Anda di halaman 1dari 4

IQBAL AL FAJRI

11940311934
Public Relation 3A

“FILM SEBAGAI PEMBAWA PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT”

Media memiliki peran yang signifikan dalam perubahan sosial di dalam kehidupan
masyarakat. Film adalah salah satu bentuk media yang seringkali digunakan sebagai bentuk
hiburan, edukasi, dan komunikasi bagi masyarakat. Masyarakat dapat mendapatkan akses pada
film dengan mudah dan harga yang sangat terjangkau, sehingga film dapat mempengaruhi
masyarakat yang berasal dari kelas, status, hingga usia yang beragam. Dalam suatu film, seluruh
aspek pencipta film tersebut akan bekerja sama guna berusaha untuk mengekspresikan pesan,
ide, informasi dan nilai yang mereka pahami maupun yang berada di dalam kehidupan
masyarakat untuk dimasukkan ke dalam film mereka. Terkadang pencipta film akan
membawakan ide, informasi, dan nilai di dalam filmnya secara abstract sehingga masyarakat
perlu bertindak aktif untuk dapat menerima seluruh pesan yang berusaha dikemukakan.
Masyarakat tidak hanya perlu bertindak aktif dalam mencari pesan tersembunyi di dalam sebuah
film, tetapi juga diperlukan keaktifannya dalam menyeleksi pesan yang akan diterimanya.

Sebuah karya film tidak bisa dikatakan murni hanya untuk dinikmati keindahan dan sisi
menghiburnya saja. Film pun tidak bisa digeneralisasi hanya ada karena tujuan industrialisasi.
Beberapa jenis film ada karena keinginan pembuatnya untuk membawa perubahan bagi penonton
dan masyarakat. Selain buku dan tulisan, film merupakan salah satu media yang karena kekuatan
visualnya memiliki peluang besar untuk menyampaikan pesan secara akurat, dan para sineas
menyadari hal tersebut. Oleh karena itu tak jarang berbagai cerita dan biografi yang telah
dibukukan, diproduksi kembali dalam bentuk film.

Berbicara mengenai kekuatan film dalam mempengaruhi penonton, film yang baik
seharusnya mengubah penontonnya menjadi pribadi yang berbeda saat meninggalkan  studio.
Tidak secara harfiah, namun setidaknya memiliki andil dalam merubah pandangan seseorang.
Berkat kekuatannya, film pun mulai menjadi senjata untuk menyebarkan kritik sosial, sisi gelap,
biografi, hingga isu sensitif yang dianggap tabu untuk dibicarakan.

Dapat dikatakan, film merupakan bagian dari komunikasi media massa bersifat audio-
visual dan bertujuan untuk menyampaikan pesan sosial atau moral tertentu kepada penontonnya.
Atasnya adanya realitas yang yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, film pun dapat
diciptakan hampir sama dengan apa yang penonton rasakan. Sehingga, saat menonton dan selesai
menonton, penonton dapat merasakan sensasi kedekatan dengan adegan yang ada pada film
tersebut. Tidak hanya adegan pada film, tapi maksud, tujuan, dan pesan pada film yang ditonton.

Film juga dapat mempengaruhi emosi penonton ini memang sangat mengesankan, seperti
film tentang Risalah Muhammad “THE MESSAGE”, film Sejarah Wali Songo, dan sebagainya
yang pernah ditayangkan di tengah-tengah masyarakat dapat seolah-olah menghidupkan kembali
kenangan sejarah Islam yang ada. Di samping itu, dalam perkembangan sekarang pengajaran
salat, menasik haji, dan ibadahibadah praktis lainnya dapat dengan mudah diajarkan melalui
video dan sebagainya.

