Anda di halaman 1dari 12

MATERI AJAR

MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI

Satuan Pendidikan : SMAN 1 X Koto


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Teks Eksplanasi
Alokasi Waktu : 60 menit

Kompetensi Inti

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranahabstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
A. Orientasi

Apa yang terbayang jika kamu mendengar kata teks eksplanasi? Pasti kamu terbayang
akan peristiwa alam, social, budaya dan lainnya? Saat ini teks ekplanasi dapat kalian
peroleh dengan mudah dimana saja. Apalagi di era yang sekarang ini, tidak hanya
dikoran saja, kalian dapat dengan mudah mencarinya di situs-situs berita atau
dihalam web di internet. Namun tahukah kamu apa itu teks berita? lalu, apa saja yang
harus ada di dalam teks berita? Apakah hanya berita saja?, tentu tidak, karena ada
begitu banyak hal yang perlu kita ketahui. Yuk, kita cari tahu.
Pertama-tama mari kita kenali pengertian dari teks ekspalanasi. Teks eksplanasi
merupakan teks yang menjelaskan sebab akibat suatu fenomena, baik itu peristiwa
alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya,danlainnya. Teks eksplanasi berisi fakta yang
dapat menjawab pertanyaan tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu fenomena
terjadi lalu, apa saja yang harus ada di dalam teks berita? Apakah hanya berita
saja?,tentu tidak.

B. Materi

1.Konsep Dasar Teks Eksplanasi

Tedapat lima hal dasar apabila kita hendak memahami suatu teks.
Kelima hal tersebut adalah (1) fungsi komunikatif teks, (2) lokasi sosial teks, (3)
unsur utama teks, (4) struktur teks dan (5) karakteristik penggunaan bahasa
teks.untuk itu, cermati, baca, dan pahamilah teks berikut ini.
1

Gunung meletus merupakan kejadian yang sering terjadi di Indonesia.


Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi
yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Bumi terdiri dari inti bumi yang panas beserta bebatuan dantanah.
Karena tertutupi oleh batuan dan tanah, maka pada permukaan tidak
terasa panas. Kemudian, panas dari inti bumi ini akan tersalurkanpada
tanah dan bebatuan, sehingga bagian dalam bumi akan bergejolak
karena panas.
Panas yang dihasilkan oleh inti bumi ini akan terus membakar
bagian bebatuan dan tanah yang melindungi permukaan bumi dan
menghasilkan magma. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di
Namun, mantel yang melindungi bumi tersebut tidak sanggup untuk
menahan magma inti bumi terlalu lama. Hal ini mengakibatkan
endapan magma dari inti bumi tersebut naik.
Apabila magma ini sudah tidak kuat untuk ditahan, maka akan
tersembur keluar bersamaan dengan bebatuan dan asap letusan dari
gunung tersebut. Magma yang tersembur keluar itu akan
menghasilkan lava. Suhu lava yang dikeluarkan ini bisa mencapai
700-1.200 °C. Lava ini jika mengenai suatu objek, akan menjadikan
api terhadap benda yang dilewati tersebut.
Lava yang disemburkan oleh gunung tersebut dapat mencapai jarak
yang cukup jauh, yaitu sekitar 40 km. Dalam jarak tersebut, lava yang
bergerak masih berada dalam suhu yang cukup panas. Apabila
melewati jarak 40 km, lava berangsur mulai menjadi dingin. Lava ini
dinamakan dengan lahar. Lava ini juga mengandung asap. Asap ini
mengandung sulfur dioksida yang dapat menjangkau area yang
cukup jauh. Zat ini dapat menstimulasi terjadinya suatu hujan asam
di daerah sekitar asap tersebut. Selain itu, asap hasil letusan ini
dapat mengakibatkan sesak napas bagi makhluk hidup.
Gunung meletus selain membawa pengaruh negatif yang sangat
merugikan, juga membawa pengaruh positif. Pengaruh positif
tersebut antara lain adalah melimpahnya bahan galian seperti batu
dan pasir, serta bahan kimia seperti belerang, gipsum, zeolit dan juga

a. Fungsi Komunikatif Teks Eksplanasi

Fungsi komunikatif dari teks eksplanasi yaitu sebuah teks yang


menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam
maupun sosial. Selain itu Mashun (2013: 189), teks eksplanasi disusun dengan
struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan
umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi (penutup).
Kembali ke taks “proses terjadinya gempa bumi”. Sesuai dengan teks tersebut,
penulis meyakini bahwa proses terjadinya gempa bumi itu penting. Penulis
memberikan dukungan atas penjelasan tersebut untuk meyakinkan pembaca.
Namun harap diingat, penulis hanya mengungkapkan ide atau argumen dan
mengungkapkan dukungan bagi ide utamanya.

