Anda di halaman 1dari 23

Jawaban Tugas PMR

1. Cara mengatasi batuk darah dan muntah darah


batuk berdarah, jangan panik. Coba lakukan tindakan berikut ini.

        1. Posisi Setengah Duduk

Pertama, bantu pengidap berada pada posisi setengah duduk, bukan berbaring atau duduk
dalam posisi tegak. Ini akan membantu pengidap bernapas lebih baik. Jika ternyata pengidap
merasa ingin batuk kembali, hindari menarik napas panjang, karena akan memicu keluarnya
darah kembali.

      2. Mengompres dengan Es

Batuk terkadang disertai dengan rasa panas yang muncul di bagian dada. Jika demikian, kamu
bisa menyiapkan kompres dengan menggunakan es batu dan meletakkan di bagian dada
pengidap. Cara ini diharapkan bisa membantu menurunkan rasa panas di dada sekaligus
membantu mengurangi terjadinya perdarahan ketika pengidap batuk kembali.

      3.    Berikan Air Putih Hangat

Kurangnya asupan cairan pada tubuh akan membuat batuk menjadi lebih parah. Kondisi ini bisa
jadi memprihatinkan jika pengidap mengalami batuk berdarah. Kamu bisa memberikan air putih
hangat untuk mengurangi rasa sakit di tenggorokan sekaligus mengencerkan lendir. Pastikan
pula pengidap mendapatkan asupan cairan kurang lebih 8-10 gelas setiap hari. Namun, jika
pengidap ternyata memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, atau hati, sebaiknya konsultasikan
dahulu pada dokter sebelum menambah jumlah cairan.

        4. Antisipasi Kemungkinan Syok

Apabila kamu menemui seseorang yang tiba-tiba batuk berdarah setelah mengalami kondisi
tertentu, pastikan terlebih dahulu apakah kamu menemukan adanya tanda-tanda syok. Jika
memang ada, segera berikan pertolongan terhadap syok tersebut untuk mengurangi terjadinya
dampak negatif lanjutan.

        5. Berikan Larutan Garam

Terakhir, coba buatkan larutan garam atau saline lalu usapkan atau teteskan pada hidung dan
tenggorokan. Cara ini disinyalir mampu membantu mengurangi dan menghentikan perdarahan
yang terjadi. Setelah itu, sebaiknya kamu bawa pengidap ke dokter untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut.
2. Mengeluarkan benda asing yang masuk kedalam tenggorokan
BENDA MASUK KE MATA

Kelilipan yang ringan dapat dibersihkan dengan jalan mencuci (mengguyur) mata dengan air
bersih. Lebih baik lagi bila menggunakan air masak. Kelilipan yang tidak terguyur dibersihkan
dengan kapas yang dibasahi dengan air bersih terlebih dahulu. Kelilipan yang tajam harus
diambil dengan hati-hati sebab apabila tergeser dapat melukai mata. Kelilipan larutan kapur
tembak ( contoh lainnya kapur tohor ) harus ditangani seperti ketika mata terkena basa keras,
yaitu seluruh muka dan mata dibasuh dengan larutan cuka encer dengan perbandingan satu
bagian cuka dicampur dengan satu bagian air. Atau bisa juga dengan air biasa. Guyuran
dilakukan secara terus menerus selama tiga puluh sampai empat puluh lima menit dan harus
mengenai bagian yang terlindung oleh kelopak mata. Selama diguyur penderita harus
menggerak-gerakkan bola matanya.

BENDA MASUK KE HIDUNG

Anak-anak kadang memasukkan biji-bijian atau manik-manik ke dalam lubang hidungnya. Untuk
mengambilnya sebaiknya diserahkan kepada dokter. Jikalau ingin mencoba mengambilnya
sendiri, pergunakan sebatang kawat berujung tumpul yang dibengkokkan seperti kail. Masukkan
kail tersebut dengan sangat hati-hati menyusup di samping benda yang masuk tadi. Setelah
melampauinya tariklah benda asing tadi perlahan-lahan. Apabila benda tersebut belum begitu
masuk ke dalam, bisa dicoba dengan cara memerintah anak mengeluarkannya seperti ketika
mengeluarkan lendir dari hidung dengan memencet bagian hidung yang tidak kemasukan benda
tersebut.

