Anda di halaman 1dari 11

PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN

USAHA PADA SENTRA KERAJINAN NENTU MEKAR BARU (BUMDES)


DI DESA KORIHI KECAMATAN LOHIA
KABUPATEN MUNA

Wa Ode Riska Misna Malinda


Hj. Ninik Endang Purnawati
Hj. Nurjannah

Jurusan Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo Kendari

(Riskawaode74@gmail.com)

ABSTRAK

Wa Ode Riska Misna Malinda C1A3 15 212 Jurusan Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo,Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Dalam Pengembangan Usaha Pada Sentra Kerajinan Nentu Mekar Baru
(BUMDES) di Desa Korihi Kecamatan Lohia Kabupaten Muna yang dibimbing oleh
Ibu Ninik Endang Purnawati sebagai Pembimbing I dan Ibu Nurjannah sebagai
Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi manajemen yang tepat pada
sentra kerajinan nentu mekar baru di Desa Korihi Kecamatan Lohia Kabupten Muna.
Jenis Penelitian ini adalah kualitatif, penelitian dilakukan di Desa Korihi pada bulan
Desember 2018 dengan informan Sembilan orang para pengrajin nentu. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan penelitian lapangan
dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi manajemen dalam
meningkatkan Usaha Sentra Kerajinan Nentu Mekar Baru sudah maksimal dan dapat
dikatakan berhasil dan tergolong baik, terbukti dari terpenuhinya semua kegiatan
dalam proses pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen
diterapkan berdasarkan tahapan-tahapan di dalam proses manajemen antara lain
adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pada tahapan-
tahapan tersebut usaha sentra kerajinan nentu mekar baru di desa korihi kecamatan
lohia kabupaten muna.

