Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

DESAIN BALOK BAJA TERKEKANG LATERAL PADA


KOMPONEN STRUKTUR LENTUR DENGAN PENAMPANG
EKONOMIS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

Muda Gautama Putra


Email : mudagp@yahoo.com

Donny F. Manalu
Email : donny_fm@yahoo.com

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Kampus Terpadu UBB Balunijuk, Merawang, Kab. Bangka

ABSTRAK
Banyaknya variabel dan prosedur perhitungan yang panjang pada desain balok terkekang lateral
selain memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, tidak jarang juga dapat
menyebabkan ketidaktelitian dalam perhitungan, sehingga ini menjadikan alasan untuk kita
menggunakan program bantu. Tugas akhir ini adalah membuat program perhitungan untuk desain
balok baja terkekang lateral pada komponen struktur lentur dengan penampang ekonomis
menggunakan visual basic. Dari hasil permodelan perhitungan desain balok terkekang lateral
dengan visual basic, tampilan dari program ini cukup sederhana dan mudah digunakan dalam
perhitungan, dikarenakan user interface dari program ini, berdasarkan pada perhitungan
sistematis mulai dari input pembebanan, perhitungan momen maksimal, pemilihan profil baja serta
kontrol terhadap momen nominal dan syarat lendutan, sehingga user dapat mengerti bagaimana
hasil perhitungan didapat. Pada percobaan program hasil permodelan dengan visual basic,
setelah dibandingkan dengan software Beamax, nilai gaya dan momen serta lendutan maksimal
yang bekerja berdasarkan penyelesaian contoh kasus, antara program Beamax, dengan program
yang penulis rancang adalah sama. Dengan kata lain, program hasil permodelan dengan visual
basic yang penulis rancang menghasilkan nilai yang akurat sesuai dengan perhitungan manual
dan perhitungan dengan menggunakan program Beamax.

Kata kunci: balok terkekang lateral, komponen struktur lentur, hasil permodelan dengan visual
basic.

PENDAHULUAN Kebanyakan dari software tersebut


Banyak perhitungan dalam Teknik Sipil memiliki tampilan yang bisa dibilang
yang menggunakan banyak variabel dan belum user friendly, sehingga yang bisa
prosedur perhitungan yang panjang menggunakan program tersebut adalah
sehingga selain memerlukan waktu yang pembuat program itu sendiri atau
cukup lama untuk menyelesaikannya, tidak orang_orang yang memang sudah mahir
jarang juga hal ini dapat menyebabkan dan mengerti tentang variabel-variabel
yang digunakan dalam perhitungan.
ketidaktelitian dalam perhitungan sehingga
ini menjadi alas an untuk menggunakan Hal ini lah yang menjadi latar belakang
software atau program bantu. bagi penulis melalui tugas akhir ini, ingin

