Anda di halaman 1dari 8

“ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TEKANAN KONDENSOR (VAKUM) TERHADAP

EFESIENSI HEAT RATE TURBIN UAP DI PT. PJB (PEMBANGKIT JAWA BALI) PLTU
KETAPANG 10 MW”

Aris Latifianto1), Yopa Eka Prawatya 2), Muhammad Ivanto3)


1,3)
Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Mesin
2)
Jurusan Teknik Industri, Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email 1): aris.latifianto14@gmail.com
Email 2):yopa.prawatya@industrial.untan.ac.id
Email 3):muhammad_ivanto@teknik.untan.ac.id

ABSTRAK
Kondensor merupakan alat penukar kalor atau biasa disebut dengan heat exchanger yang berfungsi untuk
mengondensasi uap kerja keluaran dari Low Pressure Turbine menjadi air. Kevakuman kondensor selalu
dijaga nilainya karena perubahan nilai kevakuman kondensor dapat berpengaruh pada nilai efisiensi turbin
uap.Permasalahan yang ada pada pembangkit ini disebabkan beberapa fraktor yaitu disebabkan oleh
kenaikan temperatur air,tinggi bebandan didalam tube condenser atau kotornya pipa – pipa kondensor yang
ditunjukkan dengan turunnya nilai tekanan vakum, hingga menyebabkan nilai kevakuman kondensor
mendekati tekanan atmosfir dan mengakibatkan penurunan efisiensi turbin uap hingga menyebabkan unit
pembangkit trip (mati mendadak). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tekanan vakum
terhadap Heat rate pada turbin uap berdasarkan performance test. Efisiensi turbin uap dapat dilihat dari
energi panas yang dimasukkan untuk menghasilkan listrik sebesar 1 kwh dan turbine Heat rate. Efisiensi
turbin uap dapat juga dihitung dengan membandingkan energi bahan bakar yang dibutuhkan untuk setiap 1
kwh dengan turbine Heat rate. Hasil analisis yang didapatkan yaitu kurva perbandingan tekanan vakum
pada bulan Mei, Juni, dan Juli perhitungan maka nilai Heat Rate Sebelum Maintenance adalah 100,71
sampai dengan 108,45 kJ/kWh. Sedangkan setelah Maintenance adalah 101,47-103,85 kJ/kWh.
Kata Kunci : Condenser, Heat Rate Turbine, Efisiensi Termal Turbin, Efisiensi Pembangkit.

1. PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah ukuran dari thermal performance boiler-
Ketapang adalah unit pembantu mensuplai energi turbin-generator yang dioperasikan secara
listrik ke PT.PLN (Persero) area Ketapang. Dua gabungan sebagai suatu unit. Untuk mengetahui
unit turbin beroperasi di PT.PJB (Pembangkit jumlah kalor yang diperlukan dalam
Jawa Bali) PLTU Ketapang dengan kapasitas menghasilkan energi listrik per KWh suatu
2x10 MW dengan daya masing-masing turbin pembangkit listrik tenaga uap. Semakin besar
menghasilkan energi listrik sebesar 10 MW nilai heat rate maka semakin buruk efesiensi
dengan putaran turbin sebesar 3000 rpm dengan pembangkit dan begitu juga sebaliknya semakin
penggunaan bahan bakar utama batu bara, bahan kecil nilai heat rate maka semakin baik efesiensi
bakar ini untuk mengoptimalkan pengoperasian pembangkit. Efesiensi pembangkit PLTU
mesin. dipengaruhi oleh kontrol tekanan kondensor uap
Dalam proses kerja turbin terdapat (vakum). Diperlukan kondensor untuk
parameter yang disebut heat rate. Heat rate memelihara parameter untuk meningkatkan
kinerja turbin dan parameter perkembangan panas yang dihasilkan dari pembakaran
pembangkit listrik tenaga uap (Maulana,2015). bahan bakar di transfer ke air, kemudian
Adapun untuk perhitungan nilai heat rate mengubah air (feed water) menjadi uap
ini sendiri, biasanya dihitung berdasarkan panas lanjut (superheated steam) yang
performance test yang dilakukan komulatif setiap akan digunakan untuk memutar turbin.
bulannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini Boiler atau steam generator adalah suatu
akan dibahas mengenai bagaimana efek tekanan bejana tertutup terbuat dari baja. Boiler
kondensor (vakum) pada efesiensi thermal dan terdiri dari:
heat rate turbin serta efesiensi pembangkit yang • Ekonomizer
ada di PLTU Ketapang. Guna mengetahui • Ruang bakar
efesiensi thermal dan heat rate turbin serta • Superheater
efesiensi pembangkit dengan efek perubahan b. Turbin uap
tekanan kondensor (vakum) sehingga didapatkan Turbin uap merupakan suatu
hasil nilai yang ideal untuk suatu pembangkit di peralatan yang berfungsi untuk merubah
PT. PJB (Pembangkit Jawa Bali) PLTU energi yang terkandung dalam uap
Ketapang. (entalpi) menjadi energi mekanik berupa
momen putar pada poros turbin. Saat uap
2. TEORI kecepatan tinggi mengalir melalui sudu
2.1 Dasar Teori gerak yang terpasang pada rotor turbin,
Pengertian pembangkit listrik tenaga uap maka terjadilah perubahan energi kinetik
(PLTU) adalah pembangkit listrik yang menjadi energi mekanik berupa putaran
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk poros turbin. (Shlyakhin, P.1993). Turbin
menghasilkan energi listrik. uap memanfaatkan energi fluida berupa
Dalam PLTU terdapat proses yang terus entalpi uap yang mempunyai tekanan dan
menerus berlangsung dan berulang-ulang. temperatur tinggi. (Haryadi,2010)
Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap c. Kondensor
kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah Kondensor adalah suatu alat yang
yang disebut siklus uap pada sistem PLTU berfungsi untuk mengembunkan uap
(Nurmalita, 2012). (kondensasi) dengan jalan
mendinginkannya. Proses kondensasi di
sebabkan karena adanya perubahan
volume jenis uap (sekitar 1,79 m3/kg pada
tekanan atmosfer temperatur tekanan
jenuh) menjadi volume jenis air yang lebih
kecil. (Dietzel, Fritz. 1996)
d. Generator
Generator berfungsi untuk
mengubah energi putar dari turbin
menjadi energi listrik.
Gambar 1 PLTU PJB
2.2 Komponen dasar PLTU 2.3 Siklus Rankine
a. Boiler
Fungsi dari boiler adalah sebagai
penghasil uap karena didalam boiler
Siklus Rankine merupakan siklus ideal 𝜂 𝑡ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 : Efesiensi Pembangkit
untuk menjelaskan proses turbin uap. Siklus
Rankine terdiri dari proses kompresi isentropik 2.5 Efesiensi Thermal Turbin
yang diakhiri dengan proses pelepasan panas Efisiensi adalah salah satu istilah yang
pada kondisi tekanan konstan. Siklus Rankine sering digunakan dalam termodinamika, dan
sederhana terdiri dari empat komponen menunjukkan seberapa baik konversi energi yang
utamayaitu pompa, boiler, turbin, dan condensor. dilakukan peralatan (Masrurroh Anggeraini,
2017). Efisiensi termal turbin dapat dihitung
dengan standar dengan pesamaan :
𝑃𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
η 𝑡ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 turbin = 𝑊𝑇 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
X 100% …..(2)
Dimana :
η thermal turbin : Efesiensi thermal Turbin %

