Buku Wisdom - TP Rachmat - Rev12
Buku Wisdom - TP Rachmat - Rev12
Membangun Bisnis
untuk Menebar
Manfaat
Herning Banirestu
Membangun Bisnis untuk Menebar Manfaat 3
T
riputra Group, yang didirikan oleh Theodore Permadi Rachmat
pada 1998, kini merupakan grup usaha yang terkemuka dan
disegani. Bagi sang pendiri, Triputra diharapkan bukan saja sehat
secara bisnis, tapi juga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sebagai pebisnis dan pemimpin usaha, Teddy —panggilan akrab
Theodore Permadi Rachmat— telah menjadi panutan (role model) bagi
para pelaku bisnis, khususnya di Tanah Air. Berderet penghargaan, baik
lokal maupun internasional, telah diraih Teddy dan juga perusahaan-
perusahaan di bawah Triputra Group.
Tidak berlebihan jika mantan CEO Astra Group ini menjadi sosok
pebisnis yang disegani. Sebab, sejumlah prestasi mentereng telah dicatatnya
dan legacy besar telah ditorehkannya. Salah satu legacy besarnya adalah ikut
membesarkan nama PT Astra International, perusahaan yang didirikan
William Soeryadjaya pada 1957. Hanya dalam waktu lima tahun sejak
didaulat menjadi CEO PT Astra International pada 1984, Teddy berhasil
membesarkan Astra Group dengan memiliki 235 anak usaha. Di bawah
kepemimpinannya pula, PT Astra International (AI), holding company Astra
Group, go public dan tercatat dengan nama PT Astra International Tbk.
(dengan kode bursa ASII) di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia)
sejak 4 April 1990.
4 Legacy & Wisdom | Theodore Permadi Rachmat
Melalui Yayasan Pelayanan Kasih Adi & Agustine Rachmat (dikenal dengan A&A Rachmat
Compassionate Service Foundation) yang didirikan pada 2002, di 2018 saja setidaknya sudah Rp 70
miliar dana yang digelontorkan Teddy untuk kegiatan di bidang pendidikan (beasiswa), kesehatan,
dan kegiatan sosial lainnya.
6 Legacy & Wisdom | Theodore Permadi Rachmat
TP Rachmat bersama mantan Wakil Presiden RI Boediono; Mien Uno; Ketua Umum Yayasan A&A Rachmat
Ariano Rachmat (paling kiri); Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo (keempat dari kiri); Pemred
Warta Ekonomi M.Ihsan (kedua dari kanan); Chairman Puninar Group Eddy Korompis (ketiga dari kanan);
Sekretaris Korporat Triputra Group Aminuddin (paling kanan); serta tamu undangan dalam acara Scholar
Conference yang diselenggarakan oleh Yayasan A&A Rachmat pada 12 September 2018 di Balai Kartini,
Jakarta
tambang batu bara. Begitu juga ketika masuk ke industri kelapa sawit
hingga menjadi salah satu pemain besar yang menguasai area seluas
240 ribu hektare.
“Hanya ada opportunity berupa karunia Tuhan. Tetapi opportunity
kecil itu saya bikin gede,“ katanya. Teddy merasa beruntung di industri
tambang batu bara diberi kesempatan oleh Edwin Soeryadjaya (saudara
sepupunya), untuk ikut, lalu juga bergerak ke industri sawit. “Jadi, angin
dan waktunya tepat,” ujarnya. Hasil positif dari mengembangkan bisnis
tambang batu bara dan sawit memberikan dividen yang lumayan untuk
membangun Triputra Group.
Sekarang, kata Teddy, anginnya ke arah bisnis berbasis teknologi,
sehingga berkembanglah Tokopedia, Gojek, dan Traveloka.
Integrity Excellence
• Do not blame others • Never give up and play
to win
• Do what you have to do,
not what you want to do • Disciplined execution,
Continuous
• Speak by data improvement and
innovation
• Walk the talk
Compassion Humility
• Care with truthful act • Egoless and open-minded
• Nurturing for greater good • Express gratitude and
appreciations
batasan tegas apa itu yang disebut “benar”, “jujur”, dan “kerja keras”,
yang kesemua itu tidak boleh berubah. “Karena itu, DNA Triputra
tidak boleh dilanggar, dan harus menjadi habit yang dipegang
setiap insan Triputra,” katanya tandas.