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 126


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

membuat sebuah software bantu untuk 2. Variabel input merupakan hasil yang
desain balok terkekang lateral terhadap sudah diperoleh atau asumsi dari
komponen struktur lentur, dimana baja pemakai, dalam Tugas Akhir ini tidak
sebagai materi utamanya, sehingga pada membahas secara terperinci mengenai
outputnya dapat kita ketahui profil baja variabel tersebut.
apa yang cocok baik dari segi kekuatan 3. Pola pembebanan dalam software yang
maupun keekonomisan profil tersebut nantinya akan dibuat merupakan pola
untuk bentang dan pembebanan yang kita pembebanan sederhana di atas dua
rencanakan. tumpuan dengan satu beban terpusat
dan atau satu beban merata dengan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka dapat diambil rumusan masalah tumpuan sendi-roll tidak termasuk
antara lain: kantilever dan merupakan balok statis
1. Bagaimana bentuk program desain tertentu.
balok terkekang lateral pada struktur 4. Beban yang diperhitungkan pada
lentur yang dibuat agar lebih mudah software ini hanya beban gravitasi.
digunakan? 5. Penentuan terhadap profil yang paling
2. Bagaimana hasil percobaan program ekonomis berdasarkan ukuran luasan
desain balok terkekang lateral pada penampang profil (dimensi profil baja)
struktur lentur tersebut ketika dengan nilai Zx terkecil pada tabel
dijalankan kemudian dibandingkan profil baja yang disediakan tetapi
dengan program Beamax? memenuhi terhadap control momen
nominal dan syarat lendutan. .
Adapun tujuan penelitian ini adalah 6. Data profil baja yang digunakan
sebagai berikut : sebagai data input dari program adalah
1. Membuat program desain balok profil baja wide flange (WF) gilas
terkekang lateral pada struktur lentur panas.
dengan tampilan yang mudah dipahami 7. Perhitungan menggunakan metode
sehingga dapat digunakan siapa saja LRFD berdasarkan SNI 03-1729-2002.
dengan mudah. 8. Hasil perhitungan program akan
2. Program dapat dijalankan dengan dikoreksi dengan program struktur
mudah dan menghasilkan hasil yang Beamax.
akurat dengan cara membandingkannya
dengan program struktur Beamax.
TINJAUAN PUSTAKA
Batasan masalah yang ambil dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. FX. Adityo Nugroho (2011) meneliti
Kuat Lentur Balik Baja Profil C Ganda
1. Bahasa pemrograman dan Visual Basic
dengan Variasi Jarak Sambungan Las
tidak dibahas secara terperinci, penulis
2. Rachmawaty Asri (2012) meneliti
hanya menyajikan flowchart atau alur
Prilaku Tekuk Torsi Lateral pada Balok
pemrograman saja.
Baja Bangunan Gedung dengan
Menggunakan Software

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 127


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

3. Afriyanto (2008) meneliti Penentuan = = . ............................. (1)


Tegangan Regangan Lentur Balok Baja
Tahanan momen nominal dalam kondisi
Akibat Beban Terpusat dengan Metode
plastis Mp, dan besarnya adalah:
Elemen Hingga.
4. Arifin Nursandah (2010) melakukan = . Z ............................................ (2)
analisis atau studi tentang Perencanaan e. Desain Balok Terkekang Lateral
Kapasitas Penampang Profil Baja Siku Tahanan balok dalam desain LRFD harus
pada Struktur Balok Sederhana. memenuhi persyaratan : = ≥
a. Perencanaan Struktur Baja Dengan Batasan penampang kompak , tak kompak
Metode LRFD dan langsing adalah;
Metode LRFD lebih ditekankan terhadap Penampang kompak :λ<
faktor kelebihan beban dan koefisien Penampang tak kompak : < λ<
reduksi kekuatan yang memungkinkan Langsing :λ>
menghasilkan dimensi yang lebih rasional.
Penampang Kompak
b. Pembebanan balok dikatakan kompak jika memenuhi
Beban adalah gaya luar yang bekerja pada persyaratan berikut ini:
suatu struktur (Agus Setiawan, 2008). Rasio kelangsingan elemen sayap (b / 2 )
Besarnya beban yang bekerja pada suatu
memenuhi persamaan: .......... (3)
struktur diatur oleh peraturan pembebanan
yang berlaku, sedangkan masalah Rasio kelangsingan sayap yang diperkaku
kombinasi dari beban-beban yang bekerja lebih kecil dari
telah diatur dalam SNI 03-1729-2002 Pasal
Tahanan momen nominal untuk balok
6.2.2. Beberapa jenis beban yang ada yaitu,
terkekang lateral dengan penampang
beban mati dan beban hidup.
kompak :
c. Tahanan Nominal
= =Z. ................................... (4)
Menurut Agus Setiawan (2008), Tahanan
nominal adalah tahanan minimum yang Penampang Tak Kompak
mampu dipikul oleh suatu elemen pada balok dikatakan tidak kompak jika
struktur. Pada tugas ini akan dibahas ................................................ (5)
mengenai tahanan nominal untuk lentur
Tahanan momen nominal pada saat λ = λr
balok. Perencanaan untuk lentur terhadap
adalah ; = =( – ).S
suatu komponen yang mendukung beban
Besarnya tegangan sisa = 70 MPa untuk
transversal seperti beban mati dan beban
penampang gilas panas , dan 115 MPa
hidup.
untuk penampang yang dilas. Bagi
d. Tegangan Lentur dan Momen Plastis penampang tak kompak yang mempunyai
Berdasarkan SNI 03-1729-2002, ketika < λ < , maka besarnya tahanan
kuat leleh tercapai pada serat terluar , momen nominal dicari dengan melakukan
tahanan momen nominal sama dengan interpolasi linear , sehingga diperoleh:
momen leleh , dan besarnya adalah:

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 128


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

= + .............. (6) ini dimaksudkan agar balok memberikan


kemampuan layanan yang baik. Beberapa
dengan: perumusan defleksi dari balok ditunjukkan
= 0,9 sebagai berikut:
= tahanan momen nominal a. Untuk menghitung defleksi balok, beban
= momen lentur akibat beban kerja yang dipakai dalam perhitungan
terfaktor bukan beban berfaktor.
= tahanan momen plastis b. Untuk balok diatas dua perletakan
Z = modulus plastis sederhana, untuk menghitung defleksi
= tegangan leleh baja (MPa) maksimum dapat dipakai perumusan
= tegangan sisa berdasarkan buku Perencanaan Struktur
S = modulus penampang Baja dengan Metode LRFD oleh Agus
λ = kelangsingan balok Setiawan(2008) adalah sebagai berikut:
, = nilai kelangsingan berdasarkan Untuk beban terbagi rata q penuh pada
Tabel 7.5.1 SNI 03-1729-2002 balok
f. Defleksi pada Balok 5qL4
= .................................... (6)
Menurut Agus Setiawan (2008), Apabila 384 EI
suatu beban menyebabkan timbulnya Untuk beban terpusat P ditengah bentang
lentur, maka balok pasti akan mengalami PL3
defleksi atau lendutan seperti pada Gambar = ......................................... (7)
48EI
1 berikut.
Untuk beban terpusat P tidak ditengah
bentang

Pb(3L2  4b 2 )
=
48EI ........................... (8)
Sementara untuk beban merata q tidak
disepanjang bentang, dengan rumus
pendekatan berdasarkan Slope and
Gambar 1 defleksi balok dengan beban
Deflection Method, Appendix 2: beam
merata sepanjang bentang
reactions, bending moment and
Defleksi pada balok terbagi merata pada deflections, adalah sebagai berikut:
dua perletakan sederhana SNI 03-1729-
2002 pasal 6.4.3 membatasi besarnya W (8L3  4Lb 2  b 3 )
=
lendutan yang timbul pada balok. Dalam 384EI .................. (9)
pasal ini disyaratkan lendutan maksimum g. Visual Basic 6.0
untuk balok pemikul dinding atau finishing Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa
yang getas adalah sebesar L/360, yang mudah dimengerti dengan teknik
sedangkan untuk balok biasa lendutan pemrograman visual yang memungkinkan
tidak boleh lebih dari L/240. Pembatasan penggunanya untuk berkreasi lebih baik

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 129


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

dalam menghasilkan suatu program METODE PENELITIAN


aplikasi sehingga pemrograman di dalam
Mulai
bahasa Basic dapat dengan mudah
dilakukan meskipun oleh orang yang baru
belajar membuat program. Hal ini lebih
Pengumpulan Data
mudah lagi setelah hadirnya
Microsoft Visual Basic, yang
Data Sekunder Data Primer
dibangun dari ide untuk membuat bahasa
yang sederhana dan mudah dalam
pembuatan scriptnya (simple scripting
language) untuk graphic user interface Analisis terhadap Desain Balok Terkekang
Lateral pada Komponen Struktur Lentur
yang dikembangkan dalam sistem operasi
Microsoft Windows. Visual Basic 6.0
sebetulnya perkembangan dari versi Pemodelan Analisis terhadap Desain Balok
sebelumnya dengan beberapa penambahan Terkekang Lateral pada Komponen Struktur
komponen yang sedang tren saat ini, Lentur dengan Visual Basic 6.0

