Anda di halaman 1dari 38

MEKANISME REAKSI

KIMIA ORGANIK
Nomor Kode/SKS : PAK/432/3
Semester : III
Jurusan : Kimia S-1
Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Jamaran Kaban, MSc.
Drs. Mimpin Ginting, MS.
Drs. Darwis Surbakti, MS.
Juliati Br. Tarigan, SSi, MSi.
Helmina Sembiring, SSi, MSi.

DEPARTEMEN KIMIA FMIPA


UNIVERSITAS SUMATERA UATARA
2009
HANDOUT PERKULIAHAN

I. STEREOKIMIA PADA KIMIA ORGANIK


II. SPESI SENYAWA ORGANIK
III. REAKSI PADA KIMIA ORGANIK
IV. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK
BIMOLEKULAR (SN2) DAN
UNIMOLEKULAR (SN1)
V. REAKSI SUBSTITUSI ELEKTROFILIK
PADA SENYAWA AROMATIS
VI. REAKSI ADISI PADA KIMIA ORGANIK
VII. REAKSI SUBSTITUSI RADIKAL BEBAS
PADA KIMIA ORGANIK
VIII. REAKSI ELEMINASI PADA KIMIA
ORGANIK
IX. REAKSI PERISIKLIS PADA KIMIA
ORGANIK
X. REAKSI PEMBENTUKAN ESTER
I. STEREOKIMIA PADA
KIMIA ORGANIK
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam
ruang tiga dimensi-yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah
molekul ditata dalam ruangan relatif terhadap yang lain.
Dalam penentuan struktur dan transformasi ada dua hal penting
yang harus diketahui yaitu:
1.Struktur elektron dalam molekul
2. Struktur tiga dimensi dari senyawa organik (Stereokimia)

Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul


sama tetapi berbeda dalam penataan atom-atomnya.
DASAR / STRUKTUR
ISOMER GEOMETRI
ALKENA DAN SIKLIK
ISOMER KONFIGURASI/RUANG
ISOMER OPTIK

KONFORMASI
1. ISOMER DASAR/STRUKTUR
Isomer yang atom-atomnya dihubungkan secara
bersama-sama dengan kerangka atom yang berbeda dan
senyawanya juga berbeda.
Sifat fisik dan kimianya juga berbeda.
Contoh: O
OH H3C CH3
C2H6O H3C
dimetil eter
etanol
H3C

CH3 CH3
C4H10 H3C
butana H3C
2-metil-propana
2. ISOMER KONFIGURASI/RUANG
Isomer konfigurasi: mempunyai rumus molekul dan ikatan yang
sama tetapi beberapa atom ditata dengan cara yang berbeda
pada ruang/tempat antara satu atom dengan atom lainnya, isomer
ini tidak dapat diubah-ubah tanpa pemutusan ikatan.
A. ISOMER GEOMETRI
a. ISOMER GEOMETRI PADA ALKENA
H H H H
H  H H2C CH2

H H H H
Ikatan  tidak dapat berputar
Ikatan sigma dapat bergerak, sedemikian dengan ikatan pi
bergasing, memutar, sebagai pusat, tetapi harus
membengkok sehingga bentuk diputus dan membutuhkan E=
molekul dapat berubah secara 68 kkal/mol.
berkesinambungan
◼ Alkena sederhana dapat didefenisikan sebagai isomer
cis-trans.
◼ Cis : bila kedua gugus terletak pada satu sisi dengan
ikatan pi
◼ Trans : bila kedua gugus terletak pada sisi yang
berlawanan.
◼ Sifat kimia dan fisika dari senyawa tersebut berbeda.

Syarat:
Setiap atom karbon
mengikat jenis atom
yang berbeda
A C
A B
C D
B D
Contoh:
H H H3C H
H
CH3 C C C C

H3C CH3 H CH3


H
1-butena Cis-2-butena Trans-2-butena

Cl Cl Cl H

C C C C

H H H Cl

Cis-1,2-dikloroetana trans- 1,2-dikloroetana

Cl H H Cl

C C ? C C

Cl H H Cl
◼ Alkena juga dapat ditentukan sebagai Z dan E tergantung
posisi gugus prioritas.
◼ Z (zusammen): bersama-sama

◼ E (entgegen) : bersebrangan

◼ Aturan deret untuk menentukan prioritas didasarkan pada


sistem tata nama Chan-Ingold-Prelog.
◼ Aturan deret untuk urutan prioritas:

1. Jika atom-atom yang terikat berbeda-beda, maka


urutan deret ditentukan oleh nomor atom. Atom
dengan nomor atom tinggi memperoleh prioritas.

