Anda di halaman 1dari 14

Nurman S.

Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Monopoly Market

1. Apakah Monopoli?
Pasar digambarkan sebagai monopoli jika memiliki hanya ada satu pemasok. Perusa-
haan tunggal ini menghadapi seluruh kurva permintaan pasar sehingga perusahaan
tersebut sesuai permintaan pasar tersebut akan membuat suatu keputusan tentang be-
rapa banyak barang yang akan diproduksinya. Berbeda dengan keputusan yang dibuat
oleh perusahaan kompetitif tunggal (yang tidak berpengaruh pada harga pasar), kepu-
tusan dalam pasar monopoli akan jumlah barang yang diproduksi akan sepenuhnya
menentukan harga barang tersebut.

2. Penyebab terjadinya Monopoli


Alasan pasar monopoli ada adalah karena perusahaan lain merasa tidak menguntungkan
atau tidak mungkin memasuki pasar. Hambatan atau barriers to entry untuk masuk
adalah sumber dari semua kekuatan monopoli. Jika perusahaan lain dapat memasuki
pasar, menurut definisi, tidak akan ada lagi monopoli.
Ada dua macam barriers to entry:

(a) Technical Barriers to Entry


Hambatan teknis utama untuk masuk adalah bahwa produksi barang tersebut me-
nunjukkan penurunan biaya rata-rata pada berbagai tingkat keluaran. Artinya,
perusahaan skala besar lebih efisien daripada perusahaan kecil. Dalam situasi
ini, satu perusahaan merasa menguntungkan dan akan mengeluarkan perusahaan
lainnya dari pasar dengan pemotongan harga. Setelah monopoli terjadi, maka pe-
rusahaan lain sulit masuk karena setiap perusahaan baru harus berproduksi pada
tingkat output yang rendah dan oleh karena itu dengan biaya rata-rata yang tinggi.
Karena hambatan masuk ini muncul secara alami sebagai hasil dari teknologi pro-
duksi yang lebih efisien dan rendah biaya, maka monopoli ini disebut dengan
natural monopoly.
(b) Legal Barriers to Entry
Banyak monopoli murni terjadi karena masalah hukum dan bukan sebagai aki-
bat dari kondisi ekonomi. Salah satu contoh penting dari posisi monopoli yang
diberikan pemerintah adalah perlindungan hukum yang diberikan dalam bentuk
hak paten. Contoh kedua dari monopoli yang dibuat secara legal hukum adalah
pemberian waralaba atau lisensi eksklusif untuk melayani pasar. Ini diberikan
dalam kasus layanan utilitas publik (gas dan listrik), layanan komunikasi, kantor
pos, beberapa rute penerbangan, beberapa pasar stasiun televisi dan radio, dan
berbagai bisnis lainnya.

3. Maksimisasi Profit dalam Pasar Monopoli.


Maksimisasi profit dalam pasar monopoli terjadi tetap dalam kondisi M R = M C.
Tetapi pendapatan marjinal lebih kecil dari harga karena perusahaan monopoli meng-
hadapi kurva permintaan yang miring ke bawah atau a downward-sloping demand curve.
Lihat gambar berikut:

Monopoly Market 1
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Gambar 1: Profit Maximization in Monopoly Market

Dari gambar tersebut ditunjukkan bahwa permintaan pasar akan dilihat oleh seorang
monopolis dan akan ditentukan berapa output yang akan diproduksinya sesuai dengan
kaidah M R = M C. Karena M R = M C pada kondisi profit maksimum, dan P > M R
untuk perusahaan monopoli, perusahaan monopoli akan menetapkan harga yang lebih
besar daripada biaya marjinalnya (P > M C). Hal ini berbeda dengan kondisi di dalam
pasar persaingan sempurna yaitu di dalam pasar monopoli tidak mempunyai kurva
penawaran. Lihat gambar berikut:

Gambar 2: Monopoly Does Not Have a Single Supply Curve

Monopoly Market 2
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Apa yang diakibatkan oleh adanya pasar monopoli, yaitu terjadinya deadweight loss.
Lihat gambar berikut:

Gambar 3: Allocational and Distributional Effects of Monopoly

Keuntungan monopoli akan positif selama harga pasar melebihi biaya rata-rata. Keun-
tungan monopoli dapat berlanjut dalam jangka panjang karena perusahaan baru tidak
mungkin masuk ke pasar. Besar kecilnya keuntungan monopoli dalam jangka panjang
akan bergantung pada hubungan antara biaya rata-rata dan permintaan pasar untuk
produk tersebut. Lihat gambar berikut:

Gambar 4: Monopoly Profits Depend on the Relationship between the Demand and Average Cost Curves