2003
Adira Rent
berdiri sebagai
penyedia layanan 2010
transportasi Transformasi
korporat Adira Rent
2007 menjadi
Kirana ASSA Rent
Megatara
Group
1998 didirikan
Triputra
Group
didirikan oleh
TP Rachmat
2002 2009
Triputra Group
Padang Karunia masuk dalam
Group didirikan jajaran Top
dan mulai 100 Groups of
mengeksplorasi Indonesia oleh
sumber daya batu majalah 2011
bara di Indonesia Globe Asia • Daya Group
dibentuk untuk
mengakomodasi
pertumbuhan
2005 bisnis PT Daya
PT Triputra Agro Adira Mustika
Persada memulai
bisnisnya di bidang • PT Daya Adira
perkebunan dan Mustika berubah
pengolahan nama menjadi
kelapa sawit PT Daya Adicipta
Mustika
Membangun Bisnis untuk Menebar Manfaat 15
2012
• ASSA Rent melebarkan
bisnis ke bidang logistik
dan terdaftar di Bursa 2020
Efek Indonesia PT Anugerah
Mortar Abadi
• Lemindo melakukan 2016 meluncurkan
ekspansi ke bidang Melalui PT Bounty produk
manufactur building Segar Indonesia, andalannya, yaitu
material Triputra Group Tile Adhesive
• PT Triputra Agro Persada melakukan Mortindo M250
menjalin kerjasama ekspansi ke industri (produk semen
strategis dengan GIS dan pengolahan pangan instan dengan
Northstar dan membangun basis perekat)
pabrikdi Subang,
Jawa Barat
2013
Kirana Megatara
Group melebarkan 2019
unit usahanya ke • PT Adi Sarana Armada
industri pangan (ASSA) melalui anak
(beras) perusahaannya, PT Adi
Sarana Lelang (BidWin),
mengakuisisi 51%
kepemilikan saham PT JBA
Indonesia
• Anteraja diperkenalkan oleh
PT Tri Adi Bersama pada
Februari 2019; Anteraja
adalah perusahaan penyedia
jasa pengiriman ekspres
berbasis teknologi
16 Legacy & Wisdom | Theodore Permadi Rachmat
4 FAKTOR
untuk Membangun Bisnis yang Rapi
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof.Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, mewakili ITB
menganugerahkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada Ir. Theodore Permadi Rachmat,
Rabu, 3 Juli 2019, karena dinilai sebagai figur yang mewakili ITB Values yaitu Kepeloporan,
Kejuangan, Pengabdian, serta Keunggulan, khususnya dalam perjalanan karier dan kiprah beliau di
dunia industri dan sebagai pebisnis yang sukses.
20 Legacy & Wisdom | Theodore Permadi Rachmat
jauh lebih tinggi dari level di tahun 1998. “Karena itu, untuk dunia usaha
krisis saat ini tidak seberat krisis tahun 1998,” katanya seraya menyebut
ada harapan besar untuk penyelamatan dunia usaha.
Teddy mewanti-wanti, bahwa kondisi sulit akibat krisis bukanlah
alasan bagi pengusaha untuk ngemplang utang atau lari dari tanggung
jawab. Dalam hal ini, dia menyarankan, langkah pertama, bicara ke
bank, untuk menunjukkan iktikad baik untuk membayar utang dengan
meminta relaksasi seperti penjadwalan utang kembali. Kedua, melihat
kembali apa competitive advantages yang dimiliki perusahaan. Ketiga,
tetap menjaga reputasi, baik reputasi individu maupun perusahaan.
Jika terpaksa harus melakukan downsizing, manajemen tetap harus
memastikan orang-orang terbaik tidak keluar dari perusahaan. Namun,
jika terpaksa melakukan PHK, manajemen harus lebih dahulu berbicara
dan melakukan negosiasi dengan karyawan.
Dalam kondisi krisis, menurut Teddy, pemimpin diuji untuk bisa
membawa organisasi yang dipimpinnya bukan saja bertahan tapi juga
menjaga kinerjanya. Di masa krisis akibat pandemi seperti sekarang,
tantangan itu bertambah dengan harus menjaga kesehatan karyawan,
dan juga peduli dengan kondisi sekitar yang mengalami kesulitan.
“Dengan adanya disrupsi dan krisis, dan dunia yang terus berubah,
pemimpin bisnis terus ditantang untuk memastikan bisnisnya tetap
kontekstual dan relevan dengan perkembangan zaman,” katanya.
Lalu, soal core competence, Teddy menyebutkan bisa menjadi
pembeda perusahaan dibandingkan pemain lainnya, yang menjadi
alasan pilihan utama pelanggan. “Core competence harus dibangun
secara konsisten dan dilembagakan,” ujarnya.
Dan tak kalah pentingnya, seperti sudah disinggung pula, pelaku
bisnis harus memperhatikan cash flow, kapan harus menekan gas
dan kapan harus menginjak rem. “Saat krisis, pelaku bisnis diuji
kecermatannya dalam mengelola cash flow,” katanya.
Teddy melihat, di era disrupsi digital yang serba cepat sekarang ini,
banyak perusahaan kurang bisa menahan diri untuk segera ekspansi.
Padahal, untuk ekspansi, dibutuhkan dana besar. Salah satu caranya
dengan berutang, meskipun di sisi lain fondasi bisnis belum kuat.
Akibatnya, perusahaan mengalami kesulitan saat krisis menerpa.
“Tahan diri, jangan sampai fundamental belum kuat, ingin ekspansi
besar-besaran, akhirnya serakah untuk berutang,” dia memberi saran.
“Finansial harus terjaga, harus tetap ada cash, Ini penting,” tambahnya.
Apa pun bisnisnya, terlebih startup, menurut Teddy, tidak bisa terlalu
agresif juga, termasuk untuk tidak berutang terlalu banyak. “Mereka harus
lebih berhati-hati dalam ekspansi,” katanya. “Dan, saya ingatkan perlunya
adaptasi, terus adaptasi, jangan jadi seperti Nokia,” dia menambahkan.
24 Legacy & Wisdom | Theodore Permadi Rachmat
Presiden RI Joko Widodo memberikan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama kepada TP Rachmat di
Istana Negara pada 16 Agustus 2019.
TP Rachmat memperoleh penghargaan Honorary Lifetime Achievement 2019 Ernts & Young yang
diberikan oleh Manajemen Ernst & Young pada 3 November 2019 di Jakarta.
TP RACHMAT