Kata Kunci :Fungsi manajemen, Pengembangan usaha


PENDAHULUAN Kerajinan nentu dibentuk oleh BUMDES. Bumdes
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini maka modalnya dimiliki desa melalui penyertaan modal
dunia usaha turut mengalami perkembangan yang langsung yang berasal dari kekayaan desa. Lembaga ini
positif. Hal ini terlihat dari banyaknya unit-unit usaha sebagai kekuatan yang akan mendorong terciptanya
yang semakin bertambah, baik usaha dalam skala kecil, peningkatan kesejahteraan dengan cara menciptakan
menengah maupun skala besar. Mengingat bahwa produktivitas ekonomi bagi desa Korihi Kecamatan
sekarang ini sudah memasuki era globalisasi maka Lohia dengan berdasar pada ragam potensi yang
peran sektor industri sangat di butuhkan untuk dimiliki desa.
menopang perekonomian di Indonesia. Disisi lain Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
persaingan perindustrian semakin ketat. Hal inilah yang fungsi manajemen yang tepat pada sentra kerajinan
membuat produsen terpacu untuk melakukan nentu mekar baru (BUMDES) di Desa Korihi
pembenahan agar memiliki daya saing yang unggul Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.
sehingga mampu berkompetisi di tengah ketatnya
perkembangan perindustrian.
peran manajemen sangatlah dibutuhkan dalam
pelaksanaan pengembangan usaha. Salah satu kunci TINJAUAN PUSTAKA
sukses pengembangan dan prestasi manajemen adalah
A. Konsep Manajemen
menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti:
1. Pengertian Manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
Menurut Andrew F. Sikukula (Dalam Hasibun,
pengawasan. Penerapan sistem manajemen sangat
2009:6), mengemukakan bahwa manajemen pada
menentukan arah perbaikan sebuah perusahaan.
umumnya dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas
Organisasi tanpa manajemen merupakan suatu hal yang
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
mustahil akan tercapai tujuan yang diinginkan secara
penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi
efektif dan efisien. Manajemen secara luas diartiakan
dan pengambilan kjeputusan yang dilakukan oleh setiap
sebagai proses dalam merencankan, mengorganisasikan,
organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan
melaksanakan serta mengevaluasi sesuatu yang di
sebagai sumberdaya yang dimilikioleh perusahaan
rencanakan agar tercapai tujuan yang diinginkan. sehingga akan di hasilkan suatu produk atau jasa secara
Berdasarkan ilmu manajemen terdapat beberapa efesien.
fungsi-fungsi manajemen salah satunya yaitu Menurut Terry (Dalam Sadjiman 2007:3)
POAC ( planing, organizing, actuating, dan mengemukakan manajemen adalah cara mencapai
controlling ). tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu melalui
Kerajinan merupakan suatu yang di hasilkan dari kegiatan orang lain.
hasil karya manusia dengan bermacam-macam bentuk Menurut Andrew (Dalam Lestari 2011:5)
yang unik, manarik, dan memiliki nilai guna bagi mengemukakan manajemen pada umumnya di kaitkan
kehidupan manusia. Kerajinan di Indonesia memiliki dengan aktivitas-aktivitas perencanaan.
berbagai macam jenis, salah satunya adalah kerajinan pengorganisasian, pengorganisasian, pengendalian
Nentu. Kerajinan nentu merupakan salah satu produk penempatan, pengarahan, pengarah, pemotivasian,
yang di hasilkan oleh masyarakat di Desa Korihi komunikasi, dan pengambilan keputusan yang
Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Menurut salah satu dilakukan oleh setiap organisasai dengan tujuan untuk
pemilik usaha mengatakan bahwa produk yang di mengkordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki
hasilkan memiliki kualitas yang baik dan mempuyai oleh perusahaan sehingga akan di hasilkan suatu produk
beraneka ragam bentuk seperti Busara. Namun atau jasa secara efisien.
perkembangan fungsi manajemen Sentra Kerajinan Menurut Stoner ( Dalam Sadjiman 2007:33)
Nentu masih perlu ditindak lanjuti agar perkembangan mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses
usah kerajinan Nentu dapat berjalan dengan baik. perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan
mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan 3. Pelaksanaan Fungsi Manajemen
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai Menurut Hasibuan mengemukakan pelaksanaan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Menurut Mary Paker Follet (Dalam Fatah, 1996:3) 1. Perencanaan
mengatakan bahwa manajemen sebagai seni untuk 2. Pengorganisasian
melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art 3. Pengarahan
getting things done through people). Defenisi ini perlu 4. Pengendalian
mendapatkan perhatian karena berdasarkan kenyataan,