BENDA MASUK TELINGA

Sekali waktu mungkin bayi anda menangis tanpa sebab. Jika anda menjumpai hal demikian,
periksalah telinga bayi dengan bantuan lampu senter. Kemungkinan ada serangga yang masuk
dan menggigit. Kadang ada juga anak yang langsung menunjuk telinganya memberi isyarat
bahwa ada sesuatu yang masuk ke telinganya. Serangga yang masuk ke telinga dapat dibunuh
dengan meneteskan baby oil ataupun minyak zaitun ke dalam liang telinga yang kemasukan
serangga. Apabila belum berhasil bisa dicoba meneteskan alkohol 70%. Jika tidak ada bahan-
bahan yang tadi, bisa dicoba dengan meneteskan obat tetes telinga beberapa kali. Alkohol yang
diteteskan ke telinga lebih cepat membunuh serangga. Terutama serangga-serangga yang agak
besar. Namun dalam penggunaannya kita harus tetap hati-hati. Usahakan agar alkohol tidak
masuk ke kerongkongan dengan cara memiringkan kepala ke arah telinga yang tidak terkena
beberapa saat setelah ditetesi. Jika benda asing yang masuk ke telinga berupa biji-bijian basah
yang mudah mengambang, jangan sekali kali anda mencoba mengeluarkannya dengan
memasukkan cairan (misalnya air, minyak, obat tetes telinga ataupun alkohol) ke dalam telinga.
Sebaiknya diambil dengan korek kuping secara hati-hati. Bila belum berhasil bawalah ke dokter.
Namun pada umumnya, benda kecil yang masuk ke telinga dapat kita keluarkan dengan jalan
memiringkan kepala ke arah telinga yang termasuki benda tersebut. Kemudian tepukkan tangan
beberapa kali di kepala sebelah atau dekat telinga yang satu lagi.

BENDA MASUK KE TENGGOROKAN

Makanan bahkan gigi yang lepas bisa menyangkut di tenggorokan. Dengan menggunakan jari,
rabalah tenggorokkan penderita. Usahakan untuk mengeluarkan benda tersebut. Pada anak
kecil, lindungilah jari-jari anda dari gigitannya. Bila benda masuk ke dalam saluran nafas,
dudukkan penderita di kursi. Tundukkan kepala penderita, lalu tepuk tengkuknya dengan keras.
Jika kasus ini terjadi pada anak kecil, angkat kakinya dan dijungkirkan. Kemudian tepuk
punggungnya keras-keras. Benda yang menyangkut tadi biasanya dapat terlempar keluar
dengan cara ini. Jika belum berhasil, cobalah menelungkupkan penderita. Lalu rogohlah
tenggorokkannya dengan jari kemudian cungkil benda asing yang menyangkut tadi supaya
keluar. Caranya ialah dengan memasukkan jari anda menyusuri gigi dan terus ke dinding
belakang tenggorokan. Setelah benda yang menyumbat dapat diraba, cungkillah ke arah mulut.
Cara lain ialah dengan mencoba mendesak benda tersebut dengan tekanan udara yang
didorongkan dari ronga perut sebagai berikut:

UNTUK ANAK-ANAK USIA DUA TAHUN KE ATAS

1. Peluklah korban dari belakang dan lingkarkan tangan anda ke perut tepat di bawah tulang iga
terakhir.

2. Bengkokkan punggung korban ke depan dengan posisi kepala agak menggantung.

3. Kepalkan salah satu tangan anda tepat di bawah tulang dada korban, kemudian letakkan
telapak tangan anda yang satunya lagi di atas kepalan tadi.

4. Tekan dan dorong perut korban kuat-kuat dan menyentak dengan sudut empat puluh lima
derajat ke atas ke arah letak jantung.

5. Jangan menekan tulang iganya.

6. Jangan menekan dengan lengan anda tetapi pergunakan kepala tangan dengan hentakkan
yang cepat dan kuat.

UNTUK ANAK KECIL ATAU BAYI

1. Telentangkan korban dan letakkan pangkal telapak tangan anda ditentang sekat rongga
badannya ( lihat petunjuk di atas)

2. Tekan secara kuat dan tujukan ke arah jantung dengan sudut empat puluh lima derajat ke atas
rongga dada. Jika anda sendiri yang menjadi korban sementara tidak ada orang yang membantu
anda, lakukanlah penekanan dengan kepalan tangan anda sendiri seperti petunjuk di atas. Bila
pada kondisi-kondisi di atas wajah penderita mulai membiru, usahakan memberikan pernafasan
buatan dari mulut penolong ke mulut penderita, dan siapkan penderita untuk segera dibawa ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat.

