-Film A Man Called Otto (Sinopsis atau alur singkat tentang film tersebut) -1
paragraf
Film merupakan sebuah gambar yang bergerak, dan bisa disebut sebagai
potret kehidupan masyarakat. Penyampaian pesan yang dikemas menggunakan
audio dan visual. Selain ditonton sebagai bentuk hiburan, film juga berfungsi
sebagai sarana informatif, edukatif, dan persuasif. Berdasarkan sifatnya, film
dibedakan menjadi empat, yakni film cerita (story film), film berita (news real),
film documenter (documentary film), dan film kartun (cartoon film).
Film juga memliki kelebihan dalam segi menjangkau sekian banyak orang
dalam waktu singkat dan mampu memanipulasi masyarakat tanpa kehilangan
kredibilitas sebuah film. Khalayak harus mampu menyimak unsur-unsur yang
terselubung dan tersirat dalam fenomena hubungan umum, sebuah fenomena
yang tampaknya tidak tergantung pada ada atau tidaknya fenomena tersebut
pada masyarakat.
Dari definisi diatas akhirnya bisa diketahui bahwa film bukan hanya menjadi
sebuah hiburan, namun juga merupakan gambaran dari realita yang ada
dikehidupan nyata. Beberapa penulis dan sutradara menyematkan realitas atau
gambaran atas peristiwa yang ada di khalayak ke dalam sebuah film yang
mereka buat. Gambaran tersebut biasanya merupakan isu hangat atau
merupakan kejadian yang masih di kesampingkan karena tidak dianggap
penting di masyarakat. Dalam film A Man Called Otto, penulis menemukan
adanya penggambaran bagaimana perilaku dalam film tersebut yang beberapa
digambarkan sebagai seseorang yang memiliki perilaku individualis.