Averill Lowell Harsawardana (055108027) (Ok)
Averill Lowell Harsawardana (055108027) (Ok)
Oleh :
Averill Lowell Harsawardana. dan Bambang Sunarwan,
Abstrak
Daerah Klapanunggal dan sekitarnya, Kecamatan Gunung Putri Dan Cileungsi, Kabupaten Bogor,
Propinsi Jawa Barat dengan luas ± 9 km x 10 km atau 90 km2 dan terletak ± 30 km arah Timurlaut
Kota Bogor dan ± 40 km arah Tenggara dari Kota Jakarta. Secara fisiografi masuk ke dalam batas
antara zona antiklinorium Bogor dan zona dataran pantai utara Jakarta., dibagi menjadi 5 (lima) satuan
geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst, Satuan Geomorfologi Bukit Monoklin,
Satuan Geomorfologi Bukit Intrusi, Satuan Geomorfologi Dataran Endapan Kipas Aluvial, dan Satuan
Dataran Endapan Aluvial Memiliki pola aliran sungai yang berkembang adalah dendritik dan
multibasinal, dengan stadia sungai muda menuju dewasa, pada jentera geomorfik dewasa menuju tua.
Satuan batuan tertua yang tersingkap adalah Batulempung Gampingan Sisipan Batupasir Gampingan
(Formasi Jatiluhur), berumur Miosen Tengah (N9 - N13), diendapkan pada lingkungan laut dangkal,
secara menjari diendapkan Satuan Batuan Batugamping (Formasi Klapanunggal), umur Miosen Akhir
(N14 – N17) pada lingkungan laut dangkal. Pada Miosen Akhir – Pliosen Awal (N18 – N19) terjadi
Intrusi dan terbentuk satuan Basalt (Gunung Dago). Secara tidak selaras di atasnya diendapkan Satuan
Endapan Kipas Vulkanik berumur Plistosen Awal – Plistosen Akhir (N22 - N23) pada lingkungan
darat dan selanjutnya selama Holosen – sekarang, proses erosi berlangsung terus dan diendapkan
Aluvial.
Berdasar hasil perhitungan cadangan bahwa Daerah Klapanunggal, khususnya pada lokasi Ijin Usaha
Pertambangan (IUP) yang berkode SPID 57 milik perusahaan PT. Holcim Indonesia memiliki potensi
batugamping : (31.549.726,759 ton) dan umur cadangan : (14 tahun).
Kata Kunci : Potensi batugamping untuk bahan baku semen Gunung Putri dan Cileungsi,
Bogor.
2.2 Stratigrafi
Penentuan umur dengan hukum Steno Foto 2.4. Singkapan Satuan Endapan Kipas Vulkanik
Aluvial pada Sungai Cikeas.
(superposisi) serta memperhatikan hubungan
stratigrafi yang di bawahnya (N14 – N17),
yaitu tidak selaras. Umur berdasarkan hukum Steno (superposisi)
serta memperhatikan hubungan stratigrafi yang
Serta dikaitkan dengan adanya orogenesa yang di bawahnya (N18 – N19), yaitu tidak selaras.
diikuti oleh intrusi – intrusi batuan beku Dalam buku Stratigraphy Lexicon Of
(Pliosen – Plistosen). Dalam buku Stratigraphy Indonesia (2003) menyatakan umur Kipas
Lexicon Of Indonesia (2003) menyatakan Aluvium adalah Plistosen Awal – Plistosen
umur Satuan Batuan Intrusi Gunung Dago Akhir. Serta studi literatur dan peta geologi
adalah Miosen akhir – Pliosen. Selain itu, studi regional digunakan untuk melengkapi data
Batugamping dan kapur merupakan bahan Bahan tambahan tersebut terdiri dari pasir
baku yang mengandung senyawa CaCO3, silika, pasir besi, dan gipsum. Bahan – bahan
kedua bahan ini dibedakan atas kandungan ini sesuai dengan fungsinya yaitu bagi
senyawa CaCO3 dan kekerasannya. pengkoreksi atau penambah, apabila senyawa
kimia yang terdapat dalam batugamping dan
Selain Kandungan CaCO3, kandungan lain tanah liat kekurangan senyawa tertentu sesuai
yang menentukan kualitas batugamping standart atau komposisi yang diinginkan.
sebagai bahan untuk semen adalah kandungan
senyawa Magnesium Oksida (MgO), dimana 3.2.2.1. Pasir Silika Dan Pasir Besi
kandungan MgO sesuai standart adalah kurang
dari 3% (SK: 32/KEP/BSN/4/2010, No. SNI Pasir silika digunakan untuk menaikan kadar
7574:2010). SiO2, apabila kandungan SiO2 pada
batugamping dan tanah liat belum memenuhi
MgO sangat berpengaruh terhadap mutu standart.
semen, karena mempunyai sifat mengembang, Demikian juga dengan pasir besi untuk
sehingga apabila semen mempunyai kadar menaikan kadar Fe2O3.
MgO tinggi, dapat mengakibatkan semen retak
– retak setelah mengering.
3.3. Penelitian Lapangan Dan Laborato- Cadangan total didapatkan dari penjumlahan
rium cadangan setiap volume dari interval kontur
tertentu. Untuk mendapatkan jumlah cadangan
batugamping yang ada, maka jumlah volume
Di dalam mengevaluasi dan menganalisa
dalam m3 dikoreksi sebesar 10%. Hal ini
batugamping di daerah penelitian di bagi
dilakukan sebagai koreksi terhadap adanya
menjadi empat tahap pekerjaan.
tanah lapisan dan kemungkinan adanya gua –
3.3.1. Pemetaan Batugamping gua di bawah permukaan.
Hasil pemetaan batugamping di salah satu Maka jumlah potensi candangan batugamping
daerah kapling PT. Holcim Indonesia (SPID pada salah satu kapling PT. Holcim Indonesia
57/Pemb/Sek/Bab/SK/70) secara umum (SPID 57/Pemb/Sek/Bab/SK/70), adalah :
bersifat keras, berlereng landai sampai terjal, 31.549.726,759 ton.
dan di beberapa tempat ditemukan adanya gua
hasil pelarutan. 3.3.3. Analisa Kimia