BENDA YANG TERTELAN

Benda yang tertelan biasanya yang berbentuk bulat. Kemungkinan bahaya yang ditimbulkan
relatif kecil, karena benda tersebut akan keluar lagi bersama kotoran. Apabila timbul gejala
semisal perut mulas atau sakit serta gejala lainnya di luar kebiasaan normal, segeralah
berkonsultasi dengan tenaga medis terdekat. Jika benda yang tertelan termasuk benda tajam,
jangan mencoba mengeluarkannya dengan obat pencahar (laxative /obat urus-urus). Sebab
akan sangat membahayakan usus. Sebaiknya penderita diberi makanan padat seperti kentang,
singkong, pisang atau roti.

BENDA MASUK KE KULIT

Untuk mengeluarkan jarum, duri, peluru atau serpihan kayu dan benda lain yang masuk ke
dalam kulit sebaiknya diserahkan ke tenaga medis. Namun tidak menutup kemungkinan kita
bisa mencabut sendiri apabila benda masih tampak di permukaan kulit. Untuk
mengeluarkannya kita membutuhkan alat rumah tangga seperti gunting, pisau tajam, peniti
atau jarum. Dengan catatan benda-benda tersebut harus disterilkan terlebih dahulu dengan
cara membakarnya langsung atau dengan merebusnya sampai mendidih selama kurang lebih
lima sampai sepuluh menit. Jika benda masuk ke dalam telapak kaki, segera atasi dengan cara
mengistirahatkan kaki tersebut. Gerakan kaki dapat mengubah letak benda makin masuk ke
dalam. Adapun jika benda yang masuk ke dalam kulit adalah kail, maka jangan sekali-kali anda
menariknya kembali. Akan tetapi doronglah mata kail tersebut hingga muncul keluar. Kemudian
potonglah mata kail tersebut sehingga dapat ditarik ke luar dengan mudah.

3. Pengatasan dislokasi pada rahang


Pengobatan Dislokasi

Pengobatan akan disesuaikan dengan area dan tingkat keparahan dislokasi yang pasien alami.
Beberapa bentuk pengobatan yang mungkin dilakukan, antara lain adalah:

         Reduksi. Tindakan yang dilakukan dokter untuk mengembalikan tulang ke posisi


semula.

         Imobilisasi. Setelah tulang telah kembali ke posisi semula, dokter akan menghambat
gerak sendi dengan menggunakan penyangga sendi, seperti gips, selama beberapa minggu.

         Operasi. Jika dokter tidak mampu mengembalikan tulang ke posisi semula atau jika
pembuluh darah, saraf, atau ligamen yang berdekatan dengan dislokasi mengalami kerusakan,
maka dokter akan melakukan operasi.

         Rehabilitasi. Setelah penyangga sendi dilepas, pasien akan menjalani program


rehabilitasi untuk memulihkan jangkauan gerak dan kekuatan sendinya.

Selain melalui pengobatan, ada beberapa langkah sederhana yang dapat pasien lakukan sendiri
untuk membantu proses penyembuhan. Di antaranya adalah:

1.         Mengistirahatkan sendi yang mengalami dislokasi. Jangan terlalu banyak


menggerakkan sendi yang cedera dan hindari gerakan yang memicu rasa sakit.

2.         Mengonsumsi obat pereda nyeri jika diperlukan. Obat-obatan yang dijual bebas di
apotek, seperti ibuprofen, dapat membantu meredakan rasa sakit yang dirasakan.

3.         Mengompres sendi dengan air hangat dan es. Letakkan es pada sendi yang terluka
untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. Gunakan kompres dingin selama 1-2 hari
pertama. Setelah 2-3 hari, ketika rasa sakit dan peradangan mulai menghilang, gunakan
kompres panas untuk membantu melemaskan otot-otot yang kencang dan sakit.

4.         Melatih sendi yang cedera. Setelah 1-2 hari, lakukan sedikit latihan terhadap sendi
yang cedera sesuai petunjuk dokter. Hal ini dilakukan agar sendi tidak kaku.

4. Teknik melakukan pemijitan jantung


5. Kejang-kejang karena demam
7. Penangkapan korban positif covid-19
8. Penanganan pingsan karena perdarahan otak
Bila Anda melihat seseorang pingsan, segera cari pertolongan medis ke dokter atau rumah sakit.
Sambil menunggu bantuan datang, lakukan langkah-langkah pertolongan pertama seperti
berikut:

1.         Bawa penderita ke tempat aman dengan posisi tetap berbaring dan pastikan posisi
penderita nyaman.

2.         Bangunkan penderita dengan menggoyang tubuhnya, memanggilnya dengan suara


yang cukup keras, atau memberikan rangsang nyeri, misalnya dengan mencubit dan meletakkan
handuk dingin di wajah atau lehernya.