F Cl Br I
naiknya prioritas
2. Jika atom-atom itu adalah isotop satu sama lain
maka isotop dengan nomor massa tinggi
memperoleh prioritas.
1 2

H atau H H atau D
1 1
Hidrogen Deuterium
naiknya prioritas

3. Jika kedua atom itu identik, maka prioritas


ditentukan pada titik pertama kali dijumpai
perbedaan dalam menyusuri rantai dan atom
yang mengikat suatu atom dengan priritas tinggi
akan diprioritaskan.
Contoh:

Mengikat 3 atom H H
C H
H H
CH3 C Cl
C
H C=C CH2 CH3
CH3 CH2 CH2
H C=C
H C
H CH2 CH3
H
C Mengikat 2 atom H dan
H H 1 atom C H C
H
H
H C
H
H
(E)-3-metil-pentana (Z)-5-butil-8-kloro-4-desena
4. Atom-atom yang terikat oleh ikatan rangkap atau
ikatan rangkap tiga diberi kesetaraan (equivalen)
dengan ikatan tunggal.
Contoh:
Struktur Untuk Penentuan Prioritas setara dengan
O O

R C R R C R

O C
O O
R C OH R C OH

O C
N C
R C N
R C N
N C
R2C CR2 C C
R2C CR2

C C

R
R C
C
C C
Jadi deretnya:

O O O
-CH CR2 C N CH2OH C H C C OH

Naiknya prioritas
◼ Jenis isomer yang lain yang memiliki ikatan rangkap
seperti: C=N, N=N dan C=S

W Y W

C N C N

X Syn X Anti Y

Jika W=Y

W Y W

N N N N
Z E Y
b. ISOMER GEOMETRI PADA
SENYAWA SIKLIK
◼ Sama halnya dengan pada alkena pada senyawa siklik juga, atom-
atom yang bergabung dalam suatu cincin tidak bebas berotasi
mengelilingi ikatan-ikatan sigma dari cincin itu, hal ini disebabkan
karena adanya gaya vander walls yang menghalangi terjadinya
gerakan, kecuali jika cincin terdiri dari sepuluh atom karbon atau lebih.
◼ Pada senyawa organik cincin yang paling lazim adalah lima dan enam.

Contoh:

Gugus tidak dapat CH2CH3 Gugus dapat berotasi


berotasi sempurna sempurna
mengelilingi ikatan C mengelilingi ikatan
cincin
Tampak belakang
(menjauhi pembaca)
◼ Untuk mempermudah
pembahasan kita
andaikan cincin 6 itu
datar Tampak depan
(mendekati pembaca)

Atom karbon pada cincin akan mengikat dua atom atau gugus lain yang dinyatakan
dengan garis-garis vertikal (garis pada bidang).

H H

H H H CH3 Diatas bidang cincin


H H H
H

H OH
Dibawah bidang cincin
◼ Pada perlambangan kadang-kadang atom H tidak
dituliskan.
◼ Cara yang lain untuk menuliskannya adalah dengan
baji (wedge) putus-putus (dibawah bidang) dan baji
untuk diatas bidang.

Diatas bidang

CH3 H3C

OH
HO

Dibawah bidang
Contoh:
CH3 H

H H
H CH
3

OH OH

Trans-2-metil-1-sikloheksanol cis-2-metil-1-sikloheksanol
Isomer geometri pada cincin terpadu
H H

H H

Cis-Dekalin Trans-Dekalin

Dalam sistem jembatan bisiklik tersubstitusi maka isomer yang


memiliki gugus dalam posisi yang sama dengan jembatan disebut
ekso (exo) dan bila gugus tersebut tidak dalam posisi yang sama
dalam jembatan disebut endo.

Contoh:
Jembatan

OH H

H OH

exo-2-Norborneol endo-2-Norborneol
Bicyclo[2.2.1]heptane
B. ISOMER OPTIK

◼ Isomer optik adalah isomer konfigurasi yang


mempunyai kemampuan memutar bidang
polarisasi cahaya searah dengan jarum jam
atau berlawanan dengan arah jarum jam.
◼ Memiliki sifat fisika dan kimia yang
sama/identik tetapi memiliki aktivitas biologi
yang berbeda.
◼ Kiralitas adalah kemampuan molekul untuk
dapat memiliki dua isomer optik.
cermin
HO H H OH

H 3C COOH HOOC
C CH3

asam laktat

Ada 4 substituen berbeda


yang terikat pada atom
karbon

CH3 OH
Cl
CH3
CH3 * *
H3C CH3 H3C
H3C *
Cl Cl
◼ Sepasang stereisomer yang tidak dapat diimpitkan
dengan bayangan cerminya disebut Enansiomer
◼ Enansiomer dapat dibedakan dalam dua hal:

1. Enansiomer memutar cahaya terpolarisasi dalam


arah yang berlawanan
- kiri (isomer levo) dengan tanda (–)
-kekanan (isomer dekstro) dengan tanda (+)

2. Enansiomer bereaksi dengan kecepatan yang


berbeda dengan senyawa lain yang bersifat optis
aktif, sehingga ada enansiomer yang salah satu
isomernya berkhasiat (biologically active)
Penetapan Konfigurasi R dan S

◼ Urutan penataan keempat gugus disekitar suatu


atom karbon kiral disebut konfigurasi mutlak
◼ Konfigurasi mutlak (absolut) apakah OH disebelah
kiri atau kanan
O O