manajemen mencapai tujuan organisasi dengan cara B. Konsep Usaha
mengatur orang lain. 1. Pengertian Usaha
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Usaha
Menurut L.Gulick ( Dalam Heldjrachman 1996 : 3) adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, fikiran,
mengatakan bahwa manajemen ilmu pengetahuan yang atau badan untuk mencapai suatu maksud. Pekerjaan,
menjelaskan mengapa dan bagaimana manusia bekerja perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk
bersama untuk mencapai tujuan dan mengajarkan mencapai suatu maksud. Dalam Undang-undang No. 3
bagaimana sistem kerjasama yang lebih bermanfaat Tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan, usaha
bagi kemanusiaan. adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun
dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh
di simpulkan bahwa manajemen adalah suatu prosess keuntungan atau laba.
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan Menurut Harmaizar Z (2014),Usaha atau dapat juga
pengendalian semua sumberdaya yang ada pada disebut suatu perusahaan adalah suatu bentuk usaha
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus
2. Fungsi – fungsi Manajemen menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik
George R. Terry (dalam Tanti Prastuti 2014), yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang fungsi usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak
manajemen yang dikenal dengan “POAC” yaitu: berbentuk badan hukum, yang didirikan dan
1. Perencanaan (planning) berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara
2. Pengorganisasian (organizing) (Internet).
3. Pelaksanaan (actuating) Menurut Wasis & Sugeng Yuli Irianto ,Usaha
4. Pengawasan (controlling) dalam kehidupan sehari - hari bisa diartikan sebagai
Menurut Sondang P. Siagian (Dalam Hasibuan upaya manusia untuk melakukan sesuatu guna
2007) fungsi-fungsi manajemen mencakup: mencapai tujuan tertentu
1. Perencanaan (planning) Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat
2. Pengorganisasian (Organizing) di simpulkan bahwa Usaha adalah suatu kegiatan yang
3. Penggerakan (Motivating) dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil berupa
4. Pengawasan (Controlling) keuntungan, upah atau laba usaha, secara sederhana arti
5. Penilaiyan (Evaluation) wirausaha (enterpreneuer) adalah orang yang berjiwa
Sedangkan menurut George R. Terry dan Liesli berani mengambil resiko artinya bermental mandiri,
W. Rue (2005) fungsi-fungsi manajemen yaitu: tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
1. Planning kondisi tidak pasti
2. Organizing 2. Tujuan Usaha
3. Staffing Tujuan utama dari usaha/bisnis yang
4. Motivating dijalankan adalah sebagai ladang untuk
5. Controlling mendapatkan penghasilan. Setiap usaha yang
dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari
orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri sebagai daya tarik utama, dan dalam praktik sehari-hari,
dan juga tujuan akhirnya adalah minimal untuk keduanya digabung.
bisa mengembalikan modal yang sudah Tahap 3 : Perencanaan alternatif strategi yang bisa
dikeluarkan serta diharapkan juga bisa dipilih. Dengan menggabungkan kedua strategi tersebut
memberikan penghasilan yang berkesinambunga. diatas, direncanakan alternatif strategi yang sesuai
untuk pengerjaan suatu proyek pada perusahaan.
3. Langkah-langkah Pengembangan Usaha
Tahap 4 : Memilih strategi yang paling sesuai dengan
perusahaan. pemilihan strategi tentu saja harus
1. Pelatihan usaha
memperhitungkan visi dan misi perusahaan, nilai-nilai
2. Pemagangan
yang dianut, harapan yang berkembang dilingkungan
3. Penyusunan proposal
sekitar, dan kemungkinan berhasil atau tidaknya dalam
4. Permodalan dalam bentuk uang
implementasi.
5. Pendampingan
Tahap 5 : Pelaksanaan strategi. Strategi yang telah
6. Jejaring bisnis
dirumuskan harus di terjemahkan kedalam program
4. Faktor-Faktor Pengembangan Usaha kerja yang jelas.Salah satu yangharus dibangun adalah
arsitektur perusahaan
1. Faktor pokok
a. Modal C. Manajemen Usaha
b. Tenaga kerja Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam
c. Bahan menta konteks internal perusahaan, agar perusahaan benar-
d. Transportasi benar memiliki arah dalam menjalankan usaha, terukur,
e. Sumber energi tenaga industri dan terencana dengan baik. Perencanaan usaha juga
f. Marketing akan menjadi “controlling tools”, apakah dalam
2. Faktor penunjang/faktor pendukung perjalanannya nanti, bisnis yang dijalankan berada
1. Kebudayaan masyarakat dalam line yang benar atau tidak. Terutama dalam
2. Teknologi bisnis yang relatif baru, penuh dengan kreatifitas,
3. Pemerintah perencanaan usaha juga semakin dibutuhkan.
