai 562,5 kN.
Sedangkan nilai Vxx adalah 942 kN.Dari hasil analisa
nilai Vc lebih kecil dibanding Vxx maka perlu
dilakukan penulangan geser pada HBK.
4
Vc yang ditampilkan pada program bernilai 838,0155 Jadi, besarnya gaya geser HBK adalah :
kN sedangkan nilai Vxx/Vu adalah 1611,6194 kN. Vx-x = T1 + T2 - Vh = 1140,39 + 570,199 – 98,127
Berdasarkan hasil analisa nilai Vc lebih kecil = 1612,462 kN
dibanding Vxx maka, perlu dilakukan penulangan Besarnya Vx-x /Vu tersebut harus dibandingkan dengan
geser pada HBK atau perbesaran luasan efektif pada kuat geser nominal HBK tepi (pasal 23.5.3):
balok.
Vc 1,25 f ' c A 0,75 1,7 30 x300 x400 838,015kN
Hasil dari beam column joint pada nodal 34 Vc 838,015kN Vx x 1612,462kN.......
terlihat bahwa setiap titik atau nodal yang akan ditinjau (perlu Penulangan Geser pada HBK)
akan menampilkan frame-frame yang menghubungkan
nodal tersebut. Pada tiap frame dilakukaan Pada Nodal 34
pengambilan momen nominal terbesar pada masing
masing penampang balok yang memasuki joint. Pada T1 = As x fy x 1,25 = 9x x π x 222 x 1,25 x 400
kasus ini frame yang ditinjau dari node 34 adalah = 1710597 N = 1710,59 kN
frame 45. Pada titik atau node tersebut dapat
menampilkan tipe hubungan balok kolom yang T2 = As x fy x 1,25 = 5 x x π x 22 2 x 1,25 x 400
berpengaruh pada perhitungan Vc. Nilai Vc yang = 950331 N = 950,331 kN
ditampilkan pada program bernilai 616,1878 kN Menghitung Besarnya Vh :
dengan tipe hubungan terkekang ketiga sisi atau dua Mpr balok dengan rumus :
sisi berlawanan sedangkan nilai Vxx/Vu adalah
2523,946 kN. Berdasarkan hasil analisa nilai Vc lebih M As (1,25 f y ) d
2
pr
kecil dibanding Vxx maka perlu dilakukan penulangan As (1,25 f y )
geser pada HBK atau perbesaran luasan efektif pada
0,85 f ' c b
balok.
Perhitungan Mpr- dengan tulangan 9D22
(As = 3421,19 mm2 )
Perbandingan Perhitungan Beam Column Joint 3421,19(1,25 x 400)
dengan SFAP dan Manual 223,607 mm
0,85 x30 x300
Pada Nodal 26 223,607
M pr 3421(1,25 x 400) 349 405747146 Nmm
2
T1 = As x fy x 1,25 = 6x x π x 222 x 1,25 x 400 = 405,747 kNm
= 1140398 N = 1140,39 kN
2 Perhitungan Mpr+ dengan tulangan 5D22
T2 = As x fy x 1,25 = 3 x x π x x 1,25 x 400 (As = 1900 mm2 )
= 5701990 N = 570,199 kN 1900(1,25 x 400)
Menghitung Besarnya Vh: 124,22mm
0,85 x30 x300
Mpr balok dengan rumus:
124,22
M
1900(1,25 x 400) 349 272542 Nmm
M pr As (1,25 f y ) d pr
2
2
= 272,542 kNm
As (1,25 f y )
Karena kekakuan kolon atas dan bawah sama maka
0,85 f ' c b Mpr Mpr 405,747 272,542
Perhitungan Mpr- dengan tulangan 6D22 Mu 339,144kNm
2 2
(As = 2280,79 mm2) Jadi, besarnya gaya geser HBK adalah :
2280(1,25 x 400) Vx-x = T1 + T2 - Vh = 1710,59 + 950,331 – 135,65 =
149,07mm
0,85 x30 x300 2524,67 kN
149,07 2Mu 2 x339,144
M pr 2280(1,25 x 400) 349 312890100 Nmm
2 Vh 135,65 kN
= 312,890 kNm
ln 5
Besarnya Vx-x /Vu tersebut harus dibandingkan dengan
Perhitungan Mpr+ dengan tulangan 3D22
kuat geser nominal HBK tepi ( pasal 23.5.3 ) :
(As= 1140,398 mm2 )
1140,398(1,25 x 400)
Vc 1,25 f ' c A 0,75 1,25 30 x300 x400 616,187kN
74,53mm
Vc 838,015kN Vx x 2524,67kN.......