seperti kemampuan
pemrograman internet dengan DHTML
(Dynamic Hyper Text Mark Language), Analisis Perbandingan Lendutan terhadap syarat
lendutan
dan beberapa penambahan fitur database
dan multimedia yang semakin baik. Pemodelan Analisis Perbandingan Lendutan
terhadap Syarat Lendutan dengan Visual Basic 6.0
h. Beamax
Program Beamax merupakan program
yang dibuat untuk analisis balok dimana
Evaluasi Hasil Permodelan dengan Program
output nya berupa nilai gaya, momen serta
Struktur Beamax
lendutan maksimal yang bekerja pada
struktur. Software ini sangat praktis untuk
selesai
digunakan ketika mengecek kasus-kasus
tertentu, misalnya, Balok sederhana diberi
beban yang berbeda-beda, atau balok Gambar 2. Bagan Alir Penelitian
banyak tumpuan dengan kasus beban
hidup berpola (pattern live load).

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 130


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

Pemrograman dengan Visual Basic

Mulai

Form Input Data


Command Button  Tipe Pembebanan
Pembebanan Merata  𝑞𝐷 , 𝑞𝐿 , L,t1,t2
Pembebanan Terpusat  𝑃𝐷 , 𝑃𝐿 , L
Pembebanan Kombinasi  𝑞𝐷 , 𝑞𝐿 , t1,t2,x1,𝑃𝐷 , 𝑃𝐿 , L

Operator Aritmatik (Opertor Pengali & Penambah


𝑞𝑈 = 1,2 𝑞𝐷 + 1,6 𝑞𝐿 dan/atau 𝑃𝑈 = 1,2 𝑃𝐷 + 1,6 𝑃𝐿

Operator Aritmatik (operator pengali dan Pemilihan Tipe BJ


pembagi) BJ  Combobox
Mu  Analisis Tipe Pembebanan Select case BJ
dan bentuk struktur yang direncakan 34,37,41,50,55.
𝑓𝑦 (Mpa), 𝑓𝑢 (Mpa)

Operator Aritmatik (Operator Pengali


𝑴𝒖
& Pembagi) 𝒁𝒙 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 =
𝒃 𝒇𝒚

Data Profil Baja WF Gilas Panas


Data Profil  Database (ms.Access)
𝑍𝑥 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 ≥ 𝑍𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢

Operator Aritmatik (Operator Pengali & Pembagi)


Rasio kelangsingan profil WF (λ)
𝑏 ℎ
𝜆𝑓 = 𝜆𝑤 =
𝑡𝑓 𝑡𝑤
Batasan Rasio Kelangsingan (𝜆𝑝 )
170 1680
𝜆𝑝 = dan 𝜆𝑝 = fy
𝑓𝑦

Kondisi & Keputusan



If…then…elseif…
Tidak

λ < 𝜆𝑝
Ya
Operator Aritmatik (operator pembagi)
Mn struktur ≤ Mn profil
𝛥𝐿/𝑥  Tipe Pembebanan

Kondisi & Keputusan


If…then…else

Mn profil ≥ Mn struktur Tidak
𝛥𝐿/𝑥 ≤𝐿
𝑆𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑙𝑒𝑛𝑑𝑢𝑡𝑎𝑛

Ya
Selesai
Selesai
Gambar 3. Bagan Alir Pemograman Dengan VB
6.0 (Lanjutan)

