64-Article Text-265-1-10-20190712
64-Article Text-265-1-10-20190712
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
Syahrudi
SMA Islam Terpadu Granada, Jl. HM. Ardhans Ringroad 3, Kota Samarinda;
syahrudi@smaitgranada.sch.id
612
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
84.84%. The result of this study indicates that the use of clinometer may support the
students' concepts reinforcement on trigonometric ratios.
1. Pendahuluan
Kurikulum 2013 mulai diimplementasikan pada tahun pelajaran 2018/2019 di seluruh SMA
Se-Kalimantan Timur termasuk SMA Islam Terpadu Granada Samarinda. Kurikulum 2013
mengamanatkan bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa, guru hanyalah sebagai
fasilitator dan motivator. Peran siswa harus lebih banyak dibandingkan peran guru di dalam
proses belajar mengajar.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pada kurikulum 2013 dan bagi siswa
dengan peminatan IPA mendapatkan tambahan matematika minat. Sementara itu,
matematika masih menjadi momok untuk sebagian besar siswa. Sehingga guru harus selalu
mencari ide agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan menjadi semakin mudah untuk
dipahami.
Salah satu materi pelajaran matematika yang diajarkan pada siswa SMA/MA/SMK kelas X
adalah trigonometri. Trigonometri merupakan materi ajar yang menduduki peringkat atas
kesulitan guru dalam pengelolaan pembelajaran (Setiawan 2004). Implikasi dari hal itu,
siswa kurang memiliki semangat untuk mengikuti pembelajaran trigonometri yang berakibat
pada lemahnya konsep siswa tentang perbandingan trigonometri. Banyak dari mereka
beranggapan bahwa materi yang disampaikan kurang bermanfaat, bahkan ketika menjumpai
soal-soal aplikatif materi perbandingan trigonometri, siswa masih kebingungan
mengaplikasikan aturan-aturan yang ada. Hal ini diperkuat dengan data hasil belajar yang
diperoleh dari penilaian harian materi trigonometri pada siswa kelas X-A.
Komponen Nilai
Rata-rata 65,7
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 35
Ketuntasan Klasikal 25
613
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
2. Klinometer
Klinometer merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi yang
dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis
datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek. Pada terapannya, alat ini dapat
digunakan pada pekerjaan pengukuran tinggi (atau panjang) suatu obyek dengan
memanfaatkan sudut elevasi.
Klinometer dapat dibuat sendiri dengan menggunakan prinsip pendulum. Pendulum adalah
bandul atau pemberat yang bergantung pada seutas tali atau gantungan yang relatif panjang.
Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut: (1) potonglah pipa PVC dengan panjang ±
40 cm, (2) gabungkan busur derajat dengan pipa PVC tadi, dan (3) beri seutas tali yang
sudah diberi bandul atau pemberat pada busur derajat.
Seperti instrumen lain pada umumnya, klinometer mempunyai bagian-bagian yang masing-
masing memiliki fungsi dan kegunaan. Secara umum, bagian-bagian dari klinometer seperti
terlihat pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Klinometer
Keterangan:
(1) Pipa pengintai digunakan untuk membidik suatu objek yang ada di langit dengan bagian
datar dari busur derajat.
(2) Bandul digunakan sebagai pemberat, sehingga tali akan selalu terentang dan mengarah
ke bawah.
(3) Busur derajat digunakan sebagai komponen dari klinometer untuk mengukur besar
kemiringan.
614
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
Klinometer adalah alat peraga yang dipergunakan untuk menentukan besar sudut elevasi
dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung. Dalam matematika, klinometer
digunakan sebagai media pembelajaran dalam mengukur ketinggian benda-benda seperti
tinggi tiang, tinggi pohon dan tinggi sebuah bangunan.
Penggunaan klinometer untuk mengukur tinggi benda, dapat diilustrasikan sebagai berikut.
615
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran matematika
adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita hindari keberadaannya. Dengan media
pembelajaran, kita bisa lebih mudah dalam memahami materi yang terdapat pada
matematika. Setiap materi matematika mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi, ada
yang tidak membutuhkan media pembelajaran namun ada juga yang membutuhkan media
pembelajaran termasuk trigonometri.
Materi yang mempunyai tingkat kesukaran yang tinggi tentu akan sulit untuk dipahami. Dan
pada kondisi yang seperti ini kita membutuhkan alat bantu atau media pembelajaran untuk
memudahkan memahami materi matematika.
Dalam matematika kita bisa dengan mudah bisa mengukur ketinggian suatu benda.
Klinometer merupakan alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi yang terbentuk antara
garis datar dan garis penghubung sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak
(ujung) suatu obyek. Pada terapannya, alat ini dapat digunakan pada pekerjaan pengukuran
tinggi (atau panjang) suatu obyek dengan memanfaatkan sudut elevasi.
616
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
Gambar 4. Menunjukkan segitiga siku-siku ABC dengan salah satu sudutnya BAC
dari segitiga siku-siku ABC, dengan terletak pada sudut BAC, maka didefinisikan
perbandingan trigonometrinya adalah sebagai berikut.