b. Lokasi Sosial Teks Eksplanasi

Cermatilah teks “Proses Terjadinya Gempa” Pernahkah Ananda


membaca teks yang mirip dengan teks tersebut? Misalnya teks dengan judul
“Proses terjadinya Pelangi”, “Proses Terjadinya Jerawat”, dan lain sebagainya di
manakah Ananda menemukan teks tersebut? Ya, benar, di buku pelajaran, di
situs berbagai situs internet, pengamatan diri, objek, lingkungan, perasaan, dan
sebagainya dan lain sebagainya. Lokasi-lokasi tempat ditemukannya teks itulah
yang disebut sebagai lokasi sosial eksplanasi. Oleh sebab itulah, penting untuk
kita memahami teks eksplanasi.

c. Unsur-unsur Teks Eksplanasi

Menurut Ananda, apa unsur-unsur yang terdapat dalam teks eksplanasi?


Mungkin pertanyaan ini agak sulit untuk dijawab, namun kenyataannya tidak
sulit. Coba cermati kembali teks “Proses Terjadinya Gempa”. Dapat kita lihat
bahwa unsur fisiknya sangat jelas yaitu terdapat judul, ada beberapa paragraf.
Di dalam paragraf terdapat beberapa kalimat. Di dalam kalimat, terdapat
beberapa kata. Itu adalah unsur fisik teks. Selain unsur fisik, juga dapatditelusuri
unsur isi. Apa unsur isi teks tersebut? Ya, unsur utamanya adalahopini. Selain
itu juga ada unsur mekanik, yaitu tanda baca, penulisan huruf yang dikenal
merupakan bagian dari Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

d. Struktur Generik Teks Eksplanasi

Sekedar mengingatkan lagi, setiap teks itu memiliki struktur generik atau
struktur ideal. Bahkan, seluruh objek yang dapat kita indera itu memiliki struktur
generik. Misalnya, rekan kita yang bernama Riko. Cermatilah dari atas hingga
kebawah: dibagian atas ada kepala, terus leher, anggota badan berupa dua
tangan, badan, hingga bagian bawah ada sepasang kaki. Nah, itu struktur ideal
tubuh manusia. Secara sederhana, struktur itu dapat diamat- amati.
Sekarang, cermati lagi teks “proses terjadinya gempa bumi”. Apa hasil
pengamatan kita? Teks tersebut memiliki: (1) judul, dan (2) paragraf-paragraf.
Itu struktur yang umum. Teks yang baik pasti diawali oleh judul yang lazimnya
ditempatkan dibagian atas teks.
Setelah itu, cermati lebih rinci lagi paragraf-paragraf pada teks tersebut.
Paragraf pertama menjelaskan ide utama “gempa bumi adalah getaran atau
guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar permukaan bumi”. Apa artinya? Itu adalah tesis. Tesis adalah pernyataan
yang berisi suatu kebenaran atau keyakinan. Lazimnya, isi kebenaran atau
keyakinan dalam tesis itu tidak perlu dibuktikan kebenarannya karena sudah
dipahami secara umum oleh pembaca. Dalam paragraf awal teks eksplanasi
ada kecenderungan tesis itu dinyatakan pada kalimat pertama paragraf tersebut.
Apakah selalu begitu? Ya, tidak harus seperti itu. Namun dengan nemempatkan
kalimat pertama paragraf
sebagai tesis, penulis teks eksplanasi akan lebih mudah mengembangkan
paragrafnya: ungkapkanlah kalimat-kalimat pendukung ide kalimat pertama itu.
Apa kalimat pertama paragraf ke-2? Ya, benar isi atau deret penjelas. Berarti
paragraf itu berisi ide tentang penjelasan tentang sebab dan akibatnya.

Struktus Teks
Eksplanasi

Pernyataan umum Sebab akibat interpretasi

Gambar 1 Struktur Teks Eksplanasi

e. Karakteristik Penggunaan Bahasa dalam Teks Eksplanasi

Cermatilah penggunaan bahasa pada teks “proses terjadinya gempa bumi”.