OH H

H OH H OH
CH2OH CH2OH
asam (-) gliserat (+) gliseraldehida
Konfigurasi sama,
tetapi apakah OH
berada di kanan
(seperti tergambar)
ataukah kekiri
◼ Diperlukan suatu sistem untuk menyatakan
konfigurasi mutlak
◼ yakni, penataan yang sesungguhnya dari
gugus-gugus di sekeliling suatu karbon kiral
dengan sistem R dan S atau sistem Chan-
Ingold-Prelog.
◼ R = Rectus (kanan)
◼ S = sinister (kiri)
◼ Adapun urutannya adalah
◼ 1. Keempat gugus-gugus yang terikat
diurutkan menurut urutan prioritas
4
H

1 Br Cl 2
CH3
3

2. Proyeksikan molekul sedemikian sehingga gugus yang


berprioritas rendah berarah kebelakang

Br
3 Br

CH3 Cl
CH3 Cl

4. Jika panah searah dengan jarum jam maka


konfigurasi itu adalah ®, jika anak panah
berlawanan dengan jarum jam konfigurasi (S)
◼ Diastereomer
◼ Diastereomer adalah pasangan stereoisomer apa saja
yang bukan enantiomer.

CHO CHO CHO


CHO

H OH HO H H OH HO H

H OH HO H HO H OH
H

CH2OH CH2OH CH2OH


CH2OH

(2R,3R) (2S,3S) (2R,3S) (2S,3R)

Enantiomer Enantiomer
Diastereomer
◼ Senyawa Meso
Bidang simetri

CH2OH CH2OH

H OH HO H

H OH HO H

CH2OH CH2OH

A B

Jika B diputar 180 derajat B dapat diimpitkan dengan A


3. KONFORMASI
Konformasi adalah bentuk-bentuk molekul akibat
adanya rotasi bebas melalui ikatan tunggal ,
perubahan dari satu bentuk dengan bentuk lain
disebut konformer (yang berasal dari kata
konformasional isomer), yang mana energinya
berbeda antara bentuk yang satu dengan lainnya.
Rumus dimensional

Jenis-jenis rumus konformasi Rumus bola pasak

Proyeksi Newman
Proyeksi Fisher
◼ Contoh:
◼ Isomer konformasi untuk rantai terbuka (alkana)

H
H H H
H
H H
H H
H
H
H H H
H H
H H
Rumus Dimensional Rumus Bola dan Pasak Proyeksi Newman

H H H
Memandang
rumus bola
H H pasak dari ujung
H keujung

Ikatan-ikatan dari Ikatan-ikatan dari


karbon depan karbon belakang
Tolak menolak
◼ Bentuk konformasi
H
H H
H H
E= 3 kkal/mol
H
H H H H
H
H
goyang eklips
(stagged)

eklips

E
goyang
0 60 120 180 240 300 360
Derajat rotasi mengelilingi ikatan C-C dari etana
Tolak
◼ Konformasi untuk butana (CH3CH2CH2CH3) menolak

CH3 H CH3
CH3 CH3 CH3
H H CH3
H

H H H H H H H H H H
CH3 CH3 H
H
anti (energi terendah) eklips gauche metil tereklipskan
(energi tertinggi)

metil-metil eklips

eklips
eklips

4,5 kkal
3,8 kkal
E
0,9 kkal
gauche gauche
anti anti
0 60 120 180 240 300 360
Derajat rotasi mengelilingi ikatan karbon
2-karbon 3 butana
Konformasi senyawa siklik
◼ Pada tahun 1885 Adolf von Baeyer ( ahli kimia
Jerman) menyatakn bahwa senyawa siklik
membentuk cincin datar.
Reaktivitas
Semua senyawa siklik menderita terikan meningkat lagi
(tegangan karena tidak leluasa), karena sudut mulai sikloheksana
ikatan menyimpang dari sudut tetrahedral
109,50

600 900 108 0 1200


Sistem
Paling reaktif dibanding cincin yang
alkana karena sudut paling
cincin sangat kecil stabil
◼ Teori baeyer tidak seluruhnya benar,
sikloheksana dan cincin yang lebih besar lagi
tidak lebih reaktif.

tereklipskan
H H
sudut ikatan 109
H H H
H
H H H H H H
goyang
H H
H H H H H
H H
H
H H
datar terlipat
Konformer sikloheksana

kursi setengah kursi biduk belit biduk

Energi tertinggi karena


Energinya paling struktur hampir datar
rendah dan paling
stabil
H goyang

5 3 H H
1
H C 3 H
4 6
5 2
H C H
H 4 H
6 1 bentuk kursi Newman (H pada
2
karbon 1 dan 4 tak ditunjukkan
model bentuk kursi

H eklips

4 3
5 1 4
H C C 3 H
H 6 H
5 2

HH HH
6 1 bentuk biduk Newman (H pada
2
karbon 1 dan 4 tak ditunjukkan
model bentuk biduk
Substituen ekuatorial dan aksial

H H
H
H
H H
H H
H
H
bidang H H

sumbu

H ax (a), hidrogen
H eq(e), hidrogen terletak dalam
sejajar dengan sumbu
bidang cincin
Tolakan 1,3
diaksial

H
H H H H
5
6
H H H
1
H
4 3
H H H
2

Lebih sedikit
tolakan

Anda mungkin juga menyukai