4. Dukungan masyarakat Beberapa manfaat yang diperoleh dari pengelolaan
5. Kondisi alam usaha adalah:
6. Kondisi perekonomian 1. Memilih bisnis yang feasible untuk dijalankan
5. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan
2. Memiliki usaha yang berbadan hukum jelas
Upaya formulasi strategi pengembangan usaha 3. Memiliki laporan keuangan (bermanfaat untuk
terdiri dari tahapan-tahapan: kelangsungan usaha, keuntungan optimal,
Tahap 1 : Melakukan analisis tren atau kecenderungan. pengajuan kredit)
Sesuatu tersebut sebagai kecenderungan apabila 4. Memiliki perencanaan pengembangan dan
memiliki sifat dinamis dan mengandung unsur operasional usaha yang jelas.
perubahan. Perubahan tersebut juga bersifat permanen
dan relatif bisa diukur.
Tahap 2 : Melakukan analisis internal dan eksternal
perusahaan. Strategi pertama-tama disusun berdasarkan
pada analisis internal disebut strategi Inside-out,
sedangkan yang disusun pertama-tama pada analisis
eksternal disebut Outside-in. Strategi Inside-out
biasanya melihat keterbatasan sumber daya sebagai
kendala, sedangkan strategi Outside-in melihat peluang
D. Kerangka Pikir Penelitian Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi tertulis
yaitu informasi mengenai pengembangan usaha.
SENTRA KERAJINAN NENTU MEKAR
Sumber data secara keseluruhan diperoleh di
BARU
Kantor Kelurahan di Desa Korihi Kecamatan Lohia
Kabupaten Muna. Data yang sifatnya kualitatif
FUNGSI MANAJEMEN diperoleh dari berkas-berkas atau arsip yang tercatat di
Kantor Kelurahan di Desa Korihi Kecamatan Lohia
Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini
• Perencanaan menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan
• Pengorganisasian data sekunder (Afifudin dan Saebeni, 2009:117)
• Pelaksanaan menjabarkan :
• Pengawasan 1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan
G.R.Terry dalam Sukarna, 2011 pengamatan langsung di lapangan melalui wawancara
dengan Pengrajin yang ada di Desa Korihi Kecamatan
Lohia Kabupaten Muna yang menggunakan daftar
USAHA pertanyaan (wawancara).
KERAJINAN 2. Data Sekunder,
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik
pengumpulan data yang menunjang data primer.
Dilakukan dengan cara mencatat data atau menyalin
dokumen, makalah, laporan, arsip, dan lain-lain
METODE PENELITIAN terutama yang relavan dengan permasalahan penelitian
yang ada di Desa Korihi Kecamatan Lohia
A. Lokasi Penelitian Kabupat en Muna.
Lokasi adalah letak, tempat atau penempatan suatu
benda, keadaan pada permukaan bumi. Penelitian ini D. Teknik Pengumpulan Data
telah dilaksanakan di Desa Korihi Kecamatan Lohia Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
Kabupaten Muna. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada paling penting dan strategis dalam penelitian, karena
beberapa pertimbangan pengetahuan dasar tentang tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
adanya fenomena dan masalah yang layak diteliti. Pada penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting), sumber data
primer dan teknik pengumpulan data dengan metode
B. Informan Penelitian observasi wawancara mendalam dan dokumentasi
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini (Sugiyono, 2010). Untuk memperoleh data dan
adalah: informasi dalam penelitian ini, dilakukan dengan dua
1. Kordinator usaha macam cara yaitu:
2. 8 Para Pengrajin Nentu 1. Studi kepustakaan (Library Study) yaitu dengan
Dengan jumlah informan total sebanyak 9 orang. cara menelaah berbagai litaratur dan dokumen
C. Jenis dan Sumber Data yang erat hubungannya dengan masalah yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini diteliti.
adalah data primer dan data sekunder yang merupakan 2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu
data yang diperoleh di Desa Korihi Kecamatan Lohia pengumpulan data secara langsung pada obyek atau
Kabupaten Muna yang menjadi tempat penelitian lokasi penelitian, untuk memperoleh data di
penulis. Data yang diperoleh berupa data kualitatif. lapangan digunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a. Pengamatan lapangan (observasi), guna
memperoleh data dan informasi melalui potensi alamnya yang memadai yakni wilayah
pengamatan secara langsung terhadap objek pertanian yang cukup luas.
penelitian ini. Dana Pembangunan Desa Korihi
b. Dokumentasi yaitu menelah dan
mempelajari berbagai laporan pelaksanaan
tertulis yang relevan dengan penelitian ini.
Pada penelitian ini penulis akan mengambil
gambar sebagai lampiran dokumentasi.
c. Wawancara yaitu dengan mengadakan
Tanya jawab secara terstruktur kepada
informan terpilih. Pada penelitian ini penulis
akan melakukan wawancara kepada para
Pengrajin Nentu Di Desa Korihi Kecamatan
Lohia Kabupaten Muna.