Monopoly Market 3
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

4. Penetapan Harga dengan Kekuatan Pasar (Pricing with Market Power )


Penetapan harga tanpa kekuatan pasar (persaingan sempurna) ditentukan oleh pe-
nawaran dan permintaan pasar. Pada pasar monopoli, individu produsen harus mampu
meramalkan pasar dan kemudian berkonsentrasi pada pengelolaan produksi (biaya) un-
tuk memaksimalkan keuntungan. Penetapan harga dengan kekuatan pasar (persaingan
tidak sempurna) mengharuskan individu produsen untuk mengetahui lebih banyak ten-
tang karakteristik permintaan serta mengelola produksi.
Dalam penentuan harga dengan kekuatan pasar ini, tujuan seorang monopolis adalah
bagaimana mengurangi atau memperoleh semua surplus konsumen. Dengan kata lain,
tujuan utama seorang monopolis adalah extract all consumer surplus. Lihat gambar
berikut:

Gambar 5: Monopolist Extract Consumer Surplus

Dari gambar tersebut dapat terlihat bagaimana seorang monopolis dapat mengurangi
atau menghilangkan surplus konsumen dengan melakukan pemberlakuan harga yang
berbeda-beda untuk jenis barang yang sama. Di gambar tersebut akan timbul per-
tanyaan yaitu: Bagaimana perusahaan mendapatkan surplus konsumen di A dan melakukan
penjualan yang menguntungkan di B? Jawabannya adalah dengan melakukan strategi
penetapan harga dengan kekuatan pasar yaitu: a) diskriminasi harga, b) pemberlakuan
dua harga yang berbeda (Two-part tariff, dan c) sistem paket (bundling).

(a) Diskriminasi Harga (Price Discrimination).


Diskriminasi harga dibagi menjadi tiga yaitu:
i. Diskriminasi Harga Tingkat Satu (First-degree Price Discrimination)
Di dalam strategi ini, perusahaan atau monopolis akan memberlakukan harga
tertinggi yang dapat dibayar oleh konsumen (reservation price). Lihat gambar
berikut:

Monopoly Market 4
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Gambar 6: First-degree Price Discrimination

ii. Diskriminasi Harga Tingkat Dua (Second-degree Price Discrimination)


Di dalam strategi ini, perusahaan atau monopolis akan memberlakukan prak-
tik mengenakan harga yang berbeda per unit untuk jumlah yang berbeda dari
barang atau jasa yang sama. Strategi harga yang dilakukan adalah member-
lakukan diskon kuantitas terhadap pembeli. Lihat gambar berikut:

Gambar 7: Second-degree Price Discrimination

iii. Diskriminasi Harga Tingkat Tiga (Third-degree Price Discrimination)


Di dalam strategi ini, perusahaan atau monopolis akan memberlakukan prak-
tik membagi konsumen menjadi dua atau lebih kelompok dengan kurva per-
mintaan terpisah dan mengenakan harga yang berbeda untuk setiap kelompok.
Lihat gambar berikut:

Monopoly Market 5
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Gambar 8: Third-degree Price Discrimination

(b) Pemberlakuan dua harga yang berbeda (Two-Part tariff )


Bentuk penetapan harga di mana konsumen dikenai biaya masuk dan biaya peng-
gunaan. Pembelian beberapa produk dan layanan dapat dipisahkan menjadi dua
keputusan, dan oleh karena itu, menjadi dua harga. Lihat gambar berikut:

Gambar 9: Two-Part Pricing at an Amusement Park

Monopoly Market 6
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

(c) Sistem Paket (bundling)


Merupakan salah satu strategi monopolis di pasar monopoli yaitu dengan mem-
pratikkan menjual dua produk atau lebih sebagai satu paket. Strategi ini di-
lakukan ketika pelanggan memiliki permintaan yang heterogen, perusahaan tidak
dapat melakukan diskriminasi harga, dan permintaan harus berkorelasi negatif.
Lihat contoh berikut:

Gambar 10: Reservation Price on Movie Leasing

Contoh tersebut adalah tentang persewaan film dengan reservasi harga untuk dua
teater. Solusi optimal ketika menyewa film secara terpisah akan mengakibatkan
setiap teater membayar harga reservasi terendah untuk setiap film yaitu:
i. Maximum price Wind = $10.000
ii. Maximum price Gertie = $3.000
iii. Maka Pendapatan Total (T R) = $26.000
Jika menggunakan strategi bundling maka:
i. Teater A akan membayar $15.000 untuk keduanya
ii. Teater B akan membayar $14.000 untuk keduanya
iii. Maka solusinya adalah masing-masing dikenakan biaya yang lebih rendah dari
kedua harga tersebut, pendapatan total (T R) akan menjadi $28.000.
Solusi penjualan secara bundling menjadi solusi terbaik dengan total pendapatan
lebih tinggi dari penjualan secara terpisah karena terdapat kondisi permintaan
yang berkorelasi negatif. Teater A membayar lebih untuk Wind ($12.000) dari-
pada teater B ($10.000). Teater B membayar lebih banyak untuk Gertie ($4.000)
daripada teater A ($3.000).
Jika permintaan berkorelasi positif (Teater A akan membayar lebih untuk kedua
film seperti yang ditunjukkan tabel dibawah) bundling tidak akan menghasilkan
peningkatan pendapatan.

