Anda di halaman 1dari 6

1

HASIL ANALISA

PPT KELOMPOK 6
LEADERSHIP

Nadia Syarifah M.Z (A021191023)

Nabila Mutmainnah Salam (A021191018)

Muhammad Ikhwan Mustamin (A021191053)


2
POINT – POINT :

GAYA KEPEMIMPINAN PEMIMPIN PERUSAHAAN SONY

PERGANTIAN PEMIMPIN

SIFAT KEPEMIMPINAN YANG DIMILIKI STRINGER

PERUSAHAAN SONY TAHUN 2010


3

POINT-POINT

Bisa kita lihat kepimpinan Sony sebelum tahun 2005, selalu menerapkan pada divisi
produknya untuk bekerja secara indivual dan tujuan yang mau dicapai hanyalah tujuan
divisi bukan tujuan seluruh perusahaan dan para pemimpin sony disini sangat lambat
mengenali perubahan teknologi dan hanya berfokus pada produknya saja. Gaya
kepimimpinan (Direktif komando, kontrol dan partisipatif) tentu dapat memberi
kepercayaan pada kemampuan staf untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai tanggung
jawab mereka. Pada gaya pimpinan partisipatif lebih banyak mendengar, menerima,
bekerja sama, dan dan memberi dorongan dalam proses pengambilan keputusan dan
perhatian diberikan kepada kelompok. Dan pada gaya pimpinan yang direktif lebih dalam
membuat keputusan-keputusan penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya.
Semua kegiatan berpusat pada pemimpin dan untuk kebebasan orang lain yang ingin
berkreasi dan bertindak diizinkan sangat dibatasi.

Dan sebelum tahun 2005 juga, Sony kehilangan posisi kompetitif terdepannya
dikarenakan para pemimpin di dalam divisi hanya memikirkan divisinya masing-masing
dan tidak menjadikan visi perusahaan menjadi tujuan utama yang terpenting.
4

POINT-POINT

Di tahun 2007, masih banyak pemimpin divisi yang mengejar tujuan mereka
sendiri dan mengabaikan perintah dari Stringer. Hal tersebut membuat
Stringer menggantikan semua pemimpin divisi yang menolak perintahnya,
dan dia terus mengurangi staf kantor pusat perusahaan Sony yang
membengkak dan menggantikan para pemimpin fungsi yang juga
mengutamakan kepentingan mereka sendiri serta mempromosikan manajer
yang lebih muda dan ingin mengikuti perintah Stringer.

Jadi, setelah adanya pergantian pemimpin oleh stringer, dimana dia sangat terlibat dalam
menguraikan cara perusahaan harus dijalankan agar sukses. Dia memimpin dengan pola
pikir apa yang terbaik untuk perusahaan, tidak ada yang bersifat pribadi. Striger juga
mengganti pemimpin divisi yang menentangnya dengan pemimpin yang akan mematuhi
perintahnya dan fokus pada manajemen dan kinerja perusahaan jadi tidak hanya membuat
produk baru saja melainkan juga harus berinvestasi hanya pada mereka yang memiliki
peluang keberhasilan terbesar sehingga Sony dapat mengurangi biaya R&D yang di luar
kendali.
5

POINT-POINT

Sifat kepimpinan yang dimiliki stringer setelah memimpin perusahaan sony seperti punya
sifat percaya diri, cerdas, pengetahuan yang relevan dengan tugas dll. Jadi ketika
disuatu perusahaan mengalami penurunan/ kesalahan maka tentu biasanya , kesalahan
paling sering diletakkan di kaki pemimpin. Demikian pula, ketika perusahaan bekerja
dengan sangat baik, orang cenderung berpikir bahwa pemimpin mereka melakukan
pekerjaan yang sangat baik. Seperti halnya stringer ini dalam memimpin sony dimana
banyak membuat perbedaan ataupun perubahan dalam perusahaan sehingga bisa
mengatasi kegagalan yang sudah terjadi sebelumnya.
6

POINT-POINT

Stringer juga segera menyadari bagaimana perebutan kekuasaan yang luas di antara para
pemimpin divisi produk Sony yang berbeda merugikan perusahaan. Jadi, dengan
mengadopsi pendekatan kepemimpinan “komando dan kendali”, dia menjelaskan bahwa
ini harus dihentikan dan mereka perlu bekerja cepat untuk mengurangi biaya tetapi dia
juga mendesak mereka untuk bekerja sama mempercepat pengembangan produk lintas
divisi. Top-Down approach adalah pendekatan kepemimpinan di mana komando berasal
dari pucuk kepemimpinan (dari atas) dan dilanjutkan terus ke bawah.

Akhirnya dengan segala kerja kerasnya, Perusahaan Sony dapat memperoleh keuntungan
di tahun 2010 (setahun lebih cepat dari yang diperkirakan). Pendekatan kepemimpinan
direktif masih difokuskan untuk membantu Sony mendapatkan kembali kepemimpinan
produk globalnya.

Anda mungkin juga menyukai