3.         Periksa apakah penderita bernapas dan apakah ada sumbatan di saluran


pernapasannya.

4.         Longgarkan pakaian atau aksesori penderita yang terlalu ketat, misalnya kerah baju
dan ikat pinggang. Jika memungkinkan, bawa penderita ke ruangan yang sejuk atau memiliki
sirkulasi udara yang baik.

5.         Bungkus penderita dengan selimut bila kulitnya terasa dingin saat disentuh.

Jika penderita sudah mulai sadar, berikan pertolongan dengan cara:

1.         Biarkan penderita tetap berbaring. Tunggu sekitar 10 menit sebelum


memperbolehkannya untuk duduk atau berdiri.

2.         Berikan penderita minuman atau makanan, terutama bila diketahui bahwa penderita
belum makan dalam 6 jam terakhir atau menderita diabetes.

3.         Temani penderita sampai ia benar-benar sadar.

4. Ketika bantuan medis datang, beri tahu dokter atau petugas medis mengenai berapa
lama penderita pingsan dan apa saja yang sudah Anda lakukan.

Penanganan dan pengobatan yang diberikan oleh dokter kepada pasien yang pingsan akan
disesuaikan dengan penyebabnya.

Pingsan bisa diatasi dan dicegah dengan penanganan yang tepat. Namun, orang yang pernah
pingsan lebih berisiko untuk mengalami pingsan di kemudian hari.

9. Luka tusuk pada dada, perut


10. Pencegah tetanus pada luka

1.         Perawatan luka, untuk membersihkan luka dan mengangkat jaringan yang sudah
mati.

2.         Suntikan antitetanus, untuk menetralkan racun.

3.         Antibiotik, untuk membunuh kuman tetanus.

4.         Obat penenang, untuk melemaskan otot yang tegang dan kaku.

5.         Obat magnesium sulfat dan beta blocker, untuk mengatur irama jantung dan
pernapasan.

6.         Vaksin tetanus. Vaksin tetanus tetap diberikan walaupun seseorang sudah


mengalami tetanus.

Jika racun mengenai otot pernapasan, dokter akan memasang alat bantu napas untuk menjaga
aliran oksigen dalam tubuh

11. Luka bakar yang kurang dari 20%


12. Cara membalut dengan mitela
1.            Tujuan pembalutan

-                    Mengurangi kerusakan jaringan yang luka.

-                    Mengurangi rasa sakit dan nyeri pada luka.

-                    Mencegah dari bahaya cacat dan infeksi.

-                    Menghindari bahaya maut.

2.            Manfaat pembalutan

-                    Menutupi luka dari cahaya dan kotoran.

-                    Sebagai penekan, penarik, penahan, pengunci, dan imobilisasi (anggota tidak


bergerak). - Menunjang pembidaian.

3.            Yang harus diperhatikan dalam pembalutan

-                    Awasi muka korban

-                    Balutan tidak boleh kendor, karena dapat bergeser. Dan tidak boleh terlalu kencang
karena dapat menghalangi peredaran darah.

-                    Sedapat mungkin pembalutan dilakukan dengan pasien tidur atau duduk.

-                    Jangan memegang luka.

4.            Macam-macam pembalut

-                    Pembalutan segitiga: mitela, platenga, dan punda.

-                    Pembalutan gulung.

-                    Pembalutan cepat.

5.            Macam-macam pembalutan

a.              Pembalutan bagian kepala: pembalutan kapitem dan post paket.

Pembalutan Kepala
b.            Pembalutan bagian mata: pembalutan monokolus (mata satu), dan dikolus (mata dua).

Pembalutan Mata

c.              Pembalutan bagian telinga: pembalutan satu telinga dan dua telinga.

d.            Pembalutan patah tulang hidung.

e.              Pembalutan bagian badan: pembalutan punda (untuk luka robek pada dada), dan
pembalutan ransel (untuk patah tulang punggunng).

f.              Pembalutan bagian anggota gerak: dislokasi, pucuk rebung, dan silang.