Gambar 11: Reservation Price on Movie Leasing

Jika persewaan film dipaket, maka:


i. Teater A akan membayar $16.000 untuk keduanya
ii. Teater B akan membayar $13.000 untuk keduanya

Monopoly Market 7
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

iii. Maka jika masing-masing dikenakan biaya yang lebih rendah dari kedua harga
tersebut, total pendapatan akan menjadi $26.000, sama dengan menjual film
secara terpisah.
Bagaimana jika terjadi kondisi sebagai berikut: dua barang berbeda dan banyak
konsumen dengan kombinasi harga reservasi yang berbeda untuk dua barang. Li-
hat gambar berikut:

Gambar 12: Reservation Price Two Goods and Many Consumers

Dari gambar tersebut seorang monopolis akan menjual barang tersebut secara
terpisah atau paket dengan melihat kondisi sebagai berikut:

Gambar 13: Consumption Decisions When Products are Sold Separately

Monopoly Market 8
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Monopolis akan menjual secara paket jika kondisi sebagai berikut:

Gambar 14: Consumption Decisions When Products are Bundled

Sehingga keefektifan pemaketan bergantung pada derajat korelasi negatif antara


dua permintaan. Lihat gambar berikut:
i. Demand with Positive Correlation

Gambar 15: Demand with Positive Correlationd

Monopoly Market 9
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

ii. Demand with Negative Correlation

Gambar 16: Demand with Negative Correlation

Maka untuk contoh persewaan film adalah menjual dengan paket jika terjadi neg-
ative correlation on demand.

Gambar 17: Demand with Negative Correlation

Contoh berikutnya adalah jika monopolis dapat melakukan kedua strategi yaitu
penjulan secara terpisah dan paket (mixed bundling. Lihat gambar berikut:

Monopoly Market 10
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Gambar 18: Mixed v.s Pure Bundling

Kondisi yang terjadi di dalam gambar tersebut adalah:


i. Perfect negative correlation
ii. Significant marginal cost
iii. Reservation price is below M C for some consumers
iv. Mixed bundling induces the consumers to buy only goods for which their
reservation price is greater than M C
Maka solusi yang didapat adalah sebagai berikut:

Gambar 19: Mixed v.s Pure Bundling

Monopoly Market 11
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

Cara menghitung solusi di atas adalah sebagai berikut:


i. Jika dijual terpisah: 3($50 - $20) + 1($90 - $30) = $150
ii. Jika dijual Pure Bundling: 4($100 - $20 - $30) = $200
iii. Jika dijual Mixed Bundling: ($89.95 - $20) + ($89.95 - $30) - 2($100 - $20 -
$30) = $229.90
iv. C1 = $20 dan C2 = $30 (holds for all the above cases)
5. Contoh soal:
(a) Lihat gambar 12. Dengan asumsi bahwa biaya produksi marjinal (M C) adalah
nol untuk kedua barang tersebut, dapatkah produsen menghasilkan uang paling
banyak dengan menjual barang secara terpisah, dengan bundling, atau dengan
menggunakan mixed bundling (yaitu, menawarkan barang secara terpisah atau
sebagai bundel)? Berapakah harga yang harus dikenakan?
Jawab:
Pertama adalah membuat tabulasi reservasi harga sesuai dengan gambar 12.

Gambar 20: Reservation Price

Kemudian membuat solusi dengan menggunakan tabel yang berisi strategi harga
yang akan diterapkan. Lihat gambar berikut:

Gambar 21: Separately, Pure and Mixed Bundling

Kesimpulan: Strategi memaksimalkan keuntungan adalah dengan menggunakan


bundling campuran. Ketika setiap item dijual terpisah, dua dari Produk 1 dijual
dengan harga $ 8,25, dan dua dari Produk 2 dijual dengan harga $ 6. Dalam kasus
bundling murni, tiga bundel dibeli dengan harga $ 9,25. Harga paket ditentukan
oleh harga reservasi terendah. Dengan bundling campuran, satu Produk 2 dijual
dengan harga $ 6 dan dua bundel seharga $ 11,50. Pengemasan campuran sering
kali merupakan strategi ideal ketika permintaan hanya berkorelasi negatif dan /
atau ketika biaya produksi marjinal signifikan.
(b) Perusahaan satelit Zerlinda TV menyiarkan TV ke pelanggan di Malang dan
Surabaya. Fungsi permintaan untuk kedua kelompok ini adalah: QSby = 50 −