E. Teknik Analisis Data 2. Profil Lokasi Penelitian Usaha Sentra


Teknik Analisis data penelitian ini menggunakan Kerajinan Nentu Mekar Baru
Analisis Deskriptif, Analisis Deskriptif digunakan
untuk manggambarkan atau mendeskripsikan data tanpa Kerajinan nentu mekar baru merupakan salah satu
bermaksud mengenaralisir atau membuat kesimpulan kerajinan yang berada di Desa Korihi Kecamatan
tapi hanya menjelaskan kelompok data itu saju. Pada Lohia Kabupaten Muna. Sentra kerajinan nentu mekar
penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif baru mulai di dirikan pada tahun 1986 dan di
bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran atau kembangkan pada tahun 1988 dengan alamat usaha ‘’
penyebaran data sampel atau populasi. di desa korihi kecamatan lohia kabupaten muna jl.
Poros raha-mantobua’’. Melewati 3 (tiga) Kelurahan
dan 3 (tiga) Desa yaitu : Kelurahan Raha 1, Kelurahan
Laende, Kelurahan Palangga, Kelurahan Duruka,
HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Banggai, Desa Waara, Desa Mantobua.
Kordinator usaha sentra kerajinan nentu mekar baru
A. Gambaran Umum Usaha Sentra Kerajinan adalah WA NIA dengan membentuk 8 (delapan)
Nentu Mekar Baru kelompok masing-masing kelompok 5(lima) orang
1. Sejarah Desa Korihi hingga 10 (sepuluh) orang .
Desa Korihi pada awalnya adalah sebuah dusun
3. Visi, Misi Dan Tujuan Usaha Sentra
desa yang permai dan terletak di wilayah timur Desa
Mantobua, Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Kerajinan Nentu Mekar Baru
Sulawesi Tenggara, dimana masyarakat memiliki
Visi usaha sentra kerajinan nentu mekar baru
latar belakang sumber mata pencaharian sebagai
adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-
buruh, petani, pedagang, pengrajin tenun dan nentu,
besarnya dengan memanfaatkan bahan yang ada
pengrajin tembikar yang menghasilkan perabot
dan meminimalkan kerugian sekecil mungkin,
rumah tangga seperti tempat air dan untuk
sehingga berbagai permintaan dari konsumen dapat
memasak serta ada juga digunakan untuk pot terpenuhi. Untuk mencapai visi tersebut, perlu
bunga yang dipasarkan pedagang-pedagang kaki dilakukan suatu misi untuk mencapai visi dari usaha
lima dari Desa Korihi sendiri. Selain itu juga sentra kerajinan nentu mekar baru. Berikut ini misi
perkembangan ekonomi dan pembangunan yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.
masyarakat dusun tersebut dapat ditunjang dengan
Misi 6. Pengembangan Usaha Sentra Kerajinan
Nentu Mekar Baru
1. Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Pengembangan usaha Kerajinan Nentu
sekitar. Mekar Baru di Desa Korihi Kecamatan Lohia
2. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Kabupaten Muna, mampu berkembang
3. Membuat produk sekreatif mungkin.
4. Memperluas pemasaran.
menjadi industri kecil yang memiliki
jangkauan pasar yang lebih luas bukan hanya
Tujuan Usaha di sulawesi tenggara tetapi sampe di luar
sulawesi bahkan sampe di luar Negri
1. Memperoleh keuntungan dan pendapatan dari B. Karakteristik Informan
usaha kerajinan nentu 1. Karakteristik Informan Berdasarkan
2. Mengajak masyarakat desa Korihi untuk
Jenis Kelamin
menabah penghasilan kelurga
3. Memperoleh kepercayaan yang optimal dari Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
konsumen, sehingga dengan adanya kepada 9 informan yang merupakan para pengrajin
kepercayaan yang diberikan diharapkan usaha nentu Di Desa Korihi Kecamatan Lohia, di peroleh
kerajinan nentu yang telah dijalankan dapat karakteristik informan berdasarkan jenis kelamin
lebih berkembang dapat dilihat pada tabel berikut
4. Proses Produksi Kerajinan Nentu Tabel Karakteristik Informan Berdasarkan
a. Nentu Jenis Kelamin
b. Rotan No Jenis Frekuensi Presentase
c. Pisau kelamin (%)
d. Jarum sol sepatu 1. Laki- laki 1 11,11
e. Minyak
5. Kerajinan Nentu 2. Perempuan 8 88,89
Kerajinan tangan “nentu” adalah salah satu kerajinan
tangan berbentuk anyaman dengan bahan dasar batang
tanaman merambat yang oleh masyarakat Muna dikenal Jumlah 9 100%
sebagai “nentu”. Hasil kerajinan tangan “nentu” ini
sudah sangat dikenal oleh para wisatawan yang Sumber : Data Primer, 1 Desember 2018
berkunjung ke Muna.
2. Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
Produk-produk yang dihasilkan dari kerajinan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada
tangan “nentu” ini sangat kuat dan tahan lama, karena 9 informan yang merupakan para pengrajin nentu
batang “nentu” sebagai bahan dasar pembuatan Didesa Korihi Kecamatan Lohia Kabupaten Muna,
kerajinan ini sangat kuat dan alot namun ringan. diperoleh karakteristik informan berdasarkan usia yang
