Anda di halaman 1dari 3

ROLE PLAY KOMUNIKASI EFEKTIF PADA REMAJA

Di Rumah Sakit Berlian di Kota Bogor, di ruang perawatan bedah terdapat seorang pasien
laki-laki yang bernama An. N yang berusia 17 tahun. An. N sedang menjalani perawatan post
operasi appendiktomi setelah 8 jam yang lalu. An. N belum dapat melakukan mobilisasi
karena ia takut untuk melakukan gerakan. Mobilisasi harus dilatih setelah 6 jam pertama post
operasi yang dimulai dengan menggerakan tangan, kaki dan menekuk kedua kaki. 8-10 jam
post operasi pasien diharuskan melakukan gerakan miring kiri dan miring kanan.
Dikarenakan setelah 8 jam post operasi An. N belum dapat melakukan mobilisasi, maka
datanglah suster D yang akan memeriksa keadaan An. N serta mengajarkan bagaimana cara
untuk melakukan mobilisasi kepada An. N.

FASE PRAINTERAKSI
Didalam ruang perawatan bedah, suster D mempersiapkan terlebih dahulu apa yang akan
dilakukan kepada An. N untuk mengajarkan latihan mobilisasi post operasi. Suster D melihat
catatan keperawatan bahwa pasien An. N belum dapat melakukan miring kiri dan kanan
setelah operasi appendiks 8 jam yang lalu. Suster D segera menuju ke ruang perawatan An N.

FASE ORIENTASI
Suster :” Tok,tok,tok (mengetuk pintu)” Assalamualaikum.. selamat pagi mas.”
An. N :” Selamat Pagi suster..”
Suster :” Perkenalkan nama saya suster desy, saya yang berdinas pada pagi hari ini. Apa
benar dengan mas nur dwi ?”
An. N :” Betul sus.”
Suter :” Mas nur bagaimana perasaannya pagi ini?”
An. N :”Alhamdulilah baikan sus, cuman saya belum bisa gerak2 masih takut.”
Suster:” Kenapa takut mas? Jadi mas nur mengalami kesulitan untuk bergerak karna rasa
takut?”
An. N :” iya sus, saya takut soalnya sakit banget kalau bergerak sus”
Suster :” Baik mas, biar mas bisa cepat bergerak, kita akan melakukan latihan pergerakan
angkat kedua kaki serta belajar miring kiri, miring kanan ya mas. Kita lakukan
latihan sekitar waktu 5 menit ya.”” Ngomong-ngomong mas nur tidak ada yang
nunggu?”
An. N:” Baik sus, tapi tidak sakit kan ya sus.. saya ada yang nunggu sus, ibu lagi keluar
sebentar.”
Suster:” Oh tentu tidak mas, kita lakukan secara perlahan-lahan ya. Tujuan latihan pergerakan
ini kan biar mas cepat sembuh, biar otot-otot mas tidak kaku, nanti kalau kaku
malahan lebih sakit dari yang sekarang.”
Ibu :” Tok,tok. Assalamualaikum… eh ada suster. Ada apa ya sus?”
Suster :” Oh ini ibu sudah datang.. Jadi gini bu, mas nur kan sudah 8 jam selesai operasi
tetapi belum bisa untuk melakukan gerakan ya bu. Saya sekarang akan melatih mas
nur untuk bergerak secara perlahan bu. Soalnya 8 jam setelah operasi harusnya
sudah bisa melakukan gerakan seperti miring ke kanan dan ke kiri. “
Ibu :” Oh iya betul sus, dia masih takut gerak sus, katanya gerak sedikit sakit banget rasanya”

FASE KERJA
Suster :” Iya bu.. baik. Mas nur tau tidak bagaimana cara melakukan gerak?
An. N :” Tidak sus, saya bingung mulai gerak dari mana biar gak sakit.”
Suter :” Sakit sedikit diawal mas, sekarang saya akan mengajarkan latihan gerak pada kaki
mas. Yaitu gerakan fleksi-ekstensi atau gerakan melipat kaki dan meluruskan kaki.
Gerakan melakukan miring ke kiri, dan miring ke kanan. Saya nanti akan bantu mas
nur jika mas nur merasa kesulitan memulai gerakan.
An. N:” Baik sus, tolong pegangin ya sus saya takut angkat kakinya sus:”
Ibu :” Jangan takut teruss ah, ayo semangat !! biar kamu sehat cepet pulang.”
Suter :” Harus Semangat dong ya.” Yu coba mas pelan2 diangkat sedikit2 kakinya..:”
An. N :” (mengangkat kedua kaki)… aww sakit. Alhamdulillah bisa…”
Suter :” Yu diangkat lagii mas.. “
An. N:” (Mengangkat kedua kaki dan meluruskannya dengan lancar). Alhamdulilah suster
saya bisaaa”
Suster:” Bagus masss. Sekarang kita latihan miring ke kiri-miring ke kanan yaa. Mas mau
dibantu atau sendiri? Coba pelan2 mas miring ke kiri dulu sambil dibantu ibu ya
untuk pegangan.”
An. N:” Baik sus..”
Ibu :” Nah, kan kamu bisaa. Kalau berani belajar sedikit2 pasti bisa cepat sembuh.”
FASE TERMINASI
Evaluasi Subjektif
Suster :” Bagaimana mas nur perasaannya setelah saya ajarkan cara latihan gerak kepada
mas?”
An. N :” Senang banget sus, saya sudah bisa bergerak dan sudah tidak terasa sakit seperti
sebelumnya”
Evaluasi Objektif
Suster :” Apa bisa mas nur lakukan gerak yang sudah kita laksanakan tadi?”
An. N:” Bisa dong sus. Saya mau terus latihan biar bisa pulang sus”
Ibu :” Harus dong ya sus latihan dikit2 kan lama2 jadi gak ngerasain sakit”
RTL
Suster :” Iya bu, mas nur jika nanti sudah bisa miring kiri dan miring kanan belajar duduk ya
pelan2 lalu belajar berjalan. Suster berharap besok mas nur sudah bisa duduk dan
belajar berjalan.
An. N:” Siap suster.. “
Ibu :” Oh baik sus. Tuh kamu harus semangat. Lawan rasa sakit sedikit”
Kontrak Akan Datang
Suster :” Baik, besok suster datang lagi ya, suster cek sudah bisa duduk atau belum. Nanti
besok pagi suster akan kembali melihat keadaan mas nur, ya bu..”
Ibu :” Baik sus.”
Suster :” Ibu, mas nur dibantu ya untuk belajar latihan gerak. Supaya mas nur cepat sembuh
dan bisa pulang.”
Ibu :” Baik sus, terimakasih banyak suster”
An. N:” Terimakasih suss…”
Suster :” Sama-sama.. ibu atau mas nur jika perlu bantuan bisa langsung datang ke tempat
perawat atau pencet tombol hijau disini ya.”
Ibu :” Iya sus”
Suster :” Baik, saya permisi dulu ya bu, mas.. permisi”

Anda mungkin juga menyukai