Sinus α ditulis sin α; Cosinus α dengan cos α; dan Tangen α dengan tan α.
617
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
Menurut (Greenwald, 2012:345) The term “angle of elevation” in high school classrooms
represents the angle between where an observer is standing and the line of sight to an object.
Jadi sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk antara pengamat dan garis pandang ke objek.
Pada Gambar 3. Jika A memandang B dan AC horizontal, maka α yaitu sudut CAB atau
sudut BAC adalah sudut elevasi.
4. Metode Penelitian
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan ketuntasan
belajar siswa melalui pemanfaatan klinometer dalam pembelajaran sebagai penguatan
konsep pada materi trigonometri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA A
SMA Islam Terpadu Granada tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 33 siswa. Metode
pengumpulan data dalam bentuk tes uraian dan catatan observasi. Analisa data yang
dilakukan adalah dengan reduksi data dan penyajian data. Keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan data tes uraian dan catatan observasi.
5. Pembahasan
Penelitian ini diawali dengan membagi siswa dalam enam kelompok terdiri atas tiga
kelompok beranggotakan lima siswa dan tiga kelompok lainnya beranggotakan enam siswa.
Setiap kelompok diberi tugas membuat sebuah alat peraga klinometer sesuai dengan
ketentuan yang peneliti tentukan, kemudian alat tersebut digunakan untuk mengukur
ketinggian lima buah benda di kelas yaitu pintu kelas, papan tulis, tiang bendera, hiasan
dinding, dan ventilasi. Tiap kelompok menuliskan hasil praktiknya dalam lembar laporan.
Dari hasil laporan siswa serta pengamatan peneliti diperoleh hasil bahwa:
(1) Siswa yang biasanya aktif dalam pembelajaran matematika hanya 9 siswa, namun
dengan pemanfaatan alat peraga klinometer ternyata dapat meningkat menjadi 28 siswa.
(2) Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan hasil diskusi kelompok pada lembar laporan
praktik sudut elevasi, menunjukkan peningkatan kreativitas siswa.
(3) Menanamkan karakter peduli lingkungan dan jiwa kreatif pada siswa untuk dapat
memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang lebih berguna.
(4) Berdasarkan hasil laporan praktik siswa, menunjukkan bahwa alat peraga yang telah
dibuat praktis dan efisien karena mudah didapat bahannya, mudah pembuatannya, dan
ringan serta relatif kecil sehingga mudah dibawa .
Kemudian siswa diberi soal tes uraian untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi
sudut elevasi. Berdasarkan hasil tes uraian dan catatan observasi sebelum penggunaan alat
peraga klinometer diperoleh bahwa dari 33 siswa, hanya 13 siswa atau sekitar 39,39% yang
aktif dalam pembelajaran matematika dan ketuntasan belajar trigonometri 25%. Setelah
menggunakan alat peraga klinometer dalam pembelajaran trigonometri, siswa yang aktif
mencapai 31 siswa atau 93,93% dan siswa yang tuntas belajar 28 siswa atau 84,84% dengan
kriteria ketuntasan minimal 72.
618
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education Volume 6 Nomor 1 2019
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/journals/index.php/idealmathedu/
p-ISSN 2407-8530 | e-ISSN 2502-602X
6. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga
klinometer lebih praktis, efisien, serta dapat mendukung penguatan konsep siswa dalam
pembelajaran matematika khususnya pada penanaman konsep dasar trigonometri untuk
menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan sudut elevasi.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Djadir, dkk. 2017. Modul PLPG. Alat Peraga dalam Geometri Ruang. Jakarta : Kemdikbud.
Dirjen GTK.
Eka, Dwiki. Klinometer. Retrived from https://www.slideshare.net/sawasti/presentation-
klinometer
Greenwald, Sarah, Jill E Thomley. 2012. Encyclopedia of mathematics and society. USA.
Salem Press.
Kariadinata, Rahayu. 2013. Trigonometri Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Mardhatillah, Ade. Elevasi. Retrived from https://www.academia.edu/10040674/elevasi
Ratnasari, Gamarina Isti. 2017. Analisis Penerapan Trigonometri Menggunakan Media
Klinometer Terhadap Strategi Pemecahan Masalah. UNY : Seminar Matematika dan
Pendidikan Matematika.
Setiawan. 2004. Pembelajaran Trigonometri Berorientasi PAKEM di SMA. Yogyakarta :
Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika.
Sitiatava, Rizema Putra. 2012. Berbagai Alat Bantu untuk Memudahkan Belajar
Matematika. Yogyakarta: Diva Press.
Widyantini., Sigit. 2010. Pemanfaatan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika SMP
Diklat SMP Jenjang Dasar. P4TK Matematika. Yogyakarta.
Fermat F.A., Newton S. J., dan Archimedes. 2007. Pembelajaran yang Mengasyikkan.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Pythagoras G. dan Khwarizmi. 1998. Mengapa Takut Belajar Matematika?, Jurnal
Pendidikan Matematika, 76, 246-258.
How to Cite:
619