Bahkan konon katanya jauh lebih kuat dibanding disajikan pada Tabel 2 berikut :
anyaman berbahan dasar rotan sekalipun. Anyamannya Tabel 5. Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
pun sangat rapat dan rapi, tidak mudah koyak dan tidak NO Umur (Tahun) Jumlah Presentase
mudah lapuk dalam waktu bertahun-tahun. (Orang) (%)
1. 28- 41 4 44,4
2. 42- 61 5 55,6
Jumlah 9 100
Sumber : Data Primer, 1 Desember 2018
C. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Pelaksanaan b. Organizing (pengorganisasian)
Fungsi Manajemen Pada Sentra Kerajinan Nentu Menurut Sondang P. Siagian (Dalam Hasibuan
Mekar Baru (BUMDES) 2007) Pengorganisasian (Organizing) adalah
Aspek Manajemen merupakan bagian yang keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-
tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang
sebuah laporan studi kelayakan bisnis. sedemikian rupa sehingga menciptakan suatu organisasi
Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan.
dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam Struktur organisasi usaha sentra kerajinan nentu
pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek mekar baru, juga sebagai tahapan pengorganisasian dari
manajemen dalam studi kelayakan bisnis fungsi manajemen adalah untuk memudahkan proses
hubungan diantara para pengrajian usaha yang sesuai
menyangkut fungsi-fungsimanajemen secara
dengan wewenang dan fungsinya.
umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, Kordinator usaha atas nama Wa Nia mangatakan
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan bahwa :
(POAC). ‘’ Disini saya selaku kordinator usaha sentra
kerajinan nentu mekar baru, saya membentuk 8
D. Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pada Sentra ( delapan) kelompok yang sudah di ketahui
Kerajinan Nentu Mekar Baru (BUMDES) Di kepala desa, kelompok usaha sentra kerajinan
Desa Kori Kecamatan Lohia Kabupaten Muna nentu, masing- masing kelompok memiliki
ketua dan anggota’’ (Wawancara, Desember
a. Planning (perencanaan) 2018)
Sebuah aktivitas penting untuk mempersiapkan c. Actuating ( penggerak/pelaksanaan)
berbagai tindakan yang akan dilakukan dalam usaha Actuating merupakan implementasi dari
sentra kerajinan nentu mekar baru merupakan perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh
perencanaan strategi usaha kerajinan nentu ini, sebagai komponen yang berada dalam satu sistem dan satu
mana di jelaskan oleh kordinator usaha Wa Nia organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai
menggatakan bahwa : dengan bidang masing-masing untuk dapat
‘’ Perencanaan yang kami lakukan di usaha mewujudkan tujuan.
kami ini berupa serangkaian kegiatan Tahapan proses dari fungsi manajemen yang
penyusanan usaha Kerajinan Nentu , sekaligus dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan
pengambilan keputusan-keputusan dalam melakukan pengorganisasian.
menentukan tujuan dan target usaha Nentu, Kordinator usaha Wa Nia mengatakan bahwa :
menentukan berbagai kebijakan strategis
pengembangan usaha kerajinan Nentu, ‘’ Pelaksanaan kerajinan nentu mekar baru yaitu
membuat program kerja, pemanfaatan sumber dengan mangadakan pelatihan, bimbingan,
daya, merancang metode dan prosedur memberikan motivasi bagi para pengrajin nentu
serta menentukan jadwal waktu agar dapat mencapai tujuan usaha’’
pelaksanaannya. Disini kami sebelum (Wawancara, Desember 2018)
menjalankan susunan perencanaan yang
kami buat, kami terlebih dahalu a. Controlling ( pengawasan)
Pengawasan Merupakan pengendalian semua
memberitahu kepala desa agar kegitan yang
kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan
kami lakukan berjalan sesuai target yang pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut
diinginkan ’’(Wawancara, Desember 2018) memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai
guna dan berhasil guna.
Pada tahapan ini kordinator usaha Wa Nia mengatkan c. Pelaksanaan/penggerakan
bahwa :
Pelaksanaan kerajinan nentu sudah berjalan
‘’ Pengawasan yang saya sering lakukan yaitu saya dengan baik dimana dengan adanya bimbingan
selalu datang di rumah masing- masing rumah para atau bantuan dari kordinator usaha agar kerajianan
pengrajin atau memantau apakah mereka sudah nentu mampu mencipatakan hasil karya yang
memahami apa yang saya ajarkan selama pelatihan
maksimal dan konsumen puas dengan produk yang
membuatan model karya yang baru seperti tas. Ada
pun kalau saya keadaan sakit mereka langsung di hasilnya di Desa Korihi Kecamatan Lohia
datang ketempat saya dan memberitahu atau Kabupaten Muna.
memperlihatkan karya mereka kesaya’’(Wawancara,
Desember 2018) d. Pengawasan

