Anda di halaman 1dari 28

TEORI MIKROEKONOMI

PASAR MONOPOLI
Suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang
menguasai pasar.

Penentu harga pada pasar ini adalah


seorang penjual atau sering disebut
sebagai monopolis yang dapat
menaikan atau mengurangi harga
PASAR dengan cara menentukan jumlah
barang yang akan diproduksi.
MONOPOLI
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
1. Hanya Ada Satu Produsen

2. Barang yang Diproduksi Tidak Ada Substitusi

3. Produsen Baru Sulit Masuk ke Pasar Monopoli

4. Produsen Menjadi Penentu Harga

5. Produsen Tidak Melakukan Promosi


JENIS – JENIS PASAR MONOPOLI
 Monopoli Alamiah
Yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu.
• Skala ekonomi suatu perusahaan
• Menguasai faktor produksi

 Monopoli Undang-Undang
Yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui peraturan undang-undang baik
kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau dimiliki oleh negara dengan ketetapan
undang-undang.
• UUD, UU suatu negara/pemerintah
• Hak paten suatu produk
• Frenchising, perusahaan asing pada suatu negara
JENIS-JENIS MONOPOLI YANG TIDAK DILARANG
• Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting
bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
• Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena
didukung iklim dan lingkungan tertentu.
• Monopoli by License
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli

1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik


dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain .

2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi


(economics of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi..

3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu


pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Dampak Pasar Monopoli

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

• Peningkatan inovasi • Menyebabkan perdagangan


• Persaingan sehat pasar gelap yang tidak
• Memberikan dorongan melewati jalur cukai
produsen lain untuk sehingga merugikan bagi
bersaing devisa negara
• Memberikan kemudahan • Tidak ada tawar-menawar
bagi masyarakat • Tidak mendengarkan
keluhan konsumen
Pemecahan Masalah
Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi
monopoli adalah dengan mengeluarkan kebijakan perekonomian
mengenai:
• Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan
pemerintah dalam produksi dan harga.
• Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya
tidak dapat dihindari lagi.
• Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau
penyalahgunaan antikompetitif.
• Pengenaan Pajak.
Penentuan Laba (Rugi) Pasar Monopoli
Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan
jumlah biaya produksi.
Konsep Laba/Rugi
a. Jika biaya lebih kecil dari penerimaan, maka akan lahir konsep LABA
b. Jika biaya lebih besar dari penerimaan, maka akan lahir konsep RUGI
c. Jika biaya sama dengan penerimaan, maka akan lahir konsep impas (Break Event Point)
Rumus
L = TR - TC

Rumus Keterangan:
L : Laba/Rugi
TR : Penerimaan total
TC : Pengeluaran (biaya total)
Jika L negatif berarti Rugi L positif berarti Laba
L = 0 berarti impas
GRAFIK
Selain dengan
menggunakan
perbandingan angka –
angka, laba/rugi dapat
dianalisa dengan grafik
laba/rugi. Untuk
menggambarkan grafik
laba/rugi, akan ditampilkan
laba/rugi di pasar
persaingan sempurna dan
pasar monopoli.
Keterangan
1. Daerah a dan c adalah daerah rugi, karena TR < TC (TR
lebih kecil dari TC)
2. Daerah d adalah titik impas karena TR = TC
3. Daerah b adalah daerah laba, karena TR > TC (TR lebih
besar dari TC)
Keterangan
1. Daerah a menunjukkan titik
impas (TR = TC)
2. Daerah b menunjukkan daerah
laba (TR > TC)
3. Daerah c menunjukkan daerah
rugi (TR < TC)
Laba Maksimum

Produsen akan selalu memilih produksi dimana bisa memperoleh


keuntungan yang paling besar (maksimal). Bila telah mencapai posisi ini
, produsen dikatakan di posisi Ekuilibrium. Karena produsen cenderung
tidak akan mengubah tingkat harga dan produksi, sebab apabila ada
perubahan maka keuntungan akan menurun.
Cara mengetahui produk mencapai posisi
maksimum

Pendekatan total penerimaan (TR) dan total biaya (TC), dicari


selisih antara TR dan TC yang paling besar. Pendekatan hasil
penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC) dimana MR=MC
(penerimaan marginal sama dengan biaya marginal)
DISKRIMINASI HARGA PASAR MONOPOLI
Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara
menjual barang yang sama dengan harga berbeda
untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang
tidak berkaitan dengan biaya. Diskriminasi harga terjadi
saat produsen memberlakukan harga yang sama karena
alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan
biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga
mencerminkan diskriminasi harga.
Penentuan Harga Di Setiap Pasar

a. Biaya produksi yang dikeluarkan.

b. Sifat permintaan di setiap pasar


– untuk pasar dalam negeri dan
luar negeri.