Cermatilah dari judul hingga kalimat terahir paragraf terakhir. Apa kesan anda
terhadap penggunaan bahasa pada teks tersebut? Ya, penggunaan bahasa itu
adalah cara penulis mengungkapkan ide dalam teks: mulai dari lambang
–lambang bunyi yang dikenal dengan huruf , suku kata, kata, frase, klausa
hingga kalimat termasuk tata ejaan, misalnya penulisan huruf kapital,
penggunaan tanda baca seperti titik (.), koma (,), dan sebagainya.
Penggunaan bahasa (penulis) ditentukan oleh pemahaman penulis terhadap
(a) topik atau permasalahan yang hendak dijelaskan, (b) siapa yang diharapkan
sebagai pembaca teks tersebut, (c) tujuan yang ingin dicapai, (d) apa jenis teks
yang digunakan, dan (e) kemampuan berbahasa penulis, terutama kemampuan
berbahasa tulis. Kelima hal itu memiliki hubungan yang tak dapat
dipisah-pisahkan. Tunggu dulu, kelima hal itu kan kita pelajari lebih lanjut pada
materi memproduksi teks eksplanasi. Namun, sebagai gambaran di tampilkan
contoh sederhana tentang hal itu. Misalnya penulis ingin menjelaskan tentang
proses terjadinya gempa bumi. Nah, jika segmen pembaca yang diharapkan
penulis itu anak-anak usia SD, tentu bahasa yang digunakan akan berbeda
dibandingkan dengan jika pembacanya kelompok remaja (usia siswa SMP Dan
SMA), dan akan berbeda pula (penggunaan bahasanya) jika pembacanya
adalah kelompok orang tua (30 tahun ke atas).
Kembali ke teks proses terjadinya gempa bumi. Pertama-tama kita cermati
penerapan ejaannya. Masih ingat? Ya, permasalahan ejaan itu bisa kitabaca dan
pahami dari buku Ejaan Bahasa Indonesia, atau yang dikenal dengan EBI.
2. Teknik Memahami Teks Eksplanasi

Sekarang, saatnya kita berlatih memahami teks eksplanasi. Kata


memahamiteks berarti melakukan aktivitas memahami, mungkin menyimak,
membaca, atau mungkin juga memirsa. Nah, apa itu memirsa? Sederhana,
ketika kita menonton film, misalnya film Indonesia, berarti kita sedang
memirsa karena dalam menonton tersebut ada aktivitas menyimak (misal:
menyimak dialog tokoh), ada juga aktivitas melihat (misalnya
peristiwa-peristiwa atau kejadian- kejadian yang ditayangkan pada film tersebut),
atau mungkin juga ada aktivitas membacanya (misalnya: membaca judul film,
nama aktor atau aktris yang membintangi film tersebut, nama sutradara, dan
sebagainya). Aktivitas membaca ketika menonton film itu sangat penting,
misalnya ketika menonton film atau drama Korea, film Barat, dan sebagainya
karena selain menyaksikan tayangan film kita juga membaca teks terjemahan
dialog antartokoh dalam film tersebut. Itulah yang namanya memirsa
sehingga disapa oleh presenter TV dengan diksi pirsawan. Kapan kita hanya
terlibat pada aktivitas menyimak? Ya, misalnya mendengarkan berita atau
siaran lain dari radio atau dalam mengikuti pelajaran di kelas. Fokus latihan
kita adalah membaca, Ya, memahami teks eksplanasi melalui aktivitas
membaca yang secara umum disebut membacapemahaman atau membaca
untuk memahami (reading for comprehension or reading comprehension).
Sebab, materi ajar ini ditulis dan dicetak, tidak mungkin disertai dengan
perangkat untuk keperluan menyimak atau perangkat auditif. Namun, perlu juga
diungkapkan, jika pada suatu saat Ananda hanya bisa menyimak, simaklah
dengan baik pembacaan teks eksplanasi tersebut dan siapkanlah
kertaskosong sertapenaatau alat tulis.Langkah-langkah yangperlu Ananda
tempuh adalah: (1) simak dan catat dengan cepat judul teks, (2) rumuskan
dan catat dengan cepat ide-ide pokok yang Ananda bayangkan sebagai
paragraf-paragraf, (3) setelah selesai menyimak, baca dan lengkapi catatan
Ananda tentang ide-ide pokok tersebut, (4) pahamilah dengan cepat, dan (5)
simpulkanlah: mungkin dengan mencatat simpulan tersebut dalam satu paragraf
atau mungkin juga jika waktu tidak memadai, simpulkan dalam pikiran Ananda
saja. Sebagai bahan latihan memahami teks eksplanasi, baca, cermati, dan
pahamilah teks berikut ini.
Proses Terjadinya Pelangi

Pelangi adalah satu fenomena alam yang menakjubkan dan disukai


banyak orang. Pelangi yang hadir di langit memiliki banyak warna
dengan membentuk sebuah busur nan indah. Warna-warna pelangi
dapat terlihat dengan jelas, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru,
Nila dan warna terakhir Ungu. Pelangi umumnya muncul setelah hujan
terjadi atau nampak pada sekitar air terjun yang deras arusnya.