Pembalutan Lengan

PEMBALUTAN    PADA    KAKI    DAN    TANGAN

1.            Alat dan Bahan


Mitella adalah pembalut berbentuk segitiga

a.              Bahan pembalut terbuat dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai
ukuran. Panjang kaki antara 50 – 100 cm.

b.            Pembalut ini dipergunakan pada bagian kaki yang terbentuk bulat atau untuk
menggantung bagian anggota badan yang cedera

c.              Pembalut ini bisa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan,
pinggul, telapak kaki dan untuk menggantung tangan

2.            Cara-cara Membalut kaki (Membalut seluruh kaki)

a.              Sangga anggota badan yang cedera pada posisi tetap.

b.            Mulailah dengan salah satu ujung mitella yang diletakkan pada alas kaki menuju ke
punggung kaki dan menutupi sepanjang bagian tubuh kaki.

c.              Putar    mitela hingga dapat menutupi tumit

d.            Bebatkan terus mitella dengan bebatan saling menyilang dan tumpang tindih antara
bebatan satu dengan bebatan berikutnya.

e.              Pastikan bahwa perban tergulung kencang.

f.              Selesaikan dengan membuat balutan lurus, kunci dengan plester.

Pembalutan Kaki

    3.    Cara membalut dengan mitela :

a.              Letakan mitela diatas tangan

b.            Lipat menyilang ujung kanan mitela melingkari tangan kesebelah kiri
c.              Lipat menyilang ujung kiri mitela melingkari tangan kesebelah kanan

d.            Lipat menyilang kedua ujung mitela melingkari pergelangan tangan.

e.              Lipat kembali satu lipatan pada pergelangan ke arah berlawanan.

f.              Ikatkan kedua ujung mitela atau bisa direkatkan oleh plester.

Pembalutan Tangan

13. Anatomi pada tubuh, jelaskan


Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari
biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga
anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi.

Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ
merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ,
yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang
khas.

contoh nya ialah anatomi kerangka tulang manusia


contohnya anatomi sistem pencernaan manusia

14. Terkilir pada pergelangan kaki&tangan, ibu jari dan sendi lutut

Umumnya Dapat Ditangani Sendiri

Penanganan keseleo harus dilakukan dengan benar demi mencegah timbulnya kambuh di
kemudian hari, seperti nyeri jangka panjang dan ketidakstabilan sendi. Pada kebanyakan kasus,
keseleo dapat ditangani sendiri di rumah. Berikut tahap-tahap yang dapat diikuti:

1.         Berhentilah melakukan aktivitas atau gerakan yang dapat memperparah cedera,


setidaknya dalam waktu 2-3 hari setelah cedera.

2.         Aplikasikan es yang dibalut dalam handuk pada area yang cedera selama setidaknya
15-20 menit tiap 2-3 jam sehari. Namun hindari menempelkan es secara langsung pada area
yang mengalami cedera.

3.         Untuk membatasi pergerakan yang bisa memperparah kondisi cedera dan mencegah
bengkak yang meluas, balut area yang cedera dengan plester (perban) elastis. Pastikan area ini
terbalut rapat, tapi jangan sampai menghambat aliran darah. Lepaskan perban sebelum Anda
tidur.

4.         Langkah lain untuk mencegah bengkak, letakkan kaki atau anggota badan yang
cedera pada posisi yang lebih tinggi. Anda bisa menggunakan bangku tambahan sebagai alas
meletakkan kaki saat duduk atau bantal saat tidur.

Atasi Nyeri dengan Obat Antinyeri


Untuk meredakan rasa sakit akibat keseleo, Anda dapat mengoleskan krim atau gel pereda nyeri
pada area yang cedera. Menurut berbagai penelitian pada penderita keseleo, obat pereda nyeri
oles ini lebih efektif dibandingkan tidak menggunakan apa pun untuk meredakan nyeri dan
mempercepat proses penyembuhan.

Kini telah terdapat berbagai pilihan obat luar pereda nyeri, mulai dari gel, krim oles, hingga
semprot. Meski sama-sama meredakan nyeri, tapi obat-obatan ini dapat mengandung bahan-
bahan berbeda, seperti sebagai berikut:

1.         Salisilat: umumnya terdapat di dalam krim yang mudah diserap sendi yang
berdekatan dengan kulit, misalnya pada sendi lutut, siku, dan jari.

2.         Counterirritant (seperti metilsalisilat, mentol, dan camphor) yang menimbulkan


sensasi dingin yang mengalihkan fokus Anda dari rasa sakit.