Misalkan kurva biaya


total rata-rata (AC) dan
biaya marjinal
(MC) monopoli adalah
seperti yang ditunjukkan
dalam gambar 12.6
(iii).
Syarat Diskriminasi Harga Pasar Monopoli

Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar ke pasar lain

Sifat barang memungkinkan dilakukan diskriminasi harga

Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar


harus berbeda

Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi


tambahan keuntungan yang diperoleh

Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional


konsumen
Jenis Diskriminasi Harga

DISKRIMINASI HARGA DERAJAT I

Dilakukan dengan cara


menerapkan harga yang berbeda-
beda untuk setiap konsumen
berdasarkan reservation price
(Willingness To Pay) masing-
masing konsumen dibedakan
pada kemampuan daya beli
masing-masing konsumen.
Jenis Diskriminasi Harga

DISKRIMINASI HARGA DERAJAT II

Dilakukan dengan cara


menerapkan harga yang berbeda-
beda pada jumlah batch
atau lot produk yang dijual.
Diskriminasi harga ini dilakukan
karena perusahaan tidak memiliki
informasi mengenai reservation
price konsumen.
Jenis Diskriminasi Harga

DISKRIMINASI HARGA DERAJAT III

Dilakukan dengan cara


menerapkan harga yang berbeda
untuk setiap kelompok konsumen
berdasarkan reservation price
masing-masing kelompok
konsumen. Karena perusahaan
tidak mengetahui reservation
price masing-masing konsumen,
tapi mengetahui reservation price
kelompok konsumen.
CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
DALAM PASAR MONOPOLI

1. Penetapan Harga Tertinggi

2. Pembebanan Pajak Terhadap Produsen


Pajak Tetap (Lump Sum Tax)
Pajak Per Unit Produk (Specific Tax)
CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
DALAM PASAR MONOPOLI

3. Peraturan Pemerintah
UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang


Penggabungan Atau Peleburan Badan Usaha dan
Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat
Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat
Mengukur Kekuatan Monopoli
Kekuatan Monopoli (monopoly power)
Yaitu kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar
dalam rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas kemampuan
mengatur jumlah output dan harga.
dikatakan makin besar bila keputusan harga dan output perusahaan
makin sulit dilawan oleh pasar.
Abba Lerner mengukur kemampuan perusahaan berlandaskan
permintaan yang dihadapi perusahaan dengan menghitung angka
indeks, yang dikenal sebagai indeks Lerner (Lerner Index).
Mengukur Kekuatan Monopoli
Abba Lerner mengukur kemampuan perusahaan berlandaskan
permintaan yang dihadapi perusahaan dengan menghitung angka
indeks, yang dikenal sebagai indeks Lerner (Lerner Index).
Mengukur Kekuatan Monopoli
Kondisi seperti inilah yang selalu diterapkan oleh monopoli, yaitu
mengupayakan marginal cost lebih kecil daripada harga outputnya. Hal
ini berarti, monopolist mengambil keuntungan yang besar atau bahkan
sangat besar karena profit yang diterimanya di atas normal profit, atau
disebut juga super normal profit.
Sebagai perbandingan, monopoli seringkali dikomparasikan
dengan perfect competition market. Jika di monopoli, marginal
cost lebih kecil daripada price, maka berbeda halnya dengan perfect
competition, dimana marginal cost sama dengan price.
Menghitung Market Share (Pangsa Pasar)

Monopoli tidaknya suatu perusahaan dapat kita tentukan pula


dengan mengukur market sharenya (pangsa pasarnya). Bila pangsa
pasar suatu perusahaan lebih dari 60%, maka ia sudah dikategorikan
monopoli.
Besarnya market share ini menyebabkan monopoli meraup
keuntungan besar. Sayangnya profit besar yang diperoleh tersebut
tidaklah lantas berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, karena
profit yang diperoleh monopoli justru kembali ke perusahaan itu
sendiri. Jadi seakan-akan perusahaan tersebut menciptakan kelangkaan
yang bersifat semu.

Anda mungkin juga menyukai