E. Penerapan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pengawasan yang sudah cukup baik di


Yang Tepat Pada Sentra Kerajinan Nentu Mekar lakukan, di karenakan kordinator usaha hanya
Baru (BUMDES) dapat memantau dari rumah-kerumah para perajin
nentu adapun dalam kedaan halangan kordinator,
Penerapan manajemen usaha kerajinan nentu para perajin pergi kerumah kordinaor usaha.
yang di jalankan di Desa Korihi Kecamatan Lohia
Kabupaten Muna sudah memperoleh hasil yang
maksimal dan berjalan dengan baik, sebagiamana yang PENUTUP
sudah di tetapkn oleh kordinator Wa Nia di lihat dari
fungsi manajemen dari usaha kerajinan nentu antara A. Kesimpulan
lain : Pelaksanaan fungsi Manajemen dalam
meningkatkan usaha sentra kerajinan nentu mekar baru
a. Perencanaan sudah maksimal dan dapat dikatakan berhasil. Hal
tersebut dapat dilihat dari penjelasan Kordinator usaha
Perencanan yang dilakukan di usaha sentra sentra kerajinan nentu mekar baru. Dari penelitian
kerajinan nentu sudah sangat berjalan dengan baik, tersebut peneliti dapat membuat kesimpulan:.
dengan ada kegiatan- kegiatan dalam menjalankan suatu 1. Fungsi-fungsi manajemen diterapkan
usaha bagiamana kedepanya usaha kerajinan nentu berdasarkan tahapan-tahapan di dalam proses
dapat turun temurun di kalagan remaja khususnya di manajemen antara lain adalah perencanaan,
Desa Korihi Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan. Hal tersebut sesuai dengan apa
b. Pengorganisasian yang terjadi pada Usaha Sentra Kerajinan
Nentu Mekar Baru Di Desa Korihi Kecamatan
Pengorganisasian usaha kerajinan nentu di Lohia Kabupaten Muna. Pada tahapan-tahapan
Desa Korihi Kecamatan Lohia Kabupaten Muna tersebut Usaha Sentra Kerajinan Nentu Mekar
sudah berjalan dengan baik, dimana kordinator Baru dalam prosesnya membagi tahapan
usaha sudah membentuk 8 (delapan) kelompok tahapan tersebut berdasarkan kondisi usaha.
masing- masing kelompok 1 (satu) kelompok Sebagaimana yang dijelaskan oleh kordinator
terbentuk 5 sampe 10 orang di dalam kelompok. usaha mengenai fungsi-fungsi manajemen
bahwa dalam pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen haruslah sesuai dengan proses
manajemen itu sendiri yaitu Planning,
organizing, actuating dan controlling.
Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen pada Usaha Sentra Kerajinan Nentu Mekar Jufrizal. 2016. Penerapan Fungsi-fungsi
Baru Di Desa Korihi Kecamatan Lohia Kabupaten Manajemen Pada Kantor Camat
Muna tergolong baik, terbukti dari terpenuhinya semua Kepunuhana Kabupaten Rokah. Prodi
kegiatan dalam proses pelaksanaan fungsi-fungsi Manajemen
manajemen.