Kemunculan pelangi diawali dengan terjadinya hujan. Hujan yang reda


memiliki banyak uap air yang berterbangan di udara. Selanjutnya
cahaya matahari yang muncul, akan menembus uap-uap yang
berterbangan di udara. Pelangi terjadi karena adanya cahaya matahari
yang menyimpan dan membias menjauhi partikel-partikel. Hal ini
dibuktikan saat cahaya melewati dua medium yang berbeda
mengalami pembiasan dan berubah arahnya.

Pembiasan terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan

Hal ini menyebabkan cahaya putih berpisah berdasarkan frekuensinya.


Semrntara sinar ungu berbelok pada sudut yang relatif tajam ketikan
masuk pada tetasan air hujan. Karenanya, warna yang pertama dibelokan
adalah warna ungu sementara yang terakhir kali dibelokkan adalah
merah.

Pada sisi kanan tetesan air hujan, terdapat cahaya yang menembus
kembali ke udara. Sementara sisanya akan dipantukan ke bagian
belakang. Beberapa cahaya yang belum terpantul, akan dipantulkan
melalui sisi lain tetasan air hujan. Selanjutnya berbelok dan bergerak
kembali ke udara. Melalui proses ini, setiap tetesan air hujan akan
menguraikan sinar matahari putih yang merupakan warna komponennya.

Karenanya, pelangi dapat terlihat bila terdapat titik-titik air hujan. Ketika
matahari bersinar pada sisi berlawanan dengan arah anda berdiri.
Sehingga posisi untuk menatapnya adalah di antara matahari dan
tetesan air dengan posisi matahari dibelakang hadapan.
a. Teknik Membaca Sekilas
Teknik membaca sekilas digunakan jika Ananda: (1) tidak memiliki waktu
yang layak untuk membaca, (2) sudah memiliki pengetahuan minimal yang
memadai berkaitan dengan topik yang diungkapkan dalam judul, (3) bukan
membaca teks sastra, dan (4) ingin melatih keterampilan membaca cepat.
Penerapan teknik ini juga sederhana jika Ananda sudah menyediakan alat tulias
(misalnya kertas dan pena), yaitu: (1) baca dengan cepat hanya judul teksnya
saja, (2) tuliskan dengan cepat beberapa pertanyaan yang Ananda perkirakan
akan terjawab dengan membaca teks tersebut, (3) bacalah dengan cepat teks
tersebut, dan (4) tandai dengan cepat pertanyaan-pertanyaan yang ternyata
terjawab (misalnya dengan memberikan tanda cek pada nomor pertanyaan) dan
tidak terjawab. Itulah penerapan teknik “membaca sekilas”. Kelak, teknik ini
akan dilatihkan di kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Contoh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesudah membaca judul
teks “Proses Terjadinya Pelangi”adalah sebagai berikut.

Apakah pelangi fenomena yang menakjudkan?


Apakah membentuk sebuah busur?
Apakah pelangi muncul sebelum hujan terjadi??
Apakah kemunculan pelangi diawali dengan terjadinya hujan?

Setelah Ananda membaca dengan cepat teks “Proses Terjadinya


Pelangi” (menyelesaikan langkah ke-3 teknik membaca sekilas), lakukanlah
hasil pengecekan. Contoh hasil pengecekan tersebut adalah sebagai berikut ini.