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 131


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN program. Adapun data skunder pada


program ini antara lain data panjang bentang
Penyajian Data
Pada program ini data primer yang disajikan (L), posisi beban (x), panjang beban (x’),
adalah berupa data mutu baja (BJ) dan data berat beban hidup (pL atau qL) dan/atau
table baja WF (metric series). Data mutu berat beban mati (pD atau qD). Data-data
baja (BJ) berisi nilai-nilai tegangan putus tersebut digunakan untuk menghitung nilai
minimum (fu) serta tegangan leleh minimum gaya vertikal struktur (RA dan RB) serta
(fy) baja berdasarkan jenis baja. Pada momen maksimal (Mmax) yang bekerja pada
program ini menyediakan jenis baja antara struktur yang disajikan dalam bentuk tabel
dan text serta gambar struktur yang
lain BJ 34, BJ 37, BJ 41, BJ 50 dan BJ 55,
dengan modulus elastisitas ditentukan direncanakan.
sebesar 200.000 Mpa (SNI 03-1729-2002). Hasil Pemograman
1. Struktur Pemograman
Field type Size Description
Struktur pemograman dalam program ini
Number AutoNumber 90 Nomor urut terdiri dari 10 form antara lain adalah
Nominal Ukuran sebagai berikut:
text 255
size nominal baja
• form 1 (menu utama)
Modulus
Zx text 255 • form 2 (form pembebanan terpusat)
plastis baja
• form 3 (form pembebanan merata)
Tinggi
• form 4 ( form perhitungan gaya dan
H text 255 penampang
baja momen)
Lebar • form 5 (form tambah beban titik)
B text 255 penampang • form 6 (form tambah beban merata)
baja • form 7 (form list jenis BJ baja)
tw text 255 Lebar badan • form 8 (form database profil baja)
• form 9 (form kontrol hasil)
tf text 255 Tebal sayap
• form 10 (form kontrol hasil)
ro text 255 Radius girasi
2. Data Flow Diagram (DFD)
w text 255 Berat profil
Untuk mendukung perancangan sistem
Momen
Ix text 255 informasi desain balok terkekang terhadap
inersia arah x
komponen struktur lentur penulis
Momen
Iy text 255 menggambarkan data flow diagram untuk
inersia arah y
dijadikan sebagai model yang digunakan
Sumber : Hasil Analisa
dalam membuat program.
Data sekunder dalam program ini merupakan
data input atau parameter yang harus
dimasukkan oleh user ketika menjalankan

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 132


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

Adapun diagram konteks yang telah penulis rancang adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Diagram konteks sistem informasi desain balok terkekang lateral


pada komponen struktur lentur

Gambar 5. Data Flow Diagram 0 sistem informasi desain balok terkekang lateral
pada komponen struktur lentur

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 133


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

3. Algoritma Sistem Keahlian operator untuk menjalankan


Algoritma adalah suatu prosedur yang program adalah:
menjelaskan langkah demi langkah secara b. Menguasai sistem operasi Windows.
sistematis dari suatu perhitungan serta c. Memiliki pengetahuan dan keahlian
pemrosesan data. Algoritma sistem dasar mengenai komputer, seperti: cara
digambarkan dengan menggunakan menggunakan mouse dan keyboard dan
flowchart yang akan menggambarkan sebagainya.
tahap-tahap penyelesaian masalah d. Memahami sistematis pengerjaan
(prosedur) beserta aliran data dengan perhitungan struktur desain balok
menggunakan simbol-simbol standard terkekang lateral pada komponen
agar mudah dipahami oleh para pembaca. struktur lentur.
4. Kebutuhan Sistem Tahapan Penggunaan Program
Untuk menjalankan sistem yang Adapun tahapan atau langkah-langkah
dirancang, diperlukan beberapa factor dalam menjalankan program yang telah
pendukung sebagai berikut : dibuat adalah sebagai berikut;
i. Kebutuhan Perangkat Keras 1. Memilih tipe pembebanan yang
(Hardware) direncakan.
Untuk bisa menjalankan sistem, maka 2. Memasukkan nilai pada properties
pembebanan
hardware yang direkomendasikan adalah
sebagai berikut: 3. Klik hitung untuk menampilkan hasil
a. Satu set lengkap perangkat komputer perhitungan struktur berupa nilai gaya
yang memiliki spesifikasi minimum dan momen yang bekerja pada struktur.
Klik tampilkan gambar struktur untuk
sebagai berikut:
menampilkan bentuk struktur yang
 Pentium IV 2.66 GHz atau intel atom
direncanakan serta info gambar struktur.
1.66 GHz (notebook)
Selanjutnya klik “lanjut perhitungan”
 RAM 512Mb
untuk memilih jenis BJ baja yang ingin
 Hard disk 40 Gb
digunakan.
 Mainboard Pentium IV suported
4. memilih jenis BJ baja pada icon
 Monitor SVGA dengan resolusi layar
ComboBox yang berisi item BJ 34, BJ
minimal 1024 x 768
37, BJ 41, BJ 50, dan BJ 5. Pilih BJ
 Power supply 200 watt pure power
yang ingin digunakan kemudian klik
 Keyboard dan Mouse “OK” untuk melanjutkan perhitungan.
ii. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) 5. Memilih profil baja yang akan
Adapun perangkat lunak untuk digunakan berdasarkan nilai Zx perlu.
menjalankan program ini adalah sistem Dengan catatan Zx perlu ≤ Zx profil.
operasi Windows 98/ Windows 2000/ 6. Untuk kontrol terhadap kelangsingan
Windows ME/ Windows XP/ Windows profil yang dipilih, klik “ Cek
Vista/ Windows 7/ Windows 8. kelangsingan”, kemudian akan tampil
iii. Keahlian Operator tabel hasil perhitungan kelangsingan