Monopoly Market 12
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

1
3 PSby dan QM lg = 80 − 23 PM lg ; dimana Q adalah ribuan pelanggan per tahun
dan P adalah harga berlangganan per tahun. Biaya total untuk meproduksi Q
unit dari service tersebut adalah: C = 1000 + 30Q dimana Q = QSby + QM lg .
Ditanya: a) Berapa harga dan kuantitas yang memaksimalkan keuntungan untuk
pasar di Surabaya dan Malang?; b) Sebagai konsekuensi dari satelit baru yang
baru-baru ini, orang-orang di Malang menerima siaran Zerlinda TV di Surabaya,
dan orang-orang di Surabaya menerima siaran Zerlinda TV di Malang. Hasilnya,
siapa pun di Surabaya atau Malang dapat menerima siaran Zerlinda TV dengan
berlangganan di kota mana pun. Jadi Zerlinda TV hanya dapat membebankan
satu harga. Berapa harga yang harus dia kenakan, dan berapa jumlah yang akan
dia jual di Surabaya dan Malang?; dan C)Dalam situasi manakah (a) atau (b),
Zerlinda TV lebih baik?.
Jawab:

i. (a)
Pertama, fungsi permintaan dirubah menjadi inverse demand function yaitu:
PSby = 150 − 3QSby dan PM lg = 120 − 32 QM lg .
Kedua, mencari T R untuk setiap permintaannya, yaitu:
⇒ T RSby = PSby .QSby
⇒ T RSby = 150Q − 3Q2Sby
⇒ T RM lg = PM lg .QM lg
⇒ T RM lg = 120Q − 32 Q2M lg
Ketiga, mencari M R untuk setiap T R:
∂T RSby
⇒ M RSby = ∂QSby
⇒ M RSby = 150 − 6QSby
∂T R
⇒ M RM lg = ∂QMMlglg
⇒ M RM lg = 120 − 3QM lg
Ketiga, M R = M C
∂C
M C = ∂Q
⇒ M C = 30 M R = M C ⇒ 30 = 150 − 6QSby ; QSby = 20
⇒ 30 = 120 − 3QM lg ; QM lg = 30
Kemudian masukkan nilai Q ke masing-masing fungsi permintaan:
⇒ PSby = 150 − 3QSby ; PSby = 150 − (3)(20) = 90; PSby = $90.
⇒ PM lg = 120 − 23 QM lg ; PM lg = 120 − 32 (30) = 75; PM lg = $75.

ii. (b)
Untuk menjawab pertanyaan (b), maka kedua fungsi permintaan dijumlahkan
menjadi:
QT = QSby + QM lg
QT = 50 − 13 PSby + 80 − 23 PM lg
QT = 130 − P
Maka; P = 130 − Q
T R = P.Q
T R = 130Q − Q2
M R = 130 − 2Q
MR = MC
130 − 2Q = 30; Q = 50
P = 130 − Q
P = 130 − 50 = 80; P = $80

Monopoly Market 13
Nurman S. Fadjar Ekonomi Mikro II Ganjil 2021

QSby = 50 − 13 P
QSby = 50 − 13 (80); QSby = 23 31
QM lg = 80 − 23 PM lg
QM lg = 80 − 23 (80); QM lg = 26 32

iii. (c)
Zerlinda TV akan menjadi lebih baik jika berada pada keuntungan (profit)
tertinggi yang bisa dia dapat.
Untuk kondisi (a), profit yang didapat:
π = PSby .QSby + PM lg .QM lg − 1000 + 30(QSby + QM lg )
π = (90)(20) + (75)(30) − (1000 + 30(20 + 30)) = 1550; π = $1550
Untuk kondisi (b), profit yang didapat:
π = P.QT − 1000 + 30(QT )
π = (80)(50) − (1000 + 30(50)) = 1500; π = $1500
Maka, Zerlinda TV akan lebih menguntungkan ketika kedua pasar terpisah di
masing-masinng kota.

Materi ini digunakan untuk bahan kuliah daring untuk kelas:

1. GE pada tanggal 30-11-2021 (09.30-11.30)

2. GB pada tanggal 30-11-2021 (13.00-15.00)

3. GD pada tanggal 01-12-2021 (13.00-15.00)

4. IC pada tanggal 03-12-2021 (07.30-09.15)

5. GC pada tanggal 02-12-2021 (07.00-09.00)

6. JA pada tanggal 02-12-2021 (13.00-15.00)

Monopoly Market 14

Anda mungkin juga menyukai