3.         Eugenol: bahan aktif yang banyak digunakan sebagai pereda nyeri alami ini
didapatkan dari minyak cengkeh.

4.         OAINS (Obat Anti Inflamasi Nonsteroid).

5.         Capcaisin: merupakan bahan yang terkandung di dalam cabai sehingga menimbulkan


sensasi panas pada kulit saat dioles.

Berbagai jenis obat pereda nyeri oles ini dapat Anda beli secara langsung di apotek. Namun
meski merupakan obat    bebas, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan sebelum
menggunakan produk ini:

        Baca petunjuk pemakaian dengan cermat.

1.         Apa pun produk yang Anda pakai, perlu diingat untuk tidak mengoleskannya bila
terdapat luka terbuka pada area yang cedera.

2.         Hindari mengoleskannya bersamaan dengan penggunaan perban (bandage) yang


ketat.

3.         Cuci tangan dan hindari menggosok mata setelah menggunakan produk ini.

4.         Sebelum menggunakan obat yang mengandung salisilat, periksakan diri ke dokter


jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau alergi terhadap aspirin.
Selain obat-obatan untuk pemakaian luar, tersedia juga obat-obatan minum pereda nyeri,
seperti parasetamol atau ibuprofen. Walaupun para ahli belum bersepakat manakah yang lebih
efektif di antara pemakaian obat nyeri oles dibandingkan obat minum, namun setidaknya risiko
kemunculan efek samping dari pemakaian obat oles lebih rendah.

Di samping itu, agar keseleo tidak makin mendatangkan rasa nyeri, hindarkan area yang cedera
dari paparan hawa panas, misalnya akibat mandi sauna, air hangat, maupun terkena sinar
matahari secara langsung. Tidak dianjurkan untuk menjalani pijat karena dapat berisiko
memperparah cedera, serta hindari mengonsumsi minuman keras karena berisiko
memperlambat proses penyembuhan. Hal tidak kalah penting, tunda melakukan aktivitas fisik
secara berlebihan.

15. Pernapasan buatan


1. Perhatikan kondisi sekitar (Danger)

Saat melihat korban yang tidak sadarkan diri seperti korban serangan jantung, tersambar petir,
atau korban kecelakaan, penting melihat kondisi sekitar untuk memastikan keamanan dalam
menolong korban.

"Perhatikan apakah kondisi sekitar aman bagi korban, si penolong, dan orang lain yang berada
di sekitar. Hal ini penting agar si penolong tidak terkena bahaya seperti sisa arus listrik dan
lainnya," ucap Vani dalam pelatihan tersebut.

2. Cek respon (Response)

Cek respon atau kesadaran dilakukan saat penolong memastikan bahwa kondisi sekitar aman.

Penilaian tingkat kesadaran korban dapat dilakukan dalam empat tahap. Pertama, cek apakah
korban sadar? Apakah korban merespon dengan panggilan suara? Apakah korban merespon
apabila ada pemberian rasa sakit, seperti ditepuk pundaknya.

Jika tidak memberikan respon, mintalah seseorang untuk menghubungi ambulan, mengambil
P3k dan Defibrilator Eksternal Otomatis (AED), jika ada.

Selain itu, cek apakah korban bernapas atau tidak. Jika tidak, korban baru bisa mendapatkan
penanganan CPR. Pengecekan napas bisa dilakukan dengan melihat pergerakan dada.

3. Kompresi dada (Compression)

RJP atau CPR adalah kombinasi tindakan kompresi dada dan bantuan napas. Ketika jantung tidak
bisa berdetak, kompresi dada diperlukan untuk sirkulasi darah yang membawa oksigen.

Agar kompresi dada efektif, maka korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan rata
dan keras.

Langkah melakukan kompresi dada dewasa yaitu dengan memberikan penekanan pada dada
sebanyak 30 kali penekanan dengan kedalaman 5 sampai 6 cm. Lokasi penekanan berada pada
pertengahan dada yaitu di bawah tulang sternum.

4. Jalan napas (Airway)

Setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan menggunakan cara
meletakkan satu tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban.

Kemudian letakkan ujung jari di bawah dagu korban, kemudian angkat dagunya. Posisi ini akan
mempertahankan jalan napas tetap terbuka.

5. Berikan bantuan napas (Breathing)

Berikan bantuan napas sebanyak dua kali. Setiap tiupan dilakukan selama 1 detik dan terlihat
dada terangkat.

Anda mungkin juga menyukai