2.6 Efesiensi Pembangkit


Mencari efesiensi pembangkit dapat
Gambar 2.Skematik dan Diagram T – S Siklus
dilakukan dengan menggunakan persamaan
Rankine sederhana
sebagai berikut (moran, 2011) :
(Sumber : Michael J. Moran, 2011)
• Langkah pertama yaitu mencari entahalpi
Adapun urutan langkah-langkahnya adalah
masuk turbin menggunakan aplikasi steam
sebagai berikut :
tab, dengan memasukan input data berupa P1
Proses 1-2: ekspansi isentropik dari fluida kerja
dan T1 untuk mendapatkan entalphi 1 (h1) dan
melalui turbin melalui turbin dari uap jenuh pada
entropi 1 (s1) = s2.
kondisi 1 hingga mencapai tekanan kondensor
• Langkah kedua yaitu mencari nilai hf (entalpi
Proses 2-3: perpindahan kalor dari fluida kerja
cair) menggunakan aplikasi steam tab, untuk
ketika mengalir pada tekanan konstan melalui
mendapatkan nilai entropi cair (sf).
kondensor dengan cairan jenuh pada kondisi 3.
Proses 3-4: kompresi isentropik dalam pompa • Langkah ketiga yaitu mencari nilai sg (entalpi
menuju kekondisi 4 dalam daerah cairan hasil uap) menggunakan aplikasi steam tab, untuk
kompresi. mendapatkan nilai entropi gas (sg).
Proses 4-1: perpindahan kalor ke fluida kerja Menggunakan rumus :
𝑠2 −𝑠𝑓
ketika mengalir pada tekanan konstan melalui 𝑥2 = 𝑠 ………………………………..(3)
𝑔 −𝑠𝑓
boiler untuk menyelesaikan siklus. (Michael J. Dimana :
Moran, 2011). x2 = kualitas uap
s2 = s1 entropi masuk turbin (kJ/(kg oC))
2.4 Heat Rate Turbin sf = entropi cair (kJ/(kg oC))
Turbine heat rate adalah jumlah kalor sg = entropi uap (kJ/(kg oC))
yang dibutuhkan untuk memproduksi listrik • Untuk mencari entalpi menggunakan rumus :
sebesar 1 kWh. Dan dinyatakan dalam (kJ/kWh). h2 = hf + x2hfg ……….…………………..(2.4)
Turbine Heat Rate Turbin dapat dikalkulasi Dimana :
dengan persamaan (Masrurroh Anggeraini, 2017) h2 = entalpi keluar turbin (kJ/kg)
3600
𝑇𝐻𝑅 = … … … … … … … … … … . (1) hf = entalpi cair (kJ/kg)
𝜂𝑡ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 x2hfg = entalpi uap (kJ/kg)
Dimana : • Untuk mencari entalpi masuk boiler
HRT : Heat rate turbin (kJ/kwh) menggunakan rumus :
h4 = h3 + Ẇp/ṁ = h3 + v3(p4-p3)………..(2.5) 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dimana : Penelitian
h4 = entalpi masuk boiler Penelitian ini dilaksanakan di PT.PJB
h3 = entalpi keluar kondensor (Pembangkit Jawa Bali) PLTU Ketapang dengan
Ẇp = kerja pompa kapasitas 2x10 MW pada 14 juli 2019, yang
ṁ = laju aliran massa terletak di Desa Sukabangun Dalam, Jalan
h3 = entalpi masuk pompa Hayam Wuruk Kabupaten Ketapang, Kalimantan
v3 = volume spesifik Barat, Indonesia.
p4 = tekanan masuk boiler
p3 = tekanan masuk pompa 3.2. Diagram Alir Penelitian
• Untuk mencari nilai efesiensi menggunakan
rumus :
𝑊̇𝑡 −𝑊̇𝑝 (ℎ1−ℎ2)−(ℎ4−ℎ3)
𝜂= 𝑄̇𝑖𝑛 (ℎ1−ℎ4)
𝑥 100%
……………………………………….…(2.6)
Dimna :
𝜂 = 𝐸𝑓𝑒𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
h1 = Entalpi masuk turbin (kj/kg)
h2 = Entalpi keluar turbin (kj/kg)
h3 = Entalpi keluar kondensor (kj/kg)
h4 = Entalpi masuk boiler (kj/kg).

2.7 Statistical Process Control


SPC menentukan apakah suatu proses
stabil dari waktu ke waktu, atau sebaliknya
bahwa proses terganggu karena telah dipengaruhi
oleh special cause.
Secara umum, peta kendali dalam SPC selalu
terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu:
• Garis pusat (center line),
• Upper control limit (UCL),
• Lower control limit (LCL),
Garis-garis tersebut ditentukan dari data
historis. Shewhart menggunakan kurva distribusi
normal (distribusi Gauss) dengan μ sebagai garis
pusat yang menunjukkan nilai rata-rata sebaran
karakteristik proses, dan ±σ yang dirubah menjadi
UCL dan LCL sebagai landasannya. Adapun
Gambar 3 Diagram Alir Penelitian
untuk merata – ratakan menggunakan UCLR =
D4 c Ṝ dan LCLR = D3 c Ṝ (Yopa Eka Prawatya,
4. Hasil dan Pembahasan
2019).
4.1 Data Awal
3. Metode Penelitian
Gambar 5 Aplikasi ChemicalLogic steam Tab
yaitu mencari entalpi keluar condenser

4.2.4 Efesiensi pembangkit / Efesiensi


Thermal
• Mencari fraksi uap. Nilai sg dan sf2 (dicari
menggunakan aplikasi steam tab) kondisi
T2 = 57,5. Didapat : Sf2 = 0,799774 ; Sg =
7,94859. Maka:
• Untuk
Tabel 1 Data awal
mencari h2 dari T2 = 57,5 menggunakan
aplikasi steam tab didapat hf2 = 240,717 ;
4.2 Perhitungan
hg2 =2604,47. Maka :
4.2.1 Laju Aliran Massa
h2 = hf + x2hfg = 2314,55314 kJ/kg.
Diketahui bahwa laju aliram massa pada
• Untuk mencari entalpi masuk boiler
jam 00:00 adalah 44,3 T/h = 12,3 𝐾𝑔/𝑠
menggunakan perhitungan sebagai
4.2.2 Entalpi Uap Masuk Turbin/ Keluar
berikut:
Boiler
h4 = h3 + Ẇp/ṁ = h3 + v3(p4-p3)
Diketahui bahwa P1 adalah 3,9 Mpa
= 249.7128065 kJ/kg.
dengan Suhu 460oC didapat h1= 3355,56 kJ/kg.
• Diketahui bahwa efesiensi pembangkit /
efesiensi thermal pada jam 00:00 adalah
41,28% dengan cara perhitungan sebagai
berikut :
𝑊̇𝑡 − 𝑊̇𝑝 (ℎ1 − ℎ2) − (ℎ4 − ℎ3)
𝜂= 𝑥 100%
𝑄̇𝑖𝑛 (ℎ1 − ℎ4)
= 𝟑𝟒, 𝟏𝟔%

4.2.5 Turbin Heat Rate


Diketahui bahwa turbin heat rate pada jam
00:00 adalah 87,21 Kj/kWh dengan cara
Gambar 4 Aplikasi ChemicalLogic SteamTab perhitungan sebagai berikut :
yaitu mencari entalpi masuk turbin (h1) 3600 3600
𝑇𝐻𝑅 = 𝜂 𝑇ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙
= 34,16 =105.35 𝑘𝐽/𝑘𝑊ℎ
4.2.3 Entalpi Uap Keluar Kondenser
Diketahui bawha T2 dengan Suhu 57.5oC 4.2.6 Efesiensi Thermal Turbin
didapat h3 = 240,71 kJ/kg. Diketahui bahwa efesiensi thermal turbin
pada jam 00:00 adalah 97,37 % dengan cara
perhitungan sebagai berikut :
𝑃 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝜂 𝑇ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 𝑥 100%
𝑊𝑇 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
= 𝟔𝟕, 𝟐𝟕 %
4.2.7 Hasil Keseluruhan 4.2.9 Tabel Perubahan Tekanan Vakum
Sebelum Maintenance bulan Mei dan Juni
menggunakan metode statistical process
control (SPC).

Gambar 6 Hasil Perhitungan


4.2.8 Vakum dan heat rate
Mei Juni Juli Gambar 10. Perubahan Tekanan Vakum mei,
Jam Vakum THR Vakum THR Vakum THR
(kPa) (kJ/kWh) (kPa) (kJ/kWh) (kPa) (kJ/kWh)
juni dan juli
00:00 -84,84 105.3591649 -84,37 104.1572294 -85,92 101.4704577
4.2.10 Grafik Hasil Metode SPC Mei, Juni
08:00 -83,96 105.0947032 -84,54 100.701323 -87,11 103.8532529
Dan Juli
12:00 -84,76 108.4513644 -84 101.928141 -87,6 103.2412413

16:00 -84,5 107.0572418 -84,47 106.6111259 -85,4 103.4211999

20:00 -85,86 105.5215758 -84,59 104.559982 -86 102.6553083


Gambar 7 tekanan vakum dan heat rate

4.2.9 Grafik Perbandingan PerubahanTekanan


Vakum dan Heat Rate Turbin Uap

Grafik Perbandingan Tekanan Vakum Tiap bulan


Waktu
-82
0:00 8:00 12:00 16:00 20:00
Tekanan Vakum

-84 Mei

-86 Juni

Juli
-88

JULI
89.14
Tekanan Vakum

86.406
83.66
81
0:00 8:00 12:00 16:00 20:00
Waktu
vakum std
4.2.11 Hasil Menggunakan Metode Statistical (Pembangkit Jawa Bali) PLTU
Process Control (SPC) Ketapang. Pada bulan Mei dan Juni
Pada bulan Mei dan Juni hasil yang tekanan vakum sebelum maintenace
didapat pada table 4.4 maka nilai tekanan vakum yaitu -84,86 sampai dengan -85,86 MPa
sebelum Maintenance adalah -83,96 sampai dan berpengaruh terhadap Turbin Heat
dengan -85,86 kJ/kWh dan nilai standard tekanan Rate, Efesiensi Thermal Turbin dan
yaitu 84,589 dan untuk nilai Upper control limit Efesiensi Pembangkit. Perubahan
(UCL) dengan nilai 86,17 dan Lower control limit tekanan kondensor (vakum)
(LCL) dengan nilai 83,0007 dan untuk nilai dikarenakan kenaikan temperatur air,
standard deviasi tekanan vakumnya yaitu 0,529. tinggi beban dan didalam tube
Sedangkan setelah Maintenance pada condensor tersumbat oleh kotoran. Pada
bulan Juli hasil yang didapat pada tabel 4.5 maka bulan Juli Setelah dilakukannya
nilai tekanan vakum sesudah Maintenance adalah maintenace tekanan vakum meningkat
-85,4 sampai dengan -87,11 kJ/kWh dan nilai sebesar -87,11 Mpa dan Turbin Heat
standard tekanan yaitu 86,806 dan untuk nilai Ratenya menurun 101,47 Kj/kWh,
Upper control limit (UCL) dengan nilai 89,14 dan efesiensi thermal turbinnya 70,59 % dan
Lower control limit (LCL) dengan nilai 83,66 dan efesiensi pembangkit sebesar 35,47 %
untuk nilai standard deviasi tekanan vakumnya sehingga pembangkit di PT.PJB
yaitu 0,913. (Pembangkit Jawa Bali) PLTU
Ketapang bekerja optimal.
5. Kesimpulan
• Penelitian ini mendapatkan Data Daftar Pustaka
Efisiensi Termal Turbin dan Heat rate Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati.
turbin uap dan efisiensi termal 2014. Analisa Heat Rate Dengan Variasi
pembangkit pada kondisi aktual secara Beban Pada PLTU PAITON Baru (UNIT 9).
berurutan rata rata pada bulan Mei Jurnal Teknik Energi Vol 10 No.1 Januari
Tekanan Vakum = -85,86 MPa 2014; 23 – 28.
Efisiensi Pembangkit = 34.16 % (http://download.portalgaruda.org/article.ph
Turbine Heat Rate = 105.35 kJ/kWh p?article=443441&val=9331&title=ANALI
Efisiensi Termal Turbin = 67.27 % SA%20HEAT%20RATE%20DENGAN%2