B. Saran Kotler, Philip. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid


Saran yang dapat penulis berikan adalah sesuai I. Jakarta: Prenhallindo.
dengan apa yang penulis teliti di lapangan dengan
melihat secara visual, mewawancarai dan berdiskusi Lestari Veronica. 2011. Bahan Ajardasar-Dasar
bahwa saran ini hanya sebagai masukan serta kritikan Manajemen. Universitas Hasanudin,
untuk dijadikan acuan dasar kepada kordinator usaha Makassar
untuk kedepannya dan sebagai bahan pertimbangan
dalam melaksanakan peran sebagai kordinator usaha. Masuri. 2014. ’’Pengertian Definisi Usaha. 16
Pelaksanaan fungsi manajeman sudah di jalan dengan September.Http://carapedia.com /pengertian
sebaik mungkin untuk meningkatkan suatu usaha sesuai definisi usaha info2644.html.
visi dan misi Usaha Sentra Kerajinan Nentu Mekar
Baru.
PRASTUTI, T. 2014. Analisis Manajemen dalam
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah di
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Luwu Timur. Skripsi. Makasar :
Universitas Hasanuddin .
Chirstanto. 2003. Manajemen dan Pengembangan
Fungsi Pemasaran Pada Usaha Konstruksi
Rizkika, Nurul. 2017,Pengembangan Usaha Home
PT. Mulia Mukti Sejahtera. Program
IndustriAirKerawangPerspektifEkonomiIsla
Manajemen Bisnis. Program Studi
m.FakultasEkonomidanBisnisIslam.Universit
Manajemen. Universitas Kristen Petra.
as Islam NegeriRadenIntan Lampung.
Drs. Heidjrachman Ranupandojo.1996. Dasar- R. terry, george. Dasar-dasar manajemen. (jakarta:
dasar Manajemen. Yogyakarta 2011)

Fatah. 1996. Manajemen Dasar. Jakarta: Erlanga Sadjiman Djunaidi, 2007. Dasar-Dasar
Manajemen, Butir-Butir Bahan
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Diskusi.Universitas Suryakancana, Cianjur
Daya Manusia.Jakarta : Bumi Aksara.
Sulfya, D.H. “Pengembangan
Hasibuan, Melayu S.P. 2009. Manajemen Cet III Manajemen(Management Development)”. 25
Jakarta :Bumi Aksara. April 2014.
Hasibuan, Melayu S.P. 2011. Manajemen Dasar,
Sule, Emi Trisnawati dan Saefullah Kurniawan.
Pengertian Dan Masalah Cet VI. Jakarta: PT
2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Bumi Askara
Prenada Media Group.
https://statistikceria.blogspot.com/2012/01/teori Sugiono. 2010. Metode Penilitian Kualitatif.
-analisis-deskriptif.html Jakrta: Erlangga
Terry George R. dan Rue Liesli W. 2005. Dasar-
dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Askara.
Zacka,“Kewirausahaan”.31Agustus2015https://Za
cka.wordpress.com/2015/08/31/Kewirausaha
an.

Anda mungkin juga menyukai