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 134


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

penampang baja. Dalam hal ini jika tf = 15 mm


penampang masih belum kompak, user ro = 24 mm
disarankan untuk memilih profil baja w = 106 kg/m
yang lain dengan cara klik “Coba profil
Ix = 46800
lain”. Jika hasil perhitungan cek
Iy = 6690
kelangsingan sudah kompak, klik
“Kontrol hasil” untuk melihat hasil Syarat lendutan ditentukan L/360
akhir perhitungan. Jawab :
7. Pada form kontrol, jika kedua hasil atau Pu = 1,6 (50) = 80 kN
salah satunya (kontrol Mn dan qu = 1,2 (20) = 24 kN/m
Lendutan) disarankan untuk memilih 0,5.(24).(9 2 )  (80.(4,5))
Ra = = 148 kN
profil baja dengan dimensi yang lebih 9
besar agar memenuhi terhadap kontrol Rb = (- Ra) = -148 kN
momen nominal dan syarat lendutan, = 148 (4,5) – (0,5)(24)( ) = 423
dengan cara klik tombol “back” maka kNm
akan kembali ke form database profil Asumsikan penampang kompak
baja, selanjutnya pilih profil baja yang Mu 423
= = =470 kNm = 470 x 10 6
lebih besar dan ikuti langkah 5, 6 dan 7.  0,9
Klik “exit” untuk menutup program. Nmm
Contoh Kasus Mp 470.(106 )
= = =1958333
Suatu balok baja seperti pada gambar fy 240
terbuat dari profil WF 450.300.10.15 (dari = 1958,333 < 2160 (OK)
baja BJ 37). Periksalah apakah profil Periksa kelangsingan penampang
tersebut mencukupi untuk memikul beban b 299
seperti pada gambar. Syarat lendutan f = = = 9,967
2.t f 2.(15)
ditentukan L/360.
h 434
PL = 50 kN w = = = 43,4
4,5 m tw 10
qD = 20 kN/m
170 170
 p (sayap) = = = 10,973
fy 240
L=9

Diketahui : 1680 1680


 p (badan) = = = 108,444
PL = 50 kN fy 240
qD = 20 kN/m 370 370
L =9m r (sayap) = =
f y  fr 240  70
Profil yang digunakan WF 450.300.10.15
= 28,378
Zx = 2160
2550 2550
h = 434 mm r (badan) = = = 164,602
fy 240
b = 299 mm
tw = 10 mm < = penampang kompak