Film merupakan media yang dapat menjadi cermin realitas sosial di masyarakat,
sekaligus juga sebagai agen konstruksi realitas. Film sebagai cermin realitas merupakan
gambaran bahwa melalui film diberikan gambaran ide - ide, makna dan pesan yang terkandung
dalam cerita sebuah film yang merupakan interaksi dan pergulatan wacana antara sineas pembuat
film dan masyarakat serta realitas yang ditemui para sineas tersebut. Sedangkan film sebagai
sarana konstruksi realitas adalah ketika para sineas telah membangun suatu objektivasi tentang
sebuah ide dan pemikiran, lalu hal itu dikonstruksikan ulang dalam bentuk symbol dan teks
dalam film berupa adegan, dialog, setting, dan lain sebagainya. Maka fim menjadi produk
budaya yang kemudian berinteraksi dengan masyarakat dalam suatu eksternalisasi sebagai awal
dari siklus konstruksi realitas sosial.

Pemanfaatan film dalam masyarakat ini menarik perhatian orang dan sebagian lagi
didasari oleh alasan bahwa film mempunyai kemampuan mengantar pesan secara unik.
Perkembangan film akan membawa dampak yang cukup besar dalam perubahan sosial
masyarakat. Perubahan tersebut disebabkan oleh semakin bervariasinya proses penyampaian
pesan tentang realitas obyektif dan representasi yang ada terhadap realitas tersebut secara
simbolik serta sebuah kondisi yang memungkinkan khalayak untuk memahami dan
menginterpretasikan pesan secara berbeda. Film sebagai salah satu jenis media massa menjadi
sebuah saluran bagi berbagai macam ide, gagasan, konsep serta dapat memunculkan efek yang
beragam dari penayangannya yang akhirnya mengarah pada pengarahan pada masyarakat. Film
sebagai bagian dari media massa dalam kajian komunikasi massa modern dinilai memiliki
pengaruh pada khalayaknya.

Film merupakan aktualisasi perkembangan masyarakat pada masanya. Dari jaman ke


jaman mengalami perkembangan, baik dari teknologi yang digunakan maupun tema yang
diangkat. Bagaimanapun, film telah merekam sejumlah unsurunsur budaya yang
melatarbelakanginya. Perkembangan film di Indonesia menunjukkan fluktuasi. Awal 1900-an,
film dilahirkan sebagai tontonan umum karena semata-mata menjadi alternatif bisnis besar jasa
hiburan di masa depan manusia kota.

Berdasarkan tujuannya, film-pun seakan  terbagi menjadi 2 kutub arah. Film industri, dan
film Alternatif. Film di kelas industri cenderung bergerak kearah mencari profit sebesar-
besarnya. Konten film lebih jarang mengekspresikan pandangan dari sutradara, lantaran
mengedepankan keinginan pasar. Namun kualitas dari film yang biasa tayang di bioskop ini
tidak main-main, digarap dengan profesional dan dari tangan-tangan ahli diberbagai bidangnya,
semua untuk hasil yang nyaris sempurna dimata produser.

Dalam sejarah perkembangan film terdapat dua tema besar yang menjadi tonggak sejarah
penting: Tema pertama, adalah pemanfaatan film sebagai alat propaganda, tema ini penting
terutama dalam kaitannya dengan upaya pencapaian tujuan aslinya dan masyarakat. Hal tersebut
berkenaan dengan pandangan yang menilai bahwa film memiliki jangkauan, realism, pengaruh
emosional, dan popularitas yang hebat. Tema Kedua, dalam sejarah film munculnya beberapa
aliran seni film dan lahirnya aliran film dokumentasi sosial. Kedua kecenderungan tersebut
merupakan suatu penyimpangan dalam pengertian bahwa keduanya hanya menjangkau minoritas
penduduk dan berorientasi realism.

Disamping itu semua, media film juga merupakan salah satu alternatif dakwah yang
cukup efektif, karena dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang pemanfaatan media tersebut
cukup efektif, seiring dengan perkembangan perfilman Indonesia saat ini yang cenderung
meningkatkan antusias para movie maker memproduksi karya terbaiknya. Karya yang dihasilkan
menjadi media dakwah cukup efektif dalam menyebarkan pesan-pesan agama kepada
masyarakat dengan mengemas kisah yang ringan, menghibur, cenderung mengangkat kisah yang
dekat dengan keseharian masyarakat tanpa melupakan nilai motivasi yang terkandung dalam
kaidah-kaidah Islam.

Anda mungkin juga menyukai