0,85 x30 x300
M pr
1140,398(1,25 x 400) 349
74,53
177749324 Nmm
(perlu Penulangan Geser pada HBK)
2
= 177,749 kNm Perbandingan Hasil Perhitungan SFAP dengan
Perhitungan Manual
Karena kekakuan kolon atas dan bawah sama maka Tabel 3. Studi Kasus 1 Nodal 2
Mpr Mpr 312,890 177,749 Titik Vxx/Vu(SFAP) Vxx/Vu(Manual)
Mu 245,31kNm
2 2 2 552,4258 kN 552,4516 kN
2Mu 2 x245,31
Vh 98,127 kN Tabel 4. Studi Kasus 2 Nodal 26
ln 5
5
[2]
Titik Vxx/Vu(SFAP) Vxx/Vu(Manual) Dewobroto, W. 2003. Aplikasi Sains dan Teknik
26 1611,6194 kN 1612,462 kN dengan Visual Basic 6.0. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
[3]
Tabel 5. Studi Kasus 2 Nodal 34 Dewobroto, W. 2005. Aplikasi Rekayasa Konstruksi
Titik s (SFAP) s (Manual) dengan Visual Basic 6.0 (Analisis dan Desain
34 2523,9462 kN 2524,67 kN Penampang Beton Bertulang sesuai SNI 03-
2847-2002). Jakarta: PT. Elex Media
IV. KESIMPULAN Komputindo.
[4]
Setelah beberapa studi kasus perhitungan beam Ghobarah, A.Nov 2001. Shear Strengtening of Beam
column joint dilakukan dengan menggunakan program Column Joint. Engineering Structure.
[5]
SFAP dan perhitungan manual di dalam bab Islamudin,Iwal. 2011. Artikel Teknik Sipil:
sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Berkenalan dengan SRPM, <URL:
1. Penggunaan program SFAP dapat dilakukan http://www.duniatekniksipil.web.id>
[6]
dengan mudah karena disertai keterangan yang MacGregor, J.G dan James K. White .2009.
jelas dalam proses input dan tampilan yang Reinforced Concrete Mechanics and Design
sederhana. Jilid 5. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
[7]
2. Penentuan tipe hubungan balok kolom sudah dapat Purwono, Rahmat .2003. Perencanaan Struktur
ditentukan. Beton Bertulang Tahan Gempa. Edisi 2.
3. Hasil atau nilai output program SFAP telah Surabaya: ITS PRESS
[8]
diverifikasi dengan perhitungan manual yang Tavio. Diktat Kuliah Beton. Jurusan Teknik Sipil
disertakan dengan peraturan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
[9]
4. Untuk kemudahan pengembangan program lebih Purwono, R., Tavio, Imran, I., dan Raka, I.G.P. 2007.
lanjut dengan kebutuhan berikutnya telah disusun Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
beberapa modul terpisah baik untuk proses Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002)
perhitungan, maupun pengolahan data. Dilengkapi Penjelasan (S-2002). Surabaya: ITS
Press
V. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Chu-Kia Wang, Charles G. Salmon dan Jose A.
Pincheira. 2006. Reinforced Concrete Design.
Madison: John Wiley & Sons Inc.