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 135


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

Akibat berat sendiri profil, momen


nominal bertambah menjadi :
1
= (1,2( (1,06)( 8 2 ))/0.9)
8
+ 470 = 484,31 kNm
= . = 2160(10 ) (240)
= 518,4 kNm > 484,31 kNm (OK)
Control terhadap syarat lendutan L/360
9000
L/360 = = 25 mm
360
Untuk memeriksa syarat lendutan, hanya
beban hidup saja yang dipertimbangkan
(SNI 03-1729-2002).
PL3
=
48.E.I
50.(103 ).(9000 3 )

48.(200000).(46800).(10 4 )
= 8,13 mm < 25 mm (OK)
Profil dapat digunakan karena memenuhi
terhadap momen nominal dan syarat
lendutan.
Evaluasi Hasil Percobaan
Pada evaluasi percobaan ini penulis akan
mengkoreksi serta membandingkan
efektifitas penggunaan program Desain
Balok Terkekang lateral pada Komponen
Struktur Lentur dengan program yang
sudah ada untuk mencari nilai momen
nominal yang bekerja pada struktur serta
nilai lendutan maksimal yang bekerja pada
struktur. Dalam hal ini program yang akan
digunakan sebagai bahan untuk
mengkoreksi serta membandingkannya
adalah program Beamax. Adapun evaluasi
yang diambil dari contoh kasus adalah
sebagai berikut.
1. Perhitungan contoh kasus dengan
program hasil permodelan menggunakan
visual basic.

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 136


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

Gambar 6. Penyelesaian Contoh Kasus


dengan Program Hasil Permodelan Visual
Basic

2. Perhitungan contoh kasus dengan


Program Beamax

Gambar 7. Penyelesaian Contoh kasus


dengan Program Beamax
Adapun hasil dari evaluasi perbcoaan yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil perhitungan antara Beamax
dengan program Desain Balok
Terkekang Lateral pada Komponen
Struktur Lentur dengan tinjauan pada
titik kritis berdasarkan contoh kasus
diatas menunjukan hasil yang sama
pada nilai lendutan maksimal struktur.
2. Pada program Beamax, perhitungan
beban terfaktor dihitung secara manual
untuk menghitung nilai gaya dan
momen yang bekerja, sedangkan pada
program yang penulis buat, nilai beban
terfaktor dapat dihitung dengan program
dengan cara memasukkan nilai beban
hidup dan beban mati.
3. Program Beamax tidak menyediakan
data tabel baja, input untuk perhitungan
lendutan berdasarkan profil yang

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 137


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

digunakan dilakukan manual, selain itu KESIMPULAN DAN SARAN


tidak ada bantuan untuk memilih profil
Kesimpulan
yang cocok digunakan untuk Adapun kesimpulan dari tugas akhir ini
perhitungan, sedangkan pada program berdasarkan hasil evaluasi percobaan
yang penulis buat, disajikan data tabel adalah sebagai berikut:
baja, serta dasar untuk memilih profil 1. Tampilan dari program yang telah
berdasarkan nilai Z xperlu . penulis buat cukup sederhana dan
4. Pada kontrol lendutan yang hanya mudah digunakan dalam perhitungan
memperhitungkan beban hidup, dengan untuk desain balok terkekang lateral
program Beamax harus melakukan input pada komponen struktur lentur, hal ini
ulang nilai beban hidup bersasarkan dikarenakan user interface dari program
contoh kasus karena pada perhitungan yang penulis rancang, berdasarkan pada
sebelumnya menggunakan nilai beban perhitungan sistematis mulai dari input
terfaktor, sedangkan pada perhitungan pembebanan, perhitungan momen
dengan program yang penulis buat, maksimal, pemilihan profil baja serta
dapat langsung melanjutkan kontrol terhadap momen nominal dan
perhitungan lanjutan untuk melihat nilai syarat lendutan, sehingga user dapat
momen nominal serta lendutan dan mengerti bagaimana hasil perhitungan
syarat lendutan. didapat.
5. Secara keseluruhan dalam hal 2. Pada percobaan program yang sudah
perhitungan terhadap desain balok penulis rancang, setelah dibandingkan
terkekang lateral pada komponen atau dikoreksi dengan software Beamax,
struktur lentur, perhitungan nilai perhitungan gaya dan momen yang
menggunakan program yang telah bekerja, antara program Beamax,
penulis rancang cukup efektif dalam dengan program yang telah penulis
penentuan kebutuhan profil yang yang rancang adalah sama, untuk perhitungan
bisa digunakan dalam perhitungan serta lendutan maksimal yang bekerja
kontrol perhitungan momen nominal berdasarkan penyelesaian contoh kasus,
dan lendutan yang bekerja pada nilai lendutan yang diperoleh dengan
struktur. Selain itu, berdasarkan poin perhitungan program Beamax dan
nomor 4 di atas, dengan program yang program yang penulis rancang adalah
telah penulis rancang, user diarahkan sama. Dengan kata lain, program yang
secara tidak langsung pada sistematika penulis rancang menghasilkan nilai
perhitungan desain balok terkekang yang akurat sesuai dengan perhitungan
lateral pada komponen struktur lentur, manual dan perhitungan dengan
sehingga user akan lebih memahami menggunakan program Beamax.
urutan perhitungannya.
Saran
Adapun saran untuk tugas akhir ini adalah
sebagai berikut;