Apakah pelangi fenomena yang menakjudkan? V


Apakah membentuk sebuah busur? V
Apakah pelangi muncul sebelum hujan terjadi? X
Apakah kemunculan pelangi diawali dengan terjadinya hujan? V

b. Teknik Membaca dengan Mencermati Kalimat Pertama Awal Paragraf


Teknik ini diterapkan jika Ananda: (1) tidak memiliki waktu yang layak
untuk membaca, (2) sudah memiliki pengetahuan minimal yang memadai
berkaitan dengan topik yang diungkapkan dalam judul, (3) bukan membaca teks
sastra, dan (4) ingin melatih keterampilan membaca cepat. Penerapan teknik ini
juga sederhana jika Ananda sudah menyediakan alat tulis (misalnya kertas dan
pena), yaitu: (1) baca dan tuliskan kembali judul teksnya saja, (2) tuliskan
dengan cepat beberapa pertanyaan yang Ananda perkirakan akan terjawab
dengan membaca teks tersebut, (3) bacalah dengan cepat hanya kalimat
pertama setiap paragraf teks tersebut, (4) tandai dengan cepat pertanyaan-
pertanyaan yang ternyata terjawab (misalnya dengan memberikan tanda cek
pada nomor pertanyaan) dan tidak terjawab, dan (5) tuliskan dengan cepat
rangkuman isi bacaan tersebut. Itulah penerapan teknik “mencemati kalimat
pertama awal paragraf”. Bagaimana Ananda? Cukup mudah, bukan? Ingat ya,
keterampilan seperti ini sangat perlu: membaca cepat dan efektif. Kelak, teknik
ini juga akan dilatihkan di kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Teknik Membaca Terstrukur
Penerapan “teknik membaca terstruktur” (TMT) dapat diterapkan secata
berkelompok. Kelompok yang paling efektif adalah kelompok kecil, misalnya
beranggotakan 2 atau 3 orang yang duduknya berdekatan. Langkah awal
menerapkan TMT adalah menyiapkan format isian. Biasanya, format ini sudah
disediakan guru. Contoh format isian tersebut adalah sebagai berikut ini.

Judul Teks : .........................................


Hari/Tgl Latihan
No Paragraf ke- Inti isi paragraf Keterangan

2. ..........................................

Jika format sudah disediakan dan teks eksplanasi sudah dibagikan


kepada setiap kelompok, kegiatan selanjutnya adalah membaca teks dan
mengisi format tersebut. Selain itu, mohon perhatian, kolom “keterangan” tidak
usah diisi dulu. Jika selesai, gambaran hasil pengisian format tersebut adalah
sebagai berikut ini.

Judul Teks : Proses Terjadinya Pelangi


Hari/Tgl Latihan : Senin, 04 Desember 2020
No Paragraf Inti Isi Paragraf Keterangan
ke-
1. 1. Pelangi adalah satu
fenomena alam yang
menakjubkan dan
disukai banyak orang.
2. 2. Kemunculan pelangi
diawali dengan
terjadinya hujan
3. 3. Pada sisi kanan
Setelah selesai pengisian format (ingat, kolom keterangan jangan diisi
dulu), silakan berbagi dengan kelompok lain. Kemungkinan, ada pendapat
kelompok yang berbeda. Hal itu wajar, jangan bersikukuh bahwa hasil pengisian
format kitalah yang paling benar. Setelah ada kesepakatan yang disusun dan
disetujui seluruh kelompok, barulah secara bersama-sama mengisi kolom
“keterangan”. Kolom ini digunakan untuk menentukan struktur teks deskripsi.
Gambaran hasil pengisian tahap akhir format tersebut adalah sebagai berikut
ini.

Judul Teks : Proses Terjadinya Pelangi


Hari/Tgl Latihan : Senin, 04 Desember 2020
No Paragraf Inti Isi Paragraf Keterangan
ke-
1. 1. Pelangi adalah satu Pernyataan
fenomena alam yang umum
menakjubkan dan
disukai banyak orang.
2. 2. Kemunculan pelangi Sebab
diawali dengan akibat
terjadinya hujan
3. 3. Pada sisi kanan Interpretasi