• Pada bulan Juni 0VARIASI%20BEBAN%20%20PADA%2
Tekanan Vakum = -84,59 MPa 0PLTU%20PAITON%20BARU%20(UNIT
Efisiensi Pembangkit = 34.56 % %209). Diakses pada tanggal 15 januari
Turbine Heat Rate = 104.15 kJ/kWh 2019.
Efisiensi Termal Turbin = 67.11 % Amiral aziz, Andi Rinaldi Hasan. 2015. Evaluasi
• pada bulan Juli = -87,11 MPa Heat Rate Dan Efisiensi Suatu Pltu Dengan
Efisiensi Pembangkit = 35.47 % Menggunakan Batubara Yang Berbeda Dari
Turbine Heat Rate = 101.47 kJ/kWh Spesifikasi Desig.
Efisiensi Termal Turbin = 70.59 % Dwi Cahyadi, Hermawan. 2015. Analisa
• Dari hasil perhitungan maka efek Perhitungan Efisiensi Turbine Generator.
perubahan tekanan kondensor (vakum) Jurnal Energi dan Lingkungan Vol. 11, No.
sangat berpengaruh terhadap nilai 1, Juni 2015 Hlm. 1-6
efesiensi thermal dan heat rate turbin Dietzel, Fritz, 1996. Turbin, Pompa, dan
serta efesiensi pembangkit di PT.PJB Kompresor. Jakarta : Erlangga. Hal 74 –144.
Ir. Haryadi, MT. 2010. Boiler dan Turbin. BIOGRAFI
Bandung : Penyusuan Bahan Ajar Dalam
Aris Latifianto lahir di
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Singkawang 14 Januari
(Kurikulum 2007) Politeknik Negeri
1995 tinggal di Jalan Tebu 1
Bandung.
Gang Padat Karya,
Masruroh Anggeraini. 2017. Analisis Pengaruh
Pontianak Barat, Kota
Turbine Washing Terhadap Performa Turbin
Pontianak, Kalimantan
Uap Dan Daya Pembangkitan.
Barat, Indonesia.
Moran, J.M. 2011. Fundamentals of Engineering
Menempuh pendidikan
Thermodynamics 5th ed.John Wiley and
SDN 04 Pontianak lulus pada tahun 2007 lalu
Sons.
melanjutkan sekolah di SMPN 12 Pontianak,
Murali, Muvva. 2016. Analisis Pengaruh
lulus pada tahun 2010, Kemudian melanjutkan
Tekanan Kondensor (vakum) Pada
sekolah di SMK Bina Utama dan lulus pada tahun
Efisiensi Dan Tingkat Panas Turbin Uap.
2013. Memperoleh gelar Sarjana dari Program
International Journal of Science
Studi Teknik Mesin Konsentrasi Teknik
Engineering and Advance Technology,
Konversi Energi, Fakultas Teknik Universitas
IJSEAT, Vol. 4, Issue 1 ISSN 2321-6905.
Tajungpura pada tahun 2020.
Nurmalita and Sri Endah Agustina. 2012.
Analisis Efisiensi Energi Pada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT. Energi
Alamraya Semesta Dikabupaten Nagan
Raya Nanggroe Aceh Darussalam.
Rico Dede Palanza. 2017. Analisa Efisiensi
Turbin Uap Reaksi Kondensasi Terhadap
Variasi Beban Pembangkit Di Pt.Pln
(Persero) Sektor Dalkit Keramasan
Indralaya.
Sahid, Budhi Prasetiyo. 2016. Heat Rate
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton Baru
(Unit 9) Berdasarkan Performance Test Tiap
Bulan Dengan Beban 100%, Vol 12 No. 2.
Shlyakhin, P.1993. Turbin Uap.
Jakarta:Erlangga.
Sunarwo, Supriyo. 2015. Analisa Heat Rate Pada
Turbin Uap Berdasarkan Performance Test
PLTU Tanjung Jati B Unit 3, Vol 11 No. 3.
Yopa Eka Prawatya. 2019. Control Charts for ,
Statistical Process Control of the
Tribocharging of Polymer Slabs in
Frictional Sliding Contact, Ieee
Transactions On Industry Applications,
Vol. 55, No. 5.

Anda mungkin juga menyukai