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 138


Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

1. Program ini dirasa masih jauh dari Bangunan. Badan Standardisasi


sempurna, karena perhitungan Nasional
strukturnya hanya menggunakan
Basuki, Ahmad, (2006), Algoritma
pembebanan sederhana dengan satu Pemograman 2 Menggunakan Visual
beban terpusat dan atau satu beban Basic 6.0, Surabaya: Politeknik
merata dengan tumpuan sendi-roll (dua Elekronika Negeri Surabaya Institut
Teknologi Sepuluh Nopember
tumpuan) tidak termasuk kantilever dan
Surabaya
merupakan balok statis tertentu,
sehingga alangkah lebih baiknya jika Octovhiana, K.D., (2003), Cepat Mahir
pada pengembangan selanjutnya agar Visual Basic 6.0, Jakarta: Kuliah
Berseri IlmuKomputer.Com.
memasukkan perhitungan untuk
tumpuan yang lainnya (jepit-jepit, Brockenbrough, R.L., and Merritt,
sendi-jepit serta kantilever) serta F.S.,(1999), Structural Steel
penambahan beban yang tidak hanya Designer Handbook, USA: McGraw-
Hill, Inc.
menggunakan 1 beban terpusat,
misalnya dengan menambahkan dua McComac, J.C., (1995), Structural Steel
atau tiga atau lebih beban terpusat. Design LRFD Method 2nd Edition,
2. Karena keterbatasan penulis mengenai New York: HarperCollins College
Publishers.
Graffic User Interface (GUI) maka
penulis pada desain gambar struktur Nugroho, FX Adityo., (2011), Studi Kuat
hanya dapat menyajikan bentuk struktur Lentur Balik Baja Profil C Ganda
serta info gambar, sehingga diharapkan dengan Variasi Jarak Sambungan
Las, Universitas Atma Jaya
untuk pengembangan selanjutnya agar
Yogyakarta.
diagram momen dan gaya dapat
dimasukkan dalam program ini. Rachmawati, Asri., (2012), Studi Prilaku
Tekuk Torsi Lateral pada Balok Baja
Bangunan Gedung dengan
DAFTAR PUSTAKA
Menggunakan Software Abaqus 6.7,
Afriyanto., (2008), Penentuan Tegangan Institut Teknologi Surabaya.
Regangan Lentur Balok Baja Akibat Segui,W.T., (2007), Steel Design, Fifth
Beban Terpusat dengan Metode Edition, USA : Cengage Learning
Elemen Hingga, Universitas Kristen
Maranatha Bandung Setiawan, Agus, (2008), Perencanaan
Struktur Baja Dengan Metode
Anonim, SNI 03-1729-2002., Tata Cara LRFD(Berdasarkan SNI 03-1729-
Perencanaan Struktur Baja Untuk 2002), Jakarta: Erlangga.

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 139

Anda mungkin juga menyukai