3. Latihan Memahami Penggunaan Bahasa dan Unsur Teks Eksplanasi

Latihan ini merupakan latihan terakhir dalam materi ajar memahami teks
eksplanasi, yaitu memahami penggunaan bahasanya. Sebenarnya,
permasalahan penggunaan bahasa dalam teks eksplanasi sudah disajikan
sepintas pada uraian sebelumnya, yaitu “Karakteristik Penggunaan Bahasa
dalam Teks Deskripsi”.
Penggunaan bahasa (penulis) ditentukan oleh pemahaman penulis
terhadap (a) topik atau permasalahan yang hendak dijelaskan, (b) siapa yang
diharapkan sebagai pembaca teks tersebut, (c) tujuan yang ingin dicapai, (d)
apa jenis teks yang digunakan, dan (e) kemampuan berbahasa penulis,
terutama kemampuan berbahasa tulis. Kelima hal itu memiliki hubungan yang
tak dapat dipisah-pisahkan. Tunggu dulu, kelima hal itu kan kita pelajari lebih
lanjut pada materi memproduksi teks eksplanasi. Namun, sebagai gambaran di
tampilkan contoh sederhana tentang hal itu. Misalnya penulis ingin menjelaskan
tentang proses terjadinya gempa bumi. Nah, jika segmen pembaca yang
diharapkan penulis itu anak-anak usia SD, tentu bahasa yang digunakan akan
berbeda dibandingkan dengan jika pembacanya kelompok remaja (usia siswa
SMP Dan SMA), dan akan berbeda pula (penggunaan bahasanya) jika
pembacanya adalah kelompok orang tua (30 tahun ke atas).
Kembali ke teks proses terjadinya gempa bumi. Pertama-tama kita cermati
penerapan ejaannya. Masih ingat? Ya, permasalahan ejaan itu bisa kita baca
dan pahami dari buku Ejaan Bahasa Indonesia, atau yang dikenal dengan EBI.
C. Rangkuman

Tiba saatnya kita merangkum materi yang sudah kita pelajari. Sesuai
dengan materi, rangkuman dikaitkan dengan tiga hal utama, yaitu konsep
dasar teks eksplanasi, teknik memahami teks eksplanasi, dan mencermati
aspek kebahasaan dalam teks eksplanasi.

Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan sebab akibat suatu


fenomena, baik itu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan
lainnya. Teks eksplanasi berisi fakta yang dapat menjawab pertanyaan
tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu fenomena terjadi. Konsep
dasar teks deskripsi ada empat yaitu:
a. Fungsi komunikasi dari teks eksplanasi adalah menjelaskan sebab akibat
suatu fenomena, baik itu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya,

b. Lokasi sosial teks tersebut adalah di buku pelajaran, di situs


berbagai situs internet, pengamatan diri, objek, lingkungan,
perasaan, dan sebagainyadan lain sebagainya.
c. Unsur teks eksplanasi sangat jelas yaitu terdapat judul, ada
beberapa paragraf.
d. Struktur generik teks eksplanasi terdiri dari (1) pernyataan umum (2)
sebab akibat dan (3) interpretasi.
e. Penggunaan bahasa (penulis) ditentukan oleh pemahaman
penulis terhadap (a) topik atau permasalahan yang hendak
dijelaskan, (b) siapa yang diharapkan sebagai pembaca teks
tersebut, (c) tujuan yang ingin dicapai, (d) apa jenis teks yang
digunakan, dan (e) kemampuan berbahasa penulis, terutama
kemampuan berbahasa tulis.
2. Teknik memahai teks eksplanasi ada tiga yaitu, teknik membaca
sekilas, teknik membaca dan mencermati kalimat pertama awal
paragraf, dan teknik membaca terstruktur.
3. Penggunaan bahasa (penulis) ditentukan oleh pemahaman penulis
terhadap (a) topik atau permasalahan yang hendak dijelaskan, (b)
siapa yang diharapkan sebagai pembaca teks tersebut, (c) tujuan
yang ingin dicapai, (d) apa jenis teks yang digunakan, dan (e)
E. Referensi

Blake. 2015. Ekspllanasi Text Structire and Features of Drama


Text,
https://assets.readingeggsassets.com/teacher_reso
urces/rex/writin
g/pdfs/upper/drama_text_introduction_and_overvie
w-fp- 0ff400f3.pdf_diunduh 13 Oktober 2020
Indriani, M.S. 2018. Memnaca Kereatif Salah Satu Upaya
untuk Mengembangkan Pemahaman
Membaca. Jurnal Bahasa danSastra Indonesia.
Vol. 5, pp. 105-112)
Maman, M., & Sultan, S. 2019. Membaca Kritis dan
Kemampuan Mengungkapkan Makna Tersirat.
Jurnal Keilmuan PendidikanBahasa dan Sastra
Indonesia. 1 (3), 137-148
Masarivoka. 2016. Dramatic Text
https://is.muni.cz/th/cw65e/Diploma_thesis-
T/2_DRAMATIC_TEXTpage3-12.pdf. diunduh 13
Oktober 2020
Rahmadani, Meri. 2018. Pengaruh Penggunaan Teknik Copy
Master TerhadapKeterampilan Menulis Teks
eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.
Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Safta, A. M. 2019. The pioners of the Romanian dramatic text.
https://www.ceeol.com/search/article-detail?id=7
75636 diunduhtanggal 13 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai